BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam hal apapun termasuk dalam dunia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat berperan penting perannya bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS X SMK TARUNA BHAKTI MALANG TAHUN AJARAN 2008/2009. Oleh: Rovimiyanti SMK Taruna Bhakti Malang.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. membaca, menulis, menyimak, berbicara. Setiap keterampilan erat sekali kaitannya

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan secara terselubung atau tidak secara langsung.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran wajib bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa merupakan keterampilan yang memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. benar. Seseorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika pembacanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat menjalin hu-bungan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa fungsi dalam kaitan berkomunikasi. Fungsi bahasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang lainnya. Selain itu, pembelajar juga harus aktif dalam

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

SUWANGSIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif Siswa Kelas VII C SMP Negeri 17 Batanghari. Oleh: Erwansyah RRA1B Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Banyak keterampilan yang harus dikuasai oleh manusia baik sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam meningkatkan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkembang. Kemudian proses pembelajaran dapat dilakukan karena adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran menulis sangat penting untuk diperhatikan, menulis merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam hal apapun termasuk dalam dunia pendidikan. Berkaitan dengan dunia pendidikan pembelajaran menulis merupakan salah satu kunci supaya proses belajar mengajar bisa menjadi lancar. Hal tersebut menunjukkan bahwa tujuan menulis untuk siswa adalah agar siswa mampu mengungkapkan pendapat dan pengetahuan secara tertulis serta memiliki keragaman menulis. Pada kenyataannya menulis tidak dapat lepas dari keterampilan berbahasa lainya yaitu menyimak, mendengar dan berbicara. Menurut Tarigan, (1982: 1) keterampilan berbahasa mempunyai empat macam komponen yaitu mendengarkan (listening skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills), dan menulis (writing skills). Keterampilan menyimak berkenaan dengan bahasa lisan, sedangkan keterampilan membaca dan menulis berkenaan dengan bahasa tulis. Tarigan, (1982:1) mengungkapkan setiap keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah. Keempat 1

keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan, merupakan catur tunggal. Keempat keterampilan berbahasa tersebut sangat mempengaruhi dalam proses komunikasi terutama bagi siswa, karena dalam proses belajar-mengajar siswa di sekolah pasti dengan cara komunikasi. Komunikasi adalah suatu proses untuk mengungkapkan suatu pendapat, ide, ataupun gagasan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dengan demikian keterampilan menulis merupakan salah satu alat komunikasi secara tidak langsung. Dalam hal tersebut menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dengan proses belajar terutama siswa. Selain kemampuan menulis bagi siswa merupakan suatu alat komunikasi, juga merupakan salah satu keterampilan yang ekspresif. Menurut (Tarigan 1982: 3-4) menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini maka sang penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Kemampuan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa. Menulis adalah kegiatan keterampilan yang ekspresif, terutama bagi yang gemar menulis. Penulis dapat mengungkapkan apa yang menjadi keinginanya dengan tulisan. Dalam pelajaran bahasa indonesia terdapat pelajaran mengarang yang tidak lepas dari menulis. Dengan seperti itu siswa dituntut untuk berusahan menuliskan apa-apa yang menjadi keinginannya, jadi menulis juga harus ekspresif dan imajinatif. Selain itu keterampilan menulis karangan juga tidak lepas 2

dari kepaduan paragraf. Dengan demikian, kemampuan menulis diarahkan untuk menyampaikan ide atau fikiran secara tidak langsung kepada komunikan. Keterampilan mengungkapkan ide, gagasan, pesan, dan perasaan secara tertulis harus didukung oleh kemampuan yang dimiliki siswa. Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun menurun akan tetapi merupakan hasil proses belajar-mengajar dan ketekunan berlatih (Akhadiah, 1988: 143). Jadi kemampuan menulis mengalami proses pertumbuhan melalui latihan yang intensif dan bimbingan yang sistematis juga harus memperhatikan aturan-aturan tata bahasa yang benar, seperti tata kalimat, tanda baca, ejaan, kosa kata dan lain-lain. Akhadiah, dkk (1988: 144) menyatakan bahwa menulis paragraf bisa disebut juga dengan menulis karangan pendek (singkat). Di dalam paragraf terdapat satu gagasan utama dan beberapa kalimat penjelas tanpa mengesampingkan tata bahasa yang ada. Misalnya paragraf yang berkaitan dengan fakta yaitu paragraf deskripsi yang sekaligus merupakan pokok pembahasan dalam penelitian ini. Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan tererinci. Menurut Mansurudin, (2010: 125) paragraf merupakan bagian dalam suatu karangan, biasaya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru. Sering pula disebut juga sebagai alenia. Namun, pengertian paragraf yang mendasar dapat berupa karangan mini. Artinya, semua unsur karangan yang panjang ada dalam paragraf. Sedangkan menurut Rofi udin, (dalam Mansurudin, 2010: 126) paragraf dapat diamati dari dua segi, yakni segi isi dan segi struktur. Segi isi, paragraf merupakan suatu pernyataan tentang suatu pokok pikiran atau ide pokok yang dikemukakan secara utuh dan lengkap. Segi struktur, paragraf merupakan sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan dirangkaikan dalam urutan yang teraur dan jelas. Deskripsi adalah gambaran sesuatu yang diungkapkan dengan melihat sesuai 3

dengan fakta yang ada. Menulis deskripsi lebih menekankan pengungkapannya melalui rangkaian kata-kata. Untuk membuat deskripsi yang baik, penulis mengadakan identifikasi terlebih dahulu. Menulis deskripsi dengan mengidentifikasi objek, bertujuan agar para pembaca mengenal objek dan melihat objek yang dipaparkan oleh penulis. Dengan demikian pembaca walaupun tidak langsung berhadapan dengan objek atau barang yang diperkenalkan, pembaca dapat mengetahui hal tersebut melalui uraian atau perincian yang diberikan oleh penulis melalui tulisannya. Karena yang digambarkan dengan kata-kata itu sama dengan kenyataan-kenyataan yang ada dan menjadi ciri objek tersebut. Penelitian yang berhubungan dengan menulis paragraf pernah dilakukan oleh Suparni yang berjudul Kemampuan Mengembangkan Paragraf Badasa Indonesia Kelas I SMU Negeri 8 Malang. Hasil penelitian pada aspek tersebut, siswa tergolong mampu mengembangkan paragraf dengan menyajikan aspek-aspek yang memenuhi syarat kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan. Penelitian Rachma Dian K.K.B yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi Melalui Metode Sugesti-Imajinasi Dengan Media Lagu Siswa Kelas X A SMA Negeri 2 Blora. Penelitian terebut lebih mengutamakan perubahan perilaku siswa kelas X A SMA Negeri 2 Blora, setelah dilakukan pembelajaran menulis paragraf deskripsi menggunakan metode sugesti-imajinasi dengan media lagu. Peningkatan ini disebabkan oleh siswa tertarik terhadap pembelajaran menulis paragraf deskripsi melalui metode sugestiimajinasi dengan media lagu. Keterkaitan siswa ini dibuktikan oleh hasil observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto. Pembahasan yang dilakukan dalam penelitian tentang kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa kelas VII MTs Negeri Srono Tahun Ajaran 2011 Kabupaten Banyuwangi lebih 4

memfokuskan pada kemampuan siswa dalam menulis paragraf sesuai syarat-syarat menulis paragraf, di antaranya syarat kesatuan, syarat kepaduan, dan syarat kelengkapan. Penelitian ini sedikit berbeda dengan peneliti syang pernah dilakukan, baik mengenai masalah populasi, sampel, tempat pengambilan data maupun waktu pengambilannya. Dengan perbedaan dan kesamaan hasil yang dicapai, penelitian ini memusatkan pada keampuan siswa mengembangkan paragraf yang disusun oleh siswa kelas VII MTs Negeri Srono Tahun Ajaran 2011 Kabupaten Banyuwangi. Dibandingkan dengan penelitian di atas, penelitian ini merupaakan penelitan lanjutan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran yang objektif menengenai paragaraf deskripsi yang memenuhi syarat kesatuan, kepaduan, kelengkapan. Manfaat diadakannya penelitian tentang Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas VII MTs Negeri Srono Tahun Ajaran 2011 Kabupaten Banyuwangi adalah dapat memberikan sumbangan berupa iformasi lapangan tentang kemampuan siswa kelas VII MTs Negeri Srono menulis Tahun Ajaran 2011 Kabupaten Banyuwangi dalam menulis paragraf deskripsi. Manfaat kedua, menambahkan wawasan bagi peneliti dan guru Bahaa Indonesia dalam upaya melatih siswanya dalam pelajaran mengarang, dan manfaat ke tiga, sebagai bahassa acuan atau bahasa bacaan bagi peneliti berikutnya dalam menyempurnakan atau melanjutkan peelitian yang telah dilakukan. Dengan permasalahan yang ada pada penelitian tentang Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas VII MTs Negeri SronoTahun Ajaran 2011 Kabupaten Banyuwangi maka, penelitian ini mengangkat judul Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas VII MTs Negeri SronoTahun Ajaran 2011 Kabupaten Banyuwangi 5

1.2 Jangkauan Masalah Penelitian tentang kemampuan menulis paragraf deskripsi memiliki jangkauan yang luas, mencakup komponen dasar pembentukan paragraf. Macam-macam paragraf, dan syarat-syarat menulis paragraf yang baik. Macam-macam paragraf berdasarkan tujuannya terbagi atas: (1) paragraf pembuka, (2) paragraf penghubung, dan paragraf penutup (Akhadiah, dkk 1988: 145-146). Menulis paragraf yang baik diperlukan syarat-syarat menulis paragraf yaitu: (1) syarat kesatuan, (2) syarat kepaduan, (3) syarat kelengkapan (Akhadiah, dkk 1988: 148-152). 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang muncul sangatlah kompleks sehingga perlu dibatasi. Pembatasan masalah ini bertujuan agar pembahasan masalah tidak terlalu luas. Selain bertolak dari pertimbangan waktu, tenaga, biaya dan kemampuan penulis, penelitian ini bertolak dari manfaat yang ingin di capai, manfaat penelitian ini adalah memberi informasi lapangan tentang menulis paragraf deskripsi yang memenuhi syarat kesatuan, kepaduan, kelengkapan. Oleh sebab itu masalah dalam penelitian ini dibatasi pada masalah: (1) kemampuan menulis paragraf yang memenuhi syarat kesatuan, (2) kemampuan menulis paragraf yang memenuhi syarat kepaduan, (3) kemampuan menulis paragraf yang memenuhi syarat kelengkapan. 6

1.4 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kemampuan siswa kelas VII MTs Negeri Srono Tahun Ajaran 2011 dalam menulis paragraf deskripsi sesuai syarat kesatuan? 2. Bagaimana kemampuan siswa kelas VII MTs Negeri Srono Tahun Ajaran 2011 dalam menulis paragraf deskripsi sesuai syarat kepaduan? 3. Bagaimana kemampuan siswa kelas VII MTs Negeri Srono Tahun Ajaran 2011 dalam menulis paragraf deskripsi sesuai syarat kelengkapan? 1.5 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang objektif tentang kemampuan siswa kelas VII MTs Negeri Srono dalam menulis paragraf deskipsi yang benar. 2. Tujuan khusus Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk: a. Mendesripsikan kemampuan siswa kelas VII MTs Negeri Srono Tahun Ajaran 2011 dalam menulis paragraf deskripsi sesuai syarat kesatuan. b. Mendesripsikan kemampuan siswa kelas VII MTs Negeri Srono Tahun Ajaran 2011 dalam menulis paragraf deskripsi sesuai syarat kepaduan. c. Mendesripsikan kemampuan siswa kelas VII MTs Negeri Srono Tahun Ajaran 2011 dalam menulis paragraf deskripsi sesuai syarat kelengkapan. 7

1.6 Manfaat Penelitian Dengan mengacu permasalahn dan tujuan penelitian, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan terhadap guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada umumnya dan bagi guru bahasa dan sastra Indonesia MTs Negeri Srono pada khususnya. Penelitian ini dapat dijadikan sebagi salah satu cara untuk mengelola pembelajaran bahasa dan sastra indonesia selangkah lebih maju dan bermutu. 2. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam menemukan ide-ide secara tepat untuk dituangkan dalam bentuk paragraf deskripsi juga merangsang imajinasi para siswa dalam menuangkan gagasan secara tertulis. 3. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan penambah semangat dan wawasan dalam karya penulisan. 4. Bagi penelitian, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan baru pada penelitian berikutnya serta penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk mengadakan penelitian lanjutan 1.7 Penegasan Istilah Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu ditegaskan sebagai berikut: 1. Kemampuan menulis adalah kemampuan yang kompleks, yang menutut sejumlah pengetahuan dan keterampilan (Akhadiah, 1988: 2). 2. Menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif (Tarigan, 1982: 3-4). 8

3. Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkansuatu informasi dengan pikiran utama sebagai pengen-daliannya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya (Mansurudin, 2010: 125). 4. Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengalaman semua pancaindra dengan kata-kata secara jelas dan terperinci (Winaraku, 2009). 5. Kesatuan dalam penelitian ini adalah seluruh kalimat dalam alinea (paragraf) hanya membicarakan satu ide pokok, satu topik/masalah (Finoza, 2004: 153). 6. Kepaduan dalam penelitian adalah suatu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai keterkaitan (Akhadiah, 1988: 150). 7. Kelengkapan dalam penelitian adalah suatu paragraf berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama (Akhadiah, 1988: 152). 9