MENCEGAH DISKRIMINASI DALAM PERATURAN DAERAH (Mengenal Pedoman Pengujian Kebijakan Konstitusional) Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Disampaikan dalam Workshop Perencanaan Peraturan Daerah Festival HAM 2016 Bojonegoro, 30 November 2016
Komnas Perempuan Didirikan Presiden RI pada tanggal 9 Oktober 1998, sebagai respon negara atas tuntutan masyarakat anti kekerasan terhadap perempuan atas kekerasan seksual yang terjadi dalam kerusuhan Mei 98 dan di sejumlah wilayah konflik bersenjata di Indonesia
MANDAT Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan di Indonesia, dan meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk Kekerasan terhadap Perempuan: Meningkatkan kesadaran publik Melakukan pengkajian atas produk hukum dan peraturan Melakukan pemantauan, pencarian fakta dan pelaporan Memberikan pertimbangan dan rekomendasi Membangun kerjasama/kemitraan
PEDOMAN PENGUJIAN KEBIJAKAN KONSTITUSIONAL Dimaksudkan sebagai alat untuk menguji apakah sebuah kebijakan, khususnya kebijakan daerah, memenuhi syarat syarat kesesuaian dengan peraturan perundangundangan yang lebih tinggi (konstitusi); Upaya penguatan kapasitas untuk mencegah dan menangani kebijakan diskriminatif yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia;
Latar Belakang Lahirnya Pedoman Pengujian Kebijakan Konstitusional Temuan Komnas Perempuan tentang kebijakan diskriminaf di tingkat daerah yang terus meningkat; Kebijakan diskriminatif memberi dampak buruk bagi kehidupan perempuan, p kelompok minoritas serta kelompok marginal lainnya; Kebijakan diskriminatif akan mengikis kualitas demokrasi, kewibawaan kepastian dan integritas hukum nasional, serta menciptakan pelembagaan diskriminasi.
Perangkat yang telah ada (tata cara pembentukan peraturan perundang undangan, tools Parameter HAM dan tools APKM) belum digunakan secara optimal untuk mengenali dan mencegah lahirnya kebijakan diskriminatif; Ada kebutuhan membangun pemahaman konseptual tentang prinsip non diskriminatif, pemenuhan hak hak konstitusional dan wawasan nusantara.
Acuan yang Digunakan Undang Undang g No. 7 Tahun 1984 Tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita (CEDAW) Undang Undang d No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan; UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (pengganti UU 32 Tahun 2004);
Kebijakan (Produk Hukum) Daerah Bersifat Pengaturan Bersifat Penetapan Dibuat bersama oleh DPRD dan Kepala Daerah atau BPM dan Kepala Desa/Kelurahan Dibuat oleh Kepala Daeran (Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Desa/Kelurahan Perda, Perkada, Peraturan Bersama Kepala Daerah Keputusan Kepala Daerah, Instruksi Kepala Daearh Dapat memuat sanksi/membebankan sesuatu kepada subjek hukum pengaturan administratif dalam menjalankan kewenangan kelembagaan pemerintahan di daerah
Potret Nasional tentang Kebijakan Daerah Kebijakan Diskriminatif Berjumlah 421 kebijakan (per Agustus 2016); Mengatur soal kriminalisasi perempuan & waria, kontrol terhadap tubuh perempuan, kehidupan keagamaan Tersebar di 17 kabupaten, 7 kota dan 8 Propinsi (53% berbentuk Perda); Kebijakan Kondusif Berjumlah 349 kebijakan (per Agustus 2016) Mengatur soal perlindungan perempuan, buruh migran, PUG, dan lembaga layanan bagi perempuan & anak korban kekerasan; Tersebar di 19 kabupaten, 10 kota dan 19 propinsi;
Diskriminasi setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung setiap pembedaan, pengabaian, atau pembatasan yang dilakukan atas dasar didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis jenis kelamin antara laki laki dan perempuan, yang menyebabkan, mempengaruhi atau bertujuan kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau mengurangi ataupun meniadakan pengakuan, penikmatan atau penggunaan hak asasi manusia penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dan kebebasan kebebasan pokok di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, sipil atau apa pun dalam kehidupan baik individu maupun kolektif dalam bidang lainnya oleh kaum perempuan terlepas dari status perkawinan mereka, atas dasar kesetaraan politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya. antara laki laki dan perempuan. Pasal 1 UU No. 39 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 1 UU No. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi CEDAW segala bentuk pembedaan, pengecualian, pembatasan, atau pemilihan berdasarkan pada ras dan etnis, yang mengakibatkan pencabutan atau pengurangan pengakuan, perolehan, atau pelaksanaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam suatu kesetaraan di bidang sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pasal 1 UU No. 40 Tahun 2008 tentang Pengahpusan Diskriminasi Ras dan etnik
Az.File.13082015 11
Lokus Diskriminasi dalam Konteks Kebijakan 1. Proses perumusan kebijakan 2. Materi Muatan Kebijakan (rumusan) dasar pemikiran maksud dan tujuan pengaturan 3. Dampak Kebijakan akibat lanjutan dari keberadaan dan/atau pelaksanaan kebijakan) Az.File.13082015 12
Aplikasi Konsep Diskriminasi dalam Mengkaji Kebijakan Proses Perumusan Partisipasi Substantif Asas Pembentukan Kajian Asas Materi Muatan Muatan Implemen tasi Implikasi pada Hak Konstitusional 13
Asas Pembentukan Peraturan Perundang Undangan 1. kejelasan tujuan; 2. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat; 3. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan; 4. dapat dilaksanakan; 5. kedayagunaan dan kehasilgunaan; 6. kejelasan rumusan; dan 7. keterbukaan.
Azas Materi Muatan Peraturan Perundang undangan 1. Pengayoman 2. Kemanusiaan 3. Kebangsaan 4. Kekeluargaan 5. Kenusantaraan 6. Bhinneka Tunggal Ika 7. Keadilan 8. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan 9. Ketertiban dan kepastian hukum, dan/atau 10. Keseimbangan, keserasian dan keselarasan Az.File.13082015 15
Kriteria Konstitusionalitas Kebijakan
Kriteria Prinsip (landasan filosofis) KEADILAN Jaminan kesamaan dan kedudukan di hadapan hukum dan pemerintahan Asas kepastian hukum Asas praduga tidak bersalah Jaminan Peradilan yang adil Memuat hak atas kemudahan dan perlakuan khusus Kesesuaian dengan asas lainnya di bidang hukum peraturan perundangundangan yang bersangkutan PENGAYOMAN DAN KEMANUSIAAN - Perlindungan dan penghormatan terhadap HAM - Jaminan perlindungan dari ancaman ketakutan berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi - Jaminan bebas dari kekerasan dan diskriminasi - Jaminan bebas dari bentuk penyiksaan dan penghukuman yang kejam tidak manusiawi - Due Dilligence (uji cermat tuntas) Negara Kesatuan Republik Indonesia - Asas Kebangsaan - Asas Kenusantaraan - Asas Bhineka Tunggal Ika
KRITERIA YURIDIS d h k d l h (Landasan Yuridis) Landasan hukum tertinggi adalah UUD 1945; tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggii Naskah Akademik, Catatan Masukan dari Publik a. Kesesuaian Jenis, Hierarki dan Materi Muatan 6 hal pengecualian: Politik Luar Negeri, pertahanan, Keamanan, Yustisi, moneter dan Fiskal nasional, Agama b. Kewenangan e. Kelengkapan Pemerintah, Dokumen Daerah d. Kemutakhiran Yuridis c. Relevansi Acuan Yuridis UU.No.7/84, UUNo.39/1999, UU No. 5 /1998 18
Kriteria Substantif (Landasan Sosiologis) Kesesuaian antara tujuan dan isi Tidak berisikan aturan yang diskriminatif Tidak menyalahkan korban Tidak mengkriminalisasikan korban Memahami akar masalah kekerasan terhadap perempuan Mengurai stigma atas perempuan korban Kejelasan subjek dan objek pengaturan a Jelas identifikasi subjek Jelas identifikasi objek Tidak multitafsir Az.File.13082015 19
Kejelasan prosedur dan birokrasi Ada lembaga pelaksana Jelas alur koordinasi dan pengawasan, termasuk penanganan pengaduan masyarakat Kedayagunaan dan kehasilgunaan Menjamin manfaat yang sama untuk penikmatan hak dasar atas dasar kesetaraan Ada antisipasi pada kemungkinan persoalan dalam implementasi Az.File.13082015 20
21