BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. kualitatif, sehingga dapat menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan.

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar

Dasar- dasar Jurnalistik TV

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi dan pasca produksi,

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) PRODUKSI BERITA TELEVISI 1 Kamaruddin Hasan 2

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

Penulisan Naskah Berita Televisi

Dasar- dasar Jurnalistik TV

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

Jurnalistik Televisi. Materi Kuliah. Oleh: I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. Materi Disampakan pada Perkuliahan hari Kamis 10 Oktober 2013.

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam

Materi Perkuliahan I BERITA TV

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Desain grafis memiliki cakupan sangat luas. Oleh sebab itu metode yang

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BERITA TELEVISI. Kuliah Jurnalistik Televisi oleh I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. 26 September 2013

Lampiran. 1. Apa saja yang di lakukan pada saat tahap pra produksi jurnal 19? angkat, artistic pada saat on air.

BAB II LANDASAN TEORI. stream video. Character Generator merupakan alat modern berbasis komputer yang. mampu menmghasilkan sebuah teks dan grafik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

BAB II PROFILE PERUSAHAAN. Timur. Atau J berarti Jawa Pos. Karena nama perusahaan ini adalah PT. Jawa

Penulisan Naskah Berita Televisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

BAB I PENDAHULUAN. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian secara mendalam mengenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

PENULISAN NASKAH BERITA TELEVISI. Modul ke: 12Ilmu. Fakultas. Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Komunikasi. Program Studi Penyiaran

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Untuk merancang company profile klien perusahaan Java Pratama Perkasa Surabaya

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. terpercaya tentang kejadian yang terjadi di sekeliling kita.

Pertemuan 2: Jurnalistik TV

Penulisan Naskah Berita Televisi

Harwanto dan M. Arif, penulis mendapatkan penjelasan mengenai peran editor dalam. proses produksi Redaksi Pagi. Hasilnya adalah sebagai berikut:

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk

- Menyusun, memotong dan memadukan kembali (film/rekaman) menjadi sebuah cerita utuh dan lengkap. (kamus besar bahasa indonesia, P&K 1994)

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tahapan Pra Produksi pada program Reportase Sore dimulai dengan rapat

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Bedasarkan hasil analisis proses produksi dan analisis strategi positioning yang

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian

Format Berita Televisi (TV News Format)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii

STRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

Bab V PASCA PRODUKSI

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang menampilkan sebuah

Modul ke: EDITING II EDITING LINIER DAN NON LINIER. Fakultas Ilmu Komunikasi. Bagus Rizki Novagyatna. Program Studi Broadcasting.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

MODUL KE 3 ORGANISASI PRODUKSI

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

BAB III PENYAJIAN DATA. wawancara dari para editor program berita kabar riau di Dumai Vision yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai jutaan pendengar, namun cara penyampaiannya. ditujukannya pada pendengar secara perorangan, dan komunikasi tersebut

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan

DASAR-DASAR JURNALISTIK TV

BAB III STASIUN TELEVISI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. masyarakat. Pelaksanaan kerja praktik ini bertempat di TVRI Jawa Timur, yang

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan

Produksi Media PR Audio-Visual

Penjurian Film, Apresiasi Film

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

TEKNIK REPORTASE TV. Oleh : Ratna Komala RCTI

MANAJEMEN REDAKSIONAL PROGRAM BERITA JATENG HARI INI

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. terencana pada bab sebelumnya. berikut ini proses pasca produksi dan rundown

TRANSKRIP WAWANCARA. 5. Apa tujuan diadaknnya Bincang Edukasi?

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, sehingga dapat menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan. Diharapkan dengan metode kualitatif penelitian ini dapat menghasilkan data yang sifatnya deskriptif, seperti hasil wawancara, catatan lapangan, gambar, rekaman video dan lain-lain. Metode penelitan kualitatif ini diperperlukan kedekatan dengan orang-orang yang ahli di bidangnya, sehingga mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai keadaan dan kenyataan di lapangan. Beberapa teknik pengambilan data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah: 1. Observasi Metode observasi merupakan suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. 48

49 2. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencari referensi, literatur atau bahan-bahan teori yang diperlukan dari berbagai sumber wacana yang berkaitan dengan penyusunan laporan. Studi pustaka dalam penyusunan laporan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui internet, mencari buku-buku yang membahas penyiaran televisi, serta buku-buku tentang Jurnalistik. 3. Wawancara Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka, karena itu metode ini memerlukan kedekatan dengan narasumber. Metode wawancara ini dilakukan oleh penulis guna mencari informasi mengenai dunia jurnalis, pengoperasian alat-alat di studio dan alat apa saja yang diperlukan untuk sebuah penyiaran dari beberapa narasumber: 1. Bapak Deny Kristiono merupakan salah satu pembimbing dan PD di divisi berita BCTV Surabaya, beliau menjelaskan alat-alat yang berhubungan dengan studio dan cara mngoperasikan alat-alat tersebut. 2. Bapak Bisri Affandi, beliau adalah salah satu editor di divisi berita BCTV Surabaya. Beliau juga menjelaskan tentang tata cara mengedit suatu berita, karena tidak semua gambar layak untuk ditayangkan.

50 3. Bapak Mustika Muhammad, beliau merupakan salah satu produser di divisi berita BCTV Surabaya. Beliau menjelaskan mengenai dunia jurnalis dan dunia penyiaran berita melalui sarana televisi. 3.1.1 Analisa Data Proses analisa data dimulai dengan membaca seluruh sumber (hasil-hasil metode penelitian) yang masih bersifat acak, kemudian dipelajari dan ditelaah. Langkah berikutnya yaitu mengukur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode, dan mengkategorikannya dalam sekumpulan informasi yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dari hasil wawancara dan dokumentasi tersebut. Kemudian dianalisis agar mudah dipahami, setelah itu dilanjutkan dengan pencatatan, pengertian dan penyutingan yang akhirnya dikelompokkan dalam ciriciri yang sama (direnivikasikan) lalu disimpulkan. Jika masih terdapat data yang penting dan belum dimasukkan, maka dilakukan kembali dimulai dari pengumpulan data, pemeriksaan data, dan seterusnya. Ini merupakan proses yang simultan dari satu tahap ke tahap lainnya. 3.2 Metode Peracancangan Karya Berita yang ditayangkan di televisi merupakan informasi yang layak diterima dan gambar yang bisa disaksikan dengan baik oleh khalayak umum. Tahapan-tahapan dalam perancangan sebuah berita dapat digambarkan, seperti pada gambar 3.1 ini.

51 Gambar 3.1 Skema tahapan kerja proses perancangan berita 3.3 Proses Pembuatan Berita 3.3.1 Pra Produksi Pra produksi adalah tahap untuk mempersiapkan segala keperluan sebelum memulai sebuah produksi. Dalam pra produksi diperlukan ide-ide mengenai apa yang akan dikerjakan dalam tahap produksi. Ide liputan selalu dibahas dalam sebuah rapat tim produksi. Rapat Redaksi merupakan rapat yang dihadiri oleh para anggota mulai dari struktur tertinggi di pemberitaan dalam hal ini pemimpin redaksi atau yang mewakili, jajaran

52 eksekutif produser/ senior produser/ produser/ koordinator baik di tingkat peliputan maupun produksi berita, serta staff produksi maupun sekretariatan. Rapat ini bertujuan untuk membahas berita apa yang akan ditayangkan esok hari, liputan apa yang harus dicari serta rencana narasumber yang akan dihubungi. Rapat Redaksi dapat dibagi menjadi tiga hal: 1. Rapat Proyeksi Dalam rapat proyeksi dihasilkan sebuah keputusan tentang tema-tema secara garis besar atau tema-tema yang akan dikerjakan yang kemudian dilanjutkan dengan penugasan kepada reporter-kameraman dengan koordinasi kepada koordinator peliputan. 2. Rapat Budgeting Dalam rapat budgeting dihasilkan materi-materi kuat, yang akan disampaikan untuk program acara, dalam rangka penyusunan run down atau susunan acara. 3. Rapat Produksi. Hasil dalam rapat produksi ini akan mentukan hasil liputan tersebut akan ditayangkan dalam bentuk VO (Voice Over), VO SOT (Voice Over+Sound On Tape), SOT (Sound On Tape), PKG (Package), atau LOT (life on tape). Dalam mencari ide untuk liputan diperlukan berbagai referensi dan sumbersumber mulai dari surat kabar, internet, ataupun dari kontributor yang tersebar di berbagai daerah.

53 3.3.2 Produksi Setelah proses pra produksi dilakukan, maka tahap berikutnya adalah proses produksi. Proses produksi dilakukan dengan cara: 1. Peliputan Setelah melalui proses rapat redaksi, maka selanjutnya ide-ide yang telah disepakati tadi dikerjakan oleh reporter dan kameramen. Dalam proses peliputan kameramen biasa memakai kamera video. Kamera video adalah kamera elektronik yang digunakan untuk menangkap gambar dan merubahnya ke dalam format gelombang video. Berbeda dengan format film, kamera video ditujukan untuk dunia penyiaran televisi karena prosesnya yang lebih cepat ketimbang film yang harus melalui banyak proses dahulu sebelum dapat dilihat hasilnya. Kamera video memiliki bermacam jenis dan tipe, di BCTV sendiri jenis kamera video yang digunakan adalah kamera Sony Z-7. 2. Membuat Naskah Beberapa berita yang telah sampai ditangan produser kemudian dipilih dan produser akan melakukan proses editing dan memeriksa naskah. Karena tidak semua naskah berita yang dibuat oleh reporter ataupun kontributor tersebut lengkap, runtut dan memenuhi standard pembuatan naskah berita televisi. Jenis format berita ada lima yaitu, Voice Over, Sound On Tape, Voice Over Sound On Tape, dan Package. Adapun penjelasan mengenai kelima jenis format berita tersebut adalah sebagai berikut: a. Voice Over ( VO ) Voice Over adalah format berita TV yang lead in dan tubuh beritanya dibacakan presenter seluruhnya. Sementara penyiar tengah membacakan

54 isi tubuh berita, gambar pun menyertainya sesuai konteks naskah. Atmosphere sound yang terekam dalam gambar dapat dihilangkan atau dimunculkan jika mendukung suasana gambar. Berita ini disajikan dengan ketentuan: 1) Memiliki nilai berita. 2) Data yang tersedia terbatas. 3) Gambar yang tersedia datar dan kurang dramatis. 4) Durasi 20 30 detik. b. Sound On Tape Sound On Tape adalah format berita yang berupa statement (pernyataan) nara sumber. presenter hanya membacakan lead in berita, kemudian diikuti pernyataan dari nara sumber. SOT harus merupakan kelanjutan dari lead in. Berita ini disajikan dengan ketentuan: 1) Memiliki nilai berita. 2) Pernytaan yang dikemukakan nara sumber lebih penting ditonjolkan dari pada disusun dalam bentuk narasi. 3) Kalau dibuat dalam format lain pernyataan nara sumber menjadi tidak utuh dan tidak menarik. 4) Nara sumber yang mengemukakan pernyataan bisa lebih dari satu orang, baik saling mendukung maupun bertentangan. 5) Format ini bisa dibuat sebagai pelengkap berita diatasnya dan bisa juga berdiri sendiri.

55 6) Durasi maksimal satu menit. Namun, jika pernyataan itu luar biasa pentingnya boleh lebih dari satu menit dan sesuaikan dengan kebutuhan. c. Voice Over Sound On Tape ( VO SOT ) VO-SOT adalah format berita TV yang memadukan antara Voice Over dengan Sound On Tape. Lead in atau isi tubuh berita dibacakan presenter, tetapi pada akhir berita dimunculkan SOT nara sumber sebagai pelengkap berita yang telah dibacakan. Jadi, ekor sebuah berita diakhiri dengan SOT dan tidak ada lagi naskah yang dibacakan presenter. Berita ini disajikan dengan ketentuan: 1) Memiliki nilai berita. 2) Gambar yang tersedia kurang menarik dan dramatis. 3) Ada bagian pernyataan nara sumber (SOT) yang perlu ditonjolkan untuk melengkapi narasi pada akhir berita. 4) Durasi makismal 60 menit yang terdiri atas 40 detik VO dan 20 detik SOT. Namun kalau memungkinkan, sebaiknya durasi keseluruhan di bawah 60 menit supaya berita tidak bertele-tele. d. Package (PKG) Package adalah format berita TV yang lead in-nya dibacakan presenter, tetapi isi berita dibacakan (dubbing) oleh narator. Pada bagian tubuh berita disisipkan SOT nara sumber dan berita ditutup dengan narasi yang dibacakan oleh narator. Berita ini disajikan dengan ketentuan:

56 1) Memiliki nilai berita. 2) Data yang diperolah lengkap. 3) Gambar menarik dan dramatis. 4) Jika gambar memiliki atmosphere sound/natural sound yang menarik dan dramatis harus dimunculkan agar memikat penonton. 5) Kalau dirasakan penting, reporter dapat mucul (stand up) pada awal maupun akhir berita. 6) Durasi maksimal 2 menit 30 detik. 3. Merekam Suara Setelah naskah dibuat, dan jika berita tersebut adalah sebuah PKG maka produser akan menyuruh seseorang untuk melakukan dubbing di ruang dubbing dan hasil dari dubbing tersebut selanjutnya diserahkan kepada editor untuk diedit. 4. Mengedit Video Langkah selanjutnya adalah proses editing, setelah naskah selesai di edit oleh produser dan hasil dari proses dubbing selesai dilakukan maka kemudian produser membawa naskah dan hasil dubbing ke ruang editor. Tugas editor adalah mengedit video sesuai dengan naskah yang sudah disiapkan oleh produser sebelumnya. Jenis-jenis berita juga menentukan hasil editan. Berita jenis VO, maka editor akan mengecilkan suara dan hanya mementingkan gambar. Berita jenis SOT, maka editor akan lebih mementingkan suara. Berita jenis PKG, maka editor akan memasukkan hasil dubbing, mengecilkan suara sekitar (admo) dan mementingkan gambar.

57 5. Membuat Rundown Setelah produser membawa naskah dan hasil dubbing ke ruang editor, lalu produser menyusun rundown. Rundown adalah urutan program acara mulai dari awal hingga selesai. Rundown harus sudah selesai 30 menit sebelum mulai tayang atau siaran. Di BCTV sebuah program acara berita yang berdurasi 30 menit hanya memiliki panjang durasi efektif sekitar 24 menit. Hal itu dikarenakan karena adanya iklan-iklan atau promosi yang mengisi sela-sela segment 1 ke segment 2 dan segment 2 ke segment 3. Karena sebuah program acara hanya memiliki durasi efektif selama 24 menit, maka editor harus menyesuaikan dan memilah-milah berita mana saja yang akan ditayangkan. 6. Membuat Lead Lead adalah susunan kalimat yang mencerminkan isi dari suatu berita, lead yang bagus bisa membuat penonton menjadi penasaran untuk menyaksikan berita. Lead tersebut disusun sendiri oleh produser karena tidak mudah menyusun kalimat yang mampu membuat penonton menjadi penasaran untuk menonton berita. Lead yang sudah jadi kemudian dimasukkan ke komputer promter sehingga memudahkan presenter untuk membacanya, lead dibaca sebelum video berita itu diputar.

58 3.3.3 Pasca Produksi Setelah proses produksi dilakukan, maka tahap berikutnya adalah proses pasca produksi. Pasca produksi adalah tahap dimana sebuah berita yang telah diedit akan ditayangkan dan dapat dinikmati oleh msyarakat luas. Pada tahap ini ada beberapa proses yang dilakukan: 1. CCU (Camera Control Unit) CCU digunakan untuk mengadjustmen semua kamera di Studio mulai dari White Balance (WB), Black Balance (BB), serta mengatur iris agar gambar kamera tidak terbakar dan memiliki warna yang sama. 2. VTR VTR digunakan untuk menyimpan hasil produksi/ rekaman (video) suatu acara yang ada di Studio. Sebelum memulai proses tayang, VTR harus menyiapkannya. Orang yang menjalankan bagian VTR harus mengecek berapa giga sisa dari HDD. 3. Prompter Prompter adalah alat bantu baca khususnya bagi seseorang yang ingin berbicara di depan umum. Dengan alat ini, sehingga orang tersebut akan terlihat seperti berbicara lisan tanpa menggunakan teks. Awalnya alat ini digunakan oleh penyiar berita televisi agar dalam menyampaikan berita kepada penonton televisi terlihat seperti berbicara tanpa membaca. Lead berita yang telah disusun oleh produser kemudian

59 dimasukkan ke dalam prompter sehingga mempermudah presenter untuk membaca lead berita. 4. VT/Playlist/Tele Setelah semua materi video sudah diedit kemudian dimasukkan ke dalam komputer VT/Playlist, kemudian operator akan menyusun materi-materi video tersebut sesuai rundown yang telah disiapkan oleh produser. Kemudian operator akan menjalankan atau me-roll materi tersebut. 5. CG (Character Generator) CG merupakan sebuah informasi tertulis yang mendukung materi video. Biasanya CG berupa template-template yang berisi informasi seperti nama presenter, judul berita, nama nara sumber, super impuls (iklan), dan lain sebagainya sesuai perintah PD (Program Director). 6. Audio Mixer Seorang audio mixer adalah orang yang bertanggung jawab atas semua aspek dalam perekaman suara. Dalam proses penayangan sebuah acara televisi operator duduk di belakang alat audio mixer, alat itu yang digunakan untuk mengatur tinggi rendahnya suara dari presenter atau suara audio VT. Orang yang menjalankan audio mixer biasa disebut soundman. Selain mengatur tinggi rendahnya volume, audioman juga bertugas untuk menyiapkan clip on dan mengecek apakah clip on tersebut berfungsi dengan baik atau tidak. 7. PD (Program Director) PD adalah seseorang yang bertanggung jawab secara teknis atas kelancaran suatu acara televisi. Kedudukan PD akan terkait langsung dengan penampilan

60 suatu program berita pada saat ditayangkan. Seseorang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab secara teknis dalam pelaksanaan produksi suatu mata acara siaran, menyutradarai program acara televisi. PD bertugas dengan memberi perintah kepada kameramen, seperti gambar apa yang harus diambil. Selain itu PD juga harus memiliki sense of art, karena semua gambar yang ditayangkan bergantung kepada PD. PD juga harus menguasai teknik-teknik kamera, seperti paning, tilting, zooming, dll. PD biasanya bertugas dengan menghadap monitor dan sebuah alat switcher. Alat inilah yang digunakan seorang PD untuk memindahkan kamera satu ke kamera yang lain, guna mendapatan hasil yang bagus. 8. Cameraman Cameraman adalah seseorang yang bertanggung jawab secara teknis atas gambar terlihat di monitor televisi. Seseorang cameraman harus menguasai teknik-teknik kamera dan komposisi gambar. Cameraman tidak boleh bergerak sebelum mendapat perintah dari PD. 9. Time Keeper Time keeper adalah seseorang yang bertugas untuk mengawasi dan menghitung durasi, selain itu time keeper juga bertugas mengingatkan PD dan produser supaya program acara tersebut sesuai dengan rundown yang telah ditentukan dan supaya acara tersebut tidak mengalami over durasi atau melebihi duruasi yang telah ditentukan oleh rundown.