Apa Yang wajib Ketika Puasa Ramadhan

dokumen-dokumen yang mirip
Perhatikanlah Puasamu!

Umrah di Bulan Ramadhan Menyamai Pahala Haji

Keutamaan Puasa Ramadhan

Kedudukan Puasa Ramadhan

Hikmah Puasa Ramadhan

Ramadhan Bulan Kesabaran

Hal-Hal Yang Mewajibkan Mandi

Pengertian Wasathiyah (Moderat) Dalam Agama

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

Lailatul Qadar. Muhammad Ibn Syâmi Muthâin Syaibah. Terjemah : Ahmad Zawawy Editor : Eko Abu Ziyad

Apakah Hukum Isbal Hanya Untuk Orang Sombong?

Hukum Sodomi Terhadap Istri

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah

Puasa Anak Kecil di Bulan Ramadhan

PENGERTIAN TENTANG PUASA

Ramadhan Bulan Pembebasan dari Api Neraka

Hukum Mandi Hari Jum'at

Keutamaan Menghapal Al-Qur`an

Hukum Banyak Bergerak dalam Shalat

Hukum Bersalaman Dengan Wanita Bukan Mahram

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i

Azal Dan Hukumnya. Penyusun : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa

Menyambut Bulan Mulia

Keutamaan Shalat Subuh

Hukum Khitan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa

Hukum Menipiskan Alis, Memanjangkan Kuku Dan Memakai Kuteks

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Hukum Wanita Safar Sendirian Dengan Pesawat

Hukum Memelihara Jenggot

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Hukum Nikah Dengan Niat Talak

Hukum Menunduk Dan Mencium Tangan

Anjuran Untuk Mencintai dan Membenci Karena Allah

Hukum Menghina Agama

Ramadhan Bulan Produktifitas

Ramadhan Bulan Kemenangan

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Syarat-Syarat Orang yang Meruqyah dan yang Diruqyah

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Beberapa Kesalahan Dalam Bersuci

Tata Cara Sujud Tilawah

Hukum Mengubah Nazar

Konsisten dalam kebaikan


Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

ADAB MEMAKAI SANDAL آداب التنعل. Penyusun : Majid bin Su'ud al Usyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Siksa Kubur dan Kenikmatannya

Hukum Memakai Gelang Untuk Pengobatan Rematik

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Kenalilah 7 Pembatal Puasa (Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin)

Hukum Mencela Ulama. Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

PETUNJUK NABI PADA HARI JUM'AT

10 Pembatal Keislaman

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Tata Cara Shalat dalam Pesawat

Merenungi Firman Allah SWT: QS. Al-

Dokter Mengetahui Jenis Janin, Apakah Kontradiksi Dengan Al-Qur`an?

PAKET FIQIH RAMADHAN (PUASA)

Ditulis oleh {ga=budi-ashari} Jum'at, 11 Oktober :48 - Terakhir Diperbaharui Jum'at, 11 Oktober :01

Merenungi Firman Allah SWT

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Hukum Asuransi Dalam Islam

Merenungi Firman Allah SWT QS. Al-Baqarah :25

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Apakah Hukumnya Bila Suami Masuk Islam Dan Bagaimana Bila Sebaliknya?

Mensyukuri Nikmat. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Hukum Mahar Dan Apakah Ada Batasannya?

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

TAHAJJUD (QIAMUL LAIL) & WITIRNYA. Oleh: Rasul bin Dahri

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

*Boleh bagi seseorang yang puasa menggunakan alat pernapasan untuk membantu kesulitannya bernapas.

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syi ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya ( Al Hajj 36 )

ISLAM IS THE BEST CHOICE

A. Ketika Bangun Tidur - Mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan - Berdoa ketika bangun tidur

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

BAB I PENDAHULUAN. berikannya sebuah kelebihan tersebut manusia tidak hanya diam. Akan tetapi. wajib melaksanakan segala perintah dan larangan Allah.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Menggugurkan Kandungan (Aborsi) dan Hukum-Hukum Terkait


Hadits-hadits Shohih Tentang

Hikmah Perkawinan Nabi Muhammad salallahu alaihiwassalam

SIFAT WUDHU NABI. 2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

Transkripsi:

Apa Yang wajib Ketika Puasa Ramadhan ما جيب عليك يف صو مضا [ Indonesia Indonesian ند نيn ] Muhammad Ibn Syâmi Muthâin Syaibah Terjemah : Syafar Abu Difa Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2010-1431

ما جيب عليك يف صو مضا» باللغة لا ند نيسية «حممد بن شايم مطاعن شيبة مر جعة: ترمجة: شفر بو فا يا بو ها يانتو يكو 2010-1431 ٢

Apa Yang wajib Ketika Puasa Ramadhan Segala puji bagai Allah. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi terakhir, Nabi kita Muhammad, keluarganya, para sahabat dan siapa saja yang mengambil petunjuknya hingga hari kiamat. Adapun selanjutnya: Puasa Ramadhan adalah ibadah yang agung. Seorang muslim hendaknya benar-benar memperhatikan apa yang diwajibkan dalam puasa Ramadhan. Pada setiap pelaksanaan puasa wajib diwajibkan: 1- Yubayyit niyyah: meniatkan puasanya sedari malam (pada bagian malam manapun). Siapa yang makan sahur di malam hari untuk puasa esok hari berarti telah meniatkannya. Nabi -shalallahu alaihi wasalam- bersabda: ل ف لا ص ي ا ا م ن لل ي ت لص ي ب م ي م ن ل "Siapa yang tidak meniatkan puasanya sejak malam, tidak ada puasa baginya. [HR. An-Nasai. Hadits sahih] Saudaraku Muslim, niatkanlah puasamu setiap hari sedari malam, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits, karena di tiap harinya merupakan ibadah yang terpisah, sehingga wajib meniatkannya sedari malam. 2- Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar kedua hingga tenggelam matahari, dengan niat beribadah kepada Allah - azzawajalla-. Nabi -shalallahu alaihi wasallam- bersabda: ا ب اجگ ي ا )) ق م غ م ا لا Sesungguhnya amal itu tergantung pada niat.. [HR. Al-Bukhari dan Muslim] 3- Menghindari pembatal-pembatal puasa. Pembatal tersebut: a. Jima (bersetubuh) dengan masuknya kemaluan pria pada kemaluan ٣

wanita. Ini adalah pembatal yang paling kuat dan paling besar dosanya. Siapa yang melakukannya di siang Ramadhan dalam keadaan berpuasa wajib mengqodho dan menunaikan kafarat 1 serta bertaubat kepada Allah -ta'âla-, sebagaimana yang terdapat dalam hadits bahwa seorang lelaki menyetubuhi istrinya di siang Ramadhan, Nabi -shalallahu alaihi wasallam- berkata kepadanya: Bebaskanlah seorang budak. Aku tidak punya. Keluhnya. Kalau begitu berpuasalah 2 bulan berturut-turut! Perintah Nabi. Aku tidak sanggup. Iba lelaki itu. Kalau begitu berilah makan 60 orang miskin! Perintah Nabi lagi. [HR. Al-Bukhari dan Muslim] b. Keluar mani dengan sengaja, baik dengan mencium, mencumbu, meraba, onani dan lain sebagainya. Allah -subhânahu wata'âla- berfirman dalam hadits Qudsi: ط ع يل ب ه ش ه و ت ه م ن ج رش ف رت ام ه Meninggalkan makan, minum dan hawa nafsunya demi Aku. [HR. Al-Bukhari] Adapun bercumbu, mencium dan meraba tanpa keluar mani tidaklah membatalkan puasa, sebagaimana perkataan Aisyah -radiallahu'anha- : م لا ب ه ك ك ل م ك ن ه ل و ص اي م ارش ه ب ه و ص اي م ب ل اك س و الله ف ق Dahulu Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- mencium dalam keadaan puasa, mencumbu dalam keadaan puasa, tetapi dia paling dapat mengontrol hasratnya dari pada kalian. c. Makan dan minum, melalui oral (mulut) atau hidung, apapun bentuk makanan dan minumannya. Allah -subhânahu wata'âla- berfirman: 1 Kafarat artinya menebus kesalahan. ٤

قا تع اىل: (#θ ϑï?r& ΟèO( Ì ôfx ø9$# z ÏΒ ÏŠuθó F{$# ÅÝø sƒø:$# z ÏΒ âùu ö/f{$# äýø sƒø:$# ãνä3s9t t7oktƒ4 Lym(#θç/u õ $#uρ(#θè=ä.uρ È øš 9$# n<î) tπ$u Å_Á9$# "...dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.." (QS. Al-Baqarah: 187) Dan sabda Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- kepada Laqîth: ا )) ك و صاي م لا ت ست ن ش ا لا ال غ يف ب Bersungguh-sungguhlah ketika memasukkan air ke dalam hidung (ketika berwudu), kecuali engkau sedang puasa. [HR. Ahlu Sunan. Hadits sahih] d. Apa yang semakna dengan makan dan minum, seperti: transfusi darah, karena darah merupakan nutrisi tubuh atau suntik infus. Sedangkan yang tidak mengandung nutrisi tidaklah membatalkan. e. Mengeluarkan darah dengan cara hijamah (bekam), demikian pula mengeluarkan darah dalam jumlah banyak. Sebagaimana sabda Nabi - shalallahu alaihi wasallam-: اج م ل م ح ج و ف ط ر حل "Batal puasa orang yang membekam dan yang dibekam." [HR. Ahmad dan Abu Dawud. Hadits sahih] Adapun mengeluarkan sedikit darah untuk diagnosa, mimisan, berdarah, cabut gigi dan luka tidaklah membatalkan puasa. f. Menyengaja muntah. Sebagaimana sabda Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam-: س ق ض ي د ف ل ا ق م ق ن س ت م ه ق ض ا يق ف ل ع ل ع ه ل )) م ن ٥

Siapa yang dikuasai rasa muntah tidak ada qodho 2 baginya (puasanya sah), siapa yang menyengaja muntah hendaknya mengganti puasanya. [HR. Ahmad, at-turmudzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits sahih] g. Keluarnya darah haid dan nifas. Sebagaimana sabda Nabi -shalallahu alaihi wasallam-: س ح اض ت ل م ت ص ل ل م ت ص م ل Bukankah jika datang haid tidak shalat dan puasa! [HR. Al-Bukhari] Bagi yang berpuasa hendaknya menghindari pembatal-pembatal puasa, kecuali yang di luar kemampuannya, seperti haid dan nifas. h. Niat membatalkan puasa. Sebagaimana sabda Nabi -shalallahu alaihi wasallam-: م ا ب اجگ ي ا غم ا لا ق )) )) Sesungguhnya segala sesuatu itu tergantung niat... [HR. As-Syaikhan (al-bukhari dan Muslim)] Seluruh pembatal puasa yang dapat dilakukan dengan kehendak, membatalkan jika dilakukan dengan ilmu (pengetahuan), zâkir (ingat) dan mukhtar (dengan pilihannya), bukan lupa atau dipaksa atau karena tidak tahu (jahil). Nabi -shalallahu alaihi wasallam- bersabda: م ه الله س ق ا ا طع م ه ف ا غم ي ت م صو ك ل رش ف ل ه n و ص اي م ف ا م ن ن Siapa yang lupa dan dia sedang berpuasa, kemudian makan dan minum, hendaknya melanjutkan puasanya, sesungguhnya Allah-lah yang memberinya makan dan minum. [HR. Syaikhân (al-bukhari dan Muslim)] Tetapi bagi orang yang puasa jangan berlebih-lebihan dalam berkumurkumur dan istinsyaq (memasukkan air ke hidung ketika berwudu). 2 Qodho artinya mengganti, dalam hal ini mengganti puasa. ٦

Puasa tidak batal karena bercelak, menggunakan obat tetes telinga atau mata, mengobati luka sekalipun rasanya sampai ke kerongkongan, bersiwak 3, bahkan bersiwak di syariatkan setiap waktu bagi orang yang puasa maupun tidak. Orang yang puasa boleh mendinginkan tubuh dengan air atau dengan memakai pakaian basah pada suhu yang sangat panas, hal itu tidaklah dimakruhkan 4. 3 Siwak adalah akar kayu berasal dari perdu yang bernama Arâk yang tumbuh di jazirah arab, digunakan sebagai pembersih gigi. 4 Makruh secara bahasa aritinya dibenci. Secara hukum fikih artinya dikerjakan tidak mengapa ditinggalkan mendapat pahala. ٧