BUDIDAYA TANAMAN LADA RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS TEKNOLOGI Bio~FOB Wednesday, 12 December :41 - Last Updated Thursday, 13 December :11

dokumen-dokumen yang mirip
Teknis Budidaya Tanaman Kakao Ramah Lingkungan Dengan Teknologi Bio~FOB

Budidaya Tanaman Tembakau Dengan Teknologi Bio~FOB

Teknik Pembenihan Acacia Spp. (Akasia) Bebas Penyakit

Teknik Budidaya Bawang Merah Ramah Lingkungan Input Rendah Berbasis Teknologi Mikrobia PGPR

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

PERBANYAKAN BAHAN TANAM LADA DENGAN CARA STEK

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

BUDIDAYA TANAMAN PADI SECARA ORGANIK BERBASIS TEKNOLOGI Bio~FOB Monday, 26 September :56 - Last Updated Wednesday, 20 February :19

Teknologi BioFOB-HES (High Energy Soil)

Oleh Kiki Yolanda,SP Jumat, 29 November :13 - Terakhir Diupdate Jumat, 29 November :27

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca dan Laboratorium Ilmu Tanaman

Teknologi Produksi Ubi Jalar

Agro inovasi. Inovasi Praktis Atasi Masalah Perkebunan Rakyat

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Teknik Perbanyakan Lada Secara Cepat dan Masal melalui Kebun Induk Mini PENDAHULUAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Produksi Bibit Lada Sehat dengan Teknologi Bio-FOB PENDAHULUAN

Teknik Budidaya Singkong Mekarmanik Teknologi MiG-6PLUS

POKOK BAHASAN JENIS-JENIS TANAMAN REMPAH DI INDONESIA

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

3. METODE DAN PELAKSANAAN

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAHAN DAN METODE. = Respon pengamatan µ = Rataan umum α i = Pengaruh perlakuan asal bibit ke-i (i = 1,2) β j δ ij

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG. Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row

Bersama ini kami informasikan beberapa produk/teknologi unggulan kami yang layak untuk digunakan.

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

MODEL SIMULASI KELAYAKAN LAHAN PENGEMBANGAN LADA ORGANIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

TEKNOLOGI BUDIDAYA LADA DI LAHAN BEKAS TAMBANG

TUGAS KARYA ILMIAH BISNIS KOPI. NAMA: PIPIT RAFNUR SASKORO NIM : Kelas : 11.S1.SI

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI

Teknik budidaya tanaman pisang (Musa sp)

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

POKOK BAHASAN JENIS-JENIS TANAMAN REMPAH DI INDONESIA

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

BUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

(Piper retrofractum VAHL.) DAN CABE JAWA PERDU DARI TIGA SENTRA PRODUKSI DENGAN KERAGAMAN INTENSITAS CAHAYA DAN PEMUPUKAN.

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

Sumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May

PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lada (Piper nigrum L) atau yang sering disebut merica adalah salah

PERBANYAKAN BAHAN TANAM NILAM DENGAN CARA SETEK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

2 METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan. Rancangan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

BAB III BAHAN DAN METODE. Untuk menguji hipotesis penelitian, digunakan data berbagai variabel yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

Benih lada (Piper nigrum L)

Teknologi Pertanian Sehat Kunci Sukses Revitalisasi Lada di Bangka Belitung

Mengenal Penyakit Busuk Batang Vanili. Oleh : Umiati

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit PTPN 7 Unit Usaha

III. BAHAN DAN METODE. Rajabasa dari bulan Januari 2011 sampai dengan Juni Permata yang diproduksi PT East West Seed Indonesia, gula aren, dedak

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan

PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9

Created By Pesan bibit cabe kopay. Hub SEKILAS TENTANG CARA BERTANAM CABE KOPAY

Transkripsi:

Budidaya Tanaman Lada Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB PENDAHULUAN Lada (Piper nigrum L.) merupakan tanaman rempah-rempah yang potensial dan mempunyai nilai ekonomi tinggi dalam perdagangan internasional. Menurut sejarah dan sumber literature, tanaman lada termasuk tanaman yang banyak dikembangkan di Indonesia berasal dari daerah Ghat Barat, India. Buktinya pada tahun 100-600 SM banyak koloni Hindu yang datang ke Indonesia. Diperkirakan mereka inilah yang membawa bibit lada pertama kalinya ke Indonesia. Usaha lada sekarang banyak dilirik orang. Banyak orang yang mengetahui bahwa usaha ini mempunyai prospek yang cerah. Prospek ini didukung dengan adanya pasar yang terbuka baik didalam maupun diluar negeri, serta harganya yang lumayan tinggi. 1 / 10

Beberapa tahun terakhir luas pertanaman dan produksi lada Indonesia mengalami penurun dengan produktivitas berkisar 0,8 kg/tanaman. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan tersebut antara lain: (1) harga lada yang kurang menguntungkan karena biaya produksi tinggi, (2) serangan penyakit yang sulit diatasi oleh petani, dan (3) lahan yang telah ditanami betahun-tahun miskin akan bahan organik dan mikro-organisme berguna. Selama ini petani masih menerapkan teknik budidaya lada tradisional berdasarkan pengalaman dan informasi yang diperoleh secara turun temurun. Dalam kegiatan budidaya petani: (a) tidak menggunakan pupuk kandang (organik), padahal pupuk organik penting dalam hal perbaikan sifat fisis, kimia dan biologi tanah, (b) dan hama penyakit yang merupakan masalah krusial yang dikendalikan dengan pestisida kimiawi. Praktek budidaya tersebut di atas tidak ramah lingkungan. Budidaya Lada Ramah Lingkungan. Budidaya lada ramah lingkungan merupakan proses kegiatan budidaya lada yang memperhatikan kaidah-kaidah ramah lingkungan, meminimalisir penggunaan bahan-bahan kimia serta tidak merusak lingkungan. Kegiatan budidaya ramah lingkungan lebih mengutamakan penggunaan bahan-bahan organik, menggunakan bahan-bahan yang tidak menyebabkan kerusakan lingkungan. Paket teknologi budidaya lada ramah lingkungan berbasis teknologi Biofob meliputi: 1. Penggunaan bahan organic (OrganoTRIBA/OrganoTRIBA Plus), 2. Penggunaan bibit sehat dan toleran penyakit (bibit BioFOB), dan 3. Penggunaan pestisida organik atau agensi hayati untuk pengendalian hama penyakit (Siori SPO, Mitol 20EC, BioTRIBA BT3). Oleh karena itu di dalam budidaya lada ramah lingkungan harus memasukkan ketiga komponen tersebut untuk memberikan hasil yang optimal. PEMBIBITAN DENGAN METODA Bio~FOB. Bibit. Bibit tanaman lada dapat dikembangbiakan dengan cara vegatif. Pengembangbiakan vegetatif adalah cara memperbanyak bibit dari bagian tanaman itu sendiri. Vegetatif tanaman 2 / 10

lada dapat dilakukan dengan cara stek batang. Bibit stek diperoleh dari potongan batang induk yang berumur 8-12 bulan. Adapun bibit yang berasal dari induk yang berumur lebih dari 12 bulan akan sulit (lambat) tumbuh karena batangnya telah tua. Penyemaian Bibit. Bibit lada asal stek sebaiknya disemaikan terlebih dahulu. Tujuannya untuk menumbuhkan akar-akar lekat di setiap ruas buku dan mengusahakan agar mata tunas baru bisa tumbuh. Dengan tumbuhnya akar lekat dan tunas baru, bibit lebih cepat beradaptasi di tempat yang baru sehingga dapat tumbuh dengan sempurna. Pembibitan dengan teknik Biofob adalah untuk memperoleh bibit lada yang berkwalitas bebas dan relatif tahan terhadap penyakit, dengan prosedur sebagai berikut: 1. Bahan tanaman yang dapat digunakan adalah berasal dari : (a) kebun induk yang telah dibangun oleh penakar, (b) kebun unggul lokal milik dinas perkebunan setempat, (c) (d) lembaga penelitian lainnya dan (e) petani yang telah dibina oleh penakar, Lembaga penelitian atau dinas perkebunan setempat. 2. Apabila menggunakan bahan tanaman dari petani binaan maka diketahui asal usulnya dan varitas diusahakan seperti petaling, natar 1, natar2, LDL. 3. Kebun lada yang dimaksud diutamakan yang belum berproduksi dan atau bebas dari gejala penyakit. Stek yang digunakan diambil bagian dari sulur panjat dan sudah berkayu. 4. Setelah bahan tanaman tiba dari lapangan dalam keadaan segar, stek dipotong setiap 2 buku, kemudiaan dicelup kedalam larutan Bio-FOB EC selama 30 menit atau ujung atas dan bawah dioles/ditotol dengan formula Bi o F OB WP. 5. Setelah 30 menit, stek dikeluarkan dari larutan Bio-FOB EC, ujung bawah dioles dengan Bio -FOB WP kemudiaan ditanam (dalam polybag) mengandung media tumbuh sebagai berikut: Organo-Triba (Pupuk organik yang telah diberi/diproses Bio TRBA) + tanah + pasir (1:1:1). Apabila menggunakan formula BioFOB WP stek dapat ditanaman langsung pada palybag. Selajutnya bibit disimpan dalam rumah plastik/kaca atau sukup plastik dalam rumah atap paranet (intensitas cahaya 35%). 6. Selama masa tersebut bibit disiram dengan air aqua setiap 3 7 hari, tergantung dari kelembaban dan sukup plastik dibuka setiap hari pada pukul 9.00 10.00. Untuk merangsang perakaran dapat disiram dengan larutan BioTRIBA 10% setiap 2 3 minggu sekali. 3 / 10

7. Selama stek dalam polibag agar dimonitor setiap saat. Bibit yang kurang sehat dipisahkan dan dimusnahkan. Satu bulan setelah stek ditanam akan tumbuh tunas-tunas baru dan dikelompokkan, sehingga setiap kelompok akan seragam umurnya. Apabila sulur telah berdaun 2-3 maka diberi tegakan dari bambu. Secara bertahap sungkup dibuka. 8. Bibit siap salur setelah 3 4 bulan, setek telah tumbuh menjadi bibit lada telah menghasilkan buku/daun 7-9 dan bibit siap tanaman dilapangan. 9. Bahan dan alat digunakan antara lain adalah; 3 macam formula Bio-FOB, paranet 25-35% cahaya, OrganoTRIBA (Pupuk organik yang telah diberi/diproses BioTRIBA) rumah kaca/plastic, pentuntunasan paranet 35%dan Mitol 20EC. TAHAPAN BUDIDAYA Pembukaan lahan dilakukan dengan cara membersihkan semak-semak atau pohon. Kemudian dilakukanpengajiran dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m, penanaman tiang panjat hidup dan pembuatan lubang tanam 60 x 40 x 40 cm. Sebagai pupuk dasar gunakan pupuk kandang yang telah diproses dengan menggunakan decomposer BioTIBA BT1 dengan dosis 2 kg 3 kg setiap lubang tanam. Penanaman dilakukan setelah dua minggu pemberian pupuk dasar dengan menggunakan bibit BioFOB. Untuk menekan pertumbuhan gulma dan mengurangi dampak erosi dilakukan penanaman Arachis pintoii di antara tanaman lada. Persaingan Arachis dengan tanaman lada dapat dilakukan dengan cara pembokoran secara berkala. Persiapan Tiang Panjat Tiang panjat yang digunakan untuk tanaman lada sebaiknya yang berdaun tidak terlalu rapat, umumnya menggunakan tanaman dadap atau cebreng/gamal. Tanaman dadap tidak dianjurkan sebagai tiang panjat karena mengeluarkan zat alelopaty yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman pokok. Tinggi tanaman tiang panjat 1.5 m di atas permukaan tanah. 4 / 10

Penanaman Persiapan lahan untuk penanaman dilakukan pada musim kemarau, lubang tanam disiapkan dengan ukuran 60 x 40 x 40 cm atau 25 x 25 x 25 Cm dengan jarak tanam 1 m x 1,5 m untuk lada perdu, sedangkan jarak jarak tanam 2m x 2 m / 2,5m x 2,5 m untuk lada panjat. Pada waktu menjelang musimk hujan, setiap lubang dicampur dengan lapisan tanah atas sampai terbentuk guludan di atas lubang setinggi 15 20 Cm. Setelah cukup hujan, bibit ditanam dengan satu ruas batang di bawahnya berada dalam lubang. Untuk lada panjat cara menanamnya dimiringkan kea rah tiang panjat lebih kurang 15 C. Pemupukan Pupuk yang diberikan untuk budidaya lada paket Bio~FOB untuk pupuk anorganik dapat dikurangi 30 50% dari dosis anjuran setiap lokasi. Untuk semulasi menggunakan dosis anjuran tanaman lada di Lampung sebagai berikut (Tabel 1) : Tabel 1. Contoh simulasi penggunaan pupuk organotriba/organotriba Plus dan hayati BioTRIBA BT2 dengan dosis anjuran pupuk an organic : Urea = 80g/phn/thn, SP-36 = 80g/ha/thn, KCL=110g/ha/thn dan Super Dolomit =600g/phn/thn. Jenis pupuk Dosis (/phn/thn) 100% pupuk an organik tanpa OrganoTRIBA Plus dan hayati BioTRIBA BT2 Dosis (phn/thn) 70% pupuk an organik + pupuk organotriba Plus/Biost dan hayati BioTRIBA B Dosis (/phn/thn) 50% pupuk an organic + pupuk OrganoTRIBA Plus dan hayati BioTRIBA B 5 / 10

1. Urea 2. SP-36 3. KCL 4. Super Dolomit 5. Pupuk Organik 120g 120g 160g 600g 3000g 84g 6 / 10

84g 112g 420g 1000g 60g 60g 80g 300g 0g 1. OrganoTRIBA Plus/ OrganoTRIBA 2. Hayati BioTRIBA BT2 7 / 10

0 g 0 g 500g/2000g 40ml 900g/3000g 8 / 10

60ml Keterangan: Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September - Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April) Aplikasi hayati HatayiBioTRIBA BT2/Hayati Siori dilakukan setiap 3 4 bulan sekali dengan dosis 10-20ml disiram pada panggal batang atau dibuat lubang pada 4 titik pada setiap tanaman dan larutan Hayati BioTRIBA BT2 dimasukkan kedalam lubang tadi. Aplikasi OrganoTriba Plus atau organotriba dapat dilakukan bersamaan dengan pupuk an organic dan hayati BioTRIBA BT2 1 minggu setelah pemupukan an organik. OrganoTRIBA adalah pupuk organic yang diproduksi dengan menggunakan biodekomposer Biotriba BT1 OrganoTRIBA Plus adalah pupuk organic yang diproduksi dari mineral alam, protein alam, bahan organik pilihan, mengandung hara lengkap, fitohormon, enzim dan mikroba pemacu tumbuh. Pengendalian Hama Penyakit. Penyakit yang menyerang tanaman lada meliputi penyakit busuk pangkal batang yang disebabakan_oleh jamur P.Capsici, penyakit kuning yang sebabkan oleh nematoda R similis 9 / 10

dan M. Incognita, penyakit keriting yang disebabkan oleh virus, hama penggerek batang, hama penghisap buah dan bunga lada. Berdasarkan pengalaman lapangan apabila petani menggunakan paket BioFOB maka serangan hama penyakit sangat berkurang. Untuk pengendalian Hama Penyakit lada ramah lingkungan dilakukan secara kultur teknik dan pestisida atau agensi hayati: Agensi hayati (BioTRIBA BT3, Beuveria bassiana ). BioTRIBA BT3 mengandung Bacillus, Aspergillus dan Trichodema yang merupakan agen hayati penyakit tanaman. Beuveria bassiana mengendalikan hama penghisap bunga dan buah lada. Penggunaan pestisida nabati/organic seperti Mitol 20 EC untuk mengendalikan penyakit dan Siori untuk mengendalikan hama. Beberapa bahan yang dapat digunakan dilapangan seperti : ekstrak biji bengkuang, tepung cengkeh, ekstrak biji mimba dan ekstrak akar tuba. Penggunaan paket teknologi budidaya lada ramah lingkungan berbasis Teknologi BioFOB selain lingkungan dan produk lada putih/hitam tidak mengandung residu pestisida sehingga akan meningkatkan daya saing di pasar internasional. 10 / 10