Universitas Airlangga Surabaya merupakan salah satu universitas negeri terbesar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencarian informasi erat kaitannya dengan kebutuhan akan informasi.

Bonita Septia Jaya A.

Pendahuluan. Implementasi Program Information Skills di Universitas Indonesia 1. Mohamad Aries 2

PERILAKU PENEMUAN INFORMASI JURNAL ILMIAH DI KALANGAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BIMBINGAN PEMUSTAKA UNTUK MAHASISWA BARU STMIK SURABAYA DI ERA DIGITAL. Deasy Kumalawati Perpustakaan STMIK Surabaya

KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI STAF PENGAJAR POLITEKNIK NEGERI SEMARANG DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PENELITIAN

PREFERENSI PENGGUNAAN JURNAL ILMIAH CETAK DAN NON CETAK. (Studi Deskriptif Perilaku Penemuan Informasi. Dikalangan Dosen Universitas Airlangga)

Perilaku Users dalam Pencarian Data dan Informasi melalui New Media

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

Nisa Emirina Royan. Kata kunci : Perilaku Penemuan Informasi, Model Perilaku Penemuan Informasi, Mahasiswa

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan tujuan penelitian tentang Dinamika Akses

POLA PERILAKU PENEMUAN INFORMASI DI KALANGAN KOMUNITAS BISA MENULIS (KBM) Aditya Sekti Gladys Prasastie ABSTRACT

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

BAB I PENDAHULUAN. misi yang diembannya. Secara umum, fungsi dari perpustakaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. media massa maupun elektronik. Media- media tersebut yang sering dijumpai

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ita Hardianti, 2013

Utilization Studies Library of Health Polytechnic Semarang. Pemanfaatan Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

FACEBOOK SEBAGAI SUMBER BELAJAR

KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. modern diawali ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada abad

Pengembangan ICT dalam Pembelajaran

PERILAKU PENEMUAN INFORMASI ILMIAH PADA SISWA SMA DI SURABAYA. Wahyu Satryoning Bimantara ( ) Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan

P-ISSN : E-ISSN : Tahun 6, Volume 6 No. 1 Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan

TUGAS. Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

RENSTRA INSTALASI KOMPUTER SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

PENDAHULUAN. Zulharman Staf Pengajar FK Unri Mahasiswa S2 Ilmu Pendidikan Kedokteran FK UGM

Sosialisasi Implementasi Gerakan Literasi Sekolah

Bab I Pendahuluan. Fungsi tersebut adalah sebagai sarana simpan karya manusia, fungsi informasi,

BAB V PENUTUP. pemustaka dari luar Universitas Gadjah Mada yang berkunjung ke perpustakaan

SURVEI LAYANAN PERPUSTAKAAN STIE PERBANAS SURABAYA

Toko buku..., Putu Arya Djuanta, FIB UI, 2009

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. smartphone Android. Variabel-variabel yang diuji di antaranya harga, nama

Kata Kunci : Perilaku Penemuan Informasi, David Ellis, Mahasiswa, Program Pendidikan Dokter Spesialis, Ilmu Kesehatan Anak/

UPT PERPUSTAKAAN PROFIL SINGKAT VISI MISI

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2010/2011

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN. Kesimpulan dari penelitian mengenai efektivitas penerapan program

TEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN. Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015

Perilaku Informasi, Semesta Pengetahuan

Perilaku Pencarian Informasi Oleh Pemustaka Di Layanan Sirkulasi Perpustakaan Cistral UNPAD

BAB I PENDAHULUAN. merupakan unit pelaksana teknis (UPT) yang bersama -sama dengan unit lain

POLA PERILAKU PENEMUAN MAHASISWA PENELITI SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam waktu yang singkat, termasuk informasi tercetak dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang juga sekaligus sebagai asset bangsa yang nantinya kelak akan

Oleh : Nias Maharani 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

SUGENG PRIYANTO LOGO

2016 DAMPAK INTERNET TERHADAP PENGGUNAAN KOLEKSI TERCETAK DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA PROGRAM DOKTORAL DALAM PENYUSUNAN DISERTASI

Pemanfaatan Saluran Informasi Oleh Siswa SMA Di Surabaya Oleh OKKY TRIMANDA SARI ( )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian data pada Bab IV, maka penelitian. ini memperoleh hasil kesimpulan sebagai berikut :

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pemanfaatan resensi..., Yusuf Margono, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Untuk mencapai keberhasilan di Perguruan Tinggi, perlu didukung

Lampiran 1 GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PADANGSIDIMPUAN

PERILAKU PENEMUAN INFORMASI LITERATUR BERBAHASA INGGRIS DI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 1

2015 KONTRIBUSI KEBIJAKAN PENGADAAN KOLEKSI SIRKULASI TERHADAP PENINGKATAN FREKUENSI PEMINJAMAN BAHAN PUSTAKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB I PENDAHULUAN. 21, manusia memasuki periode di mana teknologi informasi merambah ke hampir

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS TIK. Pemanfaatan Saluran Informasi oleh Siswa SMA di Surabaya. Nama Kelompok : : Pradista Mugi D. Nim :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA fij ~ "- ~J PENYUSUNAN DAN PENELUSURAN KLIPING ELEIITRONIK BERTEMA TENTANG "KONDISI PENDIDIKAN DI INDONESIA"

BAB I PENDAHULUAN. dan penyampaian informasi diantara organisasi dan konsumennya. Dampak

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi pengguna perpustakaan itu sendiri. Sebelum koleksi perpustakaan

PERILAKU PENEMUAN INFORMASI ATLET PUSLATCAB SURABAYA DALAM MENUNJANG PRESTASI DI BIDANG NON AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER INFORMASI BELAJAR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS TANJUNGPURA

STANDAR PERPUSTAKAAN. Tanggal: 31 Juli Lampiran Surat Keputusan Ketua STMIK KHARISMA Makassar Nomor: Tanggal:

KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI TARUNA ANGKATAN 46 DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS JASA LAYANAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pemanfaatan Saluran Informasi oleh Siswa SMA di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dan penyampaian yang missal dan serentak. penyajiannya kepada pembaca masyarakat luas. Perkembangan media

MENGGALI MODAL SOSIAL UNTUK MERAIH DAYA SAING GLOBAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Layanan buku..., Harianto, FIB UI, Universitas Indonesia

UNIT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN DIGITAL PADA SMA NEGERI 2 BANDA ACEH. Oleh: Heri Adi, Dr. Djailani AR, M. Pd, Dr. Sakdiah Ibrahim, M. Pd.

Workshop Pengembangan WorldClass Repository. Nur Hasan

Pemanfaatan Google Drive Dalam Pengembangan Electronic Document Delivery : Pendekatan Aplikatif Untuk Peningkatan Kinerja Pustakawan

PERAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI PUSAT PELAYANAN JASA INFORMASI

POLA LITERASI INFORMASI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI PADANG

Transkripsi:

LITERASI INFORMASI MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA (STUDI DEKRIPTIF MENGENAI LITERASI INFORMASI MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA ANGKATAN TAHUN 2008/2009) Rachmawati, Aulia KKB KK-2 Fis IIP 13 10 Rac l Pembimbing : Dra Endang Gunarti READER; CONSUMER BEHAVIOR 2009 Universitas Airlangga Surabaya merupakan salah satu universitas negeri terbesar di Indonesia. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran yang berdaya saing tinggi dan mengembangkan kegiatan riset yang unggul, banyak tantangan yang harus dihadapi, baik dari dalam maupun dari luar Universitas Airlangga. Beberapa tantangan antara lain adalah dampak perkembangan teknologi informasi terhadap metode pembelajaran dan riset serta tuntutan kualitas pendidikan sebagai bentuk tanggung jawab Universitas Airlangga terhadap sivitas akademika dan masyarakat. Salah satu faktor yang penting dalam menunjang proses pembelajaran dan riset di Universitas Airlangga adalah ketersediaan sumber daya informasi yang komprehensif dan dapat diakses dengan cepat dan mudah. Dengan perkembangan teknologi informasi, khususnya internet, sumber daya informasi yang tersedia baik di dalam dan di luar Universitas Airlangga berkembang dengan pesat. Bentuk dan format sumber informasi kini lebih bervariasi dan kompleks, tidak hanya dalam bentuk tercetak dan digital. Untuk itu diperlukan pengetahuan dan keterampilan dalam mencari dan menggunakan sumber informasi secara efektif bagi pustakawan, mahasiswa, maupun pengajar. Secara umum belajar merupakan penjabaran mengenai bagaimana data dan informasi diperoleh kemudian diproses menjadi pengetahuan oleh mahasiswa. Dan hasil

dari proses belajar diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan baru. Dalam proses belajar dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal meliputi sumber daya (memori, pengetahuan, atau keterampilan) yang telah dimiliki oleh mahasiswa sebagai hasil dari proses belajar terdahulu. Kemudian secara sengaja dan aktif membangun pengetahuannya dengan cara mengolah informasi yang baru diperolehnya dan mengaitkannya dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya. Kondisi eksternal dalam proses belajar mencakup aspek-aspek di luar diri mahasiswa, seperti bahan-bahan pembelajaran yang tersedia dan metode yang dirancang atau dipersiapkan dengan tepat untuk suatu pembelajaran. Termasuk dalam aspek ini adalah perkembangan teknologi informasi dan cara-cara penggunaan sumber daya sarana dan prasarana untuk menunjang pembelajaran. Untuk mengantisipasi perkembangan informasi yang semakin bervariasi dan kompleks, diperlukan keterampilan bagaimana mengelola informasi.

Dalam penelitian pola perilaku penemuan informasi, terdapat tiga unsur penting yang tidak boleh terlewatkan, yaitu faktor kebutuhan yang mendorong terjadinya upaya penemuan infornasi, hambatan yang dihadapi selama proses, serta alur penemuan informasi pengguna. Ketiga unsur ini akan mengontruksi sebuah model perilaku penemuan informasi kelompok yang berlaku secara massal. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan berdasarkan pertanyaan penelitian yang diajukan, maka peneliti dapat menarik beberapa garis besar yaitu: 1. Staf pengajar FISIP Universitas Airlangga memiliki tiga jenis kebutuhan informasi, yaitu kebutuhan informasi terkait dengan lingkungan (enviromental needs), kebutuhan terkait peran sosial (social roles relates needs), dan kebutuhan pribadi (personal needs). 2. Kebutuhan informasi terkait dengan lingkungan yang mendorong upaya penemuan informasi para staf pengajar FISIP Universitas Airlangga adalah kebutuhan untuk mengikuti perkembangan politik, mengetahui kebijakan pemerintah, serta mengikuti perkembangan dunia kampus. Para staf pengajar tersebut merespon kebutuhankebutuhan ini dengan memulai penemuan informasi (starting) dengan membaca surat kabar, menonton televisi, dan berdiskusi dengan kolega.

3. Kebutuhan informasi terkait peran sosial yang dimiliki oleh staf pengajar FISIP Universitas Airlangga adalah kebutuhan untuk mengajar, melakukan penelitian, dan membimbing mahasiswa. Untuk memenuhi tiga kebutuhan tersebut, mereka memulai upaya penemuan informasi dengan bantuan mesin pencari di internet, berdiskusi dengan kolega, dan membaca tinjauan buku. 4. Kebutuhan informasi pribadi yang banyak mendorong upaya penemuan informasi staf pengajar FISIP Universitas Airlangga adalah kebutuhan untuk informasi tentang kesehatan, memperoleh informasi hiburan, dan hobi. Para staf pengajar tersebut berusaha memulai penemuan informasi personal dengan berdiskusi dengan kolega dan menonton televisi. 5. Berdiskusi dengan kolega menjadi alat memulai penemuan informasi yang paling banyak dipilih oleh staf pengajar FISIP Universitas Airlangga. Mereka memilih bertanya pada kolega dengan alasan mudah dilakukan, cepat dalam mendapatkan feedback, dan cukup terpercaya (reliable). Melakukan diskusi kolega merupakan sebuah upaya yang dilakukan staf pengajar untuk menggali sumber daya sosial (social capital) yang tersimpan dalam jejaringnya. Kegiatan ini juga bisa dilihat sebagai upaya mereka untuk mempertahankan jejaring (networking) yang telah mereka miliki. 6. Sumber informasi cetak yang paling banyak digunakan oleh kalangan staf pengajar FISIP Universitas Airlangga untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka adalah buku teks terbitan dalam negeri, dengan alasan mudah diperoleh, mudah digunakan, dan harganya relatif murah. Sedangkan sumber informasi non cetak yang paling banyak diakses adalah jurnal elektronik, dengan alasan mudah diperoleh dan

digunakan, dan informasi yang disajikan cukup mutakhir. Para responden umumnya menggunakan koleksi pribadi, internet, dan toko buku untuk mendapatkan sumber informasi yang mereka butuhkan. 7. Staf pengajar FISIP Universitas Airlangga mengalami sejumlah hambatan (barriers) dalam menemukan informasi. Hambatan yang mereka temui saat menemukan informasi terkait lingkungan adalah keterbatasan waktu (situational barriers). Hambatan untuk menemukan informasi terkait peran sosial adalah sumber informasi yang out of date (characteristic of sources), keterbatasan dana, pemahaman mengenai konsep yang terbatas (basic knowledge), serta faktor mood yang tidak menentu (emotional barriers). Hambatan yang terkait pemenuhan kebutuhan personal adalah pemahaman mengenai konsep yang terbatas (time barriers) dan dana (economic barriers) 8. Staf pengajar FISIP Universitas Airlangga melakukan penemuan informasi dengan melalui semua tahap yang terdapat dalam model perilaku penemuan informasi David Ellis (starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring, extracting, verifying, dan ending). 9. Dari hasil probing diketahui bahwa staf pengajar FISIP Univesitas Airlangga juga melakukan 3 tahap penemuan informasi yang diajukan oleh Meho, yaitu accessing (mengakses informasi), networking (berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan orang lain sebagai salah satu sarana mencari informasi, serta information managing (kegiatan menyimpan, mengarsip, dan mengorganisasi informasi yang berhasil dikumpulkan). Ini terlihat dari cara responden untuk memperoleh sumber informasi, antara lain dengan berkunjung ke perpustakaan luar kampus Universitas Airlangga

(accessing) dan kecenderungan untuk menjalin dan mempertahankan hubungan dengan diskusi dengan kolega guna memperoleh informasi yang dibutuhkan (networking), serta mengorganisasi informasi yang telah diperoleh dalam suatu koleksi pribadi dan kliping surat kabar (information managing). Dibandingkan dengan penelitian yang telah ada sebelumnya, model yang diperoleh ini merupakan satu model yang lebih komprehensif karena mengikutsertakan aspek-aspek yang disebut Meho sebagai revisi dari model Ellis, yaitu accessing, networking, dan information managing. Selain temuan di atas, dijumpai pula sejumlah temuan menarik yang tidak tercakup dalam pertanyaan penelitian, yaitu: 1. Pada tahap monitoring, staf pengajar FISIP Universitas Airlangga menyatakan menggunakan internet untuk memperoleh update informasi terbaru mengenai subyek yang sedang dicari. Dari hasil tabulasi silang dengan usia responden diperoleh temuan bahwa usia tidak memiliki pengaruh dalam preferensi penggunaan internet sebagai alat monitoring daripada kelompok usia lain. 2. Staf pengajar FISIP Universitas Airlangga cenderung tidak banyak menggunakan jasa pustakawan dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka. Temuan ini konsisten dengan apa yang ditemukan oleh studi-studi lain terhadap ilmuwan sosial di luar negeri. 3. Staf pengajar FISIP Universitas Airlangga terbukti tidak banyak menggunakan jasa perpustakaan yang berada di dalam lingkungan kampus. Temuan ini berbeda dengan hasil penelitian terhadap ilmuwan sosial yang ada di luar negeri. Para ilmuwan sosial

di luar negeri banyak menggunakan jasa perpustakaan untuk mengakses jurnal dan berbagai sumber informasi lainnya. 4. Staf pengajar FISIP Universitas Airlangga lebih banyak bergantung pada sumber informasi berupa buku daripada jurnal. Temuan ini berkebalikan dengan apa yang ditemukan oleh studi di luar negeri. Para ilmuwan sosial di luar negeri lebih banyak menggunakan jurnal sebagai sumber informasi mereka dibandingkan dengan buku.