Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

dokumen-dokumen yang mirip
Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

MIN REJOSO PETERONGAN JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR TOLAK PELURU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SISWA KELAS V SD NEGERI 1 DEMANGSARI AYAH KABUPATEN KEBUMEN

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Health and Sport

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

Economic Education Analysis Journal

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PEMBELAJARAN DRIBBLE MENGGUNAKAN VARIASI BOLA TERHADAP HASIL DRIBBLE DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 KOTA KEDIRI TAHUN 2016

Keywords: ball throwing basic movement, game.

MENINGKATKAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI LOMPAT RINTANGAN DI 07 PAKIT MULAU

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

LOMPAT TINGGI GAYA FLOP DENGAN MODIFIKASI ALAT TALI KARET DI SDN 05 SEBERANG KAPUAS

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LONCAT HARIMAU DALAM SENAM LANTAI MELALUI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X MESIN 1 SMK PGRI 1 SURAKARTA

: RAMADHAN FUAD SAE PRATAMA K

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

Kata kunci: modifikasi alat bantu, hasil belajar memukul bola kasti, permainan bola kasti.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Joyful Learning Journal

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

PENGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI PM SMK MURNI 2 SURAKARTA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

SERVIS BAWAH BOLA VOLI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMPETENSI BERMAIN DI SDN 05 TERDUK DAMPAK

SKRIPSI. Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2012

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

FAJAR SIDIK SIREGAR, S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi STOK Bina Guna Medan ABSTRAK

LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DI SDN 24 SENGKABANG

e-issn: p-issn: Upaya Mengoptimalkan Kemampuan Lari Cepat dengan Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Didi Suhaedi Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Jagara Kabupaten Kuningan ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014 / 2015

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA TEMA DIRI SENDIRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MEDIA KARTU KATA

Economic Education Analysis Journal

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAKAN HANDSPRING DENGAN PEMBELAJARAN MELALUI GAYA MENGAJAR INKUIRI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

: RIZKA OCTAVIANA K

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MERODA PADA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 SIDOHARJO SRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016

JURNAL SKRIPSI SKRIPSI. Oleh: MAHRUS MAULANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENINGKATAN EFEKTIFITAS LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

MENINGKATKAN HEADING SEPAK BOLA MELALUI MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 07 SEBABAS

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PJOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PASSING BAWAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOMPETISI PERMAINAN BOLA VOLI DI SDN 14 NANGA SURI

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Transkripsi:

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 2 (10) (2013) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT TINGGI MELALUI PERMAINAN SIRKUIT FORMULA 1 PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SUKODONO 1 RISTANTO Supriyono, S.Pd, M.Or., Sri Haryono, S.Pd, M.Or. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Agustus 2013 Disetujui Oktober 2013 Dipublikasikan Oktober 2013 Keywords: Learning, High Jump, the Formula 1. Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan pembelajaran lompat tinggi melalui permainan Sirkuit Formula 1 Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Sukodono Kabupaten Jepara. Subyek penelitian siswa kelas V SD Negeri 1 Sukodono Kabupaten Jepara yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan reflektif. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi untuk mencatat sikap dan kejadian yang terjadi dalam pembelajaran. Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif berbentuk prosentase. Pada pembelajaran siklus I dari 22 siswa sebanyak 13 siswa telah mencapai ketuntasan sedangkan yang belum tuntas 9 siswa dan pada siklus II sebanyak 20 siswa telah mencapai ketuntasan belajar sedangkan yang belum tuntas 2 siswa. Kesimpulan berdasarkan hasil data penelitian bahwa peningkatan pembelajaran lompat tinggi melalui permainan sirkuit formula 1 pada siswa kelas V SDN 1 Sukodono adalah memuaskan. Abstract Research purposes to determine the increase in the high jump lessons through the game of Formula 1 Circuit In Class V students of SD Negeri 1 Sukodono Jepara regency. Fifth grade students study subjects SD Negeri 1 Sukodono Jepara, amounting to 22 students, consisting of 15 boys and 7 girls. This study uses classroom action research that consists of four stages: planning, action, observation and reflective. The research instrument using the observation sheet to record the attitudes and events that take place in learning. In this classroom action research, analysis technique used is descriptive techniques percentage form. In the first cycle of learning from as many as 13 students 22 students have achieved mastery while 9 students who have not completed and the second cycle as many as 20 students have achieved mastery learning while unfinished 2 students. Conclusions based on the results of the research data that the increase in the high jump learning through games.formula 1 circuit in SD Negeri 1 Sukodono is satisfactory. 2013 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung F1 Lt. 2, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 E-mail: ristanto666@yahoo.co.id ISSN 2252-6773 637

PENDAHULUAN Ristanto / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation (2) (2013) Untuk mencapai tujuan pembelajaran di sekolah, perlu adanya dukungan dari faktorfaktor yang saling terkait antara lain faktor guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan dan kondisi sosial. Dalam pelaksanaan pendidikan jasmani di SD, materi yang diajarkan harus disesuaikan dengan kurikulum yang ada. Ketidak sesuaian materi dengan kurikulum yang ada dapat mempengaruhi ketidak optimalnya suatu tujuan pembelajaran. Dari kurikulum yang ada di SD terdapat berbagai macam materi pokok yang diajarkan peserta didik salah satunya yaitu lompat tinggi. Dalam pembelajaran lompat tinggi di kelas V SD Negeri 1 Sukodono Kabupaten Jepara banyak siswa yang malas dan kurang antusias pada saat pembelajaran lompat tinggi, siswa cenderung lebih menyukai pembelajaran permainan daripada pembelajaran lompat tinggi karena mereka menganggap pembelajaran lompat tinggi terlalu monoton dan membosankan. Selain itu siswa kelas V SD Negeri 1 Sukodono Kabupaten Jepara kurang memiliki minat terhadap pembelajaran lompat tinggi yang ada di sekolah karena proses pembelajaran selama ini yang peneliti lakukan belum pernah menggunakan modifikasi permainan yang sesuai dengan perkembangan atau karakteristik siswa, dan selalu mempraktekkan langsung di bak lompat tinggi. Jelas dari gambaran tersebut bahwa proses pembelajaran lompat tinggi menjadi monoton sehingga anak tidak bersemangat dalam belajar. Kurang kreativitasnya guru dalam memilih metode dan pendekatan pembelajaran lompat tinggi terlihat dari kemampuan gerak siswa yang masih rendah. Selain hasil pembelajaran yang masih rendah, dalam pembelajaran lompat tinggi banyak terjadi kesalahan yang dilakukan siswa antara lain pada saat melakukan awalan, tolakan, melayang maupun pendaratan. Dalam observasi pra penelitian ini juga diperoleh data hasil ulangan melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan. 638 Melalui data hasil ulangan tersebut dapat digambarkan bahwa dari 22 siswa, hanya 40% atau sekitar 9 siswa mencapai ketuntasan dengan KKM 75. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berminat untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul Peningkatan Pembelajaran Lompat Tinggi Melalui Permainan Sirkuit Formula 1 Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Sukodono Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2012/2013 METODE Sebagai subyek penelitian pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu: siswa kelas V SD Negeri 1 Sukodono Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 22 anak, terdiri dari 15 siswa putra dan 7 siswa putri. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan tanggal 1 Juni 2013 dan tanggal 8 Juni 2013 semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sukodono Kabupaten Jepara. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dimana penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada saat pembelajaran di kelas. Selain itu Penelitian tindakan kelas juga berguna sebagai sumber pengungkap dari timbulnya masalah pembelajaran yang dihadapi, sehingga setelah mengetahui permasalahan maka akan diadakan kegiatan pemecahan masalah pembelajaran tersebut. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat komponen, yaitu; (1) Perencanaan (planning),(2) Tindakan (acting), (3) Observasi (observing), (4) Refleksi (reflecting). TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari: 1) Observasi dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa.

2) Angket atau kuesioner dipergunakan untuk mengetahui daya serap siswa tentang materi yang diberikan. Selanjutnya untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ANALISIS DATA Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif berbentuk prosentase. Dalam pengolahan data, persentase diperoleh dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: f = frekuensi relatif / angka persentase f1 = frekuensi yang sedang dicari persentasenya Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Prosentase = siswa yang tuntas belajar x 100% siswa HASIL PENELITIAN SIKLUS I Pelaksanaan atau tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 1 Juni 2013. Pembelajaran dimulai pukul 07.30 WIB. Dari hasil pembelajaran lompat tinggi melalui permainan Sirkuit Formula 1 dapat di peroleh hasil prosentase dari 3 aspek dengan rincian sebagai berikut : aspek kognitif 75 %, aspek afektif 78 %, dan aspek psikomotor 72 %. Selanjutnya dari hasil penilaian ketiga aspek tersebut dapat di peroleh hasil penelitian sebagai berikut : nilai tertinggi 81, nilai terendah 65, nilai rata-rata 75. Nilai Frekuensi Prosentase (%) 80-84 3 14 75-79 10 45 70-74 7 32 65-69 2 9 Jumlah 22 100 Berdasarkan tabel diatas dapat di simpulkan bahwa terdapat frekuensi terbesar pada interval 75-79 dengan prosentase 45 %, interval 70-74 dengan prosentase 32% dan prosentase terkecil terdapat pada interval 80-84 dengan prosentase 14% dan interval 65-69 dengan prosentase 9%. Dengan demikian jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas dapat di lihat dari tabel di bawah ini. Tabel Prosentase Ketuntasan Siswa pada Siklus I N Nilai Siswa o. (KKM) Frekuensi Prosentase 1. Tuntas ( 75) 13 59 % 2 Tidak Tuntas. (<75) 9 41 % Jumlah 22 100 % 639

Dari 22 siswa yang mendapat nilai diatas KKM atau 75 sebanyak 13 siswa artinya tingkat presentase ketuntasan sebesar 59% sedangkan yang nilainya dibawah KKM atau < 75 sebanyak 9 siswa artinya siswa yang tidak tuntas sebesar 41 %. Dari hasil tabel diatas maka klasifikasi persentase masuk dalam kategori cukup. SIKLUS II Pelaksanaan atau tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 8 Juni 2013 yang pelaksanaanya sesuai dengan perencanaan yang diprogramkan. Pembelajaran dimulai pukul 07.30 WIB. Dari hasil pembelajaran lompat tinggi melalui permainan Sirkuit Formula 1 pada siklus II dapat di peroleh hasil deskriptif presentase dari 3 aspek dengan rincian sebagai berikut : aspek kognitif 84 %, aspek afektif 82 %, dan aspek psikomotor 81 %. Selanjutnya dari hasil penilaian ketiga aspek tersebut dapat di peroleh hasil penelitian sebagai berikut : nilai tertinggi 89, nilai terendah 70, nilai rata-rata 82. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table distribusi frekuensi nilai siklus II berikut ini. Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Nilai Frekuensi Prosentase (%) 85-89 5 23 80-84 12 54 75-79 3 14 70-74 2 9 Jumlah 22 100 Berdasarkan tabel diatas dapat di simpulkan bahwa terdapat frekuensi terbesar pada interval 80-84 dengan prosentase 54%, interval 85-89 dengan prosentase 23% dan prosentase terkecil terdapat pada interval 75-79 dengan prosentase 14% dan interval 70-74 dengan prosentase 9%. Dengan demikian jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas dapat di lihat dari tabel di bawah ini. Tabel 8. Prosentase Ketuntasan Siswa pada Siklus II Nilai Siswa Frekuensi o. (KKM) Prosentase.. Tuntas ( 75) 20 91 % Tidak Tuntas (<75) 2 9 % Jumlah 22 100 % Dari 22 siswa yang mendapat nilai diatas KKM atau 75 sebanyak 20 siswa artinya tingkat presentase ketuntasan sebesar 91% sedangkan yang nilainya dibawah KKM atau < 75 sebanyak 2 siswa artinya siswa yang tidak tuntas sebesar 9%. Dari hasil tabel diatas maka klasifikasi persentase masuk dalam kategori sangat baik. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran lompat tinggi melalui permainan sirkuit formula 1 pada siswa kelas V SD Negeri 1 Sukodono Kabupaten Jepara untuk semua aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor pada siklus II telah mampu mencapai peningkatan nilai. Untuk peningkatan hasil belajar setelah diadakan siklus pertama dan siklus kedua dapat dilihat pada tabel berikut ini. 640

Tabel Peningkatan ketuntasan Siswa Setelah Diadakan Siklus I dan Siklus II D Jumlah Siswa Perse ata Tuntas ntase Kenaikan A wal 9 40 % - Si klus I 13 59 % 19 % Si klus II 20 91 % 32 % Selanjutnya untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus 1 dan Siklus 2 o N Prosentase Aspek Siklus I Siklus II Kenaikan 1 Kognitif 75% 84% 9% 2 Afektif 78% 82% 4% 3 Psikomotor 72% 81% 9% Dari tabel peningkatan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II di atas dapat di lihat peningkatan hasil pembelajaran lompat tinggi gaya straddle siswa melalui permainan sirkuit formula 1, dan diketahui peningkatan di tiap siklus sesuai dengan target yang di harapkan oleh peneliti dan juga di tiap tindakan yang di berikan peningkatan hasil belajar siswa tergolong memuaskan. Melalui tabel peningkatan hasil belajar siswa diatas apabila diilustrasikan dalam diagram batang, disajikan sebagai berikut : Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa saat observasi pembelajaran, pada siklus I hasil belajar kognitif siswa mencapai 75%, hasil belajar siswa pada aspek afektif mencapai 78% dan hasil belajar aspek psikomotor mencapai 72%. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus I ketuntasan belajar siswa pada aspek kognitif dan afektif sudah tercapai karena rata-rata hasil belajar kognitif sama dengan batas minimal ketuntasan belajar siswa sedangkan untuk aspek afektif siswa telah melebihi batas minimal ketuntasan belajar siswa yaitu 75, tetapi untuk aspek psikomotor masih belum tercapai karena rata-rata hasil belajar psikomotor siswa tersebut masih di bawah batas minimal ketuntasan belajar siswa yaitu 75. Setelah dilakukan perbaikan kegiatan pembelajaran pada siklus II maka terjadi peningkatan hasil belajar siswa untuk semua aspek, yaitu untuk aspek kognitif menjadi 84%, untuk aspek afektif menjadi 82% dan aspek psikomotor menjadi 81%. Peningkatan hasil belajar siswa yang terjadi pada siklus II ini telah mencapai batas minimal ketuntasan belajar siswa untuk semua aspek, yaitu 75. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan bahwa pembelajaran lompat tinggi melalui permainan sirkuit formula 1 pada siswa kelasv SD Negeri 1 Sukodono Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Tahun 2012/2013 adalah memuaskan. SARAN Berdasarkan simpulan tersebut maka disarankan: (1) Guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan hendaknya lebih mengembangkan kreatifitas dalam kegiatan mengajar terutama dalam memilih dan meramu 641

metode yang sesuai dengan materi yang akan disajikan atau diajarkan serta penggunaan media yang dapat meningkatkan minat belajar siswa. (2) Siswa hendaknya memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru dan lebih rajin dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, jika belum memahami materi pembelajaran siswa hendaknya tidak takut untuk bertanya. DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir Ateng, 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru D-II. Adang Suherman. 2000,Dasar-Dasar Penjaskes. Deparemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Nasional dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Agus Kristiyanto. 2010. Penelitian Tindakan kelas (PTK) dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga.Cetakan 1. Surakarta. UNSPress Amung Ma mun dan Yudha M. Saputra. 2000. Perkembangan gerak dan belajar gerak. Jakarta :Depdiknas Anirotul Qoriah. 2011. Filsafat Olahraga. Edisi ke-3. Semarang Aip Syaifudin, 1996 : Olahraga dan Kesehatan, Jakarta, CV Baru. Depdiknas. 2007. Standar Kompetensi da Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta Herman Subarjah. 2008. Permainan Kecil di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. H.E. Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. H.M. Yusuf Adisasmita. 1992. Olahraga Pilihan Atletik. Departemen Pendidikan dan kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan http://azkiyatunnufus.blogspot.com/2011/12/s trategi-pembelajaran-paikem.html. Akses: 21 April 2013 http://mariberkawand.blogspot.com/2011/08/peng ertian-pendekatan-bermain.html. Akses: 21 April 2013 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012/2013 SD Negeri 1 Sukodono Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Pusat Perbukuan Kementrian Nasional.2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk kelas V SD/MI. Jakarta. Soepartono. 1999. Sarana dan Prasarana Olahraga. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Sugiyanto. 2008. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Universitas Terbuka. Supandi, 1992.Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Suharsimi Arikunto. 2006. prosedur penelitian. Jakarta. PT Rineka cipta Sukirman, dkk. 2004. Matematika. Jakarta : Universitas Terbuka Yoyo Bahagia dkk. 2000. Atletik. Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D- III W.J.S. Purwodarminto, 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka 642