PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PRAKTIK KERJA

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1

INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013

PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi

Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum

TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN MAGANG

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Pedoman Tugas Akhir

PANDUAN KERJA PRAKTEK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) 2017

PANDUAN MAGANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR

III. TATA CARA PENGETIKAN DAN PENJILIDAN. buffalo) yang warnanya disesuaikan dengan kesepakatan fakultas atau jurusan

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN STUDI BANDING/ MAGANG

BAB I PEDOMAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK (KP)

BAB III CARA PENULISAN

PEDOMAN LAPORAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi

PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI OLEH: TIM PENYUSUN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PROYEK AKHIR. Teknik Multimedia dan Broadcasting

PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN STMIK WIDYA UTAMA PURWOKERTO

Penyusunan Skripsi dengan Tata Cara Penulisannya

TATA CARA PENULISAN LAPORAN

Buku Pedoman Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan 2011 / 2012

Panduan Penulisan Kerja Praktek

Format Skripsi Tujuan instruksional khusus:

BAB I PENDAHULUAN Prosedur Pengambilan Mata Kuliah Tugas Akhir

Panduan Penulisan laporan PKL TA 2015/2016 BAB I PENDAHULUAN

TATA TULIS KARYA TULIS ILMIAH

BUKU PANDUAN MATAKULIAH KERJA PRAKTEK

Kata Pengantar. Kolaka, Oktober Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi USN

BAGAN PROSEDUR PENGAJUAN SKRIPSI

Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM

Bagian I. Latar Belakang, Tujuan, Batasan dan Ketentuan Umum

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PELAPORAN KERJA PRAKTEK

PANDUAN PENULISAN LAPORAN ON THE JOB TRAINING MAHASISWA

FORMAT PENULISAN LAPORAN PKL PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA

Naskah dibuat pada kertas HVS 80 gr dan tidak di print bolak-balik.

PANDUAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTIK. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta 2012

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

KERJA PRAKTEK (D3 dan S1) TUGAS AKHIR (D3) SKRIPSI (S1)

TATA TULIS JURNAL. Fakultas Teknik Elektro 1

Pedoman Kerja Praktek Prodi Teknik Sipil FST-UMMI 1

PETUNJUK PENYUSUNAN PENULISAN

I. STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR. Susunan struktur Penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

Bab 1 Panduan Umum Kerja Praktek

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015

POLITEKNIK NEGERI MADIUN

PEDOMAN FORMAT PENULISAN PORTOFOLIO PROYEK PERANCANGAN. Edisi 01 Revisi 00 Tanggal efektif 20 Maret 2013 Halaman 1 dari 17

KATA PENGANTAR. Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Tata Tulis Jurnal. Andre Stafiyan, S.Kom STIKOM Bali 2012

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR


Tata Tulis. 1. Pengetikan

PEDOMAN PEMBUATAN BUKU PROYEK AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA PENS-ITS

Pedoman Penulisan Proposal Penelitian, Tugas Akhir dan Skripsi

Tutorial Penyusunan Skripsi

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KERJA PRAKTEK. Disusun Oleh: Ira Prasetyaningrum, M.T

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra

Bab 1. PENDAHULUAN. Pengertian Praktek Kerja Lapangan / PKL / Magang. Tujuan Praktik Kerja Lapangan / PKL / Magang

FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D3 TEKNIK INFORMATIKA

PETUNJUK PENULISAN LAPORAN SKRIPSI. disusun oleh : Winarno Sugeng

GUIDELINES LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SCIENCE FESTIVAL 2012

FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D4 / D3 TEKNIK INFORMATIKA A. BAGIAN AWAL

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI

PROSEDUR TETAP PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA AKADEMI PARIWISATA MAKASSAR

A. Pendahuluan B. Tujuan C. Kriteria, Persyaratan Penulis dan Tata Cara Pengiriman Naskah

BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PKL PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III / IV JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Manfaat

PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015

KETENTUAN PENULISAN LKTI

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA Nomor : 06/SKR/UPHS/VIII/2008. t e n t a n g

PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BENTUK TUGAS. MATAKULIAH : perangkat keras dan aplikasi komputer KODE MATA KULIAH : TM601 SEMESTER : 1 (satu) SKS : 3 (tiga) 1T/2P TUGAS KE : 1 (satu)

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

SISTEMATIKA KULIAH KERJA PAMONG (KKP)

PANDUAN PENULISAN. Lomba Karya Tulis Imiah makinpintar.com 1

PANDUAN PENULISAN TESIS MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS TELKOM

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL

BUKU PANDUAN KERJA PRAKTIK

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN MAGANG INDUSTRI PROGRAM PPCPAK. Disusun Oleh: Ira Prasetyaningrum, M.T

PANDUAN TUGAS AKHIR. Ketentuan Umum

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

PROPOSAL TUGAS AKHIR

BAB I LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEDOMAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PROGRAM SARJANA

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

Transkripsi:

PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BALIKPAPAN BALIKPAPAN 2016

BUKU PEDOMAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BALIKPAPAN Disusun Oleh : Penanggung Jawab : Ketua : Anggota : 1. Xxx 2. Xxx 3. Xxx 4. Xxx 5. Xxx 6. Xxx 7. Xxx 8. Xx 9. Xx 10. Xxx Pembantu Umum : 1. Xxx 2. Xxx Diterbitkan oleh : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Balikpapan Telepon : () Fax : () Email : Edisi/ Tahun : 2016 PENGANTAR KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BALIKPAPAN Assalamu alaikum Wr Wb Praktik Kerja Lapangan merupakan kegiatan akademik yang diatur dan terstruktur didalam kurikulum Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan. Program Studi Teknik Sipil pernah menerbitkan buku pedoman skripsi dan praktik kerja lapangan pada tahun 2015. Walaupun demikian, buku pedoman tersebut perlu ditinjau dan disesuaikan dengan perkembangan bahasa dan ilmu serta tuntutan administrasi, kesatuan, dan kepraktisan. Dengan rahmat-nya, setelah melalui beberapa kali pertemuan, akhirnya tim penyusun berhasil menyelesaikannya. Buku pedoman Praktek Kerja Lapangan ini menyangkut beberapa hal baru, seperti dipertegasnya format tulisan, tabel dan gambar. Bagan alir praktik kerja dan cara penomoran halaman bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir juga diberikan dalam pedoman ini. Akhirnya, hal baru adalah evaluasi akhir berupa tanya jawab, ujian tulis, presentasi, ataupun lainnya diserahkan sepenuhnya pada keputusan program studi. Program Studi Teknik Sipil menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada tim penyusun yang telah bekerja keras untuk menyelesaikan buku Pedoman Praktek Kerja Lapangan Program Studi Teknik Sipil. Melalui rapat dosen Program Studi Teknik Sipil, buku Pedoman Praktek Kerja Lapangan ini sudah disyahkan untuk diberlakukan dan digunakan sebagai pedoman di dalam proses penyusunan, pembimbingan, dan penyelesaian praktek kerja bagi mahasiswa dan dosen di lingkungan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Balikpapan, seperti tertuang didalam Keputasan Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Balikpapan tentang Penetapan Peoman Praktek Kerja Lapangan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Balikpapan. Wassalamu alaikum Wr Wb Balikpapan, September 2016 Ketua Program Studi Teknik Sipil, Marheana Kencanawati ST., MT NIK. DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv Bab I Pendahuluan... 1 I.1. pengertian... 1 I.2. Tujuan... 1 I.3. Persyaratan... 2 I.4. Pembimbing... 2 I.5. Pergantian Pembimbing... 2 I.6. Waktu Pelaksanaan... 3 I.7. Perpanjangan PKL... 6 I.8. Sistem Evaluasi... 6 I.9. Kriteria Objek Praktik Kerja... 6 Bab II Laporan Praktik Kerja... 12 II.1 Pengertian... 12 II.2 Sistematika Laporan Prakti Kerja Lapangan... 12 II.3 Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan... 18 Bab III Tata Cara Penulisan dan Penjilidan Laporan Praktik Kerja... 21 III.1 Bahan dan Ukuran... 21 III.2 Aturan Penulisan... 18 III.3 Bahasa... 32 III.4 Pengutipan... 35 III.5 Penulisan Daftar Pustaka... 38 III.6 Percetakan, Penjilidan dan Penyerahan Laporan... 45 LAMPIRAN LAPORAN PRAKTIK KERJA BAB I Pendahuluan

I.1. Pengertian Praktik Kerja Lapangan (PKL), secara administrasi, adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Balikpapan. Kegiatan PKL diwujudkan dalam bentuk mengamati, memahami, menelaah, dan membuat buku laporan PKL pelaksanaan pekerjaan fisik pembangunan sebuah bangunan sipil. Derajat akademik Mata Kuliah Praktik Kerja adalah 2 (dua) sks dan dicantumkan dalam pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) yang diperbolehkan diambil pada semester yang bersangkutan. I.2. Tujuan PKL bertujuan untuk membekali mahasiswa agar dapat memahami penerapan ilmu Teknik Sipil sebagaimana diperoleh di kelas yang meliputi pelaksanaan bangunan teknik sipil (tata cara, kasus, solusi, dan perkembangan teknologi material), manajemen konstruksi, organisasi proyek dan aspek legal pada pelaksanaan secara nyata di lapangan, memahami berbagai masalah (kasus) yang mungkin muncul di lapangan dan cara mengatasinya, serta menambah wawasan tentang perkembangan teknologi material, alat, dan metode kerja. I.3. Persyaratan PKL dapat dilakukan oleh mahasiswa bila telah memenuhi persyaratan akademik dan administrasi berikut. 1. Status mahasiswa, aktif. 2. Telah menempuh minimal 100 SKS dengan IP 2,00. 3. Menyerahkan fotokopi kartu mahasiswa yang masih berlaku. 4. Menyerahkan foto ukuran 4 6 dua lembar. 5. Melunasi biaya administrasi sesuai aturan yang berlaku. I.4. Pembimbing Pembimbing PKL ditentukan oleh p rogram studi. Dalam menentukan pembimbing, program studi akan memperhatikan keahlian dan kewenangan calon pembimbing serta, bila dipandang perlu, melakukan konfirmasi kepada

calon Pembimbing. I.5. Pergantian Pembimbing Pembimbing tidak dapat diganti kecuali hal-hal berikut terpenuhi: 1. Dosen pembimbing mengundurkan diri dan menyerahkan mahasiswa bimbingannya ke program studi. 2. Dosen pembimbing berhalangan tetap. 3. Mahasiswa terbimbing mengajukan surat pengunduran diri kepada program studi dari kegiatan PKL yang sedang dijalaninya dengan disertai alasan yang masuk akal. Kemudian program studi akan memberitahui dosen pembimbing akan hal tersebut. Bila akan membuat PKL lagi, mahasiswa tersebut harus mengulang dari awal dan harus membayar biaya PKL lagi. I.6. Waktu dan Tahap Pelaksanaan Setelah mahasiswa memenuhi persyaratan akademik dan administrasi, waktu pelaksanaan PKL, yang lamanya maksimum 2 bulan, diatur bertahap sebagai berikut. 1. Tahap persiapan (waktu maksimum 2 bulan) a Mahasiswa diberi waktu maksimum 2 bulan untuk mencari proyek/objek PKL. b Membuat surat pengantar dari program studi ke proyek/objek PKL. c Membawa surat balasan dari proyek/objek PKL ke program studi untuk menentukan Dosen Pembimbing. d Jika dalam waktu 2 bulan mahasiswa belum mendapatkan surat balasan dari proyek/objek PKL, mahasiswa diharuskan mencari proyek/objek PKL lain. e Jika sampai 2 bulan mahasiswa tidak melaporkan perkembangan tahap persiapan PKL, surat ijin PKL dibatalkan dan mahasiswa harus mendaftar kembali bila ingin melakukan PKL. 2. Tahap Pelaksanaan di lapangan (waktu maksimum 2 bulan) Tahap ini memuat 3 hal sebagai berikut. a Pembekalan

b c d Pembekalan dari dosen pembimbing mengenai apa yang harus dikerjakan oleh mahasiswa di tempat PKL hingga pembuatan laporan PKL. Pengumpulan data di tempat PKL Mahasiswa harus selalu berkonsultasi kepada Dosen Pembimbing saat selama, dan sesudah pelaksanaan pengumpulan data di tempat PKL (minimum konsultasi dua kali). Data yang sudah dikumpulkan harus disahkan pada Dosen Pembimbing. Pengolahan data dan pembuatan laporan Pada tahap ini mahasiswa juga harus selalu melakukan konsultasi kepada Dosen Pembimbing terutama sebelum dan sesudah analisis data serta saat melakukan pembahasan hasil analisis data (minimum konsultasi dua kali). Simpulan dan saran, yang sudah selesai dibuat, juga harus dimintakan persetujuan kepada Dosen Pembimbing. Sebagai bukti kehadiran di tempat PKL, mahasiswa harus menyerahkan presensi kehadiran (minimum dua kali seminggu), dokumen proyek (mengenai jenisnya ditentukan pembimbing), dan gambar-gambar (foto) pelaksanaan proyek minimum 6 buah yang memuat gambar PKL. 3. Tahap akhir (waktu maksimum 2 bulan) Tahap ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut. a Konsultasi hasil sementara PKL. b Perbaikan dan penyempurnaan PKL jika ada. c Penetapan hasil sebagai Laporan PKL. d Evaluasi akhir. e Perbaikan dan penyempurnaan jika ada. f Pengesahan Laporan PKL. g Penjilidan dan pembuatan soft copy dalam bentuk CD dengan file pdf (2 eksemplar untuk dikumpulkan) dan lainnya jika pembimbing menginginkannya. Konsultasi dimaksudkan untuk melihat kesesuaian laporan PKL dengan buku Pedoman PKL dan kesiapan mahasiswa menghadapi evaluasi akhir, sedangkan

evaluasi akhir dimaksudkan untuk mengevaluasi mahasiswa mengenai PKL yang dibuatnya. Evaluasi akhir berupa presentasi Laporan PKL di depan tim penguji yang akan diatur sepenuhnya pada program studi. Penilaian mata kuliah Praktik Kerja hanya akan disahkan bila mahasiswa sudah memenuhi tata cara penulisan PKL seperti yang diatur pada aturan di buku ini. Bagan alir waktu dan tahap pelaksanaan pengerjaan PKL dapat dilihat pada Gambar 1.1. Bagan alir PKL mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, dapat dilihat pada gambar 1.1.

Mulai Mahasiswa mendaftar namanya ke program studi PKL batal Persyaratan akademik dan Tidak Tidak diterima Ya Mahasiswa mencari objek PKL Membuat surat pengantar dari program studi Tidak Mendapat surat balasan dari objek PKL Ya Mahasiswa melaksanakan PKL Pembuat Laporan PKL Laporan PKL diseminarkan Selesai Gambar 1.1. Bagan Alir Praktik Kerja Program Studi Teknik Sipil Universitas Balikpapan I.7. Perpanjangan PKL Apabila mahasiswa tidak dapat menyelesaikan PKL selama maksimum 6 bulan (satu semester), yang bersangkutan harus memprogram mata kuliah Praktik Kerja kembali pada semester berikutnya atau dapat mengajukan surat perpanjangan kepada program studi, yang disetujui Pembimbing untuk melanjutkan PKL

sebelumnya. Perpanjangan diberikan maksimum selama 6 bulan (1 semester). Apabila setelah waktu perpanjangan PKL masih tetap belum selesai, PKL dinyatakan gugur, kemudian mahasiswa diwajibkan mengikuti prosedur dari awal apabila ingin mengambil PKL lagi. I.8. Sistem Evaluasi Pengukuran tingkat ketercapaian tujuan PKL dilakukan melalui evaluasi yang dilakukan oleh pembimbing. Evaluasi didasarkan pada butir-butir: 1. Proses pembimbingan (15%) yang meliputi keaktifan, kreativitas, dan lama waktu penyelesaian; 2. Substansi PKL (40%) yang meliputi bobot masalah, ketajaman analisis dan pembahasan, serta manfaat hasil; 3. Tata cara penulisan PKL (15%), yang merujuk pada buku Petunjuk Penulisan PKL Program Studi Teknik Sipil Universitas Balikpapan dan tata cara penulisan karya ilmiah dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar; dan 4. Penguasaan materi (30%) ketika diuji saat evaluasi akhir. Nilai PKL dinyatakan dengan nilai A, B, C atau tidak lulus. I.9. Kriteria Objek Praktik Kerja Proyek pelaksanaan bangunan yang dapat dijadikan objek PKL adalah kegiatan bangunan fisik, yang didalamnya terdapat pelaksanaan pekerjaan struktur bangunan sipil, diselenggarakan sebagai kegiatan formal oleh institusi pemerintah atau swasta yang pelaksanaannya sedang berlangsung dan dapat diamati selama masa PKL. Organisasi yang terlibat dalam kegiatan pelaksanaan proyek ini adalah pemilik proyek, perencana/perancang, pengawas, dan pelaksana. Jenis bangunan fisik yang dimaksud dapat berupa gedung, jembatan, jalan raya, saluran, bendung, waduk, terminal, dermaga, lapangan terbang, ataupun bangunan lainnya yang dipandang mempunyai kekhususan atau keunikan. Kegiatan yang harus ada dalam proyek tersebut adalah pelelangan, pelaksanaan, pemeliharaan, dan serah terima pekerjaan. Bangunan fisik harus mempunyai biaya pelaksanaan minimum Rp1.500.000.000,00 (satu setengah milyar). Pengecualian dari syarat diatas dapat dilakukan dengan persetujuan program studi.

BAB II LAPORAN PKL II.1 SISTEMATIKA LAPORAN PKL Laporan PKL tidak boleh meninggalkan pola pikir ilmiah dan logika yang dapat dipertanggungjawabkan. Walaupun terdapat variasi sistematika, Laporan PKL terdiri dari beberapa bab, yaitu; a Bab 1 (Pendahuluan) b Bab II (Pra Pelaksanaan) c Bab III (Pelaksanaan) d Bab IV (Pengawasan dan Pengendalian) e Bab V (Tugas Khusus) f Bab VI (Pembahasan) g Bab VII (Kesimpulan dan Saran) Laporan PKL secara umum memuat hal-hal berikut: 1. Judul Laporan Judul dibuat singkat dan jelas. Panjang judul tidak dibenarkan terdiri lebih dari enam baris. Dalam merumuskan judul, terdapat dua aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu: nama proyek dan lokasi proyek. 2. Pendahuluan Pendahuluan memuat a Latar Belakang PKL, Berisi alasan mengapa mahasiswa harus melakukan PKL. PKL merupakan kegiatan akademik yang diwujudkan dalam bentuk mengamati, memahami, menelaah dan membuat buku Laporan PKL pelaksanaan pekerjaan fisik pembangunan sebuah bangunan sipil. b Tujuan PKL, Bertujuan untuk membekali mahasiswa agar dapat memahami penerapan ilmu teknik sipil sebagaimana diperoleh di kelas yang

c d e f meliputi pelaksanaan bangunan teknik sipil, manajemen konstruksi, organisasi proyek dan aspek legal pada pelaksanaan secara nyata di lapangan, memahami berbagai masalah (kasus) yang mungkin muncul di lapangan dan cara mengatasinya, serta menambah wawasan tentang perkembangan teknologi material, alat, dan metode kerja. Waktu Pelaksanaan PKL, Memuat waktu pelaksanaan PKL Manfaat PKL, Memberikan gambaran tentang manfaat PKL. Manfaat yang didapatkan diantaranya adalah; merupakan sarana untuk menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah dan melihat hasilnya secara nyata, dan merupakan satu cara yang baik untuk menimba pengetahuanpengetahuan praktis di lapangan, hal mana ini merupakan pelengkap ilmu pengetahuan teoritis yang diperoleh di bangku perkuliahan. Kegiatan PKL, Berisi kegiatan proyek yang sudah diamati selama mahasiswa berada di tempat PKL. Jenis pengamatan ini sesuai dengan arahan dari dosen pembimbing. Data Proyek Data Proyek yang harus ada: Nama proyek, lokasi proyek (dilengkapi sketsa lokasi), biaya dan sumber dana proyek, jadwal proyek, nama pemilik proyek, nama pelaksana proyek, nama konsultan perencana proyek, dan nama konsultan pengawas proyek 3. Pra Pelaksanaan Bab ini mengulas hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum proyek

dilaksanakan. Pra Pelaksanaan terdiri dari : a Pelelangan, Memuat cara melaksanakan proyek (contoh: ditunjuk langsung, pelelangan, dan sebagainya), pelaksanaan pelelangan (pengertian, dasar-dasar pelelangan, cara pelelangan, dan proses pelelangan (dari prakualifikasi sampai dengan surat penyerahan lapangan). b Analisis Harga, Memuat macam pekerjaan (pekerjaan sipil, pekerjaan arsitektur, pekerjaan listrik, dan pekerjaan lainnya); satuan pekerjaan, harga satuan bahan dan upah; dan analisis harga proyek. c Organisasi Proyek, Memuat organisasi proyek secara keseluruhan, organisasi pemilik proyek, organisasi pelaksana, dan organisasi konsultan pengawas. Uraian tentang organisasi harus menampilkan struktur organisai dan job deskripsi. d Perancangan Konstruksi 4. Pelaksanaan Memuat pelaporan proses pelaksanaan pekerjaan struktur di lapangan. Pembahasan meliputi : a spesifikasi bahan, alat, dan tenaga kerja; Memuat jenis dan spesifikasi bahan dan alat yang digunakan serta status dan keahlian tenaga kerja yang terkait dengan pelaksanaan di atas. b metode dan prosedur pelaksanaan, Menguraikan secara runtut dan jelas metode dan prosedur pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan c gambar-gambar yang diperoleh selama PKL. 5. Pengawasan Bab ini memuat tugas dan tanggung jawab pengawas secara administrasi maupun teknis pengendalian (pekerjaan konstruksi dan

kemajuan pekerjaan); dan prosedur pembayaran terjamin dan serah terima pekerjaan a T u g a s d a n t a n g g u n g j a w a b p e n g a w a s Diuraikan pengertian tentang pengawas, siapa yang dapat menjadi pengawas, tugas dan tanggung jawab pengawas baik secara teknis maupun administrasi, serta kejadian penting yang telah dilakukan pengawas pada proyek ini. b Pengendalian (pekerjaan konstruksi dan kemajuan pekerjaan); Memuat pengendalian pekerjaan konstruksi (misalnya pengendalian mutu beton, baja, pemadatan tanah dan sebagainya); pengendalian kemajuan pekerjaan dengan cara memeriksa pelaksanaan pekerjaan, mutu pekerjaan, jadwal pekerjaan dengan berpedoman pada time schedule (S curve dan barchart), dan mengevaluasi kemajuan pekerjaan. c prosedur pembayaran termijn dan serah terima pekerjaan. Memuat pengertian pembayaran termijn, pembayaran termijn pada proyek, prosedur pembayaran termijn, dan prosedur serah terima pekerjaan. Terdiri dari : Tugas dan tanggung jawab, Pengendalian waktu, mutu, dan biaya, Prosedur Pembayaran termijn pekerjaan, Prosedur Serah Terima Pekerjaan 6. Tugas Khusus Bab ini memuat tugas khusus yang wajib diberikan oleh dosen pembimbing. Tugas khusus harus berhubungan dengan kegiatan proyek tempat mahasiswa melakukan PKL. Selain itu, bila pejabat proyek memerlukan, tugas khusus dapat juga diberikan oleh pejabat proyek. Tugas khusus dari proyek sifatnya bisa wajib ataupun tidak, semuanya diserahkan pihak proyek.

7. Pembahasan Memuat pemikiran penulis (mahasiswa yang melakukan PKL) berdasarkan pengetahuan teoritis yang diketahuinya atas hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang diamati di tempat PKL. 8. Simpulan dan Saran Simpulan memuat pemikiran-pemikiran pelaksana PKL atas hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan hasil kegiatan proyek yang diamati sedangkan saran berisi harapan pelaksana PKL tentang pelaksanaan proyek. 9. Daftar Pustaka Wajib disertakan didalam laporan PKL Lapangan. Pemilihan cara penulisan didasarkan atas efisiensi dan konsistensi. Penulisan pustaka yang digunakan dalam PKL ini menganut sistem Harvard yang dimodifikasi dan caranya dapat dilihat pada penulisan Daftar Pustaka Bab III. 10. Lampiran (bila ada) Isi lampiran adalah dokumen pendukung. Lampiran bersifat pelengkap. Karena itu, keberadaannya tidak boleh mengganggu pembaca dalam memahami teks yang dibacanya. Halaman lampiran diperlakukan seperti pada halaman bagian utama. Karena itu, penomoran halamannya merupakan kelanjutan dari halaman sebelumnya. Yang harus ada pada lampiran adalah: Surat balasan penerimaan dari proyek, Surat dari program studi ke dosen pembimbing, Data proyek yang ditanda tangani mahasiswa yang PKL, pembimbing, dan pejabat proyek, Daftar presensi kehadiran mahasiswa yang PKL (minimal 2 kali seminggu dan disahkan pihak proyek), Surat pernyataan selesai PKL dari proyek dan ditujukan ke Program Studi Teknik Sipil Universitas Balikpapan,

Dokumen proyek (jenisnya disetujui oleh pembimbing). III.1 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PKL Sistematika penulisan laporan PKL dibagi dalam tiga bagian yaitu: bagian depan, bagian utama, dan bagian belakang. Jumlah halaman bagian utama minimum 40 halaman dengan jarak antar baris 1,5 spasi. Penjelasan tentang sistematika penulisan laporan PKL adalah sebagai berikut. II.3.1 Bagian Depan 1. Halaman sampul Memuat a Tulisan Praktik Kerja, b Judul, c Lambang Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, d nama dan NPM mahasiswa, e Nama program studi, dan tahun penyelesaian (Lampiran 2). f Punggung sampul Di punggung halaman sampul dicetak identifikasi berupa nama, NPM, judul Praktik Kerja secara memanjang dari atas kebawah, lambang Universitas Balikpapan, dan tahun selesai (Lampiran 3). 2. Halaman judul Penulisan sama dengan halaman sampul (Lampiran 4) 3. Halaman pengesahan Memuat tanda tangan pembimbing dan ketua program studi (Lampiran 5). 4. Halaman kata pengantar Memuat maksud PKL, penjelasan-penjelasan, dan ucapan terima kasih. Dalam Kata Pengantar tidak perlu dicantumkan hal-hal yang bersifat ilmiah. Dalam memberikan ucapan terima kasih, penulis harus mencantumkan nama, jabatan, dan apa yang telah diberikan dalam penyusunan laporan PKL serta harus ditulis dengan bahasa baku (Lampiran 6). 5. Halaman daftar isi Memuat gambaran secara menyeluruh tentang isi laporan PKL secara

garis besar dan sebagai petunjuk bagi yang ingin langsung melihat suatu bab, sub-bab, atau sub-subbab, yang masing-masing disertai dengan nomor halaman (Lampiran 7). 6. Halaman daftar tabel Halaman daftar tabel harus dibuat bila dalam laporan PKL terdapat lebih dari satu tabel. Tabel dibuat berurut dan dilengkapi dengan nomor halaman. Penulisan nomor tabel didahului dengan nomor bab yang kemudian diikuti dengan nomor tabel (Lampiran 8). 7. Halaman daftar gambar Serupa dengan halaman daftar tabel, halaman daftar gambar harus dibuat bila dalam laporan PKL terdapat lebih dari satu gambar. Gambar dibuat berurut dan dilengkapi dengan nomor halaman. Penulisan nomor gambar didahului dengan nomor bab yang kemudian diikuti dengan nomer gambar (Lampiran 9). 8. Halaman daftar lampiran Memuat informasi yang mendukung penyusunan laporan PKL. Daftar lampiran berisi nomor lampiran, judul lampiran, dan nomor halaman yang dibuat berurut dari bagian utama (Lampiran 10). 9. Halaman notasi dan singkatan Bila dalam laporan PKL terdapat lebih dari satu jenis lambang atau singkatan maka penulis perlu untuk memberikan arti dan satuannya (kalau ada). Penulisan arti dan satuan tersebut ditempatkan pada halaman tersendiri dan dibuat berurut berdasarkan halaman dalam laporan PKL (Lampiran 11). II.3.2 Bagian Utama 1. Bab I (Pendahuluan) Bab ini memuat latar belakang PKL, tujuan PKL, waktu Pelaksanaan PKL, manfaat PKL, dan kegiatan PKL; latar belakang proyek, tujuan Proyek, dan Data Proyek (nama, lokasi, biaya dan sumber dana, jadwal, nama pemilik, nama pelaksana, nama konsultan perencana, dan nama konsultan pengawas).

2. Bab II (Pra Pelaksanaan) Bab ini mengulas hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum proyek dilaksanakan. 3. Bab III (Pelaksanaan) Memuat pelaporan proses pelaksanaan pekerjaan struktur di lapangan. 4. Bab IV (Pengawasan dan Pengendalian) 5. Bab V (Tugas Khusus) 6. Bab VI (Pembahasan) 7. Bab VII (Simpulan dan Saran) II.3.3 Bagian Akhir 1. Daftar pustaka 2. Lampiran

BAB III TATA CARA PENULISAN DAN PENJILIDAN LAPORAN PKL Pembahasan tata cara penulisan dan penjilidan meliputi bahan dan ukuran, aturan penulisan, bahasa, pengutipan, penulisan daftar pustaka, dan penjilidan. III.1 BAHAN DAN UKURAN Pembahasan bahan dan ukuran meliputi naskah dan sampul. 1. Naskah Bahan yang digunakan untuk pengetikan naskah Praktik Kerja adalah kertas HVS putih berukuran A4 (210 297 mm) dengan berat 80 gr/m 2 (HVS 80 gram). Salinan laporan PKL yang berupa fotokopi harus dilakukan pada jenis kertas HVS yang sama dengan naskah aslinya. Kertas lain yang bersifat khusus (misalnya lampiran-lampiran atau gambar-gambar yang tidak dapat diperkecil atau harus menggunakan kertas millimeter atau kalkir) diijinkan untuk digunakan asalkan ukuran akhir (misal dilipat karena kebesaran) sama dengan ukuran naskah. Setelah dijilid ukuran naskah adalah 210 280 mm. 2. Sampul Bahan yang digunakan untuk sampul adalah kertas tebal (hard cover) dengan warna biru gelap. Ukuran sampul, setelah dijilid, mengikuti ukuran naskah. Semua huruf dan lambang pada lembar sampul dicetak tebal (bold) dengan tinta emas. III.2 ATURAN PENULISAN Pembahasan aturan penulisan meliputi huruf, bilangan dan satuan, selang dan batas pengetikan, paginasi, aturan penulisan halaman khusus, dan aturan penulisan halaman umum.

1. Huruf (bentuk dan ukuran) Naskah laporan PKL diketik dengan bentuk huruf Times New Roman dan dicetak pada printer dengan resolusi minimum 300 dpi 300 dpi. Warna huruf harus hitam dan jelas. Ukuran huruf diatur sebagai berikut. a Ukuran 16 pt 1) Untuk judul laporan PKL pada halaman sampul, judul, pengesahan, dan persetujuan, dan bentuk tulisan tegak, huruf besar, dan bold. b. Ukuran 14 pt 1) untuk penulisan kata PRAKTIK KERJA pada sampul, judul, pengesahan, dan persetujuan, 2) untuk identitas mahasiswa, pembimbing, ketua program studi, penguji, dan identitas perguruan tinggi pada halaman sampul, judul, pengesahan, dan persetujuan, 3) untuk penulisan judul halaman khusus dan umum kecuali yang sudah diatur, dan 4) bentuk tulisan tegak, huruf besar, dan bold. c. Ukuran 12 pt 1) untuk penulisan judul subbab dan subsubbab, 2) untuk penulisan identifikasi pada punggung, dan 3) bentuk tulisan tegak, huruf besar, dan bold 4) untuk penulisan kata Tabel, nomor 5) untuk penulisan kata Gambar, nomor 6) untuk naskah Praktik Kerja dan nomor halaman, dan 7) bentuk tulisan tegak. d Ukuran 10 pt 1) Untuk penulisan judul tabel dan judul gambar e Ukuran 8 pt (minimum) 1) untuk isi Tabel atau Gambar yang bila menggunakan font 12, halaman tempat tabel/gambar berada menjadi tidak cukup.

2. Bilangan dan satuan a. Bilangan dinyatakan dengan angka dan dapat diberi penegasan dengan kata dalam kurung kecuali pada awal baris atau kalimat yang harus ditulis dengan kata. b. Tanda desimal dinyatakan dengan koma. c. Untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah digunakan tanda titik. d. Satuan ditulis dengan singkatan yang umum digunakan dan tanpa titik. e. Bilangan yang berada didepan satuan ukuran ditulis dengan angka, dan f. Satuan yang dipakai adalah satuan sistem internasional. 3. Selang dan batas pengetikan Semua naskah, prinsipnya, diketik menggunakan huruf Times New Roman dengan spasi 1,5 kecuali pada hal-hal tertentu yang diatur dengan selang. Selang adalah ruang kosong antara batas bawah pengetikan dan batas atas pengetikan di bawahnya. Bila tidak ditentukan lain ukuran font untuk selang spasi adalah12. a Selang pengetikan 1) Selang antara tulisan BAB dan judul bab adalah 1 spasi. 2) Selang antara baris judul yang lebih dari satu baris adalah 1 spasi. 3) Selang antara judul bab dan judul subbab atau paragraf pertama (bila tidak ada judul subbab) adalah 3 spasi. 4) Selang antara judul subbab dan paragraf sebelumnya adalah 2,5 spasi dan sesudahnya adalah 1,5 spasi. 5) Selang antara judul subsubbab dan paragraf sebelumnya adalah 2 spasi dan sesudahnya adalah 1,5 spasi. 6) Selang antara baris akhir kalimat dan judul tabel atau batas atas gambar adalah 2 spasi. 7) Selang antara bagian akhir tabel atau bagaian akhir gambar dan baris awal kalimat di bawahnya adalah 2 spasi. 8) Selang antar tabel atau gambar adalah 2 spasi. 9) Selang antar pustaka dalam daftar pustaka adalah 1½ spasi b. Batas pengetikan

b Batas-batas penulisan pada naskah adalah sebagai berikut: 1. batas tepi atas adalah 3 cm dari tepi atas kertas, 2. batas tepi kiri adalah 4 cm dari tepi kiri kertas, 3. batas tepi kanan adalah 3 cm dari tepi kanan kertas, dan 4. batas tepi bawah adalah 3 cm dari tepi bawah kertas. 4. Paginasi Untuk halaman-halaman yang tidak memuat judul halaman atau judul bab, nomor halaman dicetak di sudut kanan atas halaman (sejauh 2 cm dari sisi atas kertas). Untuk halaman yang memuat judul halaman atau judul bab, nomor halaman dicetak di bagian bawah tengah halaman (sejauh 2 cm dari sisi bawah kertas) simetri terhadap batas kiri dan kanan. Halaman judul sampai dengan halaman sebelum halaman satu bab pertama diberi nomor angka romawi huruf kecil (i, ii, iii, iv dst), hanya saja pada halaman judul, halaman pengesahan, dan halaman motto dan persembahan nomor halaman tidak dicantumkan pada halaman yang bersangkutan tetapi tercantum dalam daftar isi. Halaman satu bab pertama sampai dengan halaman terakhir lampiran (bila ada) diberi nomor secara urut dengan angka arab ((1, 2, 3, 4 dst.). 5. Aturan penulisan halaman khusus Yang termasuk halaman khusus adalah halaman sampul, halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel, halaman daftar gambar, halaman lampiran, dan halaman notasi dan singkatan. a Halaman sampul (lihat Lampiran 2 dan Lampiran 3) Semua tulisan dan lambang yang dicantumkan pada sampul dicetak dengan warna emas dan tipe huruf bold dengan letak serta ukuran sebagai berikut. 1) Tulisan PRAKTIK KERJA ditulis dengan huruf kapital ukuran 14 dicetak pada baris sejauh 3 cm dari tepi atas. 2) Judul Praktik Kerja, yang terletak di bawah tulisan PRAKTIK KERJA dengan selang dua spasi, diketik dengan huruf kapital ukuran 16. Apabila judul melebihi satu baris, pengetikan

selanjutnya adalah 1 spasi. Di samping itu, apabila jumlah kata tiap baris tidak sama, bentuk akhir judul dibuat mirip piramida terbalik. 3) Lambang Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Balikpapan dicetak berwarna emas berukuran 3,5 cm 3,5 cm diletakkan simetris terhadap batas tulis vertikal dan horisontal. Selang lambang dengan judul praktik kerja menyesuaikan. 4) Nama mahasiswa dengan huruf awal kapital ukuran 14, ditulis di bawah lambang dengan selang dua spasi ukuran 12, diikuti pada baris berikutnya (1 spasi) nomor mahasiswa dengan ukuran yang sama, yaitu 14. 5) Tulisan PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL dicetak pada baris dengan selang menyesuaikan dari nomor mahasiswa, diikuti pada baris-baris berikutnya (1 spasi) berturut-turut tulisan PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL huruf kapital 16 point FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN, huruf kapital 18 point kemudian tulisan UNIVERSITAS BALIKPAPAN huruf kapital 20 point, yang disertai tahun pengesahan laporan (pada contoh: 2016 ), dengan ukuran 16. berada tepat pada tepi bawah batas pengetikan (3 cm dari tepi kertas bawah). 6) Semua baris tulisan dan lambang dicetak simetris terhadap lebar halaman. Selang lambang dengan judul praktik kerja menyesuaikan. 7) Tulisan PKL (kependekan dari Praktik Kerja Lapangan), judul Praktik Kerja Lapangan, identitas mahasiswa, lambang Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, dan tahun pengesahan laporan dicantumkan pula pada punggung buku dengan ukuran yang disesuaikan dengan tebal punggung. b Halaman judul (Lampiran 4) Halaman judul berisi hal yang sama seperti tulisan pada sampul dengan format dan ukuran yang sama pula, tetapi dengan warna tulisan hitam di atas kertas HVS A4 putih 80 gram. c Halaman pengesahan dan persetujuan (Lampiran 5)

Digunakan kertas A4 putih 80 gram dengan lambang Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Balikpapan ukuran 5 7 cm di tengah halaman (simetri dengan batas horisontal dan vertikal) serta berisi tulisan dengan tipe huruf bold dan ukuran huruf sebagai berikut. 1) Dicetak tulisan PRAKTIK KERJA dengan huruf kapital ukuran 14 bold pada baris sejauh 3 cm dari tepi atas, diikuti pada baris berikutnya dengan selang dua spasi judul Praktik Kerja yang ditulis dengan huruf kapital ukuran 16 bold. Bila judul melebihi satu baris, maka pengetikan selanjutnya adalah 1 spasi. Disamping itu, bila jumlah kata tiap baris tidak sama, maka bentuk akhir judul dibuat mirip piramida terbalik. 2) Lambang Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Balikpapan dicetak berwarna emas berukuran 3,5 cm 3,5 cm diletakkan simetris terhadap batas tulis vertikal dan horizontal. Selang lambang dengan judul praktik kerja menyesuaikan. 3) Nama mahasiswa dan nomor mahasiswa diketik satu spasi dengan ukuran14 dengan selang dua spasi dari lambang. Nama mahasiswa ditulis dengan huruf awal tiap kata kapital. 4) Tulisan Mengesahkan: dicetak pada jarak 8 spasi dari tepi bawah batas penulisan, diikuti 1 spasi dibawahnya tulisan Ketua Program Studi Teknik Sipil. Kemudian, empat spasi di bawahnya dicetak tulisan nama ketua Program Studi lengkap dengan gelar dan diberi garis bawah, kemudian diikuti satu spasi dibawahnya tanggal pengesahan laporan PKL (pada contoh Tanggal: ). Bagian pengesahan ini ditulis rapat batas tepi kiri. Bagian persetujuan dari pembimbing (rapat batas kanan) ditulis sejajar dengan bagian pengesahan dan memuat tulisan (dengan jarak satu spasi) Menyetujui:, Dosen Pembimbing:, selang 4 spasi nama pembimbing dengan garis bawah, dan tanggal persetujuan (pada contoh Tanggal ). Penulisan bagian pengesahan dan persetujuan menggunakan ukuran huruf 12 pt bold dan huruf kapital pada awal kata.

d Halaman kata pengantar (Lampiran 6) Tulisan KATA PENGANTAR dicetak sebagai judul halaman dengan huruf kapital 14 bold pada baris sejauh 3 cm dari tepi atas simetris terhadap lebar halaman. Isi kata pengantar diketik sejauh 3 spasi ukuran 12 dari tulisan KATA PENGANTAR dengan huruf 12 reguler. Isi kata pengantar dibagi menjadi tiga paragraf. Paragraf 1 berisi ucapan puji sukur kepada Tuhan YME atas selesainya laporan PKL. Selanjutnya paragraf 2 berisi ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan PKL. Akhirnya, paragraf 3 berisi pernyataan penulis tentang harapan agar pembaca dapat memperoleh manfaat dari laporan PKL. e Halaman daftar isi (Lampiran 7) Tulisan DAFTAR ISI dicetak sebagai judul halaman dengan huruf kapital 14 bold pada baris sejauh tiga cm dari tepi atas simetris terhadap lebar halaman. Sejauh 4 spasi ukuran12 dari tulisan DAFTAR ISI diketik isi dari daftar isi dengan spasi 1,5 dan huruf 12 reguler. Isi daftar isi dibuat berjenjang serta diikuti nomor halaman yang bersesuaian (rata kanan). Semua judul bab ditulis dengan huruf kapital, sedangkan semua judul subbab ditulis dengan huruf awal tiap kata kapital. f Halaman daftar tabel (Lampiran 8) Tulisan DAFTAR TABEL dicetak sebagai judul halaman dengan huruf kapital 14 bold pada baris sejauh tiga cm dari tepi atas simetris terhadap lebar halaman. Sejauh 3 spasi dari tulisan DAFTAR TABEL diketik isi dari daftar tabel dengan spasi 1,5 dan huruf 12 reguler. Judul tabel ditulis dengan huruf awal tiap kata kapital diikuti nomor halaman yang bersesuaian (rata kanan). g Halaman daftar gambar (Lampiran 9) Tulisan DAFTAR GAMBAR dicetak sebagai judul halaman dengan huruf kapital 14 bold pada baris sejauh tiga cm dari tepi atas simetris terhadap lebar halaman. Sejauh 4 spasi dari tulisan DAFTAR GAMBAR diketik isi dari daftar gambar dengan spasi 1,5 dan huruf 12 reguler. Judul gambar ditulis dengan huruf awal tiap kata kapital diikuti nomor halaman yang bersesuaian (rata kanan).

h Halaman daftar lampiran (Lampiran 10) Tulisan DAFTAR LAMPIRAN dicetak sebagai judul halaman dengan huruf kapital 14 bold pada baris sejauh tiga cm dari tepi atas simetris terhadap lebar halaman. Sejauh 4 spasi dari tulisan DAFTAR LAMPIRAN diketik isi dari daftar gambar dengan spasi 1,5 dan huruf 12 reguler. Judul lampiran ditulis dengan huruf awal tiap kata kapital diikuti nomor halaman yang bersesuaian (rata kanan). i Halaman daftar notasi dan singkatan (Lampiran 11) Tulisan DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN dicetak sebagai judul halaman dengan huruf kapital 14 bold pada baris sejauh empat cm dari tepi atas simetris terhadap lebar halaman. Notasi atau lambang dan singkatan ditulis dengan jenis huruf dan ukuran sesuai dengan apa yang tercetak dan digunakan didalam laporan, sedangkan penjelasannya (arti) ditulis dengan huruf berukuran 12 reguler. 6. Aturan penulisan halaman umum Yang termasuk halaman umum adalah halaman bagian utama (dari pendahuluan hingga simpulan dan saran) dan halaman bagian akhir (daftar pustaka dan lampiran). a Halaman bagian utama Pembahasan meliputi bab/subbab, tabel/gambar, formula, rincian, dan batas paragraf. 1) Bab/subbab (Lampiran 12) Pembahasan meliputi judul dan penomoran bab/subbab. a) Setiap bab dimulai pada halaman baru, dengan judul bab (peringkat 1) ditulis sejauh satu spasi di bawah kata BAB. Kata bab dan nomor bab (dengan huruf romawi tanpa titik, contoh: BAB I) dicetak 3 cm dari sisi atas kertas. Judul bab tidak diakhiri dengan titik. Keduanya ditulis dengan huruf berukuran 16 bold dan dicetak simetri terhadap lebar halaman.

b) Judul subbab (peringkat 2), yang ditulis dengan selang tiga spasi dari judul bab, diawali nomor subbab (menggunakan angka arab dan tanpa kata subbab, contoh: 2.1) kemudian judul subbab dengan huruf kapital dan tanpa diakhiri titik. Semuanya ditulis dengan huruf berukuran bold 12 dimulai dari batas kiri. c) Judul subsubbab (peringkat 3) diawali nomor subsubbab (menggunakan angka arab dan tanpa kata subsubbab, contoh: 2.1.3) kemudian judul subsubbab. Semuanya ditulis dengan huruf besar-kecil berukuran bold 12 (huruf besar pada tiap awal kata) tanpa diakhiri titik dan dimulai dari batas kiri (untuk kata hubung dan kata depan dicetak kecil semua). d) Penulisan judul subbab/subsubbab dan rinciannya dibatasi hanya sampai peringkat 3. Perincian berikutnya mengikuti aturan penomoran rincian. e) Setiap bab diberi nomor urut dengan angka romawi huruf besar (I, II,III, IV dst) mengikuti langsung kata BAB dengan selang 1 (satu) ketukan tanpa dipisahkan dan tanpa diakhiri dengan tanda baca titik. Contoh: BAB I, BAB IV dst. f) Penomoran subbab peringkat 2 terdiri dari nomor bab induk yang ditulis dengan angka arab, titik kemudian nomor urut subbab itu sendiri (tidak diakhiri dengan titik). Contoh: 2.1 (2 adalah bab induk dan 1 adalah nomor urut subbab). g) Penomoran subsubbab peringkat 3 terdiri dari nomor bab induk (peringkat 1) yang ditulis dengan angka arab, titik, nomor subbab induk peringkat 2, titik, kemudian nomor urut subbab peringkat 3 itu sendiri (tidak diakhiri dengan titik). Contoh: 3.2.5 (3 adalah nomor bab induk peringkat 1, 2 adalah nomor subbab peringkat dua, dan 5 adalah nomor urut subbab peringkat 3).

2) Tabel/gambar (Lampiran 8 dan Lampiran 9) Pembahasan meliputi judul dan penomoran tabel/gambar. a) Judul tabel/gambar ditulis setelah nomornya (bersama-sama dalam 1 baris) dengan huruf berukuran 12 reguler dan huruf awal tiap kata kapital serta tidak diakhiri dengan titik. b) Tabel/gambar beserta judulnya dibuat sejauh 2 spasi dari teks yang mendahului dan/atau mengikutinya. Tabel/gambar, nomor, dan judulnya ditulis sejauh 0,5 spasi di atas/di bawah batas atas/bawah tabel/gambar. Awal kata tabel/gambar ditulis rata vertikal dengan batas tepi kiri tabel/gambar. Bila judul tabel/gambar lebih dari satu baris maka huruf pertama baris kedua ditulis tepat dibawah huruf pertama judul tabel/gambar. c) Bila tabel harus berpindah halaman (bersambung) karena belum selesai penulisannya, maka pada halaman berikutnya pada pojok kanan atas tabel ditulis Lanjutan Tabel (nomor tabel). Disamping itu, pada halaman lanjutan, judul kolom tabel yang bersangkutan harus selalu dituliskan. d) Untuk gambar diusahakan tidak bersambung. Walaupun demikian, bila terpaksa harus dilakukan maka cara penyambungan seperti yang dilakukan pada tabel dapat digunakan. e) Pada tabel/gambar yang jumlah kolom/gambarnya banyak/panjang, maka judul tabel/gambar diletakkan sejauh 4 cm dari tepi samping kiri (tempat penjilidan). Walaupun demikian, bila tabel/gambarnya kurang dari setengah lebar halaman maka tabel/gambar lebih baik diletakkan simetri terhadap vertikal dan horisontal. f) Bila isi tabel memerlukan jumlah kolom dan atau jumlah baris banyak, maka pengetikan tabel dapat menggunakan ukuran huruf kecil (minimum 8) sedemikian hingga penampilannya serasi. g) Penomoran gambar atau tabel diawali dengan kata Gambar atau Tabel, satu ketukan kosong kemudian nomor bab tempat gambar/tabel tersebut berada (ditulis dengan angka arab), titik, kemudian nomor urut gambar/tabel dalam bab yang sama. Untuk gambar, ukuran huruf yang digunakan adalah 12 reguler,

sedangkan untuk tabel, ukuran huruf yang digunakan menyesuaikan ukuran huruf isi tabel (yang penting serasi). Contoh: 1. Tabel 3.2 (tabel pada bab 3 dengan nomor urut 2), 2. Gambar 4.5 (gambar pada bab 4 dengan nomor urut 5 pada bab tersebut). 3) Formula Pembahasan meliputi penulisan formula dan penomorannya. a) Formula ditulis dengan huruf awal segaris vertikal dengan batas tepi kiri teks diatasnya. Formula diikuti dengan nomor formula yang diletakkan di sisi kanan (rata kanan). Penulisan formula harus segera diikuti dengan penjelasan notasi yang ada pada formula tersebut. b) Penjelasan notasi dilakukan dengan cara menuliskan kata keterangan: pada baris dibawah formula dengan huruf awal dibawah huruf awal formula. Selanjutnya simbol notasi dan penjelasannya diletakkan setelah keterangan:. Pada baris kedua dst. huruf awal notasi terletak dibawah huruf awal notasi diatasnya. c) Nomor formula ditulis dalam tanda kurung dan dicetak pada sisi kanan formula (rata kanan), terdiri nomor bab titik dan nomor urut persamaan dalam bab tersebut dengan angka arab berukuran 12 reguler. d) Formula dan nomornya diusahakan satu baris sekalipun harus memperkecil hurufnya (< 12). Batas huruf terkecil formula adalah 9. Kalau batas 9 tidak mencukupi maka formula boleh disambung dibawahnya dengan memperhatikan kejelasan dan keserasian penulisan formula e) Formula dan penjelasan notasinya diletakkan sejauh 1 spasi dari teks yang mendahului dan/atau mengikutinya. Contoh (2.3)

Keterangan F = Tingkat fasilitas per seratus juta kendaraan kilometer pertahun N f L T f = Panjang Jalan (Km) = Panjang jalan = Volume lalu lintas pertahun (formula ini terletak di bab 2 dengan nomor urut 3) h) Rincian Jika didalam naskah terdapat rincian yang menyatakan butir-butir, maka urutan penomoran rincian adalah sebagai berikut. (1.) Peringkat I : digunakan angka arab kemudian titik (1., 2., dst.) (2.) Peringkat II : digunakan huruf latin kecil kemudian titik (a., b., dst) (3.) Peringkat III :digunakan angka arab kemudian tanda kurung tutup 1), 2), dst. (4.) Peringkat IV :digunakan huruf latin kecil kemudian tanda kurung tutup a), b), dst. Penulisan peringkat berikutnya tidak diatur namun demikian penulisannya harus berbeda dengan penulisan peringkat sebelumnya dan dilakukan dengan konsisten. 4) Batas paragraf Paragraf atau alinea baru selalu dimulai dari huruf keenam atau setelah ketikan ke lima, diukur dari tepi kiri pengetikan. Sebuah paragraf tidak dapat terpisah satu baris di akhir halaman maupun di awal suatu halaman. b Halaman bagian akhir Pembahasan meliputi halaman daftar pustaka dan lampiran. 1) Halaman daftar pustaka (Lampiran 16) a) Tulisan DAFTAR PUSTAKA dicetak sebagai judul halaman dengan huruf kapital 14 bold pada baris sejauh

tiga cm dari tepi atas simetris terhadap lebar halaman. Sejauh tiga spasi dari tulisan DAFTAR PUSTAKA diketik isi dari daftar pustaka dengan spasi 1 dan huruf 12 reguler. b) Isi daftar pustaka ditulis secara alfabetis dan tidak dengan penomoran. Huruf pertama isi tiap pustaka ditulis rata kiri, namun huruf pertama baris kedua, ketiga dst. ditulis sejauh satu ketukan tombol Tab. c) Selang antar pustaka adalah 1 spasi. Disamping itu, sebuah pustaka tidak dapat terpisah satu baris di akhir halaman maupun di awal suatu halaman. 2) Halaman lampiran (Lampiran 12, Lampiran 13, Lampiran 14). a) Tulisan LAMPIRAN dicetak sebagai judul halaman lampiran dengan huruf kapital 60 bold pada baris yang simetris vertikal dan horisontal halaman tersebut. b) Pada halaman berikutnya, pada pojok kiri atas, diketik, dengan huruf ukuran 14 bold, tulisan Lampiran (p): (q). (p) adalah nomor lampiran (1, 2, 3 dst.) dan (q) adalah judul lampiran. c) Bila suatu lampiran memerlukan halaman lebih dari satu maka pada pojok kiri atas halaman pertama lampiran diketik tulisan Lampiran (p): (q) (r dari s). dengan r adalah nomor lampiran dan s adalah banyaknya lampiran.. d) Lampiran baru selalu dimulai pada halaman baru.

III.3 BAHASA 1. Ragam bahasa Ragam bahasa diartikan sebagai variasi bahasa. Ragam bahasa yang digunakan adalah ragam bahasa ilmu yang mengikuti kaidah-kaidah bahasa baku dengan ejaan juga baku yang terdapat dalam Pedoman Umum Bahasa Indonesia atau disingkat PUBI. 2. Penulisan ejaan Ejaan adalah cara atau aturan menulis kata-kata dengan huruf menurut disiplin ilmu bahasa (Tarigan, 1985). Ejaan yang digunakan adalah ejaan yang terdapat dalam Pedoman Umum Bahasa Indonesia; Pedoman Umum Pembentukan Istilah; dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. 3. Penulisan huruf, kata, kalimat dan paragraf a Penulisan huruf Huruf adalah lambang atau gambar bunyi. Yang perlu diperhatikan dalam penulisan Praktik Kerja adalah penggunaan huruf kapital dan huruf miring. b Penulisan kata Kata adalah unsur bahasa terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk bebas. Yang perlu diperhatikan karena sering salah dalam penulisan adalah: 1) Kata berimbuhan Harus ditulis serangkai dengan kata dasar, contoh: dikelola 2) Gabungan kata atau kata majemuk Harus ditulis serangkai bila mendapat awalan dan akhiran sekaligus, contoh : dilipatgandakan 3) Kata ulang Harus ditulis lengkap dengan tanda hubung dan tidak boleh ditulis dengan angka dua, contoh : kuda-kuda, bukan kuda2 4) Kata depan Harus ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya, contoh: di sini, bukan disini. 5) Partikel

c Dapat ditulis serangkai atau terpisah. Partikel per, ditulis serangkai bila menyatakan pecahan atau awalan, contoh: tiga perempat, pertama. Namun demikian per ditulis terpisah bila meyatakan mulai, demi, dan tiap, contoh: per Januari, satu per satu, dan per helai. 6) Pemenggalan kata Kata yang dipenggal diberi tanda hubung di samping bukan di bawah (contoh man-di, ul- tra, dan makan-an bukan man di, ul tra, dan makan an). Jangan memenggal kata bila kalimat sesudahnya hanya satu kata, satu suku kata, atau satu huruf. Begitu juga nama orang yang terdiri satu unsur diusahakan jangan dipenggal, lebih baik diturunkan semua kebaris di bawahnya walaupun dengan akibat mengorbankan kerapian baris di atasnya. 7) Singkatan dan akronim Singkatan berbeda dengan akronim. Singkatan adalah kependekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik dilafalkan huruf demi huruf ataupun mengikuti bentuk lafalnya (contoh: Bpk., KTP, dst., a.n., dan kg). Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, atau gabungan huruf awal dan suku kata yang ditulis dan dilafalkan seperti halnya kata biasa (contoh: ABRI, Bappenas, dan pemilu). 8) Tanda baca Pemakaian tanda baca yang sering salah diantaranya tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda petik, tanda petik tunggal, dan tanda penyingkat atau apostrof. Dianjurkan mempelajari tanda baca ini di dalam buku PUBI. Penulisan kalimat dan paragraf Sering dijumpai kalimat laporan PKL yang tidak efektif. Kalimat efektif harus tersusun sesuai kaidah yang belaku. Dari segi kaidah tata bahasa, sekurang-kurangnya kalimat itu harus memiliki unsur subjek dan predikat. Kalimat tidak bersubjek umumnya terjadi karena penggunaan kata depan pada awal kalimat.

Contoh: Dari hasil penelitian di laboratorium membuktikan bahwa kadar air semakin tinggi. Dengan adanya kata dari subjek menjadi kabur. Yang benar: Hasil penelitian di laboratorium membuktikan bahwa kadar air semakin tinggi atau, Dari hasil penelitian di laboratorium terbukti bahwa kadar air semakin tinggi. Kalimat efektif akan menghasilkan paragraf yang efektif. Paragraf yang efektif adalah paragraf yang mengandung kesatuan (kohesi) dan kepaduan (koherensi). Paragraf yang berkesatuan adalah paragraf yang mengandung satu kalimat utama, yang diikuti oleh beberapa kalimat pengembang atau penjelas. Oleh karena itu, satu paragraf hanya akan mempersoalkan satu gagasan utama. Paragraf yang berkepaduan adalah paragraf yang memperlihatkan kepaduan hubungan antarkalimatnya. Hal ini dapat diketahui dari susunan kalimat yang sistematis, logis, dan mudah dipahami. Kepaduan dapat dicapai jika jalinan kalimat-kalimatnya terangkai secara baik dengan menggunakan pengait kalimat berupa penggantian, pengulangan, penghubung antarkalimat, dan gabungannya. III.4 PENGUTIPAN 1. Teknik pengutipan Teknik pengutipan, sesuai standar ilmiah, perlu kita pelajari karena kita sangat sering membutuhkan pendapat orang lain. Beberapa pendapat para ahli yang kompeten di bidangnya pantas kita kutip. Teknik pengutipan, sesuai standar ilmiah, adalah a Dilakukan sehemat-hematnya, b Dilakukan bila sangat perlu, dan c. pengutipannya jangan terlalu banyak agar tidak mengganggu kesatuan dan kepaduan paragraf.

2. Cara mengutip a. Umum 1) Pengutipan dilakukan dengan nama akhir dan tahun serta boleh mengikutkan halaman asal pustaka dikutip. Contoh: a) Siregar (2005) menyimpulkan.. b) Siregar (2005:25) menyimpulkan Teks yang dikutip berada pada halaman 25. 2) Jika ada dua pengarang, pengutipan dilakukan dengan menyebut nama akhir kedua pengarang tersebut. Contoh: a) Sarwana dan Salim (2006) menyatakan 3) Jika lebih dari dua pengarang, pengutipan dilakukan dengan menyebut nama akhir penulis pertama kemudian diikuti dkk. Contoh: a) Wuryanto dkk. (2007) menggambarkan.. b Pengutipan dibedakan langsung dan tidak langsung 1) Pengutipan langsung a) Pengutipan pendek (kurang dari atau sama dengan 40 kata) Ditulis diantara tanda petik (.. ) sebagai bagian terpadu dalam teks utama Contoh: Harjono (2007) menyatakan ada hubungan yang erat antara lebar pendekat. Persimpangan. Atau bisa ditulis, Lebar pendekat mempunyai hubungan yang erat. kapasitas persimpangan (Harjono, 2007). b) Pengutipan panjang (lebih dari 40 kata) Ditulis dibawah teks utama sejauh satu ketukan tombol Tab dari tepi kiri. Awal paragraf dimulai dua ketukan tombol Tab dari tepi kiri. Contoh:

Saptoaji (2001:22) menyimpulkan penemuannya sebagai berikut. Pada penambahan kerak ketel untuk maksud stabilisasi tanah, perbaikan tanah akan terjadi selain proses hidrasi dan pozzolanisasi. Hal ini disebabkan hadirnya butiran tanah lempung. Saptoaji (2001:22) berarti pustaka tersebut diterbitkan tahun 2001 dan teks yang dikutip terletak pada halaman 22. 2) Pengutipan tidak langsung Cara ini disebut pengutipan dengan bahasa penulis sendiri dan dibagi menjadi dua, yaitu a) pengutipan teks dan b) pengutipan tabel atau gambar. a) Pengutipan teks Pengutipan dilakukan dalam teks dan tidak diberi tanda petik. Contoh: (1) Arifin (2000) tidak menduga bahwa reaksi yang ditimbulkan akibat beban berulang berfrekuensi tinggi sangat cepat. (2) Many books explain the transport planning process (Lane et al, 1981) b) Pengutipan tabel atau gambar Tabel atau gambar yang dikutip harus berasal dari pustaka yang berada di daftar pustaka. Pengutipan dilakukan dengan menulis sumber:.. yang diletakkan dibawah, sebelah kiri tabel atau gambar yang dikutip. Contoh: (1) Sumber: Bahar (2004, Tabel 4) (2) Source: Black (1986, Figure 3:38 3. Tanggung jawab pengutip Pengutip bertanggung jawab akan ketepatan dan ketelitian kutipannya. Pengutip harus memahami arti dari bahan-bahan yang dikutipnya. Lebih baik tidak mengutip daripada mengutip namun tidak paham tentang apa

yang dikutip. Pengutip dianggap menyetujui dengan apa yang dikutipnya bila ia tidak memberikan ulasan terhadap yang dikutip. Walaupun demikian, pengutip boleh menolak suatu pendapat asalkan ia memberikan alasan. III. 5 Penulisan Daftar Pustaka Daftar pustaka berisikan nama-nama referensi yang benar-benar menjadi acuan dalam penulisan ataupun pengerjaan tugas sarjana. Pustaka ini sebaiknya dirujuk ataupun diulas dalam deskripsi tugas sarjana tersebut. Secara umum penulisan daftar pustaka dapat dibedakan atas 2 yaitu penulisan dengan nomor urut dan penulisan dengan urutan alfabet nama penulis. Dengan pertimbangan bentuk tulisan yang lebih kompak dan mudah dilacak pustaka yang disintir dalam skripsi, perujukan dalam skripsi diseragamkan dengan cara penulisan menggunakan nomor urut. Oleh karena itu, hanya penulisan dengan nomor urut yang dibahas pada buku ini. Daftar pustaka ditulis dengan urutan nama pengarang/penulis, judul buku/artikel, nama jurnal, halaman, tahun penerbitan. Pengurutan pustaka dapat didasarkan pada sistem alfabet nama penulis atau penomoran. Urutan penomoran dimulai dari pustaka yang lebih awal dirujuk dan kemudian diikuti dengan pustaka yang dirujuk berikutnya. Untuk pustaka dengan pengurutan berdasarkan penomoran, semua nama penulis ditulis sesuai dengan aslinya (susunannya tidak dibalik). Susunan nama asli yang dimaksud adalah susunan nama yang mengikuti pengelompokan umum terdiri atas: first name, middle name, dan last name (family name). Susunan nama penulis ini sangat tergantung dari budaya atau asal negara ataupun daerah dari penulis. Nama penulis yang merupakan nama pemberian (given name). Nama pemberian ini ditulis apa adanya dan kata yang terakhirnya dianggap sebagai last name-nya. Perujukan terhadap pustaka dengan nama penulis dan tahun untuk pengurutan pustaka dengan sistem alfabet, dan nama penulis dan nomor urut pustaka untuk daftar pustaka pengurutan dengan penomoran. Sedangkan perujukan yang lebih

menekankan substansinya maka pustaka ditulis diakhir kalimat dengan cara salah satu perujukan yang telah dipilih. 1. Perujukan dari Buku yang diterbitkan Urutan penulisan data-data mengenai pustaka dari buku yang diterbitkan diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti judul buku, nama penerbit dan diakhiri dengan tahun terbitan. Judul buku diketik dalam huruf miring. Edisi buku diletakkan setelah judul buku. Contoh: 1. D. M. Bates dan D. G. Watts, Non Linear Regression Analysis and Its Applications, John Wiley & Sons, New York, 1988. 2. M. J. Moran dan H. N. Shapiro, Fundamentals of Engineering Thermodynamics, Edisi 3, John Willey & Sons, New York, 1996. 2. Perujukan dari Buku yang telah diterjemahkan Urutan penulisan data-data mengenai pustaka dari buku yang telah diterjemahkan diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti judul buku dalam bahasa terjemahannya, setelah itu diikuti kata terjemahan + nama penerjemah, nama penerbit dan diakhiri dengan tahun terbitan. Judul buku diketik dalam huruf miring. Edisi buku dan jilid buku diletakkan setelah judul buku. Contoh: 1. J. L. Meriam dan L. G. Kraige, Mekanika Teknik Statika, Jilid I, Versi SI, terjemahan Tony Mulia, Penerbit Erlangga, 1988. 2. E. P. Popov, Mekanika Teknik, terjemahan Zainul Astamar, Penerbit Erlangga, 1993.

3. Perujuk Artikel dari Jurnal Urutan penulisan data-data mengenai pustaka berupa artikel atau makalah dalam jurnal diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti dengan judul tulisan, nama jurnal, nomor terbitan volume dan nomor jilid jurnal, halaman awal dan akhir yang memuat artikel tersebut dan diakhiri dengan tahun terbitan. Nama jurnal diketik dalam huruf miring. Volume ditulis dengan huruf tebal, nomor jilid dari suatu volume ditulis di dalam tanda kurung setelah nomor volume. Nomor halaman diawali dengan tanda titik dua. Contoh: 1. I M. Astina dan H. Sato, A Rational Helmholtz Fundamental Equation of State for Difluoromethane with an Intermolecular Potential Background, International Journal of Thermophysics, 24(4):963-990, 2003. 2. Sigit Y. Martowibowo dan B. Suharto, Metode Ultrasonik untuk Menentukan Arah Kristal Tunggal Berstruktur, Jurnal Teknik Mesin, 15(2):45-53, 2000. 4. Perujukan makalah yang dipresentasikan Urutan penulisan data-data mengenai pustaka dari makalah yang dipresentasikan diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti dengan judul makalah, nama forum makalah tersebut dipresentasikan serta kota dan tanggal penyelenggaraan forum tersebut.

Contoh: 1. P. King, H. Mandair, C. Belton, H. Ho dan D. Copp, Modelling and Simulation Tools to Calibrate an Engine Management on Board Diagnostic System, dipresentasikan pada IEEE Seminar, London, 27 March 2000. 5. Perujukan Makalah dalam Prosiding Urutan penulisan data-data mengenai pustaka dari makalah yang dimuat dalam prosiding diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti dengan judul tulisan, nama prosiding, halaman awal dan akhir yang memuat artikel tersebut dan diakhiri dengan tahun terbitan. Nama jurnal diketik dalam huruf miring. Nomor jurnal diketik dengan huruf tebal, nomor terbitan volume dalam tanda kurung setelah nomor volume. Contoh: A. Sarin, I M. Astina, P. S. Darmanto, dan H. Sato, Thermodynamic Equationof State for Alternative Refrigerant of HC-600, prosiding Seminar Nasional Tahunan ke-4 Teknik Mesin, G2-Konversi Energi, hal. 37-42, Kuta Bali, 2005. Fajar, Sularso, A. Suwono, Priyono, Labraga dan C. Tournier, Experimental Study of Wall Friction Structures from a Rotating Cylinder in Cross Flow,Proceeding of International Conference on Fluid and Thermal Energy Conversions, hal. 115-123, Bandung, 2000. M. Fukushima, S. Ohotoshi, dan T. Miki, Thermodynamic Properties Measurements of HFC-32 and HFC-125, Proceeding of 19th Int. Cong. Refrig.IVa, hal. 207-214, Hague, 1995 Da Costa, Don Gaspar, 2004. Simposium VII FTSPT, Universitas Katolik Parahyangan 6. Perujukan Artikel dari majalah Untuk artikel yang diterbitkan dalam majalah, rujukannya ditulis mulai dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama penulis diikuti dengan judul artikel, batas halaman dan tanggal bulan tahun penerbitan yang memuat artikel tersebut. Bila nama penulis tidak dicantumkan dalam artikel tersebut, maka

yang pertama dimulai dengan judul artikel. Nama majalah diketik dengan huruf miring. Contoh: Arnawa Widagda, NCP Removable Media: Media Penyimpan Massa Depan,Chip, hal. 70, Nopember-Desember 2001. A. A. Hartanto, LBS Pemandu Yang Setia, Selular, hal. 58-59, Maret 2003. Mengenal Teknologi Penunjang VAS, Selular, hal. 54-55, Maret 2003. 7. Perujukan Artikel ataupun Informasi dari Koran Untuk artikel yang diterbitkan dalam koran, perujukannya yang ditulis dalam daftar pustaka dimulai dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga bila nama penulis disebutkan dalam koran tersebut. Nama penulis diikuti judul tulisan dan nama koran serta tanggal pemuatannya. Nama media pemuat diketik dengan huruf miring. Contoh: N. Hamzah, Belajar dari Jepang Perihal Pengelolaan Sampah, Kompas, 19 Juni 2006. Hendardi, Kepemimpinan Anti korupsi, Kompas, 15 Juni 2006. 8. Perujukan Artikel ataupun Informasi dari Website Untuk artikel yang diterbitkan lewat internet, penulisannya harus mencantumkan alamat lengkap situs yang memuat artikel tersebut. Urutan penulisan data-data mengenai pustaka berupa artikel atau makalah dalam jurnal ataupun artikel dalam majalah, penulisannya sama dengan terbitan dalam bentuk cetakan bila artikel tersebut jurnal ataupun majalah elektronik. Pada akhirnya ditulis alamat lengkap Website dan tanggal aksesnya. Nama media jurnal ataupun majalah diketik dengan huruf miring. Contoh: A Dwan, Paper Complexity and the interpresentation of Conversation Research, jurnal of the America Institute for Conservation, 26(19):1987 (http://www.aic.stanford.edu/jaic/articles/jaic26-01-001.html,diakses 26 juni 2006)

9. Perujukan Buku Manual yang Diterbitkan Perusahaan Buku manual untuk peralatan juga merupakan pustaka yang penting untuk dimasukkan dalam daftar pustaka terlebih lagi bila buku ini dirujuk di dalam tulisan. Contoh: Tokyo Fatique Equipment, Fatique Rotating Bending Constant Amplitude Manuals, Tokyo Fatique Equipment, Ltd., Tokyo, 1992. Trane, Air Conditioning Manual, La Crosse, Trane, Ltd., 1994. 10. Perujukan Buku dari Suatu Lembaga Buku dari suatu lembaga juga dapat dijadikan rujukan. Adapun tata cara penulisan rujukan ini adalah diawali dengan nama lembaga, judul buku, nama institusi, kota tempat penerbitan, dan diakhiri dengan tahun. Judul buku diketik dengan huruf miring. Contoh: Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat, Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah, Depdikbud, Ditjen Dikti, Jakarta, 1994. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Balai Pustaka, Jakarta, 1980. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Bina Marga, Direktorat Bina Jalan Kota, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.

11 Perujukan Skripsi, Tesis dan Disertasi Tata cara penulisan rujukan untuk karya ilmiah skripsi, tesis dan disertasi didahului dengan nama penulis dengan susunan nama first name, middle name dan family name atau nama, atau menulis sesuai dengan given name bila tidak ada nama keluarga. Setelah nama penulis diikuti dengan judul karya ilmiah tersebut, nama karya ilmiah, program studi dan nama fakultas serta institusi, lalu diikuti dengan nama kota dan tahun. Judul karya ilmiah diketik dengan huruf miring. Contoh: Juristiawan Fitriansyah, Pengembangan Persamaan Dasar Tingkat Keadaan Sifat-Sifat Termodinamika untuk Propana, Skripsi, Teknik Mesin FTI ITB, 2006. 12 Perujukan dari Laporan Penelitian yang Tidak dipublikasikan Laporan penelitian juga dapat dijadikan referensi dalam penulisan karya ilmiah. Adapun penulisannya dimulai dengan nama peneliti, diikuti dengan komadan judul laporan (ketik miring), penjelasan laporan serta lembaga dan kemudian diakhiri dengan tahun. Contoh: K. Nielsen, Thermal Energy Storage: A State-of-the-Art, A report within the research program Smart Energy-Efficient Buildings at NTNU and SINTEF,2003. 13 Perujukan Buku Berisi Kumpulan Artikel (ada editor) Penulisan buku sebagai rujukan ini sama dengan penulisan rujukan untuk buku. Di belakang nama penulis ditambahkan (Ed.) bila editornya hanya seorang dan (Eds.) bila editornya beberapa orang. Contoh: Bejan, P. Vadasz, dan D. G. Kroger (Eds.), Energy and the Environment,Kluwer Academic Publishers, Boston, 1999. W. A. Wakeham, A. Nagashima, dan J.V. Sengers (Eds.), Measurement of The Transport Properties of Fluids, Blackwell Scientific Publications, Edinburgh,1991. 14 Perujukan Artikel dalam Buku Berisi Kumpulan Artikel (ada editor) Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti judul artikel (tidak cetak miring), penjelasan tentang artikel itu dimuat yaitu nama mengikuti penulisan perujukan

buku berisi kumpulan artikel. Batas halaman tempat artikel tersebut berada diberi tanda dalam kurang diletakkan setelah judul buku. Judul buku dan editor buku mengacu pada tata cara penulisan buku yang berisi artikel. Contoh: C W. Webb, Advances in Modeling Radiative Transport in High Temperature Gases, dalam A. Bejan, P. Vadasz dan D. G. Kroger (Eds.), Energy and theenvironment (hal. 75-87), Kluwer Academic Publishers, Boston, 1999. J. L. Fogel, Evolutionary Programming in Perspective: The Top-Down View, dalam J. M. Zurada, R. J. Marks II, dan C. J. Robinson (Eds.), Computational Intelligence Imitating Life (hal. 135-146), IEEE Press, New York, 1994. 15 Perujukan Artikel dalam Jurnal/Proceeding dari CD-ROM Penulisannya sama dengan perujukan artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-ROM dalam kurung Contoh: I M. Astina dan H. Sato, State of the Art on Thermodynamic Modeling for HFC Refrigerants: The Recent Challenge to Develop Fundamental Equationsof State, Proc. 2nd Doctoral Conference Asia Pacific Rim Universities,Mexico City, Mexico, 2003 (CD-ROM). E. F. May, T. J. Edwards, A. G. Mann, C. Edwards, An Improved Microwave Apparatus for Phase Behavior Measurements in Lean Gas Condensate Fluids,Proc. 16th European Conference on Thermophysical Properties, London, 2002(CD-ROM) III.6 Percetakan, Penjilidan dan Penyerahan Laporan 1. Kertas Laporan PKL dicetak pada kertas HVS berukuran A4 (210 mm 297 mm) dan berat 80g/m 2 (HVS 80 GSM). Naskah dicetak dengan batas 4cm dari tepi kiri kertas, dan 3 cm dari tepi kanan, tepi atas dan tepi bawah kertas. Naskah asli Laporan PKL dalam bentuk final yang telah disahkan/ditandatangani oleh pembimbing dicetak sebanyak beberapa

buah (eksemplar) sesuai dengan kebutuhan, termasuk untuk pembimbing, penguji, jurusan dan sebuah soft copy (CD) untuk perpustakaan Universitas Balikpapan, dalam kemasan hard Cover. 2. Pencetakan dan Penjilidan Naskah Laporan PKL dibuat dengan bantuan komputer menggunakan pencetak (printer) dengan tinta berwarna hitam (bukan dot matrix) dengan huruf jenis Times New Roman, dengan ukuran Font 12. Khusus untuk pencetakan gambar-gambar berwarna, pada naskah asli dapat dicetak berwarna. a Naskah dicetak pada satu muka halaman (tidak bolak-balik) b Baris-baris kalimat naskah PKL berjarak satu setengah spasi c. Penyimpangan dari jarak satu setengah spasi tersebut (menjadi satu spasi) dilakukan pada notasi blok yang masuk kedalam, catatan kaki, judul keterangan dan isi diagram, tabel, gambar, dan daftar pustaka d. Baris pertama paragraf baru berjarak tiga spasi dan baris terakhir paragraf yang mendahuluinya. e. Huruf pertama paragraf baru dimulai dari batas tepi kiri naskah. jangan memulai paragraf baru pada dasar halaman, kecuali apabila cukup tempat untuk sedikitnya dua baris. Baris terakhir sebuah paragraf jangan diletakkan pada halaman baru berikutnya, tinggalkan baris terakhir tersebut pada dasar halaman. f. Huruf pertama sesudah tanda-baca koma (,), titik-koma (;), titik ganda (:) dan titik dicetak dengan menyisihkan susunan rongak (ruangan antara dua huruf) dibelakang tanda-baca tersebut. g. Bab baru diawali dengan nomor halaman baru h. Bentuk penjilidan adalah jilid buku i. Halaman kosong (jika diperlukan) untuk pemisahan bab baru berbentuk kertas kosong saja 3. Perbaikan Kesalahan Naskah Laporan PKL yang final tidak boleh mengandung kesalahan, ataupun perbaikan kesalahan.

4. Penyerahan Laporan Untuk dapat mengikuti pengajuan proposal skripsi, mahasiswa yang telah dinyatakan lulus diwajibkan untuk menyerahkan buku Laporan PKL yang telah disetujui dan ditandatangani oleh dosen pembimbing sebanyak 1 (satu) buah ke program studi. Penyerahan buku laporan PKL harus telah dilakukan pada lambat pada hari batas waktu pendaftaran pengajuan proposal skripsi sehingga mahasiswa yang telah lulus ujian PKL dapat mengajukan proposal skripsi. File PDF diserahkan ke program studi. Penamaan file untuk laporan PKL dengan memakai NPM mahasiswa yaitu NPM+INA. PDF. Sedang isi yang lain juga harus di-pdf-kan. Untuk memudahkan Program Studi dalam mengelola file-file ini, mahasiswa wajib memberi keterangan dalam file teks dengan nama file yakni readme.txt Semua file-file ini disimpan dalam satu buah CD-R (Contoh Cover CD pada Lampiran 17).

Lampiran 1. Ukuran Kertas 3 cm 3 cm Batas kiri Batas kanan 4 cm 3 cm tulisan tulisan 4 cm 3 cm Batas bawah tulisan 3 cm

Lampiran 2. Contoh Sampul Hard Cover menyesuaikan 3 cm Ukuran 14 pt bold Ukuran 14 pt bold PRAKTIK KERJA 2 spasi Batas bawah tulisan Ukuran 16pt bold PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG XXXXXXXXXXXX menyesuaikan Oleh Nama Lengkap Ukuran 14 pt bold 10.11.106.XXXXX 3,5 cm menyesuaikan PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Ukuran 14 pt bold FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Ukuran 16 pt bold UNIVERSITAS BALIKPAPAN Ukuran 18 pt bold BALIKPAPAN Ukuran 16 pt bold 20XX Ukuran 16 pt bold

Lampiran 3. Format Punggung 2 CM 2,5 CM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT SILOAM BALIKPAPAN 10 CM Budi Agus 09.21111 8 CM 4 CM 2,5 CM 2 CM