PROSEDUR EPROCUREMENT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA DENGAN SISTEM E-PROCUREMENT

BAB II PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA

MANUAL PROCEDURE. Pelelangan Sederhana Pengadaan Barang dan Jasa

PROSEDUR EDELIVERY. Prosedur edelivery. Revisi : 00 Tanggal Terbit : : Perpres 54/2010 dan perubahannya, Perwali 73/2012 dan perubahannya

MANUAL APLIKASI UNIT LAYANAN PENGADAAN

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MANUAL APLIKASI PENGGUNA ANGGARAN

PROSEDUR ECONTROLLING

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 4 TAHUN 2010

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTALIKOTA YOGYDAERAH

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 4 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 4 TAHUN 2011

SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT IMPLEMENTASI SPSE KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TA 2016

Petunjuk Pengoperasian SPSE Panitia

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 53 TAHUN 2009 TENTANG

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. EVALUASI IMPLEMENTASI eprocurement TA 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PROSEDUR ECONTROLLING

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI PONOROGO TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KABUPATEN PONOROGO.

WALIKOTA PAGAR ALAM PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR : 32 TAHUN 2010 T E N T A N G

PROSEDUR PELAKSANAAN E-PROCUREMENT

MANUAL APLIKASI KELOMPOK KERJA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SEKRETARIAT LAYANAN e-procurement BAGIAN BINA PROGRAM Jl. Jimerto No Surabaya Lt. IV, Telp.

Bagian Kedua Maksud Pasal 4

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1893/MENKES/PER/IX/2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. EVALUASI IMPLEMENTASI eprocurement TA 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Panduan Proses e Procurement Full Electronic TA 2010

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2012 TENTANG

BUPATI ENDE PERATURAN BUPATI ENDE NOMOR 29 TAHUN 2010

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 22 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG SEKRETARIAT DAERAH

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

SURAT EDARAN NOMOR : /SE/SJ/2017 TENTANG IMPLEMENTASI SISTEM PENGADAAN BARANG/JASA TERINTEGRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN MAGETAN

Daftar Isi SISTEM INFORMASI UNIT LAYANAN PENGADAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

2014, No Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 368, Tambah

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. EVALUASI IMPLEMENTASI eprocurement TA 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PROSEDUR EPROJECT PLANNING

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

Petunjuk Pengoperasian SPSE Panitia

SURAT EDARAN NOMOR: 07/SE/M/2012

Pengalaman Implementasi dan Perencanaan Ke Depan di Pemerintah Kota Surabaya Drh. SUNARNO ARIS TONO,MSi.

LEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4 USER PANITIA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

E-PROCUREMENT DAN PENERAPANNYA DI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA Jumat, 30 Maret 2012

NOMOR: PM. 58 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGAOAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4.1.1 USER PANITIA

PROSEDUR EPROJECT PLANNING

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN OBAT DENGAN PROSEDUR E-PURCHASING BERDASARKAN E-CATALOGUE

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

REFORMASI BIROKRASI. Dokumen Pengembangan E-Government 1

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

Lampiran : PERATURAN KEPALA LKPP Nomor : Tahun 2011 Tanggal : TATA CARA E-TENDERING

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP KAB. ) MALUKU TENGAH

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

STANDAR PELAYANAN PENYELENGGARAAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) PEMERINTAH PROVINSI NTB

TATA CARA E-TENDERING

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa

BUPATI KUANTAN SINGINGI

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG IMPLEMENTASI E-PROCUREMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

BAB I INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTORNIK DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 6 TAHUN TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

2011, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROSES PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA PEMERINTAH DAERAH DENGAN SISTEM E-PROCUREMENT WALIKOTA SURABAYA,

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR.

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB. I PENGUMUMAN PENGADAAN Hal. : I- 1. Bab I. Pengumuman Pengadaan

PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 05 TAHUN 2010

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA MEDAN

KAJIAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS AANWIJZING ELEKTONIK PADA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DARI SEGI PENYEDIA JASA SKRIPSI

Tata Kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Cilacap;

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Airnav indonesia. V e r s i PENGENALAN spse PANITIA SOSIALISASI PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK (E-PROCUREMENT) TANGERANG, 2-3 MEI 2016

BERITA ACARA HASIL PELELANGAN Nomor: W17-U3/11/POKJA/KONS.STG/VII/2016

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS PERTANIAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Prosedur Mutu Pengadaan Barang/Jasa PM-SARPRAS-01

Transkripsi:

Halaman 1 dari 14 PROSEDUR EPROCUREMENT No Dokumen Revisi : 00 Tanggal Terbit : Ref. ISO 27001 Ref. Regulasi : P03/GRMS/BP.Sby : A.10.1.1 Documented operating procedure :Perpres 54/2010, Perpres 70/2012, Perwali 73/2012, Perwali 85/2012 Disetujui oleh: Koordinator Klasifikasi: Internal 1

Halaman 2 dari 14 Rev Tanggal Uraian Perubahan 00 Penerbitan Awal RIWAYAT PERUBAHAN Klasifikasi: Internal 2

Halaman 3 dari 14 1 Tujuan 1.1 Menjamin pelaksanaan lelang secara elektronik (eprocurement) yang dikelola LPSE berjalan dengan baik 1.2 Menjamin pelaksanaan lelang sesuai jadwal yang telah ditetapkan. 2 Ruang Lingkup Proses lelang yang dicakup dalam prosedur ini meliputi: 2.1 Persiapan Lelang 2.2 Proses Lelang 2.3 Perubahan Data Lelang 2.4 Pembatalan Lelang 3 Definisi 3.1 Proses lelang secara elektronik : Suatu proses pelelangan yang memanfaatkan media internet menggunakan aplikasi yang sudah disiapkan oleh LPSE. 3.2 Tim Peneliti : Tim penyelia Anggaran Belanja Langsung pada Bagian Bina Program. 3.3 Pemilik Informasi : Pengguna portal e-procurement yang menginput data dan meng-upload informasi ke portal e-procurement, baik pengguna aplikasi internal (Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Kelompok Kerja) maupun Penyedia barang/jasa. 3.4 Unit Kerja Administrasi Umum : bagian dalam LPSE yang bertugas untuk mendokumentasikan dan memfasilitasi semua kegiatan administrasi yang berhubungan dengan proses e-procurement. 3.5 Pengguna Anggaran (PA) : Kepala Satuan Kerja yang berhak untuk menentukan dan mengelola anggaran. 3.6 Staf Pengguna Anggaran: staf yang ditunjuk oleh Pengguna Anggaran untuk membantu dalam proses pelelangan pada portal e-procurement. 3.7 Pejabat Pembuat Komitmen/Pelaksana Kegiatan (PPK) : Pejabat di lingkup SKPD/Unit kerja yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari satu program sesuai dengan bidang tugasnya Klasifikasi: Internal 3

Halaman 4 dari 14 3.8 Unit Layanan Pengadaan (ULP) : satu unit yang terdiri dari beberapa kelompok panitia pengadaan yang telah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah, yang dibentuk oleh Kepala Daerah 3.9 Kelompok Kerja (Pokja) dalam ULP : Kelompok-kelompok panitia pengadaan yang ditunjuk Kepala Daerah untuk melalukan pemilihan penyedia barang/jasa 3.10 Portal e-procurement : Aplikasi berbasis internet yang disediakan oleh LPSE untuk mendukung jalannya proses lelang secara elektronik. 3.11 Yang menjadi tanggung jawab LPSE dalam pelaksanaan lelang secara elektronik hanyalah penyediaan fasilitas dalam bentuk aplikasi internet. 3.12 Kebenaran isi dari segala informasi yang masuk ke dalam portal e-procurement merupakan tanggung jawab pemilik informasi. 4 Tanggungjawab 4.1 Koordinator Teknis bertanggung jawab untuk membuat jadual lelang segera setelah APBD disahkan dan mengkoordinasi distribusi Surat Edaran ke Satuan Kerja tentang jadual lelang, baik tahunan maupun per periode lelang. 4.2 Pengguna Anggaran (PA) bertanggung jawab atas penunjukan Pejabat Pembuat Komitmen dan pekerjaan di SKPD yang menjadi tanggung jawabnya. 4.3 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bertanggung jawab atas penunjukkan penyedia barang/jasa pada proses pemilihan penyedia barang/jasa. 4.4 Pokja bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan proses pemilihan penyedia barang/jasa, perubahan data lelang dan pembatalan lelang. 4.5 LPSE bertanggung jawab terhadap keamanan, kelancaran, dan ketersediaan tempat bagi seluruh dokumen lelang elektronik dan proses-proses yang relevan selama proses pelelangan. 4.6 Unit Administrasi Umum bertanggung jawab atas dokumentasi dokumen proses lelang yang berbentuk hardcopy dan berhubungan dengan proses yang menjadi tanggung jawab LPSE dan memastikan bahwa semua persyaratan untuk melakukan perubahan data lelang atau pembatalan lelang telah dilengkapi oleh Pokja. 4.7 Unit Registrasi dan Verifikasi bertanggung jawab untuk melakukan pengumuman lelang di portal e-procurement dan pengumuman perubahan atau pembatalan lelang. Klasifikasi: Internal 4

Halaman 5 dari 14 5 Prosedur 5.1 Prosedur Persiapan Lelang 5.1.1 Koordinator Teknis membuat jadual lelang tahunan paling lambat 2 hari kerja setelah pengesahan APBD. 5.1.2 Sub Unit Kerja Administrasi Umum membuat Surat Edaran paling lambat 1 hari kerja setelah jadual lelang dibuat. 5.1.3 Sub Unit Kerja Administrasi Umum mengirimkan Surat Edaran tentang jadual lelang tahunan melalui kurir paling lambat 2 hari kerja setelah jadual dibuat. 5.1.4 Sub Unit Kerja Adminitrasi Umum melalui kurir, mengirimkan surat edaran tentang jadual lelang periodik paling lambat 15 hari kerja sebelum periode lelang dimulai. 5.2 Prosedur Proses Lelang 5.2.1 PPK mengusulkan paket pekerjaan yang akan dilelang kepada Procurement Unit / Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan memasukkan paket pekerjaan ke portal e-procurement maksimal 10 (lima) hari kerja sebelum pengumuman lelang untuk pekerjaan Konstruksi, dan maksimal 7 (tujuh) hari kerja sebelum pengumuman lelang untuk pekerjaan selain Konstruksi. 5.2.2 ULP menentukan dan mengalokasikan paket paket pekerjaan yang telah diusulkan oleh PPK 5.2.3 Pejabat Pembuat Komitmen/Pelaksana Kegiatan meminta username dan password kepada PA. 5.2.4 Pokja meminta username dan password kepada ULP. 5.2.5 Rekap usulan data lelang tertulis dikirimkan oelh ULP, kemudian disimpan Sub Unit Administrasi Umum. 5.2.6 Pokja memasukkan data lelang elektronik, meng-upload dokumen lelang yang kemudian paket pekerjaan yang akan dilelang diregisterkan oleh ULP ke portal e-procurement pada saat periode pemasukan data lelang dibuka. Proses pemasukan data lelang ditutup 3 hari kerja sebelum pengumuman lelang. 5.2.7 Data lelang yuang sudah diregisterkan ke suatu periode lelang disampaikan oleh Sub Unit Administrasi Umum kepada Tim Penyelia untuk proses klarifikasi kode paket, nama paket pekerjaan, nilai anggaran dan ketersediaan anggaran dengan menggunakan Checklist Penyelia. Proses ini harus sudah selesai 1 hari sebelum Klasifikasi: Internal 5

Halaman 6 dari 14 pengumuman lelang. 5.2.8 Setelah Tim Peneliti selesai melakukan klarifikasi data lelang maka data tersebut disampaikan kepada Kepala Bagian Bina Program Pemerintah Kota Surabaya untuk diperiksa kembali dan ditentukan paket pekerjaan manakah yang boleh ikut pengumuman lelang periode tersebut. 5.2.9 Sub Unit Administrasi Umum memeriksa kelengkapan dokumen lelang sesuai dengan Checklist Kelengkapan Dokumen Lelang dalam waktu maksimal 2 hari kerja setelah periode pemasukan data lelang ditutup. 5.2.10 Jika tidak ada perubahan terhadap data lelang maka Pokja menandatangani Berita Acara Kesepakatan Kelompok Kerja untuk Paket Pekerjaan yang akan Dilelang e-procurement. 5.2.11 Unit Registrasi dan Verifikasi mengumumkan lelang sesuai dengan jadwal yang sudah disosialisasikan di portal e-procurement dan di media massa. 5.2.12 Setelah lelang diumumkan, penyedia barang/jasa melakukan proses register terhadap paket pekerjaan, memasukkan penawaran secara elektronik, kemudian proses pembukaan penawaran, evaluasi dan penetapan pemenang dilakukan oleh Pokja. 5.2.13 Setelah semua proses lelang selesai maka Sub Unit Administrasi Umum membuat laporan hasil pelaksanaan pelelangan secara e-procurement untuk periode tersebut paling lambat 10 hari kerja setelah batas akhir tahapan lelang 5.3 Prosedur Perubahan Data Lelang 5.3.1 Perubahan Data Lelang Sebelum Diumumkan 5.3.1.1 Perubahan data lelang dilakukan oleh Pokja baik karena proses dan keputusan internal maupun karena adanya ketidaklengkapan yang ditemukan Sub Unit Administrasi Umum. 5.3.1.2 Pokja melakukan konfirmasi untuk mengubah data atau dokumen lelang kepada Sub Unit Administrasi Umum. 5.3.1.3 Perubahan data lelang dan dokumen lelang dapat dilakukan sebelum penandatanganan Berita Acara Kesepakatan Panitia Pengadaan untuk paket pekerjaan yang akan dilelang e-procurement. 5.3.1.4 Pokja dapat melakukan perubahan data dan dokumen sebelum PPK menyetujui untuk mengumumkan lelang. 5.3.1.5 Pokja menandatangani Berita Acara Kesepakatan Kelompok Kerja untuk Paket Pekerjaan yang akan Dilelang e-procurement. Klasifikasi: Internal 6

Halaman 7 dari 14 5.3.1.6 Berita Acara Kesepakatan Kelompok Kerja untuk Paket Pekerjaan yang akan Dilelang e-procurement tersebut disimpan oleh Sub Unit Administrasi Umum. 5.3.2 Perubahan Data Lelang Setelah Diumumkan 5.3.2.1 Bila terjadi perubahan isi dokumen lelang (RKS, BQ, gambar dan dokumen lelang lain) sebelum atau selama masa aanwijzing maka semua perubahan dituangkan dalam berita acara aanwijzing dan atau addendum oleh Pokja. 5.3.2.2 Pokja membuat dan mengupload berita acara aanwijzing dan atau addendum ke portal e-procurement maksimal 2 hari kerja sebelum masa akhir pemasukan penawaran. 5.3.2.3 Pokja berkoordinasi dengan Kepala ULP untuk melakukan konfirmasi 'buka paket, agar pokja maupun PPK dapat melakukan perubahan data yang sudah disepakati dalam aanwijzing. 5.3.2.4 Untuk Perubahan setelah masa aanwijzing berakhir maka Pokja membawa Berita Acara Kesepakatan Perubahan Data Lelang yang ditandatangani oleh Pokja dan Penanggung Jawab Anggaran ke Sub Unit Administrasi Umum untuk disimpan. 5.3.2.5 Sub Unit Administrasi Umum melakukan konfirmasi buka atau memberikan status open untuk paket pekerjaan yang diusulkan oleh Pokja untuk diubah data atau dokumen lelangnya. 5.3.2.6 Setelah selesai melakukan perubahan, Pokja melakukan konfirmasi lagi kepada Sub Unit Administrasi Umum sekaligus memeriksa perubahan data lelang elektronik dan dokumen lelang yang baru di portal e-procurement. 5.3.2.7 Sub Unit Administrasi Umum memberikan status close untuk paket pekerjaan yang bersangkutan sekaligus mengecek perubahan yang dilakukan oleh Pokja terkait dengan kelengkapan dokumen lelang. 5.3.2.8 Pokja menandatangani Berita Acara Perubahan Data Lelang Setelah Diumumkan, kemudian diserahkan ke Sub Unit Administrasi Umum. 5.3.2.9 Sub Unit Administrasi Umum menginformasikan kepada Unit Registrasi dan Verifikasi untuk mengumumkan perubahan data lelang melalui portal e- Procurement. 5.3.2.10 Pokja mengumumkan perubahan data lelang melalui papan pengumuman di ULP. Klasifikasi: Internal 7

Halaman 8 dari 14 5.4 Prosedur Pembatalan Lelang 5.4.1 Pembatalan Lelang Sebelum Diumumkan 5.4.1.1 Pokja mengajukan data paket pekerjaan yang akan dibatalkan ke Sub Unit Administrasi Umum. 5.4.1.2 Pembatalan lelang paling lambat 2 jam sebelum batas akhir penandatanganan berita acara kesepakatan Pokja untuk paket pekerjaan yang akan dilelang e- Procurement. 5.4.1.3 Sub Unit Administrasi Umum menghapus data paket pekerjaan yang sudah masuk ke portal sesuai dengan data yang diajukan oleh Pokja. 5.4.1.4 Pokja memeriksa dan memastikan data paket pekerjaan di portal sudah dihapus oleh Sub Unit Administrasi Umum. 5.4.1.5 Pokja menandatangani Berita Acara Pembatalan Proses Lelang untuk Paket Pekerjaan yang akan Dilelang e-procurement dan berita acara tersebut disimpan oleh Sub Unit Administrasi Umum. 5.4.2 Pembatalan Lelang Setelah Diumumkan 5.4.2.1 Pokja ULP mengirimkan surat pembatalan paket pekerjaan disertai dengan surat pembatalan dari SKPD. 5.4.2.2 Unit Registrasi dan Verifikasi mengumumkan pembatalan paket pekerjaan di portal eprocurement. 5.4.2.3 Pokja melakukan pembatalan paket pekerjaan yang dimaksud. Klasifikasi: Internal 8

No. Dok P03/GRMS/BP.Sby Halaman 9 dari 14 5.5 Flowchart Lelang Online 5.5.1 Persiapan Lelang Klasifikasi: Internal 9

Halaman 10 dari 14 5.5.2 Proses Lelang Klasifikasi: Internal 10

Halaman 11 dari 14 5.5.3 Perubahan Data Lelang 5.5.3.1 Perubahan Data Lelang Sebelum Diumumkan Klasifikasi: Internal 11

Halaman 12 dari 14 5.5.3.2 Perubahan Data Lelang Setelah Diumumkan Klasifikasi: Internal 12

Halaman 13 dari 14 5.5.4 Pembatalan Lelang 5.5.4.1 Pembatalan Lelang Sebelum Diumumkan Klasifikasi: Internal 13

Halaman 14 dari 14 5.5.4.2 Pembatalan Lelang Setelah Diumumkan Klasifikasi: Internal 14