PENGENALAN SEMEN SEBAGAI BAHAN PEMBENTUK BETON. Ferdinand Fassa

dokumen-dokumen yang mirip
Semen (Portland) padatan berbentuk bubuk, tanpa memandang proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA. direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari agregat campuran (halus dan

BAB III LANDASAN TEORI

Sifat Kimiawi Beton Semen Portland (PC) Air Agregat bahan tambah peristiwa kimia PC dengan air hidrasi pasta semen

II. TINJAUAN PUSTAKA. sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. 2. Kegunaan dan Keuntungan Paving Block

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PERBEDAAN KARAKTERISTIK TYPE SEMEN ORDINARY PORTLAND CEMENT (OPC) dan PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR

BAB II STUDI PUSTAKA

Kekurangannya adalah: - Kekuatan tarik yang rendah, keuletan yang rendah dan beberapa penyusutan.

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT DAN SIKAMENT-520 TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PORTLAND POZZOLAND CEMENT (PPC)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

a. Jenis I merupakan semen portland untuk penggunaan umum yang memerlukan persyaratan persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis

BAB III DASAR TEORI Semen. Semen adalah suatu bahan pengikat yang bereaksi ketika bercampur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

proporsi perbandingan tertentu dengan ataupun tanpa bahan tambah yang

BAB III LANDASAN TEORI. Beton pada umumnya adalah campuran antara agregat. kasar (batu pecah/alam), agregat halus (pasir), kemudian

BAB III LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. didukung oleh hasil pengujian laboratorium.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Mortar Menurut beberapa sumber pengertian mortar adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR SEMEN TIPE PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) DENGAN PERENDAMAN DALAM LARUTAN ASAM.

KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. & error) untuk membuat duplikasi proses tersebut. Menurut (Abdullah Yudith, 2008 dalam lesli 2012) berdasarkan beratnya,

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan beton non pasir, yaitu beton yang dibuat dari agregat kasar, semen dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen

bersifat sebagai perekat/pengikat dalam proses pengerasan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan sebuah

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN ABU JERAMI TERHADAP KUAT TEKAN BETON

PENGARUH SEMEN TERHADAP MUTU BETON

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II STUDI PUSTAKA

PERBANDINGAN KINERJA BETON YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND POZZOLAN DENGAN YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND TIPE I

BAB I PENDAHULUAN. portland atau semen hidrolik yang lain, dan air, kadang-kadang dengan bahan tambahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen Portland. dan air dengan perbandingan 1 semen : 7 pasir.

TEKNOLOGI BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

/BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh faktor air semen dan suhu selama perawatan.

REAKTIVITAS BERBAGAI MACAM POZZOLAN DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN MEKANIK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. sekumpulan interaksi mekanis dan kimiawi dari material pembentuknya.

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON

Pengaruh Penambahan Abu Terbang (Fly Ash) Terhadap Kuat Tekan Mortar Semen Tipe PCC Serta Analisis Air Laut Yang Digunakan Untuk Perendaman

PEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU YANG DIOVEN PADA SUHU 400 O C UNTUK CAMPURAN PEMBUATAN DINDING PANEL PAGAR ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP PENGURANGAN SUSUT BETON. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Scanned by CamScanner

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sehingga mendukung terwujudnya pembangunan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel

TEKNOLOGI BAHAN I 1 Wed, March 13th 2011

PRESENTASI SEMINAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

PENAMBAHAN CaCO 3, CaO DAN CaOH 2 PADA LUMPUR LAPINDO AGAR BERFUNGSI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

I. PENDAHULUAN. suatu alat yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi. Namun, tanpa disadari penggunaan mesin yang semakin meningkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton adalah salah satu bahan yang umum digunakan untuk konstruksi bangunan. Hampir semua bangunan gedung,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

C 3 S C 2 S C 3 A C 4 AF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Belanda. Kata concrete dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin concretus

RESPON LIMBAH INDUSTRI ABU TERBANG SISA PEMBAKARAN KULIT KAYU PADA CAMPURAN BETON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... INTISARI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PENGARUH PERBANDINGAN SEMEN POZOLAN DAN SEMEN PORTLAND TERHADAP KEKEKALAN BENTUK DAN KUAT TEKAN SEMEN

BAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

Pengaruh Sifat Kimia Terhadap Unjuk Kerja Mortar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DASAR 2.1 Beton Semen

PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON YANG DIPENGARUHI OLEH LINGKUNGAN ASAM SULFAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. tambahan yang membentuk massa padat (SK SNI T ). Beton Normal adalah beton yang mempunyai berat isi kg/m 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sifat beton itu. Departemen Pekerjaan Umum 1989-(SNI ). Batako terdiri dari beberapa jenis batako:

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

PENGENALAN SEMEN SEBAGAI BAHAN PEMBENTUK BETON Ferdinand Fassa

Outline Pertemuan 2 Pendahuluan Semen Pembuatan Semen Portland Komposisi Kimia Pada Portland Cement Kehalusan penggilingan Panas Hidrasi Jenis-Jenis Semen (Semen Hidrolis) Jenis-Jenis Semen (Semen Non Hidrolis) Penyimpanan Pengujian Semen Tugas

Pendahulan Bahan-bahan yang membentuk beton terdiri dari: Semen Agregat Halus Agregat Kasar Air Bahan campuran

Semen Semen dalam terminologi umum dapat digambarkan sebagai: bahan yang memiliki sifat perekat yang mampu mengikat bahan mineral menjadi suatu kesatuan yang padat.

Kata cement berasal dari bahasa latin Cementum yaitu pengikat atau perekat Semen Portland diproduksi untuk pertama kalinya pada tahun 1824 oleh Joseph Aspdin, ia mematenkan clay dan limestone cement/portland Cement pada 21 Oktober 1824.

Penggunaan nama Portland diberikan diberikan karena kemiripan antara kekerasan semen tersebut dengan batu alam yang ada di Portland di Inggris.

Jerman: Spesifikasi standar untuk PC disusun pada tahun 1877 Inggris: spesifikasi standar untuk semen pertama kalinya disusun pada tahun 1904. Amerika: spesifikasi ASTM (American Society for Testing and Materials) pertama kali diterbitkan pada tahun 1904.

Pembuatan Semen Portland (PC) Bahan dasar PC adalah: material berkapur seperti limestone ataupun kapur dan material lempung seperti tanah liat/clay.

Pembuatan Semen Portland (PC) Tahapan pembuatan semen terdiri dari: Penggilingan / grinding material Pencampuran material sesuai dengan komposisi yang diharapkan Pembakaran di dalam Kiln (tempat pembakaran) pada suhu 1300 sampai dengan 1500 o C.

Pembuatan Semen Portland (PC) Semen Hidrolik Material mengeras bila dicampur air, setelah mengeras tidak mengalami perubahan Kimia jika dikenai air dalam pembuatan PC yang dikenal sebagai: wet process dry process

Pembuatan Semen Portland (PC)

Pembuatan Semen Portland (PC)

Urutan Proses pembuatan Semen Berikut ini adalah urutan proses pembuatan semen secara umum: Batu kapur/koral dipecah ukuran < 50mm Dicampur lempung, pasir dan bijih besi Dibawa ke Ball Mill, dicampur air Larutan Pekat SLURRY Diuji komposisi kesesuaian Spesifikasi Pembakaran Slurry pada KILN berputar Temperatur 1.500 C

lanjutan Hasilnya KLINKER Bubuk batubara halus dan udara ditiupkan pada ujung tungku dipanasi 1500 C. Panas u/ menghilangkan Air dan CO2 dari Slurry. Partikel partikel terbentuk didinginkan membentuk butiran abu abu gelap disebut klinker disimpan di Storage Klinker dicampur gypsum (CaSO4) dihaluskan di Ball Mill Bubuk halus Semen Portland. Semen disimpan di Silo siap untuk didistribusikan.

Komposisi Kimia Pada Portland Cement Bahan baku yang digunakan pada pembuatan PC terdiri dari Kapur (CaO) silika (SiO2) Alumina Al2O3) dan besi oksida (Fe2O3)

lanjutan Zat kapur yang berlebihan kurang baik untuk semen serta menyebabkan terjadinya perpecahan semen setelah timbul ikatan Kekurangan kapur menghasilkan semen yang lemah dan bila kurang sempurna pembakarannya menyebabkan ikatan rendah.

Silika dalam kadar tinggi biasanya disertai alumina dengan kadar rendah menghasilkan: semen dengan ikatan lambat kekuatan tinggi ketahanan terhadap agresi kimia. Besi oksida memberi warna abu-abu pada semen

Tricalcium Aluminate (C 3 A), senyawa ini mengalami hidrasi sangat cepat disertai pelepasan sejumlah panas, menyebabkan pengerasan awal, kurang ketahanannya terhadap agresi kimia dan bertendensi sangat besar terhadap retak oleh perubahan volume dan berfungsi penurun temperatur pembakaran klinker Tetra Calcium Aluminoferrite (C 4 AF), senyawa ini kurang memberikan pengaruh penting terhadap kekutan dan sifat-sifat semen keras lainnya. NAMA SENYAWA KOMPOSISI OKSIDA SINGKATAN Tricalcium Silicate 3CaOSiO2 C3S Dicalcium Silicate 2CaOSiO2 C2S Tricalcium Aluminate 3CaOAl2O3 C3A Tetracalcium Aluminoferrite 4CaOAl2O3Fe2O3 C4AF

Kehalusan penggilingan Kehalusan penggilingan penting dalam hubungannya dengan kemudahan pengerasan adukan beton kehalusan semen dapat mengurangi bleeding, yaitu naiknya sejumlah air kepermukaan beton. Laju hidrasi tergantung dari kehalusan partikel semen dan untuk memperoleh pertumbuhan kekuatan yang cepat diperlukan kehalusan yang tinggi.

Panas Hidrasi Yaitu jumlah panas semen yang belum terhidrasi yang dikeluarkan sampai terjadi hidrasi yang komplit pada temperatur tertentu Kenaikan suhu pada beton disebabkan oleh: Volume beton yang dicetak setiap satu kali operasi Kecepatan mencetak beton Keadaan suhu sekitar Suhu beton pada saat dicetak

Jenis-Jenis Semen (Semen Hidrolis) 1. Semen Pozzolan dengan ( portland pozzolan cement) (volcanic ash, diperoleh pertama kali dari daerah sekitar Pozzuoli Italia) dibuat dari campuran : semen portland dengan fly ash (sisa pembakaran batu bara) semen portland dengan silica fume atau semen portland dengan serbuk bata. Keuntungan dari PPC adalah sebagai berikut: Produksi murah karena menggunakan material pozzolanic (harga murah) Memberikan karakteristik ketahanan terutama dalam struktur hidrolik dan struktur kelautan mengurangi panas hidrasi PPC lebih halus dari OPC shg mengurangi retak Contoh pemakaian PPC yaitu pembuatan pier jembatan, dermaga

Berdasarkan perbedaan komposisinya (ASTM C-150), Semen portland dibagi menjadi lima tipe, yaitu: 1. Semen Tipe I (semen biasa/normal, Ordinary Portland Cement/OPC), merupakan semen portland yang digunakan dalam penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus yang disyaratkan pada jenis lain. Contoh : gedung, jalan raya, dan jembatan.

2. Semen Tipe II (semen panas sedang), merupakan semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat atau panas hidrasi sedang. Ketahanan terhadap sulfat cukup baik dan panas hidrasi tidak tinggi 3. Semen Tipe III (semen cepat mengeras), merupakan semen portland yang dalam penggunaanya dengan laju pengerasan awal tinggi Contoh: penggunaan pada jalan layang landasan lapangan udara.

4. Semen Tipe IV (semen panas rendah), merupakan semen portland yang dalm penggunaanya memerlukan ketahanan tinggi terhadap panas hidrasi rendah contoh pemakaian : turap penahan tanah, bendungan besar, bangunan dengan massa besar. Semen Tipe V (semen tahan sulfat), merupakan semen portland yang dalam penggunaanya memerlukan ketahanan tinggi terhadap sulfat, contoh pemakaian : bangunan didaerah pantai, bangunan diatas tanah berawa.

Jenis-Jenis Semen (Semen Non Hidrolis) 1. Gips:dibuat dari campuran CaSO 4.2H 2 O, semen gips digunakan sebagai material dekorasi interior dan plesteran dinding. 2. Lime: dibuat dari kapur alam atau dolomit yang dibakar sampai 950 o -1100 o C. Kualitas lime terjaga baik selama 3 minggu sampai dengan 6 bulan 3. Semen magnesium: Kegunaanya untuk interior saja karena kurang baik terhadap udara lembab. 4. Semen belerang, beton yang dibuat dari semen belerang ini tahan serangan asam, garam mudah leleh dan tidak tahan beku.

Penyimpanan Pemakaian air dan semen terlalu banyak dapat menyebabkan penyusutan yang luar biasa dengan mengikatnya kecenderungan untuk terjadinya retak-retak Semen harus dihidarkan dari kontak terhadap air ataupun uap air. Meskipun disimpan dalam kondisi baik, semen dalam bungkusan (40 kg atau 50 kg) dapat kehilangan: 20 persen kekuatannya setelah disimpan 2 bulan,dan 40% setelah disimpan 6 bulan.

Penyimpanan

Pengujian Semen 1. Pengujian di lapangan (dilakukan terhadap pekerjaan kecil) Cek kondisi kantung semen, periksa apakah terdapat gumpalan semen didalamnya. (menggumpal menandakan semen sudah kerkontaminasi oleh udara) Semen harus berwarna abu-abu (kecuali semen putih) Ambil semen dalam kantung dengan tangan, semen tersebut harus dalam kondisi halus tidak kasar seperti pasir. Ambil segenggam semen dan buang ke ember yang penuh dengan air, partikel semen tersebut harus mengapung untuk beberapa waktu sebelum semen tersebut tenggelam.

Pengujian Semen 2. Pengujian di laboratorium: Fineness test, suatu cara pengujian untuk menentukan luas spesifik dari semen yang dinyatakan sebagai jumlah luas permukaan dalam m 2 /kg. Kehalusan semen menentukan pembentukan kekuatan yang lebih cepat. Setting time test, setting (Pengakuan pasta semen) adalah proses dimana pasta berubah dari kondisi basah/cair menjadi keras. Strength test Pengujian kekuatan semen ditentukan dari pengujian tekan terhadap kubus mortar (campuran antara semen, pasir, dan air pada perbandingan tertentu) ataupun beton (campuran antara semen, pasir, air dan kerikil pada perbandingan tertentu)

Pengujian Semen Soundness test (keutuhan) Setelah pasta semen mengalami setting, tidak boleh ada perubahan volume yang besar. Semen yang mengalami ekspansi seperti ini diklasifikasikan sebagai Unsound.

Terima Kasih

Tugas Pertanyaan 1 Produksi semen portland bertanggung jawab atas 6% gas CO 2 di dunia. Jelaskan dua sumber yang memproduksi CO 2 selama pembakaran tersebut dari klinker di kiln. Salah satu fase utama semen ditulis sebagai C2S dalam notasi kimia. Tuliskan komposisi kimia dari C2S. Sebutkan empat senyawa utama semen portland Pertanyaan 2 Apa dua bahan baku dasar yang digunakan untuk pembuatan semen portland? Berikan dua keuntungan dan dua kerugian memiliki semen dengan konten C3A tinggi.