PERANCANGAN FASILITAS GRINDING UNTUK LABORATORIUM ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Fisiologi & Pengukuran Kerja

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

ANALISIS AKTIFITAS ANGKAT BEBAN DITINJAU DARI ASPEK BIOMEKANIKA DAN FISIOLOGI

Rancangan Alat Bantu untuk Meminimasi Gaya Tekan (F comp ) pada Lempeng Tulang Belakang Bagian Bawah (L5/S1)

PERBAIKAN STASIUN KERJA SERUT BERDASARKAN ASPEK ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

Analisa Postur Tubuh Pekerja Penjemuran Batako di Batam ( Studi Kasus UKM Batako Pak Sirom) Abstrak

Modul 5: Occupational Biomechanics. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-5, data M Arief Latar

GANGGUAN FISIK MAHASISW A SELAMA BEKERJA DENGAN KOMPUTER (STUDI KASUS : MAHASISW A GUNADARMA)

kekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik

BIOMEKANIKA. Ergonomi Teknik Industri Universitas Brawijaya

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Biomekanika, Loading, Low Back Pain, L5/S1 Disc Compression, Manual Material Handling

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

BAB 9. 2D BIOMECHANICS

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

ANALISIS POSTUR KERJA PADA PROSES MAINTENANCE EXCAVATOR PC200-7 DENGAN MENGGUNAKAN METODE OWAS DI PT. UNITED TRACTORS, Tbk PEKANBARU

PDF Compressor Pro. Kata Pengantar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian ini dilaksanakan pada UD. Raina Kota Gorontalo. Jln.

DESAIN STASIUN KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 - Pendahuluan

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang ABSTRAK

Ketidaknyamanan sikap duduk berperan terhadap timbulnya keluhan rasa sakit yang dirasakan. Untuk itu diperlukan pengembangan produk yang dapat berfung

BAB II TINJAUN PUSTAKA Pengertian Ergonomi Ergonomi berasal dari kata Ergon (kerja) dan Nomos (hukum alam) dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

EVALUASI ERGONOMI BIOMEKANIKA TERHADAP KENYAMANAN KERJA PADA PERAJIN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA

PT. Indospring Tbk adalah sebuah perusahaan otomotif manufacturing yang memproduksi spring dengan mutu

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS

PERANCANGAN ALAT BANTU GUNA MEREDUKSI BEBAN OTOT DAN GAYA YANG DITERIMA OLEH PEKERJA FINE FOCUS ADJUSMENT DI PT ARISAMANDIRI PRATAMA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU KERJA WHEEL CHOCK

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

ANALISA ERGONOMI KEGIATAN MENGANGKAT BEBAN STUDI KASUS MENGANGKAT GALON AIR KE ATAS DISPENSER oleh: I Wayan Sukania *

ANALISIS KELUHAN RASA SAKIT PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA DI STASIUN PENJEMURAN

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD.

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

Re-Desain Ukuran Kursi Kerja Pada Stasiun Kerja Pengelasan Lini Produksi Lemari Es secara Ergonomi di PT. Sharp Electronics Indonesia

IMPLEMENTASI CATIA V5R20 UNTUK PERBAIKAN POSTUR PEKERJA WAREHOUSE LOGISTIC DI PERUSAHAAN X

BIOMEKANIKA. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi. Teknik Industri Universitas Gunadarma

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI RISIKO GANGGUAN SISTEM TULANG DAN OTOT

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Sekarang sudah banyak alat-alat yang dapat digunakan untuk

ANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN MENGGUNAKAN ASPEK BIOMEKANIKA DAN FISIOLOGI

STUDI POSTUR DAN GERAK DINAMIS MENGGUNAKAN PERMODELAN DAN SIMULASI GERAK 3D BERBASIS SKELETAL SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

RANCANG ULANG KURSI TAMAN DENGAN EVALUASI ERGONOMI - ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa

ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR PEMINDAH TABUNG GAS LPG 3 KG UNTUK MEREDUKSI TINGKAT BEBAN KERJA

Identifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

ANALISA BERAT BEBAN ANGKAT OPIMAL UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSCELETAL DISORDERS

RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

ANALISA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING PENGANGKATAN PUPUK DARI TINJAUAN ERGONOMI

ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR

BAB V HASIL DAN ANALISA

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X

PERANCANGAN TEMPAT JEMURAN BUAH PINANG DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI UNTUK MENGURANGI BEBAN KERJA

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain

ANALISIS POSTUR KERJA PERAJIN SAPU RAYUNG DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECK (QEC)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Grip Strength BAB I PENDAHULUAN

POSTURE & MOVEMENT PERTEMUAN 2 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT

ISBN:

PERANCANGAN FASILITAS KERJA PROSES PENGELASAN YANG ERGONOMIS (Studi Kasus pada Bengkel PT Aji Batara Perkasa)

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

PERANCANGAN SISTEM KERJA #1 (TEMPAT KERJA) PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Perbaikan Metode Kerja Pada Stasiun Truss And Roof Dengan Pendekatan Biomekanika Di PT.XYZ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Prosiding Konferensi Nasional Inovasi dalam Desain dan Teknologi IDeaTech 011 ISSN: 089 111 PERANCANGAN FASILITAS GRINDING UNTUK LABORATORIUM Pram Eliyah Y., Sri Rahayu Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Surabaya pram@stts.edu, rahayu@stts.edu ABSTRAK Manusia merupakan faktor penting dalam suatu sistem produksi selain mesin. Untuk itu dalam rangka meningkatkan kinerja manusia diperlukan suatu studi ilmiah mengenai perakitan alat kerja yang dapat membuat manusia tersebut merasa nyaman dan tidak mudah mengalami kelelahan. Hal utama yang dilakukan pada penelitian ini adalah melakukan analisa mengenai biomekanik mengenai kelelahan pada tulang belakang khususnya pada lumbar akibat posisi kerja yang kurang benar ketika menggunakan mesin gerinda bangku. Tujuannya adalah menentukan besarnya gaya yang bekerja pada tulang belakang atau lumbar pada saat posisi tubuh berdiri membungkuk dan posisi duduk sekaligus membandingkan hasilnya. Setelah melakukan pengamatan tersebut dan atas dasar ilmu ergonomi, diketahui bahwa dalam melakukan suatu pekerjaan menggerinda, posisi duduk lebih baik daripada posisi berdiri membungkuk, hal ini dikarenakan gaya tekan pada posisi berdiri membungkuk (550,57 Newton) lebih besar dibandingkan dengan posisi duduk (97,31 Newton). Karena itu maka diusulkan bahwa posisi duduk adalah posisi yang terbaik untuk melakukan pekerjaan menggerinda jika dibandingkan dengan posisi yang lainnya. Selain itu posisi duduk dapat mengurangi rasa sakit yang berlebihan pada tulang belakang yang menyebabkan kerusakan pada tulang belakang atau lumbar. Hal terakhir yang dilakukan adalah perancangan model dan ukuran kursi usulan yang disesuaikan dengan meja mesin gerinda Kata kunci: Biomekanik, Ergonomi, Lumbar, Gerinda ABSTRACT Humans are important factors in a production system other than the engine. Hence, in order to improve human performance required of a scientific study of assembly work tool that can make these people feel comfortable and not susceptible to fatigue. The primary point needed to be considered on this research is the biomechanical analysis on backbone fatigues especially on the lumbar due to the improper working position while using a chair grinder machine. The objective is to the determine style on the backbone or lumbar while the body is in bowing and sitting positions and the result is compared. After doing some research based on an ergonomic study, it is known that in doing the grinding, the sitting position is better than the bowing position because compression load on the bowing position (550,57 Newton) is bigger than the sitting 374

Prosiding Konferensi Nasional Inovasi dalam Desain dan Teknologi IDeaTech 011 ISSN: 089 111 position (97,31 Newton). Based on this result, it is recommended that sitting position is the best position for grinding compared to other positions. Sitting position can also minimize the pain on the backbone which can damage the backbone or lumbar. The last thing that needs to be done is to make a model design of a chair that fits the grinder machine. Keywords: Biomechanics, Ergonomic, Lumbar, Grinder Machine 1. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi dalam dunia kerja, walaupun tenaga kerja manusia sudah banyak yang tergantikan oleh mesin akan tetapi manusia merupakan salah satu faktor yang paling utama dan yang paling menentukan berlangsungnya suatu proses. Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia secara efektif dan efisien, maka perlu dilakukan suatu studi ilmiah mengenai perakitan alat kerja untuk dapat menunjang pekerjaan yang dilakukan manusia tersebut sehingga merasa nyaman dan tidak mudah mengalami kelelahan. Dalam studi tentang ergonomi terlihat pula beberapa tentang disiplin ilmu lain yang erat hubungannya dengan penelitian terhadap kondisi manusia. Ilmu-ilmu tersebut meliputi anatomi dan fisiologi yang mempelajari tentang pengaruh kondisi kerja terhadap tingkah laku manusia. Adapun tujuan penelitian adalah: 1. Analisis biomekanik mengenai kelelahan pada tulang belakang khususnya pada lumbar akibat posisi kerja yang kurang benar ketika menggunakan mesin gerinda bangku (bench grinder).. Menganalisa besar gaya yang ditimbulkan dalam melakukan pekerjaan menggerinda untuk posisi berdiri membungkuk, posisi jongkok, posisi duduk dan sekaligus membandingkan hasilnya. 3. Merancang fasilitas kerja, dalam hal ini pekerjaan menggerinda, seperti meja dan tempat duduk dengan memperhatikan aspek ergonomis.. TINJAUAN PUSTAKA Istilah Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Ergos yang berarti kerja, dan Nomos yang berarti hukum. Jadi ergonomi adalah prinsip atau kaidah yang dapat didefinisikan sebagai disiplin keilmuan yang mempelajari manusia dalam kaitan dengan pekerjaannya. Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi terutama dalam hal perancangan ruang dan fasilitas akomodasi. Biomekanik dapat didefinisikan sebagai studi tentang sistem biologis dengan menggunakan prinsip-prinsip mekanik. Menurut Chaffin dan Andersson, biomekanik adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari hubungan antara pekerja dengan peralatan, tempat kerja dan lain-lain, dengan tujuan meminimumkan kemungkinan terjadi cidera pada bagian kerangka atau otot manusia (musculoceta injury). Posisi berdiri membungkuk merupakan posisi yang membutuhkan energi yang cukup besar, dimana posisi tersebut adalah posisi yang tidak simetris yang dapat menyebabkan rasa sakit atau dapat menyebabkan mudah lelah. Adapun analisanya adalah sebagai berikut : 375

Prosiding Konferensi Nasional Inovasi dalam Desain dan Teknologi IDeaTech 011 ISSN: 089 111 1. Berat (weight) beban besar W dan tubuh bagian atas (upper body) W mengakibatkan momen yang besar pada L5/SI disebabkan lengan momen besar h dan b.. Momen ini harus diseimbangkan oleh gaya otot yang sangat besar (muscle force) F M, karena gaya ini bereaksi dengan lengan momen sebesar E. 3. Nilai gaya F M yang besar ini menyebabkan besarnya harga gaya tekan F C pada L5/SI. 4. Untuk meminimumkan harga F C, maka sangat perlu untuk memperkecil harga lengan momen h dan b. 5. Model Chaffin ini juga melibatkan adanya pengaruh dan tekanan dalam perut (intra abdominal pressure) yang disimbolkan F A yang mempunyai kecenderungan untuk mengurangi besarnya gaya tekanan F C Posisi duduk membutuhkan energi yang lebih kecil dibandingkan dengan posisi berdiri. Akan tetapi posisi duduk yang keliru akan menyebabkan masalah pada tulang belakang. Pada posisi duduk ini diintervertebral disc lebih besar dibandingkan dengan posisi berbaring. Pada saat posisi duduk dipengaruhi oleh gaya-gaya yang bekerja pada intervertebral disc. Gaya grafitasi digunakan untuk menentukan gaya yang ada pada sandaran. 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Mulai Studi Pustaka dan Pengumpulan Literatur Identifikasi Masalah Perumusan Tujuan Batasan Masalah Pengumpulan dan Pengolahan Data Analisis Biomekanika Analisis Tekanan Disc pada Posisi Membungkuk Analisis Tekanan Disc pada Posisi Jongkok Analisis Tekanan Disc pada Posisi Duduk Tidak Posisi Duduk Lebih Nyaman? Ya Desain Kursi Usulan Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 1. Diagram Alir Metode Penelitian 376

Prosiding Konferensi Nasional Inovasi dalam Desain dan Teknologi IDeaTech 011 ISSN: 089 111 4. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA Pengukuran dimensi tubuh untuk mendapatkan data anthropometri dilakukan pada 15 mahasiswa dan 15 mahasiswi. Bagian tubuh yang mengalami tekanan pada posisi berdiri membungkuk adalah pada bagian tulang belakang, terutama pada bagian lumbar 5 atau sacrum 1 (L5/S1). Karena pada bagian tersebut yang menopang berat badan, sehingga mengalami gaya yang terbesar pada postur tersebut. Untuk menentukan besarnya gaya yang dialami oleh tulang belakang pada lumbar 5 atau sacrum 1 (L5/S1) harus diketahui hal-hal sebagai berikut: Jarak sumbu pikul ke pusat masa beban (h) = 65,71 cm Jarak lumbar 5 atau sacrum 1 (L5/S1) ke pusat masa badan (b) = 1,43 cm. Sudut inklinasi badan terhadap horisontal ( θ H ) = 45 0 Sudut inklinasi kaki terhadap horisontal ( θ T ) = 67,14 0 0 Sudut pada segmen disc L5/S1 antara gaya tekan relatif terhadap horisontal ( α = 50 ) Berat badan yang berada di atas L5/S1 adalah 77% dari berat tubuh = 49, N Jarak dari gaya perut FA ke lumbar 5 atau sacrum 1 (L5/S1) (d) = 1,3 cm Jarak dari otot spinal erector ke lumbar 5 atau sacrum 1 (L5/S1) (E) = 6,1 cm Luasan diafragma perut : Keliling perut rata-rata = 86,57 cm 31,36 Panjang jari-jari perut dari kiri ke kanan (a) = = 15,68 cm Panjang jari-jari perut dari depan ke belakang (b) = 1,57 Jadi panjang c adalah : = 10,79 cm. c = = a + b 15,68 + 10,79 Luas diafragma = ( x a x b) + ( x π x c ) = 338,37 + 119,51 = 457,88 cm Jadi untuk luas diafragma perut adalah 457,88 cm = 36 8 Kemudian untuk mendapatkan gaya tekan pada segmen L5/S1, yaitu dengan menjumlahkan semua gaya yang tegak lurus terhadap L5/S1, maka didapatkan gaya kompresi yaitu : 377

Prosiding Konferensi Nasional Inovasi dalam Desain dan Teknologi IDeaTech 011 ISSN: 089 111 F C = (w + W) sin α - F A + F M = (49, + 0,01) sin 50 0-6,41 + 164,79 = 550,57 N Analisis posisi duduk dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tekanan yang terjadi pada tulang belakang (disc), terutama yang terjadi pada tulang belakang bagian lumbar 5 atau sacrum 1 (L5/S1). Hasil dari analisis akan dibandingkan dengan besarnya gaya pada posisi membungkuk, jika hasilnya lebih kecil maka akan dirancangkan tempat duduk untuk postur kerja pada mesin gerinda bangku (bench grinder). Bagian tubuh yang ditopang oleh kursi adalah trunk dan kepala dari subyek untuk tubuh yang mempunyai massa 50,55 kg, berat trunk dan berat kepala dapat dihitung dari ketetapan yang diambil dari buku Clinical Biomechanics At The Spine (White III, A.A. and Panjabi, M.M. : 1978) sebagai berikut: - Berat tubuh (BW)= 50,55 kg x 9,8 m/s = 495,39 N - Berat trunk (Wti) = 50,3 % x BW = 49,18 N - Berat kepala (Wh)= 7,7 % x BW = 38,15 N Hal yang pertama dicari adalah gaya total gravitasi : Wb = Wti + Wh = 49,18 + 38,15 = 87,3 N Gaya total gravitasi ini dapat digunakan untuk menentukan gaya yang ada di sandaran dan digunakan untuk menentukan gaya normal pada saat posisi duduk, yang dimaksud gaya normal disini adalah gaya tegak lurus pada intervertebral disc. Berat tubuh (Wb) adalah 87,3 Sudut inklinasi vertebral terhadap garis vertikal (Oi) adalah 5 0 Gaya tegak lurus terhadap garis singgung antara punggung dan sandaran kursi (Fb) adalah 10,03 N Menentukan nilai gaya normal yang searah dengan sumbu x : Fnx = Fx = Fb sin Oi = 10,03 sin 5 = 0,874 N Menentukan nilai gaya normal yang bekerja searah dengan sumbu y : Fny = Fy = Fb cos Oi + (Wti + Wh) = Fb cos Oi + Wb = 10,03 cos 5 + 87, 3 = 9,99 + 87,3 = 97,31 N Untuk menentukan nilai gaya normal berdasarkan penjumlahan dengan vektor : Fn = Fnx + Fny = 0,874 97,31 = 88394, 0001 = 97,31 N 378

Prosiding Konferensi Nasional Inovasi dalam Desain dan Teknologi IDeaTech 011 ISSN: 089 111 Posisi yang dianalisa berikutnya adalah posisi jongkok dimana dapat dikatakan pada awal sebelumnya bahwa posisi ini sungguh tidak nyaman apabila dilakukan utamanya ketika menggunakan gerinda bangku (bench grinder). Hal ini dapat dilukiskan dimana mesin gerinda diletakkan di lantai dan pekerja menggunakannya dengan posisi jongkok maka akan menyebabkan kelelahan dan ketidaknyamanan serta dapat mengalami cedera. Ukuran dari meja Gerinda adalah seperti pada tabel dibawah. Tabel 1. Ukuran Kursi yang Direncanakan Bagian Kursi yang Diukur Besar Ukuran (mm) Tinggi tempat dudukan dari lantai 634 Kedalaman kursi 495 Tinggi sandaran punggung 916 Jarak tuas ke tubuh 558 Lebar kursi 477 Tinggi pijakan kaki dari tempat dudukan 404 Tabel. Ukuran dari Meja Gerinda Bagian Meja Ukuran (cm) Panjang meja 97,5 Lebar meja 6 Tinggi meja 75,5 Tinggi kaki meja 8 Tebal meja 3 Tinggi pijakan kaki dari lantai 7 Jarak pijakan kaki dari kaki meja 9 Panjang mesin gerinda 30 Lebar mesin gerinda 8 Tinggi mesin gerinda dari meja 3 Dari hasil perhitungan kedua postur tersebut, diketahui bahwa hasil gaya yang diterima pada saat melakukan pekerjaan atau menggunakan mesin gerinda pada laboratorium analisa dan perancangan kerja STTS adalah bahwa postur atau posisi tubuh berdiri membungkuk hasil perhitungan gayanya lebih besar dibandingkan dengan postur atau posisi tubuh duduk. Adapun hasil pada saat posisi berdiri membungkuk adalah 550,57 Newton, sedangkan untuk posisi duduk hasil gayanya adalah 97,31 Newton. Karena itulah maka dirancang tempat duduk yang akan disesuaikan dengan meja mesin gerinda tersebut agar lebih ergonomis. Karena posisi duduk lebih nyaman untuk dilakukan jika dibandingkan dengan posisi berdiri membungkuk, maka dirancanglah suatu kursi sebagai penunjang mesin gerinda bangku yang disesuaikan dengan meja gerinda. 5. PENUTUP Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 379

Prosiding Konferensi Nasional Inovasi dalam Desain dan Teknologi IDeaTech 011 ISSN: 089 111 1. Posisi duduk lebih baik daripada posisi berdiri membungkuk dalam hal pekerjaan menggerinda, hal ini dikarenakan gaya tekan pada posisi berdiri membungkuk (550,57 Newton) lebih besar dibandingkan dengan posisi duduk (97,31 Newton) karena itu maka diusulkan bahwa posisi duduk adalah posisi yang terbaik untuk melakukan pekerjaan menggerinda jika dibandingkan dengan posisi yang lainnya. Selain itu posisi duduk dapat mengurangi rasa sakit yang berlebihan pada tulang belakang yang menyebabkan kerusakan pada tulang belakang atau lumbar.. Rancangan kursi yang diusulkan adalah dengan sudut 95 0 dan spesifikasi sebagai berikut: - Tinggi tempat duduk : 634 mm - Kedalaman kursi : 495 mm - Tinggi sandaran punggung : 916 mm - Jarak tuas ke tubuh : 634 mm - Lebar kursi : 495 mm - Tinggi pijakan kaki : 916 mm Setelah rancangan kursi dibuat dengan menggunakan aspek-aspek ergonomis maka dapat dinyatakan bahwa posisi duduk dapat memberikan kenyamanan dan mengurangi rasa sakit pada disc terutama pada bagian lumbar dan sacrum saat melakukan pekerjaan menggerinda. Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah: 1. Karena kursi hasil rancangan secara teoritis dapat mengurangi rasa sakit pada saat melakukan pekerjaan menggerinda dan juga membuat nyaman maka kursi hasil rancangan yang telah diusulkan sebaiknya dibuat sesuai ukuran serta digunakan sebagaimana mestinya.. Kursi yang dirancang sebaiknya dapat disesuaikan dengan mahasiswa baru selain praktikan atau orang lain yang hendak menggunakan mesin gerinda di laboratorium analisa dan perancangan kerja STTS. 6. DAFTAR PUSTAKA Chaffin, D.B. and Andersson, Occupational Biomechanics, John Wiley and Sons, US, 1984. Nurmianto, Eko, Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Guna Widya, Jakarta, 003. Pearce, Evelyn C, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, PT Gramedia, Jakarta, 003. Santoso, Gempur, Ergonomi: Manusia, Peralatan dan Lingkungan. Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 004. Stevenson, M.G., Lecture Notes on The Principles of Ergonomics, Center for Safety Science, University of New South Wales, 1989. Wignjosoebroto, Sritomo, Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, Guna Widya, Jakarta, 1995. 380