BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Suplai daya listrik dari pusat-pusat pembangkit sampai ke konsumen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penerangan dan juga proses produksi yang melibatkan barang-barang elektronik dan

BAB I PENDAHULUAN. terganggu, juga dapat mempengaruhi stabilitas pada system tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN

1. BAB I PENDAHULUAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Analisa Stabilitas Transien Pada Sistem Transmisi Sumatera Utara 150 kv 275 kv Dengan Penambahan PLTA Batang Toru 4 X 125 MW

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas garis besar penelitian yang meliputi latar belakang,

ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

Perhitungan CCT (Critical Clearing Time) Berbasis Trajectory Kritis Menggunakan Persamaan Simultan pada Sistem yang Terhubung dengan Smart Grid

PENENTUAN BATAS TEGANGAN STEADY STATE DENGAN MENGGUNAKAN KURVA PQ PADA TEGANGAN BEBAN SENSITIF

STUDI HUBUNG SINGKAT UNTUK GANGGUAN SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN P3B SUMATERA

PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP :

ANALISIS GANGGUAN 3 FASA PADA SALURAN TRANSMISI TERHADAP TRANSIENT STABILITY SISTEM MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE RUNGE-KUTTA ORDE 5

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama yaitu pembangkit, penghantar (saluran transmisi), dan beban. Pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu

BAB I PENDAHULUAN. mentransmisikan dan mendistribusikan tenaga listrik untuk dapat dimanfaatkan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat melalui jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan bagian

Nama : Ririn Harwati NRP : Pembimbing : 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD 2. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT.

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin bertambahnya permintaan konsumen terhadap energi listrik dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem Tenaga Listrik adalah suatu sistem yang terdiri atas sistem

Simulasi dan Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan masyarakat, baik pada sektor rumah tangga, penerangan,

BAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan frekuensi nominalnya. peningkatan kualitas sistem kelistrikannya agar didapatkan sistem yang dapat bekerja

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesia. Menipisnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi, sistem

BAB I PENDAHULUAN. tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bagi manusia untuk menjalankan aktivitasnya. Kebutuhan akan tenaga listrik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Energi listrik merupakan suatu element penting dalam masyarakat

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

PENGEMBANGAN KURVA P-V UNTUK GI 500 kv DALAM RANGKA MENGANTISIPASI VOLTAGE COLLAPSE. Rusda Basofi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan penghematan disegala bidang. Selaras dengan laju

PENGARUH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) TERHADAP PERILAKU SISTEM TENAGA LISTRIK SULAWESI SELATAN DALAM KEADAAN TRANSIEN

I. PENDAHULUAN. untuk menunjang kehidupan manusia sekarang ini. Di era globalisasi sekarang ini

yaitu kestabilan sistem tenaga saat mengalami gangguan-gangguan yang kecil. mengganggu keserempakan dari sistem tenaga.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. mikrohidro (PLTMh) contohnya yang banyak digunakan di suatu daerah terpencil

BAB I PENDAHULUAN. pendukung di dalamnya masih tetap diperlukan suplai listrik sendiri-sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. apabila terjadi gangguan di salah satu subsistem, maka daya bisa dipasok dari

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk diperhatikan karena dapat mempengaruhi sistem tegangan. Ketidakstabilan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Dapat dikatakan pula bahwa energi listrik menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

Perhitungan Waktu Pemutus Kritis Menggunakan Metode Simpson pada Sebuah Generator yang Terhubung pada Bus Infinite

PERKIRAAN STABILITAS TRANSIEN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MULTIMESIN JAWA BALI 500 KV MENGGUNAKAN COMMITTEE NEURAL NETWORK

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI DENGAN PENINGKATAN INJEKSI JUMLAH PEMBANGKIT TERSEBAR. Publikasi Jurnal Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. interkoneksi dan beberapa sistem terisolir. Sistem interkoneksi merupakan suatu

PERHITUNGAN CCT (CRITICAL CLEARING TIME) UNTUK ANALISIS KESTABILAN TRANSIENT PADA SISTEM KELISTRIKAN 500KV JAWA-BALI

Analisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw

ANALISIS KESTABILAN TRANSIEN BERBASIS CRITICAL CLEARING TIME PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

Analisis Kestabilan Transien Dan Mekanisme Pelepasan Beban Di PT. Pusri Akibat Penambahan Generator Dan Penambahan Beban

1 BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menunjang pertumbuhan tersebut memerlukan energi listrik.

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Kestabilan Transien dan Pelepasan Beban Pada Sistem Integrasi 33 KV PT. Pertamina RU IV Cilacap akibat Penambahan Beban RFCC dan PLBC

ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)

SIMULASI PENGENDALIAN PRIME MOVER KONVENSIONAL

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

Analisa Stabilitas Transient STL Minahasa Menggunakan Metode Kriteria Luas Sama

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

Simulasi Dinamika dan Stabilitas Tegangan Sistem Tenaga Listrik dengan Menggunakan Power System Stabilizer (PSS) (Aplikasi pada Sistem 11 Bus IEEE)

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan industri serta pertambahan penduduk. Listrik

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting dalam

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (R.U.) VI Balongan Jawa Barat

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumatra. Bab ini berisikan tentang hasil pengujian dan analisa kestabilan trasien single

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Komponen tersebut mempunyai fungsi

ANALISA STABILITAS TRANSIEN PADA SISTEM KELISTRIKAN PT.CHANDRA ASRI,CILEGON AKIBAT INTEGRASI PLN

BAB I PENDAHULUAN. Analisis penerapan Kontroler PID Pada AVR Untuk Menjaga Kestabilan Tegangan di PLTP Wayang Windu

PUSPA LITA DESTIANI,2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Tentang Pentanahan Netral

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern saat ini, tenaga listrik memegang peranan penting dalam

Perhitungan CCT (Critical Clearing Time) Berdasarkan Trajectory Kritis Menggunakan Hilangnya Sinkronisasi pada Sistem 3 Generator 9 Bus

BAB 1 PENDAHULUAN. tegangan pengirim akibat suatu keadaan pembebanan. Hal ini terjadi diakibatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Stabilitas Transien dan Perancangan Pelepasan Beban pada Joint Operating

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Cilacap, Jl. Letjen Haryono MT. 77 Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.

ANALISIS KESTABILAN TRANSIEN PENERAPAN DISTRIBUTED GENERATION PADA SISTEM KELISTRIKAN WILAYAH BENGKULU

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-136

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan energi listrik dengan gangguan pemadaman yang minimal.

PERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu sistem tenaga listrik yang besar pada umumnya memiliki beberapa pusat pembangkit yang terdiri dari banyak generator (multimesin). Generator berfungsi untuk mensalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik ke para konsumen. Suplai daya listrik dari pusat-pusat pembangkit sampai ke konsumen haruslah dijaga keandalan sistemnya. Sistem yang andal berhubungan dengan kemampuan sistem menjaga tetap dalam keadaan stabil dan terjaga kontinuitas penyaluran tenaga listriknya dari berbagai macam gangguan. Kestabilan sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan. Sedangkan ketidakstabilan sistem dapat terjadi dalam berbagai bentuk, tergantung dari konfigurasi sistem dan model operasinya. Sistem akan masuk pada kondisi ketidakstabilan tegangan ketika terjadi gangguan, peningkatan beban atau pada saat terjadi perubahan kondisi sistem yang disebabkan oleh drop tegangan yang tidak terkontrol. Penyebab utama ketidakstabilan tegangan adalah ketidakmampuan sistem tenaga untuk memenuhi permintaan daya reaktif. Inti dari permasalahan ini biasanya berhubungan dengan susut tegangan yang terjadi pada saat daya aktif dan daya reaktif mengalir melalui reaktansi induktif pada jaringan transmisi. Secara mendasar masalah kestabilan berarti menjaga sinkronisasi operasi sistem

tenaga. Kestabilan pada sistem tenaga listrik merupakan masalah yang sangat penting dalam penyediaan daya kepada konsumen. Masalah kestabilan yang sering terjadi disini adalah masalah beban lebih, berkurangnya pasokan daya reaktif yang pada akhirnya akan menempatkan sistem pada kondisi voltage collapse dan akan terjadi kemungkinan terburuk yaitu terjadinya blackout. Kestabilan tegangan biasanya termasuk saat terjadi gangguan besar ( termasuk kenaikan beban / transfer daya yang sangat besar ). Tegangan akan mengalami osilasi, dan terjadi ketidakstabilan sistem kontrol. Ketidakstabilan ini bisa terjadi akibat nilai gain pada statik var kompensator yang terlalu besar, atau deadband pada tegangan yang mengatur shunt capacitor bank yang terlalu kecil. Maka dibutuhkan suatu voltage security, yaitu kemampuan sistem, tidak hanya untuk beroperasi secara stabil, tetapi juga stabil saat kondisi terburuk atau saat terjadi kenaikan beban. Stabilitas sistem tenaga telah menjadi perhatian utama dalam sebuah sistem operasi. Perhatian itu muncul dari fakta bahwa pada kondisi keadaan mantap (steady-state), kecepatan rata-rata untuk semua generator harus sama. Kondisi tersebut dinamakan pada operasi sinkron dari sebuah sistem yang terinterkoneksi. Gangguan kecil atau besar pada sistem tenaga berdampak pada operasi sinkron. Sebagai contoh, kenaikan atau keturunan tiba-tiba pada beban, atau akibat rugi pembangkitan menjadi salah satu jenis gangguan yang berpengaruh sangat signifikan terhadap sistem. Jenis lain dari gangguan adalah jaring transmisi yang terputus, beban lebih, atau hubung singkat. Dengan

demikian diharapkan stabilitas sistem akan menuju ke keadaan mantap dalam waktu singkat setelah gangguan menghilang. Gangguan pada sistem tenaga listrik dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategori, yaitu gangguan kecil dan gangguan besar. Gangguan kecil merupakan satu dari elemen sistem dinamis yang dapat dianalisis menggunakan persamaan linear. Gangguan kecil yang terjadi berupa perubahan beban pada sisi beban atau pembangkit secara acak, pelan, dan bertingkat. Trip pada jaringan sistem tenaga listrik dianggap sebagai gangguan kecil apabila pengaruhnya terhadap aliran daya sebelum gangguan pada sistem itu tidak signifikan. Gangguan yang menghasilkan kejutan tiba-tiba pada tegangan bus adalah jenis gangguan besar yang harus segera dihilangkan. Apabila tidak dihilangkan secepatnya, maka gangguan tersebut akan mempengaruhi stabilitas sistem. Gangguan skala besar akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aliran daya pada sistem, bahkan dapat memungkinkan terjadinya blackout. Secara umum stabilitas pada suatu sistem tenaga diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yaitu stabilitas steady state, stabilitas dinamis, dan stabilitas transien. Stabilitas steady state adalah kemampuan sistem tenaga listrik untuk mencapai kondisi stabil pada kondisi operasi baru yang sama atau identik dengan kondisi sebelum terjadi gangguan setelah sistem mengalami gangguan kecil. Secara konsep, stabilitas dinamis adalah sama dengan stabilitas steady state. Perbedaannya terletak pada pemodelan, dimana pada stabilitas dinamis, sistem eksitasi, turbin, dan generator dimodelkan dengan menyediakan variasi fluks pada

air gap mesin, sementara pada stabilitas steady state generator direpresentasikan sebagai sumber tegangan konstan saja. Sedangkan stabilitas transien adalah kemampuan sistem tenaga untuk mencapai kondisi stabil pada kondisi operasi yang baru yang dapat diterima setelah sistem mengalami gangguan berskala besar dalam kurun waktu selama 1 swing pertama dengan asumsi AVR dan governor belum bekerja. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan analisa kestabilan transien adalah sebagai berikut : Chandra Shekhar Sharma (2014) dengan judul Transient Stability Analysis of Single Machine Infinite Bus System by Numerical Methods. Penelitian ini membahas tentang stability of swing equation, steady state stability and transient stability. Pujo Santoso (2014) dengan judul Analisa kestabilan transien penerapan distributed generaration pada sistem kelistrikan wilayah Bengkulu. Penelitian ini membahas mengenai dampak pemasangan distributed generation terhadap rugi rugi daya membahas tentang bagaimana penempatan DG pada bus sistem distribusi, sehingga memberi dampak penurunan rugi-rugi daya listrik pada system kelistrikan wilayah Bengkulu. Lukman hadi (2011), dengan judul Studi Stabilitas Transien Sistem Tenaga Listrik dengan Metoda Kriteria Luas Sama penelitian ini membahas bagaimana cara untuk menghitung waktu pemutus kritis (CCT), yang mana hanya terbatas pada satu mesin dengan infinite bus (single

mechine infinite bus). Kurva ayunan merupakan alat elevasi suatu kestabilan sistem yang digunakan kestabilan-kestabilan transient sistem tenaga lisrik. Maherianto (2010) dengan judul Studi stabilitas transien multimesin pada sistem tenaga listrik. Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh gangguan tiga fasa simetris terhadap perilaku unit pembangkit (generator) saat kondisi peralihan dalam menentukan waktu kritis pemutus (Critical clearing time) gangguan tersebut. Heru Dibyo Laksono (2008) dengan judul studi kestabilan transient sistem tenaga listrik multi mesin (model ieee 9 bus 3 mesin). Penelitian ini membahas tentang masalah kestabilan transien suatu system yang disebabkan oleh hubung singkat tiga fasa simetris yang terjadi pada saluran transmisi pada bus-bus beban. Kondisi yang diambil pada system tenaga listrik adalah : saluran transmisi, beban dan trafo pada keadaan tunak. Agam Rido Priawan dan Ir. Mahfudz Shidiq, M.T dengan judul Analisis stabilitas transient sistem tenaga listrik pada PT. Kebon Agung Malang. Penelitian ini menganalisa stabilitas transien pada sistem tenaga listrik PT. Kebon Agung Malang pada kondisi sebelum dan setelah penambahan kapasitas generator. James A. Pongtiku dan Ir. Hans Tumaliang, M.T dengan judul Analisa stabilitas transient untuk menentukan waktu pemutus kritis pada jaringan transmisi 70 kv PLTA Tanggari II-GI Sawangan dengan

menggunakan program matlab. Penelitian ini menganalisa stabilitas transien yang dapat membantu untuk menentukan setting waktu on/off relai proteksi dan waktu pemutus kritis circuit breaker. Sistem kelistrikan Sumatera merupakan sistem yang menyediakan kebutuhan energi listrik untuk para konsumen di Pulau Sumatra. Sistem kelistrikan Sumatra ini terdiri dari berbagai jenis pembangkit yang tersebar di berbagai lokasi di Pulau Sumatra mulai dari Aceh sampai Lampung. Salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih, Sumatra Barat. Pembangkit ini merupakan pembangkit yang baru dioperasikan pada tahun 2014. Oleh karena itu perlu suatu kajian kestabilan peralihan (transien) sebelum adanya pembangkit PLTU Teluk Sirih dan sesudah adanya PLTU Teluk Sirih terhadap sistem kelistrikan Sumbar-Riau. Studi kestabilan transien diperlukan untuk memastikan kemampuan sistem untuk bisa menahan kondisi transien setelah gangguan besar. Seringkali, studi tersebut dilakukan ketika terjadi pemasangan fasilitas transmisi maupun pembangkitan yang baru. Hal ini sangat membantu dalam hal menentukan sistem rele yang diperlukan, waktu kritis pemutusan breaker, level tegangan dan kemampuan transfer antara sistem. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan kestabilan sistem tenaga listrik apabila mengalami gangguan adalah metoda euler. Metode ini diperlukan untuk mengetahui waktu pemutusan kritis sesuai dengan sudut pemutusan kritis sehingga untuk merancang waktu operasi relay dan pemutus sirkuit maka waktu yang dibutuhkan harus kurang dari waktu pemutusan kritis agar operasi sistem tetap stabil. Jadi metode euler adalah salah

satu dari metode satu langkah yang paling sederhana. metode ini perlu dipelajari mengingat kesederhanaannya dan mudah pemahamannya sehingga memudahkan dalam mempelajari metode lain yang lebih teliti. Alat bantu dalam studi analisa sistem tenaga listrik adalah computer, karena peranan komputer mempunyai keuntungan diantaranya fleksibel, teliti, cepat, dan ekonomis. Software computer yang digunakan adalah matlab, karena matlab memiliki bahasa canggih untuk komputasi teknik. Dan matlab merupakan integrasi dari komputasi, visualisasi dan pemrograman dalam suatu lingkungan yang mudah digunakan, karena permasalahan dan pemecahannya dinyatakan dalam notasi matematika biasa. 1.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menentukan waktu pemutusan kritis ganguan PT. PLN Sumbar- Riau sebelum dan sesudah penambahan PLTU Teluk Sirih. 2. Mengetahui kondisi stabilitas sistem tenaga listrik PT. PLN Sumbar-Riau setelah penambahan PLTU Teluk Sirih. 1.3 Manfaat Penelitian Penelitian ini memberikan manfaat antara lain : 1. Untuk memberikan informasi mengenai waktu pemutusan kritis (critical clearing time) sistem tenaga listrik yang mampu memberikan gambaran tentang kestabilan sistem akibat gejala transien yang dialami sistem tenaga listrik sehingga dapat menjadi acuan dalam efisiensi sistem tenaga listrik untuk menganalisis apakah sistem stabil atau tidak jika terjadi gangguan.

2. Sebagai pedoman dalam analisa kestabilan dan proteksi suatu pembangkit baru yang akan diinterkoneksi ke dalam sistem tenaga listrik yang sudah ada. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Stabilitas sistem tenaga listrik yang dibahas adalah stabilitas transien. 2. Metode yang digunakan adalah metode euler. 3. Perhitungan yang dicari adalah waktu pemutusan kritis gangguan sistem tenaga listrik. 4. Analisa yang dilakukan adalah analisa waktu pemutus kritis gangguan sistem tenaga listrik. 5. Dilakukan dengan tahap simulasi dengan perangkat lunak Matlab. 1.5 Sistematika Penulisan Adapun laporan tugas akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB.I PENDAHULUAN Pada bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. BAB.II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menjelaskan tentang pendahuluan, pengertian kestabilan, kestabilan transien pada tenaga listrik, jenis jenis transien dan transient secara umum, penjelasan mengenai metode euler, dinamika rotor dan persamaan ayunan.

BAB.III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini berisikan diagram alir penelitian dan langkah-langkah penelitian. BAB.IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang analisa kestabilan transien suatu sistem tenaga listrik yaitu PT. PLN SUMBAR-RIAU yang dilihat dari hasil perhitungan waktu pemutus kritis dengan menggunakan euler. BAB.V PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari penelitian ini.