2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan;

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 07/PERMEN/M/2006 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 26/PERMEN/M/2006 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2007 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 12/PERMEN/M/2006

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2005 TENTANG

TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR BERSUBSIDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 01/PERMEN/M/2006 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 01/PERMEN/M/2005

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 06/PERMEN/M/2007 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2008 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 7/PERMEN/M/2007 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 06/PERMEN/M/2008 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 04/PERMEN/M/2005 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 07/PERMEN/M/2008 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR:08/PERMEN/M/2008 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NOMOR: 20/KPTS/M/2004 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH,

KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NOMOR: 24/KPTS/M/2003 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 13 /PERMEN/M/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Subsidi. KPRS/KPRS Mikro Syariah.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 10 /PERMEN/M/2007

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.714, 2010 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan dan Pemukiman. Bantuan Pembiayaan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PERMEN/M/2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.715, 2010 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. KPR Bersubsidi. KPR Sarusuna Bersubsidi. Perubahan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NOMOR : 139/KPTS/M/2002 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 20 /PERMEN/M/2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPRS/KPRS MIKRO BERSUBSIDI

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 67/KPTS/M/2006 TENTANG MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NOMOR : 172/KPTS/M/2001 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Subsidi Perumahan. KPR Sederhana Sehat. Prosedur.

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.403, 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan. Rumah Sejahtera. Rumah Sejahtera Murah Tapak.

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 02 /PERMEN/M/2009 TENTANG


MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : KEP-22/M.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.104, 2008 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Subsidi Perumahan. KPR Bersubsidi. Tata Cara. Pelaksanaan.

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 01/KPTS/1994 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 13 /PERMEN/M/2006

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KOMITE KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BAGI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 18 /PERMEN/M/2007

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Bantuan Uang Muka Bagi Masyarakat Berpenghasilan Renda


SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN IMBAL JASA PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Subsidi. Sarusuna Syariah.

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/PMK.03/2006 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/PRT/M/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 01 /PERMEN/M/2009 TENTANG ACUAN PENYELENGGARAAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURANMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PRT/M/2015 TENTANG

2015, No Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Komite Kebijakan Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana telah diuba

KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NOMOR : 458/KPTS/M/2001 TENTANG

STUDI PELAKSANAAN KREDIT PERBAIKAN RUMAH SWADAYA MIKRO SYARIAH BERSUBSIDI DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG TIM KOORDINASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI KAWASAN PERKOTAAN

2015, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BANTUAN KREDIT PEMBANGUNAN DAN PEMUGARAN PASAR TAHUN 1981/1982 Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 1981 Tanggal 6 Mei 1981

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 66/M-DAG/PER/12/2009 TENTANG PELAKSANAAN SKEMA SUBSIDI RESI GUDANG

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1981 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT II TAHUN 1981/1982 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil kajian penulis selama kegiatan Kuliah Kerja

2016, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1981 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR TAHUN 1981/1982 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG BANTUAN KREDIT PEMBANGUNAN DAN PEMUGARAN PASAR TAHUN 1981/1982

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2013 NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1979 TENTANG BANTUAN PEMBANGUNAN DESA TAHUN 1979/1980 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2005 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2010

Transkripsi:

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 06/PERMEN/M/2006 TENTANG PEMBANGUNAN/PERBAIKAN PERUMAHAN SWADAYA MELALUI KREDIT/PEMBIAYAAN MIKRO DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Menimbang: a. bahwa perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat dan martabat manusia, maka perlu diciptakan kondisi yang dapat mendorong pembangunan perumahan untuk menjaga kelangsungan penyediaan perumahan dan permukiman; b. bahwa kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) masih banyak yang belum mampu tinggal di rumah yang layak, sehat, aman, serasi dan teratur, karena keterbatasan kemampuan untuk membangun atau memperbaiki rumah sederhana sehat (RSH) yang dilakukan secara individu maupun berkelompok; c. bahwa dalam rangka fasilitasi pembiayaan perumahan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak mempunyai kemudahan akses kepada perbankan, diperlukan skim pembiayaan pembangunan atau perbaikan perumahan swadaya melalui kredit/pembiayaan mikro; d. bahwa kelompok masyarakat sebagaimana disebut dalam butir b dan c memerlukan dukungan fasilitasi pemerintah dalam bentuk subsidi perumahan untuk membangun atau memperbaiki rumah secara swadaya melalui kredit/pembiayaan mikro; e. bahwa dalam rangka pemberian subsidi perumahan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah, perlu memperhatikan kemampuan masyarakat, kebijakan moneter, sistem pendanaan dan kemampuan bank/ lembaga keuangan non bank/ koperasi serta ketersediaan lahan; f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, perlu ditetapkan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang Pembangunan/Perbaikan Perumahan Swadaya melalui Kredit/Pembiayaan Mikro dengan Dukungan Subsidi Perumahan; Mengingat: 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman; 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan; 1

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; 4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2005 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2006; 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Susunan Kabinet Indonesia Bersatu; 7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2004-2009; 8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia; 9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia; 10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia; 11. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah selaku Ketua Badan Kebijaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Nasional (BKP4N) Nomor 217/KPTS/M/2002 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP); 12. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat; 13. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 05/PERMEN/M/2005 tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan melalui KPR/KPRS Bersubsidi; 14. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 01/PERMEN/M/2006 tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan melalui KPR/KPRS Syariah Bersubsidi; 15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.02/2005 tentang Tata Cara Pencairan dan Pertanggungjawaban Dana Subsidi Kredit Pemilikan Rumah Sederhana Sehat (KPRSH); Memperhatikan: Kesepakatan Bersama antara Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku Ketua Komite Penanggulangan Kemiskinan dengan Gubernur Bank Indonesia tentang Penanggulangan Kemiskinan melalui Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah nomor 15/KEP/MENKO/KESRA/VI/2005 dan nomor 7/31/KEP.GBI/2005; MEMUTUSKAN Menetapkan: PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG PEMBANGUNAN/PERBAIKAN PERUMAHAN SWADAYA MELALUI KREDIT/PEMBIAYAAN MIKRO DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN. 2

BAB I UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Kredit/Pembiayaan Mikro Pembangunan/Perbaikan Perumahan Swadaya, selanjutnya disebut KPRS Mikro, adalah kredit/pembiayaan yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbit Kredit/Pembiayaan kepada anggota kelompok masyarakat atau individu yang bertujuan untuk membangun atau memperbaiki rumah yang telah dimiliki, dengan karakteristik nilai pinjaman relatif kecil dan jangka waktu pinjaman relatif pendek antara 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) tahun. 2. Kredit/Pembiayaan Mikro Pembangunan/Perbaikan Perumahan Swadaya Bersubsidi, selanjutnya disebut KPRS Mikro Bersubsidi, adalah kredit/pembiayaan yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbit Kredit/Pembiayaan kepada anggota kelompok masyarakat atau individu yang bertujuan untuk membangun atau memperbaiki rumah yang telah dimiliki, dengan ketentuan kelompok sasaran, nilai pinjaman, jangka waktu pinjaman, dan nilai subsidi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini. 3. Kredit Pembangunan/Perbaikan Rumah Swadaya Bersubsidi, selanjutnya disebut KPRS Bersubsidi, adalah kredit yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbit Kredit/Pembiayaan kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka memfasilitasi pembangunan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki yang dilakukan secara swadaya sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang KPRS Bersubsidi. 4. Pembiayaan Pembangunan/Perbaikan Rumah Swadaya Bersubsidi dengan Prinsip Syariah, selanjutnya disebut KPRS Syariah Bersubsidi, adalah pembiayaan yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbit Kredit/Pembiayaan yang telah beroperasi dengan prinsip syariah kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka memfasilitasi pembangunan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki yang dilakukan secara swadaya sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang KPRS Syariah Bersubsidi. 5. Subsidi Perumahan adalah dana bantuan Pemerintah dalam pembiayaan pembangunan/perbaikan perumahan bagi kelompok sasaran yang telah ditentukan, yang bertujuan untuk mengurangi nilai pokok pinjaman sehingga dapat mengurangi besaran angsuran yang harus dibayarkan. 6. Masyarakat Berpenghasilan Rendah, selanjutnya disebut MBR, adalah keluarga/rumah tangga yang berpenghasilan sampai dengan dua juta rupiah per bulan. 7. adalah keluarga/rumah tangga termasuk perorangan baik yang berpenghasilan tetap maupun tidak tetap, yang akan membangun rumah milik yang pertama atau memperbaiki rumah milik yang pertama dan termasuk ke dalam kelompok sasaran masyarakat berpenghasilan rendah. 8. Lembaga Penerbit Kredit/Pembiayaan, selanjutnya disebut LPKP, adalah bank atau lembaga keuangan non bank atau koperasi yang telah bersedia serta telah menyampaikan Surat Pernyataan Kesanggupan dan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk melaksanakan Program KPRS Mikro serta mampu menyediakan pokok pembiayaan yang dibutuhkan untuk pembangunan/ perbaikan rumah. 9. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. 10. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah. 11. Menteri adalah Menteri Negara Perumahan Rakyat. 12. Perumahan Swadaya adalah rumah dan atau perumahan yang dibangun atas upaya dan prakarsa masyarakat, baik sendiri maupun secara berkelompok. 3

13. Pembangunan rumah adalah pembangunan baru rumah milik yang pertama di atas tanah yang memiliki surat keterangan keabsahan kepemilikan tanah atau yang dipersamakan. 14. Perbaikan rumah adalah upaya peningkatan kualitas rumah milik yang pertama melalui kegiatan pemugaran atau perluasan rumah di atas tanah yang memiliki surat keterangan keabsahan kepemilikan tanah atau yang dipersamakan. BAB II KETENTUAN KPRS MIKRO BERSUBSIDI Pasal 2 (1) Fasilitasi subsidi bagi KPRS Mikro diberikan kepada rumah tangga/keluarga yang akan membangun rumah milik yang pertama atau memperbaiki rumah milik yang pertama, dan termasuk ke dalam kelompok sasaran Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), sebagai berikut: Batasan Penghasilan (Rp / bulan) I 1.400.000 < Penghasilan < 2.000.000 II 800.000 < Penghasilan < 1.400.000 III Penghasilan < 800.000 (2) Penghasilan adalah penghasilan pemohon yang didasarkan atas gaji pokok pemohon atau pendapatan pokok pemohon perbulan. Pasal 3 (1) KPRS Mikro disalurkan melalui lembaga penerbit kredit/pembiayaan dalam rangka memfasilitasi pembangunan atau perbaikan rumah yang memenuhi ketentuan Rumah Sederhana Sehat (RSH) secara swadaya. (2) KPRS Mikro disalurkan kepada masyarakat berpenghasilan rendah, baik secara individu maupun berkelompok, yang merupakan kelompok sasaran sebagaimana dinyatakan pada pasal 2 di atas. (3) KPRS Mikro diberikan dengan batasan pagu pinjaman sesuai dengan kemampuan masingmasing kelompok sasaran sebagaimana dinyatakan pada pasal 2, untuk jangka waktu pinjaman (tenor) 1 sampai dengan 4 tahun, dan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Lembaga Penerbit Kredit/Pembiayaan. (4) Lembaga penerbit kredit/pembiayaan yang berpartisipasi dalam program pembangunan perumahan swadaya melalui kredit/pembiayaan mikro dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan bertanggung jawab sepenuhnya untuk menyediakan pokok pinjaman yang dibutuhkan. 4

Pasal 4 (1) sasaran sebagaimana dinyatakan pada pasal 2 dapat memilih skim subsidi perumahan swadaya melalui KPRS atau KPRS Mikro sepanjang memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh LPKP. (2) Skim subsidi untuk masing-masing kelompok sasaran sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 2, yang diberikan melalui KPRS Mikro Bersubsidi atau KPRS Bersubsidi, adalah berupa subsidi yang diberikan sebagai bantuan pembiayaan pembangunan/perbaikan perumahan untuk mengurangi nilai pokok pinjaman sehingga dapat mengurangi besaran angsuran yang harus dibayarkan. Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya untuk menyediakan dukungan dana subsidi yang dibutuhkan. Pasal 5 (1) Bagi kelompok sasaran yang akan memanfaatkan skim KPRS bersubsidi, mengikuti ketentuan pemberian subsidi sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat yang mengatur tentang KPRS Bersubsidi. (2) Bagi kelompok sasaran yang akan memanfaatkan skim KPRS Mikro bersubsidi, dapat memilih skim KPRS Mikro bersubsidi dengan tenor maksimum 4 tahun atau skim KPRS Mikro bersubsidi dengan tenor kombinasi antara 1, 2, dan 3 tahun secara bertahap, sesuai kemampuan masing-masing kelompok sasaran dan sepanjang memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Lembaga Penerbit Kredit/Pembiayaan. (3) Bagi kelompok sasaran yang akan memanfaatkan skim KPRS Mikro bersubsidi dengan tenor maksimum 4 tahun, fasilitas subsidi perumahan diberikan hanya 1 (satu) kali, dengan ketentuan maksimum subsidi sebagai berikut: Nilai Minimum Tenor Subsidi dari Pemerintah I 3.000.000 18.250.000 4 3.000.000 II 5.000.000 12.800.000 4 5.000.000 III 4.850.000 4.850.000 4 7.000.000 (4) Bagi kelompok sasaran yang akan memanfaatkan skim KPRS Mikro bersubsidi dengan tenor kombinasi 1, 2, dan 3 tahun secara bertahap, fasilitas subsidi diberikan secara bertahap sesuai dengan jumlah tahapan pembangunan atau perbaikan perumahan swadaya, dengan ketentuan maksimum subsidi sebagai berikut: 5

a. Untuk kombinasi tenor 1 tahun per tahapan: Tenor per Nilai Minimum Nilai Subsidi dari Pemerintah I 1 1 750.000 6.100.000 750.000 2 1 750.000 6.100.000 750.000 3 1 750.000 6.100.000 750.000 4 1 750.000 6.100.000 750.000 3.000.000 24.400.000 3.000.000 II 1 1 1.250.000 4.250.000 1.250.000 2 1 1.250.000 4.250.000 1.250.000 3 1 1.250.000 4.250.000 1.250.000 4 1 1.250.000 4.250.000 1.250.000 5.000.000 17.000.000 5.000.000 III 1 1 1.600.000 1.600.000 1.750.000 2 1 1.600.000 1.600.000 1.750.000 3 1 1.600.000 1.600.000 1.750.000 4 1 1.600.000 1.600.000 1.750.000 6.400.000 6.400.000 7.000.000 b. Untuk kombinasi tenor 1 dan 2 tahun per tahapan: Tenor per Nilai Minimum Nilai Subsidi dari Pemerintah I 1 1 750.000 6.100.000 750.000 2 1 750.000 6.100.000 750.000 3 2 1.500.000 11.100.000 1.500.000 3.000.000 23.300.000 3.000.000 II 1 1 1.250.000 4.250.000 1.250.000 2 1 1.250.000 4.250.000 1.250.000 3 2 2.500.000 7.750.000 2.500.000 5.000.000 16.250.000 5.000.000 III 1 1 1.600.000 1.600.000 1.750.000 2 1 1.600.000 1.600.000 1.750.000 3 2 2.950.000 2.950.000 3.500.000 6.150.000 6.150.000 7.000.000 6

c. Untuk kombinasi tenor 1 dan 3 tahun per tahapan: Tenor per Nilai Minimum Nilai Subsidi dari Pemerintah I 1 1 750.000 6.100.000 750.000 2 3 2.250.000 15.150.000 2.250.000 3.000.000 21.250.000 3.000.000 II 1 1 1.250.000 4.250.000 1.250.000 2 3 3.750.000 10.600.000 3.750.000 5.000.000 14.850.000 5.000.000 III 1 1 1.600.000 1.600.000 1.750.000 2 3 4.000.000 4.000.000 5.250.000 5.600.000 5.600.000 7.000.000 d. Untuk kombinasi tenor 2 tahun per tahapan: Tenor per Nilai Minimum Nilai Subsidi dari Pemerintah I 1 2 1.500.000 11.100.000 1.500.000 2 2 1.500.000 11.100.000 1.500.000 3.000.000 22.200.000 3.000.000 II 1 2 2.500.000 7.750.000 2.500.000 2 2 2.500.000 7.750.000 2.500.000 5.000.000 15.500.000 5.000.000 III 1 2 2.950.000 2.950.000 3.500.000 2 2 2.950.000 2.950.000 3.500.000 5.900.000 5.900.000 7.000.000 (5) pada tahapan ke-2 dan seterusnya diberikan setelah menyelesaikan kewajiban pembayaran angsuran pada tahapan sebelumnya atau sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Lembaga Penerbit Kredit/Pembiayaan. (6) Bagi kelompok sasaran yang telah memanfaatkan skim KPRS bersubsidi atau skim KPRS Mikro bersubsidi dan telah menyelesaikan kewajiban membayar angsuran serta telah mendapatkan maksimum subsidi, berhak untuk memperoleh pinjaman kembali melalui skim KPRS Mikro sepanjang memenuhi ketentuan dari Lembaga Penerbit Kredit/Pembiayaan, namun tidak lagi berhak untuk mendapatkan subsidi. 7

Pasal 6 (1) Koordinasi pelaksanaan mekanisme subsidi perumahan untuk pembangunan atau perbaikan perumahan swadaya melalui kredit/pembiayaan mikro menjadi tanggung jawab Menteri Negara Perumahan Rakyat. (2) Pelaksanaan mekanisme subsidi perumahan untuk pembangunan atau perbaikan perumahan swadaya melalui kredit/pembiayaan mikro akan dilaksanakan oleh Kementerian Negara Perumahan Rakyat. BAB III KETENTUAN LAIN Pasal 7 (1) Semua ketentuan dalam Peraturan Menteri ini merupakan satu kesatuan dan mengikat bagi semua Instansi/lembaga Pemerintah, Pemerintah Daerah, perbankan, lembaga pembiayaan lainnya yang bergerak dalam bidang perumahan, serta masyarakat yang akan memanfaatkan fasilitas subsidi perumahan. (2) Ketentuan mengenai standar operasional dan prosedur pelaksanaan subsidi dan ketentuan teknis pelaksanaan pembangunan atau perbaikan rumah atau ketentuan lain yang diperlukan akan diatur lebih lanjut dengan ketentuan tersendiri. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 (1) Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan bilamana di kemudian hari terdapat kekeliruan atau ketidaksesuaian didalamnya, akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya. (2) Peraturan Menteri ini disebarluaskan kepada para pihak yang berkepentingan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 Juni 2006 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Ttd Mohammad Yusuf Asy ari 8