BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERRHADAP COVERED WARRANT DALAM PASAR MODAL INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV STOCK INDEX FUTURE TRADING DI CENTRAL CAPITAL FUTURES DALAM PERSPEKTIF MADZHAB SYAFI I

BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA

BAB IV REKSADANA EXCHANGE TRADED FUND DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INVESTASI HIGH YIELD INVESTMENT PROGRAM (HYIP) DENGAN SISTEM ONLINE

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN UANG MUKA PERSEWAAN MOBIL MAREM JAYA TRANSPORTATION DI DESA KEBOHARAN KRIAN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. transaksi ekonomi dan keuangan internasional yang mana perdagangan tidak lagi

BAB IV ANALISIS SISTEM PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DI PT. FIRST STATE FUTURES SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV. suatu transaksi. Pembiayaan yang terjadi yaitu pembiayaan mura>bah}ah bi alwaka>lah.

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Terhadap Modernisasi Mahar Nikah di KUA Jambangan Surabaya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. negara tidak hanya ditentukan oleh negara yang bersangkutan, akan tetapi terpaut

BAB IV. Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Obat Generik Melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Pada Tiga Apotek di Surabaya

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. (Bersambung)

PERTEMUAN 14 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

OVERVIEW PENGERTIAN OPSI PENGERTIAN OPSI TERMINOLOGI OPSI TERMINOLOGI OPSI 10/16/2015

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

Matakuliah : F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL Tahun : Semester Genap 2004 / 2005 Versi : 0 / 0. Pertemuan 15 CORPORATE ACTION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HUKUM SLAM TERHADAP TRANSAKSI SHARE SWAP DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

Analisa Sekuritas dan Porfolio - Slide I

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB V ANALISIS KOMPARATIF PENARIKAN HARTA WAKAF MENURUT PENDAPAT EMPAT MADZHAB DAN UNDANG- UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dunia telah dikagetkan dengan sebuah fenomena baru pada kurun waktu

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Akad Kerjasama antara Pemilik Modal. dengan Pemilik Perahu di Desa Pengambengan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG TENAGA KERJA DI BAWAH UMUR PADA LPK CINTA KELUARGA SEMARANG

BAB II PASAR MODAL SYARIAH DAN PROSES SCREENING DES

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB I PENDAHULUAN jiwa pada tahun 2010 ( Terdapat 87,18% dari

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PRODUK PASAR MODAL. 1. SAHAM Surat bukti pemilikan modal pada suatu perusahaan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pemberlakuan tarif parkir progressif di

BAB IV ANALISIS TENTANG TRANSAKSI REKAYASA PAJAK PADA TRANSFER PRICING

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut mencakup bagian dari keseluruhan sistem sosial masyarakat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2001). Pasar modal memegang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI

BAB I PENDAHULUAN. investasi dinilai baik apabila memiliki tingkat pengembalian yang baik pada tingkat

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 13.

1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pertukaran barang dan jasa berevolusi seiring dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INSTRUMEN HEDGING PADA TRANSAKSI SWAP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

BAB 1V ANALISIS DATA. A. Analisis Sistem Pemberian Komisi Penjualan Kepada SPB (Sales Promotion Boy) Di Sumber Rizky Furniture Bandar Lampung

BAB III. Berdasarkan peraturan perpajakan yang ada sampai dengan bulan Mei 2008,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

PENGERTIAN TENTANG PUASA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV. penyebab kenaikan harga jual bensin melebihi batas harga resmi dari. keterlambatan datangnya transportir yang membawa bensin ke pulau Bawean

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. sebab Islam memandang kehidupan sebagai satu kesatuan dan tidak dapat di pilahpilah,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia sebagai negara yang berkembang memang

Transkripsi:

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERRHADAP COVERED WARRANT DALAM PASAR MODAL INDONESIA A. Analisa Covered warrant Covered warrant seperti apa yang telah diulas dalam bab ketiga yakni efek yang diterbitkan oleh investment bank atau pihak lain (bukan dikeluarkan oleh Emiten atau perusahaan public) covered warrant memberikan hak (bukan kewajiban ) untuk membeli atau menjual asset yang menjadi underlying asset dari covered warrant pada harga dan waktu tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari pengertian diatas dapat ditelaah bahwa covered warrant merupakan salah satu bentuk efek (surat berharga) yang digunakan sebagai alat perdagangan di Pasar Modal. Efek ini (covered warrant) mempunyai sifat yang melekat terhadap asset yang menjadi acuan (underlaying asset). jadi covered warrant akan menyerahkan suatu asset yang telah ditentukan (asset yang akan diperjual belikan merupakan asset yang telah ditentukan terlebih dahulu oleh penerbit covered warrant) dengan kata lain sifat efek ini memberikan janji penyerahan asset acuan (underlying asset). Berkenaan dengan underlying ini (asset acuan) dapat berupa saham, obligasi, krus mata uang, ataupun juga komoditi. 63

64 Berkenaan dengan hak yang diberikan untuk membeli atau menjual underlying asset, adalah hak pemegang covered warrant untuk membeli atau menjual underlying asset (tanpa di sertai kewajiban untuk membeli atau menjual asset). dalam hal ini bisa disederhanakan bahwa hak ini merupkan sunnah beli atau sunnah jual. Oleh karena itu pemegang covered warrant diperkenankan untuk membeli atau tidak membeli underlying asset tersebut. Selain sifat diatas, yakni memberi hak untuk membeli atau menjual underlying asset atau asset acuan yang akan dibeli atau dijual. Covered warrant mempunyai ciri khas yang yang menjadi identifikasi diri dari produk-produk derivatif lainnya (seperti opsi atau kontrak opsi saham), yakni efek ini (covered warrant ) diterbitkan atau dikeluarkan oleh investment bank (lembaga keuangan) atau pihak lain yang bukan emiten (perusahaan yang mengeluarkan saham) atapun perusahaan public. Penggunaan covered warrant sendiri sangat fleksibel yakni dapat dipergunakan dalam berbagai kondisi pasar yang ada. Kefleksibelan covered warrant ini dapat dilihat dalam penggunaan pasar yang sedang bullish (bentuk atau situasi pasar dalam tren naik) maupun bearish (situasi pasar dalam tren naik). Maksud penggunaan pasar bullish atau bearish adalah dimana suatu asset mengalami naik maupun turun. Perihal penggunaan covered warrant yang sangat fleksibel tersebut. Maka covered warrant secara koherensi mempunyai nilai guna serta daya tarik tersendiri. Nilai guna serta daya tarik ini yang dapat menjadikan covered warrant

65 memiliki gearing effect serta leverage (sebagai alat pendongkrak keuntungan ). Dari penggunaat covered warrant yang fleksibel tersebut dapat membentuk perubahan harga pada asset acuan (underlying asset) dan secara simultan menghasilkan gearing effect dan leverage pada covered warrant juga. Covered warrant sendiri merupakan instrument pasar modal yang masuk dalam kategori derivatif, maka hal-hal yang berkenaan dengan fungsi dasar Derivatif akan muncul pada covered warrant. Salah satu fungsi tersebut adalah sebagai alat risk management atau biasa disebut hedging (lindung nilai). Selain berfungsi sebagai risk management atau hedging covered warrant juga berfungsi sebagai alat spekulasi Covered warrant untuk penggunaan risk management atau hedging. Pengguna covered warrant dalam hal ini akan membeli covered warrant (call warrant) atau (berminat membeli asset yang menjadi underlying asset) sebagai antisipasi atas pergerakan saham yang bergerak naik (pasar bullish). Dengan membeli call warrant maka investor memiliki tujuan untuk mengantisipasi risiko kerugian dari kenaikan saham yang sangat besar. Begitu juga bila investor ingin menjual saham yang ia miliki jika ingin terhindar dari penurunan harga yang sangat tajam maka investor akan membeli puts warrant untuk mengantisipasi penurunan harga yang tajam. Walaupun harga saham jatuh tetapi masih dalam batas harga minimum yang wajar. Sedangkan covered warrant yang dipergunakan sebagai alat spekulasi, maka dalam penggunaan ini investor membeli covered warrant bukan sebagai

66 hedging melainkan digunakan sebagai instrument perdagangan, karena covered warrant memberikan gearing effect serta leverage. Dari sini speculasi memanfaatkan leverage untuk mendaptkan keuntungan dari pergerakan saham dari pasar yang sedang bullish ataupun bearish. Dengan ini para speculan membeli covered warrant dengan jumlah yang besar dan nantinya akan dijual kembali. B. Analisa Hukum Islam Terhadap Covered warrant dalam Pasar Modal Indonesia Untuk mengetahui hukum Covered warrant dapat diasumsikan dengan konsep jual beli sistem urbun (bai urbun). Ba i urbun adalah transaksi jual beli dimana pihak pembeli menyerahkan sebagian dari harga untuk dijadikan uang muka (panjar kepada penjual), jikalau jual beli diteruskan maka uang muka dihitung dan menjadi bagian dari harga. Akan tetapi, apabila dibatalkan maka uang muka tersebut menjadi milik penjual. 1 Untuk mengetahui konsep ba i urbun maka terlebih dahulu harus dilihat ursur-unsur pembentuk ba i urbun, yaitu: 1. Transaksi (akad) jual beli 2. Adanya uang muka (panjar kepada penjual) 3. Jika transaksi dilanjutkan uang muka menjadi bagian harga dan jika tidak, uang muka boleh diambil oleh si penjual. 1 Ibn Rusyd, Bidayatul Mujtahid Juz 2, ter. Abu Usamah, Fakhtur Rahman, h. 779

67 Unsur-unsur pembentuk ba i urbun di atas dapat dimengerti alasan mendasar adanya uang muka merupakan bentuk serta upaya untuk memperkuat ikatan akad (transaksi jual beli) perihal objek yang akan ditransaksikan agar tidak di jual pada orang lain, hal ini dikarenakan transaksi ini tidak dilakukan secara langsung (penyerahan barang dan harga tidak langsung melainkan ada tenggang waktu bagi pembeli untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan transaksi jual beli ini) Jadi, bisa dipahami sampai kenapa adanya uang muka, yakni untuk menjaga akad jual beli, perihal masa atau waktu tunggu serta memperkuatnya sehingga si penjual tidak akan menjual barang tersebut dan sebagai langkah kongkrit untuk menjaga serta memperkuat akad tersebut adalah dengan adanya jaminan, yakni jika akad batal maka penjual diperbolehkan untuk mengambil uang muka tersebut. 2 Dari sini dapat ditemukan konsep ba i urbun itu sendiri adalah bentuk kesepakatan untuk tetap menjaga berlangsungnya akad jual beli (perihal masa tunggu). Sedangkan untuk mencari subtansi Covered warrant dapat diraba dari pemahaman tentang pengertian Covered warrant yaitu efek yang memberikan manfaat kepada pemilik atau pemegang yang berupa hak untuk membeli atau menjual terhadap asset yang menjadi Underlying asset di mana harga dan waktu telah ditentukan terlebih dahulu. Covered warrant jika diidentifikasi, maka dapat dipahami terdiri dari; 2 Idid., h. 779

68 1. Efek 2. Pemberian manfaat berupa hak beli atau jual (sunnah beli atau jual) 3. Berkenaan pembelian maka harga dan waktu telah ditetapkan terlebih dahulu sebelumnya Jadi subtansi dari covered warrant berpijak dari penggunaan serta manfaat yang diberikan, maka subtansi covered warrant adalah sebagai tali pengikat transaksi antara pemegang covered warrant dengan penerbit covered (pemilik asset yang dijadikan underlying asset). Dari subtansi yang ada dalam covered warrant di atas dapat dijadikan sebagai cara mengetahui hukum covered warrant, yang disandarkan pada tujuan hukum secara parsial (illat). Tujuan covered warrant adalah sebagai tali pengikat transaksi antara pemegang covered warrant dengan penerbit covered warrant (pemilik asset yang dijadikan underlying asset). Sedangkan tujuan ba i urbun adalah bentuk kesepakatan untuk tetap menjaga berlangsungnya akad jual beli (perihal masa tunggu). Dengan diketahui tujuan dari masing-masing objek hukum (covered warrant serta ba i) maka dapat ditetapkan bahwa hukum covered warrant dapat dipersamakan dengan ba i urbun, yakni dengan adanya persamaan tujuan hukum (illat) yaitu sebagai tali pengikat atau kesepakatan untuk tetap menjaga berlangsungnya akad (perihal masa tunggu). Untuk lebih memahami bagaimana hukum terkait dengan transaksi Covered warrant maka terlebih dahulu harus memahami lembaga yang terkait

69 dengan pasar modal. Dimana pasar modal merupakan tempat transaksi berbagai macam surat berharga (efek ) ditransaksikan. Bursa merupakan media penyelenggaraan dan menyediakan system atau sarana untuk mempertemukan penawaran dan permintaan (supply dan demand). Untuk memastikan atau menjamin perdagangan covered warrant terlaksana dengan baik. Pihak bursa selalu dibantu atau bekerja sama dengan lembaga kliring. Lembaga kliring adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan menjamin penyelesaian transaksi dilantai bursa. Dalam pasar modal Indonesia tugas lembaga kliring dijalankan oleh KPEI (Kliring Penjamin Efek Indonesia). Lembaga kliring dan penjamin didirikan untuk menyelesaikan jasa kliring dan penyimpanan terhadap penyelesaian transaksi. Lembaga kliring memiliki fungsi sebagai intermediasi antar broker yang mewakili pembeli dan penjual (penengah antara buyer dan writer), artinya setelah pembeli dan penjual sepakat dengan harga yang mereka setujui dilantai bursa dilanjutkan pada masalah teknis dimana para pihak (pembeli atau penjual) dalam penyelesaian transaksi ini (pemenuhan kewajiban ataupun hak) sudah ditangani oleh lembaga kliring sebagai mediator, yakni jika pembeli ingin memenuhi transaksi (kewajiban atau hak) maka lembaga kliring sebagai wakil akan menyelesaikan semua yang ada pada pembeli. 3 Melalui broker penjual call warrant (call writer) terikat kontrak dengan lembaga kliring sendiri untuk menyelesaikan saham tertentu dan pembeli call 3 Hinsa Siahaan, Seluk Beluk Perdagangan Instrumen Derivatif, h.33-34

70 warrant secara actual memperoleh hak membeli saham tersebut dari lembaga kliring. Jadi lembaga kliring menjadi pembeli bagi setiap penjual dan menjadi penjual bagi setiap pembeli, serta menjamin bahwa semua kontrak akan dipatuhi. Ini mencegah resiko dan masalah yang mungkin terjadi. Investor yang ingin mengexercise covered warrant memberitahu kepada brokernya, yang kemudian broker memberitahukan tentang exercise kepada lembaga kliring. Selanjutnya lembaga kliring akan menghubungi penerbit covered warrant (writer covered warrant ) untuk memberitahu kewajibannya. Lembaga kliring selalu menjaga posisi seluruh pembeli dan penjual. Jadi lembaga kliring (selaku wakil pemegang call warrant) dapat membatalkan transaksi jika investor tidak ingin melanjutkan atau ingin mengakhiri transaksi. Covered warrant tidak boleh dibeli dengan margin (dengan kredit) pembeli (investor) harus membayar 100% harga covered warrant tersebut. Aspek regulasi pada lembaga kliring maupun bursa efek dalam penyelesaian transaksi didasarkan pada Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 1985. 4 Dengan adanya lembaga kliring dan bursa maka hak serta kewajiban dapat terpenuhi tanpa ada yang dirugikan. Dengan terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak maka aspek hukum Islam yang berkenaan serah terima serta kepastian bertransaksi telah terpenuhi. 4 Undang-Undang No.8 Tahun 1985 Tentang Pasar Modal

71 Dalam prakteknya covered warrant dapat digunakan berbagai hal, karena covered warrant mempunyai nilai guna atau manfaat yang berupa risk management (management resiko) atau biasa disebut dengan hedging. Tetapi selain digunakan sebagai alat hedging, covered warrant juga dapat dijadikan sebagai alat spekulasi Perihal pengunaan sebagai hedging. Dalam pandangan Islam cara hedging dapat dikatakan sebagai suatu upaya meminimalisir kerugian dan hal ini adalah suatu bentuk alamiah manusia sebagai upaya mengantisipasi kemungkinan terburuk 5 pada harta atau asset yang dimiliki berkenaan masalah ekonomi. Dalam masalah ini (hedging) adalah upaya untuk mencari kebaikan atau kemaslahatan dalam menjaga suatu asset dari kemungkinan-kemungkinan terburuk. Sedangkan penggunaan covered warrant yang digunakan sebagai alat speculasi adalah suatu yang dilarang dalam Islam dikarenakan dalam praktek speculasi lebih mengarah pada praktek perjudian. Walaupun dalam praktek dilantai bursa perihal penggunaan covered warrant tidak terlepas dari segi speculasi tetapi dengan melihat dari funsi hedging sendiri yakni member manfaat berupa alat mengurangi resiko atapun mengganti resiko kerugian yang diakibatkan ketidak stabilan harga dipasar 6 maka kiranya jika kita gunakan untuk hal-hal yang baik demi kemaslahatan serta tidak memiliki menjadikannya sebagai alat spekulasi 5 Setiawan Budi utomo, fiqih Aktual: Tanya Jawab Tuntas Masalah Kontemporer, h. 73-74 6 Jeff Madura, Pengantar bisnis jilid 2 ter.suroyini.w. R. Salib, h. 345

72 Secara kaidah fiqih kemaslahatan (maslah}atul mursalah) hal ini dapat membuka kebolehan secara syariah 7, hal ini berpijak pada tujuan hukum syara`yakni memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, harta 8. Sebagai mana dalam al-qur`an pada surat al-baqarah ayat 185... ال ي س ر و لا ب ك م الل ه ي ر يد ب ك م ال ع س ر ي ر ي د... Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. 9 Covered warrant dapat dikategorikan atas kesepakatan bersama. Sebab dalam ba i urbun terjadi saling kerelaan pada masing-masing pihak tanpa ada paksaan sama sekali. 7 Abdullah Alhamid, Metodologi Hukum Islam, mimeo,h. 141 8 Muhammad Abu Zahrah, Ushul Fiqih, h. 548 9 Departemen Agama, al- Qur an dan Terjemahan, h. 28