Model Data Spasial. by: Ahmad Syauqi Ahsan

dokumen-dokumen yang mirip
Tujuan. Model Data pada SIG. Arna fariza. Mengerti sumber data dan model data spasial Mengerti perbedaan data Raster dan Vektor 4/7/2016

3/17/2011. Sistem Informasi Geografis

Pemrosesan Data DEM. TKD416 Model Permukaan Digital. Andri Suprayogi 2009

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12)

Dunia Nyata dan SIG. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Sistem Informasi Geografis. Model Data Spasial

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

Sumber Data, Masukan Data, dan Kualitas Data. by: Ahmad Syauqi Ahsan

KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

Analisa Spasial. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Apa itu DATA? Apa bedanya DATA & INFORMASI?

Tujuan. Data dan SIG. Arna fariza. Mengerti data dan informasi Mengerti tentang sistem informasi geografis 3/8/2016

Pengertian Sistem Informasi Geografis

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014

Model Data GIS. Arif Basofi PENS 2014

A. Pendahuluan Sistem Informasi Geografis/GIS (Geographic Information System) merupakan bentuk cara penyajian informasi terkait dengan objek berupa

Tujuan. Dunia Nyata dan SIG. Arna fariza. Mengubah dunia nyata menjadi informasi geografis di komputer 3/17/2016

PEMANFAATAN DATA SPACIAL UNTUK REFRENSI KERUANGAN

MODEL DATA SPASIAL DALAM SIG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Data, Informasi, Sistem Informasi, dan SIG. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Pengumpulan dan Integrasi Data. Politeknik elektronika negeri surabaya. Tujuan

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.59/Menhut-II/2013 TENTANG TATA CARA PENETAPAN BATAS DAERAH ALIRAN SUNGAI

Informasi Geografis untuk Kepadatan Lalu Lintas

Geographic Information and Spatial Information

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

Gambar 2. Peta Batas DAS Cimadur

LAYERING INFORMASI PETA DAN TABULASI UNTUK INFORMASI KEPADATAN LALU LINTAS

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO

Sistem Informasi Geografis:

Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA

Teknik Informatika UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU. Hari Aspriyono, S.Kom

PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peluang pasar dan arti ekonomi cukup baik. digunakan untuk pertanian dan perkebunan. Dinas Pertanian adalah sebuah

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kuliah ke 9 Data Spasial

KEMAMPUAN GIS RASTER. Tujuan

12. DAERAH ALIRAN SUNGAI

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Dunia Nyata dan GIS. by: Arif Basofi

K NSEP E P D A D SA S R

GIS UNTUK PENATAAN DAN MANAJEMEN TATA RUANG

Sistem Informasi Geografis. Widiastuti Universitas Gunadarma 2015

BAB IV. Ringkasan Modul:

Nur Meita Indah Mufidah

- Sumber dan Akuisisi Data - Global Positioning System (GPS) - Tahapan Kerja dalam SIG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN MODEL TIGA DIMENSI (3D) SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK VISUALISASI WILAYAH KOTA

17.2 Pengertian Informasi Geografis

Data Spasial. Pendahuluan. Pengertian Data Spasial. Dhani Gumelar Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a) Purwadhi (1994) dalam Husein (2006) menyatakan: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta

Session_02 February. - Komponen SIG - Unsur-unsur Essensial SIG. Matakuliah Sistem Informasi Geografis (SIG)

MANAJEMEN DATA INPUT DATA

ANALISIS KETINGGIAN MODEL PERMUKAAN DIGITAL PADA DATA LiDAR (LIGHT DETECTION AND RANGING) (Studi Kasus: Sei Mangkei, Sumatera Utara)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peranan Geographic Information System (GIS) pada Operasi Udara

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS: Prinsip Dasar dan Pengembangan Aplikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan,

PENUNTUN PRAKTIKUM Inderaja dan Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Remote Sensing (Penginderaan Jauh)

BAB 11: GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Data Spatial & A Spatial Serta Sekilas Pengantar AutoCAD. Adipandang Y 11

[Type the document title]

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA ALAM BANJIR JAKARTA SELATAN

Tujuan. Pengenalan SIG

BAHAN DAN METODE. Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian

Geographic Information System (GIS) Arna Fariza TI PENS. Apakah GIS itu?

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

16) Setelah layer contour masuk pilihan, pada kolom height_field pilih Elevation, dan pada kolom tag_field pilih <None>. Klik tombol OK.

Pemodelan Hidrologi Untuk Identifikasi Daerah Rawan Banjir Di Sebagian Wilayah Surakarta Menggunakan SIG

Kualitas Data Spasial. Arif Basofi PENS 2017

1. BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Intro to GIS. by: Ahmad Syauqi Ahsan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Coding SIG

RANCANGAN POLA PENGEMBANGAN IRIGASI POMPA DANGKAL BERDASARKAN DATA GEOSPASIAL PADA DAERAH IRIGASI POMPA III NAGARI SINGKARAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .

Analisa Data Foto Udara untuk DEM dengan Metode TIN, IDW, dan Kriging

KOMPONEN VISUALISASI 3D

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

KONSEP TINGGI DAN CARA PENGAMBILAN DATA. Pengantar Surveying

TINJAUAN PUSTAKA. Daerah Aliran Sungai Asahan. harafiah diartikan sebagai setiap permukaan miring yang mengalirkan air

LAPORAN PRAKTIKUM III Model Terrain Digital (MTD)

Daftar Isi. Daftar Isi Daftar Gambar Bab 1. Pendahuluan... 5

Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika FT UGM TGGM KARTOGRAFI DIGITAL. Oleh Gondang Riyadi. 21 March 2014 Kartografi - MGR

Pengenalan Sistem Informasi Geografis

BAB II DASAR TEORI 2. 1 Fotogrametri

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah: Sistem Informasi Geografi. Oleh: Purwanto, S.Pd., M.Si

BAB V TINJAUAN MENGENAI DATA AIRBORNE LIDAR

Transkripsi:

Model Data Spasial by: Ahmad Syauqi Ahsan

Peta Tematik Data dalam SIG disimpan dalam bentuk peta Tematik Peta Tematik: peta yang menampilkan informasi sesuai dengan tema. Satu peta berisi informasi dengan tema yang sama Contoh: Peta Kawasan Konservasi Peta Irigasi Peta Lahan Kritis Peta Wilayah Kecamatan Peta Penggunaan Lahan Dan lain-lain

Data Spasial GIS memodelkan dunia nyata kedalam computer. Ahli geografi dan ahli computer telah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk meneliti berbagai solusi untuk pemodelan ini. It s complicated. Elemen paling dasar yang harus diketahui oleh pengguna GIS adalah struktur data spasial (spatial data structures)

Raster VS Vektor Dua tipe (format) model data utama dari GIS adalah Raster dan Vektor. Objek pada dunia nyata dapat dimodelkan menjadi: titik (point) garis (line), dan poligon (area/region)

Model Data Raster Data Raster merupakan data berbasiskan cell seperti foto satelit atau model data ketinggian (Digital Elevation Model DEM). Sederhananya, data raster merupakan tabel raksasa dimana tiap piksel mempunyai nilai antara 0 sampai 255. Nilai ini dapat digunakan untuk merepresentasikan ketinggian, suhu, dan lain-lain. Model data raster biasanya digunakan untuk merepresentasikan data dengan variasi yang kontinyu (misal: ketinggian atau suhu).

Model Data Raster #2 Kelebihan Struktur data sederhana Bagus digunakan untuk data kontinyu Berbagai tipe fitur (titik, garis, dan poligon) dapat direpresentasikan kedalam satu tipe fitur saja yaitu cell. Perhitungan peta (map algebra) dapat dilakukan dengan sangat cepat dimana layer data rasters diperlakukan sebagai elemen dalam ekspresi matematis Analisa data multi-layer atau multivariate dapat dilakukan dengan mudah (missal: analisa dan pemrosesan gambar satelit) Layer raster dapat didapatkan dengan metode yang lebih mudah dan murah

Model Data Raster #3 Kekurangan Memerlukan ruang penyimpanan data yang besar Tampilan dan akurasi posisinya sangat bergantung pada resolusi spasialnya Proses transformasi koordinat dan proyeksi petanya sedikit lebih sulit dilakukan Sangat sulit untuk menyajikan hubungan topologi dan jaringan Bekerja dengan beberapa layer yang berbeda skala dapat menjadi mimpi buruk

Visualisasi Data Raster Digital Elevation Model

Model Data Vektor Objek di dunia nyata dimodelkan dalam bentuk titik (point), garis (line/route), dan poligon (area/region). Selain ketiga bentuk dasar tadi, data vector juga dapat direpresentasikan menggunakan TIN (Triangular Irregular Network). Titik Garis Poligon

Model Data Vektor #2 Kelebihan Dapat secara akurat merepresentasikan bentuk dan ukuran objek yang sebenarnya Dapat menghasilkan keluaran peta dengan kualitas tinggi Penggunaan tempat penyimpanan yang efisien Cocok untuk merepresentasikan data yang bersifat tidak kontinyu (hotel, danau, jalan, sungai, dll) Kekurangan Struktur data bervariasi mulai dari yang sederhana sampai yang sangat kompleks Data unsur spasialnya tidak mudah dimanipulasi Beberapa analisa spasial sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan Sulit untuk disimulasikan

Surfaces Surface menambahkan dimensi z (tinggi/elevasi) pada koordinat x, y (bias juga diterapkan pada latitude dan longitude). Semua data yang bersifat kontinyu dapat direpresentasikan sebagai surface. Seperti: Data ketinggian Data curah hujan Data tekanan udara Data kepadatan penduduk Data tingkat kejahatan Dan lain-lain. Data tingkat kejahatan

Metode Dasar untuk Menggambarkan Surfaces DEM (Digital Elevation Model): merupakan himpunan titik-titik dengan lokasi beraturan yang berdimensi x-y, dengan penambahan informasi pada dimensi z. Dimensi z biasanya digunakan untuk menyimpan informasi ketinggian, tetapi tidak menutup kemungkinan digunakan untuk menyimpan informasi lainnya. TIN (Triangulated Irregular Network): merupakan himpunan segitiga-segitiga yang saling berdempet dan tidak bertumpuk (overlap) dengan koordinat x-y dan ketinggian z untuk setiap vertex-nya. Hubungan topologi antar segitiga-segitiga dengan tetangganya juga turut disimpan dalam TIN. Garis Kontur (Contour Line): merupakan himpunan garis-garis dimana setiap garis mempunyai ketinggian z yang sama. Garis-garis tersebut ditampilkan pada interval yang ditentukan. Di dalam bentuk digital, terminologi Digital Terrain Model (DTM) dapat digunakan untuk menyebut tiga macam metode representasi diatas.

Penyimpanan Data Surfaces Data surface 3D dapat disimpan kedalam ArcGIS menggunakan satu dari dua jenis tipe data berikut ini: Sebagai GRID, yang merupakan model data raster pada ArcInfo Sebagai TIN, yang merupakan bentuk vector dari data surfaces Ketika anda mendownload data surface 3D dari internet, data tersebut dapat berbentuk: Format DEM, yang dikembangkan oleh USGS Format SDTS (Spatial Data Transfer Standart), yang merupakan standart dari FGDC (Federal Geographic Data Committee). Format E00 yang merupakan format teks dari ESRI Point & Breaklines Untuk melakukan analisa dan visualisasi pada ArcGIS, data surfaces harus dikonversi ke bentuk GRID atau TIN terlebih dahulu Garis Kontur dapat disimpan sebagai garis-garis vektor, namun format ini hanya digunakan untuk visualisasi data surfaces saja (tidak untuk analisa).

Digital Elevation Model (DEM) GRID merupakan format data raster dari ESRI yang dapat digunakan untuk untuk menyimpan data DEM. Kelebihan: Konsep pemodelan sederhana. Data dapat dibaca dengan mudah dan murah. Mudah untuk dihubungkan dengan data raster yang lain. Titik-titik yang terletak tidak beraturan dapat diubah menjadi beraturan dengan interpolasi. Kekurangan: Tidak bisa menyesuaikan dengan keberagaman dalam suatu wilayah (terrain) Fitur-fitur yang linier tidak bisa direpresentasikan dengan baik.

TIN (Triangular Irregular Network) TIN dapat digunakan untuk menyimpan data surfaces (dan DEM) dengan format vektor. Kelebihan: Efisien. Hanya membutuhkan beberapa segitiga untuk menyimpan data area datar. Mudah digunakan untuk beberapa analisa: slope, aspect, volume Kekurangan: Analisa yang melibatkan layer lain sulit dilakukan.

Contour (isolines) Lines Kelebihan: Dipahami oleh kebanyakan orang. Mudah memahami arti dari gambar: Close lines = steep slope Uphill V = stream Downhill V = ridge Circle = hill top atau basin Kekurangan: Susah untuk direpresentasikan di computer, tidak model digital yang baku. Harus dikonversikan ke format raster atau TIN untuk proses analisa. valley ridge hilltop

Overlay on 3D Surfaces

Questions and Answers Thank You