FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3 DIELECTRIC BREAKDOWN MINYAK PADA TRANSFORMATOR PLN 2 PPSDM MIGAS. Oleh : Ahmad Nawawi ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November 2014

PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN ABSTRAK

PEMELIHARAAN TRAFO 1 PHASA 50 KVA

PEMELIHARAAN RELE PENGAMAN PADA TRANSFORMATOR. Yudi Yantoro, Sabari

PENGGUNAAN RECLOSER. Sutikno. D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) ABSTRAK

PEMELIHARAAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH. G. Suprijono. D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283)

PEMELIHARAAN MINYAK TRANSFORMATOR PADA MINYAK TRANSFORMATOR NOMOR 4 DI GARDU INDIK KEBASEN ABSTRAK

PLTS SEBAGAI SALAH SATU ENERGI ALTERNATIF. Soehardi. D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283)

PEMELIHARAAN ALMARI KONTROL

BAB II LANDASAN TEORI

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR 2012 APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR

TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

Perbandingan Tegangan Tembus Isolasi Minyak Transformator Diala B Dan Mesran Super Sae 40 W Menggunakan Hypot Model 04521aa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RANCANGBANGUN TRANSFORMATOR STEP UP

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk

TRANSFORMATOR DAYA & PENGUJIANNYA

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

Kerja Praktek PT.Petrokimia Gresik 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

Pengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

STUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TRANSFORMATOR

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TRAFO. Induksi Timbal Balik

JENIS-JENIS TRANSFORMATOR

BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II GARDU TRAFO DISTRIBUSI

PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG

BAB III. Tinjauan Pustaka

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II TRANSFORMATOR. maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. gesekan antara moekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu cairan yang

ANALISIS PENGUKURAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

BAB III LANDASAN TEORI

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB I DASAR TEORI I. TRANSFORMATOR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TRANSFORMATOR. Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mampu mengubah

BAB I PENDAHULUAN. energy listrik terutama bagi kalangan industri, bisnis, pemerintah dan masyarakat umum.

PEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) PADA PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG

LAPORAN PRAKTIKUM TRANSFORMATOR TRANSFORMATOR PENURUN TEGANGAN CUT CORE, TOROIDAL, SHELL DAN AUTO TRANSFORMATOR

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

TRANSFORMATOR. 1. Pengertian Transformator

Makalah Seminar Kerja Praktek ON LOAD TAP-CHANGING PADA FURNACE TRANSFORMATOR

STUDI PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

BAB II TRANSFORMATOR

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya

BAB II LANDASAN TEORI

PENGGERAK MULA PENJELASAN MENGENAI GENERATOR

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi


BAB II ISOLASI CAIR. Bahan isolasi cair digunakan pada peralatan-peralatan listrik seperti

Induksi Elektromagnetik

BAB II TRANSFORMATOR

Bab 3. Teknik Tenaga Listrik

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI MINYAK TRANSFORMATOR FASILITAS GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG

BAB II TRANSFORMATOR

BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI

PROSEDUR PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI TRAFO

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-12 CAKUPAN MATERI 1. TRANSFORMATOR 2. TRANSMISI DAYA 3. ARUS EDDY DAN PANAS INDUKSI 4. GGL INDUKSI KARENA GERAK

REWINDING MOTOR INDUKSI 3 FASA JENIS IMC (INDUCTION MOTOR CAGE) DI PT. HOLCIM INDONESIA Tbk CILACAP PLANT

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

TRAFO TEGANGAN MAGNETIK

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

Latihan Soal dan Quiz II

BAB II TRANSFORMATOR. II.1 UMUM Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

OPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO

ANALISA PEMILIHAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN BIAYA RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE NILAI TAHUNAN

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III. Transformator

BAB III PENGAMANAN TRANSFORMATOR TENAGA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendistribusikan energi listrik tersebut. Hal ini tentunya akan

JOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Paralel Trafo

Transkripsi:

DIELECTRIC BREAKDOWN MINYAK PADA TRANSFORMATOR PLN 2 PPSDM MIGAS Oleh : Ahmad Nawawi ABSTRAK Seperti yang telah kita ketahui bersama, listrik merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia, tak terkecuali pada suatu instansi, maupun industri. Oleh karena itu kebutuhan listrik harus selalu tersedia. Pemerintah atau Negara Indonesia,wajib untuk memasok energi listrik,yang dalam hal ini adalah PT. PLN (Persero). Untuk mendukung penyediaan tenaga listrik, terutama di daerah perkotaan maka peralatanperalatanlitrik di PT. PLN harus selalu dalam kondisi baik dan prima. Salah satu peralatan listrik yang harus dipertahankan dalam kondisi baik adalah transformator utama dan trafo distribusi listrik, yang biasa disebut transformator berkapasitas besar (transformator daya), transformator berfungsi untuk mengubah dari tegangan tinggi (150 kv) menjadi tegangan menengah (20 kv). Kemudian dari tegangan menengah diturunkan lagi menjadi ke tegangan rendah (380 V) untuk dipergunakan oleh konsumen dan sebagainya. Untuk menjaga keandalan transformator yang harus dijaga salah satunya adalah minyak isolasi dalam transformator. Minyak isolasi berfungsi untuk mendinginkan gulungan primer dan sekunder yang ada di transformator dan juga berfungsi untuk mengisolasi antara gulungan primer dan sekunder dan juga terhadap container atau tubuh trafo. Untuk itu perlu adanya pengujian tegangan tembus (dielecrtric breakdown) sekala berkala untuk mengetahui performen dari minyak trafo tersebut. Besaran tegangan tembus minyak trafo yang diperbolehkan mengacu standar IEC 156. Keywords: minyak trafo, dielectric breakdown,pendingin dan isolasi.. I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Transformator adalah merupakan alat yang berfungsi untuk memindahkan Energi listrik dari sisi primer ke sisi sekunder melalui induksi magnet. Adapun cara pemindahanya yaitu melalui belitan primer dan belitan sekunder. Jika transformator tersebut berkapasitas kecil maka permasalahan panas yang ditimbulkan oleh aliran listrik tidak menjadi masalah. Tetapi jika transformator tersebut berkapasitas 66 besar maka panas yang ditimbulkan akan menjadi masalah utama, sebab panas tersebut dapat merusak lapisan email dari kawat belitan yang dipakai pada transformator. Untuk mengatasi hal tersebut maka belitan tersebut harus didinginkan dengan di rendam memakai minyak isolasi atau yangdikenal dengan minyak transformator. Penulis melakukan studi kasus pada pemeliharaan transformator PLN 2 di PPSDM Migasyang berkapasitas 3000kVA yang dilaksanakan pada Februari 2016.

b. Tujuan Tujuan utama dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kualitas minyak trafo yang dipakai pada transformator PLN 2di PPSDM Migasyang berkapasitas 3000 kva, sehinggadapat dipastikan apakah minyak pada transformator tersebut masih layak dipakai atau tidak. c. Batasan Masalah Penulisan makalah ini dibatasi pada pengujian dielectric breakdown transformator PLN 2 (3000 kva) di PPSDM Migas. Gambar 1 dibawah adalah bentuk phisik transformator obyek penulisan. Gambar name plate trafo Gambar Trafo dari depan 67 Gambar trafo dari belakang Gambar 3 Tata letak posisi dari Transformator PLN 2 PPSDM Migas II. DASAR TEORI Metode yang digunakan dalam penulisan ini meliputi penelitian lapangan, studi pustaka dan analisis. Penelitian lapangan meliputi pengembilan contoh minyak, pengukuran tegangan tembus minyak trafo, dan warna minyak trafo. Pada transformator terdapat dua kumparan yaitu kumparan primer, dan kumparan sekunder. Rasio perubahan tegangan ditentukan oleh rasio jumlah lilitan pada masing-masing kumparan. Tegangan masuk disebut tegangan primer sedangkan tegangan keluaran disebut tegangan sekunder. Perbandingan tegangan primer dibanding sekunder sama dengan perbandingan kumparan primer dibanding kumparan sekunder. Kedua kumparan tergabung secara magnetik di dalam inti, tetapi kedua kumparan tersebut tidak terhubung secara elektrik. Arus bolak balik dapat ditransformasikan dengan cara tersebut di atas, karena mempunyai perubahan fluks magnetik yang selalu berubah. Pada arus searah transformasi secara diatas tidak bisa karena pada arus

searah, fluks magnetiknya tetap, dimana fluks magnetik tetap tidak akan menghasilkan gaya gerak listrik. Cara mentransformasikan arus searah yaitu dengan jalan memotong-motong arus searah tersebut agar berfrekuensi atau membuat inverter. Cara tersebut dalam penulisan makalah ini tidak dibahas, karena penulis hanya membahas transformator dan dielectric breakdwon minyak. Gambar 1 dibawah ini adalah gambar transformator secara umum, dimana konstruksi transformator tersebut, secara umum dibedakan menjadi dua bagian, yaitu konstruksi transformator tipe inti (core type), dan konstruksi transformator tipe cangkang (shall type). Konstruksi inti yaitu tempat kedudukan kawat-kawat kumparan berada di sisi luar baik kumparan primer maupun kumparan sekundernya. Sedangkan pada tipe cangkang, tempat kedudukan kawat kumparan berada ditengah sehingga posisi kumparan dikeliling oleh kern. Dari jenis-jenis tersebut dapat dibagi menjadi : a. Jenis fasa tegangan b. Perbandingan transformasi c. Pendinginan transformator d. Letak kumparan terhadap inti e. Konstruksi inti transformator f. Kegunaan Setiap transformasi selalu mempunyai jumlah lilitan tertentu setiap voltnya. Jumlah lilitan pervoltnya sangat ditentukan oleh luas inti kern. Sedangkan yang dimaksud dengan perbandingan transformasi ialah perbandingan banyaknya lilitan primer dengan lilitan sekunder. a. Lilitan primer biasanya digunakan untuk input atau masukan tegangan-tegangan sdeangkan Lilitan sekunder adalah hasil transformasi dari lilitan sekunder. b. Perbandingan transformasi ini biasa ditulis dengan rumus yang sangat umum yaitu : a = Ns Np = Es Ep Ketererangan : a = Hasil perbandingan Np = Banyaknya lilitan primer Ns = Banyaknya lilitan sekunder Ep = Tegangan primer (volt) Es = Tegangan sekunder (volt) Gambar 1 Jenis kumparan transformator tegangan Jenis jenis transformator dapat dibagi menjadi beberapa macam dimana sangat tergantung dari beberapa faktor yang membedakannya. 68 c. Hasil perbandingan bisa untuk indikator bila : a>1 berarti transformator penurun tegangan a< 1 berarti transformator penaik tegangan. Sesuai dengan penjelasan diatas, maka sebuah transformator tenaga berfungsi untuk menurunkan tegangan transmisi menengah 20kV ke tegangan distribusi 220/380V sehingga

dengan demikian, peralatan utamanya adalah unit Minyak Transformator itu sendiri, antara lain: 1. Inti Besi/Kernel Inti besi berfungsi untuk membangkitkan dan mempermudah jalan fluks yang timbul akibat adanya arus listrik dalam belitan atau kumparan Minyak Transformator. Bahan inti tersebut terbuat dari lempengan-lempengan baja tipis agar dapat mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang diakibatkan oleh arus eddy (eddy current). 2. Kumparan Transformator Kumparan Transformator terdiri dari beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk kumparan, dan kumparan tersebut diisolasi, baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain. Terdapat dua kumparan pada inti tersebut yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Jika kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluks yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalir arus pada kumparan tersebut. Sehingga pada kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi tegangan dan arus. Khusus jenis Minyak Transformator tenaga tipe basah, kumparankumparan dan intinya direndam dalam minyak Transformator, Minyak Transformator mempunyai sifat sebagai media pemindah panas dan bersifat pula sebagai isolasi ( tegangan tembus tinggi ) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Untuk itu minyak Minyak Transformator harus memenuhi persyaratan sbb: a. Ketahanan isolasi harus tinggi ( >10kV/mm ) b. Berat jenis harus kecil, sehingga partikel- partikel di dalam minyak dapat mengendap dengan cepat. c. Penyalur panas yang baik. d. Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yg dapat membahayakan. e. Sifat kimia yang stabil. III. PEMBAHASAN Minyak transformator yang dipakai untuk mendinginkan dan sebagai isolator belitan primer maupun sekunder adalah minyak DIALA B, table 1 menunjukkan spesifikasi dari minyak Diala B. Minyak ini harus selalu dalam kondisi baik dan memenuhi standar tegangan tembus yang dijinkan oleh PT. PLN yaitu mengacu pada standar IEC 156. 69

Tabel 1. Spesifikasi minyak DIALA-B : SHELL INDUSTRIAL OILS Diala B - Electrical Insulating Oils VISCOSITY ( Kekentalan ) minyak pada kondisi suhu: 0 o C 40 o C 100 o C Pour Point ( Jumlah kandungan lilin parafin yg menentukan kadar kebekuan minyak ) Flash Point ( Temperatur minimum dimana minyak akan membentuk uap yang mudah terbakar ) 66 9.3 2.6-47 s/d 55 o C 155 o C Interfacial Tension ( daya tarik antar molekul minyak dan molekul air, satuannya : dyne/cm ) 47 Dielectric Strength @ 60 Hz ( Tegangan Tembus dengan celah elektroda 1.02 mm ) 34 kv TAN DELTA ( Selisih derajat elektrik rugi2 minyak Trafo ) * untuk bahan dielektrik yg dikatakan sempurna, apabila dilalui tegangan AC, maka arus akan mendahului tegangan sebesar 90 O ( Leading ), pada kenyataannya tidaklah demikian, sudut yang kurang dari 90 O disebut sebagai sudut rugi-rugi. Tangen dari sudut rugi-rugi tersebut disebut sebagai faktor disipasi dielektrik. Minyak yang baik harus memiliki TAN DELTA sekecil mungkin. < 0,01 o Kualitas/performa (tegangan tembus) dari minyak transformator ini lambat laun akan menurun, sebab-sebab menurunya harga tegangan tembus dari minyak transformator antara lain : Pertama, adanya kelembapan udara, hal ini dapat mempengaruhi harga tegangan tembus dari minyak isolasi trafo. Kedua, adanya panas yang di timbulkan dari aliran listrik yang melewati belitan trafo maka minyak isolasinya ikut menjadi panas dan berpotensi timbulnya karbon yang akan mempengaruhi harga tegangan tembus dari minyak isolasi tersebut. Ketiga, Jika minyak isolasi tersebut dipakai terlalu lama maka sesuai dengan umur dari minyak tersebut akan menjadikan rendahnya tegangan tembus dari minyak isolasi tersebut. yaitu dengan cara di rekondisioning dengan menfilter minyak isolasi tersebut melalui mesin filter minyak trafo yaitu dengan membuang kadar air dari minyak isolasi tersebut. Jika minyak isolasi tersebut warnanya sudah sangat kotor maka harus diganti dengan minyak yang baru.gambar 2 adalah peralan uji tegangan tembus (dielectric breakdown) minyak trafo, table 2 spesifikasi dari peralatan tersebut dan table 3 adalah hasil uji tegangan tembus minyak. Cara mengatasi kondisi minyak yang harga tegangan tembusnya rendah 70 Gambar 2 Peralatan uji Oil Testing Hypot

Tabel 2 Data Peralatan Uji 1. KETERANGAN ALAT Nama Pembuat Merk Alat Kode alat Fungsi Alat Associated research Inc. USA OIL TESTING HYPOT Model 4521AA Untuk Melakukan test Tegangan TembusDari Minyak isolasi. INPUT Tegangan Frekwensi Fasa Arus 230 Volts AC 50/60 Hz Tunggal 2, 5 Ampere OUTPUT Tegangan 0 s/d 60 KV AC yang dapat diatur K V A 0,5 Frekwensi 50/60 Hz ( tergantung Input ) Arus 8,33 ma ( dibatasi sampai 0,5 MA oleh detektor Overload) Lain-lain DETEKTOR KESALAHAN Rangkaian pendeteksi Arus dan Bunga Api yang sensitif ( Manufacture ) PENGATURAN TEGANGAN Dijalankan Motor, 500/ 2000/ 3000 ALAT PENGUKUR VISUAL Volt/detik Analog/ 0-60 KV dengan pembacaan setiap 100 Volt dan memory meter DIMENSI Lebar 14 x Tinggi 13,5 x Dalam 13,5 BERAT 34 Kg. 71

Tabel 3 Hasil Pengukuran Tegangan Tembus Minyak Transformator Pada Transformator PLN 2 yang Berkapsitas 3000kVA di PPSDM Migas,pada Februari 2016 No Uraian Kegiatan 1. Tegangan Tembus Minyak ( diukur pada suhu 32 C ) Acuan Standar IEC 156 Hasil Tegangan Tegangan Tembus Yg Diijinkan Pengukuran < 70 kv 30 kv / 2,5 mm 32 70 170 kv 40 kv / 2,5 mm - > 170kV 50 kv / 2,5 mm - IV. KESIMPULAN Dari hasil pengukuran tegangan tembus transformatorpln 2diPPSDM Migas (3000kVA) yang dilaksanakan pada Februari 2016 dan dibandingkan dengan referensi standar IEC 156, maka dapat disimpulkan bahwa minyak isolasi pada transformatorpln 2(3000 kva) di PPSDM Migas masih baik dan layak dioperasikan. DAFTAR PUSTAKA 1. Hage. Komponen-Komponen Transformator, http : dunia listrik.blogspot. com200901komponenkomponen-transformator.html [26 April 2009] 2. Hamma. (2001, April). Elektro Indonesia : Transformator Daya dan Cara Pengujiannya [25 paragraf]. 7(36). [26 April 2009]. 3. Isnanto. (2009, Januari) Transformator Distribusi, http: masisnanto.blogdetik.com 20090123transformator-distribusi.html [26 April 2009]. 4. Kadir, A. 1989. Transformator. Jakarta : Gramedia. 5. Mustafa, D. (2008, November). Techno : Transformator Listrik Tenaga [35 paragraf]. [26 April 2009] 72