Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan

dokumen-dokumen yang mirip
Lembar Kegiatan Siswa

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN PENGUKURAN VISKOSITAS DENGAN MENGGUNAKAN VISKOMETER DUA KUMPARAN DAN FREEWAVE3

Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan. Program Studi Pendidikan Fisika

PEMANFAATAN KAMERA DIGITAL DALAM MENENTUKAN NILAI VISKOSITAS CAIRAN

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

PERANCANGAN DAN PENERAPAN SENSOR KUMPARAN UNTUK PERCOBAAN VISKOSITAS DENGAN METODE BOLA JATUH

Rancang Bangun Viskosimeter Fluida Metode Bola Jatuh Bebas Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

PERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS

γ adalah tegangan permukaan satuannya adalah N/m

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

B. FLUIDA DINAMIS. Fluida 149

PERANCANGAN VISKOSIMETER DIGITAL UNTUK MENGUKUR VISKOSITAS MINYAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT8535 DENGAN TAMPILAN PC

FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6

JENIS-JENIS VISKOMETER (Viskometer Hoppler & Viskometer Cone and Plate) MAKALAH. Tugas Mata Kuliah TA Fisika Tahun Ajaran 2014/2015

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

VISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam

HUKUM INDUKSI FARADAY

ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang lain.. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan

ANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FISIKA DASAR II & PRAKTIKUM

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D.

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

D. 0,87 A E. l A. Bila Y merupakan simpangan vertikal dari sebuah benda yang melakukan gerak harmonis sederhana dengan amplitudo A, maka :

FISIKA DASR MAKALAH HUKUM STOKES

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

UN SMA IPA Fisika 2015

SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

LEMBAR PENILAIAN. 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrument Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI

PAKET SOAL 1 TRY OUT UN 2014

BAB FLUIDA A. 150 N.

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984

8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1989

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

Lely Etika Sari ( ) Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi

STRUKTURISASI MATERI. Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

TEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

PETA MATERI FISIKA SMA UN 2015

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II. VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 08 April 2014

V. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik

PEMETAAN KONSEPSI MAHASISWA TENTANG HUKUM ARCHIMEDES

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL FISIKA SMA N 1 SINGARAJA. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah.. mm

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEKANAN PADA ZAT CAIR

Wardaya College SAINS - FISIKA. Summer Olympiad Camp Sains SMP

Xpedia Fisika DP SNMPTN 07

Uji Kompetensi Semester 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

SIMAK UI Fisika

METODE EVALUASI PRAKTIKUM MAHASISWA UNTUK MATAKULIAH PRAKTIKUM FISIKA

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas

Melalui kegiatan diskusi dan praktikum, peserta didik diharapkan dapat: 1. Merencanakan eksperimen tentang gaya apung

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Jarak yang ditempuh selama selang waktu 20 sekon adalah...

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

SIMAK UI 2017 Fisika. Soal SIMAK UI Fisika

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

Mata Pelajaran : FISIKA

OLEH: I MADE TISNA SAGITA

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

MUATAN ELEMENTER ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

HUKUM OHM. 1. STANDAR KOMPETENSI. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN II PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN VISKOMETER OSTWALD

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

Definisi. Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta

Pembuatan Prototipe Viskometer Bola Jatuh Menggunakan Sensor Magnet dan Bola Magnet

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

VISKOSITAS CAIRAN. Nurul Mu nisah Awaliyah, Putri Dewi M.F, Ipa Ida Rosita. Pendidikan Kimia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR

Fisika Dasar II. : Sutrisno, Saeful Karim, Endi Suhendi

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

Keseimbangan benda terapung

SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2006

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

MENGUJI KEMURNIAN MADU MELALUI PENGUKURANVISKOSITAS ZAT CAIR

Transkripsi:

1 Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan Angi Oktaviara 1,*, Nur Aji Wibowo 1,2, Made Rai Suci Shanti 1,2 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika 2 Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52 60 Salatiga 50711, Jawa Tengah, Indonesia e-mail : dayak_manis@ymail.com(*) Abstrak Banyak cara pengukuran viskositas yang pernah dilakukan, pada penelitian ini digunakan metode dua kumparan untuk mengukur viskositas pada bola jatuh. Metode ini dilakukan dengan mengukur kekentalan cairan dengan menggunakan dua buah kumparan yang dihubungkan dengan osiloskop dan software freewave3. Dengan memberikan sinyal sinusoidal pada kumparan dan menjatuhkkan bola kedalam tabung yang berisi fluida, akan didapatkan informasi perubahan tegangan dan waktu saat bola tepat melewati kumparan. Dari data tersebut dapat dihitung besar kecepatan terminal bola. Kecepatan terminal bola ditentukan menghitung gradient dari grafik jarak terhadap waktu. Sehingga didapatkan nilai viskositas oli sebesar. Lembar kerja siswa diuji cobakan pada beberapa mahasiswa dan didapatkan 91.7% mahasiswa menganggap bahwa pengukuran viskositas dengan menggunakan viskometer dua kumparan adalah hal baru bagi mereka, mudah diikuti, mempermudah dalam memahami dan menghitung viskositas fluida, dan memotivasi mereka dalam belajar fisika. Kata kunci : viskositas, kecepatan terminal, dua kumparan, fluida 1. Pendahuluan Percobaan fisika dalam perkuliahan sangat membantu dalam memahami materi yang disampaikan, salah satunya viskositas zat cair. Salah satu sifat zat cair adalah kental (viscous) di mana zat cair memiliki koefisien kekentalan yang berbeda-beda, misalnya kekentalan minyak goreng berbeda dengan kekentalan oli. Dengan sifat ini zat cair banyak digunakan dalam dunia otomotif yaitu sebagai pelumas mesin. Telah diketahui bahwa pelumas yang dibutuhkan tiap-tiap tipe mesin membutuhkan kekentalan yang berbedabeda. Sehingga sebelum menggunakan pelumas merek tertentu harus

2 diperhatikan terlebih dahulu koefisien kekentalan pelumas sesuai atau tidak dengan tipe mesin 1. Kekentalan fluida yang dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut koefisien viskositas ( ). Pada dasarnya viskositas hanya berkaitan dengan cairan. Alat pengukur viskositas suatu cairan disebut viskometer 2. Ada beberapa metode untuk mengukur suatu viskositas cairan yaitu metode bola jatuh, bola bergulir, pipa kapiler, rotasi silinder kosentris, dan rotasi kerucut plat 2. Diantara metode tersebut, metode bola jatuh adalah metode yang sering digunakan karena kesederhanaannya pengukuran metode bola jatuh dilakukan menggunakan camera digital dilakukan oleh Carles Viktor N.S, menggunakan jarum suntik dilakukan oleh Eunike R Dade dan menggunakan program mikrokontroler dilakukan oleh Stefanus Hermawan. Kesederhanaan pengukuran ini karena pengukuran dilakukan hanya menghitung kecepatan bola jatuh di dalam fluida. Pengukuran viskositas dalam penelitian kali ini dilakukan dengan dua kumparan karena kumparan mudah dijumpai dan mudah dibuat. Selain itu kelebihan dari alat ini adalah memanfaatkan alatalat yang sederhana yang tersedia seperti selang plastik, kumparan, bola besi, osiloskop, alat ukur arus atau tegangan. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah pembuatan media pembelajaran dengan memanfaatkan dua kumparan untuk mengukur viskositas. Penelitian ini dibatasi pada pengukuran viskositas bola jatuh pada salah satu fluida saja yaitu oli. Manfaat dari penelitian ini adalah melatih mahasiswa bekerja ilmiah, membantu mahasiswa memahami konsepkonsep dasar viskositas dan menghitung nilai viskositas fluida. 2. Tinjauan pustaka 2.1 Viskositas Sebuah benda yang bergerak jatuh didalam fluida bekerja tiga macam gaya antara lain gaya gravitasi atau gaya berat dimana gaya ini yang menyebabkan benda bergerak ke bawah dengan suatu percepatan, gaya apung dimana arah gaya ini ke atas besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda itu, dan gaya gesek dimana arah gayanya keatas. Benda yang jatuh mempunyai kecepatan yang semakin lama semakin besar tetapi dalam medium ada gaya gesek yang semakin besar bila kecepatan benda jatuh semakin besar. Fluida yang viskositasnya besar akan menghasilkan harga k yang besar pula 5. K adalah konstanta yang bergantung pada bentuk geometris benda. Berdasarkan perhitungan pada tahun 1845 oleh Sir George Stokes menunjukkan bahwa untuk benda yang bentuk geometrisnya bola nilai 3. Arah ketiga gaya tersebut ditunjukkan pada Gambar 1.

3 Gambar 1. Gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda yang bergerak jatuh didalam fluida Suatu gaya yang bekerja didalam fluida ditunjukkan oleh Gambar 2. Tegangan vektor adalah gaya yang dibagi dengan luas area tempat gaya bekerja. Tegangan normal bekerja tegak lurus terhadap area tersebut dan tegangan geser bekerja tangensial terhadap area tersebut. Tegangan geser inilah yang menghasilkan pergerakan fluida 4. Tegangan geser ini dihitung dengan persamaan : (1) Gambar 2. Gaya-gaya yang bekerja pada fluida Viskositas (kekentalan fluida) dari suatu fluida menghasilkan tegangan geser didalam suatu aliran yang menyebabkan terhambatnya suatu benda bergerak didalam fluida. Bergeraknya benda dalam fluida mengalami kecepatan dimana kita meyebutnya sebagai gradien kecepatan dan r di ukur tegak lurus terhadap suatu permukaan. Koefisien viskositas ( adalah tangensial terhadap permukaan tersebut. Secara matematis dituliskan sebagai berikut : (2) Maka koefisien Viskositas merupakan perbandingan antara tegangan geser dengan kecepatan

4 (3) Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Semakin tinggi viskositas suatu fluida maka semakin besar hambatanya dan semakin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut Benda yang bergerak dalam fluida kental mengalami gaya gesek yang besarnya dinyatakan dengan persamaan : (4) Untuk benda berbentuk bola Maka besarnya gaya gesek ( ) dapat dirumuskan sebagai berikut : (5) =6 Jika sebuah benda berbentuk bola bergerak jatuh dalam suatu fluida kental, kecepatannya akan bertambah karena pengaruh gravitasi bumi yang lebih besar dari pada kedua gaya penghambatnya ( + ). Percepatan bola secara berangsur-angsur akan berkurang karena pengaruh perubahan yang semakin besar seiring dengan semakin besarnya kecepatan bola hingga resultan gaya yang bekerja pada bola sama dengan nol. Tepat sehingga mencapai kecepatan terbesar yang tetap (kecepatan terminal). - W = 0 6 (6) Pada benda berbentuk bola, volumenya V bola =

5 (7) (8) Untuk mencari massa jenis benda dan untuk massa jenis fluida Dengan adalah koefisien viskositas (Ns/m 2 ), adalah jari- jari bola (m), adalah massa jenis bola besi (kg/m 3 ), 1 adalah massa jenis zat cair (kg/m 3 ), adalah kecepatan terminal (m/s) dan g adalah percepatan gravitasi (m/s 2 ) 2.2 GGL Induksi Jika sebuah batang magnet digerakkan menuju kumparan, jarum galvanometer akan bergerak dan jika gerakan dihentikan, jarum galvanometer akan diam 5 (Gambar 3). Demikian pula sebaliknya, jika batang magnet di ubah arah gerakannya (ditarik), jarum galvanometer akan bergerak sesaat dan kembali diam jika gerakan batang magnet dihentikan dan gerakan jarum galvanometer mempunyai arah yang berlawanan dengan arah gerakan semula. Gambar 3. GGl induksi pada percobaan Faraday Bergeraknya jarum galvanometer tersebut disebabkan oleh adanya GGL induksi pada kumparan dan besar GGL induksi yang terjadi sesuai dengan Hukum Faraday II adalah : Besarnya GGL induksi yang terjadi dalam suatu penghantar atau rangkaian berbanding lurus dengan kecepatan perubahan fluks magnet yang dilingkupinya. Secara matematis dituliskan : (9) Jika penghantar tersebut merupakan sebuah kumparan dengan lilitan N lilitan, maka besar GGL induksi yang terjadi adalah :

(10) Tanda negatif pada persamaan diatas menunjukkan pesesuaian dengan Hukum Lenz sebagai berikut: arah arus induksi dalam penghantar sedemikian rupa sehingga medan magnet yang dihasilkan melawan perubahan garis-garis gaya magnet yang menimbulkannya. Dengan adalah perubahan garis-garis gaya magnet, adalah perubahan waktu dan adalah jumlah lilitan. 3. Metodologi Penelitian Pada penelitian ini alat dan bahan yang digunakan adalah dua buah kumparan 1600 Wdg, laptop dengan software Freewave3, digital storage oscilloscope, sinyal generator, kabel, selang transparan dan oli. Adapun rancangan alat dalam penelitian ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4. Rancangan alat Proses penyusunan alat dilakukan dengan memasang kumparan pada paralon dengan jarak masing-masing kumparan 10 cm dengan posisi dari atas, positif kumparan 1 dipasang pada positif osiloskop dan sinyal generator, negatif kumparan 2 dipasang pada negatif osiloskop dan sinyal generator. Jarak kumparan 1 dari mulut tabung adalah 0.23 m. Untuk melihat hasil percobaannya direkam mengunakan laptop dengan software freewave3 yang disambungkan melalui osiloskop dan data yang diperoleh berupa grafik sinusoidal. Pengukuran dilakukan dengan memasang sinyal generator pada frekuensi 60 Hz. Pada osiloskop Volt/Div pada 200 mv dan Time/Div pada 1 ms. Kemudian bola besi pada tabung dan waktu jatuhnya diukur dengan klik tombol record untuk merekam perubahan amplitudo pada grafik sinusoidal pada osiloskop kemudian setelah bola besi sampai di dasar wadah klik tombol off dan save. Percobaan dilakukan dengan mengubah jarak yang berbeda - beda dari jarak 10 cm - 90 cm dari atas sampai ke bawah. Untuk tiap masing - masing jarak, bola besi dijatuhkan dan direkam perubahannya sebanyak 4 kali. Data yang berupa grafik yang sudah direkam melalui laptop dengan software Freewave3 dilihat kembali dan dicatat waktu saat bola besi 6

7 melewati kumparan 1 sebagai dan saat melewati kumparan 2 adalah. Fungsi sinyal generator adalah sebagai penghasil sinyal sinusiodal. Hasil percobaan yang didapatkan dalam bentuk video seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5. Hasil percobaan 4. Hasil dan analisa data 4.1 Proses pembelajaran (praktikum) Setelah melakukan praktikum hasil pengukuran yang tercatat pada osiloskop didapatkan data sebagai berikut : Tabel I. Hasil percobaan s (m) t (s) 0.3 4 0.4 5 0.5 7 0.6 8 0.7 9 0.8 10 0.9 12 Dari Tabel I data diatas didapatkan grafik sebagai berikut :

8 Gambar 5. Grafik jarak terhadap waktu Dari Gambar tersebut kecepatan terminal bola besi saat bergerak dalam fluida (oli) adalah 0.076 m/s Selanjutnya mahasiswa diminta untuk menghitung dan dengan terlebih dahulu mencari besaran seperti jari-jari bola besi, massa bola besi kg, volume bola besi sebesar, massa fluida 0.34071 kg dan volume fluida (oli). Kemudian mahasiwa mencari massa jenis oli mesran didapat sebesar massa jenis bola besi didapat sebesar 9214.60. Kemudian siswa diminta untuk menghitung besarnya viskositas minyak goreng. Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya viskositas oli mesran sebesar. Sebagian besar mahasiswa dapat menghitung viskositas oli mesran. 4.2. Tanggapan mahasiswa Tanggapan mahasiswa setelah mengikuti praktikum pengukuran viskositas menggunakan viscometer dua kumparan ditunjukkan dalam Tabel II. Tabel II. Tanggapan siswa terhadap kegiatan praktikum mengunakan viscometer dua kumparan No Pertanyaan Tanggapan Presentase 1 Apakah mengukur viskositas dengan Hal baru 100% menggunakan viskometer dua kumparan merupakan hal yang baru bagi anda? Bukan hal baru 0% 2 Apakah menggunakan viskometer dua kumparan untuk mengukur viskositas fluida menarik bagi anda? 3 Apakah penggunaan viskometer dua kumparan mempermudah anda dalam menentukan kecepatan terminal untuk menghitung viskositas fluida? 4 Apakah penggunaan viskometer dua kumparan mempermudah anda dalam Menarik 87.5% Tidak menarik 12.5% Mudah 100% Sulit 0% Mudah 87.5% Sulit 12.5%

9 memahami pengertian viskositas? 5 Apakah langkah-langkah pembelajarn yang dibuat dalam LKS untuk mengukur viskositas mudah anda pahami? 6 Apakah setelah belajar menentukan viskositas fluida dengan menggunakan viskometer dua kumparan anda termotivasi untuk belajar fisika Mudah 75% Sulit 25% Termotivasi 100% Tidak termotivasi 0% Berdasarkan Tabel II, sebanyak 100% mahasiswa menjawab bahwa pengukuran viskositas dua kumparan merupakan hal baru dengan alasan belum pernah mengukur viskositas mengunakan dua kumparan. Sebanyak 87.5 % mahasiswa menjawab bahwa pengukuran viskositas menggunakan dua kumparan merupakan hal yang menarik dengan alasan karena hal baru dan mudah untuk menentukan kecepatan bola saat bergerak didalam fluida dan sebanyak 12.5 % mahasiswa menjawab tidak menarik dengan alasan terlalu rumit dalam melihat variabel waktu. Sebanyak 100 % mahasiswa menjawab pengukuran viskositas dua kumparan mempermudah dalam menentukan kecepatan terminal dengan alasan dibantu dengan alat-alat yang mendukung dan bisa langsung merekam jika tidak maka sangat sulit untuk menentukan waktu jatuhnya bola karena perubahan grafik sinusiodalnya kecil. Sebanyak 87.5 % mahasiswa menjawab bahwa pengukuran viskositas dua kumparan mempermudah untuk memahami materi viskositas dengan alasan praktikum langsung akan mempermudah pemahaman dan sebanyak 12.5 % mahasiswa menjawab tidak memahami secara langsung dengan alasan teori harus dipahami secara mendalam dulu baru praktikum. Sebanyak 75 % mahasiswa menjawab bahwa langkahlangkah pembelajaran yang dibuat dalam LKS mudah untuk dipahami dengan alasan Karena langkah-langkah dalam LKS petunjuknya tidak berbeli-belit dan lansung ada sedikit materi sehingga mudah dipahami dan sebanyak 25 % mahasiswa menjawab tidak mudah dipahami dengan alasan karena lebih paham jika dijelaskan lansung daripada membaca langkah-langkah di LKS. Sebanyak 100 % mahasiswa menjawab bahwa termotivasi belajar fisika dengan alasan bahwa melalui praktikum maka percobaan-percobaan fisika mudah dipahami dan menarik. 5. Kesimpulan Mahasiswa bisa mengukur viskositas menggunakan viskometer dua kumparan dan 91.7% mahasiswa menganggap bahwa pengukuran viskositas dengan menggunakan viskometer dua kumparan adalah hal baru bagi mereka, mudah diikuti, mempermudah dalam memahami dan menghitung viskositas fluida, dan memotivasi mereka dalam belajar fisika. 6. Saran Penelitian Hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini peralatan praktikum sebaiknya lengkap sehingga bisa menghemat waktu dalam praktikum. 7. Daftar Pustaka

10 [1]. Budianto, A. 2008. Metode Kekentalan Zat Cair dengan menggunakan Regresi Linear Hukum Stokes. Disajikan dalam Seminar Nasional IV SDM Teknologi Nuklir Yogyakarta tanggal 25-26 Agustus. [2]. Suciati, Wahyu S dan Surtono, Arif. 2009. Pemanfaatan Sensor Koil Sebagai SetektorPencatat Waktu Pada Viscometer Metode Bola Jatuh Berbasis Komputer. Jurnal sains dan teknologi, Universitas Lampung. [3]. W. Aisyah, Apriliani Emeliana, Briyanti Fila, DA. Gestiadzatta dan Rosa Ria. 2011. Praktikum zat cair kelas XI IPA. SMA Negeri 8 Bandung. [4]. Wiggert David dan Potter Merle. 2008. Mekanika Fluida. Jakarta: Erlangga. [5]. Harjono Mangunwiyoto Widagdo. 1999. Pokok-pokok Fisika SLTP untuk Kelas 3. Jakarta:Erlangga. [6]. Viktor Carles. 2011. Pemanfaatan Kamera Digital Sebagai Media Pembelajaran. Skripsi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.