HUBUNGAN PENDAPATAN, PENYAKIT INFEKSI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS GLUGUR DARAT TAHUN 4 THE CORRELATION BETWEEN INCOME, INFECTIOUS DISEASES AND MOTHERS KNOWLEDGE WITH MALNUTRITION INCIDENT IN CHILDREN UNDER FIVE YEARS IN GLUGUR DARAT PUBLIC HEALTH CENTRE AT 4 Olivia S Turnip, Evawany Y Aritonang, Mhd Arifin Siregar Alumni Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, FKM USU, Staff Pengajar Kesehatan Masyarakat, FKM USU Abstract Malnutrition is a state of less nourished caused by low consumption of energy and protein in the daily diet that make children weight under normal weight in appropriate age (W/A <-SD). The prevalence of malnutrition in children under five years in Indonesia based on W/A showed an increase from.9% in to 9.6% in. The purpose of the study is to analyze the relationship of income, infectious diseases and mothers knowledge with the incidence of malnutrition in Glugur Darat Public Health Center in 4. This research is an observational study with cross sectional approach. Samples are 9 children taken by simple random. The research instrument used is a questionnaire and the meter measuring tool. Univariate data were analyzed descriptively and bivariate data were analyzed using the chi square test with 9% CI. The results showed there was 6 children (6%) well-nourished and 4 children (%) less nourished. The highest proportion of respondent are under MSE revenue (9%), infectious diseases (8%) and good knowledge of mothers (88%). The results of the bivariate analysis showed that there was a significant association between income (p =.), infectious disease (p =.), and the knowledge of the mother (p =.4) with the nutritional status of children. Based on the results of the study suggested to the mothers who have children with malnutrition status routinely bring their children to posyandu so that the children s weight monitored regularly to improve the nutritional status of children and to prevent malnutrition in children. Keywords: Malnutrition, income, infectious diseases, mothers knowledge Pendahuluan Masalah gizi di Indonesia dan di negara berkembang pada umumnya masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), masalah anemia besi, masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), masalah Kurang Vitamin A (KVA) dan masalah obesitas terutama di kota-kota besar. Prevalensi anak balita pendek, gizi kurang, gizi buruk, kurus dan kelebihan gizi berada di atas batas WHO (pendek %, gizi kurang dan buruk %, kurus %, kegemukan %) sehingga sudah merupakan masalah kesehatan masyarakat (LIPI, ). Prevalensi KEP pada balita di Indonesia dengan menggunakan indikator berat badan menurut umur (BB/U <-SD) adalah,4% untuk gizi buruk dan 8,4% untuk gizi kurang (Riskesdas ). Prevalensi gizi kurang ini turun menjadi,9 % pada tahun kemudian meningkat lagi menjadi 9,6% pada tahun (riskesdas ). Prevalensi status gizi balita di Sumatera Utara tahun adalah gizi lebih 4,%, gizi baik,%, gizi kurang 4,% dan gizi buruk 8,4% (Depkes RI, ). Pada tahun, Prevalensi status gizi ini
mengalami fluktuasi. Prevalensi gizi lebih,%, gizi baik, %, gizi kurang, % dan gizi buruk,8 %. Pada tahun terjadi peningkatan pada prevalensi gizi baik (,%), gizi kurang (,6%) dan gizi buruk (,%) yaitu menjadi,8 %, 4,% dan 8,%, dan penurunan pada prevalensi gizi lebih (,%) yaitu menjadi 4,8 % (Riskesdas ). Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Menurut UNICEF (998) gizi kurang atau KEP pada anak balita disebabkan oleh beberapa faktor yaitu konsumsi makanan dan adanya penyakit infeksi sedangkan akar masalahnya adalah krisis ekonomi/kemiskinan. Keluarga yang berlatar belakang sosial dan ekonomi yang rendah atau miskin umumnya menghadapi masalah kekurangan gizi. Berdasarkan penelitian Anwar (6), ada pengaruh pendapatan keluarga dan tingkat pendidikan ibu terhadap gizi kurang. Hasil penelitian Munarni (), ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan ibu terhadap status gizi anak balita. Survei awal yang dilakukan peneliti melalui wawancara dengan petugas gizi di Puskesmas Glugur Darat dan melihat data balita gizi kurang dari Januari sampai Mei tahun 4 didapatkan balita mengalami gizi kurang Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai hubungan penyakit infeksi, pendapatan dan pengetahuan ibu dengan kejadian gizi kurang di wilayah Puskesmas Glugur Darat tahun 4. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan penyakit infeksi, pendapatan dan pengetahuan ibu dengan kejadian gizi kurang di wilayah Puskesmas Glugur Darat tahun 4. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendapatan, penyakit infeksi dan pengetahuan ibu dengan kejadian gizi kurang pada balita di wilayah Puskesmas Glugur Darat tahun 4. Tujuan khusus penelitian ini adalah:. Mengetahui hubungan pendapatan dengan kejadian gizi kurang pada balita. Mengetahui hubungan penyakit infeksi dengan kejadian gizi kurang pada balita. Mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian gizi kurang pada balita Manfaat penelitian ini adalah:. Bagi peneliti, untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan tentang pemberian ASI eksklusif, pendapatan dan pengetahuan ibu dan hubungannya dengan kejadian gizi kurang. Sebagai acuan bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Bagi puskesmas, sebagai bahan masukan yang bermanfaat dan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi program penanganan gizi Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional dengan pendekatan Cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan diwilayah Puskesmas Glugur Darat, Kecamatan Medan Timur, Medan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei Agustus 4. Populasi penelitian ini adalah seluruh balita berumur -9 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas Glugur Darat yang berjumlah 46 balita. Sampel penelitian ini adalah sebagian balita berumur -9 bulan yang berada di wilayah kerja puskesmas Glugur Darat. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling dan besarnya sampel yang diambil dengan menggunakan rumus n = N N.d + Dengan menggunakan rumus tersebut diketahui sampel sebanyak 9 balita. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari pendapatan keluarga, penyakit infeksi dan pengetahuan ibu diperoleh secara langsung dari ibu balita dengan menggunakan metode wawancara, sedangkan data sekunder terdiri dari jumlah penduduk, jumlah balita, data balita gizi kurang diperoleh dari tempat dilakukannya penelitian yaitu Puskesmas Glugur Darat.
Data univariat dianalisis secara deskriptif sedangkan data bivariat dengan chisquare 9% CI. Hasil dan Pembahasan Distribusi proporsi umur ibu di 4 dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Umur Ibu di Wilayah 4 No Umur N % 6- Tahun, - Tahun 6 6, 6- Tahun,9 4 - Tahun 4 4, 6-4 Tahun,4 6 4-4 Tahun 6 6, 46- Tahun, 8 > Tahun, Berdasarkan tabel diatas, umur responden yang memiliki balita paling banyak berkisar antara 6- tahun yaitu sebanyak,9%, kemudian usia - tahun (4,%), usia - tahun (6,%), usia 6-4 tahun (,4%), usia 4-4 tahun (6,%), dan umur responden yang paling sedikit berkisar antara 6- tahun, 4- tahun dan diatas tahun. Hal ini sesuai dengan kelompok umur ibu yang aman secara reproduksi. Distribusi proporsi Tingkat pendidikan responden di wilayah Puskesmas Glugur Darat Tahun 4 dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Darat Tahun 4 No Tingkat N % Pendidikan Tidak Sekolah, SD 9 9, SMP,6 4 SMA 8,8 Akademik/S 9 9. Berdasarkan tabel, diketahui bahwa tingkat pendidikan terakhir responden terbanyak ada pada tingkat SMA yaitu sebanyak orang (8,8%) dan yang paling sedikit ada pada tingkat tidak sekolah yaitu sebanyak orang (,%). Distribusi proporsi agama responden di 4 dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Agama di Wilayah 4 No Agama n % Islam 8 8,4 Kristen 9 9,6 Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa mayoritas responden di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat beragama Islam yaitu sebanyak 8 reponden (8,4%) dan 9 responden (9,6%) beragama Kristen Protestan. Distribusi proporsi pekerjaan responden di 4 dapat dilihat pada tabel Tabel 4 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Darat Tahun 4 No Pekerjaan n % IRT 8 8,4 Petani Wiraswasta 9 9, 4 Pegawai Swasta 8 8, Pegawai Negeri, Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa yang merupakan pekerjaan sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 8 responden (8,4%), sedangkan pekerjaan yang paling sedikit adalah pegawai negeri yaitu sebanyak responden (,%). Distribusi proporsi pendapatan keluarga responden di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 4 dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Pendapatan di
Darat Tahun 4 No Pendapatan N % Rp..89.64,- 4 4, < Rp.. 8,8 89.64,- Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang berpenghasilan di bawah UMK (< Rp.. 89.64,-) yaitu sebanyak orang (8,8%), sedangkan responden yang berpenghasilan diatas UMK ( Rp..89.64,-) ada sebanyak 4 orang (4,%). Distribusi proporsi penyakit infeksi pada Darat Tahun 4 dapat dilihat pada tabel Tabel 6 Distribusi Proporsi Penyakit Infeksi pada Balita di Wilayah 4 No Penyakit Ya/Tidak n % Infeksi Batuk/Pilek Ya 68, Tidak 9 9,9 Diare Ya 4 4, Tidak 8,8 Berdasarkan tabel 6, dapat diketahui bahwa lebih banyak balita yang menderita batuk/pilek yaitu sebanyak 68 balita (,%) dan yang tidak menderita batuk/pilek yaitu sebanyak 9 balita (9,9%). Sedangkan balita yang menderita diare lebih sedikit yaitu sebanyak 4 balita (4,%) dan yang tidak menderita diare sebanyak balita (8,8%). Distribusi proporsi pengetahuan gizi responden di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 4 dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Darat Tahun 4 No Pengetahuan Ibu n % 4 Baik 8 8,6 Sedang,4 Kurang Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan gizi yang baik yaitu sebanyak 8 responden (8,6%), selebihnya sebanyak responden memiliki pengetahuan gizi yang sedang (,4%) dan tidak ada responden yang berpengetahuan gizi buruk. Distribusi proporsi umur balita di wilayah kerja 4 dapat dilihat pada tabel Tabel 8 Distribusi Proporsi Balita Berdasarkan Umur di Wilayah 4 No Umur Balita N % - Bulan 48 49, 4- Bulan,8 6-4 Bulan,4 4 48-9 Bulan, Berdasarkan tabel 8, dapat diketahui bahwa balita paling banyak berumur antara - bulan (49,%) dan balita yang paling sedikit berumur antara 48-9 bulan (,%). Distribusi proporsi jenis kelamin balita di 4 dapat dilihat pada tabel Tabel 9 Distribusi Proporsi Balita Berdasarkan Jenis Kelamin di Darat Tahun 4 No Jenis Kelamin N % Laki-laki 48 49, Perempuan 49, Berdasarkan tabel 9, dapat diketahui bahwa proporsi jumlah jenis kelamin balita dari responden rata-rata hampir sama yakni 48 balita laki-laki (49,%) dan 49 balita perempuan (,%).
Distribusi proporsi status gizi balita di 4 dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi Proporsi Balita Berdasarkan Status di Darat Tahun 4 No Status N % Balita Baik 6 64,9 Kurang 4, Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa status gizi sebagian besar balita berada pada kategori gizi baik yaitu 6 balita (64,9%), selebihnya balita berada pada kategori gizi kurang yaitu sebanyak 4 balita (,%). Hubungan pendapatan keluarga dengan status gizi Darat Tahun 4 dapat dilihat pada tabel Tabel Tabulasi Silang Pendapatan Keluarga dengan Status Balita di Wilayah Puskesmas Glugur Darat Tahun 4 Status Total N o Pendapat an Keluarga Dibawah UMK Diatas UMK Baik Kurang N % N % n % 6,, 4, 9 9, 4 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil tabulasi silang antara pendapatan keluarga dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 4 menunjukkan pada pendapatan keluarga dibawah UMK balita (6,%) memiliki status gizi yang baik sedangkan balita (4,9%) memiliki status gizi yang kurang. Pada pendapatan keluarga diatas UMK balita (,%) memiliki status gizi yang baik sedangkan 9 balita (,%) memiliki status gizi yang kurang. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square (α =,) diperoleh nilai p =, dengan tingkat kepercayaan 9%, hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 4. Hubungan penyakit infeksi dengan status gizi Darat Tahun 4 dapat dilihat pada tabel Tabel Tabulasi Silang Penyakit Infeksi dengan Status Balita di Darat Tahun 4 Status Total N o Penyaki t Infeksi Ya 4 8 Tidak Baik Kurang n % n % n % 6 88, 4 8, 8 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil tabulasi silang antara penyakit infeksi dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 4 menunjukkan bahwa pada balita yang menderita penyakit infeksi bulan terakhir, 48 balita (6%) memiliki status gizi yang baik sedangkan balita (4%) memiliki status gizi yang kurang. Pada balita yang tidak menderita penyakit infeksi bulan terakhir, balita (88,%) memiliki status gizi yang baik sedangkan balita (,8%) memiliki status gizi yang kurang. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square (α =,) diperoleh nilai p =, dengan tingkat kepercayaan 9%, hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara penyakit infeksi dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 4. Hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi Darat Tahun 4 dapat dilihat pada tabel Tabel Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu dengan Status Balita di
Darat Tahun 4 Status Total N Pengetahu Baik Kurang o an Ibu n % n % n % Baik 9 69, 4 6, 6 8 Sedang 4, 8 66, Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil tabulasi silang antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 4 menunjukkan bahwa pada pengetahuan gizi ibu yang baik, 9 balita (69,4%) memiliki status gizi yang baik sedangkan 6 balita (,6%) memiliki status gizi yang kurang. Pada pengetahuan gizi ibu yang sedang, 4 balita (,%) memiliki status gizi yang baik sedangkan 8 balita (66,%) memiliki status gizi yang kurang. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square (α =,) diperoleh nilai p =,4 dengan tingkat kepercayaan 9%, hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 4. Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan. Distribusi proporsi pendapatan keluarga di wilayah Puskesmas Glugur Darat tahun 4 adalah pendapatan di bawah UMK sebesar 9 % dan pendapatan di atas UMK sebesar 4%.. Proporsi kejadian penyakit infeksi pada balita di wilayah Puskesmas Glugur Darat tahun 4 adalah 8 % balita menderita penyakit infeksi bulan terakhir dan 8% balita tidak menderita penyakit infeksi.. Proporsi pengetahuan gizi ibu di wilayah Puskesmas Glugur Darat tahun 4 yang tertinggi adalah pengetahuan gizi ibu yang baik yaitu 88% 4. Proporsi status gizi balita di wilayah Puskesmas Glugur Darat tahun 4 tertinggi yaitu status gizi baik yaitu sebesar 6%. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dengan status gizi Darat tahun 4 (p =,). 6. Terdapat hubungan yang bermakna antara penyakit infeksi dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 4 (p =,).. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 4 (p =,4).. Saran. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu menjadi lebih baik lagi, petugas kesehatan setempat perlu menyebarluaskan informasi melalui penyuluhan khususnya tentang gizi untuk menambah pengetahuan gizi ibu dan merubah perilaku gizi ibu.. Disarankan kepada ibu yang memiliki balita dengan status gizi kurang agar rutin membawa balitanya ke posyandu agar berat badan balita dipantau secara rutin untuk meningkatkan status gizi balita serta mencegah terjadinya gizi buruk pada balita. Daftar Pustaka. Arbaiyah, Ita.. Hubungan Pola Konsumsi Pangan dan Ketersediaan Pangan dan Status Keluarga di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun. [Tesis]. Universitas Sumatera Utara. Medan. Ayu, Citra. 9. Faktor Risiko Kejadian ISPA Ringan pada Baduta di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Kota Depok Tahun 8. Skripsi FKM, Universitas Indonesia. Jakarta. Balitbangkes.. Riset Kesehatan Dasar, Depatemen Kesehatan, Jakarta. 4. Balitbangkes.. Riset Kesehatan Dasar, Departemen Kesehatan, Jakarta. Depkes RI.. Pencegahan dan Pengendalian ISPA yang cenderung Menjadi Epidemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta 6. Direktorat Pendidikan Tinggi.. Manajemen Penelitian Bidang Pangan dan Masyarakat. Jakarta. 6
. Indriani, Merryana dan Bambang Wirjatmadi.. Peranan dalam Siklus Kehidupan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta 8. Maimunah, Siti.. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Status Anak Balita di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung Kodya Medan. Skripsi FKM, Universitas Sumatera Utara. Medan 9. Mardiana.. Hubungan Perilaku Ibu dengan Status Balita di Puskesmas Tanjung Beringin Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun. Skripsi FKM, Universitas Sumatera Utara. Medan. Matondang, Masitah.. Status dan Pola Makan pada Anak Taman Kanak-Kanak di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun. Skripsi FKM, Universitas Sumatera Utara. Medan. Moehji, Sjahmien. 988. Pemeliharaan Bayi dan Balita. Bhratara Karya Aksara. Jakarta. Munarni,. Pengaruh Karakterisrik Keluarga dan Pola Asuh terhadap status Balita di Kompleks Taman Perumahan Setia Budi Indah II Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang. Tesis FKM, Universitas Sumatera Utara. Medan. Notoatmodjo, S.. Metolodogi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta 4. Notoatmodjo, S.. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasinya. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Soekirman,. Ilmu dan Aplikasinya. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta 6. Suhardjo, 99. Strategi di Bidang Konsumsi Pangan dalam Mendorong Swasembada Pangan dan Perbaikan. Prosiding Seminar Kebijakan dan Strategi Menuju Tercapainya Swasembada Pangan. Pusat Studi Kebijakan Pangan dan, LP-IPB. Bogor.. Supariasa, N., dkk.. Penilaian Status. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.