BUPATI KEPULAUAN YAPEN

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR PENDIDIKAN GRATIS

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN TAKALAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 08 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONE,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG SEKOLAH GRATIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI KABUPATEN GUNUNG MAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009 PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009

PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 1 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYERTAAN MODAL DAERAH KEPADA PIHAK KETIGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI KEPULAUAN YAPEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 24

LEMBARAN DAERAH NOMOR 02 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

IZIN PEMBANGUNAN JALAN KHUSUS PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN YAPEN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PALANGKA RAYA

PEMERINTAH KOTA PADANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 4 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 4 TAHUN 2015 PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH DI BIDANG PERIKANAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN HUKUM KEPADA MASYARAKAT MISKIN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KABUPATEN MAROS

BUPATI KEPULAUAN YAPEN

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

BUPATI KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA PEDAGANG KAKI LIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2003 Seri : E

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PENGESAHAN PENDIRIAN DAN PERUBAHAN BADAN HUKUM KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PALANGKA RAYA dan WALI KOTA PALANGKA RAYA MEMUTUSKAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGATURAN BUKTI KEPEMILIKAN TERNAK DALAM KABUPATEN BULUKUMBA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PEMBERIAN BANTUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DALAM WILAYAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN PASAR RAKYAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 11 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA TAHUN 2008 NOMOR 31 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 31 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT USAHA DAN / ATAU IZIN GANGGUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENGGUNAAN JALAN BAGI KENDARAAN YANG MELEBIHI MUATAN SUMBU TERBERAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 23

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 4 TAHUN 2008

NOMOR : % TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G PEMBERIAN IZIN UNDIAN (PROMOSI PRODUK BARANG/JASA)

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2005 NOMOR 37 SERI C NOMOR SERI 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 22 TAHUN 2005

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PENGATURAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN PEDAGANG KAKI LIMA MUSIMAN

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG BEASISWA SISWA DAN MAHASISWA BERPRESTASI DARI KELUARGA TIDAK MAMPU

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 30 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2001 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

Transkripsi:

RAFT 4 RANPERDA final BUPATI KEPULAUAN YAPEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN YAPEN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Kepulauan Yapen sebagai sub sistem Pendidikan Nasional, dengan memperhatikan kekhususan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua maka, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen berupaya memperbaiki keadaan pendidikan di Kabupaten Kepulauan Yapen sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia b. bahwa untuk kepentingan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan kualitas pendidikan baik di lingkungan sekolah negeri maupun swasta, maka perlu didukung dengan biaya, prasarana dan sarana yang memadai ; c. bahwa berdasarkan keadaan perekonomian daerah dan pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Kepulauan Yapen yang belum memadai untuk menunjang pendidikan yang layak dan bermutu sehingga berbagai satuan pendidikan berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan berbagai pungutan yang menimbulkan keresahan dalam masyarakat ; d. bahwa biya pendidikan yang disediakan oleh Pemerintah melalui dana BOS bagi SD, SMP dan yang sederajat, BKMM dan BOMM bagi SMA/SMK dan yang sederajat belum mencukupi karena keadaan tingkat kemahalan daerah, maka perlu penambahan dana operasional satuan pendidikan sehingga dapat membebaskan pungutan yang dilakukan oleh pendidikan ; e. bahwa Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen telah menetapkan kebijakan untuk membebaskan berbagai pungutan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan baik negeri maupun swasta setiap tahun pelajaran, terutama pada jenjang pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan menengah ;

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembebasan Biaya Pendidikan Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten- Kabupeten Otonom di Provinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4548); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4686);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3412), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3763); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3412) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3764); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2008 tentang perubahan nama Kabupaten Yapen Waropen menjadi Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 80, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857); 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2012 Tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan pada Satuan Pendidikan Dasar 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota;

Dengan Persetujuan bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN dan BUPATI KEPULAUAN YAPEN MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kepulauan Yapen 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen 3. Bupati adalah Bupati Kepulauan Yapen 4. Dinas adalah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kepulauan Yapen ; 5. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 6. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. 7. Pungutan adalah segala biaya yang dipungut oleh satuan pendidikan dari orang tua peserta didik baik yang terkait dengan proses belajar mengajar maupun pembangunan sekolah. 8. Pembebasan Biaya Pendidikan adalah pembebasan segala biaya pendidikan bagi peserta didik pada Satuan Pendidikan Formal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar dan kegiatan pembangunan sekolah. 9. Pendidikan wajib belajar 12 tahun adalah jenjang pendidikan yang diwajibkan kepada semua anak usia belajar di Kabupaten Kepulauan Yapen pada Jenjang SD, SMP, SMA dan SMK 10. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. BAB II PROGAM, RUANG LINGKUP DAN TUJUAN Pasal 2 Pembebasan Biaya Pendidikan merupakan pemenuhan biaya Pendidikan yang pembiayaannya bersumber dari Pemerintah Daerah yang disebut Program Pembebasan Biaya Pendidikan.

Pasal 3 Pembebasan Biaya Pendidikan dilaksanakan pada tingkat TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri/Swasta. Pasal 4 (1) Program Pembebasan Biaya Pendidikan bertujuan untuk meringankan beban orang tua / wali siswa dari kewajiban membayar biaya pendidikan ; (2). Biaya Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditanggung oleh Pemerintah Daerah. (3). Pembebasan Biaya Pendidikan yang ditanggung oleh Pemerintah Daerah adalah : a. Biaya pembangunan/pengembangan b. Permintaan bantuan dengan alasan dana sharing c. Pembayaran buku/modul d. Pembayaran iuran pramuka e. Pembayaran Pakaian Seragam, Pramuka, Batik dan Olah Raga f. Pembayaran Lembaran Kerja Siswa (LKS) g. Pembayaran uang perpisahan h. Pembayaran uang photo i. Pembayaran uang ujian j. Pembayaran uang ulangan/semester k. Pembayaran uang pengayaan/les l. Pembayaran uang kegiatan ekstrakurikuler m. Pembayaran uang rapor n. Pembayaran uang penulisan ijazah/raport o. Pembayaran uang infaq p. Pengutan lain yang dikaitkan dengan persyaratan akademik untuk penerimaan siswa baru, penilaian hasil belajar siswa, kesejahteraan anggota komite Pasal 5 Pembebasan Biaya Pendidikan berfungsi untuk memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak usia belajar guna mendapatkan pendidikan yang layak dan bermutu. BAB III PELAKSANA DAN PENERIMA PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN Pasal 6 (1) Pelaksana Program Pembebasan Biaya Pendidikan adalah Pemerintah Daerah yang dilakukan oleh satuan pendidikan Formal yaitu TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri/Swasta (2) Bagi Satuan Pendidikan Swasta yang tidak dapat melaksanakan program Pembebasan Biaya Pendidikan, dapat menyampaikan pernyataan ketidak mampuannya kepada Pemerintah Daerah (3) Tata cara pengajuan ketidakmampuan pelaksanaan program pembebasan biaya pendidikan sebagaimana dimaksud ayat (2) diatur dengan Peraturan Bupati Pasal 7 (1) Penerima Program Pembebasan Biaya Pendidikan adalah anak usia belajar tingkat TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri/Swasta yang orang tua/walinya berdomisili di wilayah Daerah ;

(2) Domisili sebagaimana dimaksud ayat (1) dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan Dokumen Kependukan Daerah yang diterbitkan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku ; BAB IV WEWENANG, HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Kesatu Wewenang dan Kewajiban Pemerintah Daerah Pasal 8 Pemerintah Daerah berwenang mengelola, memantau dan mengendalikan penyelenggaraan pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat. Pasal 9 Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya dana dalam APBD guna terselenggaranya Pembebasan Biaya Pendidikan. Bagian Kedua Hak dan Kewajiban Orang Tua Pasal 10 Orang tua berhak : a. memilih satuan pendidikan dengan memenuhi persyaratanpersyaratan yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan dimaksud ; b. memperoleh dan/atau memberi masukan untuk perkembangan pendidikan anaknya. c. Orang tua wajib menyekolahkan anaknya pada satuan pendidikan sesuai program wajib belajar pendidikan 12 Tahun Bagian Ketiga Hak dan Kewajiban Peserta Didik Pasal 11 (1) Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak a. mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan kurikulum, bakat, minat, dan kemampuannya; b. Mendapatkan pelayanan pendidikan secara gratis ; c. memperoleh pendidikan sesuai prinsip-prinsip standar penyelenggaraan pendidikan d. Melapor Kecurangan yang terjadi ; (2) Setiap peserta didik wajib : a. mematuhi semua peraturan yang berlaku; b. menghormati tenaga pendidik; c. menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin berlangsungnya proses dan keberhasilan pendidikan; d. ikut memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban dan keamanan baik didalam maupun diluar lingkungan sekolah

Bagian Keempat Hak Dan Kewajiban Satuan Pendidikan/Sekolah Pasal 12 (1) Setiap TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri/Swasta penerima program Pembebasan Biaya Pendidikan berhak memperoleh biaya operasional sekolah dari Pemerintah Daerah. (2) Sekolah dapat menerima sumbangan dana sukarela dan tidak mengikat dari masyarakat dan Pihak Ketiga yang pelaksanaannya dilakukan secara transparan dan demokratis melalui Komite Sekolah. Pasal 13 (1) Setiap TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri/Swasta pelaksana program pembebasan biaya pendidikan mempunyai kewajiban : a. membebaskan orang tua siswa dari segala bentuk pungutan biaya Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3); b. Melaksanakan program Pembebasan Biaya Pendidikan secara profesional berdasarkan standarisasi pendidikan ; c. Memasang tulisan Sekolah Pelaksana Pembebasan Biaya Pendidikan yang permanen dengan menggunakan media papan nama atau sejenisnya atau media lain yang ditempatkan pada bagian depan sekolah sehingga dapat terlihat oleh masyarakat umum d. menjamin pelaksanaan hak-hak peserta didik untuk memperoleh pendidikan tanpa membedakan status sosial dari orang tua/wali peserta didik; e. memfasilitasi dan bekerja sama dengan Komite Sekolah untuk menerapkan dan mengembangkan manajemen berbasis sekolah; f. membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan kepada Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; g. melaksanakan kurikulum sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. (2) TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri/Swasta sebagaimana dimaksud ayat (1) setiap tahun anggaran wajib menyampaikan Rencana Anggaran dan Pendapatan Sekolah dalam rangka pelaksanaan Pembebasan Biaya Pendidikan kepada Bupati melalui Dinas BAB V SUMBER DANA, PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 14 (1) Dana Pembebasan Biaya Pendidikan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). (2) Besarnya dana Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung secara proporsional berdasarkan besaran jumlah peserta didik yang diajukan oleh Satuan Pendidikan/sekolah. (3) Pengelolaan pertanggungjawaban penggunaan dana Pembebasan Biaya Pendidikan berpedoman pada pengelolaan keuangan daerah

Pasal 15 (1) Satuan Pendidikan pelaksana Pembebasan Biaya Pendidikan wajib menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan dana kepada Dinas. (2) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selanjutnya menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan dana kepada Bupati sesuai peraturan pengelolaan keuangan daerah yang berlaku BAB VI LARANGAN Pasal 16 (1) Setiap orang atau Satuan Pendidikan selaku pelaksana program Pembebasan Biaya Pendidikan dilarang melakukan pungutan kepada penerima program Pembebasan Biaya Pendidikan dalam bentuk apapun ; (2) Pungutan sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah : a. Permintaan bantuan pembangunan/pengembangan b. Permintaan bantuan dengan alasan dana sharing c. Pembayaran buku/modul d. Pembayaran iuran pramuka e. Pembayaran Pakaian Seragam, Pramuka, Batik dan Olah Raga f. Pembayaran Lembaran Kerja Siswa (LKS) g. Pembayaran uang perpisahan h. Pembayaran uang photo i. Pembayaran uang ujian j. Pembayaran uang ulangan/semester k. Pembayaran uang pengayaan/les l. Pembayaran uang kegiatan ekstrakurikuler m. Pembayaran uang rapor n. Pembayaran uang penulisan ijazah/raport o. Pembayaran uang infaq p. Pungutan lain yang dikaitkan dengan persyaratan akademik untuk penerimaan siswa baru, penilaian hasil belajar siswa, kesejahteraan anggota komite BAB VII PENGAWASAN Pasal 17 (1) Pemerintah Daerah, Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, Orang tua dan tenaga pendidik melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan sesuai dengan kewenangan masing-masing. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik. (3) Ketentuan mengenai pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. BAB VIII SANKSI ADMINISTRASI Pasal 18 Tenaga pendidik yang tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya sehingga merugikan hak-hak dasar peserta didik diberikan sanksi disiplin dan administrasi berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB IX PENYIDIKAN Pasal 19 (1) Pejabat pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana pelaksanaan program pembebasan biaya pendidikan; (2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini adalah : a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana, agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas ; b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana ; c. Meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana ; d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana ; e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut ; f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana ; g. Menyuruh berhenti, dan atau melarang seseorang meningggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e ; h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana ; i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ; j. Menghentikan penyidikan ; k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan. (3) Penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana ;

BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 20 (1) Kepala Sekolah dan/atau guru serta komite sekolah yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 17 diancam dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 22 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran daerah Kabupaten Kepulauan Yapen. Ditetapkan di S E R U I pada tanggal 15 April 2013 BUPATI KEPULAUAN YAPEN, Diundangkan di Serui pada tanggal 15 April 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN, TONNY TESAR YAN PIETER AYORBABA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN TAHUN 2013 NOMOR 13

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN I. UMUM Pada hakekatnya manusia membutuhkan pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (4) menegaskan bahwa Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Yang dimaksud dengan memberikan kesempatan yang seluasluasnya adalah kesempatan untuk memilih sekolah yang ada dalam wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen baik negeri maupun swasta tanpa membeda-bedakan antara masyarakat miskin dan kaya. Pasal 6 Pasal 7 Yang dimaksud dengan usia belajar adalah usia 7-12 tahun untuk siswa SD/MI, usia 12-15 tahun untuk siswa SMP/MTS, usia 15-18 tahun untuk siswa SMA/MA/SMK.

Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Yang dimaksud dengan orang tua adalah orang tua dan/atau wali calon siswa usia SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK. Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN NOMOR 61