PERBANDINGAN POTENSI DAN KENDALA OBYEK WISATA PANTAI PULAU MANUK DAN TANJUNG LAYAR DI KECAMATAN BAYAH KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN.

dokumen-dokumen yang mirip
2015 STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA PANTAI SAWARNA DI KABUPATEN LEBAK BANTEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISIS PEMASARAN PARIWISATA LAMPUNG

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

IDENTIFIKASI POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM DI KECAMATAN CIGUDEG, KABUPATEN BOGOR. Oleh ;

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

IDENTIFIKASI POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN OBYEK WISATA DI KECAMATAN CILIMUS. Friolintina, ¹ Lilis Sri Mulyawati, ² Ichwan Arief, ³ ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )

BAB I PENDAHULUAN. Kebun binatang (sering disingkat bonbin, dari kebon binatang) atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

KRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI DESA WISATA DI KABUPATEN SUMENEP MIRA HAWANIAR

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

Arahan Pengembangan Pariwisata di Kawasan Tanjung Lesung Berdasarkan Partisipasi Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB V PENUTUP. 50 responden yang mengunjungi Objek Wisata Candi Kalasan DIY. Serta masukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi wisata alam berupa pantai-pantai. Objek wisata pantai yang ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI KABUPATEN JEMBER

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN OBYEK WISATA BUKIT BANAMA DI KECAMATAN BUKIT BATU KOTA PALANGKA RAYA. Dedy Norsandi

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Rekomendasi Keterbatasan Studi DAFTAR PUSTAKA... xv

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

TINJAUAN PULO CANGKIR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print C-45

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian inii dilakukan di Kawasan Wisata Ujung Genteng, Sesuai

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang telah dibahas oleh peneliti pada bab-bab sebelumnya mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penataan angkutan penyeberangan Kepulauan Seribu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB V GAMBARAN UMUM. Secara visualisasi wilayah administrasi dapat dilihat dalam peta wilayah Kabupaten Lebak sebagaimana gambar di bawah ini

BAB I PENDAHULUAN. paket-paket wisata laris di pasaran. Berbagai jenis produk wisata pun ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. proses untuk menarik wisatawan dan pengunjung lainnya (McIntosh : 4, 1972). Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya melalui industri pariwisata. Sebagai negara kepulauan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya hidup beribu-ribu jenis spesies laut. Kekayaan laut yang memberikan

Arahan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Nepa Berdasarkan Preferensi Pengunjung Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

alami maupun buatan. Perancangan wisata alam memerlukan ketelitian dalam memilih objek wisata yang akan dikembangkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN UBI KAYU DI KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU. (Jurnal) Oleh DIAH PUTRI SAFERA

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

STUDI POTENSI OBYEK WISATA PANTAI DI KABUPATEN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kabupaten Tulungagung, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PERBANDINGAN POTENSI DAN KENDALA OBYEK WISATA PANTAI PULAU MANUK DAN TANJUNG LAYAR DI KECAMATAN BAYAH KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN Muhammad Reza Adhitya, Lilis Sri Mulyawati, Ni Made Esti Nurmani Email: reza.adhitya69@yahoo.com Abstrak Potensi dan kendala wisata Pantai Pulau Manuk dan Tanjung Layar perlu dilakukan perbandingan untuk menentukan ketertarikan wisatawan terhadap kedua obyek wisata pantai ini. Perbandingan ini perlu dilakukan karena wisatawan cenderung lebih tertarik terhadap wisata Pantai Tanjung Layar dibandingkan dengan wisata Pantai Pulau Manuk. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi potensi dan kendala tehadap kedua obyek wisata ini dan analisis perbandingannya. Dalam pengambilan sampel digunakan metode random sampling (acak sederhana) untuk responden wisatawan dengan jumlah kuisioner 45 setiap obyek wisata dan 45 kuisioner masyarakat serta metode purposive sampling (responden terpilih) untuk responden instansi. Dengan menghitung persentase dari tabulasi kuesioner, dapat diketahui potensi dan kendala objek wisata Pantai Pulau Manuk sebagai berikut: ) potensi kebijakan; penetapan Pantai Pulau Manuk di Kecamatan Bayah sebagai wisata alam, ) potensi daya tarik wisata; keindahan alam, pasir putih, ombak, dan monyetmonyet, ) potensi sarana dan prasarana; retribusi tiket, warung, mushola, WC umum, dan penginapan, 4) potensi aksesibilitas dan transportasi; akses dari Sukabumi dan Rangkasbitung, sementara kendala yaitu ) kendala kebijakan; belum adanya RIPPDA Kabupaten, ) kendala daya tarik wisata; promosi pariwisata dan kelengkapan keamanan, ) kendala sarana dan prasarana; belum optimal sarana yang tersedia, dan 4) kendala aksesibilitas dan transportasi; jalan rusak dan kurangnya angkutan umum. Potensi dan kendala obyek wisata Pantai Tanjung Layar yaitu: ) potensi kebijakan; penetapan Pantai Tanjung Layar di Kecamatan Bayah sebagai wisata alam, ) potensi daya tarik wisata; karang seperti layar dan ombak, ) potensi sarana dan prasarana; retribusi tiket, warung, mushola, WC umum, outlate, dan tempat sampah, 4) potensi aksesibilitas dan transportasi; akses dari Sukabumi dan Rangkasbitung, sementara kendala yaitu ) kendala kebijakan; belum adanya RIPPDA Kabupaten, ) kendala daya tarik wisata; kurangnya daya tarik dan kelengkapan keamanan, ) kendala sarana dan prasarana; belum memberikan kenyamanan pada wisatawan, dan 4) kendala aksesibilitas dan transportasi; jalan rusak dan kurangnya angkutan umum. Berdasarkan dari potensi dan kendala diperoleh hasil analisis perbandingan yaitu daya tarik wisata Pantai Pulau Manuk Lebih beraneka ragam dibandingkan dengan Tanjung Layar. Akan tetapi, promosi wisata Pantai Pulau Manuk masih kurang sehingga masih belum berkembang jika dibandingkan dengan Tanjung Layar yang meskipun memiliki daya tarik wisata sedikit, obyek wisata ini jauh berkembang karena promosi pariwisatanya sangat baik. Kata Kunci : Potensi, Kendala, Analisis Perbandingan, Deskriptif, Objek Wisata I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Potensi wisata alam di Kabupaten Lebak masih sangat banyak untuk dikembangkan, diantaranya potensi wisata pantai. Sebagian besar kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak berada di pesisir pantai, diantaranya Desa Binuangeun Kecamatan Wanasalam, Wisata Pantai Bagedur dan Danau Talanca di Kecamatan Malingping, Karang Merah di Kecamatan Cihara, Karang Taraje, Wisata Pantai Sawarna, Tanjung Layar dan Pantai Pulau Manuk di Kecamatan Bayah. Kecamatan Bayah merupakan salah satu kecamatan yang memiliki sektor Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

pariwisata yang dikembangkan dengan luas wilayah.6,86 Ha, berada di selatan Kabupaten Lebak dengan jarak sekitar 5 Km dari Ibukota, dengan ketinggian m dari permukaan laut. Objek wisata bahari yang bisa dikembangkan diantaranya Pantai Pulau Manuk dan Pantai Sawarna. Kata Pulau Manuk diberikan oleh sesepuh Bayah diambil dari bahasa Sunda yang artinya Pulau Burung. Dinamakan Pulau Manuk karena batu karang yang bentuknya menyerupai burung (manuk), berjarak ±00m di bibir pantai dan dulunya merupakan tempat persinggahan burung dari berbagai daerah, terutama burung-burung dari Negara Australia. Biasanya disaat air laut sedang surut, ada banyak burungburung seperti burung Kuntul dan Camar mencari makan di batu karang tersebut. Pantai Pulau manuk berada di sebelah Selatan Kecamatan Bayah, dengan waktu tempuh sekitar 5 menit dari Desa Bayah. Pantai Sawarna memiliki beberapa pantai yang bisa dikembangkan diantaranya Pantai Ciantir, Pantai Karang Bokor, Pantai Teluk Legon Pari, dan Pantai Tanjung Layar. Pantai Tanjung Layar adalah pantai yang sangat menarik perhatian disebabkan memiliki karang yang besar dan tinggi menjulang menyerupai gapura. Waktu tempuh menuju pantai ini sekitar 0 menit dari Desa Bayah. Kedua pantai ini memiliki daya tarik tersendiri untuk menarik wisatawan. Akan tetapi, aksesibilitas, kondisi jalan dan sarana dan prasarana yang terdapat di kedua objek wisata ini sudah tersedia hanya perlu dikembangkan lebih lanjut.. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:. Identifikasi potensi dan kendala wisata Pantai Pulau Manuk.. Identifikasi potensi dan kendala wisata Pantai Tanjung Layar.. Analisa Perbandingan Potensi dan Kendala. II. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Cooper dkk (998: 8) mengemukakan bahwa terdapat 4 (empat) komponen yang harus dimiliki oleh sebuah objek wisata, yaitu:. Atraksi (attraction), seperti alam yang menarik, kebudayaan daerah yang menawan dan seni pertunjukan.. Aksesibilitas (accessibilities) seperti transportasi lokal dan adanya terminal.. Amenitas atau fasilitas (amenities) seperti tersedianya akomodasi, rumah makan, dan agen perjalanan. 4. Ancillary services yaitu organisasi kepariwisataan yang dibutuhkan untuk pelayanan wisata seperti destination marketing management organization, conventional and visitor bureau. III. METODE PENELITIAN. Ruang Lingkup Wilayah Lingkup wilayah studi yang diambil pada kajian ini adalah Pantai Pulau manuk yang berada di Desa Darmasari dan Tanjung Layar yang berada di Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Provinsi Banten.. Lingkup Materi Jenis dan karakteristik wisatawan yang dilihat dari asal wisatawan, sarana dan prasarana yang terdapat di kedua objek wisata, Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang meliputi atraksi, keunikan serta daya tarik wisata sert kebijakan dan arahan pemerintah yang meliputi kebijakankebijakan menyangkut pengembangan pariwisata. Metode Pengumpula Data. Data Primer Data primer didapatkan melalui metode observasi lapangan dan pengambilan sampel malalui kuisioner kepada masyarakat.. Data Sekunder Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Data sekunder didapatkan melalui studi literatur dengan berbagai referensi dan survey instansi untuk mendapatkan data peraturan dan pedoman pelaksanaan instansi terkait dengan ruang lingkup penelitian..4 Metode Analisis Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:. Metode Deskriptif, merupakan metode untuk mendukung proses pengerjaan penulisan lebih terarah dengan pembahasan meliputi kondisi eksisting, pendapat masyarakat, dan kebijkan terkait.. Metode Kuantitatif, metode yang digunakan dalam pengambilan sampel masyarakat, wisatawan dan institusi yang terkait dengan obyek wisata Pantai Pulau Manuk dan Tanjung Layar. Metode yang digunakan yaitu purposive sampling (responden terpilih) dan random sampling (responden acak). n = N + N (e) n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persentase kelonggaran (0,5%) dari jumlah penduduk Desa Darmasari dan Sawarna yaitu 8.0 jiwa dan jumlah wisatawan yang berkunjung ke kedua obyek wisata yaitu.04 jiwa maka diperoleh sampel untuk masyarakat 45 sampel dan wisatawan 45 sampel. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Analisis Potensi dan Kendala Obyek wisata Pantai Pulau Manuk. Analisis Potensi Obyek Wisata Pantai Pulau Manuk A. Kebijakan Revisi RIPPDA Provins Banten 05-00 Provinsi Banten sebagai salah satu Provinsi baru hasil pemekaran dari Provinsi Jawa Barat juga sedang berupaya mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pariwisata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatkan masyarakat. Kabupaten Lebak menjadi salah satu wiayah perencanaan pariwisata di Provinsi Banten. RTRW Kabupaten Lebak 04-04 Kecamatan Bayah sebagai fungsi pusat kegiatan PKWp adalah sebagai pusat kegiatan kawasan perdagangan dan jasa, pusat pendidikan, pusat kesehatan, pusat pengembangan permukiman perkotaan, pusat pariwisata, dan pusat pelayanan sosial ekonomi. Dalam pasal 44 Pantai Pulau Manuk merupakan salah satu kawasan wisata alam di Kecamatan Bayah. B. Daya Tarik Wisata Berdasarkan Kuesioner Potensi daya tarik wisata yang dimiliki oleh Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel. Tabel Potensi Daya Tarik Wisata Pantai Pulau Manuk No Pertanyaan Pilihan dengan % terbesar Keindahan alam Persentase (%) Daya tarik yang paling disukai 6. Keindahan pasir pantai Indah 6. Kondisi ombak Besar 44.44 4 Kondisi cuaca Panas 5.56 5 Keindahan alam Indah 60.00 Berdasarkan Visualisasi.Gambaran Lokasi obyek wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel dan Gambar. Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Tabel Visualisasi Potensi Daya Tarik Wisata Pantai Pulau Manuk No Visualisasi Analisis 4 Keindahan Alam Pantai Pulau Manuk Pasir Pantai yang Indah Kondisi Ombak yang Besar Monyet Pantai Pulau Manuk memiliki panjang pantai sekitar 50 m dan lebar pantai sekitar 0 m. Pasir putih yang terhampar di pantai ini juga memiliki ukuran butir sekitar /4 sampai /8 mm, cukup halus dan bisa memanjakan para wisatawan yang bermain pasir di pantai Pulau Manuk. Pantai ini juga memiliki ombak yang besar dan ketinggian ombak bisa mencapai 5-8 m yang menjadi daya tarik wisatawan untuk bermain ombak atau bisa dengan berselancar. Selain itu, di pantai ini juga wisatawan bisa melihat monyet-monyet berekor panjang yang hidup di hutan lindung di sebelah pantai wisata ini, terkadang monyet-monyet turun dan masuk ke kawasan wisata pantai. C. Sarana dan Prasarana Visualisasi potensi sarana dan prasarana wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel dan Gambar. Tabel Visualisasi Potensi Sarana dan Prasarana Wisata Pantai Pulau Manuk No Visualisasi Analisis WC Umum Beberapa sarana dan prasarana yang tersedia di objek wisata Pantai Pulau Manuk diantaranya buah WC umum yang tersebar di kawasan wisata pantai ini, Lahan Parkir tidak terlalu banyak tetapi dapat cukup memenuhi kebutuhan wisatawan yang sekadar ingin berganti pakaian atau yang lainnya. Ada juga lahan parkir yang cukup luas Warung berada di dalam dan luar objek wisata ini sangat cukup untuk menampung wisatawan yang menggunakan kendaraan bermotor. Di dekat objek Penginapan/Cottage wisata ini terdapat pula 4 penginapan dengan jumlah 8 unut penginapan yang bisa memenuh kebutuhan wisatawan yang ingin Loket Retribusi Tiket menghabiskan waktu lebih lama dan sebagai tempat 5 istirahat serta di pintu masuk terdapat retribusi tiket sebagai syarat untuk masuk dan menikmati wisata pantai ini. Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 4

D. Aksesibilitas dan Transportasi Potensi aksesibilitas dan transportasi menuju objek wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel 4 dan Gambar. Tabel 4 Potensi Akses Menuju Wisata Pantai Pulau Manuk No. Visualisasi Analisis.. Alternatif Akses Menuju Wisata Pantai Pulau Manuk Kondisi Jalan yang Baik Terminal Bayah Pada gambar dapat dilihat banyaknya akses yang dapat dilalui untuk menuju lokasi wisata Pantai Pulan Manuk, antara lain dapat melalui Rangkasbitung, Pandeglang, Malingping, dan Kabupaten Sukabumi, didukung dengan kondisi jalan kabupaten yang baik dan pemandangan indah berupa pepohonan serta bebas dari kemacetan membuat para wisatawan merasa nyaman selama perjalanan. Tersedianya terminal Bayah yang memudahkan wisatawan untuk bertransportasi. Kecamatan Bayah khususnya untuk wisata Pantai Pulau Manuk. Revisi RIPPDA Provinsi Banten 05-00 Dari isi kebijakan baru mengupayakan untuk meningkatkan pembangunan berbasis potensi lokal seperti peningkatan untuk fungsi daerah tujuan obyek wisata dan Optimalisasi dan sinkronisasi dalam pengelolaan jasa pelayanan pariwisata. B. Obyek Daya Tarik Wisata Mengenai beberapa kendala daya tarik wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Gambar 4 berikut ini: Gambar 4 Kendala Daya Tarik Wisata Pantai Pulau Manuk Sampah-sampah yang berserakan disekitar lokasi wisata Pantai Pulau Manuk Belum adanya rambu mengenai batas aman bermain air dan lokasi yang berbahaya lainnya. Analisis Kendala Obyek Wisata Pantai Pulau Manuk A. Kebijakan Revisi RIPPDA Provinsi Banten 05-00 Revisi RIPPDA Provinsi Banten 05-00 masih bersifat umum untuk dijadikan pedoman obyek wisata di C. Sarana dan Prasarana Wisata Pantai Pulau Manuk masih belum memiliki fasilitas yang menjadi penunjang wisatawan, seperti mushola yang hanya ada dengan kondisi ruangan yang sempit, toko atau tempat untuk membeli cendera mata/oleh-oleh belum tersedia di pantai ini, tidak adanya ATM di sekitar objek wisata dan fasilitas kesehatan yang bisa memenuhi kebutuhan wisatawan.kendala sarana dan prasarana yang ada di wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel 5 berikut. Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 5

Tabel 5 Kendala Sarana dan Prasarana Wisata Pantai Pulau Manuk No Pertanyaan Pilihan dengan Persentase % terbesar (%) Toko/ Pusat perbelanjaan Tidak tersedia 5.56 Kios souvenir / oleh-oleh Tidak tersedia 55.56 Fasilitas kesehatan Tidak tersedia 8. 4 Fasilitas Kurang peribadatan memadai 5.56 5 ATM/ Bank Tidak tersedia 00 D. Aksesibilitas dan Transportasi Beberapa kendala yang dihadapi terkait aksesibilitas dan transportasi menuju wisata Pantai Pulau Manuk diantaranya belum adanya SPBU, jalan dari Provosi masih belum baik dan kurangnya angkutan umum menuju lokasi wisata.. Untuk mencapai lokasi objek wisata, wisatawan yang tidak berkendaraan pribadi harus menggunakan ojek atau angkutan umum roda dua. Mengenai kendala aksesibilitas dan transportasi di wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel 6 berikut. Tabel 6 Kendala Aksesibilitas dan Transportai Wisata Pantai Pulau Manuk Pilihan No Pertanyaan dengan % terbesar Sarana penunjang Tidak (SPBU/ Bengkel) tersedia Ketersediaan Kurang angkutan umum memadai Kendaraan yang Sepeda digunakan motor Persentase (%) 4. 7.78 80.00 4. Analisis Potensi dan Kendala Obyek wisata Pantai Tanjung Layar. Analisis Potensi Obyek wisata Pantai Tanjung Layar A. Kebijakan Revisi RIPPDA Provins Banten 05-00 Provinsi Banten sebagai salah satu Provinsi baru hasil pemekaran dari Provinsi Jawa Barat juga sedang berupaya mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pariwisata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatkan masyarakat. Kabupaten Lebak menjadi salah satu wiayah perencanaan pariwisata di Provinsi Banten. RTRW Kabupaten Lebak 04-04 Kecamatan Bayah sebagai fungsi pusat kegiatan PKWp adalah sebagai pusat kegiatan kawasan perdagangan dan jasa, pusat pendidikan, pusat kesehatan, pusat pengembangan permukiman perkotaan, pusat pariwisata, dan pusat pelayanan sosial ekonomi. Dalam pasal 44 Pantai Pulau Manuk merupakan salah satu kawasan wisata alam di Kecamatan Bayah. B. Daya Tarik Wisata Berdasarkan Kuesioner Potensi daya tarik wisata yang dimiliki oleh Pantai Tanjung Layar disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Potensi Daya Tarik Wisata Pantai Tanjung Layar No Pertanyaan Pilihan dengan Persentas % terbesar e (%) Daya tarik yang paling disukai Keindahan alam 5. Kondisi ombak Besar 66.67 Kondisi cuaca Panas 44.44 4 Keindahan alam Indah 60.00 Berdasarkan Visualisasi Gambaran Lokasi obyek wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel 8 dan Gambar 5. Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 6

Tabel 8 Visualisasi Potensi Daya Tarik Wisata Pantai Tanjung Layar No Visualisasi Analisis Keindahan Alam Pantai Tanjung Layar Kondisi Ombak yang Besar Pantai ini memiliki panjang pantai sekitar 00 m dan lebar 0 m, memiliki daya tarik berupa keindahan karang yang menjulang besar seperti layar sebuah kapal, dengan tinggi karang sekitar 0 m yang menjadi daya tarik utama di objek wisata Pantai Tanjung Layar. Pantai ini juga memiliki ombak besar yang semakin memperindah objek wisata pantai ini, tinggi ombak yang bisa mencapai 5-8 m akan menimbulkan gemuruh yang keras saat beradu dengan karang-karang. C. Sarana dan Prasarana Visualisasi potensi sarana dan prasarana wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel 9 dan Gambar 6. Tabel 9 Visualisasi Potensi Sarana dan Prasarana Wisata Pantai Tanjung Layar No Visualisasi Analisis 4 5 6 7 8 WC Umum Lahan Parkir Toko/Pusat Perbelanjaan Warung Souvenir/oleh-oleh Tempat Peribadatan Penginapan/Cottage Loket Retribusi Tiket Beberapa sarana dan prasarana yang ada di wisata Pantai Tanjung Layar diantaranya ada WC umum yang tersebar di kawasan wisata pantai ini, kondisi WC yang baik menjadikan sarana dan prasarana yang baik digunakan wisatawan. Di pantai ini juga tersedia lahan parkir yang berada dipinggir pantai menuju ke karang yang menjulang, menjadi batas antara pantai dan warung-warung. Selain WC pantai ini juga sudah memiliki toko untuk berbelanja seperti baju pantai dan yang lainnya, toko-toko tersebut berada diantara warung-warung yang berjajar disepanjang kawasan wisata Pantai Tanjung Layar. Souvenir atau oleh-oleh juga sudah tersedia di wisata pantai ini, sehingga wisatawan dapat membeli dan menjadi cendera mata saat pulang dari wisata pantai ini. Tempat peribadatan yang tersedia juga sudah cukup memenuhi wisatawan yang akan beribadah bagi agama Islam, dan untuk penginapan sendiri tempatnya berada di sekitar permukiman warga, ada juga rumah warga yang dijadikan penginapan disaat hari libur /weekend. D. Aksesibilitas dan Transportasi Potensi aksesibilitas dan transportasi menuju objek wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Tabel 0 dan Gambar 7. Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 7

Tabel 0 Potensi Akses Menuju Wisata Pantai Tanjung Layar No. Visualisasi Analisis.. Alternatif Akses Menuju Wisata Pantai Tanjung Layar Kondisi Jalan yang Baik Terminal Bayah Pada gambar dapat dilihat banyaknya akses yang dapat dilalui untuk menuju lokasi wisata Pantai Pulan Manuk, antara lain dapat melalui Rangkasbitung, Pandeglang, Malingping, dan Kabupaten Sukabumi, didukung dengan kondisi jalan kabupaten yang baik dan pemandangan indah berupa pepohonan serta bebas dari kemacetan membuat para wisatawan merasa nyaman selama perjalanan. Tersedianya terminal Bayah yang memudahkan wisatawan untuk bertransportasi. Revisi RIPPDA Provinsi Banten 05-00 Dari isi kebijakan baru mengupayakan untuk meningkatkan pembangunan berbasis potensi lokal seperti peningkatan untuk fungsi daerah tujuan obyek wisata dan Optimalisasi dan sinkronisasi dalam pengelolaan jasa pelayanan pariwisata. B. Obyek Daya Tarik Wisata Mengenai beberapa kendala daya tarik wisata Pantai Pulau Manuk disajikan pada Gambar 8 berikut ini: Gambar 8 Kendala Daya Tarik Wisata Pantai Tanjung Layar Sampah-sampah yang berserakan disekitar lokasi wisata Pantai Tanjung Layar Belum adanya rambu mengenai batas aman pada lokasi yang berbahaya.. Analisis Kendala Obyek wisata Pantai Tanjung Layar A. Kebijakan Revisi RIPPDA Provinsi Banten 05-00 Revisi RIPPDA Provinsi Banten 05-00 masih bersifat umum untuk dijadikan pedoman obyek wisata di Kecamatan Bayah khususnya untuk wisata Pantai Tanjung Layar. C. Sarana dan Prasarana Wisata Pantai Tanjung Layar masih belum memiliki fasilitas yang menjadi penunjang wisatawan, seperti mushola yang hanya ada dengan kondisi ruangan yang sempit, tidak adanya ATM disekitar objek wisata dan fasilitas kesehatan yang bisa memenuhi kebutuhan wisatawan. Mengenai kendala sarana dan prasarana di wisata Pantai Tanjung Layar disajikan pada Tabel berikut: Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 8

Tabel Kendala Sarana dan Prasarana Wisata Pantai Tanjung Layar No Pertanyaan Pilihan dengan Persentas % terbesar e (%) Fasilitas kesehatan Tidak tersedia 66.67 Fasilitas peribadatan Kurang memadai 44.44 ATM/ Bank Tidak tersedia 88.89 D. Aksesibilitas dan Transportasi Mengenai kendala aksesibilitas dan transportasi di wisata Pantai Tanjung Layar disajikan pada Tabel berikut. Tabel Kendala Aksesibilitas dan Transportasi Wisata Pantai Tanjung Layar Pilihan Persentas No Pertanyaan dengan % e (%) terbesar Sarana penunjang Tidak tersedia 4. (SPBU/ Bengkel) Ketersediaan Kurang 5.56 angkutan umum memadai Kendaraan yang Sepeda motor 80.00 digunakan 4. Analisis Perbandingan Potensi dan Kendala. Kebijakan terkait arahan pengembangan sama, yaitu sebagai obyek wisata alam di Kecamatan Bayah yang akan dikembangkan. Sedangkan kendalanya yaitu belum adanya RIPPDA Kabupaten lebak. Daya tarik wisata untuk wisata Pantai Pulau Manuk sangat beragam akan tetapi promosi wisata masih belum maksimal sehingga perkembagannya tidak sebaik wisata Pantai Tanjung Layar yang meskipum memiliki daya tarik tidak seberagam wisata Pantai Pulau Manuk.. Sarana prasarana yang tersedia di kedua obyek wisata ini berbeda, hal ini terlihat dari perkembangan pariwisata Pantai Tanjung Layar yang memiliki sarana dan prasrana lebih lengkap dibandingkan dengan pariwisata Pantai pulau Manuk yang masih dalam tahap perkembangan. 4. Aksesibilitas dan transportasi sama karena berada di satu Kecamatan Bayah dan letak lokasi wisata ini berada pada desa yang bersebelahan. Akses masuk bisa dari arah Kabupaten Sukabumi dan dari Rangkasbitung. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5. Kesimpulan A. Potensi dan kendala obyek wisata Pantai Pulau Manuk a) Potensi obyek wisata Pantai Pulau Manuk adalah: Kebijakan yang ada terkait pariwisata sangat mendukung. Tersedianya beberapa daya tarik wisata. Kondisi sarana dan prasarana yang cukup. Banyak alternatif akses menuju lokasi wisata. b) Kendala obyek wisata Pantai Pulau Manuk adalah: Kebijakan terkait perkembangan pariwisata yang masih bersifat makro. Kebersihan dan kenyamanan masih harus diperhatikan. Belum optimalnya sarana dan praasarana yang tersedia. Kondisi jalan dari ibu kota provinsi ke Kecamatan Bayah belum baik. B. Potensi dan kendala obyek wisata Pantai Tanjung Layar a) Potensi yang dimiliki obyek wisata Pantai Tanjung Layar adalah: Kebijakan yang ada terkait pariwisata sangat mendukung. Keindahan alam berupa karang yang menyerupai layar. Sarana dan prasarana yang memenuhi kebutuhan berpariwisata wisatawan. Banyak alternatif akses menuju lokasi wisata. b) Kendala yang dimiliki obyek wisata Pantai Tanjung Layar adalah: Kebijakan terkait perkembangan pariwisata yang masih bersifat makro. Belum tersedianya Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 9

perangkat keamanan. Pengelolaan yang kurang baik untuk sarana dan prasarana. Jalan dari ibu kota provinsi ke Kecamatan Bayah masih belum baik. C. Analisis Perbandingan Potensi dan Kendala a) Kebijakan, belum ada kebijakan mengenai arahan pengembangan untuk pariwisata Pantai Pulau Manuk dan Tanjung Layar. b) Daya Tarik Wisata, obyek wisata Pantai Pulau Manuk belum memiliki sarana promosi yang baik seperti Tanjung Layar, meskipun daya tarik Pantai Pulau Manuk lebih beragam. c) Sarana dan Prasarana, dengan perkembangan yang belum sebaik wisata Pantai Tanjung Layar, sarana dan prasarana yang ada di obyek wisata Pantai Pulau Manuk sudah dirasakan cukup. d) Aksesibilitas dan Transportasi, beberapa akses yang bisa dilalui dan permasalahan angkutan umum menuju lokasi wisata. 5. Saran A. Obyek wisata Pantai Pulau Manuk RIPPDA Kabupaten Lebak yang belum di sahkan agar segera direncanakan. Adanya pengelolaan yang baik. Pengoptimalan sarana dan prasarana. Kondisi jalan yang butuh perbaikan dan penambahan angkutan umum. B. Obyek wisata Pantai Tanjung Layar RIPPDA Kabupaten Lebak yang belum di sahkan agar segera direncanakan. Daya tarik obyek wisata perlu ditambahkan seperti atraksi. Pengelolaan sarana dan prasarana yang baik. Kondisi jalan yang butuh perbaikan dan penambahan angkutan umum. C. Analisis Perbandingan Potensi dan Kendala a) Kebijakan, agar berkembang bersama-sama, kebijakan teriat perkembagan wisata harus sama dan seirama. b) Daya Tarik Wisata, saling menutupi untuk kekurangan dan kelebihan potensi wisata yang ditawarkan. c) Sarana dan Prasarana, menjadi contoh untuk sarana dan prasana yang akan dibutuhkan dalam proses berkembangan obyek wisata. d) Aksesibilitas dan Transportasi, aksesibilitas yang baik akan lebih membantu kemajuan suatu wisata untuk cepat berkembang. DAFTAR PUSTAKA [BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak, 00, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lebak Tahun 00-00, Lebak. Cooper Dkk. 998. Tourism Principles and Practice, nd ed. London (ENG). Pitman Publishing. hal 8. [DISPARBUD] Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Banten. 04. Revisi Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Provinsi Banten: Tinjauan Atas Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Provinsi Banten Tahun 05-00. Serang. Sugiarto. 00. Teknik Sampling. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Penulis :. Muhammad Reza Adhitya, ST. Alumni (06) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan.. Ir. Lilis Sri Mulyawati, M.Si., Pembimbing Pertama Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan. Ni Made Esti Nurmani, M.Si., Pembimbing Kedua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan. Progtam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 0