INTISARI ANALISIS KUALITATIF MERKURI DALAM KOSMETIK KRIM PEMUTIH TANPA NOMOR REGISTRASI YANG DIJUAL DI PASAR ANTASARI BANJARMASIN Noor Aida 1, Erna Prihandiwati S.F., Apt 2, Amaliyah Wahyuni, S.Si., Apt 3 Krim pemutih merupakan campuran bahan kimia dan lainnya dengan khasiat bisa memucatkan noda hitam (coklat) pada kulit. Pemakaian merkuri dalam krim pemutih dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit yang pada akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit. Pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi juga dapat menyebabkan muntah-muntah, diare dan kerusakan paru-paru serta merupakan zat karsinogenik (penyebab kanker) pada manusia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan merkuri pada krim pemutih wajah tanpa nomor registrasi yang dijual di pasar Antasari Banjarmasin. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Analisis kualitatif merkuri dalam kosmetik krim pemutih wajah tanpa nomor registrasi dilakukan dengan menggunakan metode konvensional dengan pereaksi NaOH, KI dan Kawat Tembaga. Penelitian sampel dilakukan di laboratorium kimia Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 9 sampel kosmetik krim pemutih wajah tanpa nomor registrasi yang dijual di pasar Antasi Banjarmasin, semuanya positif mengandung merkuri. Kata Kunci : Analisis Kualitatif, Merkuri, Kosmetik krim pemutih wajah 1,2,3 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
ABSTRACT THE QUALITATIVE ANALYSIS OF MERCURY IN COSMETIC OF FACE WHITENING CREAM WTHOUT REGISTRATION NUMBER THAT SOLD AT ANTASARI BANJARMASIN MARKET Noor Aida 1, Erna Prihandiwati S.F., Apt 2, Amaliyah Wahyuni, S.Si., Apt 3 Whitening cream is a mixture of chemicals and other materials that can make fade black spots ( brown ) on the skin. The using of mercury in whitening creams can cause some effects, such as the changing of the skin which can make fleck on the skin, an allergy, and an irritations. The using in high doses can cause permanent damage to the brain, kidneys, and impaired fetal development even shortterm use in high doses can also cause vomiting, diarrhea and damage the lungs and are carcinogenic ( cancer-causing ) in humans. The purpose of this research was to determine the levels of mercury in face whitening cream without registration number that sold at Antasari Market Banjarmasin market. This kind of the research that used in this study was a descriptive research. Qualitative analysis of mercury in cosmetics of face whitening cream without registration number performed by using the conventional method with NaOH reagent, KI and Copper Wire. The research of the sample conducted in the chemical laboratory of Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin. The results showed that 9 samples from cosmetic of face whitening cream without a registration number that is sold at Antasari Banjarmasin market, all of them positive in mercury. Key word : Qualitative Analysis, Mercury, cosmetics of face whitening cream 1,2,3 Pharmacy Academy ISFI Banjarmasin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ yang paling luar yang menutupi permukaan tubuh mempunyai banyak fungsi yang penting yaitu, selain sebagai indera perasa juga sebagai pelindung tubuh dari ancaman kondisi alam sekitar. Kulit terbagi menjadi tiga lapisan utama, yaitu epidermis, dermis dan hipodermis. Bagi wanita kulit merupakan bagian tubuh yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk memperindah kecantikan, untuk itu kebanyakan kaum wanita menggunakan kosmetik untuk hal tersebut. Kosmetik adalah bahan yang umumnya merupakan sesuatu yang digunakan untuk memoles kulit wajah agar tampak lebih menarik dan cantik. Akan tetapi, kurangnya pengetahuan tentang kosmetik membuat para konsumen yang khususnya perempuan tidak mengetahui bahwa ada sebagian kosmetik yang berbahaya bagi kulit wajah. Kosmetik yang berbahaya adalah kosmetik yang mengandung bahan merkuri, yang umumnya kosmetik tersebut dijual lebih murah dipasaran (BPOM RI, 2009). Berdasarkan Public Warning / Peringatan Nomor KH.00.01.43.2503 Tanggal 11 Juni 2009 hasil pengawasan sampling dan pengujian laboratorium sejak September 2008 hingga Mei 2009, Badan POM telah memerintahkan untuk menarik produk kosmetik yang mengandung bahan berbahaya / bahan dilarang
seperti Merkuri, Hidrokuinon, Asam Retinoat, Zat warna merah yang dipakai untuk pemerah pipi atau lipstik. Disebutkan bahwa Merkuri merupakan salah satu bahan yang dilarang karena Merkuri (Hg) /Air Raksa termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecil pun dapat bersifat racun (BPOM RI, 2009). Merkuri diberikan simbol kimia Hg yang merupakan singkatan yang berasal dari bahasa Yunani Hydrargyrium, yang berarti cairan perak. Merkuri (Hg) atau sering pula disebut dengan air raksa adalah logam murni dan merupakan satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair. Logam murninya berwarna keperakan, tidak berbau, dan mengkilap. Merkuri ini termasuk logam berat berbahaya dan toksin karena dapat berakumulasi di dalam tubuh dan menyebabkan keracunan. Ada tiga bentuk utama yang harus dibedakan yaitu uap merkuri (unsur Hg), garam merkuri, dan merkuri organik. Bentuk garam merkuri yang sering digunakan sebagai bahan aktif krim pemutih dan krim antiseptic (Alfian, 2008). Pemakaian Merkuri (Hg) dalam krim pemutih dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit yang pada akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit serta pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin bahkan penggunaan jangka pendek dalam dosis tinggi juga dapat menyebabkan muntah-muntah, diare dan kerusakan paru-paru
serta merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) pada manusia (BPOM RI, 2002). Kosmetik bermerkuri sebenarnya bukan hal baru. Beberapa waktu lalu, kosmetik ini ramai digunakan. Khasiatnya memutihkan kulit gelap dalam waktu singkat. Orang yang bekulit gelap mempunyai zat warna (pigmen) kulit lebih banyak dibandingkan orang berkulit putih. Zat warna tersebut dikenal sebagai melanin. Produksi melanin dipengaruhi oleh paparan sinar matahari. Itulah sebabnya, jika kita sering terkena sinar matahari, kulit menjadi lebih gelap. Melanin membantu menahan sinar ultra violet agar tidak merusak kulit. Seperti telah diketahui, sinar ultra violet dapat menimbulkan kanker kulit. Walaupun melanin diciptakan dengan manfaat yang sangat besar, banyak orang tidak menyukainya karena dapat membuat kulit mereka terlihat lebih gelap. Sehingga, menurut mereka tampak kurang cantik. Untuk itu digunakan kosmetik pemutih, yang kebanyakan mengandung merkuri. Unsur ini memang mampu menghambat produksi melanin. Karena jumlah melanin kulit berkurang, maka kulit pun tampak lebih putih (BPOM RI, 2002). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fina (2006), yang berjudul Analisa Kadar Logam Merkuri (Hg) pada Beberapa Produk Kosmetik Krim Pemutih Produksi Cina yang Beredar di Pasar Ramai Kota Medan Tahun 2006, terhadap 10 sampel kosmetik krim pemutih produk cina ditemukan adanya kadar merkuri (Hg) dengan kadar (pmm) yang bervariasi, yaitu: Tull Tye (11,74), LQ (17,60), RDL (0,11), Quint s Yen (24,11), Chiumien Special Pearl Cream (68,70),
Topsyne (13,30), Meei Yung (24,60), I Ling (22,68), Dong Lee Special Pearl Cream (22,61) dan New Sei Na (37,80). Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, peneliti tertarik untuk menganalisa sampel kosmetik krim pemutih wajah tanpa nomer registrasi secara kualitatif yang beredar di pasar Antasari yang merupakan Pusat Pasar di Banjarmasin.