III. METODOLOGI PENELITIAN. Mesin uji yang akan menggunakan cylinder head, cylinder dan crankshaft

dokumen-dokumen yang mirip
Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

III. METODE PENELITIAN

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

METODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji

Modifikasi Kapasitas Cylinder Pada Sepeda Motor 100 CC Menjadi Kapasitas 125 CC

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

I. PENDAHULUAN. Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan

1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 110 cc. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 125 cc

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4-langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam memlakukan penelitian ini, mesin yang digunakan adalah sepeda

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

MODIFIKASI MESIN KENDARAAN MENJADI MESIN KENDARAAN HEMAT BAHAN BAKAR DENGAN TARGET JARAK TEMPUH 100 Km/Liter

BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan pada gambar berikut :

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ANALISA VARIASI UKURAN VENTURI KARBURATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA RX-KING 135cc

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

: Suzuki Satria F 150 cc. : 150 cc, 4 langkah, DOHC pendingin udara. : Cakram depan belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB III METODE PENELITIAN

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang masuk melalui lubang intake dengan 7 variabel bukaan klep in saat

Diagram 2.1 Prinsip Kerja Motor Matic Narasumber : Kawan Pustaka

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tempat pembuatan dan perakitan Modifikasi mesin Honda CB 100

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN PROSES PEMBUATAN ALAT PENYANGGA TENGAH OTOMATIS PADA SEPEDA MOTOR YANG MENGGUNAKAN SISTEM HIDROLIK

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

DASAR-DASAR MESIN & SISTEM BAHAN BAKAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tipe terbaru dengan teknologi terbaru dan keunggulan-keunggulan lainnya.

Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi

BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada :

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR MODIFIKASI MOTOR 4 LANGKAH YAMAHA JUPITER Z 110 CC MENJADI 200 CC. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat

3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :

BAB III PROSES MODIFIKASI DAN PENGUJIAN. Mulai. Identifikasi Sebelum Modifikasi: Identifikasi Teoritis Kapasitas Engine Yamaha jupiter z.

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berkaitan dengan judul yang diambil. Berikut beberapa referensi yang berkaitan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. empat langkah piston atau dua putaran poros engkol. Empat langkah tersebut adalah :

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG

BAB III METODE PENGUJIAN

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin 2 langkah 135 cc dengan data sebagai berikut :

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013 PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ADITIF ALAMI PADA BENSIN TERHADAP PRESTASI SEPEDA MOTOR 4-LANGKAH

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Penelitian 1. Spesifikasi Sepeda Motor 4-langkah Mesin uji yang akan menggunakan cylinder head, cylinder dan crankshaft sepeda motor Honda Supra X 125 dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4 langkah. Adapun spesifikasi dari mesin uji tersebut adalah sebagai berikut: Merk dan tipe : Honda Supra NF 100 Tipe mesin Sistem pendingin Jumlah silinder Diameter x Lan gkah Kapasitas silinder : 4 langkah, SOHC : Pendingin udara : 1 (satu) : 50 x 49.5 mm : 97,1 cc Perbandingan kompresi : 9,0 : 1 Daya maksimum Torsi maksimum : 7,6 HP pada 8000 rpm : 0,74 kgf.m/6.000 rpm

47 Gigi transmisi Aki Kapasitas tangki bahan bakar : Rotary 4 Kecepatan (N-1-2-3-4-N) : 12 V / 5 Ah : 3,7 liter Tahun Pembuatan : 1997 Gambar 23. Motor yang akan dimodifikasi Mesin yang akan digunakan untuk membandingkan hasil modifikasi Honda Supra 100cc adalah sepeda motor 4 langkah. Adapun spesifikasi dari mesin pembanding tersebut adalah sebagai berikut: Merk dan tipe : Honda Supra X 125 Tipe mesin Sistem pendingin Jumlah silinder Diameter x Lan gkah Kapasitas silinder : 4 langkah, SOHC : Pendingin udara : 1 (satu) : 52,4 x 57,9 mm : 124,8 cc

48 Perbandingan kompresi : 9,0 : 1 Daya maksimum Torsi maksimum Gigi transmisi Aki Kapasitas tangki bahan bakar : 9,76 HP pada 7500 rpm : 1,03 kgf.m/4.000 rpm : Rotary 4 Kecepatan (N-1-2-3-4-N) : 12 V / 3,5 Ah : 3,7 liter Tahun Pembuatan : 2008 Gambar 24. Sepeda motor pembanding 2. Alat yang digunakan Berikut adalah alat-alat yang digunakan selama penelitian beserta keterangannya: a. Stopwatch Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu tempuh saat pengujian.

49 Gambar 25. Stopwatch b. Gelas Ukur 100 ml Gelas ukur 100 ml digunakan untuk mengukur volume bahan bakar. Digunakan sebagai wadah bahan bakar ketika proses pengambilan data. Sehingga tidak menggunakan tangki bahan bakar motor agar lebih mudah dalam proses pengukuran konsumsi bahan bakar. Gambar 26. Gelas ukur 100 ml c. Tachometer Tachometer yang dipakai dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui putaran mesin (rpm).

50 Gambar 27. Tachometer d. Perangkat Analog Dalam penelitian ini, Speedometer, odometer, sudah berada dalam satu unit panel analog motor pada dashboard. Speedometer dengan ketelitian 2 km / jam dan odometer dengan ketelitian 100 m. e. Tangki Bahan Bakar Buatan Digunakan sebagai wadah bahan bakar ketika proses pengambilan data. Sehingga tidak menggunakan tangki bahan bakar motor agar lebih mudah dalam proses pengukuran konsumsi bahan bakar. Gambar 28. Tangki buatan

51 f. Satu (1) set kunci Digunakan untuk membongkar dan memasang komponen-komponen mesin. Gambar 29. Satu (1) set kunci g. Mistar sorong Digunakan untuk mengukur perbedaan dimensi komponen-kompenen yang akan dipasang. Gambar 30. Mistar sorong digital h. Timbangan Timbangan digital digunakan untuk menimbang berat dari poros enggkol.

52 Gambar 31. Timbangan 3. Komponen-komponen utama untuk memodifikasi Komponen utama adalah komponen-komponen yang digunakan untuk memodifikasi kapasitas ruang bakar sepeda motor Honda Supra 100cc menjadi 125cc. Komponen-komponen utama pada sepeda motor Honda Supra 100cc akan dilalukan penggantian sehingga diperoleh peningkatan kapasitas ruang bakar menjadi 125cc, penggantian komponen-komponen utama pada sepeda motor Honda Supra 100cc tercantum pada tabel 1.

53 Tabel 1. Data penggantian komponen-komponen utama pada sepeda motor Honda Supra 100 cc. No Nama Komponen 1 Carburator Bagian-bagian Komponen Foto Spesifikasi Venturi inlet Ø 32,4 mm Venturi outlet Ø 19 mm Kapasitas karburator 25 ml Valve throttle Ø 15 mm Needle Ø 1-1,7 mm Jet main #72 Jet slow #38 2 Intake manifold Port inlet Ø22 mm Port outlet Ø21mm 3 Cylinder head Port in Ø 21 mm Port exhaust Ø 19 mm Port valve in Ø 20 mm Port valve out Ø 17,76 mm Sparkplug

54 NGK U 22 FS-U 4 Camshaft 5 Rocker arm 6 Spring valve Lift valve inlet 6,5 mm Lift valve outlet 5,5 mm Tipe Bearing sprocket cam P 63 Tipe Bush bearing P 2069 Weight camshaft 250 gram Length 60 mm Weight rocker arm 66 gram Shaft rocker arm 53 mm x Ø 15,8 mm Weight Shaft rocker arm 20 gram Spring valve retainer Diamete in Ø 14,3 mm Diameter out Ø 15,8 mm Lenght 32 mm Thickness 1,5 mm Weight

55 5 gram 7 Valve 8 Tensioner 9 Cylinder Diameter in Ø 18,5mm Diameter out Ø 22 mm Lenght 35 mm Thickness 2,5 mm Weight 35 gram Diameter valve inlet Ø 23 mm Diameter valve outlet Ø 20 mm Valve dimension Ø 4,5 mm x 65,3 mm Thickness 2 mm Sprocket camshaft 28 T Long Chain sprocket 25H84 Sprocket timming gear 14 T Length of cylinder 95 mm Diameter inlet cylinder Ø 50, 05 mm Thickness 54,45 mm Weight

56 2,65 kg 10 Piston Dimension of piston Ø 50 mm x 36,5 mm Diameter inlet for shaft Ø 13 mm Weight piston 130 gram 11 Ring piston Ring compresi Ø 52,5 Thickness 0,7 Ring oil Ø 51 mm Thickness 0,1 mm 12 Crankshaft (poros engkol) Weight crankshaft 2 kg Timing sprocket 14 T Long shaft right Ø 18,5mm x 94,4 mm Long shaft left Ø 18,5mm x 129,5mm Type bearing 6203 Long stroke engine 49,5 mm Long conecting rod 122,40 mm

57 13 Magnet, Spull, CDI Weight magnet 1350 gram Diameter in magnet Ø 84 mm Diameter out magnet Ø115 mm Dimension pulser 9x1,5x1,5mm Type ignation dry Voltase 6 volt AC 14 Knalpot Komponen-komponen pengganti pada sepeda motor Honda Supra 100cc untuk mendapatkan kapasitas ruang bakar sebesar 125cc adalah komponenkomponen dari sepeda motor Honda Supra X 125cc yang tercantum pada tebel 2.

58 Tabel 2. Data komponen pengganti komponen utama pada sepeda motor Honda Supra 100 cc. No Nama Komponen Bagian-bagian Komponen Foto Spesifikasi Venturi inlet Ø 36,5 mm Venturi outlet Ø 19,5 mm Kapasitas karburator 35 ml 1 Carburator Valve throttle Ø 20 mm Needle Ø 1 2,2 mm Jet main #75 Jet slow #35 2 Intake manifold Port inlet Ø22 mm Port outlet Ø21mm

59 3 Cylinder head Port in Ø 21 mm Port exhaust Ø 19 mm Port valve in Ø 20 mm Port valve out Ø 18 mm Sparkplug NGK CPR6EA-9 4 Camshaft 5 Rocker arm Lift valve inlet 8 mm Lift valve outlet 7,2 mm Tipe Bearing sprocket cam 6905 Tipe Bush bearing 6902 Weight camshaft 280 gram Length 55 mm Weight rocker arm 45 gram Shaft rocker arm 65 mm x Ø 10 mm 49 mm x Ø 10 mm Weight Shaft rocker arm 30 gram 20 gram

60 6 Spring valve Diamete in Ø 18,5 mm Diameter out Ø 22 mm Lenght 37 mm Thickness 2,5 mm Weight 38 gram 7 Valve Diameter valve inlet Ø 24 mm Diameter valve outlet Ø 21 mm Valve dimension Ø 4,5 mmx71,3 mm Thickness 2 mm 8 Tensioner Sprocket camshaft 34 T Sprocket timming gear 17 T 9 Cylinder Length of cylinder 99 mm Diameter inlet cylinder Ø 52, 05 mm Thickness 56,45 mm Weight 1,63 kg

61 10 Piston Dimension of piston Ø 52 mm x 38,5 mm Diameter inlet for shaft Ø 13 mm Weight piston 100 gram 11 Ring piston Ring compresi Ø 54 Thickness 0,7 Ring oil Ø 53 mm Thickness 0,1 mm 12 Crankshaft (poros engkol) Weight crankshaft 2,5 kg Timing sprocket 17 T Long shaft right Ø 22 mm x 94,4 mm Long shaft left Ø 22mm x 129,5mm Type bearing 62/22 Long stroke engine 57,8 mm Long conecting rod 122,40 mm

62 13 Magnet, Spull, CDI Weight magnet 1550 gram Diameter in magnet Ø 84 mm Diameter out magnet Ø115 mm Dimension pulser 13x1,5x1,5mm Type ignation Wet Voltase 12 volt DC 14 Knalpot B. Persiapan Proses Modifikasi Sebelum melakukan proses modifikasi sepeda motor Honda supra 100cc menjadi 125cc, perlu dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut : a. Persiapan alat dan bahan Persiapan alat dan bahan merupakan proses penyiapan komponenkomponen utama yang akan digunakan untuk memodifikasi sepeda motor Honda Supra 100cc menjadi 125cc.

63 b. Pengukuran dimensi-dimensi komponen mesin Pengukuran dimensi komponen mesin dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perubahan tempat kedudukan komponen baru yang akan menggantikan komponen lama dan mengetahui seberapa besar ukuranukuran yang akan dilakukan pada proses pemesinan. c. Desain modifikasi Desain modifikasi bertujuan untuk mengetahui dimana saja tempat-tempat perubahan kedudukan komponen lama terhadap komponen baru dan menentukan proses pemesinan yang dilakukan. C. Proses modifikasi Untuk memodifikasi sepeda motor Honda Supra 100cc menjadi 125cc dengan menggunakan cylinder head, cylinder block dan crankshaft sepeda motor Honda Supra X 125cc, dlakukan proses proses sebagai berikut : a. Proses pembongkaran mesin Sebelum dilakukan proses pembongkaran, mesin diturunkan dari rangka motor. Proses pembongkaran mesin dilakukan pertama-tama pada bagian cylinder head, kemudian melakukan pelepasan cylinder, piston, pelepasan tutup crankcase bagian kanan dan kiri yang berisi kopling dan magnet. Proses pelepasan terakhir dilakukan dengan melepas bagian crankcase.

64 b. Proses pemesinan Proses pemesinan dilakuan untuk memindahkan tempat-tempat kedudukan komponen yang tidak sama, seperti : 4 buah baut penyangga cylinder dan cylinder head, memperbesar lubang kedudukan cylinder pada crankcase dan perubahan lainya yang dianggap perlu dilakukan. Gambar 32. Tempat kedudukan komponen yang dilakukan proses Pemesinan Beberapa perubahan pada tempat kedudukan komponen mesin dengan cara melakukan beberapa proses pemesinan sebagai berikut : 1. Perubahan tempat kedudukan bearing pada crankshaft ( Poros engkol) Perubahan tempat kedudukan bearing crankshaft dilakukan karena pada crankshaft sepeda motor Honda Supra 100cc menggunakan tipe bearing 6203 dengan besar diameter lubang kedudukan bearing 40 mm, sedangkan crankshaft sepeda motor Honda Supra X 125cc menggunakan tipe bearing 62/22 dengan besar diameter lubang

65 kedudukan bearing 50 mm, sehingga perlu dilakukan perbesaran tempat kedudukan bearing pada crankshaft dari diameter 40 mm menjadi 50mm menggunakan mesin bubut. Gambar 33. Perubahan tempat kedudukan bearing crankshaft pada Crankcase 2. Perubahan tempat kedudukan 4 baut penyangga cylinder block Perubahan tempat kedudukan empat baut penyangga cylinder block bertujuan agar cylinder block sepeda motor Honda Supra X 125cc dapat terpasang pada pada sepeda motor Honda Supra 100cc. Perubahan dudukan empat baut penyangga cylinder block ini menggunakan cetakan aluminium yang dicetak berdasarkan bentuk gasket dari cylinder block Honda Supra X 125. Agar lebih presisi cetakan aluminium dipotong menjadi 2 bagian berdasarkan lubang

66 tempat piston diletakan, kemudian dilakukan proses pengelasan cetakan aluminium pada crankcase sepeda motor Honda Supra 100cc, sehingga terbentuk seperti gambar dibawah ini. Gambar 34. Crankcase yang sudah satukan dengan cetakan cylinder block menggunakan proses pengelasan. Setelah dilakukan proses pengelasan pada Crankcase maka dilakukan proses finishing (perapihan) dan penyekrapan mengunakan mesin skrap. Hal ini bertujuan agar TMA dan TMB yang didapatkan sesuai dengan basar stroke pada poros enggkol ( 57,8 mm ).

67 Gambar 35. Hasil proses penyekrapan dan finishing pada Crankcase Proses terakhir dari perubahan tempat kedudukan 4 baut penyangga cylinder block adalah proses asembli dimana crankcase, cylinder block dan cylinder head disatukan oleh ke empat baut penyangga agar dapat dilihat apakah cylinder block mengalami kemiringan atau terjadi ketidak presisian pada tiap-tiap baut penyangga. Hasil asembli antara crankcase, cylinder block, dan cylinder head apat dilihat pada gambar dibawah ini.

68 Gambar 36. Asembli antara crankcase, cylinder block dan cylinder head. 3. Perubahan komponen pompa oli Modifikasi sistem pompa oli dilakukan karena pada sistem pompa oli sepeda motor Honda Supra 100cc kerena sistem pompa oli pada sepeda motor Honda Supra 100cc memiliki jalur aliran oli yang berbeda dengan bentuk jalur oli pada cylinder block sepeda motor Honda Supra X 125cc. Modifikasi sistem pompa oli menggunakan pompa oli milik sepeda motor Yamaha jupiter Z yang memiliki bentuk yang kecil dan mudah dalam proses pengerjaanya. Kududukan pompa oli yang baru dibuat dengan jarak 70.5 mm dari titik pusat kedudukan bearing crankshaft. Proses pengerjaan kedudukan pompa oli meggunakan pengelasan aluminium untuk menutup kedudukan pompa oli yang lama, setelah kedudukan pompa oli tertutup, dilakukan proses

69 pengeboran dengan diameter bor 12 mm. Sehingga diapatkan kedudukan pompa oli baru seperi gambar dibawah ini. Gambar 37. Proses pembuatan tempat kedudukan pompa oli. Gambar 38. Pompa oli yang sudah terpasang. 4. Perubahan tempat kedudukan penyangga rantai tensioner Perubahan tempat kedudukan penyangga rantai tensioner bertujuan agar proses penyalaan busi sesuai dengan waktu pembakaran yang

70 tepat, karena rantai tensioner terhubung langsung dengan camshaft yang mengatur posisi kedua katup. Perubahan tempat kedudukan penyangga rantai tensioner menggunakan plat yang disesuaikan dengan penyangga rantai tensioner. Gambar 39. Tempat kedudukan penyangga rantai tensioner 5. Pemasangan kopling manual (kopling tangan) Pemasangan sistem kopling manual harus diterapkan, karena ketika sistem pompa oli telah diubah, tutup crankcase pada bagian kanan tidak dapat tertutup.

71 Gambar 40. Pemasangan bak kopling manual 6. Pemasangan Secondary Air Suplay Sistem (SASS) Secondary air suplay sistem merupakan perangkat tambahan yang diaplikasikan pada sepeda motor Honda Supra 100cc yang telah dimodifikasi. Secondary air suplay sistem menyuplai udara tambahan pada gas buang melalui knalpot dengan tujuan mengurangi emisi gas buang. c. Proses pemasangan Proses pemasangan atau perakitan dilakukan sesuai dengan urutan paling akhir dari proses penbongkaran, yaitu: pemasangan pada bagian : 1. Proses perakitan pada crankcase meliputi pemasangan poros enggkol (Crankshaft), pemasangan gigi rasio dan sistem perpindahan gigi. 2. Pemasangan kopling meliputi pemasangan kanvas kopling, pegas kopling, dan tutup crankcase bagian kanan.

72 3. Pemasangan magnet meliputi pemasangan rantai tensioner, gear starter, magnet an tutup crankcase bagian kiri. 4. Pemasangan piston, cylinder dan yang terakhir melakukan pemasangan cylinder head, carburator. Setelah mesin selesai dirakit maka mesin di pasang kembali pada rangka sepeda motor. D. Prosedur Pengujian Penelitian ini menguji sepeda motor Honda Supra 100cc yang sudah dimodofikasi yang akan dibandingkan tingkat peningkatan prestasi mesinnya, dengan sepeda motor Honda Supra 100cc dan Honda Supra X 125cc. Pengujian kendaraan ini dikelompokam menjadi seperti yang terlihat pada tebal 3. Tabel 3. Data jenis pengujian sepeda motor Jenis Pengujian Keterangan 1 Pengujian sepeda motor Honda Supra 100cc 2 Pengujian sepeda motor Honda Supra X 125 3 Pengujian sepeda motor Honda Supra 100cc yang dimodifikasi 1. Pengujian Stasioner Pengujian ini dilakukan untuk melihat konsumsi bahan bakar yang digunakan dalam kondisi diam (putaran stasioner) Pada pengujian stasioner ini maka

73 mesin dipanaskan terlebih dahulu sehingga didapatkan kinerja mesin yang optimal. Setelah itu putaran mesin yang dipakai adalah 1.400 dan 4.000 rpm. Data yang diambil tiap pengujianya dilakukan pada cuaca dan lokasi pengujian yang sama. Pengujian dilakukan yaitu dengan menggunakan bensin yang telah diukur dengan menggunakan gelas ukur (150ml) dan dituangkan pada tangki buatan yang telah dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan pengamatan. Mesin dihidupkan dengan cara diengkol lalu stopwatch dihidupkan. Setelah 5 menit mesin dimatikan, kemudian bahan bakar tersisa diambil dari karburator dengan cara membuka baut pada dasar karburator dan diukur volume sisa dari bahan bakar tersebut dengan cara volume awal dikurangi volume akhir dari bahan bakar kemudian dicatat.pengujian ini dilakukan pada masing-masing sepeda motor. Pengukuran bertujuan untuk mengetahui konsumsi bahan bakar permenit. Setelah didapatkan konsumsi bahan bakar, selanjutnya dilakukan pengulangan pengujian hingga tiga (3) kali pengujian.

74 Tabel 4. Format Pencatat Konsumsi Bahan Bakar Pengujian Stasioner No Jenis Sepeda Motor Pengujian ke Putaran Mesin (rpm) Lama Pengujian (menit) Konsumsi Bahan Bakar (ml) 1 2 3 Honda Supra 100cc Honda Supra X 125cc Honda Supra 100cc Modifikasi 1 5 2 5 3 5 Rata-rata 5 1 5 2 5 3 5 Rata-rata 5 1 5 2 5 3 5 Rata-rata 5 2. Pengujian Berjalan Untuk Data Komsumsi Bahan Bakar Pengujian prestasi mesin pada pengujian berjalan tanpa berboncengan dan berboncengan. Pengujian ini dilakukan untuk melihat perbandingan konsumsi bahan bakar pada masing-masing sepeda motor. Data yang diambil pada tiap

75 pengujiannya melalui ROAD TEST pada cuaca dan lokasi pengujian yang sama (permukaan kering) dengan beban berkendaraan dan cara berkendara yang sama. Pengujian dilakukan oleh penguji dengan berat badan 65kg (tanpa berboncengan) dan 130 kg (berboncengan), dengan cara berkendara yang sama. Untuk pengujian berjalan tanpa berboncengan dan berboncengan dilakukan dengan jarak tempuh 5 km. Pengujian dilakukan pada putaran mesin langsam 1000 1500 rpm, dengan pengisian bahan bakar pada tangki buatan sebanyak 100 ml, jarak tempuh diukur dengan menggunakan odometer dan waktu tempuh diukur dengan menggunakan stopwatch, sedangkan jumlah bahan bakar yang tersisa diukur menggunakan gelas ukur. Untuk mendapatkan data konsumsi bahan bakar dapat diketahui dengan cara jumlah bahan bakar awal (100 ml) dikurangkan dengan bahan bakar yan tersisa. Data- data yang telah didapatkan dicatat dan dilakukan pengulangan pengujian sebanyak tiga (3) kali pengujian sehingga didapat konsumsi bahan bakar rata-rata. Format pencatatan data konsumsi bahan bakardapat dilihat pada tebel 6 di bawah ini.

76 Tabel 5. Format Pencatatan Konsumsi Bahan Bakar Pengujian Berjalan Tanpa Berboncengan Dan Secara Berboncengan. No Jenis Sepeda Motor Pengujian ke Kecepatan rata-rata (km/jam) Jarak tempuh (km) Konsumsi Bahan Bakar (ml) 1 2 3 Honda Supra 100cc Honda Supra X 125cc Honda Supra 100cc Modifikasi 1 5 2 5 3 5 Rata-rata 5 1 5 2 5 3 5 Rata-rata 5 1 5 2 5 3 5 Rata-rata 5 3. Pengujian berjalan untuk data akselerasi Pengujian prestasi mesin ini meliputi pengujian berjalan akselerasi 0 80 km/jam dan akselerasi 60 80 km/jam dengan perpindahan gigi (variable gear) yang teratur. Pengijian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan

77 akselerasi pada masing-masing sepeda motor yang di uji. Pengujian dilakukan pada siang hari dengan tempat dan kondisi cuaca yang sama (permukaan kering). Pengujian dilakukan dengan cara berkendara tanpa boncengan dengan berat pengendara 65 kg. Penguji mengendarai kendaraan dengan stopwacth diletakan ditangan kiri untuk mencatat waktu akselerasi. Untuk pengujian berjalan akselerasi 60 80 km/jam tanpa perpindahan gigi perseneling, langkah-langkah pengujiannya hampir sama seperti pada pengambilan data akselerasi 0 80 km/jam. Pertama-tama penguji mengendarai sepeda motor dengan kecepatan konstan hingga mencapai 60 km/jam pada posisi gigi persneling 4 (top gear). Pada saat mencapai kecepatan 60 km/jam (kecepatan awal) maka penguji mulai menaikan kecepatan motor dan secara bersamaan mengaktifkan stopwatch. Ketika sepeda motor mencapai kecepatan 80 km/jam, stopwatch dinon-aktifkan kemudian dicatat waktu tempuhnya. Selanjutnya dilakukan pengulangan pengujian sebanyak tiga (3) kali pengujian pada tiap-tiap sepeda motor. Format pencatatan data akselerasi 0 80 km/jam dan akselerasi 60 80 km/jam tanpa perpindahan persneling (gigi) dapat dilihat pada tabel 7.

78 Tabel 6. Format Pencatatan Data Waktu Akselerasi 0 80 km/jam Dan Akselerasi 60 80 km/jam Tanpa Perpindahan Persneling. No Jenis Sepeda Motor Pengujian ke Waktu (detik) Putaran Mesin (rpm) Keterangan 1 1 Honda Supra 100cc 2 3 Rata-rata 1 2 Honda Supra X 125 2 3 Rata-rata 3 Honda Supra 100cc Modifikasi 1 2 3 Rata-rata 4. Pengujian berjalan untuk data putaran mesin dan kecepatan maksimum Pengujian ini dilakukan untuk melihat perbandingan top speed antara Honda Supra 100cc yang telah dimodifikasi dengan sepeda motor Honda Supra 100cc dan Honda Supra X 125, pada putaran mesin dan kecepatan maksimum.

79 Pengujian dilakukan pada siang hari dengan permukaan jalan yang kering (tidak hujan). Pengujian dilakukan oleh penguji dengan berat badan 65 kg tanpa berboncengan dan cara berkendara yang sama pada tiap-tiap sepeda motor uji. Persiapan yang dilakukan dengan memanaskan mesin terlebih dahulu agar kondisi mesin pada saat pengujian optimal. Lalu mengatur putaran gas (throttle screw) pada putaran langsam, yaitu 1000-1500 rpm hingga putaran dari gas tangan seimbang(tidak mati). Kemudian mengisi bahan bakar sebanyak 150 ml pada tangki buatan. Setelah semua persiapan telah dilakukan, diusahakan kondisi jalan tempat pengujian sepi untuk memperoleh data yang akurat. Langkah-langkah yang akan dilakukan penguji pada saat melakukan pengujian, yaitu gas langsung dibuka penuh hingga mencapai kecepatan maksimal dan putaran mesin maksimum. Karena langkah-langkah ini cukup riskan untuk terjadinya kerusakan pada sepeda motor, maka pada kondisi dilapangan, waktu pengambilan data kecepatan maksimum dan putaran mesin maksimum dilakukan secara bersamaan. Selanjutnya penguji mencatat data putaran dan kecepatan maksimum yang dicapai saat pengujian. Lalu dilakukan pengulangan hingga tiga (3) kali pengujian pada tiap-tiap sepeda motor uji. Format pencatatan data putaran mesin maksimum (rpm) dan kecepatan maksimum (km/jam) dapat dilihat pada tabel 8.

80 Tabel 7. Format Pencatatan Data Putaran Mesin Maksimum (Rpm) Dan Kecepatan Maksimum (Km/Jam). No Jenis Sepeda Motor Pengujian ke Putaran Mesin (rpm) Kecepatan Maksimum (km/jam) Keterangan 1 1 Honda Supra 100cc 2 3 Rata-rata 1 2 Honda Supra X 125 2 3 Rata-rata 1 Honda Supra 2 3 100cc Modifikasi 3 Rata-rata

81 E. Lokasi Perakitan Lokasi perakitan sepeda motor Honda Supra 100cc yang akan dimodifikasi berada di desa Bumi Ratu kecamatan Fajar Esuk kabupaten Pringsewu yang bertempat dibengkel sepeda motor milik bapak Santo. Gambar 41. Lokasi perakitan. F. Lokasi Pengujian Lokasi pengujian untuk pengujian stasioner dilakukan di laboratorium motor bakar Universitas Lampung. Lokasi Pengujian Berjalan dilakukan pada kondisi jalan kering Untuk pengujian akselerasi 0-80 km/jam dan akselerasi 60 80 km/jam, dilakukan di sepanjang Jalan Yossudarso, Panjang. Pengujian kecepatan dan putaran maksimum, pengujian berjalan untuk komsumsi bahan bakar dilakukan pada siang hingga sore hari di sepanjang Jalan Raya Bakauheni KM 16 Tarahan. Tiap-tiap pengujian dilakukan pada lokasi yang sama tidak berubah-ubah. Hal ini dilakukan

82 untuk menjaga beban kendaraan bermotor dilingkungan selalu sama setiap pengujian dilakukan. Gambar 42. Lokasi pengujian kecepatan maksimum

83 G. Diagram Alir Modifikasi Dan Prosedur Pengujian MULAI Persiapan Alat dan Bahan Data Spesifikasi Sepeda Motor Sepeda Motor Supra 100 cc Sepeda Motor Honda Supra X 125 cc Sepeda Motor Supra 100 cc Servis Rutin Proses Modifikasi Mesin Evaluasi Tidak Benar Pengujian Pengujian Sationer Uji Konsumsi BBM Pengujian Barjalan Uji Akselerasi, Uji Konsumsi BBM, Uji Waktu Tempuh, Putaran Dan Kecepatan Maksimum Data Hasil Dan Pembahasan Kesimpulan Dan Saran Selesai Gambar 43. Diagaram alir modifikasi dan prosedur pengujian