Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai pengguna anggaran/pengguna. Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya mempunyai tugas menyusun dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Standar Reviu. Laporan Keuangan.

BAB XVII REVIU LAPORAN KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Sistem Pengendalian Internal dan Pemeriksaan Pengelolaan Tanggungjawab Keuangan Negara. Oleh : Lutfi Harris, M.Ak., Ak. Satuan Pengawasan Internal

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

REVIEW LAPORAN KEUANGAN. Faiz Zamzami

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Arsip Nasional Republik Indonesia

KATA PENGANTAR Inspektur Utama Arizal Ahnaf, MA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK. 06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

BAB II LANDASAN TEORI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No c. bahwa untuk mewujudkan pengawasan tersebut dalam huruf b, diperlukan peran Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsio

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

REVIU LAPORAN KEUANGAN DAN RKA KL SEBAGAI KEGIATAN ASSURANCE ITJEN KEMHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN UO KEMHAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI REVIU LAPORAN KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PUSAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156/PMK.07/2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN MENTERI KEUANGAN,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 210/PMK.02/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 66/PMK.02/2006 TENTANG

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

KATA PENGANTAR REVIU LAPORAN KEUANGAN OLEH INSPEKTORAT

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PP NOMOR 23 TAHUN 2006 PASAL 26 dan Perdirjen 67/PB/2007Pasal 2

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 260/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 235/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA

PERATURAN SEKRETARIS MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 01 /PER/SM/II/2008

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. No.677, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Akuntansi. Pelaporan. Kebijakan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

2 perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Standar Reviu Atas Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara; Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomo

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 40 /PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH MENTERI KEUANGAN,

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 40 /PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH MENTERI KEUANGAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1620, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Akuntansi. Investasi Pemerintah. Sistem. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (LKPD) Dra Hj Sastri Yunizarti Bakry, Akt, Msi, CA, QIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 216/PMK.05/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 219/PMK.05/2013 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Laporan Keuangan. Konsolidasian. Prosedur.

KEPUTUSANBERSAMA DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA DAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN SALINAN NOMOR : KEP-57/KN/2010 NOMOR: KEP-174/PB/2010 TENTANG

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Sist

SISTEMATIKA DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DITJEN BADILAG

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pem

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH

mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan

SATUAN PEMERIKSAAN INTERN PADA BADAN LAYANAN UMUM. Muhadi Prabowo Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata Cara. Pelayanan Umum. Angkutan Laut. Penumpang. Ekonomi. Pertanggung Jawaban. Pencabutan.

2017, No nilai kekayaan awal Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 120/PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2008 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 234/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI TRANSAKSI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA Oleh Margono Widyaiswara Madya pada Pusdikat KNPK Abstract Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai pengguna anggaran/pengguna barang Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya mempunyai tugas menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LK KL) yang dipimpinnya. Mengingat luasnya rentang kendali yang berada dalam kewenangan seorang Menteri/Pimpinann Lembaga maka perlu adanya reviu atas laporan keungan oleh aparat yang independen di lingkungan kementerian/lembaga yang bersangkutan. Reviu adalah penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian Laporan Keuangan untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Akuntansi Instansi dan LK K/L telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, Tulisan berikut ini menguraikan pengertian dan tujuan reviu, sasaran reviu, unit yang melakukan reviu serta standar reviu Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga. U ndang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 9 menyatakan bahwa menteri/pimpinan lembaga sebagai pengguna anggaran/pengguna barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya. Kewajiban menyusun laporan keuangan bagi kementerian negara/lembaga diatur juga dalam Perpres 54 tahun 2010 pasal 8 ayat 1 huruf h yang antara lain menyatakan bahwa Pengguna Anggaran diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan. Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 55 ayat 2, Laporan keuangan yang disusun meliputi: (1) Laporan Realisasi Anggaran; (2) 1

Neraca; dan (3) Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri laporan keuangann Badan Layanan Umum pada kementerian negara/lembaga masing-masing. Dalam rangka menghasilkan informasi yang dapat diandalkan (termasuk informasi keuangan seperti laporan keuangan), pimpinan harus mengadakan pengendalian atas pengelolaan sistem informasi (PP 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah). Menteri/Pimpinan Lembaga bertanggung jawab secara formil dan materiil terhadap pelaksanaan APBN di kementerian/lembaga masing-masing. Mengingat luasnya rentang kendali yang berada dalam kewenangan seorang menteri/pimpinan lembaga maka perlu adanya reviu oleh aparat yang independen di lingkungan kementerian/lembaga yang bersangkutan. Reviu dimaksud digunakan untuk membantu menteri/pimpinan lembaga meyakini bahwa laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kewajiban reviu dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 pasal 33 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban keuangann sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Keuangan Negara dan peraturan perundangan sebagaimana disebut di atas, telah dibuat suatu mekanisme dan peraturan yang mengatur tentang reviu atas laporan keuangan kementerian negara/lembaga. a. Pengertian dan Tujuan Reviu Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga Reviu adalah penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LK K/L) oleh auditor Aparat Pengawasan Intern Kementerian Negara atau Lembaga yang kompeten untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Akuntansi Instansi dan laporan keuangan kementerian/lembaga telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, dalam upaya membantu Menteri/Pimpinan Lembaga untuk menghasilkan laporan keuangan kementerian/lembaga yang berkualitas. 2

Reviu laporan keuangan sebagaimana disampaikan di atas bertujuan un keyakinan akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi yang disajikan keuangan sebelum disampaikan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga kepada P Menteri Keuangan. Reviu tidak memberikan dasar untuk menyatakan pendapat sebagaima karena dalam reviu tidak mencakup pengujian atas pengendalian intern, p pengendalian, pengujian catatan akuntansi dan pengujian atas respon terha keterangan, dengan cara pemerolehan bahan bukti yang menguatkan m pengamatan, atau konfirmasi dan prosedur tertentu lainnya yang biasa dila audit. Ruang lingkup reviu adalah sebatas penelaahan laporan keuang akuntansi. Sementara itu sasaran reviu adalah untuk memperoleh keyakinan keuangan entitas pelaporan telah disusun dan disajikan sesuai dengan St Pemerintahan. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor 44/PMK.07/2006, mengatakan bahwa reviu adalah prosedur penelusuran angka-angka dalam lap permintaan keterangan,dan analitik yang harus menjadi dasar memadai bagi A Intern untuk memberi keyakinan terbatas bahwa tidak ada modifikasi mate dilakukan atas laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut sesuai Akuntansi Pemerintahan. b. Sasaran Reviu Laporan Keuangan Kementerian/lembaga Sasaran reviu adalah penyelenggaraan akuntansi dan penyajian lap kementerian/lembaga termasuk penelaahan atas catatan akuntansi dan dokum diperlukan. Dalam melakukan reviu tidak termasuk kegiatan pengujia pengendalian intern, catatan akuntansi dan dokumen sumber dan tidak termasuk pengujian atas respon permintaan keterangan. Dengan demikian reviu dititikberatkan pada unit akuntansi dan atau akun laporan keuangan kementerian/lembaga yang berpotensi tinggi terhadap permasalahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan atau penyajian Laporan Keuangan Kementerian Negara atau Lembaga.

c. Unit yang Mereviu Laporan Keuangan Kementerian/lembaga Sesuai denganpasal 33 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 08 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan PP 60 tahun 2008 pasal 57 ayat 1 serta Pasal 32 ayat (4) sampai dengan (6), Aparat Pengawasan Intern Kementerian Negara/Lembaga melakukan reviu atas laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. PMK 171/PMK.05/2007 juga menyebutkan bahwa laporan keuangan kementerian/lembaga yang telah direkonsiliasi dengan Ditjen PBN cq. Dit APK akan direviu oleh aparat pengawasan intern Kementerian Negara/Lembaga. Selanjutnya dalam Perdirjen Perbedaharaan nomor 44/PB/2006 pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa Aparat Pengawasan Intern Kementerian Negara/Lembaga wajib melakukan reviu atas laporan keuangan. Berdasarkan berbagai peraturan di atas dapat disimpulkan bahwa pihak yang wajib melakukan reviu laporan keuangan adalah Aparat Pengawas Intern Kementerian Negara/lembaga atau biasa disebut sebagai Inspektorat Jenderal. Apabila Kementerian Negara/Lembaga belum memiliki Aparat Pengawasan Intern, Sekretaris Jenderal/pejabat yang setingkat pada Kementerian Negara/Lembaga.menunjuk beberapa orang pejabat di luar Biro/Bidang Keuangan untuk melakukan reviu atas laporan keuangan (Perdirjen Perbendaharaan no 44/PB/2006, Pasal 2 ayat 2). Untuk dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan, PMK 156/PMK.07/2008 sebagaimana telah diubah dengan PMK nomor 248/PMK.07/2010 menyatakan bahwa Aparat Pengawas Intern Kementerian/lembaga melakukan reviu atas laporan keuangan Dana Dekonsentrasi dan/atau Dana Tugas Pembantuan apabila kementerian/lembaga belum memiliki aparat pengawas intern. Sekretaris Jenderal/Pejabat yang setingkat pada kementerian/lembaga menunjuk beberapa orang pejabat di luar Biro/Bidang Keuangan untuk melakukan reviu atas laporan keuangan. Tata cara reviu dan penyampaian hasil reviu laporan keuangan mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat. d. Standar Reviu atas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 2008, Pasal 57 ayat (5), Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara menetapkan standar reviu atas laporan keuangan. Standar ini digunakan oleh : (1) Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan pengawasan intern dalam melakukan reviu atas laporan keuangan kementerian negara/lembaga sebelum disampaikan menteri/pimpinan lembaga kepada Menteri Keuangan. 4

Menteri Keuangan selaku disampaikan gubernur kepada Badan Pemeriksa Bendahara Umum Negara menetapkan standar reviu Keuangan. (3) Inspektorat Kabupaten/Kota dalam melakukan reviu atas laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota atas laporan keuangan dan sebelum disampaikan bupati/walikota kepada Badan digunakan oleh: Inspektorat Jenderal Inspektorat Provinsi Inspektorat Kabupaten/Kota BPKP (2) Inspektorat Provinsi dalam melakukan reviu atas laporan keuangan pemerintah daerah provinsi sebelum Pemeriksa Keuangan. (4) BPKP dalam melakukan reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan Menteri Keuangan kepada Presiden Sesuai dengan amanah PP 60 tahun 2008 pasal 57 tersebut Menteri Keuangan telah menetapkan PMK no 41/PMK.09/2010 tentang Standar Reviu atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Berdasarkan Pasal 1 PMK no. 41/PMK.09/2010, Standar Reviu Atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga, yang selanjutnya disebut Standar Reviu, adalah prasyarat yang diperlukan oleh Aparat Pengawasan Intern Kementerian Negara/Lembaga untuk menjalankan dan mengevaluasi pelaksanaan reviu atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Standar tersebut di atas bertujuan untuk: (1) memberikan prinsip-prinsip dasar yang diperlukan dalam praktek reviu; (2) menyediakan kerangka untuk menjalankan dan meningkatkan nilai tambah reviu; (3) menetapkan dasar-dasar untuk mengevaluasi pelaksanaan reviu; dan (4) mendorong peningkatan kualitas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. e. Langkah-langkah Mereviu Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga Dilihat dari waktu pelaksanaan reviu, reviu atas laporan keuangan dilakukan secara paralel dengan pelakanaan anggaran dan penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Yang dimaksud paralel adalah reviu dilakukan sepanjang pelaksanaan anggaran dan tidak menungguu laporan keuangan Kementerian/Lembaga selesai disusun. Kebijakan ini diambil karena terbatasnya waktu yang tersedia bagi kementerian/lembaga untuk menyusun dan menyampaikan laporan keuangan ke Menteri Keuangan. 5

Untuk mencapai tujuan reviu sebagaimana telah dibahas pada bagian di atas, apabila pereviu menemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam penyajian laporan keuangan, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan atau kesalahan tersebut secara berjenjang. Reviu dilakukan dengann aktivitas, pertama, menelusuri laporan keuangan ke catatan akuntansi dan dokumen sumber. Kedua, meminta keterangan mengenai proses pengumpulan, pengikhtisaran, pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan. Ketiga, meminta keterangan mengenai kompilasi dan rekonsiliasi laporan keuangan kementerian/lembaga dengan Bendahara Umum Negara secara berjenjang. Dan keempat, kegiatan analitik untuk mengetahui hubungan dan hal-hal yang kelihatannya tidak biasa. Terdapat beberapa langkah reviu yaitu : (1) Pastikan bahwa rekonsilias belanja telah dilakukan antara unit akuntansi dengan KPPN melalui permintaan keterangan dan penelusuran ke Berita Acara Rekonsiliasi. (2) Lakukan uji petik atas transaksi belanja dan pastikan bahwa setiap transaksi tersebut telah didukung dokumen pengeluaran yang sah, melalui penelusuran ke dokumen Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). (3) Pastikan bahwa pengembalian belanja hanya merupakan transaksi pengembalian belanja untuk periode berjalan, melalui permintaan keterangan dan penelusuran jurnal transaksi ke dokumen Surat [Apabila pereviu menemukan kelemahan dalam Setoran Bukan Pajak (SSPB). penyelenggaraann akuntansi (4) Pastikan bahwa pengembalian belanja periode dan/atau kesalahan dalam sebelumnya telah diakui dan dicatat sebagai penyajian laporan keuangan, Penerimaan Negara Bukan Pajak, dengan melakukan maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus permintaan keterangan dan penelusuran jurnal segera melakukan perbaikan transaksi ke dokumen SSBP. (5) Pastikan bahwa setiap belanja modal telah dicatat dan/atau koreksi atas kelemahan dan atau kesalahan tersebut dalam jurnal korolari dan menambah Aset Tetap, dengan melakukan penelusuran dokumen SPM dan SP2D ke jurnalnya. g] secara berjenjang 6

f. Syarat sebagai Pereviu Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga Untuk mencapai efektivitas reviu atas laporan keuangan, pereviu harus memiliki kompetensi tertentu. Sesuai dengan tujuan reviu, tim reviu secara kolektif seharusnya memiliki kompetensi sebagai berikut : (1) Menguasai standar akuntansi pemerintahan; (2) Menguasai Sistem Akuntansi Instansi yaitu Sistem Akuntansi Keuangan dan Sistem Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara; (3) Memahami proses bisnis atau kegiatan pokok unit akuntansi yang direviu; (4) Menguasai dasar-dasar Audit (5) Mengusasi teknik komunikasi; dan (6) Memahami analisis basis data. g. Laporan Reviu Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga Hasil reviu dituangkan dalam Pernyataan Telah Direviu dan sesuai dengan Perdirjen Perbendaharaan no 44/PB/2006 pasal 3 ayat (3). Pernyataan Telah Direviu ditandatangani oleh Aparat Pengawasan Intern Kementerian Negara/Lembaga. Selanjutnya sesuai dengan Pasal 4 ayat (1) Pernyataan Telah Direviu merupakan salah satu dokumen pendukung untuk penyusunan Statement of Responsibility (Pernyataan Tanggung Jawab) oleh Menteri/Pimpinan Lembaga. Pasal 4 ayat (2) menyatakan bahwa Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang Hasil reviu dituangkan dalam disampaikan kepada Menteri Keuangan disertai Pernyataan Telah Direviu dan dengan Pernyataan Tanggung Jawab yang sesuai dengan Perdirjen ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga dan Perbendaharaan no 44/PB/2006 pasal 3 ayat (3). Pernyataan Pernyataan Telah direviu yang ditandatangani oleh Telah Direviu ditandatangani Aparat Pengawasan Intern Kementerian oleh Aparat Pengawasan Intern Negara/Lembaga. Kementerian Negara/Lembaga 7

Daftar Pustaka Pemerintah Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Pemerintah Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah tentang Pelaporan Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Pemerintah Republik Indonesia, Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsetrasi dan Dana Tugas Pembantuan Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan nomor 248/PMK..07/2010 Perubahan atas PMK 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan nomor 41/PMK.09/2010 tentang Standar Reviu atas laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Kementerian Keuangan RI,Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor Pedoman Pelaksanaan Reviu Laporan Kementerian/Lembaga 44/PB/2006 tentang Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan Atas PMK Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat 8