BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian difokuskan pada pelaku usaha agroindustri akar wangi binaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, tepatnya di

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan diseluruh pengusaha tembakau mole iris di Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu cara. dilakukan dengan dasar pertimbangan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan tanggung jawab suatu

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu

METODE PENELITIAN. sengaja (purposive) karena Desa Cisaat ini merupakan sentral pembuat tahu di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

Bab III ini membahas langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk. data, teknik dan pengumpulan data, serta analisis data.

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Rumah Alam Jaya (RAJ) Organik terletak

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Penentuan Sampel

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Pemilihan Judul

I. METODE PENELITIAN. A. Metode Dasar Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rumah tangga petani di Kecamatan Bandungan sebagian besar bergantung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

III. METODE PENELITIAN. Kumpulan dan i seluruh elemen (responden) tersebut dinamakan populasi.

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keputusan pembelian fresh product di ritel tradisional dan ritel modern. Pemilihan

BAB 3 METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI PISANG AYAM DI DESA AWE GEUTAH PAYA KECAMATAN PEUSANGAN SIBLAH KRUENG KABUPATEN BIREUEN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki segala kelebihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan penelitian deskriptif. Menurut Suharsimi Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Pengambilan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Lereng Kecamatan Kuok Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Yayasan Pendidikan Almaarif Singosari Malang, yang berlokasi di Jl.

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti adalah keragaan dan strategi pemasaran agroindustri

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang diteliti pada penelitian ini adalah profil dan kendala petani padi

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.

IV. METODE PENELITIAN

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan tempat penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja atau purposive pada agroindustri

BAB II METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengelolaan pengadaan paprika, yaitu pelaku-pelaku dalam pengadaan paprika,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taylor (Moleong, 2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

ANALISIS KEUNTUNGAN PENGRAJIN TAHU (Studi Kasus Industri Rumah Tangga di Kecamatan Telaga)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alasan peneliti memilih desa Sipiongot kecamatan Dolok Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan secara utuh melalui kata-kata dan bukan menggambarkan fenomena tersebut melalui

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Penelitian difokuskan pada pelaku usaha agroindustri akar wangi binaan Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. yang terletak di tiga desa di Kecamatan Samarang yaitu Desa Sukakarya, Desa Cisarua, dan Desa Sukalaksana. Selain itu, penelitian juga dilakukan di Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. yang bertempat di Jl. Patriot No. 66 Garut 44151. Kemudian penelitian juga dilakukan pada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PUPUK Garut. Objek yang diteliti adalah Dampak Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. Pada Program Local Economic Development (LED) Terhadap Perkembangan Agroindustri Akar Wangi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Chevron Getohermal Indonesia, Ltd. merupakan perusahaan swasta yang telah dianggap berhasil melakukan program CSR di bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat. Selain itu, Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. berlokasi di Kabupaten Garut, salah satu kawasan sentra agroindustri usaha kecil dan menengah (UKM) Akar Wangi di Jawa Barat. 3.2 Desain dan Teknik Penelitian Desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu metode-metode penelitian untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap 48

49 berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan (Creswell, 2009). Menurut Sugiyono (2007) menyatakan bahwa penelitian metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Teknik penelitian yang digunakan adalah Studi Kasus (Case Study). Menurut Creswell (2009) studi kasus merupakan strategi penelitian di mana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Studi kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga, atau gejala tertentu. Ditinjau dari wilayahnya, maka studi kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit (Arikunto, 2006). 3.3 Data/Informasi yang Diperlukan (Operasionalisasi Variabel) Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Berdasarkan kerangka pemikiran, maka variabel-variabel yang akan digunakan pada penelitian akan dijabarkan pada tabel di bawah ini.

50 Tabel 6. Operasionalisasi Variabel Konsep Dimensi Variabel Indikator Macam Data Pelaksanaan Pemberian Jenis pemberian CSR pada Program modal modal Mekanisme Langsung dan tidak LED pemberian modal langsung dari masing-masing jenis modal Tingkat penyaluran Lancar/tidak lancar modal di subsektor industri Pembinaan/ Mekanisme Bertahap pelatihan pelatihan yang diterapkan Jenis kegiatan Belajar bersama pelatihan Pelaksanaan Efektif dan kegiatan pelatihan selama ini Efisien Pendampingan Kelompok peserta Mudah diatur usaha pendampingan Mekanisme Terstuktur pendampingan Jenis pendampingan Pelaksanaan Efektif/efisien pendampingan selama ini Pemasaran Lokasi penjualan Tersebar Cara pembayaran Kredit/cash Promosi Tepat sasaran Dampak Pelaksanaan CSR Pada Program LED Terhadap Perkembangan Agroindustri Akar Wangi Agroindustrialisasi Penyediaan bahan Sumber bahan baku baku Cara mendapatkan bahan baku Cara pembayaran Kriteria bahan baku Tenaga kerja Sumber tenaga kerja Kriteria Tenag Kerja Upah tenaga kerja Tingkat penyerapan/jumlah tenaga kerja Kelembagaan Kelembagaan Formal Kelembagaan Informal Hubungannya dengan kelembagaan yang diikuti tersebut

51 Tabel 6. Operasionalisasi Variabel (Lanjutan) Konsep Dimensi Variabel Indikator Macam Data Dampak Pelaksanaan Agroindustrialisasi Kelembagaa n Aturan kelembagan/organisasi CSR Pada Perubahan kelembagaan Program LED Terhadap Keefektifan kelembagaan/keorganisasi an Perkem- Diversifikasi Jenis produk yang bangan Produk dihasilkan Agroindustri Akar dihasilkan Jumlah produk yang Wangi Sifat produk Harga produk Teknologi Jumlah mesin yang digunakan Alat/mesin modern Alat/mesin tradisional Kualitas mesin/alat yang digunakan Harga mesin/alat Waktu proses produksi Kegiatan yg diperlukan Langkah-langkah Hasil Kesulitan Pewilayahan Luas daerah Sekunder Sentra produksi akar wangi Sentra kerajinan akar wangi Struktur Jangkaun pasar Pasar Tujuan pasar Jangkaun pasar Sifat Pasar Pendapatan Pendapatan Biaya Jumlah biaya Pelaku Usaha produksi Penerimaan Jumlah penerimaan Agroindustri Pendapatan Jumlah pendapatan Akar Wangi RC Ratio

52 3.4 Sumber Data/Informasi dan Cara Menentukannya Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder dengan rincian sebagi berikut : 1. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada para responden dan informan. Dalam penelitian ini data primer berasal dari : 1) Responden pelaku usaha agroindustri akar wangi binaan CSR Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. 2) Pihak CSR Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. (Divisi Public Relation). 3) Pihak pelaksana program oleh LSM PUPUK (Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil) Garut. Dalam penelitian, responden adalah orang yang diminta memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Keterangan tersebut dapat disampaikan berupa tulisan (mengisi angket) atau lisan (wawancara). Informan adalah orang yang memberikan informasi. 2. Data sekunder diperoleh dari buku-buku yang relevan, penelusuran internet, laporan Hupmas Chevron Geothermal Indonesia Ltd, PUPUK dan dari berbagai stakeholder yang terlibat dalam program ini dan tentunya yang berkaitan dengan penelitian ini. Cara penentuan informan dan responden dalam penelitian ini yaitu : 1. Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. a. Staf CSR (divisi PR) Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. pada program Local Economic Development (LED) I orang.

53 2. LSM PUPUK Garut a. Direktur PUPUK 1 orang. b. Koordinator lapangan PUPUK di Kecamatan Samarang 1 orang. c. Koordinator lapangan PUPUK di Kecamatan Pasirwangi 1 orang. 3. Pelaku usaha agroindustri akar wangi binaan CSR Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. a. Budidaya Akar Wangi di Desa Cisarua: Pemilik Usaha = 1 orang; Pekerja = 2 orang. b. Tenun Akar Wang di Desa Sukakarya: Pemilik Usaha = 1 orang; pekerja = 2 orang. c. Kerajinan Akar Wangi di Desa Sukakalaksana: Pemilik Usaha = 1 orang; pekerja = 2 orang. 3.5 Teknik Pengumpulan Data/Informasi Teknik pengumpulan data yang dilakukan, yaitu : 1. Observasi Teknik observasi yaitu suatu cara untuk memperoleh data atau informasi dengan melakukan pengamatan secara langsung. Observasi digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2007). 2. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

54 harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. teknik pwngumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyainan pribadi (Sugiyono, 2007). Melalui wawancara ini, maka dapat diketahui hal-hal yang lebih mendalam mengenai situasi dan fenomena yang terjadi. Menurut Arikunto (1998) wawancara yaitu teknik pengumpulan data, keterangan dan informasi melalui tanya jawab dengan responden berdasarkan kuisioner sebagai alat bantu. 3. Kuesioner Kuesioner mrupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2007. )Teknik pengumpulan data dengan kuesioner ini dilakukan dengan membuat secara tertulis daftar pertanyaan yang dibutuhkan oleh peneliti dari responden. Kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang dia ketahui (Arikunto, 1998). Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah proses penganalisisan data karena pertanyaan yang diajukan kepada responden sama. 4. Studi kepustakaan atau studi dokumentasi Catatan/dokumen organisasi merupakan bukti unik dalam studi kasus yang tidak ditemui dalam wawancara dan pengamatan. Informasi yang terkait

55 dengan penelitian digunakan sebagai bahan penunjang dari masalah yang diteliti. Sumber data dapat berupa laporan, catatan administrasi, agenda, atau dokumen lain yang relevan. Selain itu juga studi pustaka dari berbagai literatur yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. 3.6 Rancangan dan Analisis Data 3.6.1 Program CSR Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. Untuk menjawab idenitifikasi masalah yang pertama mengenai dampak pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. maka akan di analisis secara dekriptif. Analisis deskriptif bertujuan untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami, dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Tujuannya agar peneliti sebagai pengguna mudah memperoleh deskripsi atau gambaran jika hasil informasi diubah menjadi analisis deskriptif (Istijanto, 2005). Metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilaksanakan dengan cara mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data perusahaan berdasarkan fakta yang ada, atau suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu (Umar, 2011.) Program CSR Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. akan dideskripsikan menjadi beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut : 1. Pemberian modal. Kegiatan ini adalah kegiatan pemberian bantuan modal bagi pelaku usaha agroindustri akar wangi sebagai pelaku usaha binaan

56 untuk meningkatkan produksi dari segi kuantitasnya. Pemberian modal meliputi kegiatan jenis pemberian modal, mekanisme pemberian modal, tingkat pemberian modal dan lain sebagainya. 2. Pembinaan/Pelatihan. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak PUPUK sebagai mitra kerjasama CSR Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. dalam proram Local Economic Development (LED) kepada pelaku usaha agroindustri akar wangi sebagai binaan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berwirausaha (kualitas). Variabel ini akan menggambarkan mekanisme pembinaan yang diterapkan kepada pengusaha mitra binaan dan jenis kegiatannya. 3. Pendampingan berwirausaha. Kegiatan ini adalah kegiatan pendampingan pelaku usaha agroindustri akar wangi dari segi teknik produksi. Pendampingan akan dilihat pelaku usaha sasaran, mekanisme pendampingan, dan jenis pendampingan. 4. Pemasaran produk. Kegiatan ini merupakan bentuk upaya Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. terhadap mitra binaan sebagai salah satu kegiatan pemberdayaan ekonomi melalui perluasan jangkauan pemasaran 3.6.2 Perkembangan Agroindustri Untuk menjawab identifikasi masalah yang kedua mengenai perkembangan agroindustri akar wangi di Kecamatan Samarang maka akan dianalisis secara deskriptif menggunakan Teori Agroindustrialisasi Wilkinson, yaitu:

57 1. Pertumbuhan perusahaan agroindustri. Pertumbuhan perusahaan agroindustri Pada pertumbuhan perusahaan agroindustri aspek yang dikaji diantaranya modal, pengadaan bahan baku, dan tenaga kerja. Untuk penjelasannya yaitu : a. Pengadaan bahan baku. Analisis pengadaan bahan baku untuk agroindustri akar wangi meliputi sumber bahan baku, cara mendapatkan bahan baku, cara pembayaran bahan baku, dan kriteria bahan baku. b. Proses produksi. Analisis proses produksi untuk agroindustri akar wangi meliputi waktu per proses produksi, kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam proses produksi tersebut, langkah-langkah proses produksi, hasil produk per proses produksi, dan kesulitan dalam proses produksi. c. Tenaga kerja. Analisis tenaga kerja untuk agroindustri akar wangi meliputi sumber tenaga kerja, kriteria tenaga kerja, upah tenaga kerja, tingkat penyerapan/jumlah tenaga kerja. 2. Perubahan kelembagaan/keorganisasian perusahaan agroindustri. Pada Perubahan kelembagaan/keorganisasian perusahaan agroindustri aspek yang dikaji diantaraya kelembagaan/keorganisasian. Perubahan kelembagaan akan dianalisis mengenai kelembagaan formal, kelembagaan informal, hubungannya dengan kelembagaan yang diikuti, aturan kelembagaan, perubahan kelembagaan, dan keefektifan kelembagaan.

58 3. Perubahan di seluruh sektor pertanian. Perubahan di seluruh sektor pertanian Aspek yang akan dikaji diantaranya diversifikasi produk, teknologi, pewilayahan,dan struktur pasar. Untuk penjelasannya yaitu : a. Diversifikasi produk. Untuk diversifikasi produk aspek yang akan dianalisis meliputi jenis produk yang dihasilkan, jumlah produk yang dihasilkan. b. Teknologi. Untuk teknologi analisis yang akan dibahas meliputi jumlah mesin yang digunakan, penggunaan alat/mesin modern, penggunaan alat/mesin tradisional, kualitas alat/mesin yang digunakan, dan harga mesin/alat. c. Pewilayahan. Analisis untuk pewilayahan meliputi luas daerah, sentra produksi akar wangi, sentra kerajinan akar wangi. d. Struktur pasar. Untuk jangkauan pasar analisis yang dikaji meliputi jangkaun pasar, dan tujuan pasar. 3.6.3 Analisis Pendapatan Untuk menganalisis identifikasi masalah yang ketiga menggunakan teori pendapatan. Dampak penerapan program CSR yang dimaksud dalam menganalis tingkat pendapatan pelaku usaha agroindustri yaitu menganalis tingkat pendapatan usaha agroindustri akar wangi binaan sejak bergabung dalam program CSR tersebut hingga saat penelitian berlangsung. Jenis analisis pendapatan yang dihitung adalah sebagai berikut : 1) Menghitung biaya produksi yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya teteap tersebut antara lain : pajak dan penyusutan alat-alat. Sedangkan

59 yang termasuk biaya variabel antara lain : bahan baku, upah, tenaga kerja, dan biaya pemasaran. Rumusnya yaitu : TC = FC + VC Dimana : TC = Total Cost (Biaya Total) FC = Fixed Cost (Biaya Tetap) VC = Variabel Cost (Biaya Variabel Total) 2) Menghitung penerimaan hasil produksi dengan cara mengalikan hasil produksi (unit) yang terjual dalam satuan waktu (per hari) dengan harga jual per unit produk (unit). Rumusnya yaitu : TR = Y x H y Dimana : TR = Total Revenue (Penerimaan Total) Y = Jumlah hasil produksi yang terjual dalam sehari H y = Harga jual produk per unit 3) Kemudian menghitung keuntungan. Keuntungan adalah selisih antara penerimaan hasil produksi dan biaya produksi. Rumusnya yaitu : = TR TC Dimana : = Keuntungan pendapatan TR = Total Revenue (Penerimaan Total) TC = Total Cost (Biaya Total) 4) RC Ratio (R/C) Untuk mengetahui operasionalisasi produksi UKM agroindustri akar wangi tersebut, analisis yang akan dilakukan menggunkan Revenue Cost (RC)

60 Ratio. RC Ratio adalah ukuran efisiensi penerimaan untuk setiap rupiah yang dikeluarkan. Rumusnya yaitu : R/C = = Dengan kriteria : 1) R/C > 1 ; maka produksi layak untuk diusahakan (untung) 2) R/C = 1 ; maka produksi tidak untung dan tidak rugi (impas) 3) R/C < 1 ; maka produksi layak untuk diusahakan (rugi) 3.7 Jadual Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan perincian sebagai berikut : No Fase-fase penelitian Lamanya 1 Persiapan 5-25 Desember 2011 2 Pengumpulan Data/Informasi 25 Desember 2011 29 Februari 2012 3 Pengolahan Data/Informasi 1 Maret 2012-30 Maret 2012 4 Penulisan Skripsi 1 April sampai selesai