ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut badan organisasi dunia World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO Tahun 2013, diperkirakan 347 juta orang di dunia menderita

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. berpenghasilan rendah dan menengah. Urbanisasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus telah menjadi masalah kesehatan di dunia. Insidens dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisai membawa pengaruh yang sangat besar tidak hanya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Global Report On Diabetes yang dikeluarkan WHO pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme


BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

BAB I PENDAHULUAN. mellitus dan hanya 5% dari jumlah tersebut menderita diabetes mellitus tipe 1

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya terus meningkat dari tahun ke tahun (Guariguata et al, 2011). Secara

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. kencing manis semakin mengkhawatirkan. Menurut WHO pada tahun 2000

BAB 1 PENDAHULUAN. karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya di masyarakat. 1 Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. insulin dependent diabetes melitus atau adult onset diabetes merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEPATUHAN PERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

BAB I PENDAHULUAN. pada jutaan orang di dunia (American Diabetes Association/ADA, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. syaraf) (Smeltzer & Bare, 2002). Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis

BAB 1 PENDAHULUAN. Komplikasi akut adalah gangguan keseimbangan kadar glukosa darah jangka

BAB I PENDAHULUAN. atau keduanya (Sutedjo, 2010). Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tubuh dan menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf, jantung, kaki

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit yang banyak dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Menurut Golostein (2008), bahwa 5% dari populasi penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang telah diproduksi secara efektif. Insulin merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi penyakit dan kesakitannya (Sukardji, 2007). Perubahan gaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tipe 2. Diabetes tipe 1, dulu disebut insulin dependent atau juvenile/childhoodonset

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun terus meningkat, data terakhir dari World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengidap diabetes diatas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan. membengkak menjadi 300 juta orang (Suyono, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat. Menurut hasil laporan dari International Diabetes Federation (IDF),

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakaan lebih dari 360 juta orang dan diperkirakan akan naik lebih dari dua kali

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.

BAB 1 PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2004, dalam

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 PADA ORANG DEWASA DI KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2011 OLEH:

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua negara tak terkecuali Indonesia. Penyakit ini ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. DM merupakan penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan umat manusia pada abad ke 21. Diabetes mellitus (DM) adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. resiko terjadinya komplikasi akibat DM (Agustina, 2010). Menurut World Health Organization (WHO), Diabetes Melitus (DM)

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. yang selalu mengalami peningkatan setiap tahun di negara-negara seluruh

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi kesehatan manusia pada abad 21. World Health. Organization (WHO) memprediksi adanya kenaikan jumlah pasien

BAB I PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas PTM semakin meningkat baik di negara maju maupun

PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI BERHUBUNGAN DENGAN KETAATAN KONTROL GULA DARAH PADA PENDERITA DM DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. setelah India, Cina dan Amerika Serikat (PERKENI, 2011). Menurut estimasi

I. PENDAHULUAN. sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penderita 7,3 juta jiwa (International Diabetes Federation

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit Diabetes Melitus yang dapat disingkat dengan DM.Menurut American Diabetes

ABSTRAK GAMBARAN DEMOGRAFI DAN PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA TENAGA EDUKATIF TETAP DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (2006), merumuskan bahwa diabetes. melitus (DM) merupakan kumpulan masalah anatomi dan kimiawi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular akan terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. rendah, terlalu banyak lemak, tinggi kolesterol, terlalu banyak gula, terlalu

*Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Muhamamdiyah Klaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. absolut. Bila hal ini dibiarkan tidak terkendali dapat menjadi komplikasi metabolik

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh ENY SULISTYOWATI J

Kata Kunci : Pendidikan, Pekerjaan, Riwayat Keluarga Menderita Diabetes, Aktifitas Fisik dan Kejadian Diabetes Mellitus tipe 2

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

BAB I PENDAHULUAN. II di berbagai penjuru dunia dan menurut WHO (World Health atau sekitar 2,38%. Menurut data Non-Communicable pada MDGs

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

51 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS Arif Nurma Etika 1, Via Monalisa 2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kadiri e-mail: arif_etika@yahoo.com ABSTRACT Diabetes Mellitus is a big problem. Diabetes mellitus has been cause of 4.6 million deaths. This study aimed to determine the relationship between family history and incidence of diabetes mellitus in Puskesmas Ngadiluwih Kediri 2015. The method used was a cross sectional. Purposive sampling used to choose respondents (n=44). In this study it was found that most of respondents suffering from diabetes mellitus 25 people (56.8%). Respondents who have family history of diabetes mellitus were 24 people (54.5%). By Spearman rank test obtained, this shows there was a strong correlation. Keywords: diabetes mellitus, family history ABSTRAK Diabetes melitus adalah salah satu penyakit degeneratif dengan sifat kronis dan merupakan masalah yang besar. Diabetes Melitus telah menjadi penyebab dari 4,6 juta kematian. Salah satu faktor yang diperkirakan berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus adalah faktor riwayat penyakit keluarga. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian diabetes mellitus pada pasien di Wilayah Kerja Puskesmas Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Penelitian ini adalah penelitian analitik korelational dengan metode yang digunakan adalah cross sectional. Teknik sampling dilakukan dengan cara purposive sampling dengan jumlah sampel 44 responden. Analisa data menggunakan uji spearrman rank. Hasil didapatkan sebagian besar yakni 25 (56,8%) responden tidak menderita diabetes mellitus, sebagian besar keluarga responden yakni 24 (54,5%) tidak memiliki riwayat diabetes melitus. Hasil analisa data disimpulkan ada hubungan antara riwayat penyakit keluarga dengan kejadian diabetes mellitus, dengan kekuatan positif. Kata kunci : diabetes melitus, riwayat penyakit keluarga

52 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit degeneratif dengan sifat kronis. Diabetes mellitus yang dalam perjalanannya akan terus meningkat baik prevalensinya maupun keadaan penyakit itu mulai dari tingkat awal atau yang berisiko Diabetes mellitus sampai pada tingkat lanjut atau terjadi komplikasi (Soegondo, 2009). Diabetes mellitus merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar. Data dari studi global menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes mellitus tahun 2011 mencapai 366 juta orang. Diabetes melitus telah menjadi penyebab dari 4,6 juta kematian. Selain itu, pengeluaran biaya kesehatan untuk diabetes melitus telah mencapai 465 miliar USD (IDF, 2011). Jika tidak ada tindakan yang di lakukan, jumlah ini di perkirakan akan meningkat menjadi 552 juta orang pada tahun 2030 (IDF, 2011). Pada tahun 2011, Indonesia menempati urutan ke-10 jumlah penderita diabetes mellitus terbanyak di dunia dengan jumlah 7,3 juta orang dan jika hal ini berlanjut diperkirakan pada tahun 2030 penderita DM dapat mencapai 11.8 juta orang. Orang dengan diabetes mellitus memiliki peningkatan risiko mengembangkan sejumlah masalah kesehatan akibat komplikasi akut maupun kronik (IDF, 2011). International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan bahwa sebanyak 183 juta orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap DM. Sebesar 80% orang dengan DM tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah (IDF, 2011). Pada tahun 2006, terdapat lebih dari 50 juta orang yang menderita DM di Asia Tenggara (IDF, 2009). Jumlah penderita DM terbesar berusia antara 40-59 tahun (IDF, 2011). Pada tahun 2003, International Disease Foundation (IDF) menyatakan bahwa prevalensi DM di dunia adalah 1,9% pada seluruh kelompok umur, yaitu sekitar 194 juta penduduk dan pada tahun 2006 terdapat 246 juta penduduk dunia yang menderita DM dengan prevalensi 6 % pada semua kelompok umur (Roglic, 2010). Menurut profil kesehatan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012, penderita DM sebanyak 517 jiwa. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah penderita DM mencapai 8084. Berdasarkan survey awal yang di lakukan peneliti di wilayah kerja Puskesmas Ngadiluwih Kabupaten Kediri

53 pada tanggal 11 November 2014 didapatkan data bahwa penderita DM pada 3 bulan terakhir yaitu pada bulan Agustus sampai bulan Oktober sebanyak 819 orang. Berdasarkan data di atas dapat di peroleh informasi bahwa angka kejadian DM di wilayah kerja Puskesmas Ngadiluwih Kabupaten Kediri tahun 2014 tinggi. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian analitik korelational dengan metode yang digunakan adalah crossectional. Teknik sampling dilakukan dengan cara purposive sampling dengan jumlah sampel 44 responden. Analisa data menggunakan uji spearrman rank. Faktor penyebab yang berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus secara umum antara lain herediter, umur, tingkat pendidikan, obesitas, aktifitas fisik, dan merokok (Fatmawati, 2010). Dalam proses perjalanan penyakit DM dapat timbul akibat baik makro maupun mikro. Akibat makro antara lain ketoasidosis, hiperosmolar nonketotik koma dan toksis asidosis dapat diatasi dengan pengobatan yang tepat. Sedangkan akibat mikro timbul setelah beberapa tahun seperti mikroangiopati, neuropati, nefropati, retinopati, makro angiopati kardiovaskuler, dan peripheral vaskuler (Smeltzer, 2008). HASIL Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngadiluwih Kabupaten Kediri pada Tahun 2015. Diabetes Mellitus Frekuensi Persentase (%) 1. Tidak 25 orang 56,8 DM 2. DM 19 orang 43,2 Total 44 orang 100 Sumber :Data primer hasil penelitian, 2015 Berdasarkan Tabel 1 diketahui sebagian besar tidak menderita diabetes mellitus yaitu 25 orang (56,8%). Tujuan dalam penelitian ini adalah untukmengetahui hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian diabetes mellitus pada pasien di Wilayah Kerja Puskesmas Ngadiluwih Kabupaten Kediri Berdasarkan Tabel 2 dapat diinterpretasikan bahwa karakteristik responden berdasarkan riwayat penyakit keluarga sebagian besar tidak memiliki riwayat diabetes mellitus yaitu 24 orang (54,5%).

54 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngadiluwih Kabupaten Kediri pada Tahun 2015. No Riwayat Penyakit Keluarga Frekuensi Persentase (%) 1 Tidak DM 24 orang 54,5 2 DM 20 orang 45,5 Total 44 orang 100 Sumber : Data primer hasil penelitian, 2015 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tabulasi Silang Hubungan Antara Riwayat Penyakit Keluarga Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngadiluwih Kabupaten Kediri Pada Tahun 2015. N o Riwayat Penyakit Keluarga Diabetes Mellitus Tidak DM Sumber : Data primer hasil penelitian, 2015 DM Jumlah 1 Tidak DM 21 84,0% 3 15,8 24 54,5% % 2 DM 4 16,0% 16 84,2 20 45,5% % Jumlah 25 100% 19 100 % 44 100% ρ = 0,000 r =0,679 α = 0,05 Berdasarkan Tabel 3 dapat diinterpretasikan bahwa 21 (84,0%) responden yang tidak diabetes mellitus ternyata tidak mempunyai riwayat diabetes mellitus Hasil analisa data dengan uji Spearman rank didapatkan ada hubungan antara riwayat penyakit keluarga dengan kejadian diabetes mellitus, dengan nilai coefficient correlation sebesar r = 0,679, hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan kuat dengan arah positif. PEMBAHASAN Karakteristik Responden Berdasarkan Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngadiluwih Kabupaten Kediri Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar responden tidak menderita diabetes mellitus yaitu 25 orang (56,8%). Jika ditinjau dari teori yang menyatakan bahwa diabetes mellitus dapat terjadi karena berbagai faktor, diantaranya adalah keturunan dan aktivitas fisik. Pada penelitian ini pasien yang menderita diabetes mellitus hampir seluruhnya

55 memiliki keluarga yang menderita diabetes mellitus dan melakukan aktivitas fisik yang ringan, sehingga teori tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan. Teori juga menyatakan bahwa faktor resiko yang diduga berperan terhadap kejadian diabetes mellitus adalah : keturunan, usia, jenis kelamin, pendidikan dan merokok (Bare & Suzanne, 2002). Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu 26 orang (51,9%), sebagian besar responden berusia 41-60 tahun yaitu 30 orang (68,2%), sebagian besar responden dengan pendidikan SD,SMP yaitu 27 orang (61,4%), dan sebagian besar responden tidak merokok yaitu 25 orang (56,8%). Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit kronis yang komplikasinya dapat mengancam jiwa. Diabetes mellitus dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, ada faktor yang tidak dapat di ubah dan faktor yang dapat diubah. Keturunan merupakan salah satu faktor yang tidak dapat diubah. Faktor yang tidak dapat diubah diantaranya adalah riwayat penyakit keluarga atau keturunan, dimana jika dalam keluarga orang tersebut ada yang memiliki penyakit diabetes mellitus maka orang tersebut beresiko 4 kali lebih besar untuk menderita diabetes mellitus. Karakteristik Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngadiluwih Kabupaten Kediri Hampir setengah dari total responden memiliki riwayat DM yaitu 20 orang (45,5%) dimana orang tersebut juga memiliki penyakit diabetes mellitus. Hal ini kemungkinan didukung oleh latar belakang responden sendiri, karena responden berdasarkan pendidikan sebagian besar dengan pendidikan SD,SMP yaitu 27 orang (61,4%), sehingga responden kurang informasi untuk mengetahui tentang faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit diabetes mellitus salah satunya adalah riwayat penyakit keluarga. Keluarga mempunyai peran penting untuk generasi selanjutnya, hal ini dikarenakan ada berbagai macam penyakit yang dapat terjadi karena riwayat keluarga. Dalam teori disebutkan bahwa diabetes mellitus merupakan penyakit yang dipengaruhi oleh dua faktor, yang pertama adalah faktor yang tidak dapat diubah seperti herediter/riwayat keluarga, usia, jenis kelamin dan yang kedua adalah

56 faktor yang dapat diubah seperti aktivitas fisik, gaya hidup, merokok, dan stres. Riwayat penyakit keluarga dapat menjadi pendeteksi bagi orang yang memiliki keluarga dengan diabetes mellitus. Dalam teori disebutkan bahwa penyakit ini berhubungan dengan kromosom 3q, 15q, dan 20q, serta mengidentifikasi 2 loci potensial, yaitu 7p dan 11p yang mungkin merupakan risiko genetik bagi diabetes mellitus pada masyarakat (ADA, 2012). Diinterpretasikan bahwa sebanyak 21 (84,0%) responden dengan riwayat penyakit keluarga tidak diabetes mellitus, didapati tidak menderita diabetes mellitus, dan sebanyak 16 (84,2%) responden yang memiliki riwayat penyakit keluarga dengan diabetes mellitus ternyata menderita diabetes mellitus.. Diabetes mellitus adalah suatu penyakit karena tubuh tidak mampu mengendalikan jumlah gula, atau glukosa dalam aliran darah. Ini menyebabkan hiperglikemia, suatu keadaan gula darah yang tingginya sudah membahayakan. Faktor genetik dan lingkungan merupakan faktor pencetus terjadinya diabetes. Faktor herediter, juga dipercaya memainkan peran munculnya penyakit ini (Bare & Suzanne, 2002). Dalam penelitian ini, orang yang memiliki riwayat keluarga menderita DM lebih berisiko daripada orang yang tidak memiliki riwayat keluarga menderita DM. Hal ini selaras dengan penelitianpenelitian sebelumnya yang menunjukkan terjadinya DM akan meningkat dua sampai enam kali lipat jika orang tua atau saudara kandung mengalami penyakit ini. KESIMPULAN 1. Hampir setengah responden di wilayah kerja puskesmas Ngadiluwih Kabupaten Kediri mengalami diabetes melitus 2. Hampir setengah responden di wilayah kerja puskesmas Ngadiluwih Kabupaten Kediri mempunyai riwayat penyakit diabetes mellitus 3. Ada hubungan antara riwayat penyakit keluarga dengan kejadian diabetes mellitus di Wilayah kerja Puskesmas Ngadiluwih Kabupaten Kediri REFERENSI Bare, Suzzane. 2002. Asuhan Keperawatan Pasien Diabetes Mellitus. Jakarta Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri. 2014. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.

57 International Diabetes Federation. 2011. Diabetes Evidence Demands Real Action From The Un Summit On Non-Communicable Diseases. Diakses tanggal 4 Oktober 2014 pukul 15.30 WIB dari http://www.idf.org/diabetesevidence-demands-real-action-unsummit-non-communicablediseases. Kementerian Kesehatan. 2010. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Resiko Diabetes Mellitus. Kemenkes. Riset Kesehatan Dasar: Riskesdas 2010. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 2010.