Arsip Nasional Republik Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Arsip Nasional Republik Indonesia

NOMOR 73 /PMK.05/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-31/PB/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Arsip Nasional Republik Indonesia

228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.05/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI PERATURAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 02/PER/SM/IV/2010

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 268/PMK.05/2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDOENSIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.05/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 163/PMK.05/2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

2 1. Dana Operasional Menteri/Pimpinan Lembaga yang selanjutnya disebut dengan Dana Operasional adalah dana yang disediakan bagi Menteri/Pimpinan Lemb

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 219/PMK.05/2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.05/2013 TENTANG

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR31/PMK.06/2006 TENTANG DANA OPERASIONAL TAKTIS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA MENTERI KEUANGAN,

BERITA NEGARA. No.444, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Kuangan Negara. Ketenagakerjaan. Ketransmigrasian. Pengelolaan. Pedoman.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 256/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENYIMPANAN DAN PENCAIRAN DANA CADANGAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 115/PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115 /PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK

BAB III PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA

SALINAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 82/PMK.05/2007 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

PENATAUSAHAAN PNBP PADA SATUAN KERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.77/MENHUT-II/2014 TENTANG

Arsip Nasional Republik Indonesia

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Arsip Nasional Republik Indonesia

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii

Arsip Nasional Republik Indonesia

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.06/2006 TENTANG DANA OPERASIONAL MENTERI/PEJABAT SETINGKAT MENTERI MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 91 /PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Tim Penyusun, Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 87 1P13/2011

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN KELAS 1A

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga; Menging

KEMENAG. Pajak. PNBP. Nikah. Rujuk. Di Luar KUA. Pengelolaan. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG REKENING MILIK KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/SATUAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2008 TENTANG

Arsip Nasional Republik Indonesia

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 252/PMK.05/2014 TENTANG REKENING MILIK KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/SATUAN KERJA.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2009 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLJK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.05/2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG

DEPARTEMAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-34/PB/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.24/Menhut-II/2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 13 TAHUN 2011 TENTANG

Pembukuan Bendahara Pengeluaran

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK. 05/2006 TENTANG TATACARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PENGELOLAAN DANA DUKUNGAN INFRASTRUKTUR

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.

Arsip Nasional Republik Indonesia

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Dana Jaminan Penugasan Pembiayaan Infrastruktur Dae

GAMBARAN UMUM PEMBUKUAN

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

1 of 8 18/12/ :01

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 101/PMK.05/2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENGELOLAAN REKENING MILIK KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/KANTOR/SATUAN KERJA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105/PMK.05/2013 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN PENANGGULANGAN BENCANA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI

Arsip Nasional Republik Indonesia PROSEDUR TETAP NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN A. Umum Dalam rangka mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) guna menunjang pembangunan nasional PNBP Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai salah satu sumber penerimaan negara perlu dikelola dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat di bidang kearsipan. Sehubungan dengan hal tersebut untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2005 tentang Jenis dan tarif PNBP yang berlaku pada ANRI, serta Keputusan Menteri Keuangan Nomor 928/KMK/02/2006 tanggal 27 Nopember 2006 tentang Persetujuan Penggunaan Sebagian dana PNBP yang berasal dari PNBP ANRI perlu dikelola secara baik dan benar sesuai kaidah-kaidah hukum dalam keuangan negara, dan Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-66/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembiayaan Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan memperhatikan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yang ditetapkan sebagai kaidah-kaidah hukum dalam keuangan negara, ANRI dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan perlu merencanakan, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan program/kegiatan yang anggarannya bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya di bidang kearsipan sesuai dengan visi dan misinya. B. Maksud dan Tujuan Penyusunan prosedur tetap tentang Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pengelolaan PNBP secara tertib, efisien, efektif dan akuntabel sesuai peraturan perundang-undangan. Adapun tujuan Prosedur tetap tentang Pengelolaan penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ini adalah sebagai pedoman bagi unit pengelola PNBP di lingkungan ANRI dalam melaksanakan

- 2 - kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Adanya prosedur tetap juga akan menjamin pelaksanaan pekerjaan yang telah direncanakan dan dapat berjalan sesuai dengan prosedur dan mencapai sasaran secara wajar terukur dan efisien. C. Ruang Lingkup Prosedur Tetap tentang Pengelolaan PNBP ini berlaku dan digunakan di seluruh unit kerja di lingkungan ANRI dalam pengelolaan penerimaan negara bukan pajak. Prosedur Tetap tentang Pengelolaan PNBP ini meliputi Penerimaan dan Penyetoran PNBP.dan Pelaporan Realisasi PNBP. D. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3694) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3760); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pengunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang bersumber dari Kegiatan tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3871); 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Tata Cara Penyampaian Rencana dan Laporan Realisasi PNBP (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4353);

- 3-8. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2005 tentang Jenis Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Arsip Nasional Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4553); 9. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah enam kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; 10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007; 11. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tantang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212), sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4418); 12. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 928/KMK.02/2006 tanggal 27 Nopember 2006 tentang Persetujuan Penggunaan Sebagian Dana Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Arsip Nasional Republik Indonesia; 13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operational Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintah; 14. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas; 15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tentang Tata Cara Penatausahaan Dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja; 16. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 17. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2010;

- 4-18. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Prosedur Tetap di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia. E. Pengertian Dalam Prosedur Tetap ini yang dimaksud dengan : 1. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan. 2. Laporan Realisasi PNBP adalah daftar yang memuat PNBP yang telah dicapai/diperoleh dalam periode tertentu. 3. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran dan disahkan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. 4. Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) adalah pedoman pelaksanaan lebih lanjut dari DIPA yang ditandatangani oleh Kepala ANRI atau pejabat setingkat yang ditunjuk. 5. Pengguna Anggaran (PA) adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. 6. Kuasa Pengguna Anggaran (Kuasa PA) adalah pejabat yang memperoleh kewenangan dan tanggung jawab dari PA untuk menggunakan anggaran yang dikuasakan kepadanya. 7. Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/Kuasa PA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban belanja Negara. 8. Pejabat Penandatangan SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/Kuasa PA untuk melakukan pengujian atas Surat Permintaan Pembayaran dan menerbitkan Surat Perintah Membayar; 9. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) adalah instansi vertikal Direktorat Perbendaharaan yang memperoleh kewenangan selaku Kuasa Bendahara Umum Negara. 10. Bendahara Penerimaan adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor/satuan kerja Kementerian Negara/ Lembaga. 11. Atasan Langsung Bendahara Penerimaan adalah pejabat/pegawai yang diangkat dan ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran sebagai atasan langsung Bendahara Penerimaan.

- 5-12. Rekening Kas Negara adalah rekening tempat menyimpan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara atau pejabat yang ditunjuk untuk memegang seluruh penerimaan negara pada Bank Sentral. 13. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) adalah suatu dokumen yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang berisi permintaan kepada Pejabat Penandatangan SPM untuk menerbitkan surat perintah membayar sejumlah uang atas beban bagian anggaran yang dikuasainya untuk pihak yang ditunjuk dan sesuai syarat-syarat yang ditentukan dalam dokumen perikatan yang menjadi dasar penerbitan SPP berkenaan. 14. Surat Perintah Membayar (SPM) adalah surat perintah yang diterbitkan oleh Pejabat Penandatangan SPM untuk dan atas nama PA kepada BUN atau kuasanya berdasarkan SPP untuk melakukan pembayaran sejumlah uang kepada pihak dan atas beban anggaran yang ditunjuk dalam SPP berkenaan. 15. Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP) adalah surat perintah membayar yang diterbitkan oleh PA/Kuasa PA yang dananya dipergunakan sebagai uang persediaan untuk membiayai kegiatan operasional kantor sehari-hari. 16. Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan (SPM-GUP) adalah surat perintah membayar yang diterbitkan PA/Kuasa PA dengan membebani DIPA, yang dananya dipergunakan untuk menggantikan uang persediaan yang telah dipakai. 17. Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) adalah surat perintah membayar yang dikeluarkan oleh PA/Kuasa PA kepada: a. Pihak ketiga atas dasar perikatan atau surat keputusan. b. Bendahara Pengeluaran untuk belanja pegawai/perjalanan. 18. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku kuasa Bendahara Umum Negara kepada bank operasional/kantor pos dan giro berdasarkan SPM untuk memindahbukukan sejumlah uang dari Kas Negara ke rekening pihak yang ditunjuk dalam SPM berkenaan. 19. Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) adalah surat bukti setor oleh bendahara penerima ke kas negara dari penerimaan selain pajak. 20. Surat Pengembalian Belanja (SSPB) adalah surat tanda bukti setor oleh bendahara penerima atas pengembalian belanja yang oleh bendahara pengeluaran yang karena alasan tertentu harus dikembalikan ke kas negara. 21. Surat Bukti Setor (SBS) adalah tanda bukti penerimaan yang diberikan oleh Bendahara penerima kepada penyetor.

- 6 - BAB II PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) merupakan penerimaan negara yang bersumber dari penerimaan selain pajak yang dihasilkan dari aktifitas yang menggunakan fasilitas, dana/ anggaran serta sarana dan prasarana pemerintah dalam bentuk apapun (baik uang maupun barang dan sebesar apapun) akan menjadi penerimaan negara. Penerimaan yang dihasilkan dari aktifitas sebagaimana disebutkan di atas dalam waktu secepatnya harus segera disetor ke kas negara untuk dicatat sebagai penerimaan negara. Adapun Prosedur Penerimaan dan Penyetoran PNBP dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Atasan Langsung Bendahara Penerima menerima dokumen kontrak/perjanjian dari Unit pengelola PNBP (Pusat Jasa, Pusdiklat, Pusat Layanan Arsip), SK Penetapan TP/TGR; 2. Bendahara Penerimaan menerima setoran tunai/transfer dari unit pengelola PNBP; 3. Bendahara penerimaan membuat kwitansi sebagai bukti penerimaan setoran dari unit pengelola PNBP; 4. Bendahara penerimaan membuat bukti setor dengan menggunakan formulir SSBP sesuai dengan mata anggaran pendapatan (MAP); 5. Bendahara penerimaan menyetor ke Kas Negara melalui Bank/Kantor Pos dan Giro; 6. SSBP yang telah disetor dan mendapat pengesahan cap Bank/Kantor Pos dan Giro di input ke dalam buku transaksi harian penerimaan/pengeluaran dan dicopy 3 rangkap untuk dilegalisir olek KPPN; 7. Bendahara Penerimaan membuat laporan pertanggungjawaban atas Penerimaan PNBP kepada atasan Langsung bendahara penerimaan untuk mendapat otorisasi; 8. Mengadministrasikan berkas PNBP dan menyimpan ke dalam file berkas dokumen PNBP. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan tersebut adalah 1 (satu) hari untuk penyetoran tunai, 1 minggu untuk setoran yang bersifat kontraktual. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2004 tentang Tata Cara Penyampaian Rencana dan Realisasi PNBP, ANRI wajib menyampaikan laporan mengenai seluruh penerimaan dan penggunaan dana PNBP secara tertulis dan berkala baik bulanan maupun triwulan kepada Direktur Jenderal Anggaran Cq. Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak Kementerian Keuangan.

- 7 - Adapun Prosedur Pelaporan Realisasi Penggunaan PNBP dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Sestama selaku Kuasa Pengguna Anggaran menerima surat permintaan pelaporan realisasi penerimaan dan pengunaan PNBP dari Kementerian Keuangan dan mendisposisi ke Karo Umum; 2. Karo Umum menerima disposisi dan meneruskan ke Kabag Keuangan selaku atasan langsung Bendahara Penerima; 3. Kabag Keuangan menerima disposisi dan meneruskan ke KasubagVerifikasi selaku atasan Bendahara Penerima untuk ditindaklanjuti; 4. Bendahara Penerimaan menyiapkan bahan laporan realisasi penerimaan dan pengunaan PNBP dan menyampaikan ke Kabag Keuangan untuk dikoreksi; 5. Kabag Keuangan menerima hasil laporan realisasi penerimaan dan penggunaan PNBP dan membuat nota dinas ke Biro Umum untuk mendapat otorisasi dari Sestama;. 6. Biro Umum membuat nota dinas dan menyampaikan laporan realisasi penerimaan dan penggunaan PNBP untuk ditandatangani Sestama; 7. Sestama menandatangani Laporan Realisasi Penerimaan dan Penggunaan PNBP dan menyampaikan ke Direktur PNBP, BPK/BPKP. 8. Bendahara Penerimaan mengadministrasikan Laporan Realisasi Penerimaan dan Pengunaan PNBP ke dalam file sebagai arsip. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan laporan bulanan 5 hari kerja, untuk laporan triwulan 5 hari kerja dan Semester/tahunan 22 hari kerja.

- 8 - BAB III PENUTUP Semoga dengan tersusunnya Prosedur Tetap tentang Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ini dapat menjadi acuan bagi unit-unit kerja pengelola dana PNBP di lingkungan ANRI dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja secara efektif dan efisien serta dapat mencapai sasaran. Prosedur Tetap tentang Pengelolaan PNBP ini masih jauh dari yang diharapkan, untuk itu kritik saran dan masukan sangat kami harapkan demi kesempurnaan Prosedur Tetap ini. Prosedur Tetap tentang Pengelolaan PNBP ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Juni 2010 KEPALA BIRO UMUM, SYAIFUDDIN

Arsip Nasional Republik Indonesia LAMPIRAN PROSEDUR TETAP NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DAFTAR LAMPIRAN PROSEDUR TETAP TENTANG PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 DIAGRAM ALIR PENERIMAAN DAN PENYETORAN PNBP DIAGRAM ALIR PELAPORAN REALISASI PNBP

- 2 - Lampiran 1 Prosedur Tetap Nomor : 54 Tahun 2010 Tanggal : Juni 2010 DIAGRAM ALIR PENERIMAAN DAN PENYETORAN PNBP No Tahap Kegiatan 1 Menerima dokumen kontrak/ perjanjian dari unit pengelola PNBP, SK Penetapan TP/TGR dan mendisposisikan ke bendahara penerima. Bendahara Penerimaan PNBP Atasan Lansung Bend. PNBP Unit Penyelesaian Unit Pengelola PNBP Bank/Pos dan Giro KPPN 2 a. Menerima disposisi b. Membuat kwitansi bukti penerimaan setoran dari unit pengelola PNBP c. Membuat bukti setor dengan menggunakan formulir SSBP sesuai dengan mata anggaran pendapatan (MAP) d. Menyetor ke Kas Negara, melalui Bank/Pos 3 Menginput bukti SSBP yang telah disetor kedalam buku transaksi harian penerimaan/ pengeluaran dan dicopy 3 rangkap untuk dilegalisir oleh KPPN 4 Membuat Laporan Pertanggung jawaban (LPJ) dan mengadministrasikan bukti penerimaan. Norma waktu : - setoran tunai: 1 hari - setoran bersifat kontraktual: 1 minggu

- 3 - Lampiran 2 Prosedur Tetap Nomor : 54 Tahun 2010 Tanggal : Juni 2010 DIAGRAM ALIR PELAPORAN REALISASI PNBP No Tahap Kegiatan 1 Menerima surat permintaan pelaporan realisasi penerimaan dan penggunaan PNBP dari Kementerian Keuangan dan mendisposisikan ke Biro Umum 2 Menerima disposisi dan meneruskan ke Kabag Keuangan untuk ditindaklanjuti 3 Menerima disposisi dan meneruskan ke Kasubag Verifikasi untuk ditindaklanjuti 4 Menyiapkan dan menyampaikan bahan laporan realisasi penerimaan dan penggunaan PNBP 5 Menerima dan memeriksa bahan laporan realisasi penerimaan dan penggunaan PNBP untuk meminta otorisasi Sekretaris Utama 6 Menerima dan melanjutkan penyampaian bahan laporan realisasi penerimaan dan penggunaan PNBP untuk dimintakan otorisasi Sekretaris Utama 7 Melakukan otorisasi dan menyampaikan Laporan Realisasi Penerimaan dan Penggunaan PNBP kepada Kementerian Keuangan Kasubag Verifikasi Unit Penyelesaian Kepala Bagian Keuangan Kepala Biro Umum Sekretaris Utama selaku KPA Norma waktu : - laporan bulanan: 5 hari kerja - laporan triwulan: 5 hari kerja - laporan semester/tahunan: 22 hari kerja KEPALA BIRO UMUM, SYAIFUDDIN