I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

TINJAUAN HISTORIS IMPLEMENTASI ISI PERJANJIAN LINGGARJATI INDONESIA DAN BELANDA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM KTSP 2006 & K-13

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

I. PENDAHULUAN. Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa

II. TINJAUAN PUSTAKA. maksud, pekerjaan, perbuatan, daya upaya, ikhtiar untuk mencapai sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

BAB 3 PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN. Kata Kunci

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

II. TINJAUAN PUSTAKA. dari bahasa Yunani Istoria yang berarti ilmu yang biasanya diperuntukkan bagi

BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

PENDAHULUAN. 1. Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya konfik antara Indonesia dengan Belanda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maya Nurhasni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

I. PENDAHULUAN. Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Proses Jalannya Diplomasi. pernyataan berdirinya negara Republik Indonesia. Negara yang bebas dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dan politik memiliki definisinya masing-masing. Secara sederhana

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan

Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2

1. Menjelaskaan kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

PERANAN TOKOH KUNINGAN dari Masa Pergerakan hingga Revolusi Kemerdekaan. Mumuh Muhsin Z.

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

PR IPS. Nama : Akbar Ananda (02) Kelas : 6A

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

DAFTAR ISI DAFTAR PUSTAKA

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

I. PENDAHULUAN. Pada tanggal 10 Agustus 1945 draft penyerahan tanpa syarat Jepang kepada

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun

BAB 5 PERJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB V KESIMPULAN. Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB. Agresi Militer Belanda II. mengadakan diplomasi lewat jalan perundingan. Cara diplomasi ini

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

AMBIGUITAS POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIF: TERBELENGGU ATAU MERDEKA?

PERAN SRI SUSUHUNAN PAKUBUWONO XII DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA ( ) TUGAS AKHIR SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

PERJUANGAN RAKYAT BATANGHARI MENGHADAPI AGRESI MILITER BELANDA II SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

Burma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

I. PENDAHULUAN. mengenal menyerah dari seluruh lapisan masyarakat. Pada awal tahun 1946

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

HISTORY OF THE REPUBLIC OF INDONESIA STATES (RIS) TO RETURN TO THE UNITARY STATE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA (NKRI)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II AGRESI MILITER BELANDA DI BANTEN

SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA SHINTA HAPPY YUSTIARI, S.AP, MPA

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

3. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 3 Semester 1 (Upaya Mempertahankan Kemerdekaan RI) USAHA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

PERJUANGAN DIPLOMASI DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA MASA REVOLUSI ( ) RINGKASAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

SOAL UH PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA A

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

BAB VII PERJANJIAN LINGGARJATI DAN RENVILLE

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

PASUKAN IMAM *) Oleh: Ir. Sunardi, MT. **)

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemerdekaan merupakan hak setiap bangsa untuk terlepas dan terbebas dari tekanan bangsa lain. Hal ini senada dengan isi pembukaan UUD 1945. Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2). Kemerdekaan harus dimiliki dan diperjuangkan oleh setiap bangsa untuk memperoleh kedaulatan, seperti halnya Indonesia. Perjuangan rakyat Indonesia yang tidak mengenal kata menyerah dalam melawan segala bentuk penjajahan dan penindasan yang telah menimbulkan kekacauan serta banyak memakan korban jiwa di berbagai daerah di Indonesia, akhirnya mampu menghantarkan Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Pada pukul 10.00 (waktu Tokyo), Jumat, 17 Agustus 1945, upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diselenggarakan di depan rumah Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 ( Rusdhy Hoesein, 2010: 82). Indonesia yang muncul sebagai negara baru, harus memenuhi syarat berdirinya suatu negara yang meliputi adanya wilayah, adanya rakyat, adanya pemerintah yang berdaulat dan adanya pengakuan dari negara lain. Namun kemerdekaan

2 Indonesia belum sepenuhnya mendapatkan pengakuan dari negara lain terutama Belanda. Karena Belanda terus berupaya untuk menduduki kembali wilayah RI dengan membonceng Sekutu. Pasukan Sekutu baru mendarat di Indonesia setelah penandatanganan penyerahan Jepang kepada Sekutu. Pada tanggal 29 September 1945 pada jam 10.00 Letnan Jendral Sir Philip Christison Panglima Besar AFNEI (Allied Forces Netherland East Indies) mendarat di Jakarta. Panglima ini membawa tiga Divisi, terdiri dari serdaduserdadu India, satu Divisi (23rd Indian Division) ditempatkan di daerah Jakarta, satu Divisi (5th Indian Division) ditempatkan di daerah Surabaya dan satu lagi (26th Indian Division) ditempatkan di Medan dan Padang untuk daerah Sumatra (G.A.Warmansjah, dkk, 1991: 103). Pasukan Sekutu yang bertugas untuk menangani Indonesia bernama Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) di bawah pimpinan Letjen Philip Christison. Dalam buku karangan Drs.G.Moedjanto,M.A. menerangkan bahwa tugas AFNEI di Indonesia adalah sebagai berikut : Menerima penyerahan tentara Jepang tanpa syarat, melucuti dan mengembalikannya ke tanah airnya. Membebaskan APWI (Allied Prisoners and War Interness), tugas ini disebut RAPWI (Recovery of Allied Prisoners and War Interness). Menjaga keamanan dan ketertiban sehingga memungkinkan pemerintah sipil berfungsi kembali. Mencari keterangan dan mengadili para penjahat perang (G.Moedjanto,1988: 97). Kecurigaan rakyat Indonesia terhadap Belanda yang ingin menduduki kembali Indonesia semakin memuncak karena Belanda berani melakukan perbuatan yang merendahkan pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia, yang mengakibatkan kekacauan bahkan pertempuran. Melihat banyaknya korban yang gugur dalam pertempuran antara pihak Indonesia, Inggris maupun Belanda, maka Inggris ingin menunjukkan bahwa kedatangannya ke Indonesia tidaklah untuk kekacauan dan

3 pertempuran, dan mengusahakan pertemuan pihak RI dan Belanda dalam sebuah perundingan untuk menyelesaikan masalah mereka secara damai. Perundingan awal antara Indonesia dan Belanda di Hooge Valuwe tidak membawa hasil yang baik bagi Indonesia. Delegasi RI mengadakan pertemuan 4 kali dengan delegasi Belanda pimpinan PM Schermerhorn antara tgl.14-24 April. Tetapi perundingan itu berakhir dengan kegagalan, karena Belanda hanya mau memenuhi tuntutan RI berupa pengakuan kekuasaan secara de facto RI atas Jawa dan Madura, tetapi tidak untuk Sumatera. Kegagalan itu nampaknya disengaja oleh Belanda, karena menanti perkembangan sampai sesudah pemilihan umum bulan Mei 1946 (G. Moedjanto, M.A., 1988 : 166). Kegagalan perundingan Hooge Valuwe tidak mematikan langkah pemerintah Inggris untuk terus berupaya menyelesaikan masalah RI dan Belanda dalam sebuah perundingan. Oleh karena itu, pemerintah Inggris segera mengutus Lord Killearn ke Indonesia untuk menggantikan Sir Archibald Clark Kerr untuk menjadi penengah dalam perundingan. Sejak tanggal 11-15 November 1946 telah dilaksanakan perundingan yang dihadiri oleh delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Sutan Syahrir dan delegasi Belanda dipimpin oleh Prof. Schermerhorn. Perundingan yang dipimpin oleh diplomat Inggris bernama Lord Killearn ini memuat 17 pasal dan diberi nama Naskah Persetujuan Linggarjati. Meskipun Naskah Persetujuan Linggarjati telah diparaf oleh kedua delegasi namun keputusan tertinggi tetap berada pada keputusan parlemen masing-masing negara.

4 Kedua delegasi kembali ke negaranya untuk membahas dan mengulas kembali hasil perundingan yang telah diparaf. Persetujuan Linggarjati tersebut menimbulkan pro dan kontra tidak hanya di pihak Indonesia tetapi juga di pihak Belanda. Di Indonesia, pihak yang mendukung perundingan tersebut beranggapan bahwa cara damai merupakan jalan terbaik dan sesuai dengan suasana politik yang sedang terjadi di Indonesia. Namun, tidak halnya dengan pihak oposisi Indonesia yang menganggap Perundingan Linggarjati sebagai sebuah kekalahan. Pihak Belanda juga merasa tidak puas terhadap pasal-pasal yang terdapat dalam Naskah Pesetujuan Linggarjati, terutama kaum kapitalis yang pernah kaya-raya karena usahanya di bumi Indonesia dan menganganggap Persetujuan Linggarjati merupakan sesuatu yang merugikan. Sehingga Belanda ingin kembali berkuasa di Indonesia. Setelah di masing-masing pihak mampu membendung pro dan kontra di negaranya masing-masing akhirnya Naskah Persetujuan Linggarjati itu disepakati kedua belah pihak dan syah ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947. Hasil Pokok Perjanjian Linggarjati antara lain meliputi: 1. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi: Sumatra, Jawa, dan Madura. Belanda harus meninggalkan wilayah de facto paling lambat 1 Januari 1949. 2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk Negara Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu bagiannya adalah Republik Indonesia. 3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia- Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya (Binhakim, 2011:1).

5 Setelah penandatanganan Perjanjian Linggarjati, pasukan militer kedua belah pihak saling menghentikkan tembak-menembak dan menarik mundur pasukan militernya. Namum implementasi dari Naskah Persetujuan Linggarjati tidak semua berjalan sesuai dengan keadaan yang diharapkan, hal ini dikarenakan adanya pelanggaran-pelanggaran yang terus dilakukan Belanda untuk menggagalkan Perjanjian Linggarjati. Tindakan-tindakan yang dilancarkan Belanda jelas telah mengingkari Perjanjian Linggarjati. Sehingga timbul sikap saling mencurigai akan kesungguhan masingmasing pihak melaksanakan perjanjian tersebut. Keadaan semakin kacau ketika Belanda memutuskan tidak terikat lagi terhadap Perjanjian Linggarjati dengan melakukan Agresi Militer Belanda I pada tanggal 21 Juli 1947. Aksi tersebut jelas melanggar perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dan merupakan salah satu bentuk kegagalan terhadap implementasi perjanjian linggarjati. B. Analisis Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diutarakan oleh penulis di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Implementasi pengakuan de facto Belanda terhadap kedaulatan RI atas Jawa, Madura dan Sumatra. 2. Implementasi Pembentukkan Negara Indonesia Serikat. 3. Implementasi Pembentukan Uni Indonesia Belanda.

6 2. Pembatasan Masalah Masalah yang akan diangkat pada penelitian ini dibatasi pada : Implementasi pengakuan de facto Belanda terhadap kedaulatan RI atas Jawa, Madura dan Sumatra 3. Rumusan Masalah Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah : Apa saja usaha-usaha untuk mengimplementasikan pengakuan de facto Belanda terhadap kedaulatan RI atas Jawa, Madura dan Sumatra? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: Apa saja usaha-usaha untuk mengimplementasikan pengakuan de facto Belanda terhadap kedaulatan RI atas Jawa, Madura dan Sumatra D. Kegunaan Penelitian Setiap penelitian tentunya akan dapat memeberiikan berbagai manfaat bagi semua orang yang membutuhkan informasi tentang masalah yang penulis teliti, adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

7 1. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi setiap pembaca dalam peningkatan pemahaman mengenai Implementasi Perjanjian Linggarjati antara Indonesia dan Belanda yang meliputi pengakuan de facto Belanda terhadap kedaulatan RI atas Jawa, Madura dan Sumatra. 2. Menambah wawasan penulis khususnya dalam bidang kesejarahan yakni mengenai Implementasi isi Perjanjian Linggarjati antara Indonesia dan Belanda yang meliputi pengakuan de facto Belanda terhadap kedaulatan RI atas Jawa, Madura dan Sumatra. E. Ruang Lingkup Penelitian Agar tidak terjadi suatu kerancuan dalam sebuah penelitian, maka penulis berikan batasan ruang lingkup yang akan mempermudah pembaca memahami isi karya tulis ini. Adapun ruang lingkup tersebut adalah : 3.1. Objek Penelitian : Implementasin Isi Perjanjian Linggarjati 3.2. Subjek Penelitian : Indonesia dan Belanda Tahun 1946-1947. 3.3. Tempat Penelitian : Perpustakaan Universitas Lampung Perpustakaan Daerah Lampung 3.4. Waktu Penelitian : 2013 3.5.Konsentrasi Ilmu : Sejarah

8 REFERENSI MPR RI. 2012. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia. Jakarta: Sekjen MPR RI. Halaman 2. Rushdy Hoesin. 2010. Terobosan Soekarno Dalam Perundingan Linggarjati. Jakarta : Buku Kompas. Halaman 82. G.A.Warmansjah, dkk. 1991. Sejarah Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 DKI Jakarta. Jakarta : Proyek IDSN Halaman 103. G.Moedjanto. 1988. Indonesia Abad ke-20 I. Yogyakarta : Kanisius. Halaman 97 Ibid. Halaman 166. Binhakim. http://binhakim.blogspot.com/2011/07/kronologi-singkat-sejarahindonesia.html. diakses pada 26/05/2013 pukul 14.00 WIB.