MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALAM PADA SISWA KELAS V SD NO. 188/1 KEMBANG SERI SKRIPSI OLEH DESI FITRI A1D109099 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
ABSTRAK Fitri Desi 2014 Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Alam pada Siswa Kelas V SD NO.188/1Kembang Seri Skripsi Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi Pembimbing I Rustam,M.Hum, dan Pembimbing II Drs.Firman Khaidir,M.Si Kata kunci : kemampuan menulis puisi, media alam, Lingkungan sebagai sumber belajar berada dalam ranah praktek bukan teori. Pelaku pendidikan yang menggunakan lingkungan sebagai media nya akan muncul kepermukaan sebagai guru kreatif, inspiratif, dan potensial. Lingkungan menjadi motivasi instrinsik bagi pelaku pendidikan dalam mengembangkan kompetensi kepribadiannya. Melihat kondisi masih rendahnya keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SD No 188/ 1 Kembang Seri merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media alam Pada Siswa Kelas V SD No 188/ 1 Kembang Seri. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi menggunakan media alam pada siswa Kelas V SD No 188/ 1 Kembang Seri. Dalam penelitian ini menggunakan metoda yaitu suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu dengan menggunakan media alam sebagai alat untuk mencapai hasil penelitian PTK ini. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam bentuk siklus. Penelitian terdiri dari beberapa pertemuan yang didalamnya terdapat empat tahapan; yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa rata-rata persentase perhatian dan konsentrasi siswa selama apersepsi dan pada saat pembelajaran menulis puisi dengan media alam berlangsung terus mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan I persentase perhatian dan konsentrasi siswa sebanyak 5 %, pada siklus 1 pertemuan II persentase perhatian dan konsentrasi siswa 35%, dan meningkat pada siklus II pertemuan 1 persentase perhatian dan keaktifan siswa mencapai 50%, pada siklus II Pertemuan II 80%,. Kemandirian siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus II. Pada siklus I pertemuan 1 persentase kemandirian siswa sebesar 20 %, pada siklus I pertemuan II persentase tersebut meningkat menjadi 25 %, dan terus naik pada menjadi 55 % pada siklus II pertemuan 1 dan siklus II Pertemuan II 80%. Selain itu indikator keaktifan siswa juga mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Keaktifan siswa pada siklus I pertemuan 1 hanya sebesar 20 %, persentase tersebut terus mengalami peningkatan siklus I pertemuan II yaitu sebesar 25 % pada siklus II pertemuan 1 65% dan siklus II Pertemuan II 85 %. Media alam dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi. Hal ini dapat diketahui dari adanya peningkatan persentase nilai menulis siswa setiap siklusnya. Pada siklus I persentase keberhasilan siswa dari jumlah keseluruhan 64.667% sebanyak 10 siswa yang mencapai KKM 50 %, pada siklus II persentase tersebut naik mencapai jumlah keseluruhan 85.67 %, dan yang tuntas 95%, sebanyak 19 siswa yang telah mencapai KKM Persentase ini dihitung dari banyaknya siswa yang telah mencapai nilai KKM sebesar 65 yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Berdasarkan hasil penelitian ini kesimpulannya adalah dengan media alam dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SD No 188/ 1 Kembang Seri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik. Bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisifasi dalam masyarakat dan dapat menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen keterampilan berbahasa dan keterampilan bersastra yang meliputi aspek-aspek yang mendengar, berbicara, membaca dan menulis dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) yang tertuang dalam silabus, disebutkan bahwa salah satu kemampuan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa SD adalah menulis puisi bebas. Menulis puisi merupakan hal yang sangat penting bagi siswa karena sebagai sarana untuk mengungkapkan gagasan, keinginan, cita-cita, perasaan dalam bentuk bahasa yang singkat dan penuh makna dengan mempertimbangkan segi keindahan. Selain itu, dengan menulis puisi akan memberikan kenikmatan seni, memperkaya kehidupan batin, manghaluskan budi bahkan juga sering mambangkitkan semangat hidup yang menyala dan mempertinggi rasa Ketuhanan dan Keilmuan. Berdasarkan pengamatan di lapangan, penulis berpendapat bahwa rendahnya pemahaman dan penguasaan siswa dalam puisi disebabkan karena proses pembelajaran yang kurang menarik. Guru menggunakan metode pembelajaran yang monoton dalam menjelaskan materi. Selain itu kurangnya keterampilan guru dalam menampilkan media pada saat proses pembelajaran merupakan
pemicu rendahnya keterampilan guru dalam menggunakan media, membuat siswa merasa bosan dan kurang merespon apa yang dijelaskan guru di depan kelas sehingga motivasi belajar siswa menjadi rendah. Hal ini dapat dilihat dari cara belajar siswa dan dari nilai hasil tugas yang diberikan oleh guru, hanya sebagian saja yang dapat mengerti bagaimana cara menulis puisi. Pada pengajaran Bahasa Indonesia menurut pengamatan penulis kondisi memprihatinkan terjadi dalam menulis puisi. Para siswa apabila disuruh menulis puisi merasa kesulitan dan hasilnya kurang memuaskan. Guru juga kurang memberikan perhatian yang penuh terhadap kemampuan menulis puisi siswa. Hal ini disebabkan karena para guru lebih banyak menekankan pada kemampuan bahasa Indonesia, khususnya pada tata bahasa. Menulis di sekolah dasar sejak dini harus mulai diberikan dan dilatih kepada murid-murid. Guru bahasa Indonesia di sekolah dasar hendaknya aktif dan peduli dengan kondisi pengajaran bahasa Indonesia yang saat ini dirasakan sangat memprihatinkan. Dari aspek guru, menurut pengamatan penulis kondisi di atas disebabkan masih banyaknya guru yang belum melatih kemampuan menulis kepada siswa. Dalam pengajarannya, guru belum menyentuh aspek keterampilan menulis yang sebenarnya, tetapi masih mengajarkan teori menulis. Keadaan masing-masing sekolah dasar yang berbeda dari segi sarana dan prasarana juga menjadi penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa disekolah dasar. Sarana dan prasarana yang sangat kurang, khususnya pada penyediaan buku cerita anak-anak juga menyebabkan anak kurang mau membaca. Akibatnya anak-anak kurang memiliki wawasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Teoretik Dalam bab ini akan diuraikan teori-teori mengenai aspek-aspek yang akan diteliti berdasarkan pendapat dari para ahli. Sesuai dengan judul penelitian ini, aspek-aspek yang akan dibahas antara lain:kemampuan menulis puisi, pembelajaran menulis puisi, pendekatan dalam pembelajaran menulis puisi, tinjauan tentang menulis puisi, media pembelajaran, tinjauan media alam
Kemampuan Menulis Puisi Darmadi (1996:2) kemampuan menulis merupakan salah satu bagian dari kemampuan berbahasa. Selain itu, kemampuan menulis juga dianggap sebagai kemampuan yang paling sukar dibanding kemampuan berbahasa yang lainnya, seperti kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca Menurut Martaya (1990:2) secara garis besar bahwa menulis dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksud oleh penulis. Tinjauan tentang Puisi a. Pengertian Puisi Pengertian tentang puisi sampai saat ini masih menjadi tema perbincangan dari berbagai kalangan. Tidak konsistennya pengertian puisi ini lebih disebabkan oleh perkembangan puisi yang semakin hari semakin beranekaragam dan mengakibatkan terciptanya jenis-jenis puisi baru. Hal ini yang menyebabkan sulitnya menyimpulkan apa pengertian puisi yang bisa dikenakan pada berbagai jenis puisi pada berbagai zaman. Pengertian atau definisi puisi menurut Waluyo (1995:25) yaitu sebuah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, Ahmad (via Pradopo, 2005: 7) menyimpulkan puisi merupakan emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata-kata kiasan, kepadatan dan perasaan yang bercampur-baur. Namun, definisi-definisi itu tidak akan memuaskan kita. Perkembangan puisi yang luar biasa menjadi penyebab betapa sulitnya menerima definisi di atas secara utuh (Suryaman dan Wiyatmi 2007: 14 15)
Menulis Puisi Menurut Tarigan (1994:3), menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak bertatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif. Dikatakan produktif sebab dengan menulis seseorang dapat menghasilkan suatu karya tulis, dan dikatakan ekspresif karena seseorang menulis untuk menuangkan gagasan, ide, dan perasaannya dengan bahasa tulis. Tulisan dapat membantu seseorang dalam menjelaskan pikiran dan perasaannya. Dengan demikian menulis puisi adalah suatu keterampilan berbahasa dalam menuangkan ide, gagasan, dan pikirannya dalam bentuk bahasa tulis dengan memperhatikan keterikatan pada unsurunsur puisi. Saat menulis puisi, berarti seseorang menghasilkan suatu karya tulis berupa puisi untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya sehingga dapat membangkitkan imajinasi pembacanya. Defenisi Media Alam Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebgai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian yang terlingkung di suatu daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan media alam ini cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang artinya hampir sama, berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling. Dalam literatur lain disebutkan bahwa media alam itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Media alam itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia. Media alam adalah sesuatu gejala alam yang ada disekitar kita, dimana terdapat interaksi antara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak hidup). Media alam menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap media alam. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku. Belajar pada hakikatnya adalah suatu interaksi antara individu dan media alam. Menurut Slameto (2003) Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan media alamnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa media alam sangat penting pengaruhnya terhadap pemerolehan siswa akan pelajaran yang sedang dipelajarinya.
BAB III METODE PENELITIAN Prosedur Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing setiap 1 siklus terdiri dari beberapa pertemuan yang didalamnya terdiri dari empat tahapan; yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Jenis Data Data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang bersumber dari aktivitas siswa yang berlangsung pada saat pelaksanaan tindakan yang berupa hasil observasi yang diperoleh dari lembar pengamatan lembar observasi untuk guru dan siswa. Sedangkan data kuantitatif merupakan data berupa hasil belajar siswa dari hasil evaluasi siswa setiap siklus. (1) Data Kualitatif berupa catatan lapangan, hasil wawancara, (2) Data Kuantitatif berupa skor yang diperoleh siswa Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa di SD No 188/ 1 Kembang Seri, tepatnya siswa kelas V yang berjumlah 20 orang siswa. Data penelitian ini adalah kemampuan menulis puisi siswa dalam proses belajar mengajar dan evaluasi. Tehnik Pengumpulan Data Sebagai bahan pertimbangan bagi penentu berhasil atau tidaknya penelitian ini diperlukan data yang cukup. Data-data tersebut diperoleh melalui teknik-teknik observasi dan tes. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan lembar tes. Observasi yang dilakukan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa selama dalam proses pembelajaran dan tes yang diambil berupa tes tertulis berupa tes evaluasi akhir dan diolah setelah satu siklus berlangsung. BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam 2 siklus yang dilaksanakan pada tanggal 31 maret hingga 14 april 2014 terlihat adanya peningkatan baik aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam penelitian ini. Peningkatan-peningkatan yang terjadi antar siklus. Berdasarkan hasil pengamatan dari siklus I hingga siklus II dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan terhadap aktivitas siswa dari siklus I hingga siklus II.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa rata-rata persentase perhatian dan konsentrasi siswa selama apersepsi dan pada saat pembelajaran menulis puisi dengan media alam berlangsung terus mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan I persentase perhatian dan konsentrasi siswa sebanyak 5 %, pada siklus 1 pertemuan II persentase perhatian dan konsentrasi siswa 35%, dan meningkat pada siklus II pertemuan 1 persentase perhatian dan keaktifan siswa mencapai 50%, pada siklus II Pertemuan II 80%,. Kemandirian siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus II. Pada siklus I pertemuan 1 persentase kemandirian siswa sebesar 20 %, pada siklus I pertemuan II persentase tersebut meningkat menjadi 25 %, dan terus naik pada menjadi 55 % pada siklus II pertemuan 1 dan siklus II Pertemuan II 80%. Selain itu indikator keaktifan siswa juga mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Keaktifan siswa pada siklus I pertemuan 1 hanya sebesar 20 %, persentase tersebut terus mengalami peningkatan siklus I pertemuan II yaitu sebesar 25 % pada siklus II pertemuan 1 65% dan siklus II Pertemuan II 85 %. Media alam dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi. Hal ini dapat diketahui dari adanya peningkatan persentase nilai menulis siswa setiap siklusnya. Pada siklus I persentase keberhasilan siswa dari jumlah keseluruhan 64.667% sebanyak 10 siswa yang mencapai KKM 50 %, pada siklus II persentase tersebut naik mencapai jumlah keseluruhan 85.67 %, dan yang tuntas 95%, sebanyak 19 siswa yang telah mencapai KKM Persentase ini dihitung dari banyaknya siswa yang telah mencapai nilai KKM sebesar 65 yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. BAB V PENUTUP Kesimpulan 1. Penggunaan media alam dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas kelas V SD No 188/ 1 Kembang Seri mampu meningkatkan proses pembelajaran menulis puisi. Hal ini dapat diketahui dari adanya peningkatan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Persentase perhatian dan konsentrasi siswa selama apersepsi dan pada saat pembelajaran menulis puisi dengan media alam berlangsung terus mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan I persentase perhatian dan konsentrasi siswa sebanyak 5 %, pada siklus 1 pertemuan II persentase perhatian dan konsentrasi siswa 35%, dan meningkat pada siklus II pertemuan 1 persentase perhatian dan keaktifan siswa mencapai 50%, pada siklus II Pertemuan II 80%,.
Kemandirian siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus II. Pada siklus I pertemuan 1 persentase kemandirian siswa sebesar 20 %, pada siklus I pertemuan II persentase tersebut meningkat menjadi 25 %, dan terus naik pada menjadi 55 % pada siklus II pertemuan 1 dan siklus II Pertemuan II 80%. 2. Selain itu indikator keaktifan siswa juga mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Keaktifan siswa pada siklus I pertemuan 1 hanya sebesar 20 %, persentase tersebut terus mengalami peningkatan siklus I pertemuan II yaitu sebesar 25 % pada siklus II pertemuan 1 65% dan siklus II Pertemuan II 85 %. Media alam dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi. Hal ini dapat diketahui dari adanya peningkatan persentase nilai menulis siswa setiap siklusnya. Pada siklus I persentase keberhasilan siswa dari jumlah keseluruhan 64.667% sebanyak 10 siswa yang mencapai KKM 50 %, pada siklus II persentase tersebut naik mencapai jumlah keseluruhan 85.67 %, dan yang tuntas 95%, sebanyak 19 siswa yang telah mencapai KKM Persentase ini dihitung dari banyaknya siswa yang telah mencapai nilai KKM sebesar 65 yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut. 1. Bagi Guru Guru dapat mengenalkan media alam terhadap rekan sejawatnya, sehingga guru yang lain juga dapat mempraktikkan media alam dalam pembelajaran menulis puisi 2. Bagi Siswa Siswa sebaiknya lebih kritis dan terbuka terhadap hal-hal baru yang mereka peroleh sehingga mampu menunjang proses dan hasil belajar mereka di sekolah 3. Bagi Sekolah Pihak sekolah sebaiknya semakin giat memberikan motivasi kepada guru untuk terus mengembangkan diri dengan melakukan banyak penelitian. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru dan keterampilan mengajar guru
DAFTAR PUSTAKA Akhmad Sudrajat, 2008. Metode Dan Tehnik Pembelajaran, Akhadiah, Sabarti. 1995. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Angkasa Arsyad, Ashar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Atmazaki 1993 http://en.wikipedia.org/wiki/qualitative_research Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis Panduan untuk Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Djojosuroto, Kinayati. 2005. Puisi (Pendekatan dan Pembelajaran). Bandung: Gramedia Pustaka Jaya Hamalik, Oemar. 1980. Media Pendidikan. Bandung: Alumni. Hamalik. 2004 Media Pendidikan. Bandung: Alumni Jabrohim, dkk. 2003. Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Jakarta Jamaludin. 2003. Problematika Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta:Adicita Karya Nusa. KBBI. 2008 Martaya, A. Widya. 1990. Seni Menggayakan Kalimat. Yogyakarta: Kanisius. Maroeli Simbolon, 2003 Bara Negeri Dongeng (Novel), Yogyakarta: Jalasutra Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya Maslikatin, 2007 (http://www.milis_penyair.com, November 2007) Mustikasari (edu-articles.com,2008) Nurgiyantoro. 2003,teori pengkajian fiksi yogyakarta gajah mada universitas Pradopo R. Djoko. 2005. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Suryaman, Maman dan Wiyatmi. 2007. Modul Kuliah Kajian Puisi. Yogyakarta:JPBSI, FBS. UNY.