BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Laboratorium Lapangan Terpadu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Research Station PT Great Giant Pineapple, Kecamatan

PENGARUH DEFISIT EVAPOTRANSPIRASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN AIR PADA TIGA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS KEDELAI (Glycine max [L] Merr.) PADA BEBERAPA FRAKSI PENIPISAN AIR TANAH TERSEDIA

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, dengan ketinggian 725 m di atas permukaan laut.

TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di ladang yang berada di RT 09 Dusun Gasek,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan. Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

II. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian bertempat di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2015 sampai Agustus 2015 bertempat di

II. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI,

BAB III METODE PENELITIAN. Mikrobiologi Tanah dan Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Kacang- kacangan dan Umbiumbian

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2014 Januari 2015 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember Maret 2012,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

METODE PENELITIAN. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo provinsi DIY. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2017 di Rumah Paranet

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

BAHAN METODE PENELITIAN

komersial, pupuk SP 36, pupuk KCl, NaCl, Mannitol, K 2 HPO 4, MgSO 4.7H 2 O,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

m. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Agustus

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... I. PENDAHULUAN... 1

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. dengan Januari Pengujian viabilitas dilakukan di Laboratorium Pemuliaan

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani FMIPA Universitas

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

Transkripsi:

29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan analisis sifat fisik tanah dilakukan di Laboratorium Teknik Sumber Daya Air dan Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2013 sampai dengan Januari 2014. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah ember, timbangan duduk, cawan, timbangan analitik, oven, kertas label, tisu, mistar, gelas ukur, ajir, tali rafia, sprayer, dan ayakan tanah. Bahan yang digunakan adalah benih tiga varietas kedelai yaitu varietas Wilis, Kaba, dan Tanggamus, tanaman rumput, tanah Ultisol, kapur dolomit, pupuk NPK, dan Insektisida Fastac serta air. 3.3 Metode Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan faktorial dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan yaitu faktor fraksi penipisan air tanah tersedia (p) yang terdiri atas tiga taraf perlakuan penipisan air

30 tanah tersedia dan faktor varietas kedelai yang terdiri atas tiga varietas. Rincian perlakuan dapat dilihat pada tabel 8 sebagai berikut : Tabel 8. Faktor perlakuan I dan II No. Faktor I Faktor II 1 P 1 = 0,2 V I = Varietas Wilis 2 P 2 = 0,4 V 2 = Varietas Kaba 3 P 3 = 0,6 V 3 = Varietas Tanggamus Teknik pemberian air irigasi dilakukan sesuai dengan perlakuan berdasarkan hasil pengukuran evapotranspirasi tanaman (ET c ) karena jumlah air irigasi yang diberikan sama dengan jumlah evapotranspirasi yang terjadi pada hari sebelum pemberian air irigasi. Pengukuran evapotranspirasi acuan pada P(0,2) dilakukan menggunakan tanaman rumput. Pengukuran dilakukan dengan cara mengetahui jumlah kadar air tanah (KAT) melalui metode Gravimetrik yaitu metode penimbangan. Penimbangan dilakukan setiap hari (sesuai waktu pengontrolan). Cara pemberian air irigasi dilakukan dengan rumus : Dimana : JI = Jumlah irigasi (mm 3 ) W a - W i = Berat wadah awal dikurang berat wadah akhir (gram) A = Luas permukaan wadah/pot (cm 2 ). Berdasarkan jumlah taraf dalam perlakuan maka diperoleh 9 kombinasi perlakuan. Masing-masing perlakuan dilakukan 3 (tiga) kali pengulangan sehingga berjumlah 27 satuan percobaan (Gambar 1). Setiap pot ditanami dengan 3 butir benih/pot.

31 3.4 Tata Letak Percobaan Tata letak percobaan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Kontrol 1 P = 0,2 P3V2 II P1V1 II P1V3 I U P1V1 I P3V3 I P2V2 I Kontrol 2 P = 0,2 Kontrol 3 P = 0,2 P3V1 II P2V3 I P1V2 II S Keterangan : P2V1 I P1V2 I P3V3 II Kontrol = Rumput P2V1 II P3V2 III P1V1 III P1V3 III P1V2 III P3V1III P1V3 II P2V1 III P2V2 III P2V2 II P3V1 I P3V3 III P2V3 II P2V3 III P3V2 I Gambar 1. Tata letak percobaan

32 3.5 Pelaksanaan Penelitian Langkah-langkah pelaksanaan penelitian dilakukan melalui tahapan -tahapan sebagai berikut : Mulai Persiapan media tanam dan benih Analisis sifat fisik tanah dalam laboratorium Pengkondisian perlakuan fraksi penipisan air Penanaman benih kedelai Pemeliharaan Pengamatan variabel tanaman Pemanenan Analisis Data Selesai Gambar 2. Diagram alir penelitian

33 3.5.1 Persiapan Media Tanam Tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah pertanian jenis Ultisol yang berasal dari PT. Great Giant Pineapple (GGP) Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Awalnya tanah dijemur selama 1 minggu atau sampai kering udara, lalu tanah dihaluskan menggunakan ayakan dengan diameter ayakan ± 5mm, kemudian tanah dimasukkan ke dalam masing-masing pot sebanyak 7 kg/pot. Pada waktu yang bersamaan tanah yang digunakan diambil sampel untuk dianalisis terlebih dahulu kandungan airnya yaitu dengan cara dioven pada suhu 105 o C selama 2 x 24 jam. Metode yang digunakan dalam analisis kadar air tanah adalah metode Gravimetrik, yaitu : Keterangan : KAT = Kadar air tanah (%) BKU = Berat kering udara (gram) BK = Berat kering oven (gram). Setelah tanah dimasukkan ke masing-masing perlakuan (pot), tanah diberikan perlakuan irigasi sesuai dengan tingkat perlakuan fraksi penipisan (p) air tanah tersedia. Analisis fraksi penipisan air tanah tersedia dan kandungan air tanah tersedia dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

34 Keterangan : TAW = Air tanah tersedia (%) F c = Kapasitas lapang (Field capacity, %) P wp = Titik layu permanen (Permanent wilting point, %). ( 6 ) Keterangan : p = Fraksi penipisan air RAW = Air segera tersedia (Readily available water, %) TAW = Air tanah tersedia (Total available water, %). Keterangan : θ c = kandungan air kritis (Critical water content, %) F c = Kapasitas lapang (Field capacity, %) RAW = Air segera tersedia (Readily available water, %). Air tanah tersedia ditetapkan berdasarkan kondisi field Capacity (F c ) dan titik layu permanen (P wp ) masing-masing pada P F 2,54 adalah 30.07 % (volume) dan P F 4,2 adalah 22.57 % (volume) dimana keduanya diperoleh dari hasil analisis fisik tanah Bogor (tabel 9). Berdasarkan hasil analisis sifat fisik tanah di Balai Penelitian Tanah Bogor, diperoleh data kapasitas lapang (pf 2,54) dan titik layu permanen (pf 4,2) serta air tanah tersedia sebagai berikut :

35 Tabel 9. Hasil analisis sifat fisik tanah No Contoh Dalam (cm) KA % vol BD g/cc PD g/cc Kadar Air pf1 pf2 pf2.54 pf4.2 % volume 1 U1 0-20 25,5 1,18 2,39 49,3 37,6 31,7 23,4 8,3 20-40 27,7 1,28 2,50 40,9 30,4 24,9 17,8 7,1 2 U2 0-20 26,0 1,25 2,55 45,8 34,1 28,5 20,7 7,8 20-40 25,3 1,27 2,52 48,1 32,0 26,8 18,7 8,1 3 U3 0-20 26,5 1,29 2,51 46,0 34,8 30,0 23,6 6,4 20-40 27,7 1,28 2,28 43,5 32,5 27,9 21,2 6,8 Rataan 0-20 1.24 47,0 35,5 30,07 22,57 7,5 Rataan 20-40 44,1 31,6 26,5 19,2 7,3 Sumber : Balai Penelitian Tanah Bogor (2013). Air tersedia Pada perlakuan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi air ke posisi kapasitas lapang, tanaman disiram setiap hari sampai mencapai berat yang setara dengan berat ember/pot pada saat tanah berada pada kapasitas lapang dan tinggi air yang ditambahkan merupakan air yang hilang karena evapotranspirasi, tinggi penambahan air pada ember yang ditanami kedelai merupakan evapotranspirasi tanaman (ET c ), sedangkan untuk tinggi penambahan air pada ember yang ditanami rumput merupakan laju evapotranspirasi acuan (ET o ). 3.5.2 Persiapan Bahan Tanam dan Penanaman Benih kedelai yang akan digunakan sebelum ditanam direndam dalam air selama 10 menit dengan tujuan untuk mendapatkan benih yang baik dan merangsang percepatan pertumbuhan kotiledon, kemudian benih ditiriskan dan ditanam dalam media tanah yang telah tersedia sebanyak 3 butir benih/pot sesuai dengan varietas yang telah ditentukan.

36 3.5.3 Pemberian Air Irigasi Pemberian air irigasi bagi tanaman pada masing-masing perlakuan dilakukan setiap hari yaitu pada waktu pagi dan sore sesuai dengan jumlah air yang hilang akibat evapotranspirasi pada masing-masing perlakuan sehingga mencapai keadaan optimal yaitu pada kondisi kapasitas lapang. Pemberian air irigasi dilakukan sesuai dengan hasil pengukuran kandungan air tanah tersedia yang dilakukan menggunakan metode Gravimetrik yaitu dengan cara melakukan penimbangan pada setiap satuan percobaan. Pemberian air akan dihentikan setelah tanaman mencapai 1 minggu sebelum panen. 3.5.4 Pemeliharaan 3.5.4.1 Penjarangan Penjarangan tanaman dilakukan pada 7 hari setelah tanam (HST), yaitu dari benih yang tumbuh dilakukan penjarangan menjadi 2 tanaman/pot. Tujuannnya adalah untuk memenuhi kesesuaian terhadap volume ruang tanah dan kebutuhan hara bagi tanaman serta kebutuhan cahaya sehingga tidak meningkatkan jumlah kompetisi. 3.5.4.2 Pemupukan Pupuk yang digunakan adalah berupa pupuk NPK dengan dosis 2 g/pot. Pupuk NPK diberikan bersamaan dengan waktu tanam. 3.5.4.3 Penyemprotan Aplikasi insektisida yang efektif disesuaikan dengan keperluan, yaitu menurut intensitas serangan atau populasi hama. Insektisida yang digunakan adalah jenis

37 Fastac dengan dosis 10ml/500ml air. Penyemprotan tanaman dilakukan pada saat terdapat tanda-tanda terserang penyakit sehingga tanaman bebas dari serangan hama dan dapat berkembang dengan baik yaitu diberikan mulai minggu keempat dan seterusnya. 3.5.5 Pemanenan Waktu panen dilakukan pada saat tanaman memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan deskripsi parameter umur varietas tanaman yang digunakan (±85 hari) dan terdapat perubahan pada warna polong. Saat panen diperkirakan lebih dari 95% polong berwarna cokelat. 3.5.6 Pengamatan Pengamatan dilakukan terhadap beberapa komponen pertumbuhan dan komponen hasil produksi kedelai. Selama pertumbuhan tanaman diamati mulai dari stadia vegetatif sampai stadia generatif, variabel-variabel yang diamati meliputi : 1. Tinggi tanaman (cm), diukur mulai dari pangkal batang pada permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi (titik tumbuh) dan dilakukan 1 minggu sekali selama stadia pertumbuhan (stadia vegetatif) 2. Jumlah daun/tanaman (helai) dilakukan 1 minggu sekali selama stadia pertumbuhan (stadia vegetatif) 3. Indeks luas daun (cm 2 ) diukur sesuai dengan perhitungan jumlah daun dan dilakukan 1 minggu sekali selama stadia pertumbuhan (stadia vegetatif) 4. Jumlah bunga (kuntum), yaitu dihitung mulai dari keluarnya bunga pertama pada stadia generatif

38 5. Jumlah polong (buah), yaitu dihitung mulai dari keluarnya polong pertama pada stadia generatif. Pengamatan komponen hasil dilakukan yaitu meliputi: 1. Bobot brangkasan basah (gram) 2. Bobot brangkasan kering oven 48 jam dengan suhu 65 o C (gram) 3. Bobot polong per tanaman (gram) 4. Bobot biji kering per pot (gram). Selanjutnya pengolahan data pengamatan harian dilakukan terhadap faktor sebagai berikut : 1. Kebutuhan air irigasi rata-rata mingguan (ml) 2. Kebutuhan air irigasi total (ml) 3. Koefisen crop (K c ) 4. Persentase kadar air tanah tersedia harian (KATT, %) 5. Evapotranspirasi tanaman (mm/hari) 6. Respon tanggapan hasil tanaman (Ky). 3.5.7 Analisis Data Data yang diperoleh diuji kesamaan ragamnya dengan uji F dan apabila terdapat interaksi pada kedua faktor perlakuan maka dilakukan uji terhadap pengaruh sederhana sebagai konsekuensi logis dalam percobaan faktorial. Selanjutnya data dianalisis lebih lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5% dan 1%. Hasil data pengamatan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.