EVALUASI TARIF KAMAR RAWAT INAP DENGAN MENERAPKAN METODE ABC PADA RSUD UNGARAN ABSTRAKSI

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT BERSALIN JEUMPA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

SUKODONO, SIDOARJO. Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Surabaya

PENETAPAN HARGA POKOK SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF RAWAT INAP BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DI RSUD KAYUAGUNG TAHUN 2012

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Pada umumnya rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu rumah sakit umum

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

PENENTUAN TARIF SEWA KAMAR RAWAT INAP MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING. (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Kasih Ibu Tahun 2015) Skripsi

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Pada RSUP Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

Ahmad Ansyori. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang. Abstrak

METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT YARSI (Yayasan Rumah Sakit Islam) PONTIANAK

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING TERHADAP TARIF RAWAT INAP DI RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)

EVALUASI BIAYA UNTUK PENETAPAN TARIF KELAS RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT SWASTA (Studi Kasus pada Rumah Sakit Panti Nirmala Malang)

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut serta

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

ABC SYSTEM (ACTIVITY BASED COSTING) SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENGHITUNG TARIF KAMAR PADA HOTEL INDRAPRASTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

Grifyth P. C. Sangeroki., J.J. Tinangon. Penerapan Metode Activity

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan persaingan akan mendorong perusahaan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. (survive) dan tumbuh (grow). Bertahan artinya perusahaan tidak merugi dan tumbuh artinya

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh pesaing. Hal tersebut dapat

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Tradisional dan Activity Based Costing (ABC) pada UD. Cella Cake dan Bakery Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. yayasan yang sudah disahkan sebagai badan hukum. rawat inap, rawat darurat, rawat intensif, serta pelayanan penunjang lainnya.

Gloria S.Rotikan, Penerapan Metode Activity... PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT.

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA TARIF RAWAT INAP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

SHITA TIARA 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Nusantara

ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan perusahaan lainnya dan untuk menghasilkan value terbaik bagi

ALTERNATIF PENENTUAN TARIF SPP MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC)SYSTEM DI SMK YPPM BOJA

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

BAB I PENDAHULUAN. aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam

Analisis Penggunaan Activity Based Costing Sebagai Alternatif Dalam Menentukan Tarif Kamar Pada Hotel Cendrawasih Lahat

Penerapan Activity Based Costing (ABC) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Probolinggo)

ABSTRAK. Kata kunci : Activity Based Costing System dan Harga Pokok Produk. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PERHITUNGAN UNIT COST PELAYANAN SIRKUMSISI DENGAN PENDEKATAN ABC DI KLINIK SETIA BUDI JAMBI. Tesis

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Mulyadi, 2003;4). Atau lebih singkatnya dapat dikatakan bahwa kos

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pada zaman

PERHITUNGAN TARIF RAWAT INAP DI RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING. Oleh: Kania Sofadista

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI PENDEKATAN BARU UNTUK MENGHITUNG TARIF SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN PADA SMP SETIABUDHI SEMARANG

ADN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRAKS. Kata kunci : Aktivitas, Sistem Akuntansi Tradisional, Sistem ABC, Harga Pokok Produk.

BAB I PENDAHULUAN. masa kompetitif saat ini sedang menjadi topik perekonomian, dimana perusahaan

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENGHITUNG TARIF SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN PADA SMA INSTITUT INDONESIA SEMARANG

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan perawatan intensif untuk mempermudah mengamati

BAB1I PENDAHULUAN. Di Era persaingan global yang semakin ketat sekarang ini menuntut suatu organisasi

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi pada beberapa tahun kedepan yang dimana persaingan antar perusahaan

PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA WHIZ HOTEL SEMARANG VONNY SETYOWATI B

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING TERHADAP TARIF RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT UMUM KASIH BUNDA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA KLINIK PKU MUHAMMADIYAH KANIGORO KRAS

Tria Tomayahu,. J.J. Tinangon. Analisis Perhitungan Harga

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai:

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisional dan Activity Based Costing?

Zinia Th. A. Sumilat, Penentuan Harga Pokok. PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA RSU PANCARAN KASIH GMIM

BAB II PENENTUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) 2.1. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional

ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus pada CV Putra Jaya Rotan)

Jeina I. Kula, Analisis Metode Penetapan. METODE PENETAPAN BIAYA RAWAT INAP PADA BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO. Oleh: Jeina ivone Kula

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (Studi Kasus pada Hotel Pelangi Malang Periode 2012)

IMPLEMENTATION OF ACTIVITY BASED ANALYSIS METHOD COSTING SYSTEM IN PRICING COST OF ROOMS IN HOTEL DYNASTY MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, seiring dengan perkembangan dunia yang sangat

EVALUASI PENENTUAN TARIF RAWAT INAP KELAS VIP PADA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING TUGAS AKHIR

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DAN TRADITIONAL COSTING UNTUK PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (STUDI KASUS PADA UKM BALI SARI)

MODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK JASA RAWAT INAP (Studi pada RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik Tahun 2013)

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. industri. Kenapa sektor industri dituntut untuk selalu berkembang? Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Perbandingan Penentuan Harga Pokok pissn : X Kamar Hotel Antara Full Costing Dengan pissn :

ANALISIS PERHITUNGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ALTERNATIF DASAR PENETAPAN TARIF PELAYANAN RAWAT INAP PADA BLUD RSUD KOTA KUPANG SKRIPSI

Transkripsi:

EVALUASI TARIF KAMAR RAWAT INAP DENGAN MENERAPKAN METODE ABC PADA RSUD UNGARAN Oleh : Erayati Ardiana Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAKSI Rumah sakit merupakan organisasi berorientasi non-profit (nirlaba). Rumah sakit juga suatu unit usaha jasa yang memberikan jasa pelayanan sosial di bidang medis klinis. Di samping itu peran sistem pembiayaan dan keuangan rumah sakit sangat esensial untuk mencapai tujuan karena sampai sekarang masih banyak masalah dalam sistem pembiayaan dan manajemen keuangan rumah sakit yang belum dibenahi.untuk menentukan harga pokok, pihak rumah sakit biasanya hanya menggunakan sistem akuntansi konvensional. Dalam perkembangan jaman, sistem akuntansi konvensional tidak bisa memberikan informasibiaya yang akurat, agar dapat mengalokasikan biaya yang akurat maka perlu menerapkan sistem penentuan harga pokok produksi (barang/jasa) berdasarkan aktivitas yang dikenal dengan ABC (Activity Based Costing). Penelitian ini dilaksanakan pada RSUD Ungaran. Rumah sakit selama ini tidak pernah melakukan perhitungan pelayanan jasanya, tarif pelayanan jasa telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah. Namun pihak rumah sakit menyadari bahwa tarif yang berlaku itu sudah tidak sesuai dengan perkembangan biaya di rumah sakit sehingga rumah sakit perlu untuk mengusulkan tarif yang baru pada Peraturan Daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari perhitungan tarif kamar rawat inap rumah sakit dengan menggunakan ABC (Activity Based Costing), apabila dibandingkan dengan tarif yang digunakan rumah sakit maka ABC memberikan hasil yang lebih besar untuk Kelas II sebesar Rp. 177.992,21 dan Kelas III sebesar Rp. 138.059,42, dan memberikan hasil yang lebih kecil untuk kelas VIP sebesar Rp. 206.568,85 dan Kelas I sebesar Rp. 163.234,75. Hasil ini memberikan biaya aktivitas setiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masingmasing aktivitas. Kata kunci : Tarif, Rumah Sakit, Metode ABC ABSTRACT The hospital is a non-profit oriented organizations (non-profit). The hospital is also a service business units that provide social services in the field of clinical medicine. In addition, the role of the financial system and the financing of hospitals is essential to achieve the goal because until now there are still many problems in the financial system and financial management of hospitals that have not been addressed. To determine the cost, the hospital usually only use the conventional accounting system. In the changing times, the conventional accounting system can not provide accurate cost information, in order to allocate costs

accurately it is necessary to implement a system of determining the cost of production (goods / services) based on the activity known as ABC (Activity Based Costing). This study was conducted at RSUD Ungaran. The hospital has not been doing the calculations ministry services, rate services has been determined by the Regional Government. However, the hospital realized that the applicable rate is not in accordance with the development costs in hospitals so that hospitals need to propose new tariffs on regional regulation. The results showed that the rate of calculation of inpatient hospital room by using the ABC (Activity Based Costing), when compared with the rates used hospital then ABC gives greater results for Class II Rp. 177,992.21 and Class III of Rp. 138,059.42, and give smaller results for the VIP class is Rp. 206,568.85 and Class I Rp. 163,234.75. These results provide the cost of each activity rooms appropriately based on the consumption of each activity. Keywords: Rates, Hospitals, ABC Method Latar Belakang PENDAHULUAN Dalam era globalisasi dewasa ini, dapat menimbulkan persaingan usaha yang semakin ketat. Persaingan tidak hanya muncul pada perusahaan yang baru berdiri, tetapi perusahaan yang sudah lama berdiri pun pasti timbul persaingan. Masing-masing perusahaan beradu strategi. Untuk menghadapi persaingan tersebut dibutuhkan manajemen yang andal dan mampu mengantisipasi persaingan dan bisa menjalankan perusahaan yang efektif dan efisien. Persaingan tersebut tidak hanya di bidang manufaktur/industri tetapi juga di bidang usaha pelayanan jasa (Budiman,2012). Salah satu bentuk usaha pelayanan jasa adalah jasa kesehatan, terutama jasa rumah sakit. Rumah sakit merupakan organisasi berorientasi nonprofit (nirlaba). Rumah sakit juga suatu unit usaha jasa yang memberikan jasa pelayanan sosial di bidang medis klinis. Pengelolaan unit usaha rumah sakit mempunyai keunikan tersendiri karena selain sebagai unit bisnis, juga memiliki misi sosial. Salah satu fungsi rumah sakit yaitu penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit (Undang-Undang No. 44 Tahun 2009). Dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan, rumah sakit memperoleh penghasilan dari pendapatan jasa dan fasilitas yang diberikan. Salah satunya adalah jasa rawat inap. Penentuan tarif rawat inap merupakan sebuah keputusan yang sangat penting, karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit. Dalam akuntansi biaya, tarif tersebut dapat ditentukan berdasarkan harga pokok produk. Perhitungan harga pokok produk jasa pada rumah sakit bertujuan untuk menghitung biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pelayanan jasanya. Dengan demikian pihak rumah sakit dapat menentukan harga pelayanan jasanya kepada konsumen. Untuk menentukan harga pokok, pihak rumah sakit biasanya hanya menggunakan sistem akuntansi biaya tradisional yang penentuan harganya tidak lagi mencerminkan aktivitas yang spesifik. Dalam perkembangan jaman, sistem akuntansi biaya tradisional tidak bisa memberikan informasi biaya yang akurat, agar dapat mengalokasikan biaya-biaya maka perlu menerapkan sistem penentuan harga pokok produksi (barang/jasa) berdasarkan aktivitasnya atau sering dikenal dengan nama Activity Based Costing (ABC).

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil tarif kamar rawat inap berdasarkan metode ABC dengan tarif yang sudah ditetapkan oleh pihak RSUD Ungaran. LANDASAN TEORI Konsep Biaya Menurut Mulyadi (2010) biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Carter dan Usry (2006) menyatakan bahwa Biaya adalah nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan, untuk memperoleh manfaat. Biaya mempunyai bermacammacam arti tergantung pada tingkat kegunaannya. Biaya diartikan sebagai nilai yang harus kita keluarkan untuk mendapatkan suatu barang. Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen yang memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Adapun tujuan dan manfaat akuntansi biaya (Supriyono, 2002), yaitu : 1. Perencanaan dan pengendalian biaya 2. Penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dengan tepat dan teliti 3. Pengambilan keputusan oleh manajemen Tarif Tarif merupakan aspek yang sangat penting dalam institusi rumah sakit. Bagi rumah sakit pemerintah, tarif memang telah ditetapkan melalui SK MenKes atau Perda. Penentuan tarif pada rumah sakit ditetapkan berdasarkan peraturan pemerintah menteri kesehatan Republik Indonesia No. 560/MENKES/SK/IV/2003 tentang pola tarif PERJAN rumah sakit dan PP No. 1165/MENKES/SK/XI/2007 tentang pola tarif pelayanan umum. ABC (Activity Based Costing) Simamora (2012) sistem penentuan biaya pokok berbasis aktivitas (activity based costing system) ialah sistem akuntansi yang terfokus pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Menurut Horngren (2008) mendefinisikan ABC (Activity Based Costing) sebagai suatu sistem perhitungan biaya setiap aktivitas serta membebankan biaya ke objek biaya seperti produk dan jasa berdasarkan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan tiap produk dan jasa. Menurut Supriyono (2002) ada dua hal mendasar yang harus dipenuhi sebelum menerapkan Sistem ABC, yaitu : 1. Biaya berdasarkan non unit harus merupakan persentase yang signifikan dari biaya overhead. Jika hanya terdapat biaya overhead yang dipengaruhi hanya volume produksi dari keseluruhan overhed pabrik maka jika digunakan akuntansi biaya tradisionalpun informasi biaya yang dihasilkan masih akurat sehingga penggunaan sistem ABC kehilangan relevansinya. 2. Rasio konsumsi antara aktivitas berdasarkan unit dan berdasarkan non unit harus berbeda. Jika rasio konsumsi antar aktivitas sama, maka semua biaya overhead yang terjadi bisa diterangkan dengan satu pemicu biaya. Penerapan metode Activity Based Costing pada perusahaan jasa mempunyai beberapa ketentuan khusus, hal ini disebabkan oleh karakteristik yang dimiliki perusahaan jasa, yaitu : a. Output seringkali sulit didefinisi

b. Pengendalian aktivitas pada permintaan jasa kurang dapat didefinisi c. Cost mewakili proporsi yang lebih tinggi dari total cost pada seluruh kapasitas yang ada dan sulit untuk menghubungkan antara output dengan aktivitasnya. Klasifikasi Aktivitas Sistem ABC pada dasarnya mencari suatu metode atau cara untuk menghasilkan informasi biaya yang lebih akurat dengan melakukan identifikasi atas berbagai aktivitas. Dalam aktivitas mempunyai beberapa tingkatan. Menurut Hariadi (2002) dikatakan ada empat tingkatan aktivitas, yaitu sebagai berikut : 1. Unit-level activities Adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk setiap unit produk yang dihasilkan secara individual. Contoh: biaya tenaga kerja langsung, jam mesin, dll. 2. Batch-level activities Adalah aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan sekelompok produk/jasa daripada terhadap produk/jasa secara individu. Contoh: aktivitas penyetelan mesin, pengiriman barang ke langganan, dan penerimaan bahan dari supplier. 3. Product-sustaining activities Adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk mendukung setiap produk/jasa yang dihasilkan perusahaan sevara individual agar produk tersebut tetap bias diproduksi. Contoh: biaya desain produk, biaya pengembangan produk. 4. Facility-sustaining activities Adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan secara umum dan tidak berkaitan dengan jedin produk tertentu yang dihasilkan secara individual. Contoh: pemeliharaan bangunan, asuransi untuk bangunan pabrik. Penelitian Terdahulu Tabel 1. Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul penelitian Kesimpulan 1 Kula (2013) 2 Rotikan (2013) Metode Penetapan Biaya Rawat Inap Pada BLU PROF. DR.R.D. Kandaou Manado Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. TROPICA COCOPRIMA Penetapan biaya rawat inap yang digunakan oleh rumah sakit tersebut adalah biaya yang ditetapkan pemerintah sebagai dasar penetapan harga kamar rawat inap. Untuk metode ABC pada kamar VIP, I, II, dan III hasilnya lebih besar dari biaya yang ditentukan oleh rumah sakit. Perbedaan antara harga pokok produksi berdasarkan sistem tradisional dan metode ABC disebabkan karena pembebanan biaya overhead pabrik pada masing-masing produk. Pada sistem tradisional, biaya overhead pabrik pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu cost driver saja yaitu jumlah unit produksi. Akibatnya terjadi distorsi biaya pada pembebanan biaya overhead pabrik. Pada metode Activity Based Costing, terdapat lebih dari satu cost

driver sehingga pengalokasian biaya tiap aktivitas kesetiap produk akan lebih tepat. METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu sumber dimana penulis mendapatkan data-data yang dibutuhkan mengenai masalah yang akan diteliti. Peneliti melakukan penelitian pada RSUD Ungaran yang berlokasi di jalan Diponegoro No. 125, Genuk, Ungaran. Jenis Data Data adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan Kuncoro (2009). Data dikelompokkan menjadi dua, antara lain : a. Data Primer Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumber aslinya untuk menemukan masalah yang diteliti. Contohnya gambaran umum perusahaan, prosedur-prosedur rumah sakit, dan pembagian tugas masing-masing bagian baik yang berupa dokumen maupun melalui wawancara pihak rumah sakit. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang sudah dikumpulkan oleh peneliti, data yang diterbitkan dalam jurnal statistik, informasi yang tersedia dari sumber publikasi atau non publikasi. Semua dapat berguna bagi peneliti. Data yang siap diolah oleh peneliti, antara lain : 1. Data gambaran umum RSUD Ungaran 2. Data seluruh sumber daya (resources) yang digunakan untuk rawat inap 3. Data seluruh aktivitas (activities) rawat inap yang menimbulkan konsekuensi biaya 4. Data seluruh biaya (cost) yang timbul akibat kegiatan rawat inap Sumber Data Dalam penelitian ini sumber data yang diperoleh dari data primer dan sekunder pada RSUD Ungaran, yaitu : 1. Responden, data yang didapat dari hasil wawancara langsung dengan pihak rumah sakit mengenai data yang dibutuhkan. Data yang didapat berupa data yang berkaitan dengan pokok permasalahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir / Skripsi khususnya tarif kamar rawat inap RSUD Ungaran. 2. Dokumen, data yang diperoleh berasal dari informasi yang diberikan oleh pihak rumah sakit, publikasi artikel akuntansi, seperti : jurnal akuntansi dan buku yang menunjang penelitian. Metode Pengumpulan Data Salah satu kegiatan dalam penelitian ini adalah merumuskan metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain : 1. Wawancara Merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi secara lisan. Metode ini dilakukan penulis untuk melakukan wawancara langsung dengan pihak rumah sakit dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai gambaran umum rumah sakit dan metode yang digunakan untuk menentukan tarif kamar rawat inap. 2. Dokumentasi Metode ini digunakan penulis untuk mendapatkan data tertulis dari rumah sakit yang terkait dengan seluruh aktivitas dalam rawat inap. 3. Observasi / survei lapangan

Metode ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kesesuaian antara teori yang digunakan dengan keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti. Metode ini dilakukan secara langsung dengan mengamati situasi nyata yang terjadi di lapangan. 4. Studi Pustaka Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari dan memperoleh data dari literature yang sesuai dengan pembahasan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua metode analisis data yaitu antara lain: 1. Analisis Deskriptif Menurut Kuncoro (2009) menyatakan bahwa analisis deskriptif adalah pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. 2. Analisis Evaluasi Tarif Kamar rawat Inap Dengan Metode ABC a. Mengidentifikasi aktivitas dan biaya yang terjadi b. Mengklasifikasikan biaya berdasar aktivitas ke dalam berbagai aktivitas c. Mengidentifikasi cost driver d. Menentukan tarif per unit cost driver Tarif per unit cost driver = Jumlah Aktivitas Cost Driver HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Pada awalnya bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran adalah gedung milik rumah tangga seorang Belanda dengan luas bangunan 200 m 2, kemudian dari tahun ketahun mengadakan perubahan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan sarana kesehatan. Sebenarnya Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran mempunyai potensi letak geografis yang strategis yaitu terletak di jalan Diponegoro 125 (terletak di tepi jalan raya Solo Semarang). Selain itu rumah sakit ini memiliki cakupan wilayah yang luas meliputi desa : Bawen, Bandungan, Bergas, Pringapus, Ungaran, Lerep, Leyangan, Susukan yang selama ini datang dan berobat di RSUD Ungaran. Ini merupakan VISI, MISI dan MOTTO yang diterapkan RSUD Ungaran adalah sebagai berikut : Visi RSUD Ungaran : Menjadi pilihan utama masyarakat dalam memperoleh pelayanan rumah sakit. Misi RSUD Ungaran : Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan cara yaitu mewujudkan pelayanan prima, mewujudkan pelayanan rumah sakit yang komprehensif dan terjangkau serta berdaya saing, mewujudkan budaya kerja yang berlandaskan pengabdian, keikhlasan, disiplin serta profesionalisme, mewujudkan pelayanan yang bermutu dengan mengikuti perkembangan ilmu pengeftahuan dan teknologi kesehatan/kedokteran. Motto : S E R A S I Hasil Penelitian Perhitungan biaya berdasarkan activity based costing.

Tabel 2. Perhitungan Tarif Kamar Rawat Inap Kelas VIP No Aktivitas Total Kapasitas Total Biaya/Tahun (Rp) 1 Tahun Biaya/Hari (Rp) 1 Pemeliharaan Gedung 72.137.323,04 2207 32.685,69 dan Bangunan 2 Kebersihan 167.546.749,5 2207 75.916,06 3 Penyusutan Kamar 6.969.358,98 2207 3.157,84 4 Laundry 44.018.625,6 5065 8.690,75 5 Pemakaian Listrik 131.217.877,8 5065 25.906,79 6 Penggunaan Air Bersih 1.497.416,6 5065 295,64 7 Pemberian Makan dan - - 33.000 Minum 8 Administrasi 50.628.524,4 5065 9.995,76 9 Perawatan Pasien 85.701.420,8 5065 16.920,32 Total Biaya 206.568,85 Sumber : Hasil pengolahan data Tabel 3. Perhitungan Tarif Kamar Rawat Inap Kelas I No Aktivitas Total Kapasitas Total Biaya/Tahun (Rp) 1 Tahun Biaya/Hari (Rp) 1 Pemeliharaan Gedung 48.066.861,04 1882 25.540,31 dan Bangunan 2 Kebersihan 111.640.493,3 1882 59.320,13 3 Penyusutan Kamar 6.429.951,95 1882 3.416,55 4 Laundry 64.256.002,2 6388 10.058,86 5 Pemakaian Listrik 87.433.678,35 6388 13.687,18 6 Penggunaan Air Bersih 1.888.548,32 6388 295,64 7 Pemberian Makan dan - - 24.000 Minum 8 Administrasi 63.852.914,88 6388 9.995,76 9 Perawatan Pasien 108.087.004,2 6388 16.920,32 Total Biaya 163.234,75 Sumber : Hasil pengolahan data Tabel 4. Perhitungan Tarif Kamar Rawat Inap Kelas II No Aktivitas Total Kapasitas Total Biaya/Tahun (Rp) 1 Tahun Biaya/Hari (Rp) 1 Pemeliharaan Gedung 78.728.926,48 2296 34.289,60 dan Bangunan 2 Kebersihan 182.856.462,8 2296 79.641,32 3 Penyusutan Kamar 6.223.245,98 2296 2.710,47 4 Laundry 160.562.289 18822 8.530,56 5 Pemakaian Listrik 143.208.012,5 18822 7.608,54 6 Penggunaan Air Bersih 5.564.536,08 18822 295,64 7 Pemberian Makan dan - - 18.000 Minum 8 Administrasi 188.140.194,7 18822 9.995,76 9 Perawatan Pasien 318.474.263 18822 16.920,32

Sumber : Hasil pengolahan data Total Biaya 177.992,21 Tabel 5. Perhitungan Tarif Kamar Rawat Inap Kelas III No Aktivitas Total Kapasitas Total Biaya/Tahun (Rp) 1 Tahun Biaya/Hari (Rp) 1 Pemeliharaan Gedung 43.379.798,56 1819 23.848,16 dan Bangunan 2 Kebersihan 100.803.280,5 1819 55.416,87 3 Penyusutan Kamar 6.861.377,48 1819 3.772,06 4 Laundry 134.978.017,2 16699 8.083,00 5 Pemakaian Listrik 78.946.279,69 16699 4.727,61 6 Penggunaan Air Bersih 4.936.892,36 16699 295,64 7 Pemberian Makan dan - - 15.000 Minum 8 Administrasi 166.919.196,2 16699 9.995,76 9 Perawatan Pasien 282.552.423,7 16699 16.920,32 Total Biaya 138.059,42 Sumber : Hasil pengolahan data Perbandingan tarif kamar rawat inap yang ditetapkan pihak RSUD Ungaran dengan Metode ABC. Tabel 6. Perbandingan Tarif Kamar Rawat Inap Kelas Tarif Rumah Sakit Tarif ABC Selisih (Rp) (Rp) (Rp) VIP 280.000 206.568,85 73.431,15 Kelas I 171.000 163.234,75 7.765,25 Kelas II 130.000 177.992,21 (47.992,21) Kelas III 62.500 138.059,42 (75.559,42) Sumber : Hasil pengolahan data Dari perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa hasil perhitungan tarif kamar rawat inap dengan menggunakan metode ABC (Activity Based Costing) untuk Kelas VIP Rp. 206.568,85, Kelas I Rp. 163.234,75, Kelas II Rp. 177.992,21, dan Kelas III Rp. 138.059,42. Dari hasil tersebut, dapat dibandingkan selisih tarif kamar rawat inap yang telah ditentukan oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran dengan hasil perhitungan tarif menggunakan metode ABC (Activity based Costing). Untuk metode ABC pada Kelas VIP dan Kelas I memberikan hasil yang lebih kecil dari tarif yang ditentukan oleh pihak rumah sakit yaitu dengan selisih sebesar Rp. 73.431,15 dan Rp. 7.765,25, sedangkan Kelas II, Kelas III memberikan hasil lebih besar dari tarif yang ditentukan oleh pihak rumah sakit. Dengan selisih untuk Kelas II Rp. 47.992,21, dan Kelas III Rp. 75.559,42. Terjadinya selisih tarif dikarenakan pada metode ABC pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk. Pada metode konvensional biaya overhead pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu cost driver saja. Akibatnya cenderung terjadi distorsi pada pembebanan biaya overhead. Sedangkan pada metode ABC, biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan pada banyak cost driver. Sehingga metode ABC telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas. Dan metode ABC pun tidak menjamin kalau hasilnya lebih murah,

tetapi metode ABC hanya dapat menjamin menghindari terjadinya undercosting atau overcosting. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perhitungan tarif kamar rawat inap yang digunakan pihak rumah sakit telah ditentukan oleh Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Semarang biaya yang terjadi belum dibebankan pada masing-masing aktivitas. Sedangkan pada metode ABC (Activity Based Costing), dalam menentukan tarif kamar rawat inap biaya-biaya yang terjadi dibebankan pada produk aktivitas dan sumber daya yang dikonsumsikan oleh produk. Selain itu juga menggunakan dasar lebih dari satu cost driver. 2. Perhitungan tarif kamar rawat inap dengan menggunakan metode ABC (Activity Based Costing), dilakukan melalui beberapa tahap. Yang pertama yaitu biaya ditelusur ke aktivitas yang menimbulkan biaya. Dan tahap selanjutnya adalah setiap kelompok biaya overhead dibebankan ke produk. 3. Hasil perhitungan penentuan tarif kamar rawat inap jenis perawatan umum pada RSUD Ungaran menggunakan pendekatan Activity Based Costing yaitu Kelas VIP Rp. 206.568,85, Kelas I Rp. 163.234,75, Kelas II Rp. 177.992,21, dan Kelas III Rp. 138.059,42. Saran Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah pihak RSUD Ungaran dapat mempertimbangkan perhitungan tarif kamar rawat inap dengan menggunakan metode ABC (Activity Based Costing). Dengan menggunakan metode tersebut pihak rumah sakit dapat mengendalikan biaya yang lebih baik karena metode ABC merupakan sistem analisis biaya berbasis aktivitas dan hasil perhitungannya tepat dan akurat dengan membebankan aktivitas pada masing-masing kamar rawat inap RSUD Ungaran. Keterbatasan Penelitian 1. Membutuhkan waktu lebih untuk menentukan aktivitas yang dikonsumsi kamar 2. Merinci dengan teliti dalam menentukan cost driver 3. Membutuhkan perincian biaya DAFTAR PUSTAKA Budiman, Riadi. 2012. Implementasi Metode Activity Based Costing System Dalam Menentukan Besarnya Tarif Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ). Jurnal ELKHA. Vol 4, No. 2, Oktober. Carter, Usry. 2006. Akuntansi Biaya. Jakarta:Salemba Empat. Horngren, dkk. 2008. Akuntansi Biaya. Jakarta:Erlangga. Kula, Jeina Ivone. 2013. Metode Penetapan Biaya Rawat Inap Pada BLU RSUP PROF. DR. R. D. Kandaou Manado. Jurnal EMBA. Volume 1, Nomor 3, September. Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:Erlangga.

Mulyadi. 2010. Akuntansi Biaya. Yogyakarta:STIE YKPN. Rotikan, Gloria Stefanie. 2013. Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Tropica Cocoprima. Vol 1, No. 3, September. Simamora, Henry. 2012. Akuntansi Manajemen. Riau:Star Gate Publisher. Supriyono. 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen Untuk Teknologi Maju dan Globalisasi. Yogyakarta:BPFE Yogyakarta.