BAB II LANDASAN TEORI. jasa dengan prakualifikasi yaitu : (Keppres No 54, 2010) 8. undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Unified Modelling Language UML

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-PROCUREMENT PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Sistem Informasi Situs Jurnal :

SEJARAH UML DAN JENISNYA

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. PDAM Surya Sembada Kota Surabaya adalah suatu perusahaan penyedia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas. Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia

BAB III LANDASAN TEORI


BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIFIED MODELING LANGUAGE

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

Notasi Unified Modeling Language (UML) Versi 2.0

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Tugas Mandiri Analisis dan Perancangan Sistem II ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. serta melaksanakan fungsinya masing-masing untuk mencapai tujuan yang telah

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem dapat diartikan sebagai serangkaian komponen-komponen yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

Rancang Bangun Aplikasi Code Sharing Sebagai Alat Bantu Media Interaktif Perkuliahan Pada Mata Kuliah Pemrograman Web

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR SIMBOL... xix

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

Gambar Use Case Diagram

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan dengan komunikasi data, diantaranya adalah , yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

DAFTAR SIMBOL. case. Dependency 2. Generalization 3. 4 Include. 5 Extend. 6 Associaton

PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Bagian 7 ANALISIS DESAIN PADA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJECT DENGAN UML

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

Minggu 03 a Alat Pemodelan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN...

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI


BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tinjauan pustaka merupakan acuan utama pada penelitian ini, berupa studi

BAB II LANDASAN TEORI

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah)

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS WEB

Pendahuluan. 1 Pengenalan UML

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN APLIKASI WEB UNTUK PENGAJUAN CUTI PEGAWAI SECARA ONLINE. Gandana Akhmad Syaripudin 1, Rinda Cahyana 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Aplikasi Pengolahan Data Delivery Order di PT. Sinarmonas Industries

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Unified Modeling Language

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan XI Database Connectivity Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Caca E. Supriana, S.Si.,MT.

U M L. Unified Modeling Language

7



BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KELOMPOK PROGRAM PRODUKTIF SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAYANAN TERPADU DI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIAGRAM SEQUENCE UML

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pengadaan Barang dan Jasa Pengadaan barang dan jasa merupakan suatu kegiatan pengadaan dalam hal untuk mendapatkan barang dan jasa. Tahap-tahap dalam pengadaan barang dan jasa dengan prakualifikasi yaitu : (Keppres No 54, 2010) 1. pengumuman prakualifikasi 2. pengambilan dokumen prakualifikasi 3. pemasukan dokumen prakualifikasi 4. evaluasi dokumen prakualifikasi 5. penetapan hasil prakualiflkasi x 6. pengumuman hasil prakualifikasi 7. masa sanggah prakualifikasi 8. undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi 9. pengambilan dokumen lelang umum 10. penjelasan 11. penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan perubahannya 12. pemasukan penawaran 13. pembukaan penawaran 14. evaluasi penawaran 15. penetapan pemenang 16. pengumuman pemenang 17. masa sanggah 6

7 18. penunjukan pemenang 19. penandatanganan kontrak 2.2 Definisi E-Auction Secara umum, e-auction sebagai proses pengadaan barang dan jasa yang dilakukan dengan berbasis internet sehingga proses transaksi antara buyer dan supplier dilakukan secara online dengan cepat, aman, dan mudah. E-Auction. Ini adalah aplikasi untuk membantu proses lelang. Pada proses pembelian, lelang dilakukan oleh pembeli dengan mengumpulkan calon-calon supplier. Mereka sebelumnya sudah diberi tahu oleh pembeli tentang jumlah, spesifikasi, dan waktu kebutuhan suatu barang atau jasa. Mereka akan mengajukan penawaran (secara elektronik) dan selama proses lelang mereka biasa merevisi (menurunkan) harga penawarannya. Supplier yang memberikan penawaran terendah pada akhir periode lelang akan keluar sebagai pemenang. (Hermawan, 2008:9) 2.3 Landasan Hukum Pengadaan Barang di Indonesia Yang menjadi landasan hukum dalam pelaksanaan pengadaan barang / jasa secara elektronik di Indonesia 2.3.1 Dasar Hukum 1. Keppres No. 54 Tahun 2010, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 2. Inpres No. 5 Tahun 2003, tentang Paket Kebijakan Ekonomi Menjelang dan Sesudah Berakhimya Program Kerjasama Dengan International Monetary Fund 3. Inpres No. 5 Tahun 2004, tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi

8 4. Perpres No. 8 tahun 2006, tentang Perubahan Keempat atas Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2003 (tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) 2.3.2 Peraturan Perundangan 1. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan e-government Lamp. 1 : Menteri dalam melakukan pemantapan e-gov perlu membuat situs transaksi elektronik dalam pelayanan publik. 2. Keputusan Presiden Nomor SO Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah. pasal 3 : Pengadaan barang/jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip - terbuka dan bersaing. pasal 10 : Panitia/Pejabat pengadaan harus mengumumkan pengadaan barang/jasa melalui media cetak dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan jika memungkinkan melalui media elektronik. Surat Edaran Menteri PU No. 21/SE/M/2007, Perihal Penerapan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik (e-auction) di Lingk, Dep. PU TA 2008 dengan meningkatkan kualitas Pelaksanaan dan Kuantifas Penyebaran Pengertian Inventarisasi. 2.4 UML Unified Modeling Language (UML) merupakan bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat tunak. UML tidak berdasarkan pada bahasa pemrograman tertentu. Standar spesifikasi UML dijadikan standar defacto oleh OMG (Object Management

9 Group) pada tahun 1997. UML yang berorientasikan obyek mempunyai beberapa notasi standar. Spesifikasi ini menjadi populer dan standar karena sebelum adanya UML, telah ada berbagai macam spesifikasi yang berbeda. Hal ini menyulitkan komunikasi antar pengembang perangkat lunak. Untuk itu beberapa pengembang spesifikasi yang sangat berpengaruh berkumpul untuk membuat standar baru. UML dirintis oleh Grady Booch, James Rumbaugh pada tahun 1994 dan kemudian Ivar Jacobson. Menurut perintisnya, UML di definisikan sebagai bahasa visual untuk menjelaskan, memberikan spesifikasi, merancang, membuat model, dan mendokumentasikan aspek-aspek dari sebuah sistem. Karena tergolong bahasa visual, UML lebih mengedepankan penggunaan diagram untuk menggambarkan aspek dari sistem yang sedang dimodelkan. Memahami UML itu sebagai bahasa visual itu penting, karena penekanan tersebut membedakannya dengan bahasa pemrograman yang lebih dekat ke mesin. Bahasa visual lebih dekat ke mental model pikiran kita, sehingga pemodelan menggunakan bahasa visual bisa lebih mudah dan lebih cepat dipahami dibandingkan apabila dituliskan dalam sebuah bahasa pemrograman. Seperti yang telah dipaparkan di atas, UML yang merupakan turunan dan beberapa metode mempunyai kumpulan diagram grafts sebagai kombinasi dari konsep pemodelan data (entity relationship diagram), pemodelan bisnis (work flow), pemodelan obyek, dan pemodelan komponen. Diagram grafts tersebut merupakan tampiian dari beberapa level abstraksi yang dapat digunakan secara bersama oleh semua proses pada seluruh lifecycle pengembangan software serta

10 pada implementasi kebeberapa teknologi yang berbeda. Berikut ini kumpulan diagram grafts yang dipunyai oleh UML. (Sholiq, 2005:06) 2.5 Use Case Diagram Use case diagram berisi mengenai interaksi antara sekelompok proses dengan sekelompok actor, menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem yang dibangun dan bagaimana sistem berinteraksi dengan dunia luar. Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap kebutuhan sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Use Case diagram terdiri dari 6 elemen pemodelan utama, yaitu Sistem, Actor, Use Case, Ascociation, Dependency, dan Generalization. (Sholiq, 2005:07) Berikut ini merupakan contoh dari Use Case Diagram : Melihat berita dan pengumuman Melihat bantuan Mengunduh file tata cara lelang Mendaftar Sebagai Rekanan << extend >> << include >> Mencari berita dan pengumuman Mengunduh formulir pendaftaran << include >> << include >> Mengisi user yang digunakan Mengisi identitas perusahaan Gambar 2.1. Contoh Use Case Diagram

11 2.6 Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang disusun dalam suatu urutan waktu. Secara khusus, diagram ini berasosiasi dengan use case. Sequence diagram menggambarkan behavior internal sebuah sistem. Dan lebih menekankan pada penyampaian message dengan parameter waktu. (Sholiq, 2005:09) Berikut ini merupakan contoh dari Sequence Diagram : : panitia pengadaan : fo rm re ka n a n : proses penawaran : penawaran OnMouseClick() getparameter(selectvalue) result connect() result Gambar 2.2. Contoh Sequence Diagram execute(query)

12 2.7 Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang diarancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar stage adalah Action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem. Sebuah aktifitas dapat direalisasikan oleh suatu use case atau lebih. Aktifitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana actor menggunakan sistem untuk melakukan aktifitas. Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktifitas. Decision digunakan untuk menggambarkan behavior pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan prosesproses paralel (fork and join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertical. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objet mana yang bertanggung jawab untuk aktifitas tertentu. (Sholiq, 2005:08) Berikut ini merupakan contoh dari activity diagram :

13 mulai 2.8 Aplikasi Berbasis Web Gambar 2.3. Contoh Activity Diagram Sejalan dengan perkembangan dan tuntutan dalam penggunaan web, web server tidak hanya mengirimkan file-file HTML yang isinya statis belaka, namu web server masa kini telah dimanfaatkan untuk mengirim informasi yang sifatnya dinamis, berubah-ubah sesuai kondisi dan untuk memenuhi permintaan pengguna. Sekarang orang biasa membangun aplikasi web untuk meng-edit data, memasukkan data, membaca informasi yang disediakan oleh server database, maupun sekedar mengirimkan email. memasuki masa pembukaan penawaran membuka penawaran Menyetujui penawaran selesai Keuntungan dari aplikasi yang dikembangkan dengan berbasis web adalah pengguna dapat memiliki platform ataupun sistem operasi yang berbeda-beda serta dapat mengakses aplikasi dari mana saja asalkan terhubung dengan jaringan.

14 Salah satu kekuatan utama yang memungkinkan untuk membangun aplikasi-aplikasi web yang dinamis adalah kemampuan web server untuk mengakses sistem database. Web server saat ini bias melakukan koneksi dengan RDBMS (Relational Database Management Sistem) seperti Oracle, SQL Server maupun My SQL dengan mudah. Untuk keperluan pengembangan aplikasi web yang dinamis ini, pertama kali diperkenalkan CGI (Common Gateway Interface). CGI adalah bagian dari web server yang dapat berkomunikasi dengan program lain diluar web server. CGI memungkinkan web server memanggil suatu program, lalu mengirimkan data-data spesifik dari pengguna program tersebut. Hasil proses diterima oleh CGI yang selanjutnya menyerahkan kepada web server untuk kemudian, mengirimkan informasi tersebut kembali dalam bentuk HTML ke browser web pengguna. (Hermawan, 2008:23) Proses ini dapat digambarkan seperti gambar berikut: Kebanyakan Gambar 2.4. Aplikasi berbasis web RDBMS seperti Oracle, SQL server, dan MySQL mendukung bahasa SQL (Structured Query Language) untuk mengakses dan memanipulasi data yang berada dalam sistem database relasional. SQL memungkinkan pengaksesan data secara mudah, cepat dan tidak tergantung pada

15 platform sistemnya. Program CGI memanfaatkan SQL ini untuk mengakses dan memanipulasi data dalam sistem database. Gambar berikut menggambarkan prinsip kerja pengaksesan database melalui CGI. (Hermawan, 2008:24) Input Hasil Browser Gambar 2.5. Pengaksesan database melalui CGI Dari gambar diatas, terlihat bahwa fungsi CGI pada web server adalah menghasilkan query (perintah untuk mengakses database) dalam bentuk SQL kepada sistem RDBMS untuk membaca, memasukkan, menghapus, ataupun mengubah data tertentu dari dan ke dalam media penyimpanan sesuai dengan masukan yang telah ditentukan oleh user dari browser web-nya. Program CGI juga bertugas mengubah informasi menjadi HTML dan selanjutnya bisa dikirim lagi ke browser untuk ditampilkan ke pengguna. Sedangkan bagian-bagian yag dimiliki oleh suatu aplikasi database berbasis web adalah sebagai berikut: Ubah Ke SQL Ubah Ke HTML Program CGI Database a. Client : web browser dari user, java applet, aplikasi java, flash, atau platform dari program client yang berdiri sendiri. b. Aplikasi Logika : algoritma pengkodean pada script CGI, modul khusus dari web server, atau aplikasi server yang berdiri sendiri.

16 c. Konektifitas database : API dari database, protocol konektifitas umum seperti ODBC atau JDBC. d. Server untuk database : RDBMS, ODBMS, dan lain-lain. Implementasi dari beberapa aplikasi dapat menggunakan model multiuser, karena satu atau beberapa lapisan dapat dipakai bersama-sama. Namun implementasi secara umum yang biasa dipakai adalah sistem three-tier (tiga lapisan), yang terdiri atas tiga komponen utama yaitu: 1. Lapisan pertama, yang merupakan aplikasi dari client, contohnya: browser dari user. 2. Lapisan kedua, merupakan aplikasi Web server, Script CGI dan API koneksi untuk database, seperti Apache Web Server dengan modul PHPnya, yang mendukung database MySQL, dan data sript PHP. 3. Lapisan ketiga adalah server untuk database.