ANALISIS AMANAT PUPULAN CERPEN BOR KARYA I.B.W. WIDIASA KENITEN

dokumen-dokumen yang mirip
CERPEN BEGAL DAN OGOH-OGOH DALAM PUPULAN CERPEN BEGAL: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA

CERPEN PAK PUTU JONI, CERPEN KURSI RODA DAN CERPEN SINENGKAWONAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

ANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI

NILAI CERPEN MEMEDI SATAK DUKUH, TONYO, DAN LEAK RARE DALAM PUPULAN CERPEN MACAN RADEN KARYA I GUSTI PUTU BAWA SAMAR GANTANG. I Putu Arisana Rimbawa

Geguritan Anggastya; Analisis Struktur Dan Fungsi

MITOS DI NUSA PENIDA ANALISIS STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan roman pendek Nemoe Karma karya I Wayan Gobiah yang

FEMINISME DALAM PUPULAN CERPEN NGUNTUL TANAH NULENGEK LANGIT Ni Wayan Intan Apsari Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana.

BABAD PASEK DUKUH SEBUN: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI Putu Edy Hermayasa Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana ABSTRAK

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

Geguritan Masan Rodi: Analisis Struktur dan Nilai

GEGURITAN ABIMANYU WIWAHA:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka.

ASPEK-ASPEK SOSIAL CERPEN MAGIBUNG, PARAS PAROS, DAN CERPEN SARWAGITA DALAM KUMPULAN CERPEN SAWELAS SATUA BAWAK BASA BALI KARYA I NENGAH SUDIPA

ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI TEKS SATUA I GANTI TEKEN I LACUR. I Putu Ari Dharma Minarta Jurusan Sastra Bali Fakultas Sastra

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

TEKS DRAMA GONG I MADE SUBANDAR HASTA KOMALA ANALISIS BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA. Ida Ayu Putri Pertiwi

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL 99 HARI DI PRANCIS KARYA WIWID PRASETIYO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. mutakhir yang pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan

Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Di Titik Nol Karya El-Saadewi

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu

ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH

PUPULAN TEKS CERPEN ALIKAN GUMI KARYA I NYOMAN MANDA: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA IDA AYU WIDYASTARI PROGRAM STUDI SASTRA BALI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI GEGURITAN NAGA PUSPA KARYA I NYOMAN SUPRAPTA

ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

ASPEK PERKAWINAN DALAM NOVEL BENANG-BENANG SAMBEN

Keywords: Anxiety, Character, Short Story

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Karya sastra diciptakan untuk dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan oleh

GEGURITAN SUMAGUNA ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI OLEH PUTU WIRA SETYABUDI NIM

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang

BAB I PENDAHULUAN. mamak atau pulang ka bako (Navis,1984: ). Dengan kata lain dikenal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI. Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dasar dan konsep

ANALISIS NILAI SOSIOLOGI NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMA

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS STRUKTURAL NOVEL BERLAYAR KE SURGA KARYA RAMADHA TSULATSI HAJAR DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI SMA

MENU UTAMA UNSUR PROSA FIKSI PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 16 April 1988 film Grave of the Fireflies mulai beredar di

REPRESENTASI KRITIK SOSIAL DALAM ANTOLOGI CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. penelitian (Putra, 2010: 10). Novel Sentana Cucu Marep karya I Made Sugianto yang banyak

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dasar dan

PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL GURU PARA PEMIMPI KARYA HADI SURYA DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA SKRIPSI

Kidung Nderet Analisis Struktur dan Nilai

NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM CERPEN JALAN LAIN KE ROMA KARYA IDRUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HITAM PUTIH KARYA MUSTHOFA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

SKRIPSI. Oleh: SRI LESTARI K

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

BAHAN PELATIHAN PROSA FIKSI

TEKS GEGURITAN MALELEMESAN DALAM PUPULAN RARIPTAN KASAWUR KARYA KI JAKAWANA ANALISIS BENTUK DAN AMANAT

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA

Geguritan Mantri Sanak Lima Analisis Struktur Dan Nilai. Abstract

NILAI MORAL NOVEL KUTITIPKAN AZEL KEPADAMU KARYA ZAYYADI ALWY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK DALAM CERITA CEKAK DONGENGE PAKDHE BAB LENDHUT LAPINDO

TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM TEKS CERITA FANTASI KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAYAKUMBUH

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Selain berfungsi untuk menyusun landasan atau kerangka teori, kajian pustaka

SIMULASI PSIKOLOGIS NOVEL HANYA NESTAPA. Ni Wayan Ita Lestari. Jurusan Sastra Indonesia FS Unud. Abstract:

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

JENIS PRAANGGAPAN DALAM FILM MERRY RIANA MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

WACANA PERKAWINAN DALAM NOVEL SENTANA CUCU MAREP KARYA I MADE SUGIANTO : ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA

PERBANDINGAN NILAI BUDAYA PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DENGAN NOVEL JANGIR BALI KARYA NUR ST. ISKANDAR.

NILAI PENDIDIKAN KARAKTERNOVEL BURLIANKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBALAJARANNYA DI SMA

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA NOVEL KEMBANG JEPUN KARYA REMY SYLADO. Abstract

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

BAB II LANDASAN TEORI. suatu karya seni yang berhubungan dengan ekspresi dan keindahan. Dengan kata

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. oleh peneliti terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan.

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SEE YOU IN UZLIFATUL JANNAH KARYA FERYANTO HADI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

STUDI KOMPARATIF NOVEL DJODO KANG PINASTI KARYA SRI HADIDJOJO DAN NOVEL GUMUK SANDHI KARYA POERWADHIE ATMODIHARDJO

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI E-JURNAL ILMIAH

Oleh: Puji Watmi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

IDENTIFIKASI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LAMPAU KARYA SANDI FIRLY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VIII SMP

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

ABSTRAK. Kata kunci: unsur intrinsik, nilai religius, bahan pembelajaran sastra.

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL KATARSIS KARYA ANASTASIA AEMILIA. Abstract

Transkripsi:

1 ANALISIS AMANAT PUPULAN CERPEN BOR KARYA I.B.W. WIDIASA KENITEN I WAYAN ADI GUNAWAN NIM 0901215028 PROGRAM STUI SASTRA BALI UNIVERSITAS UDAYAN ABSTRACT Research on the short stories Julia, Jro Bukit, Natab, Ayu Bali, dan Pabesen masterpiece I. B. W. Widiasa Keniten aimed to describe the structure of narrative and knowing the message conveyed by the author through his literary masterpiece. In this analysis theory used is structural theory proposed by Luxemburg.dkk, Nurgiyantoro and Teeuw and the other literary experts. Methods and techniques of research is divided into three stages, namely: in providing data using observational methods aided with technical notes and translation techniques. At the stage of data analysis using qualitative methods are assisted with descriptive analytic techniques. Stage presentation of the results of data analysis using descriptive informal methods are assisted with deductive-inductive techniques. The results of this study are can describe the structure of the short story Julia, Jro Bukit, Natab, Ayu Bali, dan Pabesen which consists of the incident, plot, character and characterization, setting, and theme. While the mandate of the analysis carried out in a separate chapter to obtain general and specific mandate. The specific mandate which consists of the mandate of tattwa / philosophy, mandate on ethics / morality, mandate of the ceremony, mandate of the fidelity, and mandate of the social critic. Keywords: short stories, structure and mandate. 1. Latar Belakang Cerpen merupakan karya sastra Bali modern yang ukuran panjang pendek itu memang tidak ada aturannya, tidak ada suatu kesepakatan antara para pengarang dan para ahli (Nurgiyantoro 1995: 10). Cerpen Julia, Jro Bukit, Natab, Ayu Bali, dan Pabesen merupakan cerpencerpen yang diambil dari (PCB) pupulan cerpen BOR karya I. B. W. Widiasa Keniten. Cerpen-cerpen yang terdapat dalam PCB merupakan sebuah cerpen yang diangkat dari kehidupan masyarakat yang menampilkan gambaran sistem perkawinan dalam masyarakat Bali. Penelitian ini memilih cerpen Julia, Jro Bukit, Natab, Ayu Bali, dan Pabesen dikarenakan memiliki unsur-unsur yang sama yakni tentang perkawinan. Selain itu,

2 kelima cerpen ini sungguh menarik karena dalam cerita tersebut banyak mengandung pesan atau amanat sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai pedoman ataupun pelajaran dalam menjalani hidup sebagai masyarakat khususnya di Bali. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian terhadap cerpen Julia, Jro Bukit, Natab, Ayu Bali, dan Pabesen diteliti dengan struktur dan amanat di dalamnya. 2 Masalah Berdasarkan apa yang telah dipaparkan pada latar belakang diatas, apabila dirumuskan permasalan dalam proposal ini tidak lain sebagai berikut: 1. Bagaimanakah struktur naratif yang terdapat PCB? 2. Amanat apakah yang terkandung dalam PCB? 3 Tujuan Tujuan dari dibuatnya penelitian ini sesuai dengan masalah yang telah disampaikan. Karena tujuan merupakan tujuan yang bersifat lebih sempit. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mendeskripsikan struktur naratif yang membangun PCB 2. Untuk mengetahui amanat atau pesan yang terapat dalam PCB 4 Metode Penelitian Metode adalah cara kerja yang teratur dan terpikir baik-baik untuk memudahkan suatu kegaiatan guna mencapai tujuan. Sedangakan teknik merupakan usaha pemenuhan dari metode dalam pelaksanaan penelitian. Dengan kata lain teknik adalah tangan metode (Jendra, 1981: 19). Metode berarti dianggap sebagai caracara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya. Sebagai alat, sama dengan teori, metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga lebih mudah untuk dipecahkan dan dipahami (Ratna, 2004: 34). Berdsarkan pengertian diatas, metode dapat diartikan sebagai cara kerja yang berfungsi untuk menyederhanakan masalah

3 hingga dapat mempermudah untuk mencapai tujuan. Adapun metode dan teknik yang digunakan di bagi atas tiga tahapan di antaranya: 4.1 Tahap Penyediaan Data Dalam penyediaan data, metode yang dipergunakan adalah metode observasi. Metode observasi yaitu suatu cara penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap objek, baik secara langsung maupun tidak langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diteliti (Hadi, 2000: 136). Metode ini dibantu dengan teknik pencatatan dan teknik terjemahan untuk mempermudah memahami isi teks. 4.2 Tahap Analisis Data Pada tahap ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan suatu metode yang memberikan perhatian terhadap data ilmiah yang mempunyai hubungan dengan konteks keberadaannya. Metode kualitatif dapat dikatakan sebagai multimetode, dikarenakan pada saat penelitian metode tersebut melibatkan gejala-gejala sosial yang relevan dalam jumlah besar (Ratna, 2006: 47). Dalam tahap ini, teknik yang digunakan adalah teknik deskriptif analitik. Teknik ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis dengan menguraikan data secara terperinci (Ratna, 2004: 53). 4.3 Tahap Penyajian Hasil Analisis Data Pada tahap penyajian data, data yang telah dianalisis selanjutnya disajikan dengan metode deskriptif informal. Metode deskriptif informal dengan memaparkan hasil penelitian menggunakan kata-kata yang baik dan benar (Sudaryanto, 1993: 145). Data yang telah menglami prosos pengidentifikasian selanjutnya akan disajikan dengan menggunakan uraian kata-kata atau kalimat biasa sehigga nantinya dapat mudah dipahami oleh oleh penyaji maupun pendengar. Pada tahap ini, teknik yang

4 dipergunakan untuk membantu metode deskriptif informal adalah teknik induktifdeduktif. 5. Hasil Pembahasan 5.1 Struktur Naratif PCB 5.1.1 Insiden Cerpen Julia memiliki tiga insiden yakni (saat kakek saya terkejut mendengar paman saya akan menikah lantaran Julia hamil, saat Julia terkejut melihat arikel orang mati tidak mendapatkan kuburan, dan saat konflik dalam hatinya). Cerpen Jro Bukit memiliki tiga insiden yaitu (saat Made Sugianta belum dapat memberikan keputusan tentang tanahnya yang ingin dijadikan jalan, saat konflik yang terjadi antara Made Suginta dengan sepupunya lantran tidak mendapat petunjuk keberadaan kakaknya, dan saat Made Sugianta bermimpi, dan saat seseorang yang memberi tahu keberadaan kakaknya dalam mimpi. Insiden yang terjadi dalam cerpen Natab yakni pada saat Gung De yang diminta nyentana oleh Ayu Widuri dan jika tidak mau nyentana, Gung De akan dipolisikan, saat ayahnya Gung De terkejut membaca surat yang menyatakan anaknya bersedia nyentana, dan saat Ayu Widuri yang terkejut mendengar Gung De memintanya untuk menjadi jro dan meminta cerai. Insiden yang terjadi dalam cerpen Ayu Bali yakni pada saat Gung Putra yang mengutarakan keinginannya kepada orang tuanya untuk melamar Mareta, saat Gung Putra yang begitu terkejut mendengar Ayu Bali yang bekeinginan untuk membagi anaknya, dan saat Ayu Bali yang terkena sakit yang misterius dan tidak yang dapat mengobati. Insiden yang terjadi dalam cerpen Pabesen yakni saat Nyoman mengajak Catrin ke desa menemui ayahnya untuk meminta restu untuk menikahi Catrin, saat Catrin meminta Nyoman untuk diajarkan membuat sesajen, dan pada saat Catrin meminta Nyoman untuk mengantarkan ke rumah Pranda Gde untuk belajar membuat sesajen.

5 5.1.2 Alur Alur yang terdapat dalam cerpen Julia, Jro Bukit, Natab, Ayu Bali, dan Pabesen menggunakan alur lurus. Pengarang membuat cerita terkesan mengambang atau bersifat terbuka. 5.1.3 Tokoh dan penokohan Tokoh dan penokohan dalam cerpen Julia terdiri atas tokoh utama adalah Julia, tokoh skunder adalah paman saya, dan tokoh koplementer adalah Kakek saya, Bapa Karta, Bapa Sirta, Bapa Kasub, keluaga paman, dan tamu undangan. Cerpen Jro Bukit terdiri atas tokoh utama adalah Jro Bukit, tokoh skunder adalah Made Sugiata, dan tokoh koplementer adalah Juru Tenung, Pemborong proyek, Sepupu Made Sugianta, Security, Manager Hotel, dan Sopir Hotel. Cerpen Natab terdiri atas tokoh utama adalah Gung De, tokoh skunder adalah Ayu Widuri, dan tokoh koplementer adalah Ayah Gung De, Ayah Widuri, dan Made Wahyu. Cerpen Ayu Bali terdiri atas tokoh utama adalah Ayu Bali, tokoh skunder adalah Gung Putra, dan tokoh koplementer adalah Anak Agung Gde, Ibu Gung Putra, dan Orang Tua Mareta. dan Pabesen terdiri atas tokoh utama Nyoman, tokoh skunder adalah Catrin, dan tokoh koplementer adalah Sepupu Nyoman, Kakak Nyoman, Kakek Nyoman, Catrin dan Ida Pranda Gde. 5.1.4 Latar Latar dalam cerpen Julia meliputi latar tempat (di Amerika) dan latar waktu (tiga hari persiapan ke Amerika). Latar dalam cerpen Jro Bukitr latar tempat (di desa, di panntai Sanur, dan di hotel) dan latar sosial (perkawinan nyeburin). Latar dalam cerpen Natab latar tempat (di kafe dan dirumah Gung De), latar waktu (sepuluh tahun usia perkawinan Gung De), dan latar sosial (pergantian status derajat dan perkawinan nyeburin). Latar dalam cerpen Ayu Bali meliputi latar tempat ( di Jawa dan di Bale Dangin) dan latar waktu (pada malam hari). Latar cerpen Pabesen meliputi latar tempat (restoran dan rumah Pranda Gde), latar waktu (tiga hari menjelang keberangkatan ke Australia dan liburan musim dingin), dan latar sosial (Catrin belajar membuat banten).

6 5.1.5 Tema Tema dalam cerpen Julia adalah perkawinan beda agama, tema dalam cerpen Jro Bukit adalah perkawinan beda kasta, tema dalam cerpen Natab adalah perkawinan beda kasta, tema dalam cerpen Ayu Bali adalah perkawinan beda agama, dan tema dalam cerpen Pabesen adalah perkawinan beda agama 5.2 Amanat 5.6.1 Amanat Umum Amanat umum pada cerpen Julia adalah jangan menyerah dan jangan menyesal dalam menghadapi sebuah masalah, amanat umum pada cerpen Jro Bukit adalah haruslah memiliki rasa persaudaraan yang tinggi terhdap sesama baik kepada keluarga maupun dengan orang lain, amanat umum pada cerpen Natab adalah jangan pernah ragu dalam menjalani hidup, sebab dalam kehidupan tentunya adanya sebuah pilihan dan pengorban dalam menjalani hidup, amanat umum pada cerpen Ayu Bali adalah jangan mencintai seseorang berdasarkan materi atau dari sisi kekayaan hendaknya dengan hati yang tulus dan ikhlas, amanat umum pada cerpen Pabesen adalah sebagai seorang anak tentunya harus menuruti nasehat orang tua. 5.2.1 Amanat Khusus (1) Amanat tattwa/filsafat: cerpen Pabesen adalah amanat Prarabda karmaphala dan cerpen Ayu Bali adalah amanat Sancita karmaphala dan percaya terhadap Atman (arwah leluhur). (2) Amanat etika/susila: cerpen Julia adalah jangan pernah melakukan hubugan intim, cerpen Jro Bukit adalah jangan pernah sombong, cerpen Natab adalah jangan pernah lari dari tanggung jawab, cerpen Ayu Bali adalah jangan pernah putus asa, cerpen Pabesen adalah jangan pernah menjadi seorang penjudi. (3) Amanat upacara: cerpen Julia berupa Manusa Saksi, cerpen Jro Bukit berupa sistem perkawinan nyeburin, cerpen Natab berupa sistem perkawinan ngerorod dan berupa Natab, cerpen Ayu Bali berupa Natab dan sistem perkawinan mamadik, cerpen Ayu Pabesen berupa masayut. (4) Amanat kesetiaan: cerpen julia kesetiaan Julia membela Bali walaupun mengalami kegelisahan dalam hatinya, cerpen Jro Bukit berupa kesetiaan Made Sugianta yang tidak menjual tanah warisan.

7 (5) Amanat Kritik Sosial: cerpen Julia berupa kritik kepada orang Bali yang tidak konsisten terhadap apa yang diucapakan dengan apa yang dilaksanakan, cerpen Jro Bukit berupa kritik jual beli tanah, cerpen Natab berupa kritik pergantian kasta yang terjadi dalam masyarakat Bali yang didasarkan atas uang, cerpen Ayu Bali berupa kritik tentang suap dalam mencari pekerjaan, dan cerpen Pabesen berupa kritik terhadap perubahan masyarakat Bali yang terpengaruh oleh dunia pariwisata sehingga lupa dengan kebudayaannya. 6 Simpulan Struktur yang membangun cerpen Julia, Jro Bukit, Natab, Ayu Bali, dan Pabesen memiliki: (1) Insiden, insiden merupakan rangkaian kejadian atau peralihan antara satu kejadian dengan kejadian yang lain dalam sebuah cerita (2) Alur, alur adalah urutan (sambung-sinambung) peristiwa-peristiwa dalam dalam sebuah cerita rekaan, (3) Tokoh dan Penokohan Tokoh dan penokohan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan penting didalam sebuah karya sastra, (4) Latar, latar yang merupakan tempat, waktu atau keadaan alam dan latar sosial. Latar merupakan suatu unsur dalam karya sastra yang tidak bisa ditiadakan. Latar seringkali disebut dengan setting, (5) Tema, tema merupakan suatu ide pokok dalam sebuah cerita. Tema merupakan ide pokok, ide sentral, atau ide dominan dalam karya sastra. Tema mewakili pemikiran pusat, pemikiran dasar atau tujuan utama penulisan suatu hasil karya, dan (6) Amanat, amanat dalam sebuah karya sastra dapat memberikan suatu ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Amanat yang terkandung dalam cerpen Julia, Jro Bukit, Natab, Ayu Bali, dan Pabesen seperti: 1) Amanat tentang Tattwa (Filsafat) adalah amanat yang mengajarkan manusia percaya dengan adanya Karmaphala, bahwa baik burukya perbuatan tentunya akan mendapatka hasilnya, 2) Amanat tentang Etika (Susila) adalah amanat yang mengajarkan tentang tingkah laku dalam kehidupan manusia, 3) Amanat tentang Upacara (Rituil) adalah amaat tentang jenis perkawinan yang dilaksanaka oleh orang Bali pada masa kini, 4) Amanat tentang Kesetian adalah amanat tentang kejujuran manusia dalam kehidupanya, dan 5) Amanat tentang Kritik

8 Sosial adalah sebuah amanat tentang kritikan terhadap sesuatu hal yang tidak beres dalam kehidupan masyarakat. 7 Daftar Pustaka Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Research 2. Yogyakarta: Andi Offset. Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Cetakan pertama. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Keniten, I B W Widiasa 2011. Pupulan Satua Bali Modern BOR. Cetakan pertama. Tabanan: Pustaka Ekspresi. Ratna, I Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Cetakan kedua. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.. 2006. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Cetakan kedua. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sudariyanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.