G U B E R N U R SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
G U B E R N U R SUMATERA BARAT

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Da

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN JEPARA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

P ERATURAN DAERAH K ABUPATEN SINJAI N O MOR 35 TAHUN 2012 T E NTANG

BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 2 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2005 T E N T A N G

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 89 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KOTA CIMAHI

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 2 Tahun : 2011 Seri : D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2011 NOMOR 8

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 09 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI DONGGALA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DONGGALA,

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 19 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 01 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI. NOMOR : 115 TAHUN : 2011 SERI : D aa PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUASIN

LEMBARAN DAERAH KOTA PALOPO TAHUN 2013 NOMOR 5 SERI E NOMOR 05 PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO NOMOR 5 TAHUN 2013

BUPATI INDRAGIRI HULU PROPINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 4 TAHUN 2015 T E N T A N G

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 84 TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SUMBAWA BARAT

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU

UPT BUPATI PEKALONGAN,

BUPATI TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG,

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Neg

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U

BUPATI SELUMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELUMA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 13

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 21 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH NOMOR: 3 SERI: D TAHUN: 2005 NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH

B U P A T I S R A G E N

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

No. Urut: 12 G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, telah ditetapkan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat yang didasarkan atas variable, jumlah penduduk, luas wilayah dan jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Provinsi Sumatera Barat, terdapat Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam bentuk Dinas yang mempunyai beban kerja yang terlampau besar, sehingga tugas dan fungsinya tidak dapat berjalan dengan optimal; c. bahwa dengan adanya perubahan variable sebagaimana dimaksud dalam huruf a,dan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, maka perlu dilakukan perubahan besaran organisasi perangkat daerah dalam bentuk dinas 384 yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf c, perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Barat; Mengigat : 1. Undang-Undang Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 385

6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kebupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 11. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Barat; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT dan GUBERNUR SUMATERA BARAT MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT. 386 Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, diubah sebagai berikut : A. Pasal 2 ayat (1) nomenklatur Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga serta Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan diubah dan ditambah 2 ( dua) Dinas, sehingga Pasal 2 ayat (1) berbunyi sebagai berikut: (1) Dinas Daerah terdiri dari: a. Dinas Pendidikan. b. Dinas Pemuda dan Olah Raga. c. Dinas Kesehatan. d. Dinas Sosial. e. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. f. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. g. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. h. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air. i. Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang dan Pemukiman. j. Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah. k. Dinas Perindustrian dan Perdagangan. l. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral. m. Dinas Pertanian Tanaman Pangan. n. Dinas Perkebunan. o. Dinas Peternakan. p. Dinas Kelautan dan Perikanan. q. Dinas Kehutanan. r. Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah. B. BAB III diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : BAB III ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN Pasal 3 (1) Dinas Pendidikan, merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang Pendidikan. (2) Dinas Pendidikan, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. 387

Bagian Kedua Tugas pokok dan fungsi Pasal 4 Dinas Pendidikan, mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pendidikan dan tugas pembantuan. Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Dinas Pendidikan mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendidikan; c. pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang pendidikan; Pasal 6 (1) Dinas Pendidikan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, terdiri dari: c. Bidang Pendidikan dasar, terdiri dari: 1. Seksi Kurikulum dan Kesiswaa n; 2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan 3. Seksi Sarana Prasarana. d. Bidang Pendidikan Menengah, terdiri dari : 1. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan; 2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan;dan 3. Seksi Sarana Prasarana. e. Bidang PAUD dan PK-PLK, terdiri dari : 1. Seksi Kurikulum; 2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan;dan 3. Seksi Sarana dan Prasarana. f. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal, terdiri dari: 1. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 2. Seksi Kursus dan Kelembagaan; dan 3. Seksi Pendidikan Masyarakat. g. Unit Pelaksana Teknis. 388 h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Dinas Pendidikan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini. C. Diantara BAB III dan BAB IV disisipkan 1 (satu) bab, yakni BAB IIIA, yang berbunyi sebagai berikut : BAB III A ORGANISASI DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA Pasal 3A (1) Dinas Pemuda dan Olah Raga merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang Pemuda dan Olah Raga. (2) Dinas Pemuda dan Olah Raga dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 4A Dinas Pemuda dan Olah Raga mepunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pemuda dan Olah Raga dan tugas pembantuan. Pasal 5A Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4A Dinas Pemuda dan Olah Raga mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di bidang pemuda dan olah raga; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pemuda dan olah raga; c. pembinaan dan pelaksanaan urusan dibidang pemuda dan olah raga; dan Pasal 6A (1) Dinas Pemuda dan Olah Raga terdiri dari: a. Kepala Dinas. 389

b. Sekretariat, terdiri dari: c. Bidang Pemberdayaan Pemuda, terdiri dari: 1. Seksi Peningkatan Wawasan dan Kreativitas Pemuda; 2. Seksi Peningkatan Kapasitas Pemuda; dan 3. Seksi Organisasi Kepemudaan. d. Bidang Pengembangan Pemuda, terdiri dari: 1. Seksi Kepanduan; 2. Seksi Kepemimpinan dan Tenaga Kepemudaan; dan 3. Seksi Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda. e. Bidang Pembudayaan Olahraga, terdiri dari: 1. Seksi Olahraga Layanan Khusus; 2. Seksi Olahraga Pendidikan; dan 3. Seksi Olahraga Rekreasi. f. Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, terdiri dari: 1. Seksi Tenaga Keolahragaan; 2. Seksi Pembibitan Olahragawan; dan 3. Seksi Olahraga Prestasi. g. Unit Pelaksana Teknis. h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi Dinas Pemuda dan Olah Raga sebagaimana tercantum dalam Lampiran IA yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini. D. BAB XIII diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: BAB XIII ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH Pasal 39 (1) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. (2) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. 390 Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 40 Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta tugas pembantuan. Pasal 41 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah; c. pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah; Pasal 42 a. Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah terdiri dari: a. Kepala Dinas. b. Sekretariat, terdiri dari: c. Bidang Bina Kelembagaan dan Penyuluhan Koperasi, terdiri dari: 1. Seksi Kelembagaan; 2. Seksi Penyuluhan; dan 3. Seksi Advokasi dan Bantuan Hukum. d. Bidang Pemberdayaan Usaha Koperasi, terdiri dari: 1. Seksi Pertanian; 2. Seksi Non Pertanian; dan 3. Seksi Aneka Usaha. e. Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, terdiri dari: 1. Seksi Kemitraan; 2. Seksi Pengembangan UMKM; dan 3. Seksi Promosi. 391

f. Bidang Fasilitasi dan Pembiayaan Usaha Simpan Pinjam, terdiri dari: 1. Seksi Permodalan dan Jasa Keuangan; 2. Seksi Pengembangan Simpan Pinjam; dan 3. Seksi Penilaian Kesehatan Simpan Pinjam. g. Unit Pelaksana Teknis. h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini. E. Diantara BAB XIII dan BAB XIV disisipkan 1(satu) bab, yakni BAB XIIIA yang berbunyi sebagai berikut : BAB XIIIA ORGANISASI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Pasal 39A (1) Dinas Perindustrian dan Perdagangan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang perindustrian dan perdagangan. (2) Dinas Perindustrian dan Perdagangan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 40A Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang perindustrian dan perdagangan serta tugas pembantuan. Pasal 41A Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di bidang perindustrian dan perdagangan; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perindustrian dan perdagangan; 392 c. pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang perindustrian dan perdagangan;dan Pasal 42A (1) Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: a. Kepala Dinas. b. Sekretariat, terdiri dari : c. Bidang Industri Agro, terdiri dari: 1. Seksi Industri Hasil Hutan dan Perkebunan; 2. Seksi Industri hasil laut dan Perikanan; dan 3. Seksi Industri Makanan, Minuman dan Tembakau. d. Bidang Industri Non Agro, terdiri dari : 1. Seksi Industri Kimia Hilir; 2. Seksi Industri Aneka dan Tekstil;dan 3. Seksi Industri Maritim, Elektronika dan Telematika. e. Bidang Perdagangan Luar Negeri, terdiri dari : 1. Seksi Ekspor; 2. Seksi Impor;dan 3. Seksi Bina Usaha Perdagangan Luar Negeri. f. Bidang Perdagangan Dalam Negeri, terdiri dari : 1. Seksi Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan; 2. Seksi Pengadaan, Distribusi dan Sarana Perdagangan;dan 3. Seksi Bina Pasar. g. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Mutu Produk, terdiri dari: 1. Seksi Perlindungan konsumen; 2. Seksi Pengawasan Standarisasi;dan 3. Seksi Pengawasan Kemetrologian. h. Unit Pelaksana Teknis. i. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran IXA yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini. 393

F. BAB XIX diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : BAB XIX ORGANISASI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pasal 67 (1) Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah. (2) Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 68 Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pengelolaan Keuangan serta tugas pembantuan. Pasal 69 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pengelolaan keuangan daerah; c. pembinaan dan pelaksanaan urusan dibidang Pengelolaan Keuangan Daerah; Pasal 70 (1) Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah terdiri dari: a. Kepala Dinas. b. Sekretariat, terdiri dari : 394 c. Bidang Pajak Daerah, terdiri dari : 1. Seksi Perencanaan dan Intesifikasi; 2. Seksi Data dan Pengendalian Pajak Daerah; dan 3. Seksi Pembinaan dan Pengawasan. d. Bidang Retribusi, Bagi Hasil dan Pendapatan Lain-lain, terdiri dari : 1. Seksi Retribusi dan PLL; 2. Seksi Bagi Hasil;dan 3. Seksi Hukum dan Perundang-Undangan. e. Bidang Anggaran, terdiri dari : 1. Seksi Anggaran I; 2. Seksi Anggaran II;dan 3. Seksi Anggaran III. f. Bidang Akuntansi, terdiri dari : 1. Seksi Akuntansi I; 2. Seksi Akuntansi II;dan 3. Seksi Akuntansi III. g. Bidang Bina Anggaran Daerah Bawahan, terdiri dari : 1. Seksi Wilayah I; 2. Seksi Wilayah II;dan 3. Seksi Wilayah III. h. Bidang Kuasa BUD, terdiri dari : 1. Seksi Tata Usaha; 2. Seksi Penerimaan;dan 3. Seksi Pengeluaran. i. Bidang Sistim Informasi, terdiri dari : 1. Seksi Pengkajian dan Pengembangan Sistem Informasi; 2. Seksi Pengelolaan Perangkat Informasi;dan 3. Seksi Pengolahan data dan Pelaporan. j. Unit Pelaksana Teknis. k. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XVI yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini. G. Pasal 82 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 82 Rincian tugas, fungsi dan tata kerja masing-masing dinas daerah Provinsi Sumatera Barat ditetapkan dengan Peraturan Gubernur. 395

Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat. Pada tanggal 12 Desember 2011 GUBERNUR SUMATERA BARAT PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT Diundangkan di Padang Pada tanggal 12 Desember 2011 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT dto Drs. H. ALI ASMAR, M.Pd Pembina Utama Madya NIP. 19580705 197903 1 004 dto IRWAN PRAYITNO I. PENJELASAN UMUM. Dalam rangka pelaksanaan otonomi luas, nyata dan bertanggungjawab serta penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan dan pemberian pelayanan kepada masyarakat secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan daerah, maka disusun organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat. Penyusunan dan penataan organisasi dimaksud disesuaikan dengan tingkat perkembangan kebutuhan dan prediksi perkembangan masalah yang harus dihadapi oleh masyarakat Sumatera Barat selama 5 tahun yang akan datang. Dengan memperhitungkan kondisi dan potensi Daerah, serta permasalahan yang harus diatasi, maka struktur organisasi dinas daerah diharapkan mampu mengimbangi pesatnya perkembangan dinamika masyarakat Sumatera Barat. LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2011 NO: 12 396 Dilihat dari perkembangannya struktur organisasi perangkat daerah yang ada sekarang, terdapat Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mempunyai beban kerja terlampau besar, sehingga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tidak optimal, seperti Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga serta Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga menjalankan fungsi pendidikan, kepemudaan serta olah raga. Fungsi Pendidikan bertanggung jawab meningkatkan mutu pendidikan masyarakat dan sumber daya menusia, sedangkan fungsi kepemudaan dan olah raga sebagai penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan potensi pemuda Sumatera Barat serta peningkatan dan pengembangan olah raga pendidikan, olah raga rekreasi dan olah raga prestasi di Sumatera Barat. Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi masingmasing bidang,maka dapat dilakukan pemecahan/pemisahan, karena fungsi pendidikan merupakan beban kerja pelayanan dasar ( basic 397

service) terhadap pengembangan sumber daya manusia dan meningkatkan mutu pendidikan masyarakat sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sedangkan fungsi kepemudaan dan olah raga terkait dengan pelayanan dasar ( basic service) bagi masyarakat yang keberadaannya diperlukan oleh masyarakat sesuai dengan amanat dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pada Pasal 14 yang menyatakan, Pelaksanaan tugas keolahragaan di daerah membentuk sebuah Dinas yang menangani bidang keolahragaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Demikian juga halnya dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan,dapat dilakukan pemisahan antara penyelenggara fungsi Koperasi dan Usaha Kecil, Menengah dengan fungsi perindustrian dan perdangan dengan pertimbangan bahwa urusan Koperasi, Usaha Kecil Menengah merupakan kelompok urusan wajib, sementara perindustrian dan perdagangan berada pada kelompok urusan pilihan. Penyelenggaran fungsi koperasi dan usaha mikro, disissi lain pemerintah mengharapakan agar pemerintah daerah dalamupaya menjaga stabilitas ekonomi juga turut memberikan konstribusi positif dan berfokus pada penguatan peran dan fungsi koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah sebagai sokoguru perekonomian nasional. Selanjutnya agar mempunyai dasar yang kuat dalam pelaksanaanya, maka perlu dilakukan Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Barat. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal I Pasal II Cukup jelas Cukup Jelas. 2121 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2011 NOMOR 63 398