BAB I. Pendahuluan. Matahari merupakan sumber energi terbesar bagi bumi. Berbagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa. Hal tersebut menyebabkan wilayah Indonesia selalu terpapar sinar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang didapatkan dari 20 kg buah naga merah utuh adalah sebanyak 7 kg.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan uji determinasi di laboratorium Sistematika tumbuhan Fakultas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak membutuhkan medium untuk merambat. Ultraviolet mempunyai rentang

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

BAB II. Tinjauan Pustaka. Radikal bebas merupakan suatu atom atau gugus atom yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. jumlah paparannya berlebihan. Kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari

BAB III. Metode Penelitian. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC50 serta nilai SPF

BAB I PENDAHULUAN. Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari

Lampiran 1 Hasil Determinasi Tanaman

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

NASKAH PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH

PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TABIR SURYA EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA SUPER MERAH (Hylocereus costaricensis (F.A.C. Weber) Britton & Rose)

[NASKAH PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH]

BAB I PENDAHULUAN. Sirup merupakan salah satu produk olahan cair yang dikonsumsi

PENENTUAN AKTIVITAS POTENSI TABIR SURYA EKSTRAK KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SECARA IN VITRO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengobatan tradisional sebagai alternatif lain pengobatan. Hal ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu radiasi UV-A ( nm), radiasi UV-B ( nm), dan radiasi UV-C

BAB I PENDAHULUAN. pelindung, maupun pembalut penyumbat (Lachman, dkk., 1994). Salah satu bahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Aktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. rusak serta terbentuk senyawa baru yang mungkin bersifat racun bagi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri keberadaannya. Dewasa ini, banyak penyebab penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. kekeringan, keriput sampai kanker kulit (Tranggono dan Latifah, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada lingkungan hidup masyarakat terutama perubahan suhu, udara, sinar UV,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PARTISI BERTINGKAT CAIR CAIR EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE

SKRIPSI. Oleh: ROSITA TIVA ALFIANI K

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dihambat (Suhartono, 2002). Berdasarkan sumber. perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan

HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman

AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA DENGAN METODE DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL)

I. PENDAHULUAN. sinar matahari berlebih, asap kendaraan bermotor, obat-obat tertentu, racun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Determinasi Tanaman. acuan Flora of Java: Spermatophytes only Volume 2 karangan Backer dan Van

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. MOTTO... iv. PERSEMBAHAN... v DEKLARASI... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif seperti diabetes melitus tipe 2, hipertensi,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riska Rosdiana, 2014 Fortifikasi Tahu Menggunakan Antioksidan Dari Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa Bluggoe)

BAB I PENDAHULUAN. tidak berpasangan menyebabkan spesies tersebut sangat reaktif (Fessenden dan

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... PRAKATA...

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. rongga mulut yang buruk sering mengakibatkan akumulasi plak sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Dan Fraksi Kulit Buah Jengkol (Archidendron jiringa (Jeck) Nielsen Dengan Metode Peredaman Radikal Bebas DPPH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah, setiap makhluk hidup atau organisme akan sampai pada

1. PENDAHULUAN. Bogem (Sonneratia caseolaris (L.) Engler) merupakan salah satu spesies

I. PENDAHULUAN. pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal bebas dapat. bebas dapat dicegah oleh antioksidan (Nova, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. resiko penyakit pada konsumen. Makanan fungsional ini mengandung senyawa atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KRIM TABIR SURYA DARI KOMBINASI EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr & Perry) DENGAN EKSTRAK BUAH CARICA (Carica pubescens) SEBAGAI SPF

I. PENDAHULUAN. Upaya untuk menginventarisasi kandungan aktif. menerus dilakukan dan menjadi perhatian khusus para peneliti.

UJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS FRAKSI SEMIPOLAR EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU MANGGA (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) DENGAN METODE DPPH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Plak merupakan deposit lunak berwarna putih keabu-abuan atau kuning yang

UJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL EKSTRAK ETANOL, FRAKSI-FRAKSI DARI KULIT BUAH DAN BIJI RAMBUTAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dari daerah beriklim tropis. Pemanfaatan buah naga merah (Hylocereus

I. PENDAHULUAN. kondisi alam Indonesia yang kaya akan sumberdaya hayati yaitu memiliki. diketahui sebagai tanaman berkhasiat obat (Bintang, 2011).

INTISARI UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH

BAB I PENDAHULUAN. cara menghindari paparan berlebihan sinar, yaitu tidak berada di luar rumah pada

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii PENDAHULUAN... 1

Buah pepaya kaya akan antioksidan β-karoten, vitamin C dan flavonoid. Selain itu buah pepaya juga mengandung karpoina, suatu alkaloid yang dapat

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

Akademi Farmasi Nasional Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN. antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit terjadi karena adanya

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. secara alamiah. Proses tua disebut sebagai siklus hidup yang normal bila

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Cucurbita moschata Duch Poir) yang diperoleh dari Salatiga, Jawa Tengah.

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutaan lainnya. Buta katarak merupakan suatu penyakit degeneratif yang umumnya terjadi

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah Daerah Pelaihari, Kalimantan Selatan Dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil)

BAB I PENDAHULUAN. Antioksidan adalah senyawa kimia baik alami maupun sintetik yang

BAB I PENDAHULUAN. maka tingkat pemahaman individu terhadap persoalan dirinya juga semakin

BAB I PENDAHULUAN. Musaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia, pisang merupakan buah

UJI AKTIVITAS ANTIOKIDAN EKSTRAK PROPOLIS TERHADAP RADIKAL BEBAS DPPH DENGAN VARIASI JENIS PELARUT

BAB I PENDAHULUAN. seperti bakteri, virus, riketsia, jamur, dan protozoa (Gibson, 1996). Badan kesehatan

AKTIVITAS PENANGKAPAN RADIKAL EKSTRAK ETANOL DAUN LEMPUYANG EMPRIT

I. PENDAHULUAN. Tanaman obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) BERDAGING BUAH PUTIH

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) banyak digunakan oleh ibu rumah. tangga dan industri makanan sebagai penyedap rasa seperti halnya garam,

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Struktur khalkon dan asam sinamat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses penuaan dapat dilihat dari perubahan beberapa organ terutama

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang memiliki satu elektron

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Matahari merupakan sumber energi terbesar bagi bumi. Berbagai manfaat dapat diperoleh dari sinar matahari. Salah satunya adalah untuk meningkatkan suplai vitamin D bagi manusia melalui paparan radiasi UVB (Ultraviolet B) (Mead, 2008). Manfaat tersebut didapatkan ketika radikal bebas yang terbentuk dari paparan radiasi UV berada pada konsentrasi normal. Kadar radikal bebas yang tidak normal atau tinggi di dalam tubuh akan menghasilkan stres oksidatif yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti kanker kulit, arthritis, penuaan, gangguan autoimun, jantung dan penyakit neurodegeneratif (Pham-Huy et al., 2008). World Health Organization (WHO) memperkirakan akan terjadi peningkatan kejadian kanker kulit non-melanoma sebesar 300.000 dan melanoma sebanyak 4.500 akibat penipisan lapisan ozon (WHO, 2015). Tabir surya atau suatu agen fotoprotektif dapat melindungi kulit dari paparan sinar UV dengan menyerap, memantulkan, serta menyebar (scatter) sinar matahari (Mishra et al., 2011). Tubuh kita membutuhkan suatu senyawa yang dapat membantu menangkal radikal bebas atau sering disebut dengan antioksidan (Pietta, 1999). Senyawa antioksidan yang umum digunakan adalah vitamin E atau α-tokoferol, BHA, dan BHT (Fessenden, 1986). Senyawa antioksidan juga dapat ditemukan dalam buah-buahan. Salah satu jenis buah atau makanan 1

2 yang dapat digunakan sebagai antioksidan dan fotoprotektif adalah buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kandungan antioksidan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) lebih tinggi dibanding daging buahnya (Nurliyana et al., 2010). Penggunaan kulit buah naga merah yang memiliki berat 22% dari berat buah ternyata belum dimanfaatkan secara optimal (Jamilah, 2011). Pemanfaatan tumbuhan telah dijelaskan dalam Al-Quran surat Asy- Syu ara ayat 7 yang berbunyi: Artinya: Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui daya antioksidan dari kulit buah naga merah. Pranata (2013) mengambil senyawa dalam kulit buah naga merah yang bersifat semipolar dalam bentuk fraksi kloroform ekstrak kloroform dengan hasil nilai IC 50 sebesar 3349,936 µg/ml, sedangkan Budilaksono et al. (2014) mengambil senyawa non polar dari ekstrak yang bersifat semipolar dalam bentuk fraksi n-heksana ekstrak kloroform yang menghasilkan nilai IC 50 sebesar 206,591 µg/ml. Kuersetin adalah salah satu kelas flavonoid (flavonol) yang bersifat semipolar yang mempunyai aktivitas antioksidan lebih tinggi dibanding vitamin C dengan perbandingan 4,7:1 (Sugrani et al., 2009). Kuersetin pada konsentrasi 10% juga diketahui memiliki nilai SPF yang sama dengan homosalat (agen tabir surya sintetik) (Choquenet et al.,

3 2008). Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengambil senyawa yang bersifat semipolar dari ekstrak yang bersifat polar dalam bentuk fraksi etilasetat ekstrak etanol sehingga senyawa flavonoid seperti kuersetin dapat diambil dan dapat diketahui daya antioksidan dan fotoprotektif untuk mencegah paparan sinar ultraviolet yang berlebihan. B. Perumusan Masalah 1. Apakah terdapat kandungan flavonoid dan fenolik dalam fraksi etilasetat ekstrak etanolik kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) yang diuji dengan uji KLT, metode khelasi AlCl 3, serta metode Folin-Ciocalteu? 2. Bagaimana daya antioksidan fraksi etilasetat ekstrak etanolik kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dilihat dari nilai IC 50 yang diuji menggunakan metode DPPH? 3. Bagaimana daya fotoprotektif fraksi etilasetat ekstrak etanolik kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dilihat dari nilai SPF yang diuji menggunakan metode spektrofotometri?

4 C. Keaslian Penelitian No 1 2 Judul Penelitian (Penulis, tahun) Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi Kloroform Kulit Buah Naga Merah Menggunakan Metode DPPH (1,1-Difenil-2- Pikrilhidrazil) (Pranata, 2013) Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi n-heksana Kulit Buah Naga Merah Menggunakan Metode DPPH (1,1-Difenil-2- Pikrilhidrazil) (Budilaksono et al., 2014) Hasil Persamaan Perbedaan Nilai IC 50 pada fraksi kloroform kulit buah naga merah adalah 3349,936 µg/ml. Nilai IC 50 pada fraksi n- heksana kulit buah naga merah (Hylocereus lemairei Britton dan Rose) adalah 206,591 µg/ml. Sampel yang digunakan adalah kulit buah naga merah, namun beda spesies (penelitian ini menggunakan Hylocereus polyrhizus) Sampel yang digunakan adalah kulit buah naga merah, namun beda spesies (penelitian ini menggunakan Hylocereus polyrhizus) 1. Sampel yang digunakan oleh Pranata adalah fraksi kloroform ekstrak kloroform (semipolar dari ekstrak semipolar), sedangkan penelitian ini menggunakan fraksi etilasetat ekstrak etanolik (semipolar dari ekstrak polar) 2. Kontrol positif yang digunakan Pranata adalah vitamin C, sedangkan kontrol positif yang digunakan pada penelitian ini adalah kuersetin. 1. Sampel yang digunakan oleh Budilaksono et al. adalah fraksi n-heksan ekstrak kloroform (non polar dari ekstrak semipolar), sedangkan penelitian ini menggunakan fraksi etilasetat ekstrak etanolik (semipolar dari ekstrak polar) 2. Kontrol positif yang digunakan Budilaksono et al. adalah vitamin C, sedangkan kontrol positif yang digunakan pada penelitian ini adalah kuersetin.

5 D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui adanya senyawa flavonoid dan fenolik dalam fraksi etilasetat ekstrak etanolik kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) yang diuji dengan uji KLT, metode khelasi AlCl 3, serta metode Folin-Ciocalteu. 2. Mengetahui daya antioksidan fraksi etilasetat ekstrak etanolik kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan nilai IC 50 yang diuji menggunakan metode DPPH. 3. Mengetahui daya fotoprotektif fraksi etilasetat ekstrak etanolik kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan nilai SPF yang diuji menggunakan metode spektrofotometri. E. Manfaat Penelitian Apabila terbukti pada fraksi etilasetat ekstrak etanolik kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) memiliki daya antioksidan dan daya fotoprotektif, maka dapat digunakan sebagai landasan ilmiah untuk pengembangan sediaan tabir surya dengan bahan alam sebagai kandungan aktifnya.