Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

dokumen-dokumen yang mirip
Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) FITA PEROL KU TAHUN KECAMATAN GANTUNG KABUPATEN BELITUNG TIMUR

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

ANALISIS KEMAMPUAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 16 TAHUN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PEMBINAAN PRESTASI OLAHRAGA BOLA BASKET PADA KELAS KHUSUS OLAHRAGA (KKO) DI SMA NEGERI 2 NGAGLIK SLEMAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

Journal of Physical Education, Health and Sport

TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

PEMAHAMAN PELATIH TENTANG PRINSIP-PRINSIP DASAR LATIHAN SEPAKBOLA DI KABUPATEN BANTUL

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Sport Sciences and Fitness

MINAT SISWI SMA Dr. SOETOMO SURABAYA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER FUTSAL

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA PERKUMPULAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi

PEMBINAAN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET SISWA SMP NEGERI 1 MANDAU JURNAL. Oleh MIMI SALYENI SALIM

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh NOVI SUSANTI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

TINGKAT KREATIVITAS GURU DALAM MENYIKAPI KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG PADA PEMAIN SSB ANEUK RENCONG BANDA ACEH TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. digemari masyarakat Indonesia saat ini, khususnya dalam usaha untuk

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA SISWA ANGGOTA TIM SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR UNTUK PEMBINAAN PEMAIN PADA SEKOLAH SEPAKBOLA EAGLE SIDOHARJO SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang berprestasi.

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

PENGEMBANGAN BUKU MONITORING KEMAJUAN PEMBINAAN PRESTASI UNTUK SEKOLAH SEPAKBOLA E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di tanah air saat ini semakin kurang baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCAPAIAN PRESTASI DI KLUB PANJAT TEBING KOPDAR SIDOARJO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Sport Sciences and Fitness

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

LATAR BELAKANG ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN ANAK KE SEKOLAH LABORATORI OLAHRAGA BOLA VOLI (SELABORA) FIK UNY

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PEMBINAAN BOLAVOLI DI KLUB IKIP PGRI PONTIANAK

Identifikas Cedera Sepakbola... (Wahyu Irsyad Kamal Faozan) 1

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

TINGKAT PENGETAHUAN TAKTIK DAN STRATEGI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 2 MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

Journal of Physical Education, Health and Sport

EVALUASI KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA USIA TAHUN PADA SSB BINTANG MUDA BANDA ACEH Zikrurrahmat 1. Abstrak

PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL. Oleh GATOT WIDYA ANGGARA

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

MOTIVASI DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII SMP. (Jurnal) Oleh THOMAS WAHYU WIDYA SANJAYA

BAB I PENDAHULUAN. POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional) merupakan salah satu

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

Kata kunci: persepsi, pelatih sepakbola, mundurnya penyelenggaraan kompetisi

Transkripsi:

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (1) (2012) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr SURVEI POLA PEMBINAAN SEKOLAH SEPAKBOLA DI KABUPATEN BATANG Heru Budi Wibowo Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia. Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Januari 2012 Disetujui Februari 2012 Dipublikasikan Agustus 2012 Keywords: guidance football survey Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan program pembinaan dan bagaimanakah sarana dan prasarana yang dimiliki untuk menunjang program pembinaan di Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet dan pelatih di SSB Krengseng Sejati Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. Sampel dalam penelitian ini adalah atlet dan pelatih di SSB Krengseng Sejati Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang sebanyak 1 pelatih dan 30 atlet. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Metode pengambilan data menggunakan metode survei dengan metode angket. Data dari hasil instrument angket diolah dengan metode analisis deskripsi persentase. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pola pembinaan Sekolah Sepakbola berkategori sangat baik sebanyak 4 responden (19%), berkategori baik sebanyak 21 responden (68%), berkategori cukup sebanyak 4 responden (13%), dan tidak ada yang berkategori kurang maupun sangat kurang. Kesimpulan yang dapat diambil adalah secara rata-rata tingkat pola pembinaan Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang sebesar 77%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pola pembinaan berada pada kategori baik. Abstract The purpose of this study was to determine how the implementation of development programs and how-owned facilities and infrastructure to support development programs in Krengseng Sejati School Football. The population in this study were athletes and coaches in Krengseng Sejati School Football, Gringsing sub-district, Batang city. The sample in this study were athletes and coaches in Krengseng Sejati School Football, Gringsing sub-district, Batang city as much as a coach and 30 athletes. Sampling technique used is total sampling. Data collection by survey method with questionnaire. Data from the instrument questionnaire prepared by the method of analytical description of the percentage. From the analysis shows that the pattern Soccer School coaching very well categorized by 4 respondents (19%), categorized either as many as 21 respondents (68%), categorized simply by 4 respondents (13%), and no one category is less and less. The conclusion that can be taken was the average rate of pattern formation Krengseng Sejati School Football, Gringsing sub-district, Batang city was 77%. These results indicate that the pattern of development is in good category. 2012 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: herubw_@gmail.com ISSN 2252-6773

Pendahuluan Olahraga merupakan salah satu bentuk kegiatan fisik dan banyak dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat, dari mulai anak-anak, remaja, dewasa, laki-laki, maupun wanita. Salah satu alasan mereka melakukan kegiatan olahraga adalah mereka mendapatkan kesegaran jasmani dari aktifitas olahraga tersebut, yang berpengaruh terhadap kesehatan tubuh sehingga mereka bisa melakukan kegiatan-kegiatan lain dengan lebih baik. Selain itu olahraga juga dimaksudkan untuk pencapaian prestasi bagi mereka yang menggelutinya (M. Sajoto, 1995). Berbagai macam cabang olahraga yang ada di Indonesia di mana masyarakat mulai mengenal dan menyadari cabang olahraga tersebut telah dikembangkan dan dimasyarakatkan oleh pemerintah ke seluruh Indonesia. Salah satu cabang olahraga yang sedang digalakan adalah sepakbola. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1984), sepakbola adalah olahraga permainan beregu dilapangan, menggunakan bola sepak dari 2 kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri dari 11 pemain, berlangusng selama 2 x 45 menit. Kemenangan ditentukan oleh selisih gol yang masuk gawang lawan. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang menggunakan bola besar. Permainan sepakbola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu dengan jumlah pemain masing-masing regu sebanyak 11 orang termasuk penjaga gawang. Tujuan permainan sepakbola adalah memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan berusaha sekuat tenaga menjaga agar gawangnya tidak kemasukkan bola. Untuk mencapai tujuan ini, seorang pemain harus memiliki 4 kemampuan pokok, yaitu kemampuan fisik, teknik, taktik, dan mental (Sukatamsi, 1984). Salah satu cara yang ditempuh dalam usaha meningkatkan prestasi sepakbola dengan cara melakukan pembinaan. Pembinaan olahraga prestasi sepakbola membutuhkan waktu yang panjang, terprogram, dan dimulai dari usia dini (Garuda Mas, 2000). Untuk melakukan suatu pembinaan diperlukan suatu wadah atau organisasi yang dapat membina pemain sehingga menjadi pemain yang handal. Selain itu adanya sarana dan prasarana atau fasilitas yang mendukung terlaksananya latihan yang sistematis dan kontinyu, dan hal yang penting lainnya adalah pendanaan merupakan faktor pokok untuk terlaksananya tujuan suatu organisasi (M. Ali, 1993). Namun kenyataannya saat ini prestasi sepakbola belum bisa dibanggakan. Prestasi sepakbola Indonesia yang saat ini mengalami ketertinggalan dan perlu dicarikan solusi untuk mengatasinya. Dalam hal ini akan melibatkan berbagai pihak tidak hanya tertuju oleh para pemain dan pelatihnya saja, tetapi juga pihak pengurus, organisasi persepakbolaan, dan pihak-pihak yang ikut mempercepat prestasi. Untuk itu organisasi yang menjadi wadah atau tempat kegiatan persepakbolaan yang perlu dibina. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai induk organisasi sepakbola di Indonesia dalam rangka memajukan prestasi selalu berusaha memajukan sepakbola dengan cara mengadakan kompetisi atau pertandingan di tingkat yunior atau senior dan diadakannya pemilihan bibit pemain berprestasi baik melalu organisasi atau sekolah sepakbola di daerah-daerah. Sekolah Sepakbola Krengseng sejati di Kecamatan Gringsing Batang setiap tahunnya mengalami peningkatan prestasi, hal ini dapat dilihat dari prestasi yang diperoleh dari berbagai kejuaraan yang diikuti dalam kejuaraan di tingkat lokal maupun kejuaraan ditingkat regional. Dengan mengetahui keadaan dan permasalahan Sekolah Sepakbola Krengseng sejati di Kecamatan Gringsing Batang mengenai pelaksanaan pembinaan, pembibitan pemain, keadaan sarana dan prasarana serta aspek-aspek yang mendapat perhatian dalam pembinaan pemain sepakbola, maka hal ini mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian yang berjudul Survei Pola Pembinaan Sekolah Sepakbola di Kabupaten Batang, yang diharapkan dapat memberikan masukan bagi organisasi atau sekolah sepakbola pada umumnya dan Sekolah Sepakbola Krengseng sejati di Kecamatan Gringsing Batang pada khususnya mengenai program pembinaan dan upaya-upaya lain guna meningkatkan prestasinya. Suatu penelitian tentu mempunyai permasalahan yang perlu diteliti, dianalisis, dan diusahakan pemecahannya. Dalam penelitian ini permasalahan yang perlu dirumuskan adalah bagaimanakah pelaksanaan program pembinaan yang dilaksanakan di Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati, bagaimanakah sarana dan prasarana yang dimiliki untuk menunjang program pembinaan di Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati? Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumenter dengan analisis deskriptif, dengan tujuan agar dapat mempero- 20

leh data dengan lengkap baik secara kuantitatif maupun kualitatif (Masri Singarimbun dan Sofian, 1989). Dalam penelitian ini sebagai populasi adalah semua atlet, pelatih di SSB Krengseng Sejati Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu seluruh atlet dan pelatih di SSB Krengseng Sejati Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. Sampel dalam penelitian ini adalah atlet dan pelatih di SSB Krengseng Sejati Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 orang. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, angket, dan dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini adalah pembinaan sepakbola pada sekolah sepakbola. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan statistik menggunakan analisis deskriptif prosentase (Maman Rachman, 1996). Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian berdasarkan analisis deskriptif survei pola pembinaan Sekolah Sepakbola Batang, ditunjukkan pada tabel 1. Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa pola pembinaan Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang berkategori sangat baik sebanyak 4 responden (19%), berkategori baik sebanyak 21 responden (68%), berkategori cukup sebanyak 4 responden (13%), dan tidak ada yang berkategori kurang maupun sangat kurang. Secara ratarata tingkat pola pembinaan Sekolah Sepakbola Batang sebesar 77%. Hasil tersebut menunjukkan Krengseng Sejati di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang berada pada kategori baik. Pola pembinaan pada Sekolah Sepakbola Batang pada cabang olahraga sepakbola, yang ada di Kabupaten Batang sebagai organisasi keolahragaan dalam menjalankan tugasnya telah memperhatikan, melaksanakan dan telah memperhatikan sebagian banyak dari faktor pembinaan, seperti pembinaan segi fisik, taktik, teknis, dan mental dalam penerapan program kegiatan harian. Pembinaan yang baik melalui penyusunan strategi dan perencanaan yang rasional sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas serta mempunyai program yang jelas merupakan suatu upaya untuk mendapatkan prestasi yang tinggi seperti apa yang diinginkan. Dalam pelaksanaannya, suatu pembinaan cabang olah raga diperlukan seorang pelatih yang berkualitas yaitu yang telah memiliki sertifikasi, penguasaan teknik dan pengalaman yang baik. Pelatih telah banyak mengikuti pelatihanpelatihan dan kerja keras dalam penyusunan program latihan dalam jangka panjang dan jangka pendek sehingga tidak percuma, anak didiknya mampu untuk berprestasi di tingkat nasional, regional dan internasional. Hal tersebut terlihat pada hasil prestasi yang dicapai, baik atlet atau pelatih dalam tim maupun individu. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan Batang berkategori sangat baik sebanyak 4 responden (19%), berkategori baik sebanyak 21 responden (68%), berkategori cukup sebanyak 4 responden (13%), dan tidak ada yang berkategori kurang maupun sangat kurang. Secara ratarata tingkat pola pembinaan Sekolah Sepakbola Batang sebesar 77%. Hasil tersebut menunjukkan Krengseng Sejati di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang berada pada kategori baik. Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati sebagai penyelenggara kegiatan pembinaan kegiatan pembinaan sepakbola, perlu memenej kegiatan itu secara baik, berkaitan dengan pendanaan dan unsur-unsur yang lain. Dengan adanya manaje- Tabel 1. Analisis Deskriptif Pola Pembinaan Interval Kategori Frekuensi % Rata-rata Kategori 84% < skor% 100% Sangat Baik 6 19% 68% < skor% 84% Baik 21 68% 52% < skor% 68% Cukup 4 13% 36% < skor% 52% Kurang 0 0% 77% Baik 20% < skor% 36% Sangat kurang 0 0% Jumlah 31 100% 21

men yang baik pada tingkat kelembagaan diharapkan seluruh program kegiatan pembinaan dapat terlenggara secara baik pula. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh indikator organisasi Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati diperoleh skor 79%. Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa organisasi Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang berada dalam kategori baik. Dengan demikian usaha sekolah dalam hal pembinaan olahraga sepakbola sudah dilakukan secara sungguh-sungguh atau optimal. Sebagai hasil akhir dari suatu kegiatan yang dimanejemen secara baik oleh lembaga yang menyelenggarakan, maka hasil akhirnyapun juga akan menggembirakan. Manajemen pembinaan yang baik yang dimaksudkan disini adalah adanya pengaturan yang baik mengenai pendanaan, penentuan keputusan tentang perijinan (dispensasi) bagi tim untuk mengikuti kejuaraan/pertandingan di luar, dan penyelengaraan pertandingan sebagai upaya peningkatan program pembinaan. Keberhasilan dalam suatu program pembinaan prestasi dalam cabang olahraga sepakbola, salah satunya ditentukan oleh baik buruknya program latihan yang diterapkan pelatih. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Secara rata-rata pembinaan Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati diperoleh skor 81%. Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa pembinaan Sekolah Sepakbola Batang berada dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa program pembinaan telah melibatkan aspek kepribadian atlet, kondisi fisik, keterampilan teknik, keterampilan taktik dan kemampuan mental dan dalam pelaksanaannya telah sesuai dengan rencana yang dirumuskan dan diakhiri dengan kegiatan evaluasi atas kegiatan yang telah dilakukan selama proses latihan berlangsung. Sarana dan parasarana dalam pembinaan berbagai cabang olahraga termasuk di dalamnya adalah cabang olahraga sepakbola memegang peranan yang tidak kalah pentingnya dari unsur pembinaan yang lain. Sarana dan prasarana yang baik dalam pembinaan olahraga sepakbola yang dimaksudkan disini adalah mempunyai lapangan dilengkapi dengan gawang, lapangan yang ukurannya standar, yaitu sesuai dengan ukuran nasional/internasional, selain itu bola yang digunakan layak dan memenuhi untuk kebutuhan latihan. Suatu pembinaan yang dilaksanakan dengan sarana dan prasarana secara lengkap akan sangat memungkinkan pencapaian hasil latihan secara optimal. Secara rata-rata sarana dan prasarana Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati diperoleh skor 67%. Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa sarana dan prasarana Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang berada dalam kategori cukup. Diharapkan dengan cukupnya sarana dan prasarana tersebut, seluruh program latihan yang direncanakan dapat dilaksanakan secara optimal dan dapat memperoleh hasil seperti yang diharapan. Secara rata-rata prestasi Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati diperoleh skor 84%. Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa prestasi Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang berada dalam kategori baik. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tingkat pola pembinaan Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang secara rata-rata sebesar 77%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pola pembinaan Sekolah Sepakbola berada pada kategori baik. Ucapan Terimakasih Pimpinan Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang atas ijin penelitian. Anak didik Sekolah Sepakbola Krengseng Sejati di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang atas kerja samanya selama penelitian. Daftar Pustaka Garuda Mas, 2000. Pemanduan dan Pembinaan Bakat Usia Dini. Jakarta: KONI Maman Rachman. 1996. Konsep dan Analisis Statistik. Semarang: IKIP Semarang Masri Singarimbun dan Sofian. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES M. Ali. 1993. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa M. Sajoto. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta : DEPDIKBUD. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta : Dahara Prize Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani: Prinsip-Prinsip Dan Penerapannya. Jakarta PB. PASI. 1993. Pengenalan Kepada Teori Kepelatihan. PB. PASI Poerwadarminto. 1984. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PN. Balai Pustaka 22

Remmy Mochtar. 1992. Olahraga Pilihan Sepak Bola. Depdikbud: Dirjendikti Proyek Pembinaan Tenaga Sukatamsi. 1984. Teknik Dasar Bermain Sepak Bola. Solo: Tiga Serangkai 23