BAB I PENDAHULUAN. Ajaran Islam merupakan ajaran yang lengkap dan sempurna, sehingga. dalam masalah muamalah (hubungan antar makhluk) dibahas secara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara satu manusia dengan manusia yang lain. Didalam

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. setiap konsumen dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian (meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat,

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya di zaman sekarang kehidupan manusia. tidak terlepas dari kegiatan muamalat, baik itu anatara individu

1 Ahmad Faisol Amir, wawancara (Banjarsari, 17 Januari 2014)

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kebutuhan hidup manusia merupakan sesuatu alami (fitrah) yang

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

Konversi Akad Murabahah

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dan mengabstraksikan ciri-ciri yang sama dari objek-objek tersebut.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Praktek Pinjam Pakai Sepeda Motor

BAB I PENDAHULUAN. dan keadilan, Sehingga secara teoritis masih diandalkan sebagai badan yang

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

Pengantar SISTEM EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk masalah jual beli dan sewa menyewa. Islam selalu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari perlu berhubungan dengan manusia lain,

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan masyarakat yaitu apa yang disebut dengan muamalah. Keperluan hidup

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB I PENDAHULUAN. antar sesama manusia yang memiliki tujuan untuk menjaga hak-hak manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Abdullah Al-Mushlih, Fiqh Ekonomi Keuangan Islam, Darul Haq, Jakarta, 2004, hlm.90.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi antara pihak principal atau kontraktor dan pihak obligee atau pemilik

RINGKASAN SKRIPSI ABSTRAK

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

1. Analisis Hukum Islam Terhadap Bentuk Dan Tata Cara Akad Ija>rah Sale. menghadapi resiko-resiko yang disebabkan karena suatu musibah yang

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari adanya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan satu sama lainnya. Begitupun kegiatan manusia sehari-hari yang

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan di Indonesia telah berkembang pesat dan banyak kota-kota

BAB II LANDASAN TEORI. diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Bank percaya kepada

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan, terutama perbankan, banyak mengeluarkan produk

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI INTAN DENGAN PERANTARA DI PASAR INTAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah sebagai penuntun memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

Exchange) Surabaya perusahaan yang akan menjual saham atau Efeknya di

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1976, hlm Jakarta, 1997, hlm. 5. Utama, Jakarta, 2011, hlm. 1496

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

Fiqih Muamalah : Hal Dasar yang Harus Diketahui. Sumber Hukum Fiqih Muamalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam merupakan sekumpulan atau undang-undang yang mengatur perilaku

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Cina dan Arab. Sebagian besar penduduknya adalah pemeluk agama

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun demikian

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menerapkan prionsip syariah semakin berkembang pesat. Pelopor

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang. Ajaran Islam merupakan ajaran yang lengkap dan sempurna, sehingga dalam masalah muamalah (hubungan antar makhluk) dibahas secara komprehensif, baik secara praktek dan teoritis. Dalam konteks ini setiap orang membutuhkan interaksi dengan orang lain untuk saling menutupi kebutuhan dan tolong-menolong di antara mereka. Hal ini tidak terlepas dari kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Masing-masing memiliki keterikatan dengan yang lain, tolongmenolong, tukar menukar keperluan dalam urusan kepentingan hidup baik dengan cara jual beli, sewa menyewa, pinjam meminjam atau suatu usaha lain baik yang bersifat pribadi maupun publik.

2 Kegiatan muamalah merupakan bagian dari hukum Islam yang mengatur hubungan antar seseorang dengan orang lain, baik antar pribadi tertentu maupun berbentuk badan hukum sepeti perseroan, yayasan, dan negara. Sedangkan menurut fiqih, muamalah ialah tukar menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang ditentukan. Termasuk dalam hal muamalah adalah jual beli, sewa menyewa, upah mengupah, dan pinjam meminjam. Dalam al-qur an dan al-sunnah sendiri tidak menjelaskan secara detail mengenai pembahasan fiqih muamalah, berbeda dengan fiqih ibadah yang secara detail dan jelas diatur dalam nash, akan tetapi al-qur an dan al- Sunnah menjelaskan secara garis besarnya saja. Berkaitan dengan harta dijelaskan dalam kitab-kitab Fikih, karna kecenderungan manusia kepada harta begitu besar dan sering menimbulkan sengketa, maka dari itu dengan adanya pedoman yang detail dan panduan dari ajaran Islam itu sendiri, maka bagaimana nantinya praktek-praktek yang masih berbau jahiliyah ini akan menimbulkan ketidakstabilan manusia dalam bertransaksi. Meskipun fikih muamalah diatur dan banyak dibicarakan dalam kitabkitab fiqih klasik dan kontemporer, akan tetapi tidak semua bentuk transaksi bisnis dalam kehidupan manusia diatur seperti yang dibahas di atas, bahwa fiqih muamalah sifatnya dinamis, progresif dan sesuai perkembangan zaman, dan perubahan itu juga diikuti oleh perubahan tingkah laku manusia yang setiap hari terus berubah mengikuti perkembangan zaman. Maka dari itu dengan ini setiap penelitian utuk mencari fakta-fakta di lapangan terkait

3 problem muamalah agar penelitian bisa memberikan sumbangsih dalam menghasilkan kajian yang real dan menciptakan temuan baru mengenai problem muamalah. Pada akhir-akhir ini terjadi suatu praktek transaksi lama yang sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka mayoritas dari petani kopi. Praktek utang panenan kopi tersebut yaitu dengan menentukan stand selisih harga di awal transaksi. Contohnya sebagai berikut; A sebagai petani kopi, B sebagai pemilik uang. Suatu ketika A tidak memiliki uang dan kopi belum panen, A meminjam uang kepada B sejumlah satu juta dengan janji kepada B akan membayar menggunakan kopi basah (kopi yang belum diolah) hasil panennya seharga uang yang dipinjamkan oleh B. Dengan selisih harga yang disepakati di awal dan tentunya lebih murah dari harga grosir ketika musim panen tiba. Misalnya kesepakatan di awal perjanjian selisih harga lima ratus rupiah pada saat musim panen, sedangkan haraga grosir kopi basah pada dasarnya yaitu tiga ribu lima ratus, maka B mendapatkan harga tiga ribu rupiah. Praktek muamalah ini meliputi banyak bentuk transaksi yang Allah SWT perbolehkan hanya dengan cara-cara yang benar sesuai dengan syariat Islam. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:

4 Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al Baqoroh:275.) 1 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh diri-diri kalian,sesungguhnya Allah itu maha kasih sayang kepada kalian. (QS. an-nisa 4:29) 2. Ayat di atas memberikan rambu-rambu kepada makhluknya bagaimana bertransaksi yang benar dan diperbolehkan oleh Islam. Semisal dalam praktek ini transaksi yang dianggap mempunyai akibat hukum yang sangat vital bagi kedua belah pihak yang terlibat dalam praktek ini (System utang piutang panenan kopi). Dalam skema tentang praktek ini 1 Al Quran terjemah, QS. al-baqarah (2):275, Departemen Agama RI tahun 2002, Jakarta 2 Al Quran terjemah, QS. an-nisa (4):29Departemen Agama RI tahun 2002, Jakarta

5 yaitu seperti contoh. Ahmad sebagai petani kopi. Saiful sebagai pemilik uang. Suatu ketika Ahmad pinjam uang kepada Saiful. Namun dalam perjanjian itu Ahmad akan bayar dengan kopi yang masih basah (kopi yang belum diolah), hasil panennya seharga uang yang dipinjamkan oleh Saiful kepada Ahmad sesuai kesepakatan awal perjanjian. Bahwa akan bayar kopi dengan jangka waktu yang menggantungkan pembayaran tersebut jika kopi sudah panen. Namun jangka waktu yang disepakti tersebut terjadi spekulasi dan fluktuasi harga jika keduanya berpacu pada kopi yang dianggap sama selisih harga dengan nominal utang mereka untuk bisa bayar utang. Peneliti melihat fenomena tersebut semakin hari semakin tumbuh di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu peneliti berinisiatif untuk mengkaji masalah praktek-praktek di atas dilihat dari berbagai aspek yaitu, diantaranya dilihat dari aspek filosofis yang berpijak pada bagaimana praktek di atas terjadi dan apa yang melatar belakangi hal tersebut terjadi, yang selanjutnya peneliti mencoba melihat dari aspek sosiologis mendapat data, yaitu keadaan masyarakat setempat dalam melakukan praktek muamalah. Dalam aspek ini peneliti melakukan pendekatan secara social dalam, problem ini untuk dijadiakan pijakan terhadap data. Selanjutnya peneliti memakai pendekatan secara teoritis, dalam hal ini bagaimana praktek di atas ditinjau dari teori muamalah dan tentang perjanjian untuk memfokuskan problem di atas dengan judul Pendapat Tokoh agama tentang utang panenan kopi (Studi Kasus Di desa Sido mulyo kecamatan Silo kabupaten Jember).

6 B. Rumusan Masalah Permasalahan merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa saja yang ingin kita carikan jawabannya. 3 Beradasarkan pemaparan data yang telah diuraikan oleh peneliti, maka peneliti memfokuskan rumusan masalah kepada dua permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana praktek utang panenan kopi di desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember? 2. Bagaimana pendapat tokoh agama terhadap praktek utang panenan kopi di desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember? C. Tujuan Penelitian Sebagaimana sudah di uraikan di rumusan masalah bahwa penelitian ini yaitu untuk mengetahui sebagaimana dibawah ini: 1. Mengetahui praktek utang panenan kopi di desa Sidomulyo kecamatan Silo kabupaten Jember. 2. Mengetahui pendapat tokoh agama terhadap praktek utang panenan kopi di desa Sidomulyo kecamatan Silo kabupaten Jember. D. Manfaat Penelitian Dari rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memberikan sumbangsih hasil analisis yang aktual, sehingga tujuan tersebut bermanfaat bagi peneliti, lembaga dan masyarakat yang membaca hasil penelitian ini: 3 Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer (Cet. 7, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1993), h. 312.

7 1. Secara Teoritis a. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menyumbangkan pemikiran di bidang ilmu hukum khususnya dalam disiplin ilmu hukum bisnis syariah. b. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi landasan bagi para peneliti dalam melaksanakan penelitian di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan/diterapkan oleh masyarakat pelaku bisnis dalam bermuamalah, baik peneliti maupun pembaca. E. Definisi Operasional Utang panenan kopi adalah suatu transaksi utang piutang antara seorang petani kopi dan pemilik uang, di mana petani peminjam uang (berutang) kepada pemilik uang (bukan modal;dalam kontek ini bukan dalam pembiayaan usaha) dengan berjangka waktu dan dibayar dengan kopi basah (kopi mentah) dengan selisih harga ditentukan pada awal transaksi. Transaksi ini banyak dilakukan oleh masyarakat desa sidomulyo kecamatan Silo kabupaten jember. Tokoh agama adalah seseorang yeng memiliki peranan penting bagi masyarakat khususnya masyarakat desa sidomulyo kecmatan Silo kabupaten jember.

8 F. Sistematika Penulisan Agar pembahasan dalam penelitian ini terstruktur dengan baik dan pembaca dapat memahami dengan mudah, maka dalam penelitian ini mengacu pada sistematika yang telah ada dalam buku Panduan Penelitian Laporan Fakultas Syariah Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang. Ada pun sistematika pembahasan dalam laporan penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan, bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu, metode penelitian, dan sistematika penelitian. Pada bagian ini dimaksudkan sebagai tahap pengenalan dan deskripsi permasalahan serta langkah awal yang memuat kerangka dasar teoritis yang akan dikembangkan dalam bab-bab berikutnya. Bab II:Tinjauan Pustaka, Bab ini berisi sub bab penelitian terdahulu dan landasan teori yang dipergunakan untuk menjawab latar belakang masalah yang diteliti. Penelitian terdahulu berisi informasi tentang penelitian yang telah dilakukan peneliti-peneliti sebelumnya. Dengan adanya penelitian terdahulu ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menghindari terjadinya duplikasi dan mendapat keotentikan dari penelitian yang dilakukan. Sedangkan kerangka teori/landasan teori berisi tentang teori dan/ konsepkonsep yuridis sebagai landasan teoritis untuk pengkajian dan analisis masalah. Landasan teori atau konsep-konsep tersebut nantinya dipergunakan dalam menganalisa setiap permasalah yang dibahas dalam penelitian tersebut.

9 Bab III: Metode Penelitian pada bab ini terdiri dari jenis penelitian, pendekatan penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan pengolahan data. Jenis penelitian berisi penjelasan tentang jenis atau macam penelitian yang dipergunakan dalam penelitian. Pendekatan penelitian berisi tentang jenis pendekatan yang dipilih untuk menjelaskan urgensi dalam menguji dan menganalisis data penelitian. Lokasi penelitian berisi uraian tentang lokasi yang pada umumnya berupa alamat dan letak geografis tempat penelitian. Jenis dan sumber data dalam penelitian berisi tentang jenis data primer dan sekunder, data primer adalah data utama diperoleh dari wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang diperoleh dari buku-buku atau dokument tertulis.metode pengumpulan data menjelaskan tentang tata uturan kerja, alat dan cara pengumpulan data. Metode pengumpulan data empirik dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu wawancara dan dokumentasi. Metode pengolahan data menjelaskan prosedur pengolahan dan analisis data. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berarti data yang diuraikan dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih dan efektif. Pengolahan data dilakukan melaui tahap pemeriksaan data (editing), klasifikasi (classifying), verifikasi (verifying), analisis (analying), dan pembuatan kesimpulan (concluding). Jadi pada bab ini merupakan titik awal dengan tujuan untuk mendapatkan suatu jawaban dari hasil penelitian.

10 Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini merupakan inti dari penelitian karena pada bab ini akan menganalisis data-data baik melalui data primer maupun data sekunder untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan. Penelitian judul ditulis dengan Hasil Penelitian dan Pembahasan dan judul sub bab-nya disesuaikan dengan tema-tema yang dibahas dalam penelitian. Bab V: Penutup, bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan dalam bab ini bukan merupakan ringkasan dari penelitian yang dilakukan, melainkan jawaban singkat atau akhiran atas rumusan masalah yang telah ditetapkan. Saran adalah usulan atau anjuran kepada pihak-pihak terkait atau memiliki kewenangan lebih terhadap tema yang diteliti demi kebaikan masyarakat atau penelitian di masa-masa mendatang.