VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 1, No. 1, Oktober 2016, 73-80

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDETEKSI KEBOCORAN GAS LPG MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89S2051 DI KAWASAN PADAT PENDUDUK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Pemasangan dan Pelepasan Regulator dan Dilengkapi Monitoring Kebocoran Gas LPG

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ALAT PENDETEKSI OTOMATIS KEBOCORAN GAS LPG BERBASISKAN ATMEGA 8535

Sistem Keamanan Terintegrasi Untuk Penanggulangan Kebocoran Gas LPG Berbasis Sensor MQ-2

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB IV DATA DAN ANALISA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

DETEKTOR LPG MENGGUNAKAN SENSOR MQ-2 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega 328

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya

Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEBOCORAN GAS LPG DENGAN SENSOR MQ-6 BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA INFORMASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Vol. I, No. 1 April 2015 ISSN PENDETEKSI DAN PENGAMAN KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16. Habibullah.

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

PROCEEDING. sepeti program untuk mengaktifkan dan PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS. menonaktifkan AC, program untuk counter

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Eksperimen

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II LANDASAN TEORI

R ANCANG BANGUN JAM DIGITAL DE NGAN KE LUAR AN S UAR A S E BAGAI ALAT BANTU TUNA NE TR A MENGGUNAKAN MIKR OKONTR OLLE R

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDETEKSI GAS LPG DAN METANA DENGAN SENSOR TGS 2610 DAN SENSOR TGS 2611 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328P

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB III PERANCANGAN ALAT

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER

ALAT PENDETEKSI KEBOCORAN GAS DAN ASAP BERBASIS MICROCONTROLLER DENGAN MENGGUNAKAN SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)

Pengembangan dan Evaluasi Sistem Peringatan Dini untuk Kebocoran LPG Rumah Tangga

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. Sejak abad ke-20 inovasi di dalam teknologi instrumentasi dan kendali

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

Pengatur Suhu Ruangan Otomatis Berbasis Mikrokontroler ARM Cortex M0 NUMICRO NUC140VE3CN

Perancangan Alat Ukur Kekeruhan Air Menggunakan Light Dependent Resistor Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS

LOGO RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI DAN PENANGGULANGAN KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS SENSOR TGS2610

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

oleh: NIM: MAZRUK SHABRINA SAID

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN:

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

RANCANG BANGUN MANOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8. Dedi Supriadi D

Sistem Pendeteksian Kebocoran Gas LPG Menggunakan Mikrokontroler. Abstrak

BAB II Tinjauan Pustaka

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMANTAU SUHU SERTA PENANGANAN DINI KANDANG AYAM BOILER BERBASIS MIKROKONTROLER

DETEKSI KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega8535

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR MQ-3 BERBASIS ATmega328

PERANCANGAN ALAT PENYINARAN SCREEN SABLON PCB DENGAN PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu singkat perkembangan teknologi melaju dengan sangat pesat.

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Transkripsi:

P-ISSN: 2528-5688 E-ISSN: 2528-5696 VOLT Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 1, No. 1, Oktober 2016, 73-80 DESAIN ALAT PENDETEKSI KEBOCORAN GAS ELPIJI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA16 Desmira 1, Didik Aribowo 1 1Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang 42117, Indonesia E-mail: ides_syahidah@yahoo.com, d_aribowo@untirta.ac.id Diterima: 23 September 2016. Disetujui: 02 Oktober 2016. Dipublikasikan: 07 Oktober 2016 Abstrak Di era globalisasi, banyak orang yang beralih memakai gas elpiji karena mudah digunakan, mudah dicari, lebih cepat dalam proses memasak kebutuhan rumah tangga menjadi efisien. Sebagian orang khususnya di daerah pedesaan masih terdapat yang menggunakan minyak tanah karena mereka khawatir terhadap gas elpiji tersebut meledak, tidak bisa memasang dan melepas selang regulator, dan tidak mengerti kelayakan tabung gas tersebut masih layak pakai atau tidak serta mereka tidak mengetahui saat terjadi kebocoran pada tabung gas. Sebagian wilayah Indonesia masih terjadi kebakaran yang diakibatkan dari meledaknya tabung gas karena kebocoran tabung gas. Masyarakat masih khawatir untuk menggunakan gas elpiji karena takut mengalami hal yang sama. Fenomena tersebut mendasari peneliti mencoba membuat desain alat untuk memudahkan dalam pendeteksian kebocoran tabung gas dengan output alarm sebagai media peringatan dini saat terjadinya kebocoran gas elpiji agar masyarakat lebih waspada dan siap mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Desain alat terdiri dari sebuah input sensor gas TGS 2610 yang mendeteksi konsentrasi suatu gas, kemudian diproses oleh IC Mikrokontroler AT- Mega16 untuk dikirimkan ke output berupa suara atau alarm (buzzer), lampu indikator (LED), dan tampilan (LCD). 2016 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, FKIP UNTIRTA Kata kunci: alat pendeteksi kebocoran gas elpiji, atmega16, mikrokontroller. PENDAHULUAN Di era globalisasi sekarang ini, hampir di seluruh dunia khususnya di Indonesia sudah banyak yang menggunakan gas elpiji. Masyarakat banyak yang beralih dari minyak tanah ke gas elpiji karena kelangkaan dari minyak tanah itu sendiri. Alasan banyak orang yang beralih memakai gas elpiji karena mudah digunakan, mudah dicari, lebih cepat dalam proses masak memasak (efisien dan simpel), harus mengganti sumbu kompor pada minyak tanah, membuat perabotan memasak menjadi hitam atau gosong.

Tetapi sebagian orang khususnya di daerah pedesaan masih banyak yang menggunakan minyak tanah karena mereka takut gas elpiji tersebut meledak, lebih mahal dari minyak tanah, tidak bisa memasang dan melepas selang regulator, dan tidak tau apakah tabung gas tersebut masih layak pakai atau tidak serta mereka tidak tahu saat terjadi kebocoran pada tabung gas. Pemerintah pun telah menyarankan dan memberikan subsidi kompor gas dan tabung gas gratis untuk masyarakat yang kurang mampu dan agar tidak tergantung pada minyak tanah yang sudah semakin langka tersebut. Pemerintah tidak hanya memberikan kompor gas dan tabung gratis, tetapi juga telah memberikan penyuluhan kepada masyarakat bagaimana cara memasang dan melepas selang regulator, tips pada saat terjadi kebocoran, dan sebagainya. Namun, akhir-akhir ini di beberapa wilayah di Indonesia banyak terjadi kebakaran yang diakibatkan dari meledaknya tabung gas akibat dari kebocoran tabung gas. Masyarakat menjadi takut untuk menggunakan gas elpiji karena takut mengalami hal yang sama. Karena alasan-alasan tersebut, maka penulis mencoba untuk memberikan solusi dengan cara membuat alat pendeteksi kebocoran gas agar masyarakat dapat mengetahui tanda-tanda pada saat tabung gas tersebut mengalami kebocoran. (Soemarsono, Listiasri, & Kusuma, 2016). Mikrokontroler dapat dianalogikan sebuah komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Artinya bahwa di dalam sebuah IC mikrokontroler sebetulnya sudah terdapat kebutuhan minimal agar mikrokontroler dapat bekerja, yaitu meliputi mikroprosesor, ROM, RAM, I/O dan clock seperti halnya yang dimiliki oleh se- 74 buah komputer PC (Personal Computer). Mengingat kemasannya yang hanya berupa sebuah chip dengan ukuran yang relatif kecil tentu saja spesifikasi dan kemampuan yang dimiliki oleh mikrokontroler menjadi lebih rendah bila dibandingkan dengan sistem komputer seperti PC baik dilihat dari segi kecepatannya, kapasitas memori maupun fitur-fitur yang dimilikinya. Perbedaan RAM dan ROM antara komputer dengan mikrokontroler adalah pada mikrokontroler ROM jauh lebih besar dibanding RAM, sedangkan dalam komputer RAM jauh lebih besar dibanding ROM (Soemarsono et al., 2016) Gambar 1. Konfigurasi pin ATMega16 (Winoto, 2008). ATMEGA 16 merupakan IC CMOS 8-bit yang memiliki daya rendah dalam pengoperasiannya dan berbasis pada arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing). Fiturfitur yang terdapat pada ATMEGA 16 yaitu: 1. 8 kb flash memori yang memiliki fasilitas In-System Programming.

2. 512 byte internal EEPROM 3. 512 byte SRAM 4. 32 general purpose I/O 5. 32 general purpose register 6. 2 buah timer/counter 8-bit dan 1 buah timer/ counter 16-bit 7. Interrupt internal dan eksternal 8. USART yang dapat diprogram 9. 8-channel ADC 10-bit 10. Sebuah serial Port SPI 11. 6 buah mode power saving yang dapat dipilih dengan software LPG (Liquefied Petroleum ) adalah gas hidrokarbon yang dicairkan dengan tekanan untuk memudahkan penyimpanan, pengangkutan, dan penanganannya yang pada dasarnya terdiri atas propana (C3H8), butana (C4H10), atau campuran keduanya. LPG digunakan sebagai pengganti freon, aerosol, bahan pendingin (refrigerant/cooling agent), kosmetika, dan bahan bakar (Kusuma, 2013). Sudah banyak di pasaran beredar sensor dengan berbagai jenis dan tipe untuk mendeteksi bau gas, salah satunya adalah tipe TGS 2610. TGS 2610 adalah suatu komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai pengindera bau gas elpiji produksi FIGARO yang berasal dari Jepang. ini terkenal dengan kualitas dan kemudahan untuk mendapatkannya. Di sini dapat dikemukakan bahwa pengindera gas semacam itu dapat dikatakan sebagai resistor dengan Negative Pollution Coefficient (NPC). Karena secara teknis sensor gas tersebut sama dengan resistor NPC, maka semakin tinggi konsentrasi gas yang tidak di inginkan, maka nilai hambatannya akan semakin rendah (Akbar, 2012). 75 Gambar 2. TGS2610 (Sumber: Datasheet TGS 2610). Gambar 3. Sensitifitas TGS 2610 (Sumber: Datasheet TGS 2610). Bahasa C merupakan bahasa umum yang sering digunakan sebagai bahasa pemrograman standar. Kelenturan bahasa C yang mudah untuk dimodifikasi dan dihubungkan dengan bahasa pemograman lainnya membuat bahasa C semakin cepat berkembang. Pada kenyataannya, C mengkombinasikan elemen dalam beraras tinggi dan bahasa beraras rendah. Kemudahan dalam membuat program yang ditawarkan pada bahasa aras tinggi dan kecepatan eksekusi dari bahasa beraras rendah merupakan tujuan diwujudkannya C. Melalui pemograman bahasa C yang telah diunggah dengan arduino maka alat dapat melakukan intruksi-intruksi sesuai dengan yang diinginkan (Subali & others, 2012).

Dalam rangkaian ini, speaker digunakan sebagai indikator bahwa telah terjadi kebocoran pada tabung gas. Pada saat sensor gas mendeteksi kebocoran pada tabung gas, maka sensor akan memberikan tegangan pada mikrokontroller pada port yang sudah tersedia. Setelah mikrokontroller menerima input dari sensor maka akan langsung diolah sesuai dengan program yang sudah ada di dalam mikrokontroler tersebut, kemudian mikrokontroler akan mengeluarkan output melalui port yang digunakan oleh speaker (Akbar, 2012) Speaker sendiri ialah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk merubah gelombang listrik menjadi gelombang suara atau bunyi, di dalam speaker terdapat suatu magnet yang berfungsi menangkap sinyal-sinyal yang masuk berupa gelombang listrik. Sinyal gelombang listrik inilah yang membuat fibra speaker bergetar dan menghasilkan suara atau bunyi. Metode Observasi Dalam metode ini, peneliti melakukan percobaan secara langsung terhadap komponen-komponen dan rangkaian elektronik yang dibutuhkan dalam pembuatan alat ini dan melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang berkaitan dengan rancangan dan pembuatan alat sehingga menjadi suatu alat yang dapat berfungsi sesuai dengan diinginkan. Metode Studi Pustaka Dalam menggunakan metode ini, peneliti mencari, mengumpulkan, dan mempelajari data-data selain dari jurnal dan referensi yang relevan terhadap tema penulisannya dan memperkaya pengetahuan peneliti dalam hal pembuatan alat. METODE Dalam penelitian ini melakukan beberapa metode pengumpulan data untuk mencari sumber-sumber atau bahan-bahan untuk melengkapi data-data yang diperlukan, yaitu: Metode Eksperimental Dalam metode ini, dilakukan penelitian terhadap alat yang akan dibuat melalui percobaan-percobaan yang berkaitan dengan alat yang akan dibuat dan program-program yang digunakan. Gambar 4. Diagram blok pendeteksi kebocoran gas elpiji. 76

Gambar 5. Diagram Alir Alat Pendeteksi Kebocoran Elpiji. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada rangkaian alat pendeteksi kebocoran gas elpiji ini, terdapat sensor yang berfungsi sebagai pendeteksi perubahan kondisi pada ruangan penyimpanan tabung gas elpiji dan mendeteksi kondisi suhu ruang tersebut. yang digunakan untuk mendeteksi perubahan pada ruangan penyimpanan tabung gas adalah sensor gas TGS2610 yang diproduksi oleh Figaro, yang mempunyai kemampuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya kebocoran gas yang terjadi pada ruang tersebut. gas akan mendeteksi konsentrasi gas pada ruangan apabila ruangan dalam kondisi normal resistansi dalam sensor relatif 77 tinggi dan akan menurun ketika konsentrasi gas pada ruangan melebihi batas normal. Perubahan resistansi dari kecil ke besar pada sensor akan mengakibatkan kenaikan level tegangan pada output sensor. Hasil pendeteksian sensor terhadap gas berupa tegangan dan akan dikirimkan ke mikrokontroler. Kemudian mikrokontroler akan memproses data yang diterima dari sensor dan kemudian akan dilanjutkan ke LED dan buzzer sebagai peringatan bahwa gas telah bocor. Data dari mikrokontroler juga dikirimkan ke LCD yang outputnya berupa teks yang bertuliskan Keadaaan Berbahaya!!!. Pada saat sensor gas tidak lagi mendeteksi konsentrasi gas berlebih pada udara bersih, maka mikrokontroler akan mengirimkan data ke LCD yang

outputnya berupa teks yang bertuliskan Kondisi Aman!!. suhu berfungsi memberikan informasi kondisi suhu pada ruangan tersebut dan berpengaruh pada konsentrasi serta sensitifitas dari sensor gas dalam mendeteksi kebocoran gas elpiji. Kemudian data suhu akan dikirimkan ke LCD melalui mikrokontroler Tabel 1. Rancangan Alat Kadar Suhu dan Kadar Jika Suhu 29 C dan 22 Jika Suhu 29 C dan 24 Jika Suhu 30 C dan 22 Jika Suhu 30 C dan 24 Selain itu 25 LCD Aman Terdeteksi Aman Terdeteksi (merah & hijau menyala secara bergantian) Nyala Mati Mati ON Berbahaya Bocor LED Buzz Merah Biru Hijau er Mati Mati Nyala OFF Nyala Mati Nyala ON (merah dan hijau menyala secara bergantian) Mati Mati Nyala OFF Nyala Mati Nyala ON Jika suhu ruangan 29 C dan kadar gas 22, maka tampilan LCD menunjukkan bahwa Aman, dan indikator LED yang menyala warna hijau, serta buzzer tidak mengeluarkan suara (OFF). Jika suhu ruangan 29 C dan kadar gas 24, maka tampilan LCD menunjukkan bahwa Terdeteksi, dan indikator LED yang menyala warna merah dan hijau secara bergantian serta buzzer mengeluarkan suara (ON). Jika suhu ruangan 30 C dan kadar gas 22, maka tampilan LCD menunjukkan bahwa Aman, dan indikator LED yang menyala adalah warna hijau, serta buzzer tidak mengeluarkan suara (OFF). Jika suhu ruangan 30 C dan kadar gas 24, maka tampilan LCD menunjukkan bahwa Terdeteksi, dan indikator LED yang menyala warna merah dan hijau secara bergantian serta buzzer mengeluarkan suara (ON). Selain itu kadar gas 25 maka tampilan LCD menunjukkan bahwa Berbahaya Bocor, dan indikator LED yang menyala adalah warna merah, serta buzzer mengeluarkan suara (ON). Tabel 2. Hasil Analisis pada Suhu di atas 30 C Kondisi sis- Suhu Resis LCD Vin Vout tansi aktif Non Aktif Aktif Aktif 5,07 4,95 5,06 4,96 4,95 4,94 21 30 C 23 30 C 25 30 C Kondisi Aman Terdetek si Berbahaya Bocor Pada saat suhu 30 C, dan kondisi sensor gas non aktif, tegangan masuk pada sensor gas = 5,07 volt, dan tegangan keluar pada sensor gas = 4,96 volt. Kemudian nilai resistansi gasnya = 22, serta tampilan LCD menunjukkan bahwa Aman. Pada saat suhu 30 C, dan kondisi sensor gas aktif, tegangan masuk pada sensor gas = 4,95 volt, dan tegangan keluar pada sensor gas = 4,95 volt. Kemudian nilai resistansi gasnya = 23, dan tampilan LCD menunjukkan bahwa Terdeteksi. 78

Pada saat suhu >=30 C, dan kondisi sensor gas aktif, tegangan masuk pada sensor gas = 5,06 volt, dan tegangan keluar pada sensor gas = 4,94 volt. Kemudian nilai resistansi gasnya = 25, dan tampilan LCD menunjukkan bahwa Berbahaya Bocor. Tabel 3. Hasil Analisis pada Suhu di Bawah 30 C Resis- Kondisi sis- tansi aktif Suhu LCD Vin Vout Non Aktif Aktif Aktif 5,07 4,95 5,06 4,96 4,95 4,94 21 23 25 29 C 29 C 29 C Kondisi Aman Terdeteksi Berbahaya Bocor Pada saat suhu 29 C, dan kondisi sensor gas non aktif, tegangan masuk pada sensor gas = 5,07 volt, dan tegangan keluar pada sensor gas = 4,96 volt. Kemudian nilai resistansi gasnya = 21, dan tampilan LCD menunjukkan bahwa Aman. Pada saat suhu 29 C, dan kondisi sensor gas aktif, tegangan masuk pada sensor gas = 4,95 volt, dan tegangan keluar pada sensor gas = 4,95 volt. Kemudian nilai resistansi gasnya = 23, dan tampilan LCD menunjukkan bahwa Tidak Terdeteksi. Pada saat suhu 29 C, dan kondisi sensor gas aktif, tegangan masuk pada sensor gas = 5,06 volt, dan tegangan keluar pada sensor gas = 4,94 volt. Kemudian nilai resistansi gasnya = 25, dan tampilan LCD menunjukkan bahwa Berbahaya Bocor. Tabel 4. Hasil Pengujian Alat No Kondisi Output LED LCD 1. Netral Biru Silakan Pasang Selang Regulator 2. Terdeteksi Merah Berbahaya Bocor 3. Tidak Hijau Kondisi Terdeteksi Aman. Temperatur= C Buzzer OFF ON OFF Pada saat kondisi sensor gas netral, LED yang menyala berwarna biru. Kemudian tampilan LCD menunjukkan Silakan Pasang Selang Regulator, serta buzzer tidak mengeluarkan suara (OFF). Pada saat kondisi sensor gas terdeteksi, LED yang menyala berwarna merah. Kemudian tampilan LCD menunjukkan Berbahaya Bocor, serta buzzer mengeluarkan suara (ON). Pada saat kondisi sensor gas tidak terdeteksi, LED yang menyala berwarna hijau. PENUTUP Dari hasil desain alat yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahap pengerjaan alat, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, diantaranya adanya kendala dalam menentukan resistansi dari sensor gas tersebut dan mencari nilai yang sesuai untuk kepekaan terhadap suhu dan adanya hubungan 79

antara suhu dengan konsentrasi gas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepekaan sensor gas dengan suhu berbanding terbalik dengan intensitas. TGS 2610 adalah suatu jenis semikonduktor oksida logam film tebal yang daya tahan lama, sensitifitas yang bagus terhadap gas (target) yang disensor dengan menggunakan rangkaian elektronik yang sederhana. TGS 2610 ini akan bekerja apabila permukaan sensor yang mengandung resistor terkena atau terkontaminasi gas methanol yang terdapat pada gas elpiji. Dengan demikian resistor akan menaikkan nilai resistansinya. Kemudian nilai tersebut akan dikirimkan melalui output dari sensor gas tersebut yang kemudian akan diterima oleh mikrokontroller yang selanjutnya akan diproses menjadi output berupa suara atau buzzer. Kemudian tampilan LCD menunjukkan Kondisi gas Aman. Temperatur = C, serta buzzer tidak mengeluarkan suara (OFF). DAFTAR PUSTAKA Akbar, T. H. (2012). Pendeteksi Kebocoran Tabung Dengan Menggunakan Figarro TGS 2610 Berbasis Mikrokontroler AT89S52. Diambil dari http://www.gunadarma.ac.id/library/a rticles/graduate/computerscience/2010/artikel_21105640.pdf Budiharto, Widodo. 2011. Aneka Proyek Mikrokontroler. Yogyakarta: Graha Ilmu. Chandra, Frenky, dan Deni Arifianto. 2011. Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis. Jakarta Selatan: Kawan Pustaka. Daryanto. 2010. Keterampilan Kejuruan Teknik Elektronika. Bandung: Satu Nusa. Kusuma, R. A. (2013). Rancang Bangun Alat Pendeteksi dan Penanggulangan Kebocoran LPG Berbasis TGS2610. Jurnal Telekontran 1 (1), 51-58. Muhammad Isra Triyandana, Abdul Muid, Tedy Rismawan., (2015). Pendeteksi LPG dan Metana Dengan TGS 2610 Dan TGS 2611 Berbasis Mikrokontroller ATMEGA328P. Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan 03(1) 11-21. Prihono, dkk. 2010. Jago elektronika secara Otodidak. Jakarta Selatan: PT. Kawan Pustaka. Soemarsono, B. E., Listiasri, E., & Kusuma, G. C. (2016). Alat Pendeteksi Dini Terhadap Kebocoran LPG. Journal of Applied Communication and Information Technologies, 13(1). Subali, M., & others. (2012). Alat Pendeteksi Otomatis Kebocoran LPG Berbasiskan Atmega 8535. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI). Winoto, A. (2008). Mikrokontroler AVR ATmega8/32/16/8535 dan Pemrogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR. Penerbit Informatika: Bandung, 260. 80