III. METODE PENELITIAN. Semangka merah tanpa biji adalah salah satu buah tropik yang diproduksi dan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. terdiri dari sawi, kol, wortel, kentang, dan tomat.

III. METODE PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENILITIAN. Konsumen rumahtangga adalah responden yang diwakili oleh ibu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

PROYEKSI PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SURAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

menggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB 3 METODE PENELITIAN

H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode

IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB IV METODE PENELITIAN. resmi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Objek adalah lokasi atau bisa saja produk yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. produk dapat menentukan permintaan produk tersebut di pasaran. Semakin baik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur,

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

IV. METODOLOGI PENELITAN. Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

LAPORAN PENELITIAN ANALISIS REGRESI. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ekonometrika

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian, yang akan diuji

BAB III METODE PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 sampai dengan 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung yang terdiri dari 14 kabupaten/kota

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

METODE PENELITIAN. membeli saus sambal botol di Bandar Lampung meliputi kajian mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

Transkripsi:

49 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup seluruh pengertian yang digunakan untuk keperluan analisis dan menjawab tujuan yang telah dibuat. Semangka merah tanpa biji adalah salah satu buah tropik yang diproduksi dan dikonsumsi dalam keadaan segar, yang diukur dalam satuan kilogram. Permintaan semangka merah adalah jumlah semangka merah yang dibeli oleh konsumen dalam waktu satu minggu yang diperoleh dengan cara membeli, yang diukur dalam satuan kilogram. Responden semangka adalah ibu rumah tangga atau anggota keluarga lain yang mengkonsumsi atau melakukan pembelian buah di Kota Bandar Lampung. Harga semangka adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan semangka diukur dalam satuan rupiah per kilogram. Harga melon adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan melon diukur dalam satuan rupiah per kilogram.

50 Harga jeruk lokal adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan jeruk lokal diukur dalam satuan rupiah per kilogram. Harga apel adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan apel diukur dalam satuan rupiah per kilogram. Harga pepaya lokal adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan pepaya lokal diukur dalam satuan rupiah per kilogram. Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya orang atau individu yang menjadi tanggungan keluarga diukur berdasarkan anggota yang menjadi tanggungan keluarga atau tinggal dalam satu rumah dinyatakan dalam satuan jiwa. Jumlah pendapatan rumah tangga adalah jumlah uang yang didapatkan oleh responden dan anggota keluarga lain yang bekerja dalam satuan rupiah per bulan (Rp/bln). Usia adalah usia responden atau konsumen rumah tangga yang diukur dalam satuan tahun. Pendidikan adalah jenjang pendidikan yang ditempuh oleh konsumen, diukur berdasarkan lamanya bersekolah dengan satuan tahun. Elastisitas permintaan adalah ukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga, pendapatan dan harga barang lain terhadap perubahan permintaan.

51 Elastisitas harga semangka adalah besarnya perubahan permintaan suatu barang jika harga barang tersebut berubah dalam satuan persen Elastisitas pendapatan adalah besarnya perubahan permintaan atas suatu barang sebagai akibat dari perubahan pendapatan konsumen diukur dalam satuan persen. Elastisitas silang adalah besarnya perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain dalam satuan persen. Barang substitusi adalah barang yang dapat saling menggantikan dengan barang lain, yang ditandai dengan elastisitas silang bernilai positif. Barang komplementer adalah barang yang dapat dikonsumsi secara bersamaan dengan barang lain atau barang yang saling melengkapi dengan barang lain, yang ditandai dengan nilai elastisitas silang bernilai negatif. B. Lokasi, Responden dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bandar Lampung. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota Bandar Lampung merupakan ibukota provinsi sehingga menjadi pusat berbagai aktivitas termasuk aktivitas ekonomi dimana masyarakatnya memiliki banyak perbedaan karakteristik seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan lain sebagainya yang akan berdampak pada permintaan konsumen terhadap buah semangka oleh konsumen rumah tangga yang berbelanja buah di Pasar Tradisional Kota Bandar Lampung.

52 Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode pengambilan sampel bertahap (multistage sampling), dimana metode yang dilakukan jika pengambilan sampelnya dilaksanakan dalam dua tahap, atau lebih sesuai dengan kebutuhan (Sugiarto, 2001). Dalam penelitian ini pertama-tama sampel pasar yang ditetapkan untuk penelitian ini adalah pasar yang memiliki jumlah pedagang buahbuahan terbesar yaitu Pasar Way Halim di Kecamatan Kedaton, Pasar Panjang di Kecamatan Panjang dan Pasar Cimeng di Kecamatan Teluk Betung Selatan. Selanjutnya untuk memilih konsumen yang akan diambil sebagai responden rumah tangga sebagai sampel di pasar dilakukan dengan menggunakan metode aksidental, dimana sampel yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada karena sampel yang diambil merupakan individu-individu yang sukar untuk ditemui karena alasan sibuk, tidak mau diganggu dan tidak bersedia diambil sebagai sampel (Bungin, 2005). Hal ini berdasarkan penilaian peneliti bahwa sampel yang dipilih benar-benar bersedia untuk diwawancara dan memberikan informasi yang bersifat mewakili terhadap pertanyaan yang disampaikan karena responden yang diwawancara adalah ibu rumah tangga yang sedang berbelanja dipasar yang telah ditentukan. Jumlah sampel yang akan diambil dari daerah yang dipilih di Kecamatan Kedaton untuk Pasar Way Halim yang jumlah populasi diambil berdasarkan jumlah penduduk di daerah tersebut sebanyak 88.314 jiwa, Kecamatan Panjang untuk Pasar Panjang sebanyak 63.504 jiwa dan Kecamatan Teluk

53 Betung Selatan untuk Pasar Cimeng sebanyak 92.156 jiwa. Asumsi yang digunakan dalam penentuan jumlah sampel berdasarkan jumlah penduduk adalah bahwa dari seluruh kecamatan yang dipilih seperti Panjang, Way Halim dan Teluk Betung Selatan berbelanja di pasar yang berada di kecamatan masing-masing dan seluruh jumlah penduduk dianggap sebagai alat untuk menentukan sampel didaerah tersebut walaupun ada sebagian penduduk yang berbelanja di tempat lain dan penduduk daerah lain berbelanja di pasar tersebut. Sampel responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja buah semangka di pasar yang telah ditentukan agar penyebaran kosumen yang telah dipilih merata dari kecamatan-kecamatan yang telah dipilih, maksudnya adalah walaupun pasar ada pada kecamatan yang dipilih, kecamatan tersebut juga terbagi menjadi berbagai kelurahan, jadi penyebaran sampelnya cukup mewakili konsumen yang berbelanja dan membeli buah di pasar tradisional pada kecamatan yang dipilih. Pengambilan sampel ini mengacu pada teori Sugiarto (2001), yaitu: -------------------------------------------------------------------- (7) Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi S 2 = Variasi sampel (5%) Z = Tingkat kepercayaan (95%) d = Derajat penyimpangan (5%)

54 Dari rumus tersebut, jumlah sampel yang akan diambil adalah: Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh jumlah konsumen yang akan dijadikan sampel yaitu sebanyak 77 konsumen. Perincian responden tiap wilayah dipergunakan alokasi proporsional (Supranto, 1992) dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: n i = Jumlah sampel wilayah i Ni = Jumlah penduduk wilayah i N = Jumlah penduduk tiap kecamatan n = Jumlah sampel Dari rumus tersebut, maka perhitungan jumlah alokasi sampel adalah: Pasar Way Halim : Pasar Panjang : 20 Pasar Cimeng : 29 Total keseluruhan = n 1 + n 2 + n 3 = 28 + 20 + 29 = 77 Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September 2012.

55 C. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara langsung terhadap responden menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya (kuesioner). Data sekunder dapat diperoleh dari publikasi instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik, Dinas Pengelolaan Pasar, website, artikel, skripsi penelitian terdahulu, serta literatur-literatur yang terkait dengan penelitian ini. D. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis Tujuan pertama penelitian akan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui pola permintaan semangka oleh pedagang buah-buahan di pasar tradisional Bandar Lampung. Pola permintaan akan dilihat dari jenis, jumlah dan frekuensi pembelian terhadap semangka dengan melihat bagaimana proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan konsumen untuk membeli semangka. Tujuan ke dua dan tujuan ke tiga penelitian akan dilakukan dengan metode analisis kuantitatif gunanya untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan semangka di pasar tradisional Bandar Lampung dan mengetahui besarnya nilai elastisitas permintaan semangka oleh konsumen rumah tangga di pasar tradisional Bandar Lampung. Analisis kuantitatif data dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode ekonometrika. Salah satu model ekonometrika yang dapat digunakan

56 adalah analisis regresi linier berganda. Hasil yang diperoleh, diharapkan dapat menggambarkan hubungan antara permintaan semangka dengan faktorfaktor yang mempengaruhinya. a. Perhitungan Analisis Permintaan Bentuk persamaan permintaan semangka oleh konsumen ibu rumah tangga ditransformasikan dalam model Log-Linier, model persamaannya adalah: Y i = 1 ----------------------------------(8) Persamaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk logaritma natural menjadi: LnY i = 0 + 1 LnX1 + 2 LnX 2 + 3 LnX 3 + 4 LnX 4 + 5 LnX 5 + 6 LnX 6 + 7 LnX 7 + 8 LnX 8 + 9 LnX 9 + e----------------------------------(9) Keterangan: Y i = Jumlah Permintaan 0 = Intersep i = Koefisien regresi X 1 = Harga semangka X 2 = Harga melon X 3 = Harga jeruk X 4 = Harga apel X 5 = Harga pepaya X 6 = Harga mangga X 7 = Jumlah anggota keluarga X 8 = Pendapatan X 9 = Pendidikan e = error term Pengujian model yang telah dibuat untuk menduga variabel bebas signifikan atau tidak dapat dilakukan dengan:

57 (a) Pengujian parameter regresi secara bersamaan (Uji-F) Tujuan pengujian ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap veriabel terikat, dengan hipotesis sebagai berikut: H 0 = seluruh variabel bebas dalam model tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan. H 1 = seluruh variabel bebas dalam model berpengaruh nyata terhadap permintaan Dalam pengujian hipotesis F hitung persamaan yang digunakan adalah F hitung = Keterangan : JKR = Jumlah kuadrat regresi JKS = Jumlah kuadrat sisa n = Jumlah data pengamatan k = Jumlah peubah Adapun kriteria dalam pengambilan keputusan, yaitu: Apabila F hitung > F tabel, maka tolak H 0, artinya peubah bebas yang ada dalam model, secara bersama-sama berpengaruh terhadap permintaan semangka. Apabila F hitung < F tabel, maka terima H 0, artinya peubah bebas dalam model, secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap permintaan semangka.

58 (b) Pengujian parameter regresi secara tunggal (Uji-t) Tujuan pengujian secara tunggal adalah untuk men unjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel bebas lainnya konstan. Pengujian secara tunggal dapat dilakukan dengan uji-t dengan hipotesis: H 0 : bi = 0 H 0 = masing-masing variabel dalam model tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan H 1 : bi 0 H 1 = masing-masing variabel dalam model berpengaruh nyata terhadap permintaan Dalam pengujian t hitung persamaan yang digunakan adalah: t hitung = Keterangan : bi Sbi = parameter regresi ke-i = kesalaahan baku penduga parameter regresi ke-i Adapun kriteria dalam pengambilan keputusan, yaitu: Apabila t hitung > t tabel, maka tolak H 0 yang berarti variabel bebas (Xi) berpengaruh terhadap permintaan semangka (Y). Apabila t hitung < t tabel, maka terima H 0 yang berarti variabel bebas (X 1 ) tidak berpengaruh terhadap permintaan semangka (Y).

59 b. Uji Asumsi Klasik Model regresi linier dapat dikatakan sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi beberapa asumsi yang disebut dengan asumsi klasik. Apabila nilai asumsi klasik terpenuhi, maka metode estimasi penaksir linear kuadrat terkecil (Ordinary Least Square (OLS)) akan menghasilkan Unbiased Linear Estimator dan memiliki varian minimum yang sering disebut dengan BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) (Ghozali, 2009). Beberapa jenis asumsi klasik dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan salah satu asumsi dari model regresi linear klasik. Multikolinearitas adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendelati sempurna diantara variabel bebas (Priyatno, 2009). Ada beberapa hal yang menyebabkan multikolinearitas seperti metode pengumpulan data yang digunakan, adanya constraint pada model atau populasi yang dijadikan sampel. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta nilai variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi

60 nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1/tolerance. Nilai cutoff umum yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10 (Ghozali, 2002). (2) Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lain (Priyatno, 2012). Masalah heteroskedastisitas umum terjadi pada data silang (cross section) daripada data runtut waktu (timeseries). Pada data silang waktu (cross section), biasanya berhubungan dengan anggota populasi pada satu waktu tertentu dan anggota populasi itu memiliki perbedaan dalam ukuran. Sementara itu, pada data runtut waktu variabel cenderung urutan besaran yang sama oleh karena data dikumpulkan pada entitas yang sama selama periode waktu tertentu. Heteroskedastisitas tidak merusak property dari estimasi ordinary least square (OLS) yaitu tetap tidak bias (unbiased) dan konsisten estimator, tapi estimator ini tidak lagi memiliki minimum variance dan efisien sehingga tidak lagi BLUE (Ghozali, 2002). Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan cara informal maupun informal. Cara informal yaitu cara yang dapat langsung dilihat dan cara yang paling cepat dilakukan adalah menggunakan cara informal yaitu mendeteksi pola residual dengan menggunakan sebuah grafik.

61 Jika residual mempunyai varian yang sama (homoskedastisitas) maka tidak ada pola yang pasti dari residual, sebaliknya jika residual memiliki sifat heteroskedastisitas maka residual ini akan menunjukkan pola tertentu. Cara formal yang dapat dilakukan untuk medeteksi heteroskedastisitas adalah dengan metode park, metode glejser, metode korelasi spearman atau metode white (Widarjono, 2009). (3) Autokorelasi Autokorelasi adalah keadaan dimana pada model regresi ada korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1). Untuk pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Durbin Watson (DW test). Pengambilan keputusan pada uji Durbin Watson adalah: (a) DU < DW < 4 DU maka Ho diterima, artinya tidak ada autokorelasi. (b) DW < DL atau DW > 4 DL maka Ho ditolak, artinya terjadi autokorelasi (c) DL < DW < DU atau 4 DU < DW < 4 DL artinya tidak ada kepastian atau kesimpulan yang pasti. Nilai DU (durbin watson upper) dan DL (durbin watson lower) dapat dilihat dari tabel statistik durbin watson yang akan dibandingkan dengan nilai durbin watson hitung (Priyatno, 2012).

62 c. Perhitungan Elastisitas (1) Elastisitas Harga Perhitungan elastisitas harga bertujuan untuk mengetahui besar nilai elastisitas harga terhadap permintaan buah semangka. Perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: -----------------------------------(10) Keterangan: ΔQ ΔPx Q Px : Perubahan jumlah barang yang diminta : Perubahan harga barang : Jumlah barang yang diminta : Harga barang tersebut Kaidah pengujian adalah: Ed > [-1] : Permintaan elastis Ed < [-1] : Permintaan inelastis (2) Elastisitas Silang Perhitungan elastisitas silang bertujuan untuk mengetahui besar nilai elastisitas silang terhadap permintaan buah semangka. Perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: ---------------------------------- (11) Keterangan: ΔQ ΔPy Q Py : Perubahan jumlah barang yang diminta : Perubahan harga barang lain : Jumlah barang yang diminta : Harga barang lain

63 Kaidah pengujian adalah: Es > 0 Es = 0 Es < 0 : Barang substitusi : Barang netral : Barang komplementer (3) Elastisitas Pendapatan Perhitungan elastisitas pendapatan bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai elastisitas pendapatan terhadap permintaan buah semangka. Perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: ------------------------------------------------------------(12) Keterangan: ΔQ ΔI Q I : Perubahan jumlah barang yang diminta : Perubahan pendapatan : Jumlah barang yang diminta : Pendapatan Kaidah pengujian adalah: Edi > 0 : Barang normal Edi = 0 : Barang netral Edi < 0 : Barang inferior Edi > 1 : Barang superior