KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DAN HUKUMAN MATI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 19/PUU-VIII/2010 Tentang UU Kesehatan Tafsiran zat adiktif

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 17/PUU-XIII/2015 Upaya Hukum Peninjauan Kembali (PK) terhadap Putusan Hukuman Mati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah Negara yang berdiri berlandaskan Pancasila

Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945)

BAHAN TAYANG MODUL 5

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

Kedudukan Pembukaan UUD Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA DAN DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Penjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan negara. Komarudin, MA

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

PAPER PANCASILA. Hak Asasi Manusia Menurut Pancasila Dan UUD. Dosen : Drs. Tahajudin S. OLEH : : Eko Hernanto NIM :

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyengsarakan dan menghancurkan suatu negara. Dampak korupsi bagi negara-negara dengan kasus korupsi berbeda-beda bentuk,

KATA PENGANTAR. Penulis. iii

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. telah ditegaskan dengan jelas bahwa Negara Indonesia berdasarkan atas hukum,

PEMBINAAN BAGI TERPIDANA MATI. SUWARSO Universitas Muhammadiyah Purwokerto

KEADILAN SOSIAL BAGI SEBAGIAN RAKYAT INDONESIA

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai dasar negara dan hubungannya dalam Pasal UUD 45. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom.

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menjaga peraturan-peraturan hukum itu dapat berlangsung lurus

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Ringkasan Putusan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum yang memiliki konstitusi tertinggi dalam

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Perkara Nomor 3/PUU-V/2007

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara hukum, Pasal 28 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara

MENGATASI KONFLIK DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang)

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 38/PUU-XI/2013 Tentang Penyelenggaraan Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. dan martabat manusia, terutama masalah Hak Asasi Manusia. Hak Asasi

HUKUMAN MATI NARAPIDANA NARKOBA DAN HAK ASASI MANUSIA Oleh : Nita Ariyulinda *

Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Indonesia. Selly Rahmawati, M.Pd.

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK TERHADAP TERSANGKA DI TINGKAT PENYIDIKAN OLEH KEPOLISIAN

Tugas Akhir. STMIK AMIKOM Yogyakarta Taufik Rizky Afrizal. Kelompok I. S1 Sistem Informasi. Drs. Muhammad Idris P, MM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 112/PUU-XIII/2015 Hukuman Mati Untuk Pelaku Tindak Pidana Korupsi

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 31/PUU-XV/2017 Pidana bagi Pemakai/Pengguna Narkotika

I. PENDAHULUAN. hidup sebagai makhluk sosial, melakukan relasi dengan manusia lain karena

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 38/PUU-XI/2013 Tentang Penyelenggaraan Rumah Sakit

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 54/PUU-X/2012 Tentang Parliamentary Threshold dan Electoral Threshold

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

kehidupan bangsa sesuai dengan tujuan nasional seperti tercantum pada alinea IV

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wujud penegakan hak asasi manusia yang melekat pada diri. agar mendapatkan hukuman yang setimpal.

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Pendidikan Pancasila PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun yang benar-benar menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia serta

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945

BAB V PENUTUP. pembahasan, maka telah didapat pokok-pokok kesimpulan dalam penulisan

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

NAMA : WAHYU IFAN AGASTYO NIM : KELOMPOK : I (NUSA) DOSEN : Drs.Muhammad Idris STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penegakan hukum dan ketertiban merupakan syarat mutlak dalam

PENGAMALAN SILA KE LIMA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Moral Akhir Hidup Manusia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, tidak

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

Dalam Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009, sanksi bagi pelaku kejahatan narkoba adalah sebagai berikut :

PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA

HAK ASASI MANUSIA. by Asnedi KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANWIL SUMATERA SELATAN

PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

PANCASILA DAN HAM. Makalah Disusun untuk: Memenuhi tugas akhir Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PEMBUNUHAN DENGAN RENCANA DAN PASAL 340 KUHP

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945, sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. boleh ditinggalkan oleh warga negara, penyelenggara negara, lembaga

Oleh: Abdul Hakim G Nusantara SH, LLM. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Modul ke: 06Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

PUTUSAN PERKARA NOMOR 004/PUU-III/2005 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tindak pidana merupakan pengertian dasar dalam hukum pidana ( yuridis normatif ). Kejahatan

UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H

UNDANG - UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA Pembukaan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Ruang Lingkup Hukum Pidana. hukum yang berlaku disuatu negara yang mengadakan dasar-dasar dan aturanaturan

Transkripsi:

KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DAN HUKUMAN MATI Nama : Shinta Nur Atikah NIM : 11.11.4761 Kelompok : C Jurusan : S1-TI Nama Dosen : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012

ABSTRAK Pancasila merupakan dasar Negara. Didalam pancasila terkandung berbagai nilai yang digunakan sebagai dasar hukum di Negara Indonesia ini. Diantaranya adalah sila kedua yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Namun pada kenyataannya sila tersebut menyimpang dengan adanya hukuman mati. Oleh karena itu munculah berbagai macam kontroversi mengenai hukuman mati tersebut. Banyak yang menilai hukuman mati merupakan pelanggaran HAM, namun adapula yang menilai hukuman mati harus diberlakukan untuk membuat jera para pelaku kejahatan. Hukuman mati adalah tindak pidana yang dijatuhkan sebagai bentuk hukuman terberat atas seseorang akibat perbuatan yang dilakukannya. Manusia mempunyai hak yang melekat sejak lahir, yaitu hak untuk hidup seperti yang tertera dalam pasal 28I ayat (1) UUD 1945. Hidup merupakan anugrah dari Tuhan YME, tidak ada satupun manusia yang dapat mencabutnya. Di Negara-negara lain hukuman mati telah banyak dihapuskan, namun di Indonesia sendiri hukuman mati secara tegas msih diberlakukan. KATA KUNCI : Pancasila, Hukuman Mati

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kasus hukuman mati yang masih secara tegas diberlakukan di Indonesia dan menuai kontroversi karena hukuman mati dinilai menyimpang dari pancasila sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Hukuman mati juga dianggap melanggar Hak Asasi Manusia yaitu hak hidup. Sebagian juga beranggapan bahwa hukuman mati harus diberlakukan karena hukuman mati merupakan cara yang paling ampuh untuk membuat jera para pelaku kejahatan. Namun, kasus bom Bali yang didalangi Amrozi cs telah lama terjadi, para pelaku pengeboman pun sudah dijatuhi hukuman mati, tetapi kasus pengeboman masih marak terjadi di Indonesia. Maka dari itu latar belakang dari masalah ini adalah kontroversi masalah hukuman mati di Indonesia. B. RUMUSAN MASALAH Apakah penyebab terjadinya kontroversi hukuman mati di Indonesia? Apa kaitannya Pancasila dengan hukuman mati? Mengapa hukuman mati dinilai melenggar HAM? Mengapa hukuman mati harus dihapuskan?

BAB 2 PENDEKATAN SECARA YURIDIS Secara yuridis pancasila adalah dasar Negara dalam menyusun hukum di Indonesia. Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat yang memaksa, dalam artian warga Negara harus tunduk terhadap hukum yang berlaku di Indonesia, jika tidak maka akan ada sanksi hukumnya. Pancasila terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alenia keempat : Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia Penjelasan dari alenia keempat ialah Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Maka dari itu Undang-Undang Dasar harus mengandung isi yang mewajibkan Pemerintah dan lain-lain penyelenggara Negara, untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.

BAB 3 PEMBAHASAN Setiap manusia mempunyai hak yang melekat sejak lahir. Hak pertama yang mutlak adalah hak hidup. Pasal 28I ayat (1) UUD 1945 menyatakan: hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan umum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. Hidup adalah sebuah anugerah dari Tuhan YME dan tidak ada satupun manusia yang dapat mencabutnya. Namun pernyataan itu seakan sirna dengan adanya hukuman mati bagi narapidana pada kasus narkoba seperti yang tercantum dalam UU nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika pasal 113, yaitu : Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga). Banyak kontroversi tentang hal ini, banyak yang menilai bahwa hukuman mati menyimpang dari Pancasila sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan melanggar Hak Asasi Manusia, namun sebagian juga menilai hukuman mati adalah cara yang paling ampuh untuk membuat jera para pelaku kejahatan. Dibeberapa Negara lain hukuman mati sudah dihapuskan, namun di Indonesia sendiri hukuman mati masih secara tegas diberlakukan.

Hukuman mati belum tentu dapat membuat para pelaku kejahatan jera, hal itu juga dapat menutup rapat kejahatan yang belum terselesaikan, seperti hukuman mati yang diberlakukan pada kasus teroris. Para pelaku pengeboman telah dihukum mati sebelum seluruh kasus terorisme terungkap. Setelah kasus bom Bali satu, di Indonesia masih marak dengan kasus-kasus pengebomban yang lainnya. Hal ini dapat dijadikan bukti bahwa tidak ada kata jera untuk para pelaku terorisme di Indonesia. Menurut T.Mulya Lubis dan Alexander Ray ( 2009 : 65 ) yang harus diberantas adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan narapidana melakukan tindak pidana, bukan narapidana yang bersangkutan. Kutipan diatas dapat dijadikan inspirasi untuk menghapus hukuman mati di Indonesia. Hukuman mati seperti bukan sebuah hukuman, namun hukuman mati lebih terlihat sebagai reaksi balas dendam. Pancasila sila pertama yaitu Ketuhanan yang Maha Esa juga bertentangan dengan hukuman mati, dalam sila pertama kita diharuskan meyakini keberadaan Tuhan YME namun apa yang dilakukan jelas bertentangan dengan sila tersebut. Mencabut nyawa adalah hak Tuhan, dengan adanya hukuman mati seakan akan manusialah yang berkuasa atas kematian manusia tersebut. Perkap No 12 th 2010 menyatakan : bahwa dalam menjalankan tugas sebagai pelaksana pidana mati, diperlukan suatu peraturan yang memuat tata cara bertindak yang terarah dan terorganisir agar pelaksanaan pidana mati dilakukan secara profesional dengan tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia; Dalam Perkap tersebut terdapat kalimat tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia, namun kenyataannya hukuman mati dengan jelas melanggar HAM hak untuk hidup. Hukuman mati ada baiknya diganti dengan hukuman seumur hidup untuk melindungi HAM, bukan dalam artian untuk meringankan hukuman, namun juga untuk menghukum seadil-adilnya jika terjadi kesalahan dalam mendakwa narapidanya yang sebenarnya tidak bersalah.

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Hukuman mati masih menimbulkan pro dan kontra. 2. Hukum di Indonesia harus dibenahi lagi agar tidak menimbulkan kontroversi dikalangan masyarakat. 3. Pemerintah harus memahami arti sesungguhnya dari Pancasila sebagai landasan hukum di Indonesia. 4. Pengertian hak untuk hidup harus dipraktekkan sebenar-benarnya.

DAFTAR PUSTAKA Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana Lubis, T.Mulya. 2005. Jalan Panjang Hak Asasi Manusia PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta Lubis, T.Mulya & Ray, Alexander. 2009. Kontroversi hukuman mati PT. Kompas Media Nusantara : Jakarta. Marpaung, Leden, S.H..2005. Tindak Pidana Terhadap Nyawa dan Tubuh Sinar Grafika : Jakarta. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Undang-undang Dasar 1945