Maya Sofiun Naqiyah et al., Penerapan Metode Karyawisata Berbantuan Media video untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Narasi

dokumen-dokumen yang mirip
Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...

Key word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

Wardhani et al., Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi...

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Wulandari et al., Template untuk Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa UNEJ...

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

Ririn Budi U. K. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh: Herni Febri Ariastanti Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif TPS, Kemampuan membaca pemahaman, Penelitian tindakan kelas.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

Hoiroh et al., Penerapan Strategi Peta Konsep...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

Wahyu Budi Setyorini A54E13043

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

Joyful Learning Journal

Pendahuluan. Wardani et all, Penerapan Model Pembelajaran...

PENERAPAN METODE PRACTICE REHEARSAL PAIRS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII A SMPN 1 RAMBIPUJI JEMBER DALAM MEMBAWAKAN ACARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTORMING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Joyful Learning Journal

Peningkatan Kemampuan Siswa Mengungkapkan Isi Cerita melalui Metode Sosiodrama Kelas V SDN 9 Tulungrejo Glenmore Banyuwangi Tahun Pelajaran 2012/2013

Panggih Cahyani Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

Pendahuluan. Kharisma et all, Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIIIA MTS ZAINUL BAHAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF DENGAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIISMP PGRI 1 KLIRONG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA MOVIE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

Meningkatkan Hasil Belajar Bercerita Melalui Media Boneka Tangan Pada Siswa Kelas II SDN Dukuhmencek 01 Sukorambi Jember

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN PENDEKATAN INTEGRATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGOMENTARI KUTIPAN NOVEL SISWA KELAS VIII B SMPN 2 TANGGUL

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

PENERAPAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA NARASI SISWA KELAS IV SDN 1 KEKERI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA

Konseling dan Pendidikan

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. puisi dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas 3 di MI Wachid Hasyim

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI 32 LUBUK ALUNG. Erni, Nurharmi, Yulfia Nora

Naskah Publikasi. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

Oleh: Mame Bagja Melani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Peningkatan Hasil Belajar Menceritakan Kembali Cerita Anak Melalui Media Audio Visual Siswa Kelas IIB SDN Ajung 01 Jember Tahun Pelajaran 2012/2013

Penerapan Teknik Peer Correction Berbantuan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII A SMPN 2 Tegaldlimo

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

Kata Kunci: karangan deskripsi, strategi menulis terbimbing, kelas IV SD.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Penerapan Metode Karyawisata berbantuan Media Video untuk Meningkatkan (Implementing Field Trip Method With video Media Aid for Increase Narrative Writing Skill) 1 Abstrak Menulis adalah kegiatan yang kompleks untuk mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan dalam bentuk bahasa tulis, lebih khusus dalam permbelajaran menulis narasi di sekolah. Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa pembelajaran menulis narasi di kelas VIIA Mts Tarbiyatul Huda masih belum tuntas. Banyak siswa yang kesulitan ketika harus mengungkapkan pikiran dalam bentuk tulisan, menulis cerita secara kronologis, dan menyatukan dan memadukan paragraf. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode karyawisata berbantuan media video untuk mengatasi permasalahan siswa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan ketuntasan klasikal pada prasiklus 32,3%, siklus I 73,5%, dan siklus II 85,2%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode karyawisata berbantuan media video mampu meningkatkan kemampuan menulis narasi. Kata Kunci: karyawisata, menulis narasi, video Abstract Writing is a complex activity to express ideas, mind, and feelings in the written form, spesificially in narrative writing learning at the school. Based on observation result, known that narrative writing learning on VII th A class MTs Tarbiyatul Huda is still uncomplete. Students have difficulties when expressing idea in the written form, writing cronological story, and composing unity and cohesiveness in paragraph. This research is a class action researh by implementing a field trip method with video media aid to solve that student problems. The result show the clasical completeness on pre pre-cycle 32,3%, cycle I 73,5%, amd cycle II 85,2%. It can be concluded that field trip method with video media aid can improve narrative writing skill. Keywords: field trip, narrative skill, video Maya Sofiun Naqiyah, Suhartiningsih, Rusdhianti Wuryaningrum. Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: suhartiningsihfkip@yahoo.co.id Pendahuluan Menulis merupakan kegiatan yang kompleks sebagai wadah menuangkan ide, pikiran dan perasaan dalam bentuk bahasa tulis. Tarigan (1986:15) menegaskan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide atau gagasan dengan menuangkan bahasa tulis sebagai media penyampai. Dengan terampil menulis, akan terdapat perkembangan positif pada pribadi siswa. Sesuai dengan pernyataan Tarigan (1986:22) yang menjelaskan bahwa menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar belajar berpikir kritis sehingga memperdalam daya tanggap atau persepsi terhadap suatu masalah. Menulis juga membelajarkan siswa untuk menceritakan pengalaman, ide-ide, dan perasaan dalam bentuk tulisan. Hasil observasi yang dilakukan di kelas VIIA MTS Tarbiyatul Huda menunjukkan adanya permasalahan pada pembelajaran KD 4.1 Menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar. Dari 34 siswa hanya 11 siswa yang berhasil mencapai KKM. Sebanyak 23 siswa nilainya masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Secara persentase, tingkat ketuntasan klasikalnya hanya 32,3%. Setelah dilakukan analisis terhadap tulisantulisan siswa, ternyata siswa mengalami kesulitan ketika harus mengungkapkan pikirannya dalam bentuk tulisan. Tulisan siswa sangat singkat. Hal itu menyebabkan kronologi cerita yang harus muncul dalam karangan narasi kurang begitu tampak. Selain itu, pola pengembangan paragrafnya kurang baik, yang ditandai dengan tidak adanya kepaduan dalam setiap paragrafnya. Berikut ini adalah salah satu contoh hasil tulisan siswa yang singkat dan mengindikasikan bahwa siswa kurang mampu dalam menulis narasi. Saya senang sekolah di MTs Tarbiyatul Huda. Saya mempunyai adik yang sangat nakal. Kalau saya pergi sekolah selalu diganggu adik. Lalu saya telat datang ke sekolah

sehingga dimarahi pak guru. Saya dihukum berdiri dilapangan upacara. Tulisan di atas menunjukkan tidak terdapat kepaduan dalam pengembangannya yang ditandai dengan tidak terdapatnya satu ide pokok yang ingin diceritakan. Selain itu, sebagai sebuah karangan narasi, tulisan tersebut tidak mengembangkan alur cerita dengan baik. Artinya siswa masih belum mampu mengungkapkan pikirannya dalam tulisan tersebut. Diperlukan sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan siswa dalam menulis narasi. Permasalahanpermasalahan siswa dalam menulis narasi adalah sulit mengungkapkan pikirannya dalam bentuk tulisan, kronologi cerita yang dibuat kurang begitu tampak, dan tidak terdapatnya kepaduan dalam setiap paragrafnya. Metode karyawisata merupakan pilihan metode yang dinilai akan mengatasi masalah-masalah siswa dalam menulis narasi. Metode karyawisata merupakan metode pembelajaran yang dilakukan secara sistematis dan memberikan kesan yang menarik bagi siswa. Dengan demikian, kronologi kegiatan karyawisata dan kesan-kesan yang didapatkan siswa akan mampu menginspirasi siswa dalam menulis narasi. Dalam penelitian ini, siswa akan diajak untuk berkaryawisata ke tempat produksi bahan bangunan. Tempat produksi bahan bangunan dipilih karena berdasarkan diskusi yang telah dilakukan bersama guru kelas, tempat ini akan menambah wawasan siswa tentang seluk-beluk berwiraswasta. Hal ini dinilai bermanfaat karena selama ini mayoritas lulusan MTs Tarbiyatul Huda melanjutkan ke sekolah kejuruan. Selain itu, tempat tersebut letaknya dekat dengan sekolah sehingga akan memudahkan guru dalam membimbing siswa. Pembelajaran yang diterapkan saat ini hendaknya juga disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Hamalik (2004:235) menyatakan bahwa pemberdayaan teknologi dalam pengajaran merupakan pemberdayaan unsur kekuatan luar yang yang mampu mengoptimalkan penguasaan materi. Dalam penelitian ini digunakan media video sebagai salah satu penunjang keberhasilan pembelajaran. Dengan menggunakan media video siswa akan lebih mudah mengingat kembali peristiwa yang dialami selama melakukan kegiatan karyawisata dan akan menambah inspirasi siswa dalam menulis narasi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa kelas VIIA MTs Tarbiyatul Huda dengan menerapkan metode karyawisata berbantuan media video. Dengan demikian dapat difokuskan dua rumusan masalah, yaitu: 1) bagaimanakah penerapan metode karyawisata berbantuan media video untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi pada siswa kelas VIIA MTs Tarbiyatul Huda Jenggawah Tahun Pelajaran 2012/2013? dan 2) bagaimanakah hasil pembelajaran menulis narasi setelah diterapkannya metode karyawisata berbantuan media video pada siswa kelas VIIA MTs Tarbiyatul Huda Jenggawah Tahun Pelajaran 2012/2013? Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dirancang secara kolaboratif antara peneliti dengan guru pengampu mata pelajaran. Tindakan yang dilakukan adalah menerapkan metode karyawisata berbantuan media video untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa kelas VIIA MTs Tarbiyatul Huda Jenggawah Tahun Pelajaran 2012/2013. Alur penelitian dalam bentuk siklus ini dapat digambarkan sebagai berikut. Gambar 1. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (Sumber: diadaptasi dari Arikunto, 2008:16) Penelitian dilaksanakan di MTs Tarbiyatul Huda. MTs Tarbiyatul Huda terletak di jalan Kartini no. 57 Kemuningsari Kidul, kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. Subjek penelitiannya adalah seluruh siswa kelas VIIA MTs Tarbiyatul Huda Jenggawah tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 34 siswa. Data dalam penelitian ini terdapat data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan catatan-catatan berdasarkan koreksi yang ditemukan dari tulisan narasi siswa. Data kuantitatif adalah nilai tulisan narasi siswa baik sebelum atau sesudah diterapkan metode karyawisata berbantuan media video. Data-data tersebut didapatkan dari guru bidang studi Bahasa Indonesia MTs Tarbiyatul Huda dan siswa kelas VIIA MTs Tarbiyatul Huda Jenggawah tahun pelajaran 2012/2013. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan tes. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis terdiri dari tiga alur, yaitu: 1) penelaahan; 2) penilaian dan pengkategorian; 3) penyimpulan. Tahap-tahap yang dilakukan dalam menganalisis data dalam penelitian adalah sebagai berikut. 1) Penelaahan, menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan, yaitu lembar observasi, hasil wawancara, lembar penilaian, dan dokumentasi. 2) Penilaian dan Pengkategorian Penilaian hasil karya dianalisis sebagai berikut. a) menghitung hasil tes menulis narasi siswa Nilai akhir = skor yang diperoleh X 100 skor maksimal b) menghitung hasil ketuntasan belajar siswa secara klasikal. P= Jumlah siswa tuntas x 100% Jumlah seluruh siswa (Depdiknas, 2006: 39) 2

Pada penelitian ini ketuntasan belajar siswa dapat diketahui dengan menggunakan pedoman yang ditetapkan oleh MTs Tarbiyatul Huda, yaitu: 3) Penyimpulan (1) seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila mencapai skor ³ 70 (2) kelas dikatakan tuntas belajar apabila terdapat 75% yang telah mencapai skor ³ 70 Menyimpulkan semua data yang sudah dianalisis kemudian dibuat sebuah kesimpulan untuk menggambarkan hasil temuan secara umum. Instrumen pengumpul data berupa lembar observasi, wawancara, catatan lapangan, dan rubrik penilaian kemampuan menulis narasi. Instrumen pemandu analisis data berupa tabel ketuntasan hasil belajar dan tabel hasil perbandingan tes kemampuan dalam pembelajaran menulis narasi dengan menerapkan metode karyawisata berbantuan media video pada siklus I dan siklus II. Hasil Penelitian Penelitian ini diawali dengan kegiatan prasiklus. Tindakan prasiklus dilaksanakan dalam dua pertemuan. Selain tindakan, Dalam dua pertemuan tersebut juga dilakukan kegiatan observasi, wawancara dan refleksi. Pada pertemuan pertama, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan inti, guru menerangkan materi menulis buku harian dengan pola pengembangan narasi. Guru memulai kegiatan inti dengan menyampaikan materi menggunakan metode ceramah. Selanjutnya, guru menunjukkan contoh buku harian dalam bentuk karangan narasi yang terdapat di dalam buku paket. Pada kegiatan ini, siswa terlihat bosan. Kebosanan siswa terlihat ketika banyak siswa yang tidak memperhatikan, bergurau, dan mengobrol dengan temannya. siswa merasa pembelajaran terkesan monoton dan kurang menarik. Pada kegiatan penutup guru mengingatkan siswa untuk mempelajari cara mengembangkan buku harian menjadi karangan narasi. Guru tidak menyampaikan kesimpulan pembelajaran karena alokasi waktu pembelajaran telah habis. Kemudian, guru menutup pelajaran dengan salam. Tahap prasiklus dilanjutkan pada pertemuan kedua. Pada pertemuan kedua, kegiatan diawali dengan kegiatan pembuka. Setelah itu, guru menanyakan tugas menulis buku harian kepada siswa yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Ternyata masih banyak siswa yang belum selesai mengerjakannya. Guru membimbing siswa yang belum selesai mengerjakan tugasnya. Setelah semua siswa selesai, guru meminta salah satu siswa untuk membacakan tugas menulis buku harian di depan kelas dan menugasi siswa-siswa lainnya untuk menganalisis tulisan yang dibacakan temannya tersebut. Selanjutnya, guru menugasi semua siswa untuk mengembangkan tugas menulis buku hariannya ke dalam bentuk karangan narasi. Siswa terlihat tidak bersemangat dan lamban dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Selanjutnya, guru mengakhiri pembelajaran ini dengan kegiatan penutup. Siswa mengumpulkan tugasnya kepada guru. Guru langsung menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan tidak melakukan refleksi terhadap materi yang sudah diberikan karena alokasi waktu sudah habis. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh, diketahui masih banyak siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran prasiklus. Dari 34 siswa, siswa yang mencapai KKM sebanyak 11 siswa dengan persentase 32,3%. Sisanya, sebanyak 23 siswa dengan persentase 67,7% belum mencapai KKM. Secara klasikal, ketuntasan belajar siswa juga belum tuntas karena masih 32,3%. Pada kegiatan prasiklus, observer juga melakukan kegiatan wawancara kepada guru dan siswa. Guru mengatakan bahwa siswanya memang banyak mengalami kesulitan ketika dalam pembelajaran menulis, lebih khusus pada pembelajaran menulis buku harian dalam bentuk karangan narasi. Berdasarkan hasil wawancara kepada siswa, siswa pun mengakui bahwa mereka bosan dengan pembelajaran menulis buku harian tersebut. Siswa merasa suasana kelas membosankan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas, ditemukan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam pembelajaran narasi. Solusi guna mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menerapkan metode karyawisata berbantuan media video. Dengan metode karyawisata berbantuan media video, siswa akan mendapatkan pengamalan secara langsung. Dengan demikian, siswa akan mempunyai bahan cerita untuk ditulis. Selain itu, kegiatan karyawisata akan menghilangkan kebosanan siswa, sehingga siswa akan merasa senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan dilanjutkan pada siklus I. Perencanaan pada siklus I dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia kelas VIIA MTs Tarbiyatul Huda Jenggawah. Secara rinci, perencanaan ini meliputi: (1) Menyusun perangkat pembelajaran. (2) Mempersiapkan dan membuat alat evaluasi keberhasilan pembelajaran. (3) Mempersiapkan lokasi yang akan digunakan sebagai tempat karyawisata. (4) Mempersiapkan alat rekam video (handycam). (5) Menyiapkan viewer untuk memutar video karyawisata pada pertemuan kedua. Pertemuan pertama dalam tiga tahap yaitu: pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah membuka pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru menerangkan materi menulis buku harian dalam bentuk karangan narasi dengan menyajikan sebuah contoh buku harian dalam bentuk karangan narasi. Siswa arahkan untuk mengidentifikasi contoh tersebut dengan tujuan agar siswa mampu memahami ciri-ciri dan 3

pola pengembangan karangan dalam bentuk narasi. Kegiatan selanjutnya adalah berkaryawisata. Guru menyampaikan tujuan dilakukannya karyawisata dan teknis pelaksanaannya. Setelah siap, siswa dengan didampingi guru mulai berangkat ke lokasi karyawisata. Siswa ditugaskan untuk mencatat butir-butir kejadian yang dialami sesuai urutan waktu terjadinya. Guru dibantu observer mulai merekam kegiatan karyawisata siswa. Di lokasi karyawisata, siswa mengamati pekerja, berwawancara, dan mencoba membantu membuat bahan bangunan. Setelah selesai berkaryawisata, siswa kembali ke sekolah. Ketika berada di kelas, guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan saat menyusun kerangka kronologi dan mengecek pekerjaan siswa. Kegiatan diakhiri dengan kegiatan tanya jawab secara klasikal dan menyampaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan dilanjutkan pada pertemuan kedua. Guru membuka pelajaran dengan memberikan apersepsi dan motivasi, serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan bahwa akan ditampilkan video rekaman dari kegiatan karyawisata. Guru memutar video karyawisata mengunakan laptop dan menampilkannya melalui viewer. Siswa diperintahkan untuk mengoreksi kembali kerangka karangan yang telah disusun. Kemudian guru menugaskan siswa untuk mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan narasi. Setelah siswa selesai, guru melakukan pembahasan terhadap beberapa tulisan siswa dengan melalui diskusi secara klasikal. Selanjutnya, guru menutup pembelajaran dengan mengevaluasi pembelajaran secara umum dan memberikan kesimpulan. Hasil observasi menunjukkan bahwa secara umum guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Metode karyawisata berbantuan media video sudah diterapkan dengan cukup baik sehingga siswa terlihat antusias untuk mengikuti proses pembelajaran. Di sisi lain, secara umum aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis narasi juga menunjukkan adanya peningkatan. Wawancara dilakukan kepada guru dan beberapa siswa kelas VIIA MTs Tarbiyatul Huda. Berdasarkan hasil wawancara seorang siswa bernama Hadi Hidayatullah, dapat disimpulkan siswa senang belajar menulis narasi menggunakan metode karyawisata berbantuan media video karena dapat memperoleh informasi secara langsung dan suasana pembelajaran lebih santai dan tidak menegangkan. Di sisi lain, berdasarkan wawancara dengan guru, guru menyatakan bahwa metode karyawisata berbantuan media video dapat memudahkan guru dalam mengajarkan materi menulis narasi. Refleksi pada siklus I dilakukan berdasarkan hasil observasi, hasil wawancara, dan hasil evaluasi tugas siswa. Refleksi hasil observasi menunjukkan pembelajaran sudah dilaksanakan guru dengan baik. Namun, guru harus lebih mengarahkan siswa untuk memperhatikan materi pelajaran. Selain itu, guru juga harus lebih mampu mengefektifkan alokasi waktu dan bimbingan kepada siswa saat mengembangkan karangan. Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, siswa mengaku senang dengan pembelajaran menulis narasi menggunakan metode karyawisata berbantuan media video karena tidak lagi mengalami kesulitan seperti pada pembelajaran menulis narasi prasiklus. Di sisi lain, hasil analisis terhadap tugas siswa pada siklus I menunjukkan siswa yang mencapai KKM berjumlah 25 siswa, sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 9 siswa. Karena ketuntasan klasikalnya masih 73,5%, maka perlu dilakukan tindakan selanjutnya. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperbaiki pada siklus II. (1) Guru meminta siswa mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diberikan. (2) Guru sebaiknya melakukan bimbingan secara lebih merata. (3) Guru memberikan penjelasan tentang aspek-aspek penilaian pembelajaran. (4) Pada siklus II, kegiatan karyawisata digantikan dengan video karyawisata siklus I. Dengan demikian, bimbingan guru kepada siswa akan lebih intensif. Pada siklus II, perencanaan disusun berdasarkan hasil rekfleksi siklus I. Secara rinci, perencanaan pada siklus II adalah sebagai berikut. (1) Menyusun perangkat pembelajaran. (2) Mempersiapkan dan membuat alat evaluasi keberhasilan pembelajaran. (3) Memodifikasi rekaman video karyawisata pada pembelajaran siklus I. (4) Menyiapkan viewer untuk pemutaran video karyawisata dan pengeras suara. (5) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) Tindakan pertama pada siklus II dilaksanakan dalam pertemuan pertama. Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengkondisikan kelas. Pada kegiatan inti, guru membagikan 2 buah karangan narasi dari hasil tulisan siswa pada siklus I. Selanjutnya, melalui kegiatan tanya jawab guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi kronologi, pola pengembangan, pilihan kata, dan tata penulisannya. Setelah itu, guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) dan menjelaskan bahwa akan ditampilkan rekaman video kegiatan karyawisata. Guru memutar rekaman video karyawisata siswa dengan menggunakan laptop dan menampilkannya melalui viewer. Siswa ditugaskan untuk menulis kerangka karangan secara kronologis. Selanjutnya, guru memutar kembali video karyawisata dengan tujuan agar siswa dapat mecocokkan kerangka karangannya. Kegiatan diakhiri dengan kegiatan penutup dengan cara memerintahkan siswa untuk mengumpulkan kerangka karangan yang telah ditulis dan melakukan tanya jawab secara klasikal. Tindakan siklus II dilanjutkan pada pertemuan kedua. Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah melakukan apersepsi dan membagikan LKS. Pada kegiatan inti, guru memaparkan beberapa hal dalam kerangka karangan yang harus diperbaiki. Siswa membenahi bagianbagian dari kerangka karangan seperti urutan kronologi dan kesesuaian kerangka karangan dengan kejadian. Kemudian 4

guru menugaskan siswa untuk mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan narasi pada LKS. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Setelah itu, guru memerintahkan siswa untuk mengumpulkan LKS dan melakukan pembahasan pada beberapa tulisan siswa melalui kegiatan diskusi secara klasikal. Selanjutnya, guru menutup pelajaran dengan melakukan evaluasi melalui kegiatan tanya jawab dan menyampaikan kesimpulan. Hasil observasi menunjukkan bahwa secara umum guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Pada siklus II, kekurangan-kekurangan guru saat siklus I sudah mampu dilaksanakan dengan baik. Di sisi lain, secara umum aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis narasi juga menunjukkan adanya peningkatan. Wawancara dilakukan kepada guru dan dua orang siswa. Berdasarkan hasil wawancara kepada dua siswa bernama Siti Aisyah dan Yoga Isnaini, dapat disimpulkan bahwa siswa senang belajar menulis narasi dengan menggunakan metode karyawisata berbantuan media video. Siswa merasa media video yang ditampilkan guru pada siklus II sangat menarik. Di sisi lain, guru mengatakan bahwa siswa menjadi lebih percaya diri dan kreatif dalam menuangkan idenya ke dalam bentuk tulisan. Refleksi pada siklus II dilakukan berdasarkan hasil kegiatan observasi, wawancara, dan evaluasi tugas siswa. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung tampak lebih baik dibandingkan siklus I. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pata pelajaran bahasa Indonesia pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa siswa sudah memahami pembelajaran menulis narasi dengan baik karena diterapkannya metode karyawisata berbantuan media video dengan baik. Di sisi lain, berdasarkan hasil analisis tes (tugas individu siswa) pada siklus II menunjukkan bahwa siswa yang mengerjakan tugas sebanyak 34 siswa dan yang mencapai KKM sebanyak 29 siswa dan siswa yang tidak mencapai KKM sebanyak 5 siswa. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus II ini sebesar 85,2%. Sesuai dengan kriteria ketuntasan yang ditetapkan sekolah, pembelajaran ini dapat dikatakan tuntas (berhasil). Pada pembelajaran prasiklus, siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 23 siswa (67,6%) sedangkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 11 siswa (32,3%). Pada siklus I, siswa yang mencapai KKM sebanyak 25 siswa (73,5%) sedangkan 9 siswa (26,4) masih belum mencapai KKM. Setelah dilakukan siklus II, nilai-nilai siswa semakin meningkat dan ketuntasan klasikal sudah lebih dari 75%. Siswa yang mencapai KKM sebanyak 29 siswa (85,2%) sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 5 siswa (14,7%). Secara klasikal, persentase ketuntasannya sebesar 85,2%. karangan yang disusun siswa sudah runtut dan sesuai dengan kronologi kejadian yang dialami siswa. Pola pengembangan paragrafnya sudah baik, yang ditandai dengan adanya kepaduan dalam setiap paragrafnya. Selain itu, dengan bantuan media video, siswa dapat mengingat lagi kejadian yang telah dialami. Pada tahap prasiklus terdapat 11 siswa (32,3%) yang mencapai ketuntasan hasil belajar, sedangkan siswa yang tidak mencapai ketuntasan hasil belajar sebanyak 23 siswa (67,6%). Pada siklus I terjadi peningkatan siswa yang mencapai nilai ketuntasan yaitu dari 11 siswa menjadi 25 siswa (73,5%). Pada siklus II jumlah siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar sebanyak 29 siswa (85,2%) dan sisanya, sebanyak 5 siswa (14,7%) belum mencapai ketuntasan hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang perlu diperhatikan, yaitu: 1) guru dapat menggunakan metode karyawisata berbantuan video sebagai salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran yang membutuhkan inspirasi; 2) peneliti lain dapat melakukan penelitian tindakan kelas menggunakan metode karyawisata berbantuan media video pada kajian lain.. Selanjutnya, peneliti lain juga dapat mencoba memberikan alternatif solusi lain dalam pembelajaran narasi dengan menerapkan strategi pembelajaran lain. Daftar Rujukan [1] Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. [2] Depdiknas. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. [3] Engkoswara. 1984. Dasar-dasar Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bina Aksara [4]Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. [5] Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama [6] Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa). Bandung: Angkasa. 5 Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode karyawisata berbantuan media video mampu meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa kelas VIIA MTs Tarbiyatul Huda tahun pelajaran 2012/2013. Kerangka