ANALISIS SEGMENTASI PASAR PEMIRSA PROGRAM BERITA SORE (Studi Kasus di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal)

dokumen-dokumen yang mirip
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB III SEGEMENTASI PASAR DAN BERITA

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB 1 PENDAHULUAN. kurangnya 51 tahun. Sampai detik ini, terdapat banyak stasiun televisi nasional yang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. yang kita perhatikan (Kotler, Keller, 2007:3). Di dalam pemasaran itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. Penyampaian isi pesan seolah olah langsung antara komunikator dan. karena jelas terdengar dan terlihat secara visual.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi bisa juga melalui wadah media seperti majalah, koran, internet, radio dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

BAB I PENDAHULUAN. secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan

Aplikasi Filsafat Dalam Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari komunikasi, komunikasi sangat penting sekali dalam kehidupan sehari-hari, setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik saat ini baru menunjukan kegiatan komunikasi massa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. sangat signifikan di berbagai bidang, dan masyarakat memerlukan saluran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB I PENDAHULUAN. pada potensi penerimaan negara khususnya pajak. Karena di dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. melalui televisi akan selalu menjadi salah satu yang mudah diterima khalayak. Ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam

Transkripsi:

ANALISIS SEGMENTASI PASAR PEMIRSA PROGRAM BERITA SORE (Studi Kasus di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal) SKRIPSI Oleh: AAN ROSIATUN J2E 005 209 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010

ABSTRAK Salah satu pendukung keberhasilan suatu perusahaan pertelevisian adalah bergantung pada penilaian pemirsanya. Jika keinginan para pemirsa terpenuhi sesuai dengan yang diinginkan pemirsa terhadap program-program yang ditayangkan maka dapat meningkatkan rating program dan pendapatan perusahaan. Permasalahan tersebut dapat terjawab dengan melakukan proses segmentasi pasar. Salah satu prosedur segmentasi pasar adalah tahap pembentukan segmen dengan menggunakan metode analisis k-means klaster yang diterapkan dalam proses pembentukan pasar pemirsa program berita sore. Proses pengelompokkan pemirsa ke dalam masing-masing segmen yang ingin dibentuk, berdasarkan kemiripan karakteristik yang dimiliki dan dibentuk 3 segmen pasar pemirsa berita sore yaitu kelompok pemirsa yang memberikan penilaian rendah, pemirsa yang memberikan penilaian sedang dan pemirsa yang memberikan penilaian tinggi. Hasil dari proses segmentasi pasar dengan studi kasus di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal diperoleh klaster 1 sebesar 25.2 %, klaster 2 sebesar 46 % dan klaster 3 sebesar 28.8 %. Strategi pemasaran dapat diarahkan pada responden yang berusia > 20 tahun karena memiliki jumlah anggota klaster yang terbesar. Hasil tersebut dapat digunakan oleh sebuah perusahaan pertelevisian untuk menentukan strategi pemasaran. Kata kunci : karakteristik, segmentasi pasar, analisis klaster k-means.

ABSTRACT A factor success supporter a television company is depend on the audiences evaluation. If willing audiences is fulfilled matching with the audiences which desirable towards broadcasted programs, so it can increase audience share and company income. The problem can be answered when a company do the process market segmentation. A procedure market segmentation is designing the market segmentation use the method of cluster k-means analysis which applied in process designing the market evening news audiences. The process of grouping audiences into each segment which formed, based on likeness of characteristic owned and this analyze formed 3 market segment evening news audiences, that is audiences group who give low evaluation, audiences group who give enough evaluation, and audiences group who give high evaluation. Result from the market segmentation with case study at Pangkah district Tegal regency got cluster one is 25.2 %, cluster two is 46 %, and cluster three is 28.8 %. Marketing strategy can targeted to be old > 20 years because it has members total of cluster is biggest. The result can be used by a television company to determine marketing strategy. Keywords : characteristic, market segmentation, cluster k-means analysis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi massa, bahkan ketergantungan manusia pada media massa sudah sedemikian besar. Pada saat ini, media komunikasi massa yang tengah digandrungi masyarakat adalah televisi. Dalam hal ini televisi menjadi salah satu produk teknologi yang turut mendukung perubahan dan masalah sosial di masyarakat. Menurut Skomis dalam bukunya Television and Society; An Incuest and Agenda (1985), dalam ARTIKEL, IPTEK : 2009 tentang Jangan Sampai Dibunuh Oleh Televisi menyatakan bahwa dibandingkan dengan media massa lainnya (radio, surat kabar, majalah, buku, dan sebagainya), televisi tampaknya mempunyai sifat istimewa, dimana televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar. Televisi dapat bersifat informatif, hiburan, maupun pendidikan, bahkan gabungan dari ketiga unsur di atas. Penyampaian isi atau pesan juga seolah-olah langsung antara komunikator (pembawa acara, pembawa berita, artis) dengan komunikan (pemirsa). Informasi yang disampaikan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat jelas secara visual. Sehingga televisi menjadi sarana yang efektif dalam menayangkan berita-berita tersebut dengan sangat cepat. Di Indonesia berdasarkan survey Ac Nielsen di tahun 1999 dalam Silvana, T : 2009 tentang Aplikasi Filsafat dalam Ilmu Komunikasi menyatakan bahwa 61% sampai 91% masyarakat Indonesia suka menonton televisi, hasil ini lebih lanjut dijelaskan bahwa hampir 8 dari 10 orang dewasa di kota-kota besar

menonton televisi setiap hari dan 4 dari 10 orang mendengarkan radio (Media Indonesia, 16-Nopember 1999). Hal ini menunjukkan bahwa menonton televisi merupakan aktivitas utama masyarakat yang seakan tak bisa ditinggalkan. Realitas ini sebuah bukti bahwa televisi mempunyai kekuatan menghipnotis pemirsa dengan acara-acara yang ditayangkan. Tentu saja media massa elektronik menjadi sangat sentral karena media massa eletronik seperti TV sudah merambah ke berbagai daerah termasuk pelosok-pelosok. TV akan dengan mudah diakses oleh semua orang tanpa memandang usia ataupun jender. Namun realita yang terjadi sangat jelas pada saat ini adalah dimana stasiun-stasiun televisi swasta yang ada saat ini lebih mengedepankan hasrat libido pemasang iklan. Jadi tolak ukur kualitas acara adalah jika acara tersebut banyak iklannya daripada mengedepankan kualitas acara sesungguhnya dan untuk siapa segmentasi acara/program yang ditayangkan. Sehingga dengan serampangan stasiun televisi swasta menjadikan rating acara untuk menggaet iklan sebanyakbanyaknya yang dihasilkan dari audiens share (jumlah pemirsa) rata-rata dan rating program yang biasanya dilakukan oleh lembaga survei tertentu. Media massa memberikan berita yang harus disaring dan dianalisis kebenarannya. Dalam hal ini berarti jika anda mendengar suatu berita dari TV atau radio atau membaca koran maka kembali teliti berita tersebut dan coba bandingkan dengan media-media yang lain, tentu setiap media memiliki versi yang berbeda dalam mengulas berita tersebut. Sebenarnya media massa adalah ujung tombak informasi atau berita. Dari media massa kita tahu ada berbagai kejadian di dunia ini, namun yang menjadi pertanyaan apakah benar media massa memberikan berita atau informasi yang sesuai dengan faktanya di lapangan. Inilah

yang harus selalu di check dan recheck. Media massa adalah pengolah informasi yang memberikan berita kepada publik hasil editan maka hal ini pula yang patut dicermati benarkah informasi atau berita yang kita terima valid, benar dan dapat dipercaya. Perkembangan pertelevisian di Indonesia akhir-akhir ini memang sangat menarik, televisi-televisi swasta bermunculan melengkapi dan memperkaya TV yang sudah ada. Tercatat lebih dari 17 TV yang ada di Indonesia yaitu TVRI, RCTI, SCTV, TPI, AN-TV, Indosiar, Trans-TV, TV-One, Trans 7, TV Global, dan Metro TV ditambah TV-TV lokal seperti Bandung TV, STV, Padjadjaran TV dan sebagainya. Fenomena ini tentu saja menggembirakan karena masyarakat Indonesia memiliki banyak alternatif dalam memilih tayangan acara televisi. Namun realitasnya, yang terjadi adalah stasiun-stasiun TV di Indonesia terjebak pada selera pasar karena tema acara yang disajikan hampir semua saluran TV tidak lagi beragam tetapi seragam di mana informasi yang sampai kepada publik sama dan terkesan monoton sehingga tidak menyediakan banyak alternatif pilihan. Beberapa format acara TV yang sukses di satu stasiun TV seringkali diikuti oleh TV-TV lainnya, hal ini terjadi hampir pada seluruh format acara TV baik itu berita-berita yang disajikan maupun program-program yang lain. Perusahaan termasuk stasiun-stasiun TV yang memutuskan untuk beroperasi dalam pasar yang luas menyadari bahwa dirinya tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Sehingga suatu perusahaan perlu menentukan strategi pemasaran daripada bersaing di semua segmen, yaitu dengan cara mengidentifikasi segmen pasar yang paling menarik yang dapat dilayani dengan efektif. Dengan demikian perusahaan tersebut akan dapat menempati

posisi yang lebih baik dari para pesaingnya. (Kotler, P & Susanto, A.B : 2000). Setiap stasiun TV sebaiknya mengetahui segmen pasar program yang ditayangkan secara jelas termasuk program berita sore yang ditayangkan setiap hari sehingga dapat menarik hati para pemirsa untuk menonton program tersebut dan rating program yang dihasilkan juga tinggi. Segmentasi Pasar adalah proses pemisahan sebuah pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli atau produk yang sejenis dan memilih kelompok (atau kelompok-kelompok) yang paling tepat untuk dilayani perusahaan. (Peter, J. P and Olson, J.C : 2000). Metode Analisis yang biasa digunakan untuk melakukan proses segmentasi produk berdasarkan ciri-ciri karakteristik yang dimilikinya adalah dengan metode Analisis Klaster. Analisis Klaster dengan metode non-hierarki dimulai dengan menentukan terlebih dahulu banyaknya klaster yang diinginkan dan menentukan pula pusat klaster (centroid) di setiap kelompok. Kemudian proses diteruskan dengan menghitung jarak antara setiap obyek dengan setiap pusat klaster (centroid). Langkah selanjutnya adalah menghitung rataan pusat klaster (centroid) untuk klaster yang terbentuk, demikian seterusnya sehingga tidak ada lagi pemindahan obyek antar klaster. (Sartono, B : 2003). Dalam penulisan ini digunakan analisis klaster dengan metode k-means klaster untuk mengelompokkan pemirsa program berita sore berdasarkan variabelvariabel dalam suatu berita seperti kekritisan berita, narasumber yang terpercaya, keanekaragaman berita, dinikmati oleh semua kalangan, jam tayang yang sesuai, kedalaman isi berita, bahasa yang mudah dimengerti, keaktualan berita, berita dapat dipercaya, berita disajikan secara menarik, penampilan penyaji berita dan

durasi program sehingga terbentuk beberapa segmen pasar program berita sore. Pengklasteran ini menggunakan ukuran kemiripan yang didasarkan pada kedekatan atau jarak antar obyek dengan menggunakan jarak Euclidean. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan, yakni bagaimana mengelompokkan para pemirsa program berita sore pada stasiun-stasiun TV swasta di Indonesia berdasarkan variabel-variabel yang ada dalam suatu program berita seperti kekritisan berita, narasumber yang terpercaya, keanekaragaman berita, dinikmati oleh semua kalangan, jam tayang yang sesuai, kedalaman isi berita, bahasa yang mudah dimengerti, keaktualan berita, berita dapat dipercaya, berita disajikan secara menarik, penampilan penyaji berita dan durasi program. Dari masing-masing kelompok yang terbentuk, maka pemirsa berita sore yang berada dalam satu kelompok akan memiliki kesamaan karakteristik dan antara kelompok satu dengan yang lainnya akan berbeda. 1.3 Pembatasan Masalah Dalam Tugas Akhir ini membahas tentang analisis klaster non-hierarki dengan menggunakan metode k-means klaster yang diterapkan dalam bidang pertelivisian yaitu untuk segmentasi pasar pemirsa program berita sore. Data yang digunakan adalah data primer dari pembuatan kuesioner yang disebarkan kepada 32 responden sebagai sampel awal untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner dan 140 responden untuk proses analisis klaster k-means.

Kuesioner tersebut digunakan untuk mengetahui pendapat atau penilaian responden/pemirsa berita terhadap program berita sore yang ditonton dan kuesioner ini hanya diperuntukkan bagi warga kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal yang berusia remaja hingga dewasa ( 14 tahun) yang dilakukan pada tanggal 2-11 September 2009. Karena populasi yang sangat besar sehingga perlu dipilih unit sampel yang dapat mewakili populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan wawancara secara langsung dan pengisian kuesioner terhadap pemirsa program berita sore pada stasiun-stasiun TV swasta di Indonesia di kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah : Untuk mengetahui penerapan analisis klaster dalam bidang pertelivisian yaitu untuk segmentasi pasar pemirsa program berita sore yang ditonton Untuk mengetahui segmentasi pasar pemirsa program berita sore yang ditonton sehingga terbentuk kelas-kelas dari pemirsa program berita sore berdasarkan variabel-variabel dalam suatu berita sehingga hasil ini dapat dijadian acuan untuk meningkatkan pangsa pasar dan penilaian pemirsa terhadap program berita sore yang ditonton. Hasil analisis dapat digunakan untuk menentukan kebijakan perusahaan media massa elektronik baik televisi lokal maupun swasta untuk menaikkan rating program berita sore sehingga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.

1.5 Metode Penulisan Langkah-langkah yang dilakukan dalam penulisan ini adalah : 1. Studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari teori dasar yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. 2. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui pendapat/penilaian responden terhadap program berita yang ditonton di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Pengambilan data ini dilakukan dengan wawancara secara langsung kepada responden. 3. Melakukan analisis klaster untuk mengetahui pengelompokan pemirsa program berita sore di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal berdasarkan variabel-variabel dalam suatu berita. 1.6 Sistematika Penulisan Bab I merupakan Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan. Bab II merupakan Tinjauan Pustaka yang berisi tentang Teori Penunjang yang mendasari dan menunjang penulisan Tugas Akhir ini. Segmentasi Pasar terdiri dari Pola Segmentasi Pasar dan Pendekatan dalam Segmentasi Pasar, Pengertian Berita Sore, Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal yang terdiri dari Data Kependudukkan. Statistik Deskriptif yang berisi Analisis Crosstabs. Tinjauan Statistik terdiri dari Vektor dan Matriks, Konsep-Konsep Aljabar Matriks, Similarity Measure (Kesamaan Ukuran), Analisis Image dan Anti-image, Koefisien Korelasi, Koefisien Korelasi Parsial dan Analisis Multivariat. Analisis

Klaster yang mencakup Pengertian Analisis Klaster, Klasifikasi Prosedur Pengklasteran, Tujuan Analisis Klaster, Prinsip Dasar Analisis Klaster, Asumsiasumsi dalam Analisis Klaster, Analisis Klaster Hierarki, Analisis Klaster Non- Hierarki (Partition Cluster), Pendekatan dalam Analisis Klaster Non-Hierarki, Algoritma K-means Klaster, dan Tahapan Pembentukan Klaster Secara Umum. Bab III berisi Metodologi Penelitian. Terdiri dari Tahap Persiapan Bahan dan Pustaka, Tahap Pembuatan Instrumen Penelitian, Tahap Pengumpulan Data, Tahap Pengolahan Data dan Tahap Pelaporan. Bab IV berisi Hasil dan Pembahasan. Terdiri dari Kuesioner, Survei Pendahuluan, Uji Validitas, dan Uji Reliabilitas. Analisis Data Penelitian terdiri dari Uji Data yaitu deteksi outlier, Asumsi-asumsi dalam Analisis Klaster yaitu Uji Sampel yang Mewakili Populasi dan Tidak Adanya Multikolinieritas, Statistik Deskriptif, Analisis Multivariat, Analisis Klaster yang terdiri dari Interpretasi Klaster, Profilisasi Klaster, dan Jumlah Klaster yang Terbentuk. Validasi Hasil terdiri dari Pengujian Asumsi pada MANOVA dan Uji MANOVA. Bab V berisi Penutup. Terdiri dari Kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini.