Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #11 oleh Chris McCann

dokumen-dokumen yang mirip
Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #9 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #7 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #32 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #13 oleh Chris McCann

dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #36 oleh Chris McCann

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #34 oleh Chris McCann

Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Revelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #10 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 41 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu, Pembahasan No. 41, oleh Chris McCann

Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka

mengatakan, asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #23 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #40 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #37 oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Revelation 11, Study No. 20 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu, Pembahasan No. 20, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 2, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Revelation 11, Study No. 36 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal11, Pembahasan No. 36, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Hari Sabat Bagian 1 Mengungkapkan Karakter Yahuwah

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #27 oleh Chris McCann

Dalam-pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 23 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 23, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #26 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #22 oleh Chris McCann

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #2 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #4 oleh Chris McCann

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 1, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

TATA IBADAH HARI MINGGU ADVENT III

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #3 oleh Chris McCann

Mengenai mayat Musa ini iblis sempat berdebat dengan malaikat Tuhan yang bernama Mikhael (Yudas 1 : 9).

Revelation 11, Study No. 30 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 30, oleh Chris McCann

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #43 oleh Chris McCann

Revelation 11, Pembahasan No.7 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 17, Oleh Chris

Revelation 11, Study No. 12 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 12, oleh Chris. McCann

Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

GPIB Immanuel Depok Minggu, 17 Juli 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA

TATA IBADAH HARI MINGGU III PRAPASKAH

Hubungan Kita Dengan Allah

Revelation 11, Study No. 29 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 29, oleh Chris McCann

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #17 oleh Chris McCann

1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11. Pdt. DR. Stephen Tong

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah VII. Bacaan Pertama Kis. 7 : Aku melihat Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017

SURAT PERTAMA Dari Rasul YOHANES

Revelation 11, Study No. 26 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 26, oleh Chris McCann

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA

Revelation 11, Study No. 25 in Indonesian Langguage. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 25 oleh Chris McCann

Beberapa pasal terakhir dari kitab Wahyu menggambarkan peristiwa akhir dari Pertentangan Besar:

Seri Iman Kristen (3/10)

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar

dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikatmalaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.

GPIB Immanuel Depok Minggu, 22 Januari 2017 ] TATA IBADAH HARI MINGGU III SESUDAH EPIFANIA

Yesus Adalah Korban Pendamaian Manusia. ingin mengikuti kehendak dan kemauan hati diri sendiri. Hal-hal yang dikejar

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #44 oleh Chris McCann

Seri Kedewasaan Kristen (2/6)

Revelation 11, Study No. 18 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu, Pembahasan No. 18, oleh Chris McCann

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #39 oleh Chris McCann

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

TATA IBADAH Minggu Adven I

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Januari 2018 TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH EPIFANIA

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #41 oleh Chris McCann

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Yesus Itu Adalah Hakim Agung. ketika dunia ini berakhir, yaitu di akhir zaman, akhir segala sesuatu. " Tetapi

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari.. Keangkatan Orang Percaya Pemerintahan Yesus Di Bumi Pengakuan Orang-orang Yang Tak Percaya

GPIB Immanuel Depok Minggu, 31 Januari 2016 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI

HARI MINGGU X SESUDAH PENTAKOSTA

1 Yohannes 1. 1 Yohannes 2

TATA IBADAH HARI MINGGU V SESUDAH EPIFANIA PERSIAPAN

: Para Pengantin Yahushua

Transkripsi:

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #11 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #11 tentang Wahyu, pasal 14, dan kita akan membaca Wahyu 14:7: Dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." Kita sudah melihat ayat 6 dan 7 dalam beberapa pembahasan terakhir kita. Kita melihat bahwa malaikat atau pembawa kabar terbang di tengahtengah langit yang menyerukan Injil yang kekal pada mereka yang mendiami bumi. Ini merupakan tanda bahwa kita telah memasuki periode Kesusahan Besar. Dalam beberapa ayat sebelumnya dalam pasal ini, 144.000 orang muncul, yang diselamatkan dari masa kerja gereja dan mereka adalah buah sulung Allah. Dalam ayat 6 dan 7, Tuhan melakukan perubahan ke sedikit waktu lagi pada Masa Kesusahan Besar. Pembawa Kabar itu, yang adalah Tuhan Yesus, menyerukan dengan suara nyaring, dan kita melihat terakhir kali bahwa pernyataan di seluruh dunia tentang Hari Penghakiman yang dimulai pada tanggal 21 Mei 2011, dinyatakan dengan suara nyaring, sangat publik, dan sangat terbuka. Miliaran orang mendengar pesan bahwa Hari Penghakiman akan datang pada hari yang telah ditentukan itu. Kemudian dilanjutkan dalam Wahyu 14:7: Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia Dalam pembahasan ini, kita akan melihat Kitab Injil yang menyatakan agar takut akan Allah. Takut akan Allah tidak diajarkan secara luas atau dikenal secara umum dalam gereja, tetapi Alkitab menyebutkan banyak ayat yang berisi tentang takut akan Allah.

Pertama, Allah memerintahkan kita untuk takut akan Dia. Dikatakan dalam Imamat 25:17: Janganlah kamu merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takut akan Allahmu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu. Mengapa takut akan Allah berkaitan dengan merugikan satu sama lain? Jawabannya adalah karena Allah memerintahkan kita untuk tidak merugikan satu sama lain dan jika seseorang patuh pada perintah Allah, maka itu adalah akibat dari takut akan Allah atau suatu tanda bahwa mereka takut akan Allah. Dikatakan dalam Ulangan 4:10: Yakni hari itu ketika engkau berdiri di hadapan TUHAN, Allahmu, di Horeb, waktu TUHAN berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa itu berkumpul kepada-ku, maka Aku akan memberi mereka mendengar segala perkataan-ku, sehingga mereka takut kepada-ku selama mereka hidup di muka bumi dan mengajarkan demikian kepada anak-anak mereka. Jadi, takut akan Allah adalah hal yang baik yang harus dilakukan oleh seorang anak Allah. Di banyak tempat, Allah berfirman bahwa Dia harus ditakuti. Dikatakan dalam Ulangan 5:29: Kiranya hati mereka selalu begitu, yakni takut akan Daku dan berpegang pada segala perintah-ku, supaya baik keadaan mereka dan anak-anak mereka untuk selama-lamanya! Sekali lagi, kita melihat kaitan antara takut akan Allah dan berpegang pada perintah-nya. Kita terbiasa memikirkan ayat, Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-ku (Johanes 14:15) Kita memahami dengan benar bahwa kasih adalah suatu tindakan dan kasih adalah kepatuhan pada Firman Allah dan pada segala perintah dalam Alkitab. Meskipun hal itu benar, tetapi hal itu tidak menghalangi ketakutan sebagai bagian dari mematuhi segala perintah Allah itu. Ketakutan itu

adalah ketakutan yang benar, yang dimiliki anak Allah terhadap Allah. Kita takut akan Allah dan, dengan demikian, kita ingin melakukan kehendak- Nya dan mematuhi segala perintah-nya. Dikatakan dalam Ulangan 6:24: TUHAN, Allah kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita, supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia membiarkan kita hidup, seperti sekarang ini. Sekali lagi, TUHAN memerintahkan kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita. Allah telah menulis Alkitab dan Alkitab penuh dengan ketetapan atau perintah. Allah berfirman kepada umat-nya dan Dia memberi mereka keinginan hati untuk melakukan kehendak Allah. Dalam hati dan roh yang baru yang ditempatkan-nya pada mereka, ada keinginan terus-menerus untuk mematuhi perintah-nya dan itulah penanda bahwa mereka memiliki ketakutan yang benar terhadap Allah. Dikatakan dalam Amsal 3:7: Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; Menjauhi kejahatan adalah sisi lain dari mematuhi segala perintah Allah. Setelah Allah menyelamatkan kita, Dia memberi kita keinginan untuk melakukan kehendak-nya dan Dia memberikan pertobatan, sehingga kita ingin menjauhi dosa dan kejahatan. Kita tidak lagi berkeinginan untuk menentang Sang Penyelamat dan Tuhan Yesus Kristus. Kita tidak lagi ingin melanggar Hukum-Nya. Semua ini berkaitan dengan kasih Allah dan takut akan Allah, seperti yang dikatakan Alkitab tentang ketakutan dalam hal ini. Allah memiliki banyak hal positif dan baik yang hebat tentang takut akan Dia. Karena kita sedang membuka Amsal, mari kita lihat ke Amsal 10:27:

Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek. Tentu saja, perpanjangan umur yang Allah tunjukkan adalah kekekalan. Takut akan TUHAN hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang telah Allah selamatkan. Manusia yang berpikiran biasa yang tidak diselamatkan, tidak takut akan Allah. Mereka tidak takut akan Allah sehingga mereka tidak menjauhi kejahatan atau bertobat. Mereka tidak takut akan Dia sehingga mereka tidak ingin melakukan kehendak-nya dan mematuhi segala perintah-nya sehingga umur mereka akan diperpendek. Mereka akan hidup selama waktu yang diberikan untuk hidup mereka dan hidup mereka akan berakhir karena upah dosa adalah maut, dan mereka akan mati dan lenyap. Pada saat akhirnya, apa pun yang tersisa dari tubuh fisik mereka, akan dihancurkan saat seluruh ciptaan dilenyapkan, termasuk sisa-sisa semua orang yang tidak diselamatkan. Itulah yang terjadi pada mereka. Itulah kematian mereka dan itulah kematian yang abadi; mereka tidak akan pernah kembali hidup lagi. Kita dapat melihat bahwa jauh lebih baik untuk takut akan Allah. Juga, dikatakan dalam Amsal 14:27: Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut. Takut akan TUHAN dikaitkan dengan sumber kehidupan dan hal itu akan berhubungan dengan hal-hal seperti yang kita baca dalam Wahyu 7:17: Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan Juga dikatakan dalam Wahyu 21:6:

Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan. Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa mata air kehidupan berkaitan dengan berkat Allah yang luar biasa dan mulia yang diberikan-nya pada para pendosa dalam keselamatan, saat Dia menetapkan beberapa orang tertentu untuk menerima berkat Allah dan keselamatan roh mereka, dan akhirnya, keselamatan tubuh mereka. Mereka diberikan tiket masuk ke kerajaan surga yang kekal di mana mereka akan hidup selama-lamanya. Semua hal ini adalah hasil dari takut akan TUHAN: takut akan TUHAN adalah mata air kehidupan untuk menghindari jeratan kematian; yakni, untuk menjauhkan dari kejahatan atau dosa. Dosa adalah jeratan kematian. Itulah awal mula kematian. Dosa memerangkap para pendosa karena terlihat sangat baik dan menyenangkan dan menarik: Oh, aku harus memilikinya! Jadi, pendosa melakukan dosa (apa pun hasrat dosa yang mungkin dimilikinya) dan hal itu seperti ikan yang tertangkap di kail pancing. Dosa kemudian menariknya, hari demi hari, saat dia terus mengejar dosa itu dan dosa menjadi semakin dekat dengannya seiring berjalannya waktu. Kemudian, datanglah kematian karena kematian adalah akhir dari dosa. Untuk semua orang dunia yang tidak diselamatkan, dosalah yang membawa mereka ke Hari Penghakiman. Mereka tidak dapat melepaskan dosa; mereka tidak dapat berhenti. Mereka tidak dapat membayangkan berlutut dan merendahkan dirinya di hadapan Allah dan memohon pada Allah untuk memberikan kemurahan hati pada-nya saat Dia mungkin dapat ditemukan selama hari keselamatan. Dalam kebanggaan hidup mereka dan kesombongan mereka dan kepercayaan diri mereka dalam dunia ini dan kecerdasan mereka dan penghinaan mereka akan Firman Allah, mereka mengizinkan dosa menguasai mereka dan mendominasi hidup mereka, hingga dosa membawa mereka ke pintu surga yang tertutup.

Kemudian, Allah mengumumkan penghukuman dan Dia menutup pintu dan mematikan terang Injil. Hal ini menjamin kematian setiap manusia yang tidak diselamatkan pada saat itu. Hal ini menjamin bahwa pada akhirnya dosa akan membawa mereka kepada kematian. Dalam hal itu, tanggal 21 Mei 2011 membawa kematian bagi setiap manusia yang bukan merupakan orang pilihan Allah. Mereka mungkin hidup secara fisik dan mereka mungkin hidup sepanjang periode Hari Penghakiman, tetapi mereka mati karena telah dijamin bahwa mereka tidak akan pernah mengalami keselamatan Allah. Tidak ada lagi keselamatan yang diterima oleh seorang pendosa agar terlepas dari kegelapan penjara dosa. Akibatnya, mereka pasti akan dibawa pada kematian yang utama kematian fisik dan kematian rohani yang akan melenyapkan mereka dan mereka tidak akan hidup lagi. Benar-benar akhir yang mengerikan untuk pendosa dan itulah yang Allah tunjukkan, dalam Amsal bagian lain, seperti yang dikatakan dalam Amsal 23:17-18: Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa. Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang. Apakah Saudara melihat cara Allah berfirman tentang takut akan Tuhan dengan sikap yang positif? Pertama, Dia mengatakannya pada anak Allah, terutama pada saat ini. Tentu saja, hal ini dapat saja diterapkan di masa lalu, tetapi Dia telah menulisnya untuk kita pada saat ini, juga, dan kita membutuhkan Injil seperti ini yang memberitahu kita bahwa kita tidak perlu merasa iri pada yang jahat - jangan iri akan kekayaan mereka, rumah mereka, tanah mereka, milik mereka, keluarga mereka, atau kepuasan mereka (yang tampak). Mereka sepertinya tidak memiliki masalah yang dialami anak Allah, saat ganjaran dari Bapa dijatuhkan pada kita. Jangan iri pada manusia akan hal-hal ini, seperti fakta bahwa dia dapat melakukan dosa dengan mudah; dia dapat menikmati hidup dan memikirkan hal-hal jahat dan berdosa dan berbuat tanpa hati nurani. Apakah itu adalah sesuatu yang perlu membuat kita iri? Allah berkata, Tidak. Dia berkata, Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah

akan TUHAN senantiasa. Takutilah Allah. Hal ini bukan berarti gemetar dan menggigil di hadapan-nya, tetapi berarti takut akan Allah dengan melakukan kehendak-nya dan memperhatikan Firman-Nya dan mematuhi segala perintah-nya. Takutilah Allah saat hari Minggu datang; kita tahu bahwa Alkitab berkata: Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-ku. Itulah yang Allah katakan. Apakah Saudara takut akan Allah? Maka patuhilah Dia dan lakukan yang Dia katakan dan perlakukan hari Minggu Sabat seperti seharusnya, untuk keselamatan dan keuntungan Saudara sendiri dan keuntungan rumah tangga Saudara. Lakukan yang dikatakan Alkitab dan takutlah akan Allah pada hari itu dan setiap hari dan jangan hanya takut akan Dia di pagi hari hingga permainan sepak bola dimulai di siang hari. Takutilah Dia sepanjang hari hingga tengah malam. Hari Minggu Sabat sepanjang 24 jam dan biarlah setiap kita takut akan Allah dengan menggunakan hari itu, secara rohani, dengan cara yang tepat, terlibat dalam aktivitas rohani: membaca Alkitab, berdoa, menyebarkan traktat Injil yang benar dan setia dalam aktivitas rohani lainnya. Ini hanyalah satu contoh, tentunya, tetapi Allah memberikan banyak perintah dan kapan pun kita mematuhinya, itu juga demi keuntungan kita dan keselamatan kita kita akan diberkati sebagai balasannya. Mematuhi Allah bukanlah hal yang menyedihkan. Itu adalah hal yang terbaik. Itulah hal yang harus kita lakukan dan merupakan tugas dan kewajiban kita untuk melakukannya, sebagai makhluk yang diciptakan sesuai dengan gambaran Allah dan, terutama, jika kita adalah makhluk yang ditebus, yang telah dipulihkan sesuai dengan gambaran Allah itu saat kita diselamatkan oleh Sang Penyelamat. Kita harus takut akan Allah. Dikatakan dalam Pengkhotbah 8:12-13: Walaupun orang yang berdosa dan yang berbuat jahat seratus kali hidup lama, namun aku tahu, bahwa orang yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-nya. Tetapi orang yang fasik tidak akan beroleh kebahagiaan dan seperti bayang-bayang ia tidak akan panjang umur, karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah.

Jika kita membacanya terlalu cepat, tampaknya ada hal yang bertentangan. Pertama, Allah berfirman tentang umur para pendosa yang diperpanjang dan kemudian dia berkata, ia tidak akan panjang umur. Hal itu bisa berarti bahwa seorang pria bisa hidup di dunia ini selama 70 atau 80 tahun, atau lebih lama, sehingga bisa dikatakan bahwa umurnya diperpanjang, tetapi pada akhir hidupnya, hidupnya akan berakhir dan dia akan dilenyapkan; dia tidak akan hidup lagi. Dia akan mati dan dia akan lenyap, sehingga umurnya tidak diperpanjang karena dia tidak memiliki hidup yang kekal. Semua ini berpusat pada takut akan Allah. Pendosa berdosa dan berbuat jahat seratus kali dan dia menikmati kesenangan daripada dosanya; dia dapat melakukan apa pun yang diinginkan hatinya. Dia dapat menikmatinya dengan berbagai cara dalam dunia ini, tetapi dia tidak takut akan Allah. Di sisi lain, anak Allah ditahan oleh Roh Allah dari perbuatan jahat karena dia takut akan Allah. Dia tidak menikmati hal-hal duniawi dan kesenangan daripada dosa untuk sementara waktu. Allah membandingkan keduanya saat Dia menempatkan keduanya bersebelahan. Tentu saja, hal terbaik adalah takut akan Allah, yang akan menjauhkan Saudara dari perbuatan dosa saat Saudara hidup di dunia ini. Jauh lebih baik untuk takut akan Dia dan umur Saudara diperpanjang untuk hidup selama-lamanya dan untuk memiliki hidup yang kekal yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus pada Saudara. Semua umat Allah (yang telah Dia selamatkan dan mendapat hidup kekal) takut akan Allah.