KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 137 TAHUN 2003 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR PROVINSI PAPUA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN LINGKUNGAN DI KABUPATEN SUKOHARJO

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR / 69 /KUM/2012 TENTANG

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 113 TAHUN 2012 T E N T A N G

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 44 TAHUN 2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMERIKSAAN DAN PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 123 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP YANG DAPAT DIDEKONSENTRASIKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 47 Tahun : 2014

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 113 TAHUN 2003 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BATU BARA

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 111 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.428/MENHUT-II/2004 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG PROGRAM MENUJU INDONESIA HIJAU

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PELAKSANAAN DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH) DAN DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.169/MENHUT-II/2005 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR / 71 /KUM/2013

MENTEIU KRIIUTANAN REPUJJLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.35/MEN/2011 TENTANG

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 06 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 21 TAHUN 2015 SERI E.16

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN IZIN LINGKUNGAN

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.94/MENHUT-II/2005 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI MERANGIN NOMOR 287 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.64/Menhut-II/2006 TENTANG

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 112 TAHUN 2003 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG TIM KOORDINASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI KAWASAN PERKOTAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ketentuan Wajib Menyusun Dokumen AMDAL

SOP PENILAIAN AMDAL, PEMERIKSAAN DOKUMEN UKL-UPL DAN IZIN LINGKUNGAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2002 TENTANG DEWAN PENGEMBANGAN KAWASAN TIMUR INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

- 3 - MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG PENETAPAN WILAYAH PERTAMBANGAN PULAU JAWA DAN BALI.

KEPUTUSAN NOMOR KEP.38/MEN/2009 TENTANG PENCADANGAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL LAUT SAWU DAN SEKITARNYA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR / 94 / 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

KEPPRES 80/2000, KOMITE ANTAR DEPARTEMEN BIDANG KEHUTANAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PEMALANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Gambar 1.1 Hubungan Permasalahan Banjir dan Sedimentasi

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 35 Tahun 1995 Tentang : Program Kali Bersih

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KP 407 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK BANDAR UDARA NUSAWIRU DI KABUPATEN CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CILACAP

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88/HUK/2015 TENTANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG BANTUAN PENGHIJAUAN DAN REBOISASI TAHUN 1982/1983 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 45 TAHUN 2005 SERI C NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 45 TAHUN 2005 T E N T A N G

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL) KABUPATEN BULUNGAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG TIM PENERTIBAN BARANG MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : KEP-27/M.EKON/04/2008 TENTANG

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

R E P U B L I K I N D O N E S I A D E P A R T E M E N K E H U T A N A N J A K A R T A. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : SK.246/VI-BPHA/2008 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL)

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.45/MENHUT-II/2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR: P. 2/Menhut-II/2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 137 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) ATAS PERUBAHAN KEGIATAN PROYEK KONSERVASI DAN PENGEMBANGAN SEGARA ANAKAN OLEH PROYEK PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR CITANDUY CIWULAN DI KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH DAN KABUPATEN CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT DENGAN PRASYARAT PEMRAKARSA MENYELESAIKAN PRO KONTRA SUDETAN CITANDUY DAN PERSYARATAN LAINNYA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa rencana kegiatan Proyek Konservasi dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat merupakan kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL); b. bahwa rencana kegiatan Proyek Konservasi dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat telah mengalami beberapa perubahan; c. bahwa perubahan kegiatan proyek Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan oleh Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Citanduy Ciwulan di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Barat dapat menyebabkan dampak penting terhadap lingkungan hidup; d. bahwa perubahan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) atas perubahan kegiatan Proyek Konservasi dan Pengembangan 1

Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Barat sebagian belum diatur dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor KL.03.02.MN/262 tanggal 11 Desember 1996 perihal Penetapan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) beserta RKL dan RPL Kegiatan Pengembangan dan Konservasi Segara Anakan Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat; e. bahwa kegiatan Proyek Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan oleh Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Citanduy Ciwulan berada melintasi dua Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah; f. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1997 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, dalam penetapan Analisis Dampak Lingkungan Hidup, Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup merupakan kewenangan dari instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan; g. bahwa perubahan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) atas perubahan kegiatan Proyek Konservasi dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Barat sebagai salah satu bagian dari Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup wajib mendapatkan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup yang ditetapkan oleh instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan berdasarkan hasil penilaian Komisi Penilai AMDAL Pusat; h. bahwa perubahan rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL) dan rencanapemantauan lingkungan hidup (RPL) atas perubahan kegiatan Proyek Konservasi dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Barat tetap akan menimbulkan kelompok masyarakat yang pro dan kontra terhadap rencana kegiatan proyek Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan oleh Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Citanduy Ciwulan di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Barat; i. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, c, d, e, f, g dan huruf h di atas, perlu ditetapkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Perubahan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana 2

Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) atas Perubahan Kegiatan Proyek Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan oleh Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Citanduy Ciwulan di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 2. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3501); 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699); 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838); 6. Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 101 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara; 7. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup; Memperhatikan: 1. Surat Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Departemen Dalam Negeri Nomor: 660.1/1427/V/Bangda tertanggal 19 Agustus 2002 Perihal Ekspose Proyek SACDP Loan ADB No. 1475/76 (SF) INO Berkaitan dengan Dokumen AMDAL; 2. Hasil Rapat Komisi Penilai AMDAL Pusat di Jakarta pada tanggal tanggal 30 April 2003 tentang penilaian dokumen revisi Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana 3

Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Kegiatan Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan oleh Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Citanduy Ciwulan di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Barat; 3. Hasil serangkaian pertemuan dengan para ahli untuk memberikan masukan atau menanggapi hasil studi AMDAL Kegiatan Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan oleh Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Citanduy Ciwulan di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Barat; 4. Saran dan pendapat berbagai kalangan baik secara tertulis maupun tidak terhadap rencana Kegiatan Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan oleh Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Citanduy Ciwulan di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Barat; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERTAMA : PERUBAHAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) ATAS PERUBAHAN KEGIATAN PROYEK KONSERVASI DAN PENGEMBANGAN SEGARA ANAKAN OLEH PROYEK PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR CITANDUY CIWULAN DI KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH DAN KABUPATEN CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT DENGAN PRASYARAT PEMRAKARSA MENYELESAIKAN PRO KONTRA SUDETAN CITANDUY DAN PERSYARATAN LAINNYA. KEDUA : Perubahan kegiatan proyek Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan yang dilaksanakan oleh Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Citanduy Ciwulan di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat adalah: 1. Pembuatan sudetan Sungai Cimeneng sepanjang 8,7 km; 2. Pembuatan sudetan Sungai Citanduy sepanjang 3 km; 3. Pengerukan perairan laguna Segara Anakan sebesar 9 juta m3; 4. Peningkatan kapasitas/normalisasi sungai Cikonde sepanjang 20 km; 4

5. Rehabilitasi hutan mangrove yang rusak seluas 1.125 ha di sekitar laguna Segara Anakan dan mempertahankan kelestarian hutan mangrove seluas 5.000 ha melalui partisipasi masyarakat; 6. Percontohan akuakultur berwawasan lingkungan seluas 20 ha, di Majingklak 2 ha dan Kawunganten 18 ha; 7. Peningkatan jalan antar desa sepanjang 20 km dan pembuatan 2 buah jembatan Cimeneng; 8. Peningkatan kondisi penyehatan lingkungan permukiman di desa-desa; 9. Konservasi tanah dan reboisasi Daerah Pengaliran Sungai (DPS) Cimeneng dan DPS Cikawung; 10. Pengawasan proyek; 11. Pengelolaan program pembangunan desa; 12. Pengelolaan pemantauan lingkungan; 13. Rencana cost recovery dan Operasi dan Pemeliharaan Laguna Segara Anakan; 14. Pelatihan dan public awareness; 15. Ortho photo, cadastral survey dan aerial photo. KETIGA : Kecuali butir 2 diktum KEDUA, berdasarkan rekomendasi dari Komisi Penilai AMDAL Pusat, maka dengan Keputusan ini kegiatan sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA dinyatakan layak dari aspek lingkungan hidup. KEEMPAT : Khusus bagi kegiatan pembuatan sudetan Citanduy sepanjang 3 (tiga) km sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA butir 2, hanya dapat dilaksanakan bilamana pemrakarsa telah berhasil mewujudkan kesepakatan antara pihak pemangku kepentingan yang pro dan kontra terhadap rencana pembuatan sudetan Citanduy, dalam bentuk Pernyataan Tertulis tentang Kesepakatan Bersama. KELIMA : Di samping prasyarat sebagaimana dimaksud pada diktum KEEMPAT, pihak pemrakarsa berkewajiban pula untuk memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Melaksanakan kegiatan revegetasi/penghijauan dan membangun/memfungsikan dam pengendali dalam rangka pengendalian erosi dan sedimentasi terutama di hulu DPS Citanduy; 2. Melaksanakan kegiatan pengerukan di laguna Segara Anakan dan di muara sudetan Citanduy; 3. Membangun dan memfungsikan pintu air di clossure dam yang bertujuan untuk : a. menjamin keberlanjutan pasokan air tawar dari sungai Citanduy ke laguna Segara Anakan; b. memenuhi kebutuhan air tawar bagi masyarakat sekitar. 4. Memfungsikan clossure dam yang memungkinkan ikan tetap dapat bermigrasi; 5

5. Dalam rangka menjamin keberlanjutan upaya konservasi Segara Anakan, Pemrakarsa membentuk lembaga yang keanggotaannya berasal dari instansi-instansi terkait dan pihak-pihak lain, yang berfungsi sebagai pelaksana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup setelah masa proyek Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan berakhir, 6. Lembaga sebagaimana dimaksud pada butir 5 dibentuk selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sebelum masa kerja proyek Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan berakhir; KEENAM KETUJUH : Pemrakarsa wajib melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup sesuai dengan dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Perubahan Kegiatan Proyek Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA serta ketentuan pada diktum KEEMPAT dan KELIMA; : Pemrakarsa melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam diktum KEENAM kepada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Cilacap, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ciamis, Badan Pengelolaan dan Pengendalian Dampak Lingkungan Provinsi Jawa Tengah, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Departemen Dalam Negeri, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Departemen Kelautan dan Perikanan, Departeman Kehutanan, Departemen Pertanian serta Kementerian Lingkungan Hidup, setiap 6 (enam) bulan sekali terhitung sejak tanggal ditetapkannya Keputusan ini. KEDELAPAN : KESEMBILAN : Instansi pemberi ijin wajib mencantumkan segala persyaratan dan kewajiban, baik yang tertuang dalam Keputusan ini maupun dalam dokumen perubahan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) sebagai ketentuan dalam ijin melakukan kegiatan Konservasi dan Pengembangan Segara Anakan. Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka semua ketentuan tentang Penetapan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) beserta RKL dan RPL Kegiatan Pengembangan dan Konservasi Segara Anakan Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat beserta ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen RKL dan RPL sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan ini, dinyatakan tetap berlaku. 6

KESEPULUH : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : Menteri Negara Lingkungan Hidup, ttd Nabiel Makarim, MPA, MSM Keputusan ini disampaikan kepada Yth.: 1. Menteri Dalam Negeri; 2. Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah; 3. Menteri Pertanian; 4. Menteri Kehutanan; 5. Menteri Kelautan dan Perikanan; 6. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; 7. Kepala Badan Pertanahan Nasional; 8. Gubernur Jawa Tengah; 9. Gubernur Jawa Barat; 10. Bupati Cilacap; 11. Bupati Ciamis. Salinan sesuai dengan aslinya Deputi MENLH Bidang Kebijakan dan Kelembagaan Lingkungan Hidup Hoetomo, MPA. 7