MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALAM PADA SISWA KELAS V SD NO. 188/1 KEMBANG SERI SKRIPSI OLEH DESI FITRI A1D109099

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB V PENUTUP. N 1 Rembang, Purbalingga yang dilaksanakan dalam dua siklus. Namun, sebelum

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMBAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, penggunaan media

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH PENULISANKARYA ILMIAH (PKI) MELALUI SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PG PAUD

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PENGAMATAN OBJEK LINGKUNGAN SEKOLAH SISWA SMA

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai kompetensi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang lainnya. Selain itu, pembelajar juga harus aktif dalam

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL OLEH RUDY PRASETYO A1D111001

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri

BAB I PENDAHULUAN. berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LAGU DAERAH SUMBAWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMAN 1 SEKONGKANG

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALOPO

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA ALAM DAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 DARMA

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan

PENINGKATAN KETEREAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA MTs

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nur Innayatunnisa, 2015

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

Kata kunci : penggunaan media, gambar seri, peningkatan kemampuan, karangan sederhana.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik. secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang memerlukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 SAMBI TAHUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

Oleh Rudiansyah Siregar Dr. Wisman Hadi, M.Hum.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN

Pengaruh Penerapan Strategi Kecerdasan Majemuk terhadap. Kemampuan Menulis Puisi oleh Siswa kelas X SMA Negeri 1. Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII.1 DI SMP BUDI MULIA PADANG ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4 No.2 Juli

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

Oleh Rahmayanti Harahap

Oleh: Istiana Ita Saputri NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

ABSTRAK. meningkatkan mutu pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 34

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE PENUGASAN. Cicih Wiarsih 1, Tri Yuliansyah Bintaro 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA IKLAN TELEVISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 SITUBONDO TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

Menulis Puisi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Paikem Gembrot

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PUISI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA GAMBAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

Kata kunci : Peningkatan ketrampilan, Menulis Puisi, Metode Sugesti Imajinasi

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

Transkripsi:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALAM PADA SISWA KELAS V SD NO. 188/1 KEMBANG SERI SKRIPSI OLEH DESI FITRI A1D109099 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014

ABSTRAK Fitri Desi 2014 Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Alam pada Siswa Kelas V SD NO.188/1Kembang Seri Skripsi Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi Pembimbing I Rustam,M.Hum, dan Pembimbing II Drs.Firman Khaidir,M.Si Kata kunci : kemampuan menulis puisi, media alam, Lingkungan sebagai sumber belajar berada dalam ranah praktek bukan teori. Pelaku pendidikan yang menggunakan lingkungan sebagai media nya akan muncul kepermukaan sebagai guru kreatif, inspiratif, dan potensial. Lingkungan menjadi motivasi instrinsik bagi pelaku pendidikan dalam mengembangkan kompetensi kepribadiannya. Melihat kondisi masih rendahnya keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SD No 188/ 1 Kembang Seri merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media alam Pada Siswa Kelas V SD No 188/ 1 Kembang Seri. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi menggunakan media alam pada siswa Kelas V SD No 188/ 1 Kembang Seri. Dalam penelitian ini menggunakan metoda yaitu suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu dengan menggunakan media alam sebagai alat untuk mencapai hasil penelitian PTK ini. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam bentuk siklus. Penelitian terdiri dari beberapa pertemuan yang didalamnya terdapat empat tahapan; yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa rata-rata persentase perhatian dan konsentrasi siswa selama apersepsi dan pada saat pembelajaran menulis puisi dengan media alam berlangsung terus mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan I persentase perhatian dan konsentrasi siswa sebanyak 5 %, pada siklus 1 pertemuan II persentase perhatian dan konsentrasi siswa 35%, dan meningkat pada siklus II pertemuan 1 persentase perhatian dan keaktifan siswa mencapai 50%, pada siklus II Pertemuan II 80%,. Kemandirian siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus II. Pada siklus I pertemuan 1 persentase kemandirian siswa sebesar 20 %, pada siklus I pertemuan II persentase tersebut meningkat menjadi 25 %, dan terus naik pada menjadi 55 % pada siklus II pertemuan 1 dan siklus II Pertemuan II 80%. Selain itu indikator keaktifan siswa juga mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Keaktifan siswa pada siklus I pertemuan 1 hanya sebesar 20 %, persentase tersebut terus mengalami peningkatan siklus I pertemuan II yaitu sebesar 25 % pada siklus II pertemuan 1 65% dan siklus II Pertemuan II 85 %. Media alam dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi. Hal ini dapat diketahui dari adanya peningkatan persentase nilai menulis siswa setiap siklusnya. Pada siklus I persentase keberhasilan siswa dari jumlah keseluruhan 64.667% sebanyak 10 siswa yang mencapai KKM 50 %, pada siklus II persentase tersebut naik mencapai jumlah keseluruhan 85.67 %, dan yang tuntas 95%, sebanyak 19 siswa yang telah mencapai KKM Persentase ini dihitung dari banyaknya siswa yang telah mencapai nilai KKM sebesar 65 yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Berdasarkan hasil penelitian ini kesimpulannya adalah dengan media alam dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SD No 188/ 1 Kembang Seri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik. Bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisifasi dalam masyarakat dan dapat menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen keterampilan berbahasa dan keterampilan bersastra yang meliputi aspek-aspek yang mendengar, berbicara, membaca dan menulis dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) yang tertuang dalam silabus, disebutkan bahwa salah satu kemampuan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa SD adalah menulis puisi bebas. Menulis puisi merupakan hal yang sangat penting bagi siswa karena sebagai sarana untuk mengungkapkan gagasan, keinginan, cita-cita, perasaan dalam bentuk bahasa yang singkat dan penuh makna dengan mempertimbangkan segi keindahan. Selain itu, dengan menulis puisi akan memberikan kenikmatan seni, memperkaya kehidupan batin, manghaluskan budi bahkan juga sering mambangkitkan semangat hidup yang menyala dan mempertinggi rasa Ketuhanan dan Keilmuan. Berdasarkan pengamatan di lapangan, penulis berpendapat bahwa rendahnya pemahaman dan penguasaan siswa dalam puisi disebabkan karena proses pembelajaran yang kurang menarik. Guru menggunakan metode pembelajaran yang monoton dalam menjelaskan materi. Selain itu kurangnya keterampilan guru dalam menampilkan media pada saat proses pembelajaran merupakan

pemicu rendahnya keterampilan guru dalam menggunakan media, membuat siswa merasa bosan dan kurang merespon apa yang dijelaskan guru di depan kelas sehingga motivasi belajar siswa menjadi rendah. Hal ini dapat dilihat dari cara belajar siswa dan dari nilai hasil tugas yang diberikan oleh guru, hanya sebagian saja yang dapat mengerti bagaimana cara menulis puisi. Pada pengajaran Bahasa Indonesia menurut pengamatan penulis kondisi memprihatinkan terjadi dalam menulis puisi. Para siswa apabila disuruh menulis puisi merasa kesulitan dan hasilnya kurang memuaskan. Guru juga kurang memberikan perhatian yang penuh terhadap kemampuan menulis puisi siswa. Hal ini disebabkan karena para guru lebih banyak menekankan pada kemampuan bahasa Indonesia, khususnya pada tata bahasa. Menulis di sekolah dasar sejak dini harus mulai diberikan dan dilatih kepada murid-murid. Guru bahasa Indonesia di sekolah dasar hendaknya aktif dan peduli dengan kondisi pengajaran bahasa Indonesia yang saat ini dirasakan sangat memprihatinkan. Dari aspek guru, menurut pengamatan penulis kondisi di atas disebabkan masih banyaknya guru yang belum melatih kemampuan menulis kepada siswa. Dalam pengajarannya, guru belum menyentuh aspek keterampilan menulis yang sebenarnya, tetapi masih mengajarkan teori menulis. Keadaan masing-masing sekolah dasar yang berbeda dari segi sarana dan prasarana juga menjadi penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa disekolah dasar. Sarana dan prasarana yang sangat kurang, khususnya pada penyediaan buku cerita anak-anak juga menyebabkan anak kurang mau membaca. Akibatnya anak-anak kurang memiliki wawasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Teoretik Dalam bab ini akan diuraikan teori-teori mengenai aspek-aspek yang akan diteliti berdasarkan pendapat dari para ahli. Sesuai dengan judul penelitian ini, aspek-aspek yang akan dibahas antara lain:kemampuan menulis puisi, pembelajaran menulis puisi, pendekatan dalam pembelajaran menulis puisi, tinjauan tentang menulis puisi, media pembelajaran, tinjauan media alam

Kemampuan Menulis Puisi Darmadi (1996:2) kemampuan menulis merupakan salah satu bagian dari kemampuan berbahasa. Selain itu, kemampuan menulis juga dianggap sebagai kemampuan yang paling sukar dibanding kemampuan berbahasa yang lainnya, seperti kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca Menurut Martaya (1990:2) secara garis besar bahwa menulis dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksud oleh penulis. Tinjauan tentang Puisi a. Pengertian Puisi Pengertian tentang puisi sampai saat ini masih menjadi tema perbincangan dari berbagai kalangan. Tidak konsistennya pengertian puisi ini lebih disebabkan oleh perkembangan puisi yang semakin hari semakin beranekaragam dan mengakibatkan terciptanya jenis-jenis puisi baru. Hal ini yang menyebabkan sulitnya menyimpulkan apa pengertian puisi yang bisa dikenakan pada berbagai jenis puisi pada berbagai zaman. Pengertian atau definisi puisi menurut Waluyo (1995:25) yaitu sebuah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, Ahmad (via Pradopo, 2005: 7) menyimpulkan puisi merupakan emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata-kata kiasan, kepadatan dan perasaan yang bercampur-baur. Namun, definisi-definisi itu tidak akan memuaskan kita. Perkembangan puisi yang luar biasa menjadi penyebab betapa sulitnya menerima definisi di atas secara utuh (Suryaman dan Wiyatmi 2007: 14 15)

Menulis Puisi Menurut Tarigan (1994:3), menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak bertatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif. Dikatakan produktif sebab dengan menulis seseorang dapat menghasilkan suatu karya tulis, dan dikatakan ekspresif karena seseorang menulis untuk menuangkan gagasan, ide, dan perasaannya dengan bahasa tulis. Tulisan dapat membantu seseorang dalam menjelaskan pikiran dan perasaannya. Dengan demikian menulis puisi adalah suatu keterampilan berbahasa dalam menuangkan ide, gagasan, dan pikirannya dalam bentuk bahasa tulis dengan memperhatikan keterikatan pada unsurunsur puisi. Saat menulis puisi, berarti seseorang menghasilkan suatu karya tulis berupa puisi untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya sehingga dapat membangkitkan imajinasi pembacanya. Defenisi Media Alam Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebgai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian yang terlingkung di suatu daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan media alam ini cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang artinya hampir sama, berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling. Dalam literatur lain disebutkan bahwa media alam itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Media alam itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia. Media alam adalah sesuatu gejala alam yang ada disekitar kita, dimana terdapat interaksi antara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak hidup). Media alam menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap media alam. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku. Belajar pada hakikatnya adalah suatu interaksi antara individu dan media alam. Menurut Slameto (2003) Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan media alamnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa media alam sangat penting pengaruhnya terhadap pemerolehan siswa akan pelajaran yang sedang dipelajarinya.

BAB III METODE PENELITIAN Prosedur Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing setiap 1 siklus terdiri dari beberapa pertemuan yang didalamnya terdiri dari empat tahapan; yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Jenis Data Data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang bersumber dari aktivitas siswa yang berlangsung pada saat pelaksanaan tindakan yang berupa hasil observasi yang diperoleh dari lembar pengamatan lembar observasi untuk guru dan siswa. Sedangkan data kuantitatif merupakan data berupa hasil belajar siswa dari hasil evaluasi siswa setiap siklus. (1) Data Kualitatif berupa catatan lapangan, hasil wawancara, (2) Data Kuantitatif berupa skor yang diperoleh siswa Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa di SD No 188/ 1 Kembang Seri, tepatnya siswa kelas V yang berjumlah 20 orang siswa. Data penelitian ini adalah kemampuan menulis puisi siswa dalam proses belajar mengajar dan evaluasi. Tehnik Pengumpulan Data Sebagai bahan pertimbangan bagi penentu berhasil atau tidaknya penelitian ini diperlukan data yang cukup. Data-data tersebut diperoleh melalui teknik-teknik observasi dan tes. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan lembar tes. Observasi yang dilakukan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa selama dalam proses pembelajaran dan tes yang diambil berupa tes tertulis berupa tes evaluasi akhir dan diolah setelah satu siklus berlangsung. BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam 2 siklus yang dilaksanakan pada tanggal 31 maret hingga 14 april 2014 terlihat adanya peningkatan baik aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam penelitian ini. Peningkatan-peningkatan yang terjadi antar siklus. Berdasarkan hasil pengamatan dari siklus I hingga siklus II dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan terhadap aktivitas siswa dari siklus I hingga siklus II.

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa rata-rata persentase perhatian dan konsentrasi siswa selama apersepsi dan pada saat pembelajaran menulis puisi dengan media alam berlangsung terus mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan I persentase perhatian dan konsentrasi siswa sebanyak 5 %, pada siklus 1 pertemuan II persentase perhatian dan konsentrasi siswa 35%, dan meningkat pada siklus II pertemuan 1 persentase perhatian dan keaktifan siswa mencapai 50%, pada siklus II Pertemuan II 80%,. Kemandirian siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus II. Pada siklus I pertemuan 1 persentase kemandirian siswa sebesar 20 %, pada siklus I pertemuan II persentase tersebut meningkat menjadi 25 %, dan terus naik pada menjadi 55 % pada siklus II pertemuan 1 dan siklus II Pertemuan II 80%. Selain itu indikator keaktifan siswa juga mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Keaktifan siswa pada siklus I pertemuan 1 hanya sebesar 20 %, persentase tersebut terus mengalami peningkatan siklus I pertemuan II yaitu sebesar 25 % pada siklus II pertemuan 1 65% dan siklus II Pertemuan II 85 %. Media alam dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi. Hal ini dapat diketahui dari adanya peningkatan persentase nilai menulis siswa setiap siklusnya. Pada siklus I persentase keberhasilan siswa dari jumlah keseluruhan 64.667% sebanyak 10 siswa yang mencapai KKM 50 %, pada siklus II persentase tersebut naik mencapai jumlah keseluruhan 85.67 %, dan yang tuntas 95%, sebanyak 19 siswa yang telah mencapai KKM Persentase ini dihitung dari banyaknya siswa yang telah mencapai nilai KKM sebesar 65 yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. BAB V PENUTUP Kesimpulan 1. Penggunaan media alam dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas kelas V SD No 188/ 1 Kembang Seri mampu meningkatkan proses pembelajaran menulis puisi. Hal ini dapat diketahui dari adanya peningkatan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Persentase perhatian dan konsentrasi siswa selama apersepsi dan pada saat pembelajaran menulis puisi dengan media alam berlangsung terus mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan I persentase perhatian dan konsentrasi siswa sebanyak 5 %, pada siklus 1 pertemuan II persentase perhatian dan konsentrasi siswa 35%, dan meningkat pada siklus II pertemuan 1 persentase perhatian dan keaktifan siswa mencapai 50%, pada siklus II Pertemuan II 80%,.

Kemandirian siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus II. Pada siklus I pertemuan 1 persentase kemandirian siswa sebesar 20 %, pada siklus I pertemuan II persentase tersebut meningkat menjadi 25 %, dan terus naik pada menjadi 55 % pada siklus II pertemuan 1 dan siklus II Pertemuan II 80%. 2. Selain itu indikator keaktifan siswa juga mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Keaktifan siswa pada siklus I pertemuan 1 hanya sebesar 20 %, persentase tersebut terus mengalami peningkatan siklus I pertemuan II yaitu sebesar 25 % pada siklus II pertemuan 1 65% dan siklus II Pertemuan II 85 %. Media alam dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi. Hal ini dapat diketahui dari adanya peningkatan persentase nilai menulis siswa setiap siklusnya. Pada siklus I persentase keberhasilan siswa dari jumlah keseluruhan 64.667% sebanyak 10 siswa yang mencapai KKM 50 %, pada siklus II persentase tersebut naik mencapai jumlah keseluruhan 85.67 %, dan yang tuntas 95%, sebanyak 19 siswa yang telah mencapai KKM Persentase ini dihitung dari banyaknya siswa yang telah mencapai nilai KKM sebesar 65 yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut. 1. Bagi Guru Guru dapat mengenalkan media alam terhadap rekan sejawatnya, sehingga guru yang lain juga dapat mempraktikkan media alam dalam pembelajaran menulis puisi 2. Bagi Siswa Siswa sebaiknya lebih kritis dan terbuka terhadap hal-hal baru yang mereka peroleh sehingga mampu menunjang proses dan hasil belajar mereka di sekolah 3. Bagi Sekolah Pihak sekolah sebaiknya semakin giat memberikan motivasi kepada guru untuk terus mengembangkan diri dengan melakukan banyak penelitian. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru dan keterampilan mengajar guru

DAFTAR PUSTAKA Akhmad Sudrajat, 2008. Metode Dan Tehnik Pembelajaran, Akhadiah, Sabarti. 1995. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Angkasa Arsyad, Ashar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Atmazaki 1993 http://en.wikipedia.org/wiki/qualitative_research Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis Panduan untuk Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Djojosuroto, Kinayati. 2005. Puisi (Pendekatan dan Pembelajaran). Bandung: Gramedia Pustaka Jaya Hamalik, Oemar. 1980. Media Pendidikan. Bandung: Alumni. Hamalik. 2004 Media Pendidikan. Bandung: Alumni Jabrohim, dkk. 2003. Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Jakarta Jamaludin. 2003. Problematika Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta:Adicita Karya Nusa. KBBI. 2008 Martaya, A. Widya. 1990. Seni Menggayakan Kalimat. Yogyakarta: Kanisius. Maroeli Simbolon, 2003 Bara Negeri Dongeng (Novel), Yogyakarta: Jalasutra Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya Maslikatin, 2007 (http://www.milis_penyair.com, November 2007) Mustikasari (edu-articles.com,2008) Nurgiyantoro. 2003,teori pengkajian fiksi yogyakarta gajah mada universitas Pradopo R. Djoko. 2005. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Suryaman, Maman dan Wiyatmi. 2007. Modul Kuliah Kajian Puisi. Yogyakarta:JPBSI, FBS. UNY.