BAB 9 PROGRAM UNTUK ORANG MISKIN. By Bambang Suprayitno, S.E.

dokumen-dokumen yang mirip
Disampaikan: Edy Putra Irawady Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 dan 34 mengamanatkan bahwa pemerintah

Pembangunan merupakan rangkaian dari program-program disegala bidang secara

I. PENDAHULUAN. orang miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan.

RANCANGAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam nabati maupun sumber daya alam mineral yang tersebar luas di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Lengkap Ekonomi Collins (1997) dalam Manaf (2000),

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya meningkat, sementara sektor lain mengalami pertumbuhan

KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN PADA SEMINAR MENYELAMATKAN EKONOMI BANGSA: PEMBANGUNAN SEKTOR RIIL DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK KEMANDIRIAN BANGSA

Menyoal Efektifitas APBN-P 2014 Mengatasi Perlambatan Ekonomi

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pembangunan

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. distribusi pendapatan di desa dan kota, di mana terjadi peningkatan

TAUFIQ GUNAWANSYAH, S.IP. WAKIL BUPATI KABUPATEN SUMEDANG. DR. H. DON MURDONO, SH., M.Si. BUPATI KABUPATEN SUMEDANG

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

PEMBANGUNAN PERTANIAN & KEBIJAKAN PEMERINTAH

KETERANGAN PERS PRESIDEN RI SETELAH SIDANG KABINET TERBATAS DI KANTOR KEPRESIDENAN, Senin, 12 Januari 2009

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HARGA SEMBAKO DAN PRODUKSI KEDELAI NASIONAL Kamis, 27 Agustus 2009

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.011/2008 TENTANG

ARAH BARU PEMBANGUNAN SEKTOR RIIL: PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejak terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, menurut data yang

PEMBANGUNAN DI BIDANG PERTANIAN ADALAH SUATU HAL YANG TIDAK BISA DI TAWAR-TAWAR LAGI, KARENA SEBAGIAN BESAR RAKYAT INDONESIA MENGKONSUMSI BERAS DAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dua isu sentral masalah pembangunan yang masih menghantui Bangsa

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

POLICY BRIEF DINAMIKA SOSIAL EKONOMI PERDESAAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM

Hari Pangan Sedunia 2015 Perlindungan Sosial dan Pertanian: Memutus Siklus Kemiskinan di Pedesaan

KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam EKONOMI PERTANIAN

Matrik Keterkaitan Dukungan Kelembagaan Dalam Pembangunan Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan sehat dan sejahtera adalah hak setiap warga negara. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kemampuan sektor pertanian dalam

I. PENDAHULUAN. miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan. Beberapa

: PERATURAN GUBERNUR TENTANG ARAH, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia sangat tinggi. Menurut Amang

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT USAHA TANI TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KUD MASARAN AKUR SRAGEN

KEBIJAKAN HARGA. Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2. Julian Adam Ridjal, SP., MP.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk upaya pengentasan kemiskinan dalam masyarakat. kesejahteraan di wilayah tersebut. Dengan demikian, kemiskinan menjadi salah

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

xvii Damage, Loss and Preliminary Needs Assessment Ringkasan Eksekutif

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK,

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

I. PENDAHULUAN. Selama beberapa periode belakangan ini, pembangunan sosial di Indonesia

I. PENDAHULUAN. orang pada tahun (Daryanto 2010). Daryanto (2009) mengatakan

Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi. Perekonomian Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

f f f i I. PENDAHULUAN

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, yakni salah satu penghasil

Strategi dan Kebijakan Investasi di Indonesia Selasa, 25 Maret 2008

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. produksi hanya diterima petani setiap musim sedangkan pengeluaran harus

VI. SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Tidak perlu di ragukan lagi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009

ekonomi K-13 KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL K e l a s A. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran

Permasalahan Mendasar Daerah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

PERANAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP.

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi

VII. SIMPULAN DAN SARAN

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. (Riyadi, 2002). Dalam komponen pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia

Pangan Nasional Tahun

CUPLIKAN RUMUSAN HASIL KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010

III KERANGKA PEMIKIRAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

PROGRAM AKSI PEMBANGUNAN PERTANIAN SELAMA 100 HARI 1)

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melihat keberhasilan pembangunan suatu negara. Setiap negara akan

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia sekarang ini

PERAN SEKTOR INDUSTRI DALAM MENDUKUNG KEANEKARAGAMAN PANGAN

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia. Secara umum pembangunan kesejahteraan sosial diutamakan pada

KERANGKA PEMIKIRAN. berupa derasnya arus liberalisasi perdagangan, otonomi daerah serta makin

Transkripsi:

BAB 9 PROGRAM UNTUK ORANG MISKIN By Bambang Suprayitno, S.E. 1

Pengurangan Pajak Pada dasarnya ketika pajak dikurangi maka beban akan berkurang dan sebaliknya kemampuan akan bertambah. Program ini diperlukan ketika perekonomian lesu, dengan dipotongnya pajak maka daya beli akan meningkat dengan demikian sektor produksi akan terdorong untuk tumbuh. 2

Pemberian Bantuan Tunai Bantuan tunai juga bisa diberikan kepada si miskin. Bantuan tunai ini sebaiknya diberikan temporary. Jika bantuan diberikan secara permanen maka akan bersifat disinsentif bagi perekonomian. Jika diberikan secara permanen maka akan memunculkan insentif untuk tidak bekerja yang pada ujungnya akan menurunkan sumber dari pajak. 3

Peningkatan Human Capital Peningkatan Kualitas Kesehatan Pemberian Pendidikan Pemberian Pelatihan dan Magang 4

BAB 9: BAGIAN KE-2 ASURANSI SOSIAL By Bambang Suprayitno, S.E. 5

Pertimbangan Asuransi Sosial Ketika perusahaan berhadapan dengan masyarakat maka pihak asuransi tidak bisa mengadakan diferensiasi pemberlakukan premi. Secara umum pihak yang mempunyai resiko besarlah yang biasanya mengambil jasa asuransi. Semakin besar resiko terkena penyakit atau semakin besar resiko kerja yang dihadapi maka semakin besar permintaan terhadap asuransi (adverse selection). 6

Pertimbangan Asuransi Sosial Semakin besar kelompok masyarakat yang tergabung dalam asuransi maka resiko semakin terdiversifikasi. Sehingga semakin besar kelompok masyarakat yang tergabung dalam asuransi maka semakin kecil resiko yang dihadapi dan sebaliknya. Dengan pertimbangan ini maka sebaiknya diberlakukan asuransi sosial sehingga masyarakat terjamin dan pihak asuransi juga tidak menghadapi resiko yang besar. 7

Pertimbangan Lainnya untuk Asuransi Sosial: Paternalism Secara umum masyarakat kurang begitu melihat kepentingan adanya asuransi sebagai bagian kebutuhannya. Economize on Decision-Making Cost Setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda. Oleh karenanya dibutuhkan dorongan formal sehingga sehingga asuransi mendapatkan efisiensi secara ekonomi. Income Distribution Asuransi sosial juga bisa digunakan sebagai instrumen melakukan distribusi pendapatan. 8

Jaring Pengaman Sosial Latar Belakang: Adanya krisis ekonomi 1997/1998 yang menyebabkan penurunan PDB riil sebesar 13,5% dan menciptakan pengangguran semakin membesarnya. Tercipta karena adanya kesadaran akan krisis yang beralih dengan cepat sekali dari suatu krisis moneter menjadi krisis ekonomi, krisis keamanan dan akhirnya jadi suatu krisis politik sosial dan krisis moral. 9

Jaring Pengaman Sosial (JPS) Program JPS merupakan upaya pemerintah untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat dalam wadah pengelolaan keuangan yang lebih terpadu, trasparan, dapat dipertanggunjawabkan, dan memberikan akses langsung kepada masyarakat secara cepat serta berkesinambungan. 10

Tujuan JPS Menciptakan kesempatan kerja produktif bagi para penganggur di berbagai sektor kegiatan ekonomi. Meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat. Meningkatkan kesejahteraan sosialekonomi masyarakat, terutama yang terkena dampak langsung kondisi krisis. Mengkoordinasikan berbagai program pembangunan penanggulangan dampak krisis dan berbagai program penanggulangan kemiskinan. 11

Program Prioritas JPS 1. Program ketahanan pangan, dilaksanakan agar masyarakat miskin dapat memperoleh pangan dengan mudah dan terjangkau, program ini dilaksanakan melalui empat skim yaitu ; -Skim cadangan pangan ; dengan memberikan subsidi harga komoditas seperti beras, gula, minyak goreng, tepung, dan kacang-kacangan. -Skim bantuan pangan dilaksanakan melalui Operasi Pasar Khusus (OPK),berupa penyediaan beras kepada Keluarga Sejahtera I dan Keluarga Prasejahtera. -Skim Intensifikasi Produksi pangan berupa pemberian bantuan teknis kepada para petani, yang dilaksanakan bekerja sama dengan lembaga penelitian dan universitas. - Skim subsidi pupuk dan modal berupa pemberian subsidi atas impor pupuk dan subsidi modal kepada petani yang akan membeli alat-alat produksi melalui program Kredit Usaha Tani (KUT). 12

Program Prioritas JPS 2. Program padat karya dan penciptaan lapangan kerja produktif dilakukan antara lain melalui perluasan progran padat karya yang telah ada selama ini yang mencakup pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur, seperti jaringan irigasi, sistem pengairan, jalan, dan gedung sekolah. Program ini dilaksanakan baik di wilayah pedesaan maupun perkantoran. 3. Program pengembangan usaha kecil dan menengah diarahkan untuk menciptakan mekanisme yang menjamin lingkungan bisnis yang adil dan produktif, termasuk pemberian kredit murah bagi usaha kecil, menengah, dan koperasi. 13

Program Prioritas JPS 4. Program peningkatan pelayanan sosial dasar dengan memperiolitaskan pelayanan masyarakat di bidang Kesehatan -untuk memperbaiki dan menjaga tingkat kesehatan serta gizi keluarga miskin melalui pemberian pelayanan kesehatan di puskesmas -pemeriksaan kehamilan dan pelayanan persalinan gratis bagi penduduk miskin, -pemberian makanan tambahan untuk memulihkan ibu hamil, nifas dan meyusui termasuk untuk bayi berusia 6-24 bulan yang mengalami kekurangan gizi kroni ). pendidikan -Untuk mempertahankan tingkat enrollment rate dan menjaga agar tidak terjadi drop out bagi siswa sekolah. Program ini dilaksanakan antara lain dalam bentuk pembebasan berbagai pungutan dan pemberian bea siswa. 14

Program Secara Umum di Negara Pendapatan Sangat Rendah (NPSR) 1. Transfer tunai program seperti pensiun, asuransi pengangguran, dan bantuan sosial mungkin saja tidak cocok dalam konteks NPSR. 2. Program pekerjaan publik adalah jenis intervensi dengan target mandiri yang dapat berjalan bagi negara yang menghadapi kendala informasi dan kapasitas. 3. Program pemberian makanan dan peningkatan gizi Program pemberian makanan yang tidak ditargetkan pada umumnya tidak dapat bertahan lama, dan banyak negera beralih kepada program yang memiliki target yang jelas. 15

Program Secara Umum di NPSR 4. Program pemberian makanan di sekolah-sekolah memiliki kelemahan dalam menentukan siapa saja yang berhak menerimanya karena sangat sulit untuk hanya mentargetkan anak-anak dari keluarga miskin, sementara tidak ada biaya yang cukup untuk membuat program ini secara universal. 5. Bahan baku pertanian Program-program yang mensubsidi bahan baku pertanian cenderung mengalami kebocoran. Pendistribusian pupuk dan bibit dalam jumlah yang lebih kecil tidak akan terlalu mendistorsi pasar. Program semacam ini juga dapat mengontrol hasil kerja petani dan bahan baku natural, sehingga memiliki efek penggandaan yang lebih besar. 16

Secara umum ada berbagai program untuk orang miskin Tambahan Pendapatan Bantuan kesehatan Bantuan makanan n gizi Bantuan perumahan Program peningkatan pendapatan 17