BAB I PENDAHULUAN. juni 1983, keberadaan bank-bank komersial hanya sebagai penyalur kredit dari Bank

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan terjadi pada tahun 1988 dengan dikeluarkannya Paket 27

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Earning Growth/Pertumbuhan Laba

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang gencar dalam. melakukan pembangunan disemua sektor, salah satunya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. return yang optimal melalui dividen dan capital gain. Investor yang

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. jangka pendeknya saja, tetapi juga harus memiliki ketersediaan modal yang cukup

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. disebut go public. Menurut Darmaji dan Fakhrudin (2012:1) menyatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi perekonomian yang semakin terbuka. Sejalan dengan itu, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Financial Intermediary, menjadi semakin dibutuhkan dalam perekonomian,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan ekonomik negara adalah alokasi sumber daya ekonomik

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan suatu sarana

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang seperti obligasi saham, dan lainnya (Wikipedia). penjualan saham meningkat secara signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. pasar keuangan indeks harga saham gabungan di perbankan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertimbangan investor dalam menentukan pilihannya terhadap saham yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini mungkin disebabkan karena tingginya kesadaran penduduk di

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memiliki tingkat return dan risiko yang tinggi. Saham merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini berkembang pesat, terlebih dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. melalui utang maupun penjualan saham di lantai bursa (Riyanto, 2002). pembiayaan pembangunan nasional (Riyanto, 2002).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. modal perusahaan real estate dan property di Indonesia saat ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memberikan return yang paling optimal. Tujuan utama investor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh

prasarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian negara indonesia. Sektor perekonomian yang ada di indonesia ada sektor indrustri

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian dewasa ini, menuntut. kelangsungan hidup perusahaannya. Untuk dapat menilai kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tambahan modal tersebut adalah dengan menginvestasikan kepemilikan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. adanya sumber-sumber yang dapat menghasilkan keuntungan. Untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa mendatang. Para investor dapat membeli saham, obligasi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan di Indonesia telah mengalami pasang surut. Era sebelum juni 1983, keberadaan bank-bank komersial hanya sebagai penyalur kredit dari Bank Indonesia ditambah lagi masih besarnya campur tangan Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam berbagai hal. Sejak tahun 1983, bisnis perbankan berkembang dengan adanya berbagai macam deregulasi pemerintah, dimana berlakunya liberalisasi tingkat bunga. Perkembangan pesat industri perbankan terjadi pada tahun 1988 dengan dikeluarkannya Paket 27 Oktober 1988 (Pakto 1988). Menurut Wiwin adhitama dan Eko Arief Sudaryono (2005) deregulasi ini berupaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap financial market yang pada akhirnya dapat mendorong perbankan kearah kompetisi (Persaiangan) yang efisien dan sehat dengan adanya kemudahan dalam mendirikan suatu bank. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting untuk dapat memenuhi kebutuhan modal bagi dunia usaha agar tetap eksis dalam perekonomian global, untuk kasus di indonesia terdapat satu bursa efek, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak sabtu tanggal 1 Desember 2007, Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek 1

2 Surabaya (BES) resmi bergabung dan digantikan dengan entitas baru bernama PT.Bursa Efek indonesia (Indonesia Stock Exchange) Investor perlu memperhatikan 2 (dua) hal dalam melakukan investasi di pasar modal yaitu, keuntungan yang diharapkan dan resiko yang mungkin terjadi. Keuntungan itu dapat berupa capital gain dan dividen. Capital gain adalah keuntungan dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi dari nilai saham. sedangkan dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang akan dibagikan kepada pemegang saham serta adapun risiko yag mungkin terjadi seperti kerugian dari hasil jual beli saham, yaitu berupa selisih antara nilai jual yang lebih rendah daripada nilai beli saham (capital loss), opportunity loss dan kerugian karena perusahaan dilikuidasi. Beberapa tahun belakangan ini banyak perusahaan perbankan go public yang menawarkan saham atau obligasi untuk dijual kepada umum. Langkah go public yang dilakukan perusahaan adalah untuk mencari modal atau menambah modal guna melakukan ekspansi dan memperluas jaringan. Go publik-nya suatau perusahaan dapat diartikan sebagai salah satu alternaif investasi yang menjanjikan bagi investor karena adanya peluang untuk mendapatkan deviden dan capital gain, yaitu selisih antara harga jual dengan harga beli. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat dilihat dalam tingkat pertumbuhan pasar modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada negara tersebut. pertumbuhan pasar modal ini dapat ditunjukkan dengan adanya perkembangan jumlah emiten di indonesia yang listed di bursa efek indonesia

3 (BEI) sampai saat ini. adapun perkembangan jumlah emited yang listed di bursa efek indonesia (BEI) dari tahun 2010 sampai 2014 dapat dilihat Tabel 1.1 dibawah ini. Tabel 1.1 Jumlah emiten yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014 Tahun Jumlah emiten 2010 399 2011 400 2012 422 2013 442 2014 496 Kondisi ekonomi tanah air yang belum terakselerasi membuat banyak perbankan dalam negeri alami penurunan kinerja, salah satunya PT. Bank CIMB Niaga Tbk.(BNGA). Kondisi ekonomi yang sedang menurun menyulitkan banyak orang sehingga bersikap hati-hati terhadap keputusan keuangan mereka.

4 3,500 Harga penutup tahunan 3,000 2,500 2,000 1,500 harga saham 1,000 500 0 2010 2011 2012 2013 2014 kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Kamis (27/8/15) saham BNGA dibuka turun pada level 470 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 460. Pada perdagangan hari ini saham menurun dan bergerak dalam kisaran 480-458 dengan volume perdagangan saham mencapai 51886 lot saham. Pada tahun 2014 saham BNGA ditutup pada harga 835. Turun dari tahun sebelumnya, dengan harga 920. Pada tahun 2012 ditutup pada harga 1100, tahun 2011 pada harga 1220 Penurunan Harga saham emiten batubara, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), kembali anjlok. Harga saham BUMI sempat meroket hingga ke level Rp8.550 per sahama tahun 2008, jauh di atas level pagi ini yang hanya Rp98 itu. Kemarin harga saham BUMI ditutup pada harga Rp108 per saham. Harga saham Bumi Resources merosot sejak semester akhir 2008 antara lain akibat dari anjloknya harga komoditas,

5 akibat krisis ekonomi di Amerika Serikat. Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terus menurun dari tahun ke tahun, 2500 harga penutup akhir tahun 2000 1500 1000 harga saham 500 0 2011 2012 2013 2014 (http://idsaham.com/news-saham-bisnis-tengah-tahun-bnga-nyaris-merugi- Saham-Dalam-Tekanan--Vibiznews-528584.html) Turunnya harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini merupakan fenomena global. Keluarnya investor asing dari pasar modal tidak hanya dilihat dari sisi kepentingannya sebagai fund manager yang bertanggung jawab mengelola aset miliar dolar AS. Dana-dana asing yang masuk ke Indonesia baik dalam bentuk surat utang, ekuitas, maupun Sertifikat Bank Indonesia (SBI), itu semua merupakan dana kelolaan para fund manager yang nilainya tidak terhitung. Pandji Anoraga dan P.Pakarti (2006:108) mengemukakan bahwa penilaian atas saham merupakan hal yang sangat penting dalam proses investasi berbentuk saham. Proses penilaian oleh investor atau analisis keuangan terhadap suatu saham

6 dikenal sebagai proses penilaiana saham. secara umum, ada banyak teknis analisis dalam melaksanakan penelitian saham, tetapi yang paling bnyak digunakan adalah analisis yang bersifat fundamental, analisis teknik, analisis ekonomi dan analisis rasio keuangan. Alat analisis mengenai harga saham yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah analisis fundamental dikarenakan analisis fundamental mempelajari hubungan antara harga saham dan kondisi perusahaan dengan menggunakan data keuangan perusahaan, dengan alasan bahwa nilai saham mewakili nilai perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Dalam analisis Fundamental ini, data yang dipergunakan berasal dari laporan keuangan perusahaan yang bergerak dibidang Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan data statistik di BEI, pada tahun 2014 jumlah perusahaan perbankan yang go public yang terdaftar berjumlah 41 perusahaan, sedangkan jumlah seluruh jenis perusahaan perbankan mempunyai pengaruh juga dalam dinamika perdagangan di BEI. dan keuntungan Alasan penulis menggunakan variabel PER yaitu karena variabel tersebut menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan dapat mengidentifikasikan derajat kepercayaan investor terhadap kinerja masa depan perusahaan. PER menggambarkan besarnya perbandingan antara harga pasar saham ( market price per share) dengan laba per lembar saham (earning per share) (Aswath Damodaran, 2002:468). Pendekatan PER sering digunakan oleh analisis sekuritas untuk menilai harga saham karena

7 memberikan indekasi tentang jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada tingkat harga saham perusahaan pada suatu periode tertentu. Rasio ini menunjukkan seberapa besar investor menilai harga saham dari saham terhadap kelipatan dari earning. Misalnya earning yang digunakan adalah earning tahunan dan semua earning dibagi dalam bentuk deviden, maka nilai PER sebesar 5 juga menunjukan lama investasi pembelian saham akan kembali setelah 5 tahun (jogiyanto Hartono, 2009-146). PER juga digunakan untuk mengestimasi suatu saham apakah underpriced atau overpriced ( Suad Husnan, 2005:282). PER tersebut dihitung dengan cara membandingkan PER saham yang sesungguhnya dengan PER saham yang wajar. overpriced yaitu jika PER saham yang sesungguhnya lebih kecil dari PER saham yang wajar. overpriced yaitu jika PER saham yang sesungguhnya lebih besar dari PER saham yang wajar dan underpriced yaitu jika PER saham yang sesungguhnya lebih kecil dari PER saham yang wajar. Informasi yang actual mengenai PER didapatkan dari hasil analisis guna mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh terhadap harga saham. para investor harus menganalisis apakah harga harga saham yang terjadi cukup layak atau tidak untuk dibeli, maka investor harus mendeteksi Berdasarkan teori-teori dan penelitian empiris terdahulu, maka penelitian kali ini akan membahas faktor-faktor yang diduga mempengaruhi PER. Faktor-faktor tersebut adalah earning per share (EPS) dan return on equity (ROE).

8 Alasan penulis menggunakan Variabel Earning Per Share (EPS) adalah informasi suatu perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari laporan keuangan perusahaan. Meskipun beberapa perusahaan tidak mencantumkan besarnya EPS perusahaan bersangkutan dalam laporan keuangan, tetapi besarnya EPS suatu perusahaan bisa dihitung berdasarkan informasi laporan keuangn neraca dan laporan rugi laba perusahaan (Eduardus Tandelilin, 2010:374) Penulisan ini merupakan hasil dari replikasi penelitian sebelumnya mengenai price earning ratio dilakukan oleh Krisma Dewi (2013) Pengaruh Earning Growth dan Return On Equity terhadap Price Earning Ratio perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia yang hasilnya bahwa Earning Growth berpengaruh siknifikan terhadap Price Earning Ratio sedangkan Return On Equity secara persial tidak berpengaruh positif terhadap Price Earning Ratio Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada variabel independen. Peneliti sebelumnya adalah Earning Growth sedangkan penelitian ini variabel independennya adalah Earning Per Share. dividend payout ratio dan varience of earning berpengaruh signifikan (positif) terhadap price earning ratio (PER) sedangkan earning growth dan return on equity tidak memiliki pengaruh yang signifikan (negatif) terhadap price earning ratio (PER).

9 Menurut abdul kholid (2004) meneliti tentang Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Saham-Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Variable yang digunakan antaralain, pertumbuhan penjualan, return on equity (ROE), devident payout ratio (DPR), tingkat suku bunga SBI, debt to equity ratio (DER) dan return on investment (ROI). Hasil penelitiannya menunjukan bahwa variable pertumbuhan penjualan, deviden payout ratio (DPR) dan return on investment (ROI) berpengaruh signifikan (positif) terhadap price earning ratio (PER), sedangkan return on equity (ROE), tingkat suku bunga SBI, debt to equity ratio (DER) tidak memiliki pengaruh yag signifikan (negatif) terhadap price earning ratio (PER). Meurut Meygawan Nurseto Aji dan Irene Rini Demi Pangestuti (2012) meneliti Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Variable yang digunakan debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), devident payout ratio (DPR), price to book value (PBV), current ratio(cr), dan firm size. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable return on equity (ROE), price to book value (PBV) dan firm size sedangkan berpengaruh signifikan (positif)terhadap price earning ratio (PER) debt to equity ratio (DER), devident payout ratio (DPR),dan current ratio(cr) tidak memiliki pengaruh yang signifikan (negatif) terhadap price earning ratio (PER).

10 Hal lain yang memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah masih sedikitnya penelitian tentang PER khususnya perbankan di Indonesia dibanding dengan kegunaan pengetahuan PER dalam pengambilan keputusan pembelian dan/atau penjualan saham suatu perusahaan. Oleh karna itu berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut, dengan mengambil judul PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP PRICE EARNING RATIO (PER) (suatu studi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia) 1.2 Identifiksi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh earning growth (EG) dan return on equity (ROE) terhadap price earning ratio (PER). Alat analisis mengenai harga saham yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah analisis fundamental dengan menggunakan data yang berasal dari laporan keuangan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Analisis fundamental mempelajari hubungan antara harga saham dan kondisi perusahaan dengan menggunakan data keuangan perusahaan, dengan alasan bahwa nilai saham mewakili

11 nilai perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Price earning ratio (PER) merupakan salah satu alat analisis fundamental yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian saham. 1.2.2 Rumusan Masalah Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana earning per share (EPS) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. 2. Bagaimana return on equity (Roe) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 3. Bagaimana price earning ratio (PER) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 4. Seberapa besar pengaruh earning per share (EPS) dan return on equity (ROE) terhadap price earning ratio (PER) baik secara persial maupun simultan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini, berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah yang telah dikemukakan adalah untuk mengetahui : 1. Earning Per Share (EPS) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 2. Return on equity (ROE) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 3. Price earning ratio (PER) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 4. Seberapa besar pengaruh earning per share (EPS ) dan return on equity (ROE) terhadap price earning ratio (PER) baik secara persial maupun simultan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Kegunaaan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan serta tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka kegunaan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1.4.1 Kegunaan Praktis a. Bagi Pihak Investor penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi investor untuk menambah wawasan khususnya bagi perusahaan, bahwa investorakan meliahat segala macam informasi yang ada dan dapat digali untuk menetapkan keputusan investasi b. Bagi Manager Keuangan penelitian ini diharapkan dapat membantu menentukan kebijakan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan kesejahteraan stockholder

13 1.4.2 Kegunaan teoritis Secara teoritis kegunaan penelitian ini adalah untuk memperkaya khasana pengetahuan yang berhubungan dengan disiplin ilmu ekonomi khususnya ilmu pengetahuan akauntansi