MODUL 3 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 2 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG MESI N/ APM) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

PROSEDUR PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN. A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.

MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3)

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA

MODUL 5 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MELUKI S) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

KEBAKARAN DAN ALAT PEMADAM API. Regina Tutik Padmaningrum Jurdik Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

MODUL 4 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGUKUR) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

PT. FORTUNA STARS DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT BAHAYA KEBAKARAN DI KANTOR PUSAT

MODUL 4 KESELAMATAN KERJA (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

PENCEGAHAN DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

PEMBELAJARAN VIII PEMADAMAN KEBAKARAN

LAPORAN PRAKTIKUM SPPK ALAT PEMADAM API RINGAN

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Handling dan Tata Cara Pemakaian Tabung ELPIJI.hingga. ke Outlet

MODUL 6 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Terluka oleh benda kecil)

Proteksi Bahaya Kebakaran Kebakaran Kuliah 11

MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 7 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Listrik) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya

MODUL 3 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Penempatan dan Pembuangan)

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umumnya, hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Sedangkan secara

MODUL 2 KESELAMATAN KERJA (Peran & Fungsi K3 Pada Pekerjaan Konstruksi)

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

SOAL TES. Pilihlah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d.

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

4. Pencegahan Dan Perlindungan Kebakaran SUBSTANSI MATERI

MODUL 4 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pencegahan Kecelakaan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

K3 KEBAKARAN. Pelatihan AK3 Umum

MODUL 8 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kabel dan Sambungan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 15 TAHUN : 2003 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

2. Pengantar Pengetahuan Tentang Api SUBSTANSI MATERI

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

128 Universitas Indonesia

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kecelakaan dan P3K) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

STANDARD OPERATING PROCEDURS (SOP) PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN SERTA PENYELAMATAN DIRI

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja

Keselamatan Kerja Bidang Kebakaran Pada Fasilitas Hotel

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

SANITASI DAN KEAMANAN

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Sistem Pencegahan dan. Kebakaran. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

DAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Perubahan Sifat Benda

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

MODUL 1 2 DI KLAT PRODUKTI F MULOK I I BAHAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

Benda dan Sifatnya. Peta Konsep. Benda. Berdasarkan sifat daya hantar panasnya. Penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator

Sandblasting Macam-Macam Abrasif Material untuk Sandblasting

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PETUNJUK PENGOPERASIAN

KONDISI GEDUNG WET PAINT PRODUCTION

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB V HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan dan Hasil Pembangunan Gedung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

KEGUNAAN MAGNET PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

RANGKUMAN LAS TIG DAN MIG GUNA MEMENUHI TUGAS TEORI PENGELASAN

Kumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB V PENGENALAN ISYARAT BAHAYA. Tanda untuk mengingat anak buah kapal tentang adanya suatu keadaan darurat atau bahaya adalah dengan kode bahaya.

BAB I LAS BUSUR LISTRIK

Transkripsi:

MODUL 3 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO

LEMBAR KERJA SISWA 3 D. ALAT ALAT PENGAMAN RUANG DAN GEJALA KEBAKARAN Alat-alat pengaman ruang diutamakan alat-alat pemadam kebakaran dan cara-cara penggunaannya, termasuk adanya pintu darurat, yaitu digunakan untuk menyelamatkan diri (evakuasi). Semua orang yang berada di lingkungan ruang bengkel dapat segera mengenal gejala kebakaran dari bahan yang mudah terbakar, mengenal jenis api kebakaran, mengenal alat-alat pemadam kebakaran dan mengenal alat-alat tanda bahaya kebakaran (alarm). Orang-orang harus juga dapat menghindari bahaya kebakaran, terampil menyelamatkan jiwa, terampil menyelamatkan dokumen dan barang berharga dsb. Terjadinya kebakaran disebabkan unsur kesengajaan, bahan atau gas yang mudah terbakar, akibat arus listrik, akibat sinar matahari yang difokuskan dan akibat sambaran petir. Jenis api kebakaran dibedakan menurut kelasnya sebagai berikut : Kelas A, yaitu api dari kebakaran benda padat seperti kayu, tekstil, kertas dll Kelas B, yaitu api dari kebakaran benda cair seperti bensin, minyak tanah, solar dll Kelas C, yaitu api dari kebakaran dari gas seperti elpiji, asetilin dll Kelas D, yaitu api dari kebakaran akibat hubungan pendek arus listrik Kelas E, yaitu api dari kebakaran akibat kebakaran logam Proses mengatasi api kebakaran antara lain : a. Proses isolasi yaitu memutuskan udara luar dengan barang yang sudah terbakar b. Proses pendinginan yaitu penyerapan panas oleh bahan lain seperti karung basah, air dan bahan lain yang mengandung air c. Proses urai yaitu memisahkan atau menjauhkan benda-benda lain yang belum terbakar, sehingga api tidak menjalar ke benda lainnya. Sebelum api menjadi besar, gejala-gejala kebakaran dapat segera tercium karena bau asap yang terjadi, misal bau karet yang terbakar, kertas, kain dll. Juga warna asap tanda bahan yang terbakar misalnya warna hitam bearti minyak terbakar, warna putih menandakan bahan fosfor yang terbakar. Sedangkan sumber api kebakaran diantaranya dari dapur tempa, kompor gas elpiji, kompor minyak tanah, motor bensin, motor diesel, las asetilin dan listrik, dinamo atau motor listrik, lampu minyak dan lampu lilin, pembakaran sampah, api puntung rokok, api obat nyamuk dsb. 1 8

1. Alat-alat pemadam kebakaran dan penggunaannya Sebelum terdapat alat-alat dan bahan-bahan pemadam kebakaran secara penemuan baru, telah digunakan orang alat-alat dan bahan-bahan pemadam kebakaran, yaitu : tangga untuk mencapai bahan yang terbakar, tongkat berkait untuk menarik dan mendorong bangunan yang terbakar agar runtuh, pasir dengan sekopnya untuk menimbun nyala sumber api agar segera padam atau karung goni yang dibasahi air. Tetapi tidak sembarang api dapat segera dipadamkan dengan satu jenis pemadam kebakaran. Air dan pasir adalah bahan yang paling murah dan paling baik untuk mematikan api, tetapi tidak dapat digunakan untuk segala macam kebakaran. Air boleh digunakan untuk kebakaran yang disebabkan oleh kertas, kayu, kain atau bendabenda sejenisnya. Sedangkan untuk kebakaran karena listrik dilarang atau tidak boleh sama sekali karena air termasuk penghantar listrik. Untuk kebakaran yang disebabkan oleh minyak sebaiknya menggunakan bahan kimia yang sudah tersedia dalam tabung extinguisher dan dijual di toko-toko alat pemadam kebakaran dengan merk Yamato atau Graviener. Untuk kebakaran akibat listrik sebaiknya menggunakan Dry Powder Extinguiser. Pada setiap tabung diberi label, tipe maupun penggunaannya : Tabung bersimbol huruf A yang terletak dalam segitga warna hijau, dapat dipakai untuk memadamkan kebakaran dari jenis kayu, kertas atau kain dan bahan sejenisnya. Tabung dengan simbol huruf B didalam kotak persegi warna merah dipergunakan untuk memadamkan kebakaran jenis minyak, cat, tinner dsb. Tabung dengan simbol huruf C didalam lingkaran biru dapat dipergunakan untuk memadamkan api listrik, atau api akibat terbakarnya isolasi listrik, memadamankan panel, motor-motor listrik dsb. Tabung bersimbol huruf D didalam bintang warna kuning, dipakai untuk memadamkan api yang diakibatkan oleh logam seperti magnesium, sodium, titanium dsb. Setiap api kebakaran dapat dipadamkan tetapi tidak sejenis cara memadamkannya. Kesalahan cara memadamkan ini mengakibatkan bahaya yang lebih besar yaitu makin berkobarnya nyala api. Berikut bagian-bagian tabung extinguisher merk Yamato 2 8

Cara-cara menggunakan alat pemadam kebakaran : a. Lepaskan kunci pengaman b. Peganglah alat dalam posisi tegak dan lepaskan pipa dari klip (kait slang) c. Pijat katup. Arahkan slang (pipa karet) condong ke arah pangkal api dengan cara menyapu Perhatian : Pengatup tidak boleh dipijat (ditekan), kecuali saat memadamkan. Tumbuhkan keyakinan diri sewaktu mengatasi bahaya kebakaran. Arahkan pancaran pemadam ke sumber nyala api kebakaran dengan jalan menyapu. Bila kebakaran terjadi diluar bangunan dan berangin, maka arahkan pancaran pemadam kebakaran searah dengan arah angin, baik dari samping kiri atau kanan. 3 8

Di bengkel-bengkel besar terdapat kotak dari besi plat warna merah berbentuk kotak bertuliskan Hydrant. Cara penggunaannya : Bawalah atau tarik ujung penyemprot yang terbuat dari logam ketempat terjadinya kebakaran, bukalah keran dan air akan keluar melalui slang katun tersebut. Semburan hydrant atau air ini jangan digunakan untuk memadamkan api yang terjadi pada cairan minyak. Tidak boleh digunakan untuk memadamkan api yang terjadi pada penghantar sebelum sumber listriknya belum diputuskan. 2. Alat-alat tanda bahaya kebakaran a. Fire alarm Yaitu alat yang berbentuk bundar atau persegi empat warna merah dan ditutup kaca disertai pemukul. Pada alat tersebut tertulis IN CASE OF FIRE BREAK GLASS dan pada umumnya dipasang di setiap bangunan bengkel. Bila kaca penutup bel dipecahkan, maka berbunyi terus menerus bel tanda bahaya sebagai tanda adanya bahaya kebakaran. b. Fire lock (safety security) Alat ini berupa papan dari plat baja. Pada alat ini dapat terlihat dengan jelas tanda-tanda warna yang disesuaikan dengan bangunan. Bila terjadi kebakaran, maka menyalalah warna sebagai tanda di bengkel tersebut terjadi kebakaran. Pemasangan fire lock ini berdekatan dengan fire alarm. c. Lonceng besi Lonceng ini dapat dibuat dari potongan besi yang digantungkan. Bila terjadi kebakaran hendaknya dipukul 2 kali berulang-ulang sebagai tanda pemberitahuan. d. Dengan lisan atau suara, yaitu dari petugas-petugas keamanan atau pengawas, berteriak memberitahukan adanya kebakaran melalui speaker. 3. Cara mengatasi bahaya kebakaran Langkah atau usaha dan membiasakan tindakan-tindakan ke arah pencegahan kebakaran harus dilakukan oleh karyawan atau orang di lingkungan bengkel dan diwajibkan mentaati segala peraturan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dibawah ini usaha-usaha dalam mencegah terjadinya bahaya kebakaran. 4 8

a. Di dalam bengkel kayu - Dilarang merokok dalam ruangan - Segera membuang bekas serutan kayu ke tempat sampah atau tempat yang ditentukan dan langsung dibakar serta diawasi selama pembakarannya. - Dilarang menyimpan bukan pada tempatnya bahan atau alat yang dapat menimbulkan nyala api. - Hindarkan terjadinya letusan api pada waktu kerja tangan, kerja mesin dan hubungan arus pendek listrik. b. Di dalam bengkel las, bengkel yang menggunakan gas, bensin, solar dan minyak tanah - Dilarang merokok di dalam ruangan yang terdapat bensin, solar atau minyak tanah. - Tutup rapat semua keran gas, tempat drum bensin, solar dan minyak tanah setelah selesai dipakai. - Segera membuka pintu dan cendela sebelum pekerjaan dimulai, agar terjadi penggantian udara selama + 15 30 menit. Terutama gas elpiji mempunyai berat jenis gas lebih berat daripada udara dan berada di tempat yang paling bawah. - Simpanlah tangki gas, drum bensin atau minyak ditempat tersendiri dan tertutup - Jangan membuka keran gas dan tutup drum bensin terlalu lama sebelum digunakan - Dilarang mengerjakan suatu pekerjaan yang dapat menimbulkan letupan api didekat drum bensin atau minyak 5 8

c. Di dalam bengkel Listrik - Lakukan pekerjaan-pekerjaan instalasi iistrik sesuai dengan peraturan yang berlaku guna menghindarkan dari bahaya kebakaran - Dilarang mencoba-coba melakukan pekerjaan listrik yang belum dimengerti dan beresiko terjadinya hubung singkat atau percikan api yang pada akhirnya menimbulkan bahaya kebakaran. - Dilarang mengganti kawat sekering dengan kawat lain yang lebih besar diameternya diluar ketentuan yang berlaku - Dilarang melakukan pekerjaan-pekerjaan listrik di dekat penyimpanan gas, bensin dan bahan lain yang mudah terbakar. - Tutuplah panel listrik untuk mencegah timbulnya bunga api yang mungkin timbul sehingga mudah mengakibatkan bahaya kebakaran - Dilarang menggunakan bahan-bahan terutama kabel atau kawat penghantar yang telah rusak atau tua, karena hal ini mudah menimbulkan hubung singkat dan akhirnya menimbulkan api J A N G A N PERNAH DILAKUKAN!!! d. Di tempat pembakaran sampah - Tentukan tempat pembuangan/pembakaran jauh dari bangunan, guna menghindarkan perambatan api pembakaran - Sebelum sampah dibakar kumpulkan sampah ditempat penimbunan dan bakarlah perbagian tanpa apinya berceceran - Jangan membakar sampah pada saat terjadi angin kencang dan bakarlah sampah di setiap waktu tanpa menunggu timbunan sampah berikutnya. 6 8

RANGKUMAN : 7 8

Soal : 1. Menurut kelasnya api kebakaran terbagi menjadi 5, sebutkan! 2. Jelaskan proses mengatasi api kebakaran? 3. Sebutkan arti dan makna symbol pada tabung Extinguiser! 4. Sebutkan bagian-bagian dari sebuah tabung pemadam kebakaran! 5. Sebutkan langkah kerja melaksanakan pemadamam api dengan menggunakan tabung alat pemadam kebakaran! 6. Sebutkan alat-alat tanda bahaya kebakaran (alarm)! 7. Buatlah beberapa ketentuan / peraturan guna mencegah terjadinya bahaya kebakaran pada bengkel Listrik! Jawaban : 8 8

Daftar Pustaka Drs. Heru Subagyo, Keselamatan Kerja, APEI-JATIM 2000 Ir. Imam Soebari, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3), APEI-JATIM 2000 H.N.C. Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis- Jakarta 1989 Tia Setiawan, Harun Keselamatan Kerja dan Tata Laksana Bengkel, Depdikbud 1980