2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2004 SEKRETARIAT DAERAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN JEPARA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA KUPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 09 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 14 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

POIN DAN GRADE JABATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI TENGAH,

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keu

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 10 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 02 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN

ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA KEDIRI

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 16 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA SOLOK

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

DAERAH KOTA PAREPARE SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax.

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 20 TAHUN 2000 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (LNRI Tahun 1974 Nomor 55, TLNRI Nomor 3041); LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SRAGEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 21 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH.

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 6

PERATURAN DAERAH KOTA KOTAMOBAGU NOMOR 02 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KOTA KOTAMOBAGU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 10 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG DINAS DAERAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 28TAHUN 2000 T E N T A N G PEMBENTUKAN PERANGKAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUNINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Ketentuan Pasal 68 ayat (1) Undangundang 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah ini; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950); 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 165); 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan

Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden; Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUNINGAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TENTANG PEMBENTUKAN PERANGKAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUNINGAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Kuningan. b. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kuningan. c. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kuningan. d. Bupati adalah Bupati Kuningan. e. Perangkat Daerah adalah Organisasi/Lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada Bupati dan membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri atas Unsur Staf Pemerintah Daerah, Unsur Pelaksana Pemerintah Daerah, Unsur Penunjang dan Unsur Pelaksana Wilayah Pemerintah Daerah. f. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan.

g. Cabang Dinas adalah Unsur Pelaksana Teknis pada Dinas yang mempunyai unit kerja di satu Kecamatan atau beberapa Kecamatan di lingkungan Pemerintah Daerah. h. Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah Unit Pelaksana Teknis pada Dinas yang melaksanakan sebagaian tugas teknis operasional tertentu Dinas di lapangan dan selanjutnya disebut UPTD. i. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan profesinya dalam rangka kelancaran tugas Pemerintah. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pasal 3 Perangkat Daerah dimaksud Pasal 2 Peraturan Daerah ini terdiri atas : I. Unsur Staf Pemerintah Daerah adalah Sekretariat Daerah. II. Unsur Pelaksana Pemerintah Daerah terdiri atas Dinas Daerah, meliputi : 1. Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah; 2. Dinas Pendidikan; 3. Dinas Pertanian; 4. Dinas Kehutanan dan Perkebunan; 5. Dinas Perhubungan; 6. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi; 7. Dinas Kesehatan; 8. Dinas Pertanahan; 9. Dinas Pendapatan Daerah; 10. Dinas Pariwisata; 11. Dinas Pemberdayaan Masyarakat;

III. Unsur Penunjang Pemerintah Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah yang terdiri atas : a. Badan, meliputi : 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 2. Badan Pengawasan Daerah; b. Kantor, meliputi : 1. Kantor Kesatuan Bangsa; 2. Kantor Perlindungan masyarakat; 3. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja; 4. Kantor Arsip Daerah; 5. Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan; 6. Kantor Informasi dan Komunikasi; 7. Kantor Kesejahteraan Sosial; 8. Kantor Pengelolaan Pasar; 9. Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 10. Kantor Pendaftaran Penduduk; 11. Kantor Kebersihan dan Pertamanan. IV. Unsur Pelaksana Wilayah Pemerintah Daerah terdiri atas : a. Kecamatan-Kecamatan, meliputi : 1. Kecamatan Kuningan; 2. Kecamatan Ciniru; 3. Kecamatan Karamatmulya; 4. Kecamatan Cigugur; 5. Kecamatan Hantara; 6. Kecamatan Luragung; 7. Kecamatan Ciwaru; 8. Kecamatan Cibingbin; 9. Kecamatan Cibeureum; 10. Kecamatan Cimahi; 11. Kecamatan Karangkancana; 12. Kecamatan Ciawigebang; 13. Kecamatan Lebakwangi;

14. Kecamatan Garawangi; 15. Kecamatan Cidahu; 16. Kecamatan Cipicung; 17. Kecamatan Kalimanggis; 18. Kecamatan Cilimus; 19. Kecamatan Jalaksana; 20. Kecamatan Mandirancan; 21. Kecamatan Pasawahan; 22. Kecamatan Pancalang; 23. Kecamatan Japara; 24. Kecamatan Kadugede; 25. Kecamatan Darma; 26. Kecamatan Selajambe; 27. Kecamatan Subang; 28. Kecamatan Cilebak; 29. Kecamatan Nusaborang. b. Kelurahan-Kelurahan, meliputi : 1. Kelurahan Kuningan; 2. Kelurahan Purwawinangun; 3. Kelurahan Sukamulya; 4. Kelurahan Cigugur; 5. Kelurahan Cigadung; 6. Kelurahan Winduhaji; 7. Kelurahan Windusengkahan; 8. Kelurahan Cijoho; 9. Kelurahan Diporang; 10. Kelurahan Winduherang; 11. Kelurahan Cigintung; 12. Kelurahan Cirendang; 13. Kelurahan Awirarangan.

Pasal 4 Cakupan Luas, Batas dan Peta Wilayah serta jumlah penduduk masing-masing Kecamatan dan Kelurahan dimaksud Pasal 3 angka IV huruf a dan b Peraturan Daerah inis sebagaimana tercantum dalam lampiran I huruf a dan huruf b angka 1 sampai dengan 29, angka 1 sampai dengan 13 Peraturan Daerah ini. BAB III PERANGKAT DAERAH Bagian Pertama Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Paragraf 1 Sekretariat Daerah Pasal 5 (1) Sekretariat Daerah berkedudukan sebagai Unsur Staf Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Sekretariat Daerah Kabupaten yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. (2) Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan Pemerintahan, Administrasi, Organisasi dan Tatalaksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh Perangkat Daerah Kabupaten. (3) Sekretariat Daerah mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian perumusan Kebijakan Pemerintah Kabupaten; b. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan; c. Pengelolaan Sumber Daya Aparatur, keuangan, prasarana dan sarana Pemerintahan Kabupaten; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 2 Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Pasal 6

(1) Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah mempunyai tugas pokok melaksanakan Otonomi Daerah di Bidang Permukiman dan Pekerjaan Umum. (3) Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Permukiman dan Pekerjaan Umum; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pembirian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; d. Pembinaan terhadap Cabang Dinas dan UPTD; e. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas. Paragraf 3 Dinas Pendidikan Pasal 7 (1) Dinas Pendidikan berkedudukan sebagai Unsur Pelaksana Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Pendidikan mempunyai tugas pokok melaksanakan Otonomi Daerah di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan. (3) Dinas Pendidikan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; d. Pembinaan terhadap Cabang Dinas dan UPTD; e. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas. Paragraf 4 Dinas Pertanian

Pasal 8 (1) Dinas Pertanian berkedudukan sebagai Unsur Pelaksana Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Pertanian mempunyai tugas pokok melaksanakan Otonomi Daerah di Bidang Pertanian yang mencakup Tanaman Pangan, Perikanan dan Peternakan. (3) Dinas Pertanian 0mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Pertanian; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; d. Pembinaan terhadap Cabang Dinas dan UPTD; e. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas. Paragraf 4 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pasal 9 (1) Dinas Kehutanan dan Perkebunan berkedudukan sebagai Unsur Pelaksana Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas pokok melaksanakan Otonomi Daerah di Bidang Pertanian yang mencakup Kehutanan dan Perkebunan. (3) Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Kehutanan dan Perkebunan; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; d. Pembinaan terhadap Cabang Dinas dan UPTD; e. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas.

Paragraf 6 Dinas Perhubungan Pasal 10 (1) Dinas Perhubungan berkedudukan sebagai Unsur Pelaksana Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok melaksanakan Otonomi Daerah di Bidang Perhubungan. (3) Dinas Perhubungan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Perhubungan; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; d. Pembinaan terhadap Cabang Dinas dan UPTD; e. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas. Paragraf 7 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Pasal 11 (1) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi berkedudukan sebagai Unsur Pelaksana Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan Otonomi Daerah di Bidang Industri, Perdagangan dan Koperasi. (3) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; d. Pembinaan terhadap Cabang Dinas dan UPTD; e. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas.

Paragraf 8 Dinas Kesehatan Pasal 12 (1) Dinas Kesehatan berkedudukan sebagai Unsur Pelaksana Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan Otonomi Daerah di Bidang Kesehatan. (3) Dinas Kesehatan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Kesehatan; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; d. Pembinaan terhadap Cabang Dinas dan UPTD; e. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas. Paragraf 9 Dinas Pertanahan Pasal 13 (1) Dinas Pertanahan berkedudukan sebagai Unsur Pelaksana Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Pertanahan mempunyai tugas pokok melaksanakan Otonomi Daerah di Bidang Pertanahan. (3) Dinas Pertanahan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Pertanahan; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; d. Pembinaan terhadap Cabang Dinas dan UPTD; e. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas.

Paragraf 10 Dinas Pendapatan Daerah Pasal 14 (1) Dinas Pendapatan Daerah berkedudukan sebagai Unsur Pelaksana Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan Otonomi Daerah di Bidang Pendapatan Daerah. (3) Dinas Pendapatan Daerah mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Pendapatan Daerah; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; d. Pembinaan terhadap Cabang Dinas dan UPTD; e. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas. Paragraf 11 Dinas Pariwisata Pasal 15 (1) Dinas Pariwisata berkedudukan sebagai Unsur Pelaksana Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan Otonomi Daerah di Bidang Kepariwisataan. (3) Dinas Pariwisata mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Kepariwisataan; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; d. Pembinaan terhadap Cabang Dinas dan UPTD; e. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas.

Paragraf 12 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pasal 16 (1) Dinas Pemberdayaan Masyarakat berkedudukan sebagai Unsur Pelaksana Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan Otonomi Daerah di Bidang Pemberdayaan Masyarakat. (3) Dinas Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Pemberdayaan Masyarakat; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; d. Pembinaan terhadap Cabang Dinas dan UPTD; e. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas. Paragraf 13 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pasal 17 (1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah berkedudukan sebagai Unsur Penunjang Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah. (3) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahanan di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah;

d. Pengelolaan urusan kesekretariatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Paragraf 14 Badan Pengawasan Daerah Pasal 18 (1) Badan Pengawasan Daerah berkedudukan sebagai Unsur Penunjang Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Badan Pengawasan Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Bidang Pengawasan. (3) Badan Pengawasan Daerah mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Pengawasan Daerah; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Pengawasan Daerah; d. Pengelolaan urusan kesekretariatan Badan Pengawasan Daerah; Paragraf 15 Kantor Kesatuan Bangsa Pasal 19 (1) Kantor Kesatuan Bangsa berkedudukan sebagai Unsur Penunjang Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Kantor Kesatuan Bangsa mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Bidang Kesatuan Bangsa. (3) Kantor Kesatuan Bangsa mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Kesatuan Bangsa; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa;

d. Pengelolaan urusan ketatausahaan Kantor Kesatuan Bangsa; Paragraf 16 Kantor Perlindungan Masyarakat Pasal 20 (1) Kantor Perlindungan Masyarakat berkedudukan sebagai Unsur Penunjang Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Kantor Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Perlindungan Masyarakat. (3) Kantor Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Perlindungan Masyarakat; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Perlindungan Masyarakat; d. Pengelolaan urusan ketatausahaan Kantor Perlindungan Masyarakat; Paragraf 17 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pasal 21 (1) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja berkedudukan sebagai Unsur Penunjang Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Satuan Polisi Pamong Praja. (3) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Satuan Polisi Pamong Praja; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a;

c. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Satuan Polisi Pamong Praja; d. Pengelolaan urusan ketatausahaan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja; Paragraf 18 Kantor Arsip Daerah Pasal 22 (1) Kantor Arsip Daerah berkedudukan sebagai Unsur Penunjang Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Kantor Arsip Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Kearsipan. (3) Kantor Arsip Daerah mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Kearsipan; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Kearsipan Daerah; d. Pengelolaan urusan ketatausahaan Kantor Arsip Daerah; Paragraf 19 Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Pasal 23 (1) Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan berkedudukan sebagai Unsur Penunjang Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan. (3) Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a;

c. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan; d. Pengelolaan urusan ketatausahaan Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan; Paragraf 20 Kantor Informasi dan Komunikasi Pasal 24 (1) Kantor Informasi dan Komunikasi berkedudukan sebagai Unsur Penunjang Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Kantor Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Penerangan. (3) Kantor Informasi dan Komunikasi mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Penerangan; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Informasi dan Komunikasi; d. Pengelolaan urusan ketatausahaan Kantor Informasi dan Komunikasi; Paragraf 21 Kantor Kesejahteraan Sosial Pasal 25 (1) Kantor Kesejahteraan Sosial berkedudukan sebagai Unsur Penunjang Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Kantor Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Kesejahteraan Sosial. (3) Kantor Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Kesejahteraan Sosial;

b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Kesejahteraan Sosial; d. Pengelolaan urusan ketatausahaan Kantor Kesejahteraan Sosial; Paragraf 22 Kantor Pengelolaan Pasar Pasal 26 (1) Kantor Pengelolaan Pasar berkedudukan sebagai Unsur Penunjang Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Kantor Pengelolaan Pasar mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan Pengelolaan Pasar. (3) Kantor Pengelolaan Pasar mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Pengelolaan Pasar; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Pengelolaan Pasar; d. Pengelolaan urusan ketatausahaan Kantor Pengelolaan Pasar; Paragraf 23 Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pasal 27 (1) Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi berkedudukan sebagai Unsur Penunjang Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam dalam penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. (3) Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi; d. Pengelolaan urusan ketatausahaan Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Paragraf 24 Kantor Pendaftaran Penduduk Pasal 28 (1) Kantor Pendaftaran Penduduk berkedudukan sebagai Unsur Penunjang Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Kantor Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam dalam penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Kependudukan. (3) Kantor Pendaftaran Penduduk mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Kependudukan; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Kependudukan; d. Pengelolaan urusan ketatausahaan Kantor Pendaftaran Penduduk. Paragraf 25 Kantor Kebersihan dan Pertamanan Pasal 29 (1) Kantor Kebersihan dan Pertamanan berkedudukan sebagai Unsur Penunjang Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Kantor Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam dalam penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Kebersihan dan Pertamanan. (3) Kantor Kebersihan dan Pertamanan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Kebersihan dan Pertamanan; b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijakan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Kebersihan dan Pertamanan; d. Pengelolaan urusan ketatausahaan Kantor Kebersihan dan Pertamanan; Paragraf 26 Kecamatan Pasal 30 (1) Kecamatan berkedudukan sebagai Unsur Pelaksana Wilayah Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Camat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagaian Kewenangan yang dilimpahkan oleh Bupati. (3) Camat mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan Pelimpahan sebagaian Kewenangan dari Bupati; b. Pelayanan penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan; c. Pengelolaan urusan ketatausahaan Kecamatan; Paragraf 27 Kelurahan Pasal 31 (1) Kelurahan berkedudukan sebagai Unsur Pelaksana Wilayah Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Lurah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat. (2) Lurah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagaian Kewenangan yang dilimpahkan oleh Camat. (3) Lurah mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan Pelimpahan sebagaian Kewenangan dari Camat; b. Pelayanan penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan;

c. Pengelolaan urusan ketatausahaan Kelurahan; Bagian Kedua Organisasi Paragraf 1 Unsur Organisasi Pasal 32 (1) Unsur Organisasi Sekretariat Daerah terdiri atas : Pimpinan : Sekretaris Daerah Pembantu Pimpinan : Assisten Pelaksana : Bagian, Sub Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Unsur Organisasi Dinas terdiri atas : Pimpinan : Kepala dan Wakil Kepala Dinas. Pembantu Pimpinan : Bagian Tata Usaha. Pelaksana : Sub Dinas, Cabang Dinas, UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional. (3) Unsur Organisasi Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Badan terdiri atas : Pimpinan : Kepala dan Wakil Kepala Badan. Pembantu Pimpinan : Sekretaris Badan. Pelaksana : Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional. (4) Unsur Organisasi Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Kantor terdiri atas : Pimpinan : Kepala Kantor. Pembantu Pimpinan : Sub Bagian Tata Usaha. Pelaksana : Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional. (5) Unsur Organisasi Kecamatan terdiri atas : Pimpinan : Camat. Pembantu Pimpinan : Sekretaris Kecamatan. Pelaksana : Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional. (6) Unsur Organisasi Kelurahan terdiri atas : Pimpinan : Lurah. Pembantu Pimpinan : Sekretaris Kelurahan. Pelaksana : Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Paragraf 2 Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Pasal 33 Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri atas : I. Sekretaris Daerah. II. Assisten Tata Praja : 1. Bagian Pemerintahan, membawahkan : a. Sub Bagian Tata Pemerintahan; b. Sub Bagian Otonomi Daerah; c. Sub Bagian Otonomi Desa; d. Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan; e. Sub Bagian Pengembangan Perkotaan. 2. Bagian Hukum, membawahkan : a. Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan; b. Sub Bagian Bantuan Hukum; c. Sub Bagian Dokumentasi Hukum; d. Sub Bagian Penelaahan dan Penyuluhan Produk Hukum. 3. Bagian Humas, membawahkan : a. Sub Bagian Pengumpulan Informasi; b. Sub Bagian Pemberitaan dan Publikasi; c. Sub Bagian Data dan Dokumentasi. III. Assisten Ekonomi Pembangunan : 1. Bagian Ekonomi, membawahkan : a. Sub Bagian Sarana Perekonomian; b. Sub Bagian Produksi Daerah; c. Sub Bagian Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi; d. Sub Bagian Permukiman Prasarana Wilayah. 2. Bagian Pembangunan, membawahkan : a. Sub Bagian Program; b. Sub Bagian Pengendalian;

c. Sub Bagian Pelaporan; 3. Bagian Sosial, membawahkan : a. Sub Bagian Agama, Pendidikan dan Kebudayaan; b. Sub Bagian Pemuda, Olah Raga dan Ketenagakerjaan; c. Sub Bagian Kesehatan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan. IV. Assisten Administrasi : 1. Bagian Umum, membawahkan : a. Sub Bagian Rumah Tangga; b. Sub Bagian TU Pimpinan dan Keuangan Sekretariat Daerah; c. Sub Bagian Sandi dan Telekomunikasi; d. Sub Bagian Protokol. 2. Bagian Keuangan, membawahkan : a. Sub Bagian Anggaran; b. Sub Bagian Pembukuan; c. Sub Bagian Perbendaharaan; d. Sub Bagian Verifikasi dan Kas Daerah; e. Sub Bagian Belanja Pegawai. 3. Bagian Kepegawaian, membawahkan : a. Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai; b. Sub Bagian Umum; c. Sub Bagian Mutasi Pegawai; d. Sub Bagian Pendidikan dan Pelatihan Pegawai. 4. Bagian Organisasi, membawahkan : a. Sub Bagian Kelembagaan; b. Sub Bagian Tatalaksana; c. Sub Bagian Analisa dan Formasi Jabatan; d. Sub Bagian Pengolahan Data dan Perpustakaan. 5. Bagian Perlengkapan, membawahkan : a. Sub Bagian Analisa Kebutuhan; b. Sub Bagian Pengadaan; c. Sub Bagian Penyimpanan dan Distribusi;

d. Sub Bagian Pengelolaan Aset Daerah. Paragraf 3 Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Pasal 34 Susunan Organisasi Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah terdiri dari : 1. Kepala Dinas. 2. Wakil Kepala Dinas. 3. Bagian Tata Usaha, membawahkan : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Kepegawaian; d. Sub Bagian Hukum dan Tatalaksana. 4. Sub Dinas Pengairan, membawahkan : a. Seksi Tata Teknik dan Perijinan; b. Seksi Perdesaan dan Pengembangan Wilayah; c. Seksi Tata Guna Air dan Irigasi; d. Seksi Perencanaan dan Pembangunan; e. Seksi Penyuluhan. 5. Sub Dinas Bina Marga, membawahkan : a. Seksi Tata Teknik dan Perijinan; b. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; c. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; d. Seksi Peralatan dan Perbekalan; e. Seksi Perencanaan dan Leger Jalan. 6. Sub Dinas Permukiman dan Penataan Ruang, membawahkan : a. Seksi Tata Teknik dan Perijinan; b. Seksi Permukiman; c. Seksi Penyehatan dan Penataan Lingkungan; d. Seksi Tata Ruang; e. Seksi Perencanaan. 7. Sub Dinas Bangunan, membawahkan :

a. Seksi Tata Teknik; b. Seksi Tata Bangunan; c. Seksi Perijinan Bangunan; d. Seksi Pengawasan Bangunan; e. Seksi Pemeliharaan Bangunan. 8. Cabang Dinas. 9. UPTD 10. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 4 Dinas Pendidikan Pasal 35 Susunan Organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari : 1. Kepala Dinas. 2. Wakil Kepala Dinas. 3. Bagian Tata Usaha, membawahkan : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian PRP dan Evaluasi; d. Sub Bagian Perlengkapan, Inventarisasi, Penghapusan; e. Sub Bagian Kepegawaian. 4. Sub Dinas TK, SD dan SLB, membawahkan : a. Seksi Bina Taman Kanak-kanak dan SLB; b. Seksi Kurikulum; c. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan; d. Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data. 5. Sub Dinas SLTP membawahkan : a. Seksi Kurikulum; b. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan; c. Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data. 6. Sub Dinas Sekolah Menengah membawahkan :

a. Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Umum; b. Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan; c. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan; d. Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data. 7. Sub Dinas Pemuda Olah Raga dan Budaya, membawahkan : a. Seksi Pendidikan Generasi Muda; b. Seksi Pendidikan Keolahragaan; c. Seksi Bahasa, Sastra dan Seni; d. Seksi Sarana dan Prasarana; e. Seksi Jarah Nitra dan Muskala. 8. Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah, membawahkan : a. Seksi PADU dan Kesetaraan; b. Seksi Diklusemas; c. Seksi Pembinaan Program; d. Seksi Sarana dan Prasarana. 9. Sub Dinas Pergurais, membawahkan : a. Seksi RA/MI; b. Seksi MTs/MA; c. Seksi Pendidikan Agama Islam; d. Seksi Sarana dan Prasarana. 10. Cabang Dinas. 11. UPTD 12. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 5 Dinas Pertanian Pasal 36 Susunan Organisasi Dinas Pertanian terdiri atas: 1. Kepala Dinas. 2. Wakil Kepala Dinas. 3. Bagian Tata Usaha, membawahkan :

a. Sub Bagian Perencanaan; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Kepegawaian; d. Sub Bagian Perlengkapan. 4. Sub Dinas Tanaman Pangan, membawahkan : a. Seksi Produksi Padi dan Palawija; b. Seksi Perlindungan Hama Penyakit Tanaman; c. Seksi Penyiapan Paket Teknologi Padi dan Palawija; d. Seksi Perluasan Areal. 5. Sub Dinas Hortikultura dan Aneka Tanaman membawahkan : a. Seksi Produksi Hortikultura dan Aneka Tanaman; b. Seksi Perlindungan Hama Penyakit Hortikultura; c. Seksi Penyiapan Paket Teknologi Hortikultura; d. Seksi Pemanfaatan Pekarangan dan Pembinaan Gizi. 6. Sub Dinas Peternakan Membawahkan : a. Seksi Produksi Peternakan; b. Seksi Kesehatan Hewan; c. Seksi Penyiapan Paket Teknologi Peternakan; d. Seksi Penyebaran dan Pengembangan Ternak. 7. Sub Dinas Perikanan membawahkan : a. Seksi Produksi Perikanan; b. Seksi Kesehatan Ikan; c. Seksi Penyiapan Paket Teknologi Perikanan; d. Seksi Penyebaran dan Pengembangan Ikan. 8. Sub Dinas Bina Usaha, membawahkan : a. Seksi Pengembangan Usaha Permodalan; b. Seksi Pengolahan Hasil dan Pemasaran; c. Seksi Sarana dan Prasarana Produksi; d. Seksi Perijinan. 9. Sub Dinas Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, membawahkan : a. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia;

b. Seksi Kelembagaan Tani; c. Seksi Teknologi; d. Seksi Informasi. 10. Cabang Dinas. 11. UPTD 12. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 6 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pasal 37 Susunan Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan, terdiri atas: 1. Kepala Dinas. 2. Bagian Tata Usaha, membawahkan : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Kepegawaian; d. Sub Bagian Perencanaan dan Monitoring Evaluasi. 3. Sub Dinas Kehutanan membawahkan : a. Seksi Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah; b. Seksi Pengelolaan Hutan; c. Seksi Perlindungan Hutan; d. Seksi Perhutanan Sosial. 4. Sub Dinas Perkebunan, membawahkan : a. Seksi Bina Produksi Tanaman Tahunan; b. Seksi Bina Produksi Tanaman Obat dan Rempah; c. Seksi Rehabilitasi Pengembangan dan Perluasan; d. Seksi Perlindungan Tanaman. 5. Sub Dinas Bina Usana, Membawahkan : a. Seksi Pengembangan Usaha; b. Seksi Pengolahan Hasil; c. Seksi Tata Niaga Hasil;

d. Seksi Perijinan dan Pengawasan. 6. Sub Dinas Penyuluhan, membawahkan : a. Seksi Pendidikan dan Latihan; b. Seksi Pranata dan Sarana; c. Seksi Kelembagaan; d. Seksi Program Penyuluhan. 7. Cabang Dinas. 8. UPTD 9. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 7 Dinas Perhubungan Pasal 38 Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, terdiri atas: 1. Kepala Dinas. 2. Bagian Tata Usaha, membawahkan : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Kepegawaian; d. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi. 3. Sub Dinas Perhubungan Darat, membawahkan : a. Seksi Lalu-lintas; b. Seksi Angkutan; c. Seksi Pengendalian Operasional; d. Seksi Keselamatan Lalu-lintas. 4. Sub Dinas Teknik dan Prasarana, membawahkan : a. Seksi Kendaraan dan Perbengkelan; b. Seksi Prasarana; c. Seksi Pos dan Telekomunikasi. 5. Cabang Dinas.

6. UPTD 7. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 8 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Pasal 39 Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, terdiri atas: 1. Kepala Dinas. 2. Wakil Kepala Dinas 3. Bagian Tata Usaha, membawahkan : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Kepegawaian. 4. Sub Dinas Program, membawahkan : a. Seksi Data dan Informasi; b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan; c. Seksi Perencanaan dan Penyusunan Program. 5. Sub Dinas Bimbingan dan Perlindungan, membawahkan : a. Seksi Perijinan dan Pendaftaran; b. Seksi Perlindungan Konsumen; c. Seksi Bimbingan dan Penyuluhan. 6. Sub Dinas Perdagangan, Membawahkan : a. Seksi Pengadaan dan Penyaluran; b. Seksi Sarana dan Prasarana; c. Seksi Promosi dan Pemasaran. 7. Sub Dinas Industri, membawahkan : a. Seksi Industri Hasil Pertanian; b. Seksi Industri Hasil Hutan; c. Seksi Aneka Industri, Logam dan Elektronika. 8. Sub Dinas Koperasi, membawahkan : a. Seksi Bina Lembaga;

b. Seksi Bina Usaha; c. Seksi Fasilitas Permodalan. 9. Cabang Dinas. 10. UPTD 11. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 9 Dinas Kesehatan Pasal 40 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri atas: 1. Kepala Dinas. 2. Wakil Kepala Dinas 3. Bagian Tata Usaha, membawahkan : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Kepegawaian; d. Sub Bagian Rencana dan Informasi Kesehatan. 4. Sub Dinas Pelayanan Kesehatan, membawahkan : a. Seksi Rumah Sakit; b. Seksi Puskesmas; c. Seksi Akreditasi dan Perijinan; d. Seksi Kefarmasian. 5. Sub Dinas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, membawahkan : a. Seksi Pengamatan Penyakit; b. Seksi Pencegahan Penyakit; c. Seksi Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2); d. Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Langsung (P2ML). 6. Sub Dinas Penyehatan Lingkungan, Membawahkan : a. Seksi Penyehatan Tempat-tempat Umum; b. Seksi Pengawasan Kualitas Air dan Lingkungan; c. Seksi Penyehatan Lingkungan;

d. Seksi Penyehatan Makanan dan Minuman. 7. Sub Dinas Kesehatan Keluarga, membawahkan : a. Seksi Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana; b. Seksi Gizi; c. Seksi Kesehatan Anak dan Remaja; d. Seksi Kesehatan Usia Lanjut. 8. Sub Dinas Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, membawahkan : a. Seksi Usaha Kesehatan Institusi; b. Seksi Peran Serta Masyarakat; c. Seksi Sarana dan Metode; d. Seksi Penyebarluasan Informasi. 9. Cabang Dinas. 10. UPTD 11. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 10 Dinas Pertanahan Pasal 41 Susunan Organisasi Dinas Pertanahan, terdiri atas: 1. Kepala Dinas. 2. Wakil Kepala Dinas 3. Bagian Tata Usaha, membawahkan : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Kepegawaian. 4. Sub Dinas Penatagunaan Tanah, membawahkan : a. Seksi Pendataan, Penatagunaan Tanah; b. Seksi Rencana dan Bimbingan Penatagunaan Tanah. 5. Sub Dinas Pengaturan Penguasaan Tanah, membawahkan : a. Seksi Penataan, Penguasaan dan Pemilikan Tanah;

b. Seksi Pengendalian, Penguasaan dan Pemilikan Tanah. 6. Sub Dinas Hak-hak Atas Tanah, Membawahkan : a. Seksi Pemberian Hak Atas Tanah; b. Seksi Pengadaan Tanah. 7. Sub Dinas Pengukuran dan Pendaftaran Tanah, membawahkan : a. Seksi Pengukuran, Pemetaan dan Konversi; b. Seksi Pendaftaran Hak dan Informasi; c. Seksi Peralihan Hak, Pembebanan Hak dan PPAT. 8. Sub Dinas Penyelesaian Masalah Pertanahan dan Partisipasi Masyarakat, membawahkan : a. Seksi Penyelesaian Masalah Pertanahan dan Kearsipan; b. Seksi Partisipasi Masyarakat dan Penyuluhan. 9. Cabang Dinas. 10. UPTD 11. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 11 Dinas Pendapatan Daerah Pasal 42 Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah, terdiri atas: 1. Kepala Dinas. 2. Wakil Kepala Dinas 3. Bagian Tata Usaha, membawahkan : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Kepegawaian; d. Sub Bagian Pembukuan. 4. Sub Dinas Pendataan dan Pendaftaran, membawahkan : a. Seksi Pendataan; b. Seksi Pendaftaran;

c. Seksi Dokumentasi dan Pengolahan Data. 5. Sub Dinas Penetapan, membawahkan : a. Seksi Penghitungan; b. Seksi Penerbitan Surat Ketetapan Pajak; c. Seksi Angsuran. 6. Sub Dinas Program, Membawahkan : a. Seksi Perencanaan; b. Seksi Pengendalian; c. Seksi Penyuluhan. 7. Sub Dinas Penagihan, membawahkan : a. Seksi Penagihan; b. Seksi Keberatan; c. Seksi Pengelolaan Penerimaan Sumber-sumber lain. 8. Sub Dinas Bagi hasil Pajak dan Bukan Pajak, membawahkan : a. Seksi Bagi hasil Pajak; b. Seksi Bagi hasil Bukan Pajak. 9. Cabang Dinas. 10. UPTD 11. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 12 Dinas Pariwisata Pasal 43 Susunan Organisasi Dinas Pariwisata, terdiri atas: 1. Kepala Dinas. 2. Bagian Tata Usaha, membawahkan : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Kepegawaian; 3. Sub Dinas Program, membawahkan :

a. Seksi Pendataan; b. Seksi Perencanaan; c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan. 4. Sub Dinas Pengembangan Usaha Pariwisata, membawahkan : a. Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata; b. Seksi Usaha Jasa Pariwisata; c. Seksi Usaha Sarana Pariwisata. 5. Sub Dinas Pemasaran dan Pengembangan Sumber Daya, Membawahkan : a. Seksi Promosi dan Informasi; b. Seksi Tenaga dan Sarana; c. Seksi Bimbingan dan Penyuluhan. 6. Cabang Dinas. 7. UPTD 8. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 13 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pasal 44 Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat, terdiri dari: 1. Kepala Dinas. 2. Bagian Tata Usaha, membawahkan : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Kepegawaian; d. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi. 3. Sub Dinas Ketahanan Masyarakat, membawahkan : a. Seksi Kelembagaan Masyarakat; b. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia; c. Seksi Tatalaksana dan Ketahanan Masyarakat. 4. Sub Dinas Sosial Budaya Masyarakat, membawahkan : a. Seksi Motivasi dan Swadaya Gotong Royong;

b. Seksi Evaluasi Pembangunan Desa; c. Seksi Peningkatan Anak dan Remaja; d. Seksi Tradisi dan Budaya Masyarakat. 5. Sub Dinas Usaha Ekonomi, Membawahkan : a. Seksi Bantuan Pembangunan; b. Seksi Perkreditan; c. Seksi Produksi dan Pemasaran; d. Seksi Usaha Ekonomi Keluarga. 6. Sub Dinas Pemberdayaan Perempuan, membawahkan : a. Seksi Penyiapan dan Evaluasi Program; b. Seksi Program Rintisan; c. Seksi Pelayanan Konseling, Advokasi dan Bantuan Hukum; d. Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Institusi Organisasi Perempuan. 7. Sub Dinas Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna, membawahkan : a. Seksi Pengkajian Teknologi Tepat Guna; b. Seksi Kerjasama Teknologi Tepat Guna; c. Seksi Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna; d. Seksi Pemasyarakatan Bantuan Teknologi Tepat Guna. 8. Cabang Dinas. 9. UPTD 10. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 14 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pasal 45 Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari : 1. Kepala; 2. Wakil Kepala; 3. Sekretariat, membawahkan : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Pendataan; d. Sub Bagian Penyusunan Rencana Kerja; e. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan. 4. Bidang Fisik dan Prasarana, membawahkan : a. Sub Bidang Tata Ruang dan Tataguna Tanah; b. Sub Bidang Perhubungan; c. Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; d. Sub Bidang Pengairan. 5. Bidang Sosial Budaya, membawahkan : a. Sub Bidang Kependudukan; b. Sub Bidang Pemerintahan; c. Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Rakyat; d. Sub Bidang Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga. 6. Bidang Ekonomi, membawahkan : a. Sub Bidang Tenaga Kerja dan Dunia Usaha; b. Sub Bidang Pertanian; c. Sub Bidang Industri, Perdagangan dan Koperasi; d. Sub Bidang Pariwisata. 7. Bidang Penelitian, membawahkan : a. Sub Bidang Penelitian Ekonomi; b. Sub Bidang Penelitian Sosial Budaya; c. Sub Bidang Penelitian Fisik dan Prasaran; d. Sub Bidang Sumber Daya Alam. 8. Kelompok Jabatan Funsional. Paragraf 15 Badan Pengawasan Daerah Pasal 46 Susunan Organisasi Badan Pengawasan Daerah, terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sekretariat, membawahkan :

a. Sub Bagian Perencanaan; b. Sub Bagian Administrasi; c. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; d. Sub Bagian Keuangan. 3. Bidang Pemerintahan, membawahkan : a. Sub Bidang Pemerintahan; b. Sub Bidang Pertanian; c. Sub Bidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat. 4. Bidang Pembangunan, membawahkan : a. Sub Bidang Permukiman dan Prasarana Wilayah; b. Sub Bidang Pariwisata dan Pertambangan, Energi Perindag;l c. Sub Bidang Pertanian dan Kehutanan. 5. Bidang Keuangan dan BUMD, membawahkan : a. Sub Bidang Keuangan; b. Sub Bidang Umum dan Perlengkapan; c. Sub Bidang BUMD. 6. Bidang Kesejahteraan Sosial, membawahkan : a. Sub Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup; b. Sub Bidang Pendidikan, Olah Raga dan Kesra; c. Sub Bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan Pemberdayaan Perempuan. 7. Bidang Aparatur, membawahkan : a. Sub Bidang Pendidikan dan Latihan; b. Sub Bidang Organisasi dan Kelembagaan; c. Sub Bidang Administrasi Kepegawaian. 8. Kelompok Jabatan Funsional. Paragraf 16 Kantor Kesatuan Bangsa Pasal 47 Susunan Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa, terdiri dari : 1. Kepala;

2. Sub Bagian Tata Usaha; 3. Seksi Hubungan Antar Lembaga; 4. Seksi Kesatuan Bangsa; 5. Seksi Demokrasi; 6. Seksi Penanganan Masalah Aktual; 7. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 17 Kantor Perlindungan Masyarakat Pasal 48 Susunan Organisasi Kantor Perlindungan Masyarakat terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sub Bagian Tata Usaha; 3. Seksi Kesiagaan; 4. Seksi Penanggulangan; 5. Seksi Peningkatan SDM dan Satuan LINMAS. 6. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 18 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pasal 49 Susunan Organisasi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sub Bagian Tata Usaha; 3. Seksi Operasional Trantib dan PPNS; 4. Seksi Evaluasi dan Pelaporan; 5. Seksi Pembinaan Pengembangan Kapasitas; 6. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 19 Kantor Arsip Daerah Pasal 50

Susunan Organisasi Kantor Arsip Daerah terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sub Bagian Tata Usaha; 3. Seksi Pembinaan Kearsipan; 4. Seksi Pengelolaan Arsip In Aktif; 5. Seksi Pengelolaan Arsip Statis; 6. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 20 Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Pasal 51 Susunan Organisasi Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sub Bagian Tata Usaha; 3. Seksi Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan; 4. Seksi Pengawasan dan Pengendalian; 5. Seksi Pemantauan dan Pemulihan; 6. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 21 Kantor Informasi dan Komunikasi Pasal 52 Susunan Organisasi Kantor Informasi dan Komunikasi terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sub Bagian Tata Usaha; 3. Seksi Program; 4. Seksi Informasi dan Komunikasi; 5. Seksi Humas; 6. Seksi Media Cetak; 7. Seksi Media Modern; 8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Paragraf 22 Kantor Kesejahteraan Sosial Pasal 53 Susunan Organisasi Kantor Kesejahteraan Sosial terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sub Bagian Tata Usaha; 3. Seksi Pemberdayaan Sosial; 4. Seksi Pelayanan Sosial; 5. Seksi Rehabilitasi Sosial; 6. Seksi Bantuan Sosial; 7. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 23 Kantor Pengelolaan Pasar Pasal 54 Susunan Organisasi Kantor Pengelolaan Pasar terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sub Bagian Tata Usaha; 3. Seksi Retribusi Pasar; 4. Seksi Kebersihan Pasar; 5. Seksi Ketertiban Pasar; 6. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 24 Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pasal 55 Susunan Organisasi Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi, terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sub Bagian Tata Usaha; 3. Seksi Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan dan Pelatihan Kerja; 4. Seksi Hubungan Industrial, Persyaratan Kerja dan Pengawasan Ketenagakerjaan; 5. Seksi Kesejahteraan Pekerja dan Kesejahteraan Penganggur;

6. Seksi Pemindahan, Penempatan dan Pembinaan; 7. Seksi Penyuluhan, Pendaftaran dan Seleksi; 8. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 25 Kantor Pendaftaran Penduduk Pasal 56 Susunan Organisasi Kantor Pendaftaran Penduduk terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sub Bagian Tata Usaha; 3. Seksi Pelayanan Pendaftaran; 4. Seksi Pelayanan Pencatatan; 5. Seksi Data dan Pelaporan; 6. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 26 Kantor Kebersihan dan Pertamanan Pasal 57 Susunan Organisasi Kantor Kebersihan dan Pertamanan terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sub Bagian Tata Usaha; 3. Seksi Operasional Kebersihan dan Perbengkelan; 4. Seksi Pertamanan dan Pemakaman; 5. Seksi Tempat Pembuangan Sampah Akhir; 6. Seksi Perencanaan Penyuluhan; 7. Kelompok Jabatan Fungsional. Susunan Organisasi Kecamatan terdiri dari : 1. Camat; Paragraf 27 Kecamatan Pasal 58

2. Sekretaris Kecamatan; 3. Seksi Pemerintahan; 4. Seksi Kemasyarakatan; 5. Seksi Ekonomi dan Pembangunan; 6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban; 7. Seksi Pelayanan Umum; 8. Kelurahan; 9. Kelompok Jabatan Fungsional. Susunan Organisasi Kelurahan terdiri dari : 1. Lurah; 2. Sekretaris Kelurahan; 3. Seksi Pemerintahan; 4. Seksi Pelayanan; 5. Seksi Ketentraman Ketertiban; 6. Seksi Kemasyarakatan; 7. Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 28 Kelurahan Pasal 59 BAB IV SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Bagian Pertama Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 60 (1) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah berkedudukan sebagai unsur pelayanan terhadap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggung jawab kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan secara administratif dibina oleh Sekretaris Daerah.

(2) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan administratif kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; (3) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai fungsi : a. Memfasilitasi Rapat-rapat Anggota Dewa Perwakilan Rakyat Daerah; b. Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga dan Perjalanan Dinas Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; c. Pengelolaan Tata Usaha Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Bagian Kedua Organisasi Paragraf 1 Unsur Organisasi Pasal 61 Unsur Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terdiri dari : Pimpinan : Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; Pelaksana : Bagian, Sub Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 62 Susunan Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terdiri dari : 1. Sekretaris; 2. Bagian Umum, membawahkan : a. Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Keuangan; b. Sub Bagian Rumah Tangga dan Perjalanan Dinas; c. Sub Bagian Perlengkapan. 3. Bagian Rapat dan Risalah, membawahkan : a. Sub Bagian Rapat-rapat dan Produk Hukum; b. Sub Bagian Protokol dan Humas; c. Sub Bagian Risalah dan Dokumentasi. 4. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Ketiga Bagan Struktur Organisasi Pasal 63 Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dimaksud Pasal 62 Peraturan Daerah ini sebagaimana tercantum dalam Lampiran II angka 1 Peraturan Daerah ini. BAB V Ketentuan Peralihan Pasal 64 Seluruh pejabat yang menduduki jabatan struktural dan seluruh pegawai sebelum ditetapkannya Bidang Tugas Unsur Organisasi, susunan Organisasi Tata Kerja Perangkat Daerah yang telah dibentuk sebagaimana dimaksud Pasal 2 Peraturan Daerah ini tetap melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan uraian tugas masing-masing dalam rangka melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah. BAB VI Ketentuan Lain Pasal 65 (1) Seluruh asset yang menyangkut 3 P baik yang berasal dari instansi Vertikl yang diserahkan kepada Daerah maupun yang berasal dari Dinas/Lembaga Daerah penggunaannya diatur lebih lanjut oleh Bupati; (2) Pelaksanaan Pembentukan Cabang Dinas dan UPTD pada Dinas ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati sesuai dengan kebutuhan; (3) Keputusan Bupati dimaksud pada ayat 2 Pasal ini harus mendapat persetujuan DPRD. Pasal 66 Uraian Tugas Jabatan serta Tata Kerja masing-masing unit organisasi Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati

selambat-lambatnya dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan setelah Peraturan Daerah ini diundangkan BAB VII Ketentuan Penutup Pasal 67 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan Peraturan Daerah yang mengatur Pembentukan dan Organisasi dan Tata Kerja Dinas/Badan/Lembaga/Kantor di Daerah beserta Pedoman Pelaksanaannya dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Pasal 68 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan. Ditetapkan di Kuningan Pada tanggal 18 Desember 2000 BUPATI KUNINGAN, ARIFIN SETIAMIHARDJA Diundangkan di Kuningan, Pada tanggal 23 Desember 2000 SEKRETARIS DAERAH KUNINGAN, AAN SUHARSO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2000 NOMOR 40