Journal of Physical Education, Health and Sport

dokumen-dokumen yang mirip
Journal of Sport Sciences and Fitness

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Physical Education, Health and Sport

PROFIL KONDISI FISIK ATLET JUNIOR TAEKWONDO PUSLATKOT KEDIRI TAHUN 2016 DALAM MENGHADAPI PEKAN OLAHRAGA PROVINSI (PORPROV) JAWA TIMUR TAHUN 2017

Journal of Sport Sciences and Fitness

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA PERKUMPULAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Journal of Physical Education, Health and Sport

Unnes Journal of Sport Sciences

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

Mahasaiswa Lulusan Program Studi Penjaskesrek Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga tenis meja merupakan olahraga yang cukup banyak. peminatnya di Indonesia. Dengan semakin banyaknya klub tenis meja di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

Journal of Sport Sciences and Fitness

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

Journal of Physical Education, Health and Sport

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

STUDI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA UKM KARATE UNS SURAKARTA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

Journal of Sport Sciences and Fitness

ARTIKEL E-JOURNAL UNESA SURVEI KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA (Study pada klub sepakbola Mitra Surabaya)

Profil Kondisi Fisik (Dati Maryami)

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM.

Journal of Sport Sciences and Fitness

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

STATUS BIOMOTOR PEMAIN BOLA VOLI SENIOR PUTRA KLUB GARUDA DAN PADMANABA KULON PROGO TAHUN 2012 JURNAL PENELITIAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB 1 PENDAHULUAN. kerjasama yang baik untuk membentuk suatu tim. Kecerdasan dalam mangatur

Journal of Physical Education, Health and Sport

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

PROFIL TINGKAT KEMAMPUAN FISIK DAN KETERAMPILAN PADA ATLET KEMPO PRAPON KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian prestasi dibidang olahraga didukung oleh penerapan ilmu pengetahuan

TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DRIBBLE DAN PENALTY STROKE PESERTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA HOKI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2016

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah SatuSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

TINJAUAN KONDISI FISIK PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) GENERASI MUDA GANTING (GMG) KELOMPOK UMUR-15 KOTA PADANG PANJANG JURNAL

Edu Geography

TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ATLET UKM TENIS LAPANGAN UNY

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

WISNU NUGROHO, 2016 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR EDUCABILITY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR TENIS LAPANGAN

PENYUSUNAN DRIVE STROKES TEST DALAM PERMAINAN TENIS MEJA UNTUK MAHASISWA PGSD PENDIDIKAN JASMANI FIK UNY

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat guna. Tercapainya prestasi

ANALISIS KONDISI FISIK ATLET PUTRA KLUB BOLA BASKET SMA TRIMURTI SURABAYA

ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi

KONTRIBUSI ANTARA KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA DI SMK PEMUDA PAPAR

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN TANGGA DAN LATIHAN HURDLE JUMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MHD. ARIF

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK USIA TAHUN DI SLB NEGERI 1 BANTUL Oleh : Heige Ma shum Hidaya NIM ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

Kata Kunci: Kemampuan Gerak Dasar.

PERBANDINGAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP FOREHAND DRIVE TENIS MEJA. Jurnal. Oleh ADITYA WIGUNA

Transkripsi:

JPEHS 2 (1) (2015) Journal of Physical Education, Health and Sport http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpehs PROFIL KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR ATLET TENIS MEJA USIA DINI DI KOTA SEMARANG Agus Pujianto Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Semarang- Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Mei 2015 Disetujui Mei 2015 Dipublikasikan Juni 2015 Keywords: physical condition, athlete, basic engineering skills of table tennis Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kondisi fisik dan keterampilan teknik dasar pada atlet tenis meja usia dini di Kota Semarang. Populasi penelitian ini adalah atlet tenis meja di Kota Semarang yang berjumlah 36 orang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling, yaitu semua populasi atlet tenis meja di Kota Semarang berjumlah 36 orang. Variabel penelitian meliputi kondisi fisik dan keterampilan teknik dasar tenis meja.untuk memperoleh data, maka dalam penelitian ini menggunakan metode survey dan teknik tes. Untuk instrument kondisi fisik yang digunakan adalah tes: lari cepat (sprint) 30 meter, lari 1.600 meter, lari bolak-balik 4x5 meter, sit and reach, sitting on the wall, loncat tegak (vertical jump), dan angkat tubuh (Flexed Arm Hang). Sedangkan untuk keterampilan dasar tenis meja, tes yang digunakan adalah tes: memegang bed, pengaturan kaki, memukul bola, blok serangan lawan, dan servis. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi fisik atlet tenis meja di Kota Semarang termasuk dalam kategori sedang. Sebanyak 64% atlet putra dan 86% atlet putri dalam kategori sedang. Keterampilan teknik tenis meja dalam kategori baik. Sebanyak 73% atlet putra dan 93% atlet putri memiliki keterampilan teknik dasar yang baik. Abstract The purpose of this research was to assess the physical condition and basic engineering skills at an early age table tennis athletes in Semarang. The population was table tennis athletes in the city of Semarang, amounting to 36 people. Sampling using total sampling, ie all populations table tennis athletes in Semarang numbered 36 people. Variables include the study of physical conditions and basic technical skills of table tennis. To obtain data, so in this research using survey methods and testing techniques. For the instrument used is the physical condition of the test: sprint (sprint) 30 meter, 1,600-meter run, running back and forth 4x5 meters, sit and reach, sitting on the wall, vertical jump, and flexed Arm Hang. As for the basic skills of table tennis, the test used is the test: grip technique, footwork technique, stroke, block, and service. Data were analyzed using descriptive percentages. The results showed that the physical conditions of table tennis athletes in Semarang included in the medium category. As many as 64% of men and 86% of athletes women athletes in the medium category. Skills table tennis techniques in both categories. A total of 73% men and 93% of athletes women athletes have good basic engineering skills. It was concluded that the profile was moderate physical condition and basic engineering skills in table tennis athletes in Semarang in 2013 in both categories 2015 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail : aguspuji@gmail.com ISSN 2354-8231 (online) ISSN 2354-7901 (cetak) 38

PENDAHULUAN Olahraga merupakan salah satu bentuk aktifitas fisik yang memiliki dimensi kompleks. Dalam berolahraga individu mempunyai tujuan yang berbeda-beda, antara lain: untuk berprestasi, kesegaran jasmani, ataupun rekreasi. Hakikat olahraga juga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri atau dengan orang lain atau konfrontasi dengan unsur-unsur alam. Kegiatan olahraga meliputi gaya pertandingan, maka kegiatan itu harus dilaksanakan dengan semangat atau jiwa sportif. Pada olahraga kelompok mendorong manusia saling bertanding dalam suasana kegembiraan dan kejujuran. Olahraga memberi kemungkinan pada tercapainya rasa saling mengerti dan menimbulkan solidaritas serta tidak mementingkan diri sendiri. Pencapaian prestasi di bidang olahraga didukung oleh penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat guna. Tercapainya prestasi olahraga merupakan usaha yang dapat diperhitungkan secara matang melalui pembinaan dini, penguasaan kemampuan teknik, taktik, dan strategi serta melalui berbagai pendekatan. Cabang olahraga tenis meja merupakan olahraga yang begitu dikenal dan dimengerti masyarakat. Dalam upaya pembinaan prestasi dalam suatu cabang olahraga tersebut sangat diutamakan. Karena hal ini, dapat berdampak positif dari setiap aspek olahraga di negara ini. Apabila prestasi itu meningkat, maka akan mengangkat nama baik daerah dan bangsa. Olahraga tenis meja ini peminatnya cukup lumayan, dan peluang untuk mendapatkan prestasi sangatlah besar. Pada cabang olahraga tenis meja Kota Sematang merupakan salah satu cabang olahraga berpotensi untuk meraih prestasi. Untuk meningkatkan prestasi pasti ada hal-hal yang mendukung proses peningkatan prestasi pada setiap cabang olahraga, khususnya cabang olahraga tenis meja. Prestasi olahraga yang optimal dapat dicapai dengan pendekatan latihan fisik teknik dan mental. Di dalam meningkatkan kondisi fisik komponen-komponen yang sangat penting untuk olahraga tenis meja terdiri dari kekuatan, kelentukan, kecepatan, kelincahan, daya tahan, kekuatan otot, dan power. Karena dalam tenis meja komponen-komponen tersebut sangat dibutuhkan. Kondisi fisik merupakan suatu persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang atlet di dalam meningkatkan dan mengembangkan prestasi olahraga yang optimal, sehingga segenap kondisi fisiknya harus dikembangkan dan ditingkatkan sesuai dengan ciri, karakteristik, dan kebutuhan masing-masing cabang olahraga. Kondisi fisik adalah satu kesatuan komponen fisik yang dimiliki oleh seseorang (Eri Praktiknyo, 2005: 1). Kondisi fisik adalah satu persyaratan yang diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi atlet, bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan dasar yang tidak dapat ditunda atau ditawar-tawar lagi. Kondisi fisik adalah satu kesatuan dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya (Yuyun Yudiana, 2012:19). Selain itu, juga dikenal empat macam kelengkapan yang perlu dimiliki, apabila seseorang akan mencapai suatu prestasi optimal. Seperti yang dikemukakan M. Sajoto (1995: 7) sebagai berikut: Untuk meningkatkan dan mencapai prestasi yang setinggi-tingginya, seorang atlet harus memiliki empat kelengkapan pokok, yaitu: (1) Pengembangan Fisik (Physical Build-up); (2) Pengembangan Teknik (Technical Build-up); (3) Pengembangan Taktik (Tactical Buid-up); (4) Pengembangan Mental (Mental Build-up). Prestasi atlet tenis meja Kota Semarang pernah menyumbangkan banyak medali dalam kejuaraan daerah, kejuaraan nasional, bahkan internasional. Di antaranya: (1) Juara III kadet putra pada kejuaraan tenis meja internasional HUT ke-50 TVRI tahun 2012, (2) Juara I tunggal pemula putra kejuaraan tenis meja nasional kelompok umur di Klaten tahun 2012, (3) Juara I beregu pemula putra kejuaraan tenis meja nasional kelompok umur di Klaten tahun 2012, (4) Juara I beregu pemula putri kejuaraan tenis meja nasional kelompok umur di Klaten 39

tahun 2012, (5) Juara III beregu kadet putra kejuaraan tenis meja nasional kelompok umur di Klaten tahun 2012, (6) Juara III tunggal kadet putra kejuaraan tenis meja se-jawa Piala Bupati Jombang tahun 2012, (7) Juara I putra invitasi tenis meja se-jawa Tengah di Kudus tahun 2012, (8) Juara II putri invitasi tenis meja se- Jawa Tengah di Kudus tahun 2012, (9) Juara II O2SN se-kota Semarang tahun 2012. Berdasarkan uraian pengamatan di atas, latihan kondisi fisik sangat diperlukan bagi atlet tenis meja Kota Semarang. Sebab latihanlatihan mengenai kondisi fisik yang sudah dilakukan atlet tenis meja Kota Semarang saat ini masih kurang. Hal inilah yang kurang menjadi perhatian dari pelatih. Dengan demikian secara tidak langsung terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Harapan yang diinginkan adalah tercapainya kondisi fisik yang baik. Tetapi kenyataanya yang ada di lapangan, untuk mencapai kondisi fisik yang baik tidak disertai dengan penanganan yang baik karena tidak adanya pelatih khusus. Hal inilah yang menyebabkan pencapaian terhadap prestasi di dalam setiap pertandingan belum optimal, sehingga mulai saat ini kondisi fisik para atlet tenis meja Kota Semarang mulai dibenahi dan ditingkatkan melalui latihan fisik yang terprogram. METODE Populasi dalam pengertian ini adalah atlet tenis meja Kota Semarang yang berjumlah 36 orang terdiri dari 22 atlet putra dan 14 atlet putri. Sampel dalam penelitian ini adalah 36 orang. Dengan demikian, penelitian ini merupakan total sampling, karena populasi sekaligus sebagai sampel penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah kondisi fisik dan keterampilan teknik dasar atlet tenis meja usia dini. Untuk memperoleh data yang sesuai maka dalam penelitian ini menggunakan metode survey dan teknik tes. Metode ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data-data mengenai kemampuan fisik dengan menggunakan teknik tes serta pengukuran kondisi fisik. Macam-macam tes Kondisi Fisik: 1) Test lari 30 meter, 2) Lari 1600 meter, 3) Test lari bolak balik 4 x 5 meter, 4) Sit and Reach, 5) Sitting on the wall, 6) Vertikal Jump, 7) Flexed Arm Hang. Tes keterampilan teknik dasar tenis meja, meliputi: 1) teknik memegang bet, 2) teknik pengaturan kaki, 3) teknik memukul bola, 4) teknik blok, 5) teknik servis. HASIL DAN PEMBAHASAN Secara umum kondisi fisik para atlet tenis meja tergolong sedang dengan skor pada interval 6,0 7,9. Lebih jelasnya dapat Di lihat pada tabel berikut: Tabel 1. Profil Kondisi Fisik Atlet Tenis Meja Usia Dini Kota Semarang No Kondisi fisik Kriteria Putra Putri f % f % 1 9,6-10 Baik sekali 0 0 0 0 2 8,0-9,5 Baik 8 36 1 7 3 6,0-7,9 Sedang 14 64 12 86 4 4,0-5,9 Kurang 0 0 1 7 5 2,0-3,9 Kurang sekali 0 0 0 0 Jumlah 22 100 14 100 Tabel 1 memperlihatkan bahwa dari 22 atlet putra sebanyak 14 atlet (64%) memiliki kondisi fisik sedang pada interval skor 6,0 7,9, selebihnya 8 atlet (36%) dalam kategori baik. Dari 14 atlet putri, sebanyak 12 atlet (86%) dalam kategori sedang, selebihnya 1 atlet (7%) 40

dalam kategori baik dan 1 atlet (7%) dalam kategori kurang. Rata-rata dari setiap test kondisi fisik atlet tenis meja usia dini Kota Semarang dapat dilihat pada tabel 2 berikut : Tabel 2. Hasil Tes Kondisi Fisik No Jenis Test Putra Putri Rata-rata Kategori Rata-rata Kategori 1 Lari 30 meter 4,17 Baik 4,95 Baik 2 VO 2 Max 67,19 Baik 63,16 Baik 3 Lari Bolak Balik 4x5 meter 12,83 Baik 13,26 Baik 4 Sit and Reach 19,00 Baik 15,43 Sedang 5 Sitting on the wall 2,65 Baik 1,09 Sedang 6 Vertikal Jump 164,77 Baik 132,14 Baik 7 Flexed Arm Hang 0,22 Baik 0,14 Sedang Berdasarkan tabel 1 di atas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar hasil test kondisi fisik atlet tenis meja Kota Semarang termasuk dalam kategori baik. Sedangkan untuk hasil test Sit and Reach, Sitting on the wall, dan Flexed Arm Hang putri dalam kategori sedang. Sedangkan secara terperinci dari masing-masing test kondisi fisik pada atlet tenis meja Kota Semarang dapat dijabarkan dalam masingmasing test kondisi fisik sebagai berikut. Secara umum keterampilan teknik dasar tenis meja atlet usia dini kota Semarang tergolong baik, seperti tercantum pada tabel 3 berikut : Tabel 3. Keterampilan Teknik Dasar Tenis Meja No Teknik Dasar Kriteria Putra Putri F % f % 1 9,6-10 Baik sekali 0 0 0 0 2 8,0-9,5 Baik 16 73 13 93 3 6,0-7,9 Sedang 6 27 1 7 4 4,0-5,9 Kurang 0 0 0 0 5 2,0-3,9 Kurang sekali 0 0 0 0 Jumlah 22 100 14 100 Tabel 4.16 memperlihatkan bahwa dari 22 atlet putra, sebanyak 16 atlet (73%) memiliki keterampilan teknik dasar yang baik, meskupun masih ada 6 atlet (27%) yang tergolong sedang. Dari 14 atlet putri, sebanyak 13 atlet (97%) tergolong baik dan 1 atlet (3%) dalam kategori sedang. Dengan demikian, secara umum keterampilan teknik dasar tenis meja pada atlet usia dini Kota Semarang tergolong baik. Ratarata hasil setiap jenis tes dapat dilihat pada tabel 4 berikut : 41

Tabel 4. Hasil Tes Keterampilan Teknik Dasar Tenis Meja Atlet Kota Semarang Nilai No Jenis Test Rata-rata Kategori 1 Teknik memegang bed 8,27 Baik 2 Teknik pengaturan kaki 8,19 Baik 3 Teknik memukul bola 8,95 Baik 4 Teknik blok serangan lawan 7,93 Sedang 5 Teknik servis 8,51 Baik Berdasarkan tabel 3 di atas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar hasil test keterampilan teknik dasar pada atlet tenis meja Kota Semarang dalam kategori baik, hanya pada teknik blok serangan lawan dalam kategori sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum hasil test kondisi fisik atlet Tenis Meja Kota Semarang termasuk dalam kategori sedang. Dari 22 atlet putra, sebanyak 14 atlet (64%) memiliki kondisi fisik sedang, dan dari 14 atlet putri sebanyak 12 atlet (86%) dalam kategori sedang. Meskipun dari 7 macam tes yang dilakukan hasil rata-rata pada kelompok atlet putra dalam kategori baik, namun pada kelompok putri, terdapat 3 jenis yang memiliki rata-rata sedang yaitu sit and reach, sitting on the wall dan flexed arm hang. Hal ini disebabkan latihan-latihan mengenai kondisi fisik yang telah dilakukan atlet tenis meja Kota Semarang saat ini masih kurang memperhatikan semua aspek. Hasil tes lari 30 meter pada kelompok putri, sebagian besar masih tergolong sedang (64,3%), demikian juga pada tes sit and reach sebanyak 71,4% tergolong sedang bahkan 14,3% dalam kategori kurang. Hasil tes sitting on the wall, sebanyak 64,3% atlet putri dalam kategori sedang. Hasil tes flexed arm hang, sebanyak 57,2% atlet kelompok putri masih dalam kategori sedang, bahkan 21,4% dalam kategori kurang. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar atlet putri memiliki kondisi fisik yang sedang. Ada indikasi bahwa perhatian terhadap kondisi fisik atlet terutama atlet putri masih tergolong kurang. Dengan demikian secara tidak langsung terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Harapan yang diinginkan adalah tercapainya kondisi fisik yang baik secara menyeluruh, tetapi kenyataan yang ada di lapangan, untuk mencapai kondisi fisik yang baik tidak disertai dengan penanganan yang baik pula. Hal inilah yang menyebabkan pencapaian prestasi atlet tenis meja Kota Semarang dalam setiap pertandingan masih kurang maksimal. Selain itu, hasil tes keterampilan teknik dasar tenis meja pada atlet tenis meja Kota Semarang yang termasuk dalam kategori sedang adalah teknik blok serangan lawan. Padahal ini penting untuk menggagalkan serangan lawan, karena serangan sangat menguras energi cukup besar dan apabila dapat diblok atau dipatahkan lawan akan kelelahan serta mudah untuk dikalahkan. Keterampilan teknik dasar yang kurang baik dapat disebabkan oleh kurangnya latihan rutin dan terprogram dalam meningkatkan keterampilan para atlet. Berdasarkan hasil tes kondisi fisik dan tes keterampilan teknik dasar tenis meja yang dilakukan, maka secara umum dapat dideskripsikan bahwa kondisi fisik dan keterampilan teknik dasar atlet tenis meja Kota Semarang tahun 2013 dalam kategori baik, namun masih sangat perlu ditingkatkan. Untuk meningkatkan kondisi fisik dan keterampilan teknik dasar, banyak faktor yang 42

harus dimiliki para atlet. Faktor yang mempengaruhi kondisi fisik adalah: 1) faktor latihan, 2) faktor prinsip beban latihan, 3) faktor istirahat, 4) faktor kebiasaan hidup yang sehat, 5) faktor lingkungan dan, 6) faktor makanan. Dalam latihan kondisi fisik, dapat dibedakan menjadi dua macam program latihan. Pertama, program latihan peningkatan kondisi fisik baik perkomponen maupun secara keseluruhan. Hal ini dilaksanakan bila berdasarkan tes awal pemain yang bersangkutan belum berada dalam status kondisi fisik yang diperlukan untuk pertandingan-pertandingan yang dilakukannya. Kedua, program latihan mempertahankan kondisi fisik, yaitu program latihan yang disusun sedemikian rupa sehingga dengan program tersebut diharapkan akan berada dalam status kondisi puncak sesuai dengan kondisi fisik yang dibutuhkan untuk cabang olahraga yang bersangkutan dalam suatu turnamen atau pertandingan tertentu (M. Sajoto, 1995: 29). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kondisi Fisik Atlet Tenis Meja Kota Semarang Tahun 2013 dengan dasar tes kondisi fisik dalam kategori sedang. 2. Keterampilan Teknik Dasar Atlet Tenis Meja Kota Semarang Tahun 2013 dengan dasar rata-rata hasil tes yang meliputi: 1) teknik memegang bed, 2) teknik pengaturan kaki, 3) teknik memukul bola, 4) teknik blok serangan lawan, 5) teknik servis dalam kategori baik. DAFTAR PUSTAKA Eri Pratiknyo Dwi Kusworo, 2005. Tes Pengukuran dan Evaluasi Olahraga, Diktat Mata Kuliah Tes Pengukuran dan Evaluasi Olahraga. UNNES. M. Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Dahara Prize Yuyun Yudiana. 2012. Latihan Fisik. Surakarta. 43