PELAKSANAAN REKONSILIASI EKSTERNAL TINGKAT KPPN TA. 2015

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

2017, No Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, perlu mengatur kembali ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan rekonsiliasi dalam penyusunan La

PEDOMAN DAN PROSEDUR REKONSILIASI PEDOMAN REKONSILIASI

PEDOMAN REKONSILIASI. A. Latar Belakang Rekonsiliasi

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 210/PMK.05/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Mekanisme. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Pelaksanaan.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

2011, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun 2010; 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 63/PMK.05/ 2010 tentang Mekanisme Pelaksan

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI.

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan

SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Prosedur.

228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tan

Elemen rekonsiliasi: BA, Eselon 1, Satker, Kewenangan, Program, Kegiatan, Output, Dana, Nomor Dokumen, Tanggal Dokumen

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.02/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

ANGGARAN (Rp0,00) 2. Belanja Barang , Belanja Modal ,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG

PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PADA DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 233/PMK.05/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 40 /PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH MENTERI KEUANGAN,

Pelaksanaan Likuidasi Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan pada Kementerian Negara/Lembaga (PMK 272/PMK.05/2014)

Petunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.4

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

2011, No.15 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN LANJUTAN PROGRA

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BERITA ACARA REKONSILIASI Nomor:

PETUNJUK PELAKSANAAN NOMOR : JUKLAK/07/VIII/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

B. Sasaran Verifikasi Sasaran verifikasi adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan

2016, No /PMK.02/2013 tentang Tata Cara Pergeseran Anggaran Belanja dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelola Belanja Lainnya (BA

PEDOMAN ANALISA A. Latar Belakang Analisa B. Ruang Lingkup Analisa C. Prosedur Analisa Analisa Laporan Tingkat KPPN Analisa LAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PUSAT

SISTEMATIKA DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DITJEN BADILAG


BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FORMAT SURAT PERNYATAAN PENGGUNAAN HASIL OPTIMALISASI UNTUK KEGIATAN PRIORITAS, MENDESAK, KEDARURATAN ATAU TIDAK DAPAT DITUNDA

DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/PMK.05/2011 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

2018, No Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 54);

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/PMK.05/2013 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 40 /PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH MENTERI KEUANGAN,

KPA Pendapatan BM-DTP

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BULAN MEI 2013

BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN KEUANGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 260/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 235/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. DIPA Luncuran. PNPM Mandiri. Penyusunan. Pelaksanaan.

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Anggaran. Rehabilitasi. Rekonstruksi. Nanggroe Aceh Darussalam. Pedoman.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/PMK.05/2011 TENTANG

KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA JENDERAL PERBENDAHARAAN 5' IPB/2012 NOM OR PER- TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARAILEMBAGA

2 1. Pemerintah Asing/Lembaga Asing adalah pemerintah/lembaga yang berasal dari luar negeri yang menerima hibah dari Pemerintah Republik Indonesia. 2.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDOENSIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG

KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA PADA SATKER PENGELOLA APBN (Sesuai PMK No. 162/PMK.05/2013)

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/8/KEP/ /2013 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 99/PMK.06/2005/PMK.06/ 2005 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS

SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN TINGKAT SATUAN KERJA

BAGIAN ANGGARAN 089 BULAN DESEMBER 2013 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR 3 BTP MAKASSAR 90245

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213/PMK.05/2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

Transkripsi:

PELAKSANAAN REKONSILIASI EKSTERNAL TINGKAT KPPN TA. 2015 Lampiran I Sural Direklur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor : S- ~3'!-O/PB.6/2015 Tanggal: po Maret 2015 Kebijakan rekonsiliasi eksternal Tingkat KPPN TA. 2015 sebagaimana diatur dalam Surat ini mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.05/2013 tentang Pedoman Rekonsiliasi dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara. Pelaksanaan rekonsiliasi eksternal di tingkat KPPN TA. 2015 dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Rekonsiliasi eksternal di tingkat KPPN TA. 2015 dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi SPAN. 2. Kondisi KPPN pada tahun 2015 dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu: KPPN yang sudah mengimplementasikan SPAN sejak tahun 2014, KPPN yang roll-out SPAN bulan Januari 2015, dan KPPN yang rolf-out SPAN pada bulan Februari 2015. Sehubungan dengan hal tersebut maka: a. Untuk KPPN yang sudah mengimplementasikan SPAN sejak tahun 2014, seluruh transaksi keuangan TA. 2015 telah diproses menggunakan aplikasi SPAN. Rekonsiliasi eksternal dilaksanakan atas seluruh data transaksi keuangan yang telah diproses menggunakan aplikasi SPAN dimaksud; b. Untuk KPPN yang roll-out SPAN bulan Januari 2015, transaksi gaji bulan Januari 2015 masih diproses menggunakan aplikasi existing dan telah digabung ke dalam database SPAN melalui proses Daily Transaction Conversion (OTC). Rekonsiliasi eksternal dilakukan atas transaksi keuangan TA. 2015 yang telah diproses menggunakan aplikasi SPAN dan transaksi gaji bulan Januari 2015 yang telah digabung ke dalam database SPAN melalui proses OTC. Rekonsiliasi atas transaksi gaji bulan Januari 2015 dilaksanakan menggunakan aplikasi SPAN Khusus Rekonsiliasi; c. Untuk KPPN yang roll-out SPAN mulai bulan Februari 2015, transaksi bulan Januari 2015 dan transaksi gaji bulan Februari 2015 masih diproses menggunakan aplikasi existing dan telah digabung ke dalam database SPAN melalui proses OTC. Rekonsiliasi eksternal dilakukan atas transaksi keuangan TA. 2015 yang telah diproses menggunakan aplikasi SPAN dan transaksi bulan Januari 2015 serta transaksi gaji bulan Februari 2015 yang telah digabung ke dalam database SPAN melalui proses OTC. Rekonsiliasi atas transaksi bulan Januari 2015 dan transaksi gaji bulan Februari 2015 dilaksanakan menggunakan aplikasi SPAN Khusus Rekonsiliasi; 3. Oalam rangka penyiapan data SPAN yang akan digunakan dalam proses rekonsiliasi atas transaksi bulan Januari, Februari, dan Maret 2015 yang dilaksanakan pada awal April 2015, Oirektorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan pada tanggal 26 Maret 2015 melalui Command Center SPAN telah memberitahukan kepada seluruh KPPN yang melaksanakan Roll-out SPAN tahun 2015 bahwa koreksi atas transaksi TA. 2015 pada aplikasi Existing dapat dilaksanakan paling lambat pada tanggal 26 Maret 2015 pukul 24.00WIB.

4. Satker mitra kerja KPPN selaku UAKPAlUAKPA-BUN memproses data untuk penyusunan Laporan Keuangan menggunakan aplikasi Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA). 5. Untuk kepentingan rekonsiliasi, Satker mitra kerja KPPN selaku UAKPAlUAKPA-BUN menyampaikan laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan, Laporan Realisasi Pengembalian Pendapatan, Laporan Realisasi Anggaran Belanja, Laporan Realisasi Pengembalian Belanja, Neraca Percobaan, dan Neraca beserta Arsip Data Komputer (ADK) yang dihasilkan dari aplikasi SAIBA. Pengiriman ADK ke KPPN diproses melalui aplikasi SAIBA pad a menu uti/ity-pengiriman ke KPPN. 6. Penyampaian laporan keuangan dan ADK sebagaimana dimaksud pada angka 4 dilampiri Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara. 7. Rekonsiliasi dilakukan atas data pagu belanja, estimasi pendapatan yang dialokasikan, pendapatan, pengembalian pendapatan. belanja, pengembalian belanja, mutasi UP/TUP, serta posisi Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas pada Badan Layanan Umum, dan Kas Lainnya di Kementerian Negara/Lembaga dari Hibah. 8. Elemen data yang direkonsiliasi meliputi: a. Rekonsiliasi Pagu Belanja Bandingkan elemen data pagu belanja yaitu: Satker, KPPN, Akun, Program, Output, Dana, Jenis Kewenangan, BAES1, dan jumlah rupiah antara data SAI/SABUN dan SiAP. b. Rekonsiliasi Belanja Bandingkan elemen data belanja yaitu: Satker, KPPN, Akun, Program, Output, Dana, Jenis Kewenangan, BAES1, dan jumlah rupiah antara data SAIISABUN dan SiAP. c. Rekonsiliasi Pengembalian Belanja Bandingkan elemen data pengembalian belanja yaitu: Satker, KPPN, Akun, Program, Output, Dana, Jenis Kewenangan, BAES1, dan jumlah rupiah antara data SAIISABUN dan SiAP. d. Rekonsiliasi Estimasi Pendapatan Bukan Pajak Bandingkan elemen data Estimasi Pendapatan Bukan Pajak yaitu: Satker, KPPN, Akun, BAES1, danjumlah rupiah antara data SAIISABUN dan SiAP. e. Rekonsiliasi Pendapatan Bukan Pajak Bandingkan elemen data Pendapatan Bukan Pajak yaitu: Satker, KPPN, Akun, BAES1, dan jumlah rupiah antara data SAIISABUN dan SiAP. f. Rekonsiliasi Pengembalian Pendapatan Bukan Pajak Bandingkan elemen data Pengembalian Pendapatan Bukan Pajak yaitu: Satker, KPPN, Akun, BAES1 dan jumlah rupiah antara data SAIISABUN dan SiAP. g. Rekonsiliasi Mutasi Uang Persediaan Bandingkan elemen data Mutasi Uang Persediaan yaitu: Satker, KPPN. Akun, BAES1, dan jumlah rupiah antara data SAI/SABUN dan SiAP. h. Rekonsiliasi Kas di Bendahara Pengeluaran Bandingkan Kas di Bendahara Pengeluaran yang terdapat pad a Neraca SAIISABUN dengan Neraca SiAP. i. Rekonsiliasi Kas pada Badan Layanan Umum Bandingkan Kas pada Badan Layanan Umum yang terdapat pada Neraca SAI/SABUN dengan Neraca SiAP. j. Rekonsiliasi Kas Lainnya di Kementerian Negara/Lembaga dari Hibah Bandingkan Kas Lainnya di Kementerian Negara/Lembaga dari Hibah yang terdapat pada Neraca SAIISABUN dengan Neraca SiAP.

9. SABUN sebagaimana dimaksud pad a angka 8 adalah SABUN yang dilaksanakan oleh UAKPA BUN pada Kementerian Negara/Lembaga yang memperoleh penugasan dan alokasi dana dari Bagian Anggaran BUN Belanja Subsidi dan/atau Belanja Lain-lain yang proses penyusunan laporan keuangannya tidak menggunakan aplikasi SPAN tetapi menggunakan aplikasi SAIBA. 10. Dalam hal SAIBA belum dapat melakukan proses akuntansi atas pengesahan pendapatan dan belanja Badan Layanan Umum (BLU) serta pengesahan hibah langsung, rekonsiliasi dikecualikan atas data transaksi pendapatan dan belanja BLU, belanja yang bersumber dari hibah langsung, posisi Kas pad a BLU, dan Kas Lainnya di KlL dari Hibah; 11. Untuk KPPN yang melaksanakan roll-out SPAN tahun 2015, dalam proses rekonsiliasi eksternal atas database SPAN hasil DTC, tidak perlu memilih parameter "Nom or Dokumen". Apabila terdapat perbedaan data antara data SAI dengan SiAP atas transaksi pad a parameter Satker, akun, dan tanggal tertentu, Satker dan KPPN melakukan penelusuran pad a dokumen terkait dan menindaklanjuti hasil rekon tersebut sesuai ketentuan yang berlaku. 12. Hasil rekonsiliasi dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) yang ditandatangani oleh Pejabat penanggungjawab rekonsiliasi atas nama Kuasa Pengguna Anggaran dan Kepala Seksi yang menangani akuntansi pad a KPPN atas nama Kuasa BUN. 13. BAR dapat dicetak secara otomatis dari aplikasi SPAN dengan syarat elemen data berikut ini bernilai sama, yaitu: pagu belanja, belanja, dan pengembalian belanja. 14. Selain elemen data sebagaimana dimaksud pada angka 13, rekonsiliasi juga wajib dilaksanakan at as elemen data sebagaimana diatur pada angka 7 dan BAR diterbitkan sesuai ketentuan yang berlaku. 15. Dalam hal penerbitan BAR otomatis tidakdapat dilakukan atau formatnya belum sesuai dengan ketentuan dalam Surat ini, KPPN menerbitkan BAR secara manual dengan format sebagaimana tercantum pada Lampiran Surat ini. 16. Rekonsiliasi data laporan keuangan sampai dengan diterbitkannya BAR dilaksanakan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. 17. Dalam hal tanggal 10 bertepatan dengan hari Iibur/diliburkan maka rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada angka 16 dilaksanakan paling lambat pada hari kerja sebelumnya. 18. Rekonsiliasi data laporan keuangan bulan Januari, Februari, dan Maret 2015 sampai dengan diterbitkannya BAR diatur sebagai berikut: a. Satker menyampaikan laporan keuangan berupa LRA Pendapatan, LRA Pengembalian Pendapatan, LRA Belanja, LRA Pengembalian Belanja, Neraca Percobaan, dan Neraca bulan Januari, Februari, dan Maret 2015 beserta Arsip Data Komputer (ADK) yang dihasilkan dari aplikasi SAIBA dilampiri LPJ Bendahara bulan Januari, Februari, dan Maret 2015 ke KPPN dalam rangka rekonsiliasi paling lambat tanggal 10 April 2015; b. Proses rekonsiliasi sampai dengan penerbitan BAR oleh KPPN dilaksanakan paling lambat tanggal 15 April 2015. 19. Penerbitan BAR oleh KPPN selaku UAKBUN-D diatur sebagai berikut: a. Apabila data SAI/SABUN dan SiAP sama maka BAR diterbitkan; b. Apabila data SAI/SABUN dan SiAP berbeda dimana perbedaan disebabkan oleh kesalahan data SiAP dan/atau diakibatkan oleh permasalahan pada SPAN, misalnya terdapat transaksi jurnal manual SPAN yang tidak dapat terekonsiliasi dan revisi

POK pada satker yang tidak tercatat pada SPAN, maka BAR diterbitkan. Atas perbedaan tersebut dijelaskan secara memadai di dalam BAR. c. Apabila terjadi perbedaan yang disebabkan kesalahan data SAI/SABUN, UAKPNUAKPA BUN wajib melakukan perbaikan data laporan keuangan berdasarkan Laporan Hasil Rekonsiliasi (LHR) dan melakukan rekonsiliasi ulang dengan KPPN dengan memperhatikan batas akhir rekonsiliasi. BAR diterbitkan apabila sudah tidak terdapat perbedaan antara data SAI/SABUN dan SiAP. d. Apabila perbedaan sebagaimana dimaksud pada huruf c tidak diakui oleh satker, Kuasa Pengguna Anggaran membuat Surat Pernyataan sesuai format terlampir. Berdasarkan Surat Pernyataan tersebut, BAR diterbitkan dengan menjelaskan perbedaan dimaksud secara memadai; e. BAR dicetak minimal rangkap 2 (dua) dengan ketentuan lembar pertama untuk KPPN selaku Kuasa BUN Daerah dan lembar kedua untuk Satker selaku Kuasa Pengguna Anggaran. 20. Terhadap UAKPNUAKPA-BUN yang tidak atau terlambat melakukan rekonsiliasi sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan, KPPN mengenakan sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku. 21. Berdasarkan data laporan keuangan yang sudah direkonsiliasi, UAKPNUAKPA BUN menyampaikan laporan keuangan ke KPPN dengan ketentuan sebagai berikut: a. UAKPNUAKPA BUN menyampaikan laporan keuangan yang meliputi: Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Untuk laporan keuangan semester dan tahunan disertai dengan Catatan atas Laporan Keuangan. b. Dalam hal tanggal 10 bertepatan dengan hari libur/diliburkan maka penyampaian laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dilaksanakan paling lambat pada hari kerja sebelumnya. c. Penyampaian laporan keuangan UAKPNUAKPA BUN bulan Januari, Februari, dan Maret 2015 ke KPPN dilaksanakan paling lambat tanggal 17 April 2015. d. Dalam hal SAIBA belum dapat menghasilkan Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas secara bulanan, penyampaian laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan c tidak termasuk Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas. e. Terhadap UAKPNUAKPA-BUN yang tidak atau terlambat menyampaikan laporan keuangan ke KPPN sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan, KPPN mengenakan sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku. 22. Apabila terdapat permasalahan yang tidak dapat diselesaikan terkait pelaksanaan rekonsiliasi dan penyusunan laporan keuangan, KPPN agar berkoordinasi dengan Kanwil DJPBN untuk selanjutnya melaporkan/menyampaikan permasalahan tersebut kepada Direktorat Transformasi Perbendaharaan dan/atau Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.

Format Berita Acara Rekonsiliasi Tingkat KPPN BERITA ACARA REKONSILIASI Nomor: BAR- (1) Lampiran II Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nemer : S-.2;?O/PB.6/2015 Tanggal:!10 Maret 2015 Pada hari ini... (2)... tanggal... (3)... bulan... (4)... tahun...(5)... telah diselenggarakan Rekonsiliasi Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca periode...(6)... 20XX antara Satuan Kerja / Satuan Kerja Perangkat Daerah (7) ( (8) ) selaku Kuasa Pengguna Anggaran dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)... (9)... (...(10)...) selaku Kuasa Bendahara Umum Negara. Kuasa Pengguna Anggaran menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran berupa Laporan Realisasi Anggaran Belanja, Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Belanja, Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Pendapatan dan Neraca sebagai bahan rekonsiliasi periode... (11)...Tahun Anggaran... (12)... beserta Arsip Data Komputer (ADK). Selanjutnya Kuasa Bendahara Umum Negara menyediakan data transaksi, Laporan Realisasi Anggaran, dan Neraca yang diproses berdasarkan Sistem Akuntansi Pusat (SiAP). Rekonsiliasi dilaksanakan secara bersama-sama, yang hasilnya dituangkan ke dalam Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) ini dengan hasil sebagai berikut: Hasil Rekonsiliasi dituangkan ke dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari BAR ini. Perbedaan yang masih ditemukan akan ditindaklanjuti kedua belah pihak. Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dilaksanakan. an. Kuasa Bendahara Umum Negara... (13). a.n. Kuasa Pengguna Anggaran... (14).... (15). NIP (17).. (16). NIP (18).

Kode Keterangan (1) Nomor BAR, misalnya: BAR-001/WPB.13/KP.086/2015 (2) Nama hari ditandatanganinya BAR: Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at (3) Tanggal ditandatanganinya BAR (4) Bulan ditandatanganinya BAR (5) Tahun ditandatanganinya BAR (6) Bulan transaksi yang direkonsiliasi, misalnya Januari (7) Nama Satker (8) Kode Satker terdiri dari kode BA.Es1.satker, misalnya 024.04.575443. (9) Nama KPPN (10) Kode KPPN (11 ) Bulan transaksi yang direkonsiliasi, misalnya Januari (12) Tahun transaksi yang direkonsiliasi, misalnya 2015 (13) Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi/ Kepala Seksi Verifikasi, Akuntansi dan Kepatuhan Internal (14) Kepala Seksi/Subagian... selaku Pejabat Penanggungjawab Rekonsiliasi UAKPAlUAKPA BUN (15) Nama Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi/ Kepala Seksi Verifikasi, Akuntansi dan Kepatuhan Internal (16)! Nama Kepala Seksi/Subagian... selaku Pejabat Penanggungjawab Rekonsiliasi UAKPAlUAKPA BUN (17) NIP Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansil Kepala Seksi Verifikasi, Akuntansi dan Kepatuhan Internal I (18) NIP Kepala Seksi/Subagian... selaku Pejabat Penanggungjawab Rekonsiliasi UAKPAlUAKPA BUN

Lampiran Serita Acara Rekonsiliasi Nomor : Tanggal : Laporan Hasil Rekonsiliasi Satker:... Dari Hasil Rekonsiliasi Laporan SAI/SA-BUN dengan SiAP bulan... 2XXX dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Pagu Anggaran Belanja SiAP = Rp... SAI/SA-BUN = Rp.,. 2, Estimasi Pendapatan PNBP SiAP =Rp... SAI/SA-BUN = Rp.., SAI/SA-BUN <sebutkan seluruh unsur-unsur yang berbeda>, 3. Realisasi Belanja SiAP = Rp... SAI/SA-BUN = Rp.,. 4. Pengembalian Belanja SiAP = Rp. SAI/SA-BUN = Rp. 5. Realisasi Pendapatan PNBP. SiAP = Rp. SAI/SA-BUN = Rp. 6. Pengembalian Pendapatan PNBP. SiAP Rp '" SAI/SA-BUN = Rp.., 7. Mutasi Uang Persediaan. SiAP = Rp... SAI/SA-BUN = Rp.,. 8. Kas di Bendahara Pengeluaran SiAP = Rp. SAI/SA-BUN = Rp.

9. Kas pad a Badan Layanan Umum SiAP = Rp. SAI/SA-BUN = Rp. 10. Kas Lainnya di Kementerian Negara/Lembaga dari Hibah SiAP = Rp. SAI/SA-BUN = Rp. Kuasa Bendahara Umum Negara, Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi/ Kepala Seksi Verifikasi, Akuntansi dan Kepatuhan Internal a,n. Kuasa Pengguna Anggaran Kepala Seksi/Subagian. Selaku Pejabat Penanggungjawab Rekonsiliasi UAKPAlUAKPA BUN ( ) NIP. ( ) NIP.

Lampiran III Sural Direklur Akuntansi dan Pelaperan Keuangan Nemer : S-153:1 /PB.6/2015 Tanggal: ~O Maret 2015 NIP/NRP Jabatan menyatakan dengan sesungguhnya bahwa transaksi (4) yang menjadi perbedaan antara SAU dan SAI pada rekonsiliasi data antara Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)... (5)... dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)... (6)... (data terlampir) setelah kami melakukan penelusuran, dokumen sumbernya tidak kami temukan I bukan transaksi pada satuan kerja kami *). Apabila dikemudian hari transaksi dimaksud dapat dibuktikan merupakan transaksi pada satuan kerja kami, segala kerugian yang terjadi karena tidak terbukukannya transaksi dimaksud sepenuhnya menjadi tanggung jawab kami....,,,'.",, (7) Yang Membuat Penyataan..., ",,.,." " ". (8)...,, (9) NIP/NRP (10)

Kode Kode Tanggal No. No. Akun KPPN Nilai Keterangan BA ES1 Satker Transaksi Bukti (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Kode Keterangan (1) Diisi nama pejabat pembuat surat pernyataan (2) Diisi NIP/NRP pejabat pembuat surat pernyataan (3) Diisi nomenklatur jabatan struktural pejabat pembuat surat pernyataan lengkap dengan nama satuan kerja (4) Diisi dengan jenis transaksi, misalnya setoran pendapatan, setoran pengembalian belanja. (5) Diisi nama satuan kerja (6) Diisi dengan nama KPPN (7) Diisi nama kota, tanggal, bulan dan tahun pembuatan surat pernyataan (8) Diisi nomenklatur jabatan struktural pejabat pembuat surat pernyataan (9) Diisi nama pejabat pembuat surat pernyataan (10) Diisi NIP/NRP pejabat pembuat surat pernyataan *) pilih salah satu yang sesuai Kode Keterangan (1) Diisi nomor urut (2) Diisi Kode Bagian Anggaran dan Eselon I (3) Diisi Kode Satuan Kerja (4) Diisi kode akun (5) Diisi tanggal transaksi (6) Diisi kode KPPN tempat setoran dibukukan (7) Diisi nomor transaksi, misalnya nomor NTPN (8) Diisi nilai setoran (9) Diisi alasan tidak diakuinya transaksi