BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Profil Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kelembagaan yang menangani tugas-tugas atau kegiatan di bidang kehutanan berbentuk

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 299/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERTANIAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA TANJUNGPINANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG

BAB III PROFILE PERUSAHAAN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian K

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 41 TAHUN TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 69 TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/93/2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2007 TENTANG BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB X INSPEKTORAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BADAN EKONOMI KREATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Profil Departemen Kebudayaan dan Pariwisata 3.1.1 Landasan Hukum Surat Menteri PAN No. B/768/M.PAN/4/2005 tanggal 27 April 2005, menyetujui Struktur Organisasi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Kemudian disahkan melalui Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor : PM.17/HK.001/MKP-2005, tanggal 27 Mei 2005, tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 3.1.2 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Arah Kebijakan Sebagai departemen yang bergerak dalam bidang kebudayaan dan pariwisata, tentu saja memiliki visi, misi, tujuan, saran dan arah kebijakan sebagai berikut : Visi : Terwujudnya jati diri, persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka multikultural, kesejahteraan rakyat dan persahabatan antarbangsa. Misi : 1. Berperan sebagai penggerak utama dalam pembangunan nasional dengan melestarikan sumber daya budaya dan sumber daya alam yang beraneka ragam. 2. Meningkatkan penerapan nilai-nilai budaya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 3. Mendukung terpeliharanya keutuhan nasional dan hubungan antarbangsa. Tujuan : 41

42 1. Meningkatnya kualitas manusia Indonesia yang berbudi pekerti luhur beserta hasil karyanya. 2. Meningkatnya kemandirian dan daya saing dalam perekonomian nasional. 3. Meningkatnya pemerataan pembangunan. 4. Meningkatnya perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam dan budaya. 5. Meningkatnya persatuan dan cinta tanah air serta kerja sama internasional. Sasaran : 1. Terwujudnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan kebudayaan sehingga memiliki ketahanan dalam menghadapi pengaruh budaya yang negatif. 2. Terwujudnya industri dan karya budaya yang mengacu pada budaya bangsa, dan perlindungan hukum individual dan komunal. 3. Terwujudnya sikap saling menghargai dan menghormati di antara berbagai komunitas budaya untuk memperkukuh ikatan kebangsaan. 4. Terwujudnya pariwisata nusantara yang dapat mendorong rasa cinta tanah air. 5. Meningkatnya pemerataan dan keseimbangan pengembangan destinasi pariwisata yang sesuai dengan potensi daerah masing-masing. 6. Meningkatnya kontribusi pariwisata dalam perekonomian nasional. 7. Meningkatnya pelestarian lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat. 8. Meningkatnya produk pariwisata yang memiliki keunggulan kompetitif. 9. Meningkatnya peran Indonesia dalam kerja sama dan persahabatan antarbangsa dengan dilandasi oleh sikap saling menghargai.

43 10. Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan terapan serta sistem informasi bidang kebudayaan dan kepariwisataan 11. Meningkatnya ketersediaan sumber daya manusia (SDM) bidang kebudayaan dan kepariwisataan. 12. Terwujudnya pengawasan, pengendalian, koordinasi, dan kerja sama lintas daerah serta antar-stakeholder. Arah Kebijakan : 1. Meningkatkan daya internalisasi dan penerapan nilai luhur budaya bangsa dalam perilaku masyarakat. 2. Meningkatkan pengelolaan kebudayaan bangsa meliputi perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan budaya untuk peningkatan kualitas hidup. 3. Meningkatkan industri dan karya budaya yang mengacu pada budaya bangsa. 4. Membangun pariwisata nusantara yang memupuk persatuan dan cinta tanah air. 5. Meningkatkan pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. 6. Meningkatkan daya saing pariwisata di tingkat global. 7. Memantapkan peran dan posisi Indonesia dalam persahabatan dan kerja sama internasional bidang kebudayaan dan pariwisata. 8. Meningkatkan penelitian dan pengembangan serta sistem informasi bidang kebudayaan dan kepariwisataan. 9. Mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di bidang kebudayaan dan kepariwisataan.

44 10. Memantapkan manajemen pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan yang transparan dan akuntabel. 3.1.3 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata memiliki kedudukan, tugas dan fungsi tersendiri. Hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : Kedudukan : Departemen Kebudayaan dan Pariwisata merupakan unsur pelaksana pemerintah, dipimpin oleh Menteri yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Tugas : Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan. Fungsi : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan kepariwisataan; b. Pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; c. Pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggung jawabnya; d. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; e. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

45 3.1.4 Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi 3.1.4.1 Struktur Organisasi Pusat Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pusat Tugas Pokok dan Fungsi : 1. Tugas Pokok dan Fungsi Sekretaris Jenderal (Sekjen) adalah melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Departemen. 2. Tugas Pokok dan Fungsi Direktur Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film (Dirjen NBSF) adalah merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang nilai budaya seni dan film.

46 3. Tugas Pokok dan Fungsi Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala (Dirjen Sepur) adalah merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang sejarah dan purbakala. 4. Tugas Pokok dan Fungsi Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Parwisata (Dirjen PDP) adalah merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pengembangan destinasi pariwisata. 5. Tugas Pokok dan Fungsi Direktur Jenderal Pemasaran (Dirjen Pemasaran) adalah merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pemasaran. 6. Tugas pokok dan fungsi Inspektur Jenderal (Irjen) adalah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Departemen. 7. Tugas pokok dan fungsi Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata (Kepala Badan) adalah melaksanakan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang kebudayaan dan pariwisata. 8. Tugas pokok dan fungsi Staf Ahli Menteri (SAM) adalah memberikan telaahan mengenai masalah pranata sosial, multikultural, hubungan antarlembaga, serta ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi.

47 3.1.4.2 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal Gambar 3.2 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal Tugas Pokok dan Fungsi Eselon 2 (Sekretaris Jenderal (Sekjen)), yaitu : 1. Tugas Pokok dan Fungsi Biro Perencanaan dan Hukum Adalah melaksanakan koordinasi perumusan kebijakan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, rencana program, kegiatan dan anggaran serta penyusunan peraturan perundang-undangan, penelaahan dan bantuan hukum di lingkungan Departemen. 2. Tugas Pokok dan Fungsi Biro Kepegawaian dan Organisasi Adalah melaksanakan pengelolaan dan pembinaan kepegawaian, serta penataan dan peningkatan kapasitas organisasi dan tata laksana di lingkungan Departemen.

48 3. Tugas Pokok dan Fungsi Biro Keuangan Adalah melaksanakan pengkoordinasian dan pengelolaan pelaksanaan anggaran di lingkungan Departemen. 4. Tugas Pokok dan Fungsi Biro Kerja Sama Luar Negeri Adalah melaksanakan koordinasi pelaksanaan kerja sama luar negeri dengan Badan Dunia, Organisasi Internasional, dan antar Negara secara multilateral, bilateral dan regional serta sun regional di bidang kebudayaan dan pariwisata. 5. Tugas Pokok dan Fungsi Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Adalah melaksanakan urusan tata usaha pimpinan, rumah tangga, dan perlengkapan, serta kehumasan di lingkungan Departemen. 6. Tugas Pokok dan Fungsi Pusat Data dan Informasi Adalah melaksanakan pengembangan sistem dan pengelolaan data dan informasi kebudayaan dan pariwisata. Tugas Pokok dan Fungsi Inspektur Jenderal (Eselon 2) 1. Sekretariat Inspektorat Jenderal Adalah memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Inspektorat Jenderal. 2. Inspektorat I, II dan III. Adalah masing-masing melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana, program kegiatan dan anggaran serta pengelolaan sumber daya, organisasi dan tata laksana, sarana dan prasarana pada masing-masing unit kerja di lingkungan Departemen.

49 Dalam melaksanakan tugas Inspektorat di bantu oleh sejumlah tenaga fungsional auditor. Unit kerja yang menjadi obyek pemeriksaan dari masing-masing Inspektorat akan ditetapkan tersendiri dengan Keputusan Inspektur Jenderal. 3.1.4.3 Struktur Organisasi Direktorat Jendral Film, Seni dan Nilai Budaya (Eselon 2) Gambar 3.3 Struktur Organisasi Direktorat Jendral Film, Seni dan Nilai Budaya (Eselon 2) Tugas Pokok dan Fungsi Direktur Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film (Eselon 2) :

50 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Adalah memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungn Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film. 2. Direktorat Tradisi Adalah melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, standar, norma, kriteria dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tradisi. 3. Direktorat Pembangunan Karakter dan Pekerti Bangsa Adalah melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, standar, norma, kriteria dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembanguna karakter dan pekerti bangsa. 4. Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Adalah melaksanakan penyiapan rumusan rancangan kebijkan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 5. Direktorat Kesenian Adalah melaksanakan penyiapan bahan rumusan rancangan kebijakan, standar, norma, kriteria dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kesenian. 6. Direktorat Perfilman Adalah melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, standar, norma, kriteria dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perfilman.

51 3.1.4.4 Struktur Organisasi Direktorat Jendral Sejarah dan Purbakala (Eselon 2) Gambar 3.4 Struktur Organisasi Direktorat Jendral Sejarah dan Purbakala (Eselon 2) Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala (Eselon 2) : 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Adalah memberikan pelayana teknis administratif kepada seluruh satuan organsasi di lingkungan Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala. 2. Direktorat Nilai Sejarah Adalah melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan standar, norma, kriteria dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang nilai sejarah.

52 3. Direktorat Geografi Sejarah Adalah melaksanakan penyiapan bahan rumusan rancangan kebijakan standar, norma, kriteria dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang geografi sejarah. 4. Direktorat Peninggalan Bawah Air Adalah melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan standar, norma, kriteria dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peninggalan bawah air. 5. Direktorat Peninggalan Purbakala Adalah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan standar, norma, kriteria, dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peninggalan purbakala. 6. Direktorat Museum Adalah melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, standar, norma, kriteria, dan prosedur.

53 3.1.4.5 Struktur Organisasi Direktorat Jendral Pengembangan Destinasi Pariwisata (Eselon 2) Gambar 3.5 Struktur Organisasi Direktorat Jendral Pengembangan Destinasi Pariwisata (Eselon 2) Tugas Pokok dan Fungsi Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata (Eselon 2) : 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Adalah memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata. 2. Direktorat Produk Pariwisata Adalah melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan standar, norma, kriteria, dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produk pariwisata.

54 3. Direktorat Usaha Pariwisata Adalah melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan standar, norma, kriteria, dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis an evaluasi di bidang usaha pariwisata. 4. Direktorat Permberdayaan Masyarakat Adalah melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan standar, norma, kriteria dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemberdayaan masyarakat. 5. Direktorat Standarisasi Pariwisata Adalah melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan standar, norma, kriteria dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang standarisasi pariwisata.

55 3.1.4.6 Struktur Organisasi Direktorat Jendral Pemasaran (Eselon 2) Gambar 3.6 Struktur Organisasi Direktorat Jendral Pemasaran (Eselon 2) Tugas Pokok dan Fungsi Direktur Jenderal Pemasaran (Eselon 2) : 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Adalah memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasaran. 2. Direktorat Promosi Luar Negeri Adalah melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijkan, standar, norma, kriteria dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang promosi luar negeri.

56 3. Direktorat Promosi Dalam Negeri Adalah melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan standar, norma, kriteria dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang promosi dalam negeri. 4. Direktorat Sarana Promosi Adalah melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan standar, norma, kriteria dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sarana promosi. 5. Direktorat Pengembangan Pasar Adalah melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan standar, kriteria dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan pasar. Tugas pokok dan fungsi Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata : 1. Sekretariat Badan Adalah memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya. 2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan Adalah melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang kebudayaan. 3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional Adalah melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan arkeologi.

57 4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepariwisataan Adalah melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang kepariwisataan. 5. Pusat Pengembangan SDM Kebudayaan dan Pariwisata Adalah melaksanakan perumusan kebijakan pengembangan SDM kebudayaan dan pariwisata.

58 3.2 Sistem Jaringan Yang Sedang Berjalan 3.2.1 Topologi Jaringan Topologi Jaringan yang digunakan pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata adalah menggunakan Topologi Jaringan tipe Star. Sketsa jaringannya digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.7 Topologi Jaringan

59 3.2.2 Sistem Yang Berjalan Sistem yang sedang berjalan saat ini pada Departemen Kebudayaaan dan Pariwisata adalah jaringan yang terhubung langsung dengan internet. Jadi internet tersebut masuk kedalam modem yang kemudian akan dikonfigurasikan oleh router lalu melewati sebuah firewall sebagai pengaman jaringan yang dilanjutkan ke switch dan masuk ke server. Pada server tersebut terdapat data-data yang diperlukan oleh user Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.Data-data tersebut disebarkan melalui kabel fiber optik yang menuju backbone pada setiap lantai. Setelah sampai ke backbone, aliran data tersebut diteruskan ke node yang disediakan pada setiap lantai sesuai dengan jumlah yang ditentukan. Setelah itu aliran tersebut terus menuju ke end user langsung ataupun melalui hub yang dipasang pada node dan hub tersebut disediakan sesuai dengan keperluan peningkatan kinerja Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Berikut adalah device-device yang digunakan : 1. Modem 2. Router Firewall 3. Switch Core 4. Switch Backbone 5. Switch Server 6. Switch DMZ 7. Mail Server (Primary) 8. Mail Server (Secondary)

60 9. Server Active Directory 10. Server Backup Active Directory 11. Komputer 12. Printer Untuk rincian device-device diatas terdapat dibagian Lampiran. 3.2.3 Akses Jaringan Internet Untuk saat ini departemen kebudayaan dan pariwisata mendapatkan akses internet dari Telkom sebagai ISP (Internet Service Provider) yang masuk ke lantai 21 sebagai pusat data dan informasi dengan menggunakan jalur kabel fiber optik dengan kecepatan yang didapat sekitar 10 Mbps untuk koneksi lokal dan 10 Mbps untuk koneksi internasional. Di setiap lantai diberikan juga access point sebagai jalur koneksi sehingga setiap pegawai dapat langsung mengakses internet. Akses internet pada departemen kebudayaan dan pariwisata harus melewati proxy yang telah disediakan oleh administrator jaringan. 3.3 Permasalahan Jaringan komputer sebagai salah satu sarana penunjang pekerjaan di Departemen Kebudayaan dan Pariwisata sudah selayaknya diperhitungkan. Agar jaringan komputer dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya seorang network administrator untuk memonitoring jaringan tersebut. Tetapi sering kali seorang network administrator tidak dapat melakukan pekerjaannya karena terhambat oleh masalah waktu dan tempat untuk memantau jaringan switch backbone.

61 Dari hasil survei yang kami lakukan, kesimpulan permasalahan yang dihadapai network administrator adalah : 1. Administrator melakukan monitoring secara berkala ketika ingin mengecek switch backbone dalam keadaan baik atau tidak. Akibatnya kinerja network administrator menjadi kurang efisien dan efektif. 2. Apabila ada gangguan pada switch backbone, network administrator tidak langsung dapat mengetahui gangguan tersebut. 3. Network administrator harus selalu berada di depan komputer untuk memantau switch backbone. 3.4 Usulan Pemecahan Masalah Perkembangan teknologi monitoring pada saat ini sangat pesat. Salah satunya adalah monitoring jaringan menggunakan aplikasi SMS. Kegunaan SMS pada aplikasi ini adalah mengirimkan status dan waktu kegagalan koneksi switch backbone. Dengan adanya aplikasi traffic monitoring switch backbone untuk memonitoring jaringan ini maka : 1. Proses monitoring dilakukan aplikasi traffic monitoring switch backbone secara terus menerus. 2. Network administrator dapat mengetahui switch backbone yang terputus secara realtime tanpa harus berada di depan komputer. 3. Network administrator tidak harus selalu berada di depan komputer untuk memantau switch backbone.